Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KONSEP TUMBUH KEMBANG NEONATUS BAYI,


BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ASKEB Neonatus,bayi


dan balita
Dosen Pembimbing : Ramdani,S.Tr.keb

Oleh :

Sunarti

201906005

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN


STIKES NUSANTARA LASINRANG PINRANG
2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan kami


kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Tanpa pertolonganya tentunya kami tidak sanggup menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di
akhirat nanti.

Penulis mengucakan syukur kepada Allah SWT. Atas limpahan nikmat


dan sehatnnya, baik itu berupa fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu menyelesaikan pembuatan makalah ini sebagai tugas mata kuliah ASKEB
Neonatus,bayi dan balita dengan judul Konsep tumbuh kembang neonates bayi,
balita dan anak prasekolah

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik serta saran pembaca untuk makalah ini,supaya
nantinya makalah ini dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan dalam makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Serta penulis menyampaikan terimakasih sedalam-dalamnya
kepada semua pihak yang terlibat dalam menulis makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Pinrang, 03 februari 2021

Penulis

Sunarti
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................4
B. Rumusan masalah .........................................................4/5
C. Tujuan pembahasan.........................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Neonatus,bayi,balita.pra sekolah........................6
B. Definisi pertumbuhan & perkembangan...........................6/7
C. Aspek aspek pertumbuhan & perkembangan..................7/8
D. Ciri-ciri pertumbuhan & perkembangan...........................8/9
E. Tahap-tahap pertumbuhan & perkembangan..................9/15
F. Faktor pertumbuhan & perkembangan............................16
G. Gangguan pertumbuhan & perkembangan.....................18

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.......................................................................19
B. saran.................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Konsep tumbuh kembang merupakan suatu hal yang mutlak pada anak,
maksudnya tumbuh adalah proses bertambah besarnya sel – sel serta bertambahnya
jaringan intraseluler. Sedangkan yang dimaksud dengan kembang atau berkembang
adalah proses pematangan fungsi atau organ tubuh termasuk perkembangan
kemampuan mental dan kecerdasan serta perilaku anak (Campbell, 2000). Pada
kenyataannya tumbuh kembang secara eksplitsit bisa dipisahkan satu sama lain.
Proses tumbuh kembang ini berlangsung sejak awal pembuahan (konsepsi) sampai
akhir masa remaja dengan melewati masa – masa atau periode prenatal, bayi baru
lahir, prasekolah, sekolah dini dan remaja (Campbell, 2000).
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita, karena pada
masa ini merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan dasar yang akan
mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Kualitas anak
masa kini merupakan penentu kualitas sumber daya manusia di masa yang akan
datang.
Pertumbuhan dan perkembangan anak adalah hal yang paling penting.
Mengetahui dan memahami tumbuh kembang anak tidak hanya melihat dari satu
aspek saja, pemberian nutrisi atau gizi pada anak, tetapi lebih dari itu tumbuh
kembang anak juga harus dilihat dari berbagai aspek, seperti faktor keturunan,
kejiwaan, aturan dalam keluarga dan proses pembelajaran termasuk didalamnya
pendidikan keluarga dan agama. Dalam hal ini perhatian orang tua lebih difokuskan
pada pertumbuhan secara fisik dan Stimulasi psikososial di sini sangat berperan
dalam pembentukan perkembangan anak.. Dalam makalah ini kami punya
beberapa tujuan diantaranya untuk memenuhi tugas mata kuliah ASKEB
Neonatus bayi dan balita.

B. Rumusan masalah
a. Apakah definisi Neonatus,bayi, balita dan prasekolah ?
b. Apakah definisi pertumbuhan dan perkembangan ?
c. Apakah Aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan ?
d. Ciri ciri pertumbuhan dan perkembangan /?
e. Apakah tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan ?
f. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi tumbuh kembang anak ?
g. Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan ?

C. Tujuan pembahasan
Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui tumbuh kembang Neonatus,bayi dan anak pra sekolah
b. Untuk mengetahu faktor dan gangguan pada tumbuh kembang
Neonatus,bayi dan anak pra sekolah

Tujuan umum
a. Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah ASKEB Neonatus,bayi dan balita.
b. Menambah pengetahuan dan wawasan pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Neonatus bayi dan balita


a. Neonatus adalah kehidupan pertama diluar rahim sampai dengan usia 28
hari
0- 7 hari (Neonatus dini )
8-28 hari ( neonatus lanjut )
b. Bayi adalah sejak lahir sampai usia 0-12 bulan ( 1 tahun )
8- 28 hari (neonatal lanjut)
29 hari – 1thn ( pasca neonatal)
c. Balita adalah Bayi berusia diatas 1 tahun dan dibawah 5 tahun (0-59 bulan)
1-3 thn (batita )
3-5 thn (anak pra sekolah)
d. Pra sekolah adalah anak yang berumur 3-6 tahun.

B. Definisi pertumbuhan dan perkembangan


Pertumbuhan :
a. Menurut (Soetjiningsih, 2013) Pertumbuhan (growth) adalah perubahan
yang bersifat kuantitatif, yaitu bertambahnya jumlah, ukuran, dimensi pada
tingkat sel, organ, maupun individu. Anak tidak hanya bertambah besar
secara fisik, melainkan juga ukuran dan struktur organ-organ tubuh dan
otak. Sebagai contoh, hasil dari pertumbuhan otak adalah anak mempunyai
kapasitas lebih besar untuk belajar, mengingat, dan mempergunakan
akalnya. Jadi anak tumbuh baik secara fisik maupun mental. Pertumbuhan
fisik dapat dinilai dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran
panjang (cm, meter) umur tulang, dan tanda-tanda seks sekunder.
b. Menurut (Kemenkes R.I, 2012) Pertumbuhan adalah bertambahnya
ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler, berarti bertambahnya
ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat
diukur dengan satuan panjang dan berat .
c. Menurut Karl E Garrison (Syamsussabri, 2013) pertumbuhan adalah
perubahan individu dalam bentuk ukuran badan, perubahan otot, tulang,
kulit, rambut dan kelenjar.

Perkembangan :

a. Menurut (Kemenkes R.I, 2012) Perkembangan adalah bertambahnya


struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak
kasar dan gerak halus, bicara dan bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian.
b. Menuerut (Depkes, 2007) Perkembangan merupakan hasil interaksi
kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya,
misalnya perkembangan sistem neuromuscular, kemampuan bicara, emosi
dan sosialisasi.
c. Perkembangan (development) sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat
dicapai melalui kematangan dan belajar.

C. Aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan


Aspek pertumbuhan :
a. Untuk menilai pertumbuhan anak dilakukan pengukuran antopometri,
pengukuran antopometri meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan
(panjang badan), lingkar kepala, lingkar lengan atas, dan lingkar dada
(Saputri, 2014).
b. Pengukuran berat badan digunakan untuk menilai hasil peningkatan atau
penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh, pengukuran tinggi badan
digunakan untuk menilai status perbaikan gizi disamping faktor genetik,
sedangkan pengukuran lingkar kepala dimaksudkan untuk menilai
pertumbuhan otak. Pertumbuhan otak kecil (mikrosefali) menunjukkan
adanya reterdasi mental, apabila otaknya besar (volume kepala meningkat)
terjadi akibat penyumbatan cairan serebrospinal. (Hidayat, 2011).
c. Pada umur 6 bulan lingkar kepala rata-rata adalah 44 cm (Angelina, 2014).

Aspek perkembangan :
a. Motorik kasar (gross motor) merupakan keterampilan meliputi aktivitas
otot-otot besar seperti gerakan lengan, duduk, berdiri, berjalan dan
sebagainya .
b. Motorik halus (fine motor skills) merupakan keterampilan fisik yang
melibatkan otot kecil dan koordinasi mata dan tangan yang memerlukan
koordinasi yang cermat. Perkembangan motorik halus mulai memiliki
kemampuan menggoyangkan jari-jari kaki menggambar dua tau tiga
bagian, menggambar orang, melambaikan tangan dan sebagainya).
c. Bahasa (Languange) adalah kemampuan untuk memberikan respon
terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan, berkomunikasi.
d. Sosialisasi dan kemandirian merupakan aspek yang berhubungan dengan
kemampuan mandiri (makan sendiri, membereskan mainan selesai
bermain), berpisah dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan
berinteraksi dengan lingkungannya.

D. Ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan


Meskipun pertumbuhan dan perkembangan mempunyai arti yang berbeda,
namun keduanya saling mempengaruhi dan berjalan secara stimulant.
Pertumbuhan ukuran fisik akan disertai dengan pertambahan kemampuan
perkembangan anak :
a. Perkembangan menimbulkan perubahan Perkembangan dan pertumbuhan
berjalan secara bersamaan. Setiap pertumbuhan disertai dengan
perkembangan.
b. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal akan menentukan
perkembangan selanjutnya. Setiap anak tidak akan bisa melewati satu
tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan sebelumnya.
c. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda Pada
setiap anak mempunyai kecepatan yang berbeda–beda baik dalam
pertumbuhan dan perkembangannya.
d. Perkembangan berkolerasi dengan pertumbuhan Anak yang sehat,
bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta
kepandaiannya. Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat maka
perkembanganpun demikian terjadi peningkatan baik memori, daya nalar
dan lain-lain.
e. Perkembangan mempunyai pola yang tetap. Perkembangan fungsi organ
tubuh, terjadi menurut dua hukum yang tetap yaitu sebagai berikut:
1) Perkembangan terjadi lebih dulu didaerah kepala, kemudian menuju
ke arah kaudal / anggota tubuh (pola sefalokaudal),
2) Perkembangan terjadi lebih dahulu didaerah proksimal (gerak kasar)
lalu berkembang kebagian distal seperti jari-jari yang mempunyai
kemampuan gerak halus (pola proksimodistal).
f. Perkembangan memeiliki tahap yang berurutan Tahap perkembangan
seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan. Misalnya, anak
mampu membuat lingkaran dulu sebelum mampu membuat kotak.

E. Tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan


Pertumbuhan :
a. Berat badan
Pemantauan pertumbuhan bayi dan anak dapat dilakukan dengan
menimbang berat badan, mengukur tinggi badan, dan lingkar kepala anak.
Pertumbuhan berat badan bayi usia 0-6 bulan mengalami penambahan 150-
250 gram/minggu. Berat badan bayi akan meningkat dua kali lipat dari
berat lahir pada anak usia 4-7 bulan .
Berat badan lahir normal bayi sekitar 2.500-3.500 gram, apabila kurang
dari 2.500 gram dikatakan bayi memiliki berat lahir rendah (BBLR),
sedangkan lebih dari 3.500 gram dikatakan makrosomia. Pada masa bayi-
balita, berat badan digunakan untuk mengukur pertumbuhan fisik dan
status gizi diperhaatikan.
b. Panjang badan
Istilah panjang badan dinyatakan sebagai pengukuran yang dilakukan
ketika anak terlentang (Wong, 2008).
Pengukuran panjang badan digunakan untuk menilai status perbaikan
gizi. Pengukuran panjang badan dapat dilakukan untuk menilai gangguan
pertumbuhan dan perkembangan anak. Panjang bayi baru lahir normal
adalah 45-50 cm dan berdasarkan kurva yang ditentukan oleh National
Center for Health Statistics (NCHS), bayi akan mengalami penambahan
panjang badan sekitar 2,5 cm setiap bulannya (Wong, 2008).
Penambahan tersebut akan berangsur-angsur berkurang sampai usia 9
tahun, yaitu hanya sekitar 5 cm/tahun dan penambahan ini akan berhenti
pada usia 18-20 tahun (Nursalam, 2008).
c. Pengukuran Lingkar Kepala Anak
Dipakai untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan otak anak.
bila ada hambatan pada pertumbuhan tengkorak maka perkembangan otak
anak juga terhambat. Lingkar kepala pada waktu lahir rata-rata adalah 34-
35 cm dan lingkar kepala ini lebih besar daripada lingkar dada.
Pada anak umur 6 bulan, lingkar kepala rata-rata adalah 44 cm, umur 1
tahun 47 cm, 2 tahun 49 cm, Universitas Sumatera Utara 15 dan dewasa 54
cm. Jadi, pertambaha lingkar kepala pada 6 bulan pertama adalah 10 cm,
atau sekitar 50% pertambahan lingkar kepala sejak lahir sampai dewasa
terjadi 6 bulan pertama kehidupan.

Perkembangan :

a. Perkembangan motorik kasar, aspek perkembangan lokomosi (gerakan)


dan postur (posisi tubuh). Pada usia 6 bulan, bila bayi didudukkan di lantai,
bayi bisa duduk sendiri tanpa disokong tetapi punggung masih
membungkuk, bayi mampu berguling sebagai aktivitas yang disadari
sehingga untuk mencapai benda dengan jarak dekat, bayi dapat berguling-
guling. Kontrol kepala bayi muncul lebih dulu pada posisi tengkurap,
sehingga bayi lebih dahulu berguling dari posisi terlentang.
b. Perkembangan motorik halus, kemampuan motorik halus dipengaruhi oleh
matangnya fungsi motorik, dan koordinasi neuromuskular yang baik,
fungsi visual yang akurat, dan kemampuan intelek nonverbal. Pada usia 6
bulan bayi mampu memindahkan objek dari tangan satu ke tangan lainnya,
bayi juga mampu meraih dan mengambil benda dengan baik, tanpa disertai
gerakan simultan pada tangan yang lain, bayi juga mampu memasukkan
balok ke dalam gelas tapi tidak bisa mengambil kembali
c. Perkembangan bahasa, kemampuan untuk memberikan respons terhadap
suara, mulai mengenal kata-kata “da da, pa pa, ma ma”.
d. Perkembangan sosial, banyak dipengaruhi faktor lingkungan (pengasuhan).
Seorang bayi mewarisi karakteristik emosional-sosial dan gaya
berinteraksi, tetapi sifat bawaan tersebut dimodifikasi oleh gaya orangtua
dan Universitas Sumatera Utara 16 lingkungan sosial, bayi akan merasa
nyaman disekitar orang-orang akrab dan timbul kecemasan di sekitar orang
asing. Pada usia ini bayi senang bermain dengan bayi lainnya, dan sekali-
kali ia akan tersenyum dan meniru suara masingmasing, diusia ini bayi
mulai mengenali orang tua.

Berikut ini pencapaian atau ciri-ciri tumbuh dan kembang secara normal pada
masa pranatal, neonatal, bayi, Toddler dan pra sekolah :
1. Masa prenatal
Periode terpenting pada masa prenatal adalah trimester I kehamilan. Pada
periode ini pertumbuhan otak janin sangat peka terhadap pengaruh
lingkungan janin. Kehidupan bayi pada masa pranatal dikelompokkan dua
periode, yaitu :
a) Masa embrio Masa embrio dimulai sejak konsepsi sampai
kehamilan delapan minggu. Pada masa ini, ovum yang telah
dibuahi dengan cepat menjadi suatu organisme yang
berdeferensiasi dengan cepat untuk membentuk berbagai sistem
organ tubuh.
b) Masa fetus Masa fetus yaitu sejak kehamilan 9 minggu sampai
kelahiran. Masa fetus ini terbagi dua yaitu masa fetus dini (usia 9
minggu sampai trimester dua), dimana terjadi percepatan
pertumbuhan dan pembentukan manusia sempurna dan alat tubuh
mulai berfungsi. Berikutnya adalah masa fetus lanjut (trimester
akhir) yang ditandai dengan pertumbuhan tetap berlangsung cepat
disertai perkembangan fungsi-fungsi.Pada 9 bulan masa
kehamilan, kebutuhan bayi bergantung sepenuhnya pada ibu. Oleh
karena itu kesehatan ibu sangat penting dijaga dan perlu dihindari
faktor-faktor risiko terjadinya kelainan bawaan / gangguan
penyakit pada janin yang dapat berdampak pada pertumbuhan dan
perkembangannya.
2. Masa Neonatal
a) Pada masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi
perubahan sirkulasi darah serta oragan-organ tubuh mulai
berfungsi.
b) Saat lahir berat badan normal dari ibu yang sehat berkisar 3000
gr - 3500 gr, tinggi badan sekitar 50 cm, berat otak sekitar 350
gram.
c) Pada sepuluh hari pertama biasanya terdapat penurunan berat
badan sepuluh persen dari berat badan lahir, kemudian
berangsur-angsur mengalami kenaikan.
d) Pada masa neonatal ini, refleks-refleks primitif yang bersifat
fisiologis akan muncul. Diantaranya refleks moro yaitu reflek
merangkul, yang akan menghilang pada usia 3--5 bulan; refleks
menghisap (sucking refleks); refleks menoleh (rooting refleks);
refleks mempertahankan posisi leher/kepala (tonick neck
refleks); refleks memegang (palmar graps refleks) yang akan
menghilang pada usia 6--8 tahun. Refleks-refleks tersebut
terjadi secara simetris, dan seiring bertambahnya usia, refleks-
refleks itu akan menghilang.
e) Padamasa neonatal ini, fungsi pendengaran dan penglihatan
juga sudah mulai berkembang.
3. Masa bayi ( 1-12 bulan)
a) Pada masa bayi, pertumbuhan dan perkembangan terjadi
secara cepat.
b) Umur 5 bulan berat badan anak 2x berat badan lahir dan umur
1 tahun sudah 3x berat badan saat lahir.
c) Sedangkan untuk panjang badannya pada 1 tahun sudah satu
setengah kali panjang badan saat lahir.
d) Pertambahan lingkar kepala juga pesat. Pada 6 bulan pertama,
pertumbuhan lingkar kepala sudah 50%. Oleh karena itu perlu
pemberian gizi yang baik yaitu dengan memperhatikan prinsip
menu gizi seimbang.
e) Pada tiga bulan pertama, anak berusaha mengelola koordinasi
bola mata untuk mengikuti suatu objek, membedakan
seseorang dengan benda, senyum naluri, dan bersuara.
Terpenuhinya rasa aman dan kasih sayang yang cukup
mendukung perkembangan yang optimal pada masa ini. Pada
posisi telungkup, anak berusaha mengangkat kepala. Jika tidur
telentang, anak lebih menyukai sikap memiringkan kepala ke
samping.
f) Pada tiga bulan kedua, anak mampu mengangkat kepala dan
menoleh ke kirikanan saat telungkup.
g) Setelah usia lima bulan anak mampu membalikkan badan dari
posisi telentang ke telungkup, dan sebaliknya berusaha meraih
benda-benda di sekitarnya untuk dimasukkan ke mulut. Anak
mampu tertawa lepas pada suasana yang menyenangkan,
misalnya diajak bercanda, sebaliknya akan cerewet/menangis
pada suasana tidak menyenangkan.
h) Pada enam bulan kedua, anak mulai bergerak memutar pada
posisi telungkup untuk menjangkau benda-benda di sekitarnya.
i) Sekitar usia sembilan bulan anak bergerak merayap atau
merangkak dan mampu duduk sendiri tanpa bantuan. Bila
dibantu berdiri, anak berusaha untuk melangkah sambil
berpegangan. Koordinasi jari telunjuk dan ibu jari lebih
sempurna sehingga anak dapat mengambil benda dengan
menjepitnya. Kehadiran orang asing akan membuat cemas
(stranger anxiety) demikian juga perpisahan dengan ibunya.
j) Pada usia 9 bulansampai dengan 1 tahun, anak mampu
melambaikan tangan, bermain bola, memukul-mukul mainan,
dan memberikan benda yang dipegang bila diminta.Anak suka
sekali bermain ci-luk-ba.
k) Pada masa bayi terjadi perkembangan interaksi dengan
lingkungan yang menjadi dasar persiapan untuk menjadi anak
yang lebih mandiri. Kegagalan memperoleh perkembangan
interaksi yang positif dapat menyebabkan terjadinya kelainan
emosional dan masalah sosialisasi pada masa mendatang. Oleh
karena itu, diperlukan hubungan yang mesra antara ibu (orang
tua) dan anak
4. Masa Toddler (1--3 tahun)
a) Pada masa ini pertumbuhan fisik anak relatif lebih pelan dari
pada masa bayi tetapi perkembangan motoriknya berjalan lebih
cepat. Anak sering mengalami penurunan nafsu makan
sehingga tampak langsing dan berotot, dan anak mulai belajar
jalan. Pada mulanya, anak berdiri tegak dan kaku, kemudian
berjalan dengan berpegangan.
b) Sekitar usia enambelas bulan, anak mulai belajar berlari dan
menaiki tangga, tetapi masih kelihatan kaku. Oleh karena itu,
anak perlu diawasi karena dalam beraktivitas, anak tidak
memperhatikan bahaya.
c) Perhatian anak terhadap lingkungan menjadi lebih besar
dibanding masa sebelumnya yang lebih banyak berinteraksi
dengan keluarganya.
d) Anak lebih banyak menyelidiki benda di sekitarnya dan meniru
apa yang diperbuat orang. Mungkin ia akan mengaduk-aduk
tempat sampah, laci, lemari pakaian, membongkar mainan, dan
lain-lain. Benda-benda yang membahayakan hendaknya
disimpan di tempat yang lebih aman.
e) Anak juga dapat menunjuk beberapa bagian tubuhnya,
menyusun dua kata dan mengulang kata-kata baru.
f) Pada masa ini, anak bersifat egosentris yaitu mempunyai sifat
keakuan yang kuat sehingga segala sesuatu yang disukainya
dianggap miliknya. Bila anak menginginkan mainan
kepunyaan temannya, sering ia akan merebutnya karena
dianggap miliknya. Teman dianggap sebagai benda mati yang
dapat dipukul, dicubit atau ditarik rambutnya apabila
menjengkelkan hatinya.
g) Anak kadang-kadang juga berperilaku menolak apa saja yang
akan dilakukan terhadap dirinya (self defense), misalnya
menolak mengenakan baju yang sudah disediakan orang tuanya
dan akan memilih sendiri pakaian yang disukainya.
5. Masa Prasekolah
a) Pada usia 5 tahun, pertumbuhan gigi susu sudah lengkap.
b) Anak kelihatan lebih langsing.
c) Pertumbuhan fisik juga relatif pelan.
d) Anak mampu naik turun tangga tanpa bantuan, demikian juga
berdiri dengan satu kaki secara bergantian atau melompat sudah
mampu dilakukan.
e) Anak mulai berkembang superegonya (suara hati) yaitu merasa
bersalah bila ada tindakannya yang keliru. Pada masa ini anak
berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya,
sehingga anak banyak bertanya tentang segala hal disekelilingnya
yang tidak diketahuinya. Apabila orang tua mematikan inisiatif
anak, akan membuat anak merasa bersalah.
f) Anak belum mampu membedakan hal yang abstrak dan konkret
sehingga orang tua sering menganggap anak berdusta, padahal
anak tidak bermaksud demikian.
g) Anak mulai mengenal perbedaan jenis kelamin perempuan dan
laki-laki.
h) Anak juga akan mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua
sehingga mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku
orang dewasa disekitarnya.
i) Pada akhir tahap ini, anak mulai mengenal cita-cita, belajar
menggambar, menulis, dan mengenal angka serta bentuk/warna
benda.
j) Orang tua perlu mulai mempersiapkan anak untuk masuk sekolah.
Bimbingan, pengawasan, pengaturan yang bijaksana, perawatan
kesehatan dan kasih sayang dari orang tua dan orang-orang
disekelilingnya sangat diperlukan oleh anak.
F. Gangguan pada tumbuh kembang anak
a. Gangguan pertumbuhan fisik
Gangguan pertumbuhan fisik meliputi gangguan pertumbuhan diatas
normal dan gangguan pertumbuhan dibawah normal. Pemantauan berat
badan menggunakan KMS (Kartu Menuju Sehat). Bila grafik berat badan
naik lebih dari 120% kemungkinan anak mengalami obesitas atau kelainan
hormonal. Sedangkan apabila grafik berat badan dibawah normal
kemungkinan anak mengalami kurang gizi, menderita penyakit kronis atau
atau kelainan hormonal.
Lingkar kepala juga menjadi salah satu parameter yang penting.
Ukuran lingkar kepala menggambarkan isi kepala termasuk otak dan cairan
serebrospinal. Lingkar kepala yang lebih dari normal dapat dijumpai pada
anak yang menderita hidroseflus, megaensefali, tumor otak. Sedangkan
apabila lingkar kepala kurang dari normal dapat diduga anak menderita
retardasi mental, malnutrisi kronis.
b. Gangguan perkembangan motorik
Perkembangan motorik yang lambat dapat disebabkan oleh beberapa
hal. Salah satu penyebab gangguan perkembangan motorik adalah kelainan
tonus otot atau penyakit neuromuskular. Anak dengan cerebral palsy dapat
mengalami keterbatasan perkembangan motorik sebagai akibat spastisitas,
athetosis, ataksia, atau hipotonia. Kelainan sumsum tulang belakang seperti
spina bifida juga dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan
motorik.. Faktor lingkungan serta kepribadian anak juga dapat
mempengaruhi keterlambatan perkembangan motorik. Anak yang tidak
mempunyai kesempatan belajar seperti sering digendong atau diletakkan di
baby walker dapat mengalami keterlambatan dalam mencapai kemampuan
motorik .
c. Gangguan perkembangan bahasa
Kemampuan bahasa merupakan kombinasi seluruh sistem
perkembangan anak, kemampuan berbahasa melibatkan kemampuan
motorik, psikologis, emosional dan perilaku .Gangguan perkembangan
bahasa pada anak dapat diakibatkan berbagai faktor, yaitu adanya faktor
genetik, gangguan pendengaran, kurangnya interaksi anak dengan
lingkungan, maturasi yang terlambat. Selain itu, gangguan perkembangan
bicara dapat juga disebabkan oleh kelainan fisik seperti bibir sumbing dan
serebral pasli.
d. Gangguan suasana hati (mood disoders) Gangguan tersebut antara lain
adalah major depression yang ditandai dengan disforia, kehilangan minat,
sukar tidur, sukar konsentrasi, dan nafsu makan terganggu.

G. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhandan perkembangan


Pola pertumbuhan dan perkembangan anak umumnya merupakan interaksi banyak
faktor yang saling mempengaruhi. Soetjiningsih (2002), menjelaskan bahwa faktor
yang mempengaruhi tumbuh kembang dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu
faktor internal dan eksternal .
a. Faktor dalam (Internal)
1) Genetik Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai
hasil akhirproses pertumbuhan dan perkembangan anak
2) Perbedaan ras, etnik atau bangsa Tinggi badan orang Eropa akan
berbeda dengan orang Indonesia atau bangsa lainnya, sehingga
postur tubuh tiap bangsa berlainan
3) Keluarga Ada keluarga yang cenderung mempunyai tubuh gemuk
atau perawakan pendek
4) Umur Masa pranatal, masa bayi dan masa remaja merupakan tahap
yang mengalami pertumbuhan cepat dibanding masa lainnya.
5) Jenis kelamin Wanita akan mengalami masa prapubertas lebih
dahulu dibanding laki-laki.
6) Kelainan kromosom Dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan,
misalnya Down’s sindroma
7) Pengaruh hormon Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa
pranatal yaitu saat janin berumur 4 bulan yang mana saat tersebut
terjadi pertumbuhan cepat. Hormon yang berpengaruh terutama
hormon pertumbuhan somatotropin yang dikeluarkan oleh kelenjar
pituitari. Selain itu kelenjar tiroid juga menghasilkan kelenjar
tiroksin yang berguna untuk metabolisma, maturasi tulang, gigi
dan otak.
b. Faktor lingkungan (eksternal)
Faktor lingkungan yang dapat berpengaruh, dapat dikelompokkan menjadi
tiga yaitu pranatal, natal, dan pasca natal.
1) Faktor pra natal (selama kehamilan) Faktor lingkungan pranatal
yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan per kembangan janin
mulai dari konsepsi sampai lahir, antara lain :
(a) Gizi, nutrisi ibu hamil akan mempengaruhi pertumbuhan janin,
terutama trimester akhirkehamilan.
(b) Mekanis. Posisi janin yang abnormal dalam kandungan dapat
menyebabkan kelainan kongenital misalnya club foot.
(c) Toksin, zat kimia. Zat-zat kimia yang dapat menyebabkan
kelainan bawaan pada bayi antara lain obat antikanker, rokok,
alkohol beserta logam berat lainnya.
(d) Kelainan endokrin. Hormon-hormon yang mungkin berperan
pada pertumbuhan janin, adalah somatotropin, tiroid, insulin,
hormon plasenta, peptidapeptida lainnya dengan aktivitas mirip
insulin. Apabila salah satu dari hormon tersebut mengalami
defisiensi maka dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada
pertumbuhan susunan saraf pusat sehingga terjadi retardasi
mental, cacat bawaan dan lain-lain.
(e) Radiasi Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 minggu
dapat menyebabkan kematian janin, kerusakan otak,
mikrosefali, atau cacat bawaan lainnya, sedangkan efek radiasi
pada orang laki-laki dapat menyebabkan cacat bawaan pada
anaknya.
(f) Infeksi Setiap hiperpirexia pada ibu hamil dapat merusak janin.
Infeksi intrauterin yang sering menyebabkan cacat bawaan
adalah TORCH, sedangkan infeksi lainnya yang juga dapat
menyebabkan penyakit pada janin adalah varisela, malaria,
polio, influenza dan lain-lain
(g) Kelainan imunologi
(h) Psikologis ibu
2) Faktor Natal / Persalinan Riwayat kelahiran dengan vakum
ekstraksi atau forceps dapat menyebabkan trauma kepala pada bayi
sehingga berisiko terjadinya kerusakan jaringan otak.
3) Faktor Pasca natal Seperti halnya pada masa pranatal, faktor yang
berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak adalah gizi, penyakit
kronis/kelainan kongenital, lingkungan fisik dan kimia, psikologis,
endokrin, sosio ekonomi, lingkungan pengasuhan, stimulasi dan
obat-obatan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pertumbuhan lebih ditekankan padabertambahnya ukuran fisik (anatomi)
dan struktur tubuh karenaadanya multiplikasi (bertambah banyak) sel-sel
tubuh dan bertambah besarnya sel. Perkembangan merupakan hasil
interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang
dipengaruhinya
2. Ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan : Perkembangan menimbulkan
perubahan. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal akan
menentukan perkembangan selanjutnya.Pertumbuhan dan perkembangan
mempunyai kecepatan yang berbeda.Perkembangan berkolerasi dengan
pertumbuhan, perkembangan memiliki tahap yang berurutan dan
perkembangan mempunyai pola yang tetap.
3. Perkembangan fungsi organ tubuh, terjadi menurut dua hukum yang tetap
yaitu sebagai berikut:
a) Perkembangan terjadi lebih dulu didaerah kepala, kemudian
menuju ke arah kaudal / anggota tubuh (pola sefalokaudal),
b) Perkembangan terjadi lebih dahulu didaerah proksimal (gerak
kasar) lalu berkembang kebagian distal seperti jari-jari yang
mempunyai kemampuan gerak halus (pola proksimodistal)
4. Tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan terdiri dari beberapa tahap
meliputi : masa intranatal, bayi dan balita
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan yang
meliputi faktor internal dan faktor eksternal
B. Saran
Setiap anak memiliki tahapan / proses tumbuh kembang yang berbeda
dan proses tumbuh kembang tersebut dapat terhambat karena adanya beberapa
faktor baik itu eksternal maupun internal.
Disinilah peran seorang ibu untuk betul-betul memperhatikan kebutuhan si bayi
mulai dari dalam kandungan hingga di luar kandungan nantinya. Gangguan pada
ibu baik itu fisik maupun psikologis dapat menyebabkan gangguan tumbuh
kembang padaa janin maupun tumbuh kembang bayi di luar kandungan
nantinya.

Anda mungkin juga menyukai