Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah “Ilmu Perkembangan Anak I”

Dosen pengampu: Eva Manfaatin, M. Pd.

Disusun oleh :

Lelis Nuramalia

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH ISLAM (STIT)

AL-AZAMI CIANJUR

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “ Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak Usia Dini” ini
dengan lancar.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang
diberikan oleh bunda Eva Manfaatin, M. Pd selaku dosen Mata Kuliah Ilmu
Perkembangan Anak I. Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data
sekunder yang penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan materi
pembelajaran. Serta informasi dari media massa yang berhubungan dengan materi.

Penulis ucapkan terima kasih kepada dosen pengajar, atas bimbingan dan
arahan dalam penulisan makalah ini. Juga rekan mahasiswa yang telah
mendukung dalam penyelesaian makalah ini. Penulis harap, makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan
kita mengenai “ Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak Usia Dini” khususnya
bagi penulis.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk
itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran untuk penyempurnaan
makalah ini.

Cianjur, 30 Desember 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………... ii
BAB 1......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan....................................................3
B. Definisi Anak Usia Dini (AUD)...................................................................5
C. Tahap Pertumbuhan Pada Anak Usia Dini (AUD).......................................6
D. Tahap Perkembangan Pada Anak Usia Dini (AUD).....................................7
E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan
Anak Usia Dini (AUD).......................................................................................11
BAB III..................................................................................................................14
PENUTUP..............................................................................................................14
A. Kesimpulan.................................................................................................14
B. Saran............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak dengan tumbuh kembang yang optimal adalah harapan setiap


orang tua. Untuk mewujudkannya tentu saja orang tua harus selalu
memperhatikan, mengawasi, dan merawat anak secara seksama. Proses
tumbuh kembang anak dapat berlangsung secara alamiah, tetapi proses
tersebut sangat tergantung kepada orang dewasa atau orang tua. ( Nia,
2001)
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang
sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan yaitu pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam
besar, jumlah, atau ukuran, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram,
kilogram) dan ukuran panjang (cm, meter), sedangkan perkembangan
adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang
lebih kompleks dari seluruh bagian tubuh sehingga masing-masing dapat
memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual
dan tingkah laku sebagai hasil berinteraksi dengan lingkungannya.
(International paediatrics association, 1999).
Pertumbuhan anak yang sehat adalah memiliki berat badan yang
ideal dan tinggi badan yang ideal mengikuti umurnya. Seringkali didapati
bahawa anak anak yang berada dalam umur yang sama tetapi terdapat
variasi dalam tinggi badan mereka. Terlintas dalam fikiran kenapa terdapat
perbedaan dalam tinggi badan anak-anak sedangkan mereka dalam
lingkungan umur yang sama.
Proses tumbuh kembang seseorang merupakan hasil interaksi
berbagai faktor yang saling terkait, yaitu ; faktor genetik / keturunan ,
lingkungan, bio-fisiko-psiko-sosial dan perilaku. Proses ini bersifat

1
individual dan unik sehingga memberikan hasil akhir yang berbeda dan
ciri tersendiri pada setiap anak.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari pertumbuhan dan perkembangan?


2. Apa yang dimaksud dengan Anak Usia Dini (AUD)?
3. Apa saja tahap pertumbuhan pada Anak Usia Dini (AUD)?
4. Apa saja tahap perkembangan pada Anak Usia Dini (AUD)?
5. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan Anak Usia Dini (AUD)?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian dari pertumbuhan dan perkembangan.


2. Mengetahui pengertian dari Anak Usia Dini (AUD).
3. Mengetahui tahap pertumbuhan pada Anak Usia Dini (AUD).
4. Mengetahui tahap perkembangan pada Anak Usia Dini (AUD).
5. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan Anak Usia Dini (AUD).

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan

Menurut Supriasa dalam Sarjanaku (Home 30 September 2003),


pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah sel serta jaringan intraseluler,
berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh dalam arti sebagian
atau seluruhnya. Jadi bersifat kuantitatif sehingga dengan demikian dapat
kita ukur dengan mempergunakan satuan panjang atau satuan berat.
Definisi pertumbuhan (Growth) berkaitan dengan perubahan besar,
jumlah, ukuran dan fungsi tingkat sel, organ maupun individu yang diukur
dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,
meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan
nitrogen tubuh). Hasil pertumbuhan antara lain berwujud bertambahnya
ukuran-ukuran kuantitatif badan anak, seperti panjang, berat, dan
kekuatannya. Begitu pula pertumbuhan mencangkup perubahan yang
semakin sempurna dalam sistem jaringan saraf dan perubahan-perubahan
struktur jasmani lainnya. Maka dengan demikian, pertumbuhan dapat juga
diartikan sebagai proses perubahandan pematangan fisik. Menurut Hasan
(Home, 30 September 2013). Perubahan kuantitatif disebut juga
“pertumbuhan” merupakan buah dari perubahan aspek fisik seperti
penambahan berat, tinggi dan proporsi badan seseorang. Perubahan
Kualitatif meliputi perubahan aspek psikofisik seperti peningkatan
kemampuan berpikir, berbahasa, perubahan emosi dan sikap. Menurut
Hartono (2008: 39-41), “perubahan-perubahan meliputi beberapa aspek,
baik fisik maupun psikis. Perubahan tersebut dapat dibagi menjadi
4k ategori utama”, yaitu:
1. Perubahan dalam ukuran

3
Perubahan dapat berbentuk pertambahan ukuran panjang atau
tinggi maupun berat badan. Berat badan dan panjang badan saat baru
dilahirkan akan terus berubah seiring dengan bertambahnya umur
diikkuti dengan oleh organ-organ tubuh lain yang mengalami
perubahan ukuran, antara lain perubahan volume otak yang membawa
akibat terjadinya perubahan kemampuan. Kemampuan mengenal objek-
objek di lingkungannya bertambah sedikit demi sedikit. Semua
perubahan tersebut menunjukkan adanya perbedaan kuantitatif yang
bisa diukur.
2. Perubahan dalam perbandingan
Dilihat dari sudut fisik terjadi perubahan proporsional antara
kepala, anggota badan, dan anggota gerak. Sampai pada umur tertentu
perbandingan akan menetap, yakni pada usia akhir belasan tahun.
Perubahan secara proporsional juga terjadi pada perkembangan mental.
Perbandingan antara yang tidak riil, yang khayal dan hal-hal yang
rasional semakin lama semakin besar.
3. Berubah untuk mengganti hal – hal yang lama
Hal-hal yang terjadi pada masa bayi dan anak-anak akan berubah
seiring dengan bertambahnya usia dan kemampuan yang dimiliki dari
diri sang anak. Seperti pada saat bayi terdapat kelenjar buntu yang
disebut kelenjar thymus pada daerah dada yang sedikit demi sedikit
akan mengalami atrophy (penyusutan) dan menghilang setelah dewasa.
4. Berubah untuk memperoleh hal -hal yang baru
Banyak hal yang baru yang diperoleh selama perkembangan sesuai
dengan keadaan dan tingkatan/tahapan perkembangannya, ketika
dilahirkan, bayi belum mempunyai gigi dan beberapa waktu kemudian
gigi tersebut akan tumbuh. Dengan demikian, bayi memperoleh atau
menambah sesuatu yang baru yang sebelumnya belum ada atau belum
dumiliki. Begitu pula seterusnya hingga bayi tersebut tumbuh dewasa.
Selama perkembangannya manusia masih tetap menerima dan
memperoleh hal-hal yang baru, terutama yang berhubungan dengan

4
kehidupan psikis. Proses perkembangan untuk memperoleh hal-hal baru
tersebut, sebagian besar dan untuk waktu yang relatif lama adalah
mengenai kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan mental.
Kehidupan psikis anak merupakan kegiatan yang maju dan terus
meningkat.

B. Definisi Anak Usia Dini (AUD)

Menurut Undang-undang tentang Perlindungan terhadap Anak (UU


RI Nomor 32 Tahun 2002) Bab I Pasal 1 dinyatakan bahwa anak adalah
seseorang yang belum berusia 18 tahun dan termasuk anak yang masih
dalam kandungan. Sedangkan menurut UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003
Pasal 28 ayat 1, rentangan anak usia dini adalah 0-6 tahun yang tergambar
dalam pernyataan yang berbunyi: pendidikan anak usia dini adalah suatu
upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan
usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih
lanjut (Sisdiknas, 2003). Sementara itu menurut direktorat pendidikan
anak usia dini (PAUD), pengertian anak usia dini adalah anak yang berada
pada rentang usia 0 – 6 tahun, baik yang terlayani maupun yang tidak
terlayani di lembaga pendidikan anak usia dini. Yuliani Sujiono (2014)
menyatakan bahwa anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan hingga
usia 6 tahun. Usia ini merupakan usia yang sangat menentukan bagi
pembentukan karakter dan kepribadian anak serta kemampuan
intelektualnya. Sementara itu menurut The National Association for The
Education of Young Children (NAEYC), anak usia dini adalah anak yang
berada dalam rentang usia 0-8 tahun. Menurut definisi ini anak usia dini
adalah kelompok yang sedang berada dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan (Wijana D Widarmi, 2013: 1.13).
Berdasarkan berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
anak usia dini adalah mereka yang berusia di bawah 6 tahun termasuk

5
mereka yang masih berada dalam kandungan yang sedang berada dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental, kepribadian, dan
intelektualnya baik yang terlayani maupun tidak terlayani di lembaga
pendidikan anak usia dini.

C. Tahap Pertumbuhan Pada Anak Usia Dini (AUD)

1. Pranatal (0-28 hari)


a. Masa embrio (TM I kehidupan pranatal)
Diferensiasi berlangsung cepat, terbentuk sistem dan alat-
alat dalam tubuh.
b. Masa fetus dini (TM II kehidupan prenatal)
Pembentukan jasad manusia sempurna dan alat tubuh telah
terbentuk serta mulai berfungsi. Pada akhir masa ini panjang janin
70% daripada panjang pada saat dilahirkan, sedangkan berat
badannya hanya 20% daripadanya, karena jaringan lemak subkutan
belum terbentuk.
c. Masa fetus akhir
Bertambahnya masa tubuh dengan cepat. Berat badan fetus
dari 700gram pada akhir trimester kedua bertambah dengan
kecepatan kira- kira 200 gram/minggu sampai pertengahan
trimester ketiga untukmencapai kira-kira 3.000-3.500 gram.
2. Masa Neonatal (0-4 minggu sesudah lahir)
Penyesuaian sirkulasi dengan keadaan lingkungan, mulai
bernafas danfungsi alat tubuh lainnya. Berat badan dapat turun sampai
10 % pada minggu pertama kehidupan yang dicapai lagi pada hari ke-
14.
3. Masa bayi (tahun pertama dan kedua kehidupan)
a. Umur 1 bulan – 1 tahun
Pertumbuhan dan perkembangan yang cepat, fungsi alat
tubuh bertambah, terutama sistem saraf. Pada usia 1 tahun, berat
badan sudah mencapai kurang lebih tiga kali lipat dari berat badan

6
lahirnya dan tingginya bertambah sekitar setengah dari ukuran
panjang badannya saat baru lahir.
b. Umur 2 tahun
Pada usia ini anak akan mengalami pertambahan berat
badan 1,5 – 2,5 kg dan pertumbuhan tinggi bertambah sekitar 10 –
13 cm.
4. Masa pra sekolah umur 3-6 tahun
Pertumbuhan anak padamasa ini lebih dominan pada tinggi
badan. Anak akan tumbuh sekitar 8 cm lebih tinggi jika dibandingkan
dengan tinggi badan sebelumnya. Pada usia ini anak- anakumumnya
sudah memiliki gigi susu yang lengkap. Berat badan juga akan
mengalami kenaikan kurang lebih 2kg.

D. Tahap Perkembangan Pada Anak Usia Dini (AUD)

Empat parameter yang dipakai dalam menilai perkembangan anak


adalah:
1. Gerakan motorik kasar (pergerakan dan sikap tubuh).
2. Gerakan motorik halus (menggambar, memegang suatu benda
dll).
3. Bahasa (kemampuan merespon suara, mengikuti perintah,
berbicara(spontan).
4. Kepribadian/tingkah laku (bersosialisasi dan berinteraksi
dengan lingkungannya).

Tingkat perkembangan yang harus dicapai anak pada umur tertentu


di kutip dari dr. Soetjiningsih, 1998 misalnya:

a. 4-6 minggu : Tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara


b. 20 minggu : Meraih benda yang didekatkan kepadanya
c. 13 bulan : Berjalan tanpa bantuan, mengucapkan kata-kata
tunggal.

7
Adapun skema praktis perkembangan mental anak Balita disebut
skala Yaumil-Mimi:

1. Dari lahir sampai 3 bulan


 Belajar mengangkat kepala
 Belajar mengikuti objek dengan matanya
 Melihat ke muka orang lain dengan wajah tersenyum
 Bereaksi dengan suara dan bunyi
 Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman,
pendengaran dan kontak
 Menahan barang yang di pegangnya
 Mengoceh spontan
2. Dari 3-6 bulan
 Mengangkat kepala 90 derajat dan mengangkat dada dengan
bertopang tangan
 Mulai belajar meraih benda-benda yang ada di dalam dan
luar jangkauannya
 Menaruh benda-benda di mulutnya
 Berusaha memperluas lapangan pandangan
 Tertawa dan menjerit karena gembira diajak bermain
 Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang
3. Dari 6-9 bulan
 Dapat duduk tanpa di bantu
 Dapat tengkurap dan berbalik sendiri
 Dapat merangka meraih benda / mendekati seseorang
 Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya
 Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
 Bergembira dengan melempar benda-benda
 Mengeluarkan kata-kata yang tanpa arti

8
 Mengenal wajah-wajah anggota keluarga dan takut pada
orang asing
 Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan
sembunyi-sembunyian
4. Dari 9-12 bulan
 Dapat berdiri sendiri tanpa di bantu
 Dapat berjalan dengan di tuntun
 Menirukan suara
 Mengulang bunyi yang didengarnya
 Belajar menyatakan satu atau dua kata
 Mengerti perintah sederhana atau larangan
 Memperlihatkan minat yang besar dalam mengeksplorasi
sekitarnya,ingin menyentuh apa saja dan memasukkan
benda-benda ke mulutnya
 Berpartisipasi dalam permainan
5. Dari 12 - 18 bulan
 Berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah
 Menyusun 2 atau 3 kotak
 Dapat mengatakan 5 - 10 kata
 Memperlihatkan rasa cemburu dan bersaing
6. Dari 18 sampai 24 bulan
 Naik turun tangga
 Menyusun kotak
 Menunjuk mata dan hidunya
 Menyusun dua
 Belajar makan sendiri
 Menggambar garis dikertas atau pasir
 Mulai belajar mengontrol BAB dan BAK
 Menaruh minat kepada apa yang di kerjakan oleh orang-
orang yang lebih besar

9
 Memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main
dengan mereka
7. Dari 2 – 3 tahun
 Belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki
 Membuat jembatan dengan tiga kotak
 Mampu menyusun kalimat
 Mempergunakan kata-kata saya, bertanya, mengerti kata-
kata yangditujukan kepadanya
 Menggambar lingkaran
 Bermain bersama anak lain dan menyadari adanya
lingkungan lain diluar keluarganya
8. Dari 3 – 4 tahun
 Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetanggannya
 Berjalan pada jari sendiri
 Belajar berpakaian dan membuka pakaian
 Menggambar garis silang
 Menggambar orang hanya kepala dan badan
 Mengenal 2 – 3 warna
 Bicara dengan baik
 Menyebut namanya, jenis kelamin dan umurnya
 Banyak bertanya
 Bertanya bagaimana anak dilahirkan
 Mengenal sisi atas, bawah, muka dan belakang
 Bermain dengan anak lain dan menunjukan rasa sayang
kepadasaudaranya
 Dapat melaksanakan tugas sederhana
9. Dari 4 – 5 tahun
 Melompat dan menari
 Mengganbar orang terdiri dari kepala, lengan, badan
 Menggambar segi empat dan segi tiga

10
 Pandai bicara
 Dapat menghitung jari – jarinya
 Dapat menyebut hari – hari dalam seminggu
 Mendengar dan mengulang hal – hal penting dan cerita
 Minat kepada kata baru dan artinya
 Memprotes bila dilarang apa yang diingininya
 Mengenal 4 warna
 Memperkirakan bentuk dan besarnya benda, membedakan
besar dan kecil
 Menaruh minat kepada aktifitas orang dewasa

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan


Perkembangan Anak Usia Dini (AUD)

Proses pertumbuhan dan perkembangan anak, tidak selamanya


berjalansesuai yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena banyak faktor
yang mempengaruhinya, baik faktor keturunan, maupun faktor
lingkungan. Apabila ada faktor lingkungan yang menyebabkan gangguan
terhadap proses tumbuh kembang anak, maka faktor tersebut perlu diubah
(dimodifikasi).
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
danperkembangan anak tersebut adalah sebagai berikut:
1. Faktor keturunan (herediter)
a. Seks
Kecepatan pertumbuhan dan perkembangan pada seorang anak
wanita berbeda dengan anak laki-laki.
b. Ras
Anak keturunan bangsa Eropa lebih tinggi dan besar dibandingkan
dengan anak keturunan bangsa Asia.
2. Faktor lingkungan
a. Lingkungan eksternal :

11
1. Kebudayaan
Kebudayaan suatu daerah akan mempengaruhi kepercayaan
adat kebiasaan dan tingkah laku dalam merawat dan mendidik
anak.
2. Status sosial ekonomi keluarga
Keadaan sosial ekonomi keluarga dapat mempengaruhi pola
asuhan terhadap anak. Misalnya orang tua yang mempunyai
pendidikan cukup mudah menerima dan menerapkan ide-ide
utuk pemberian asuhan terhadap anak.
3. Nutrisi untuk tumbuh kembang, anak memerlukan nutrisi yang
adekuat yang didapat dari makan yang bergizi. Kekurangan
nutrisi dapat diakibatkan karena pemasukan nutrisi yang
kurang baik kualitas maupun kuantitas, aktivitas fisik yang
terlalu aktif, penyakit-penyakit fisik yang menyebabkan nafsu
makan berkurang, gangguan absorpsi usus serta keadaan emosi
yang menyebabkan berkurangnya nafsu makan.
4. Penyimpangan dari keadaan normal disebabkan karena adanya
penyakit atau kecelakaan yang dapat menggangu proses
pertumbuhan dan perkembangan anak.
5. Olahraga
Olahraga dapat meningkatkan sirkulasi, aktivitas fisiologi, dan
menstimulasi terhadap perkembangan otot-otot.
6. Urutan anak dalam keluarganya
Kelahiran anak pertama menjadi pusat perhatian keluarga,
sehingga semua kebutuhan terpenuhi baik fisik, ekonomi,
maupun sosial.
b. lingkungan internal:
1. Intelegensi
Pada umumnya anak yang mempunyai intelegensi tinggi,
perkembangannya akan lebih baik jika dibandingkan dengan
yang mempunyai intelegensi kurang.

12
2. Hormon
Ada tiga hormon yang mempengaruhi pertumbuhan anak
yaitu: somatotropin, hormon yang mempengaruhi jumlah sel
untuk merangsang sel otak pada masa pertumbuhan,
berkuragnya hormon ini dapat menyebabkan gigantisme;
hormon tiroid, mempengaruhi pertumbuhan, kurangnya
hormon ini apat menyebabkan kreatinisme; hormon
gonadotropin, merangsang testosteron dan merangsang
perkembangan seks laki-laki dan memproduksi spermatozoa.
Sedangkan estrogen merangsang perkembangan seks sekunder
Wanita dan produksi sel telur, kekurangan hormon
gonadotropin ini dapat menyebabkan terhambatnya
perkembangan seks.
3. Emosi
Hubungan yang hangat dengan orang lain seperti ayah, ibu,
saudara, teman sebaya serta guru akan memberi pengaruh pada
perkembangan emosi, sosial dan intelektual anak. Pada saat
anak berinteraksi dengan keluarga maka kan mempengaruhi
interaksi anak di luar rumah.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Pertumbuhan


(growth) merupakan peningkatan jumlah dan besar sel diseluruh bagian
tubuh selama sel-sel tersebut membelah diri dan menyintesis protein-
protein baru. Menghasilkan penambahan jumlah berat secara keseluruhan
atau sebagian. Dan Perkembangan (development), adalah perubahan
secara berangsur-angsur dan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh,
meningkat dan meluasnya kapasitas seseorang melalui pertumbuhan,
kematangan, atau kedewasaan, dan pembelajaran. (Wong, 2000).
Tahap pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia dini
dimulai dari usia 0 bulan sampai usia 5 tahun.

B. Saran

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan makalah


ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis berharap agar ada
kritik dan saran dari semua pihak. Jika ada kesalahan, itu datangnya dari
penulis sendiri. Dan Jika ada kebenaran, itu datangnya dari Allah.

14
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A.Aziz Alimul, 2006, Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia


Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika.
Kolopaking, Risatianti, dkk. Memahami Tumbuh Kembang Anak Usia
Dini. Jakarta : SEAMEO RECFON, Kemendikbud RI, 2019.
Soetjiningsih, SpAk, 1995, Tumbuh Kembang Anak, Jakarta: EGC.
Supartini, Yupi. 2007. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak.
Jakarta:EGC.
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/tahapan-
tumbuh-kembang-anak.

15

Anda mungkin juga menyukai