Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

DOSEN PENGAMPU:

Prof. Herman Nirwana, M.Pd.,Kons.

Triave Nuzila Zahri. M.Pd., Kons.

DI SUSUN OLEH:

1. Elputri Nabeta ( 21035060 )

2. Fatyyah Mahdyyah ( 21058074 )

3. Septi Marwiyah Hasibuan ( 21029039 )

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu, guna untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
sosiologi pendidikan dengan materi “ PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN”

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada bapak dosen , Prof. Herman
Nirwana, M.Pd.,Kons. dan ibuk dosen Triave Nuzila Zahri M.Pd.,Kons. selaku dosen mata kuliah
Psikologi Pendidikan. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan dan
juga kepada kelompok yang telah bekerja sama menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatas
pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran
serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Padang, 23 Agustus 2022

Kelompok I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................…i

DAFTAR ISI .......................................................................................................................…. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ...............................................................................................….. 1


1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................….… 1
1.3. Tujuan ............................................................................................................…... 1
BAB II PENJELASAN

2.1. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan .........................................……2

2.2. Faktor- factor yang mempengaruhi perkembangan .................................…. 4

2.3. Prinsip-prinsip (Hukum) Perkembangan ...................................................….. 7

2.4. Hubungan perkembangan dalam proses pendidikan dan pembelajaran .. 9

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................… 11


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Studi tentang perkembangan dan pertumbuhan manusia adalah usaha yang terus
berlangsung dan berkembang. Seiring dengan perkembangannya, studi tentang
perkembangan dan pertumbuhan manusia telah menjadi disiplin ilmu dengan tujuan untuk
mengetahui lebih dalam tentang apa dan bagaimana proses perkembangan dan pertumbuhan
manusia.Sampai saat ini analisis mengenai perkembangan dan pertumbuhan manusia telah
banyak menunjukkan manfaat yang signifikan. Dan salah satu manfaat dari berkembangnya
disiplin ilmu tentang perkembangan manusia ini adalah pendidikan. Dan jika kita berbicara
pendidikan tentunya unsur yang mutlak ada adalah manusia itu sendiri. Dalam hal ini kajian
ataupun teori-teori mengenai perkembangan dan pertumbuhan manusia sangat dibutuhkan
oleh dunia pendidikan.
B. Rumusan masalah

a) Pengertian pertumbuhan dan perkembangan?


b) Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan?
c) Hukum/prinsip perkembangan?
d) Hubungan perkembangan dalam proses pendidikan dan pembelajaran?
C. Tujuan
a) Mengetahui Pengertian pertumbuhan dan perkembangan?
b) Mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan?
c) Mengetahui Hukum/prinsip perkembangan.
d) Mengetahui Hubungan perkembangan dalam proses pendidikan dan pembelajaran
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan

Dalam psiologi Pertumbuhan (Growth) dan Perkembangan (Development). Dalam


pemakaian bahasa Indonesia atau percakapan sehari-hari, pengertian kedua istilah tersebut sering
didengarkan perbedaannya, tapi di dalam Psikologi kedua istilah tersebut memiliki perbedaan,
persamaan dan keterkaitan, atau dengan kata lain kedua istilah tersebut dapat dibedakan
walaupun hampir tidak dapat dijauhkan satu sama lain dalam satu kesatuan diri individu manusia.
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan
fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat, dalam perjalanan
waktu. Pertumbuhan yang digunakan untuk melihatkan perubahan fisik biologis semua, istilah
perkembangan dapat digunakan untuk melihatkan perubahan fisik dan/atau psikis seseorang.
Berdasarkan jarak ini, maka istilah perkembangan dapat digunakan lebih representative dan lebih
fleksibel untuk menunjukkan perubahan fisik maupun psikis, daripada sering mengalami
penyimpangan dan tertukar dalam penggunaan kedua istilah tersebut. Oleh karena itu, hampir
semua literature menggunakan istilah perkembangan daripada pertumbuhan dan ilmu
perkembangan manusia dalam psikologi disebut Psikologi perkembangan, bukan Psikologi
Pertumbuhan.
Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses perubahan dan proses pematangan fisik.
Pertumbuhan jasmaniah ini dapat diteliti dengan mengukur berat, panjang, dan ukuran
lingkarannya; umpama lingkar kepala, lingkar dada, lingkar pinggul, dan lingkar lengan.
pendapat Nagel, perkembangan pengertian dimana terdapat struktur yang terorganisasikan dan
mempunyai fungsi-fungsi tertentu, oleh karena itu apabila terjadi perubahan struktur baik dalam
organisasi ataupun dalam bentuk, akan mengakibatkan perubahan fungsi.
Perkembangan menggambarkan perubahan kualitas dan abilitas dalam diri seseorang, yakni
adanya perubahan dalam struktur, kapasitas, fungsi dan efisiensi. Perkembangan itu bersiafat
keseluruhan misalnya perkembangan intelektual, emosional, spiritual, adalah hubungan satu
samalain , misalnya perembangan kemampuan membca meliputi perkembangan suara,
pengalaman, sosial, dan emosional.
Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan yang bersifat kualitatif (tidak dapat
digambarkan dengan angka, lebih dilihat dari segi fungsionalnya) untuk menjadi makhluk yang
sempurna seutuhnya, perkembangan tidak sebatas pada usia, artinya makhluk hidup akan terus
berkembang seiring bertambahnya usianya rangkaian perubahan sepanjang rentang kehidupan
manusia yang bersifat progesif, teratur, perkembangan tidak terbatas pada pengertian
pertumbuhan yang semakin membesar, melainkan di dalamnya juga terkandung serangkaian
perubahan yang berlangsung secara terus-menerus dan bersifat tetap dari fungsi-fungsi jasmaniah
dan rohaniah yang dimiliki individu menuju ketahap kematangan melalui pertumbuhan,
pematangan, dan belajar. pertumbuhan bersifat kuantitas, namun perubahan perkembangan
bersifat kualitas. Kalau perubahan kuantitas lebih konkrit, kalau perubahan kualitas
menunjukkan lebih abstrak. perkembangan tidak terbatas pada pengertian pertumbuhan yang
semakin membesar, melainkan di dalamnya juga terkandung serangkaian perubahan yang
berlangsung secara terus-menerus dan bersifat tetap dari fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah
yang dimiliki individu menuju ke tahap kematangan melalui pertumbuhan, pematangan, dan
belajar.

B. Faktor- factor yang mempengaruhi perkembangan

I. Faktor Hereditas ( warisa sejak lahir atau bawaan )

Hereditas ialah genotif yang di wariskan dari indk pada keturunannya dan akan
membuat keturunan memiliki araktr seperti induknya. Mulai dari warna kulit, tinggi badan,
wra rambut, bentuk hidung, bahkan ‘penyakit warisan’ merupakan dampak dari
penurunan sifat.

Hereditas merupakan factor pertama yang mempengaruhi perkembangan inividu.


Dalm hal ini hereditas diartika sebagai “totalitas karakteristik individu yng diwariskan
orng tua kepada anak, atau segala potensi baik fisik maupun psikis yang dimiliki indivdu
sejak masa konsepsi ( pembuahan ovum oleh sperma) sebagai pewaris dari pihak orang
tua melalui gen-gen” (Yusuf, 2017).

Adapun yag diturukan orang tua kepada anaknya adalah sifat strukturnya bukan
tingkah laku yang diperoleh sebagai hasi belajar atau pengalaman (Yusuf, 2017). Prisip
heeditas menurut Crow and Crow sebagaimana yang dikutip Muammad Fathurrahman
adalah sebagai berikut:

1. Prinsip reproduksi.

Dalam prinsip reproduksi, factor keturunan (hereditas) berlangsung melalui perantara


germ cell dan tidak dengan cellsoatic. Sifat sifat orang tua yang didapat dari
lingkungan tidak dapt mempengaruhi germ cell (plasma benih).

2. Prinsip Konformitas.

Berdasarkan prinsip konformitas, masing-masing makhluk menurunkan golongan


dan jenisnya sendiri. Ciri ciri biologis seperti, warna kulit, bentuk tubuh atau jasmani,
dan sebagainya adalah hal-hal yang dapatditurunkan.

3. Prinsip Variasi.

Dalam prinsip variasi, suatu jenis atau spesies dipandang dapat memiliki persamaan
maupun perbedan.

4. Prinsip Regresi Filial.

Ciri khas yang ada pada seorang anak akan menunjukkan kea rah rata-rata. Hal ini
dapat diartkan bahwa oran tua merupakan pembawa bukan produsen, kemungkinan
orang tua memiliki kombinasi sel baik dan dominan, sedangkan anak memungkinkan
untuk memiliki sl yang kurang baik sehingga kualitas anak juga kurang ataupun
sebaliknya.

5. Prinsip Jenis Silang.

Dalam prinsip menyilang, sesuatu yang diwariskan oleh setiap orang tua kepada
anak-anaknya mempunyai sasaran jenis menyilang. Anak perempuan akan cenderung
memiliki banyak sifat-sifat dan tingkah lakundari ayahnya, dan sebaliknya anak laki-
laki akan cenderung bnyak menurunkan sifat-sifat dan tingka laku dari ibunya.
Ada tiga teori tentang hereditas yang paling popular yakni :

a. teori partiality (pernikahan). Yaitu anak lahir mewarisi salah satu dari du sumber
aslinya secara keseluruhan atau sbagian besr sift sifatnya.

b. coalition (cara penyatuan). Yaitu sifat anak yang tidak mewarisi cabang-cabang dari
sumber aslinya.

c. Association (cara pnggabungan). Yaitu anak mewarisi salah satu sifat tertentu dari
sumber aslinya.

II. Faktor Lingkungan

Lingkungan baik membentuk potensi bawaan, lingungan buruk malah akan menghambat. Faktor
lngkungan sangat mempengaruhi individu setiap hari, mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan
sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan

1. Lingkungan Eksternal :

• Kebudayaan Status sosial ekonomi keluarga Nutrisi

• Penyimpangan dari keadaan normal

• Olahraga

• Urutan anak dalam keluarga

2. Lingkungan Internal

• Hormon

• Emosi

III. Kematangan fungi fungsi organis dan psikis

Dalam bahasa inggris dikatakan maturation atau kematangan. Kematangan itu sendiri
berarti perubahan yang terjadi pada setiap individu secara teratur berdasarkan genetik yang sudah
mencapai kemasakan / usia masak. Kematangan diartikan sebagai warisan biologi sejak lahir
yang mempengaruhi perkembangan anak. Kematangan akan memunculkan pola perilaku yang
dipengaruhi oleh pertumbuhan jasmani dan kesiapan syaraf dari masing – masing anak. Dari
kematangan tersebut juga akan menghasilkan potensi – potensi yang sudah dibawa sejak lahir
yang dapat dilihat dari perkembangan anak secara berlahan – lahan. Dapat diartikan juga bahwa
ada unsur keturunan yang mempengaruhi potensi tersebut.

Kematangan terjadi pada jaringan tubuh, syaraf, dan kelenjar – kelenjar di sebut kematangan
biologi. Ada pula kematangan yang terjadi pada aspek psikis seperti keadaan berfikir, rasa,
kemauan dll. Kematangan psikis akan mengalami kemaksimalan memerlukan latihan – latihan
terlebih dahulu. Misalnya, anak pada usia 5 bulan belum boleh berjalan karena dalam psikisnya
belum matang. Jadi, untuk mencapai kematangan ada proses latihan berjalan.

Contohnya jika anak pintar bisa dikatakan mempunyai unsur genetik yang dibawanya dari orang
tua walaupun tidak seluruhnya. Begitu juga anak yang punya postur tubuhnya pendek atau tinggi
mempunyai unsure genetik yang dibawa.

IV. Aktfitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan, kemampuan seleksi, bisa menolak
atau menyetujui, punya emosi serta usaha membangun diri sendiri.

C.Prinsip-prinsip (Hukum) Perkembangan

Prinsip-prinsip (Hukum) Perkembangan Ciri-ciri perkembangan menunjukkan gejala-gejala yang


secara relatif teratur. Sehingga terjadi pola-pola perkembangan yang sistematis. Atas dasar itu,
maka para ahli merumuskan prinsip-prinsip perkembangan. Prinsip-prinsip perkembangan itu
kadang-kadang juga dipandang sebagai hukum-hukum perkembangan. Beberapa prinsip itu
adalah:

1. Perkembangan fungsi-fungsi jasmaniah dan fungsi-fungsi rohaniah


Berlangsung dalam proses satu kesatuan yang menyeluruh (integral). Prinsip ini sering
disebut sebagai hukum kesatuan organis (fungsional). Prinsip ini berarti bahwa organ-organ
atau fungsi-fungsi itu proses perkembangannya bukan secara sendiri-sendiri, terpisah satu
sama lain. Melainkan satu dengan yang lain saling berhubungan dan bahkan saling
ketergantungan. Perkembangan fungsi pikir misalnya, adalah tidak terpisahkan dengan
perkembangan fungsi ingatan, fungsi fantasi, fungsi motivasi dan sebagainya, bahkan tidak
terpisah dengan organ-organ jasmaniah.
2. Setiap individu mempunyai kecepatan sendiri-sendiri dalam perkembangannya.
Prinsip ini mengandung maksud bahwa perkembangan antara sejumlah anak
tidaklah sama,belum tentu sama pula tingkat perkembangan yang dicapainya pada suatu
saat tertentu, baik pola perkembangan seluruhnya, maupun dalam aspek tertentu dari
perkembangan itu. Dengan kata lain senantiasa terdapat perbedaan-perbedaan individual
dalam proses perkembangan anak-anak. Prinsip ini disebut juga dengan hukum tempo
perkembangan.
3. Perkembangan seorang individu, baik keseluruhan maupun setiap aspeknya,
kelangsungannya tidak konstan melaikan berirama.
Ini berarti bahwa proses perkemangan itu kadang-kadang cepat, kadang-kadang
lambat, atau mungkin berhenti untuk beberapa waktu. Perkembangan kemampuan berbicara
sebagai suatu bentuk pekembangan misalnya, padasuatu saat cepat memperooleh kata-kata
baru beserta pengertiannya dalam waktu jangka singkat, pada saat yang lain sebaliknya,
dalam waktu yang lebih lama hanya mendapat penambahan sedikit ataupun tidak
mendapatkan kosa kata yang lain lagi. Prinsip ini disebut juga dengan hukum irama (rithme)
perkembangan.
4.Proses perkembangan itu megikuti pola tertentu.
Prinsip ini menyatakan bahwa setiap aspek perkembangan kelangsungan mengikuti
aturan yang relatif tetap, sesuai dengan perkembangan itu sendiri. Misalnya,
perkembangan kecakapan berjalan, dimulai dengan berdiri sambil berpegangan
selanjutnya erdiri tanpa berpegangan, melangkah sambil jatuh sampai melangkah dan berjalan
seperti biasa.
6. Proses perkembangan berlangsung secara berkesinambungan
Dengan prinsip ini berarti apa yang sudah dicapai pada saat-saat yang lalu
merupakan bagian tak terpisahkan dengan bagian-bagian sebelumya. Oleh kareba itu, adanya
periode-periode perkembangan yang diadakan adalah sekedar untuk memahami
perkembangan, karena sebenarnya tidak ada perubahan yang mendadak. Prinsip ini disebut
juga dengan hukum kontinuitas perkembangan.
7.Antara aspek perkembangan dengan aspek perkembangan yang lain saling berkaitan atau
saling berkolerasi secara bermakna.
Dengan prinsip ini dapat dicontohkan, bahwa perkembangan kesanggupan berjalan
akan berkolerasi dengan perkembangan dan pertumbuhan otot-otot, syaraf-syaraf, tulang-
tulang kaki dan sebagainya. Prinsip ini dipandang sebagai hukum kolerasi perkembangan.
8. Perkembangan berlangsung dari pola-pola yang bersifat umum menuju pola-pola yang
bersifat khusus.
Syamsuddin (2004:85-86) juga mengemukakan ada beberapa hukum (Principles)
perkembangan, yaitu sebagai berikut :
1) Perkembangan dipengaruhi oleh faktor-faktor pembawaan, lingkungan dan kematangan.
2) Proses perkembangan itu berlangsung secara bertahap (progresif dan sistematik).
3) Bagian-bagian dari fungsi-fungsi organisme mempunyai garis perkembangan dan tingkat
kematangan masing-masing.
4) Meskipun demikian, sebagai kesatuan organis dalam prosesnya terdapat kolerasi dan
bahkan kompensatoris antara yang satu dengan yang lainnya.
5) Terdapat variasi dalam tempo dan irama perkembangan antar-individual dan kelompok
tertentu (menurut latar belakang jenis, geografis, dan kultural).
6) Proses perkembangan itu pada taraf awalnya lebih bersifat diferensiasi dan pada akirnya
lebih bersifat integrasi antar bagian dan fungsi organisme.
7) Dalam batas-batas masa peka, perkembangan atau pertumbuhan dapat dipercepat atau
diperlambat oleh kondisi lingkungan.
8) Laju perkembangan anak berlangsung lebih cepat pada periode kanak-kanak daripada
periode-periode.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan itu memiliki prinsip-prinsip
(hukum) yang menggambarkan secara umum bahwa perkemangan itu pastinya senantiasa
mengalami seluruh poin-poin yang ada didalam prinsip-prinsip tersebut. Prinsip-prinsip
(hukum) itu secara umum menggambarkan bahwa proses perkembangan itu terjadi secara
teratur, sitematik, bertahap dan tidak terjadi secara tiba-tiba serta dipengaruhi oleh faktor-
faktor tertentu. Kemudian dijelaskan juga dalam prinip perkembangan peserta didik bahwa setiap
individu mengalami perkembangan yang erbeda dengan individu lainnya dan terjadi secara
diferensiasi dan integrasi.
D. Hubungan Perkembangan dalam proses Pendidikan dan pembelajaran.

Setiap individu tumbuh dan berkembang selama perjalanan kehidupannya melalui


beberapa periode atau fase-fase perkembangan. Setiap fase perkembangan mempunyai
serangkaian tugas perkembangan yang harus diselesaikan dengan baik oleh setiap individu.
Sebab, kegagalan menyelesaikan tugas-tugas perkembangan pada fase tertentuakan
memperlancar pelaksanaan tugas-tugas perkembangan pada fase berikutnya.

Seorang ahli psikologi yang dikenal luas dengan teori-teori tugas-tugas perkembangan
adalah Robert J. Havighust (Hurlock, 1990). Dia mengatakan bahwa tugas perkembangan
adalah tugas yang muncul pada saat atau sekitar satu periode tertentu dari kehidupan individu
dan jika berhasil akan menimbulkan fase bahagia dan membawa keberhasilan dalam
melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Akan tetapi, kalau gagal akan menimbulkan rasa tidak
bahagia dan kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya. Tugas-tugas perkembangan
tersebut beberapa diantaranya muncul sebagai akibat kematangan fisik, sedangkan yang lain
berkembang karena adanya aspirasi budaya , sementara yang lain lagi tumbuh dan berkembang
karena nilai-nilali dan aspirasi individu.

Dalam belajar perkembangan anak sangatlah penting. Jika seorang anak sudah memiliki
kemampuan-kemampuan dalam belajarnya, maka guru dapat meningkatkan perkembangannya
lagi, yaitu:

1. Perkembangan sosialnya yaitu perkembangan pada diri anak untuk meningkatkan


tingkah laku yang lebih baik.

2. Perkembangan perasaannya yaitu perkembangan suatu keadaan kerohanian

3. Perkembangan motorik nya

4. Perkembangan bahasanya yaitu perkembangan cara bicara anak.

5. Perkembangan berpikir yaitu perkembangan daya jiwa yang dapat meletakkan


hubungan-hubungan antara pengetahuan anak.

6. Perkembangan dalam pengamatan


7. Perkembangan kesulitannya/religius nya

8. Perkembangan tanggapan, fantasi

9. Perkembangan dalam mengambil keputusan

10. Perkembangan perhatiannya.


DAFTAR PUSTAKA

Mar’at, Samsunuwiyati. (2013). Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya


Offset.
Oding, Supriadi. (2010). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta.
Wiyani, Novan Ardy. (2014). Mengelola & Mengembangkan Kecerdasan Sosial & Emosi
Anak Usia Dini. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Sunarto dan Hartono, Agung. (2013). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta

Dariyo, A. (2011). Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. PT Refika

Aditama.Diane E. Papalia et.al. (2008). Human Development (Psikologi Perkembangan),


dialihbahasakan oleh A. K Anwar. Kencana.

Anda mungkin juga menyukai