DOSEN PENGAMPU:
DI SUSUN OLEH:
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu, guna untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
sosiologi pendidikan dengan materi “ PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN”
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada bapak dosen , Prof. Herman
Nirwana, M.Pd.,Kons. dan ibuk dosen Triave Nuzila Zahri M.Pd.,Kons. selaku dosen mata kuliah
Psikologi Pendidikan. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan dan
juga kepada kelompok yang telah bekerja sama menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatas
pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran
serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
Kelompok I
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Studi tentang perkembangan dan pertumbuhan manusia adalah usaha yang terus
berlangsung dan berkembang. Seiring dengan perkembangannya, studi tentang
perkembangan dan pertumbuhan manusia telah menjadi disiplin ilmu dengan tujuan untuk
mengetahui lebih dalam tentang apa dan bagaimana proses perkembangan dan pertumbuhan
manusia.Sampai saat ini analisis mengenai perkembangan dan pertumbuhan manusia telah
banyak menunjukkan manfaat yang signifikan. Dan salah satu manfaat dari berkembangnya
disiplin ilmu tentang perkembangan manusia ini adalah pendidikan. Dan jika kita berbicara
pendidikan tentunya unsur yang mutlak ada adalah manusia itu sendiri. Dalam hal ini kajian
ataupun teori-teori mengenai perkembangan dan pertumbuhan manusia sangat dibutuhkan
oleh dunia pendidikan.
B. Rumusan masalah
PEMBAHASAN
Hereditas ialah genotif yang di wariskan dari indk pada keturunannya dan akan
membuat keturunan memiliki araktr seperti induknya. Mulai dari warna kulit, tinggi badan,
wra rambut, bentuk hidung, bahkan ‘penyakit warisan’ merupakan dampak dari
penurunan sifat.
Adapun yag diturukan orang tua kepada anaknya adalah sifat strukturnya bukan
tingkah laku yang diperoleh sebagai hasi belajar atau pengalaman (Yusuf, 2017). Prisip
heeditas menurut Crow and Crow sebagaimana yang dikutip Muammad Fathurrahman
adalah sebagai berikut:
1. Prinsip reproduksi.
2. Prinsip Konformitas.
3. Prinsip Variasi.
Dalam prinsip variasi, suatu jenis atau spesies dipandang dapat memiliki persamaan
maupun perbedan.
Ciri khas yang ada pada seorang anak akan menunjukkan kea rah rata-rata. Hal ini
dapat diartkan bahwa oran tua merupakan pembawa bukan produsen, kemungkinan
orang tua memiliki kombinasi sel baik dan dominan, sedangkan anak memungkinkan
untuk memiliki sl yang kurang baik sehingga kualitas anak juga kurang ataupun
sebaliknya.
Dalam prinsip menyilang, sesuatu yang diwariskan oleh setiap orang tua kepada
anak-anaknya mempunyai sasaran jenis menyilang. Anak perempuan akan cenderung
memiliki banyak sifat-sifat dan tingkah lakundari ayahnya, dan sebaliknya anak laki-
laki akan cenderung bnyak menurunkan sifat-sifat dan tingka laku dari ibunya.
Ada tiga teori tentang hereditas yang paling popular yakni :
a. teori partiality (pernikahan). Yaitu anak lahir mewarisi salah satu dari du sumber
aslinya secara keseluruhan atau sbagian besr sift sifatnya.
b. coalition (cara penyatuan). Yaitu sifat anak yang tidak mewarisi cabang-cabang dari
sumber aslinya.
c. Association (cara pnggabungan). Yaitu anak mewarisi salah satu sifat tertentu dari
sumber aslinya.
Lingkungan baik membentuk potensi bawaan, lingungan buruk malah akan menghambat. Faktor
lngkungan sangat mempengaruhi individu setiap hari, mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan
sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan
1. Lingkungan Eksternal :
• Olahraga
2. Lingkungan Internal
• Hormon
• Emosi
Dalam bahasa inggris dikatakan maturation atau kematangan. Kematangan itu sendiri
berarti perubahan yang terjadi pada setiap individu secara teratur berdasarkan genetik yang sudah
mencapai kemasakan / usia masak. Kematangan diartikan sebagai warisan biologi sejak lahir
yang mempengaruhi perkembangan anak. Kematangan akan memunculkan pola perilaku yang
dipengaruhi oleh pertumbuhan jasmani dan kesiapan syaraf dari masing – masing anak. Dari
kematangan tersebut juga akan menghasilkan potensi – potensi yang sudah dibawa sejak lahir
yang dapat dilihat dari perkembangan anak secara berlahan – lahan. Dapat diartikan juga bahwa
ada unsur keturunan yang mempengaruhi potensi tersebut.
Kematangan terjadi pada jaringan tubuh, syaraf, dan kelenjar – kelenjar di sebut kematangan
biologi. Ada pula kematangan yang terjadi pada aspek psikis seperti keadaan berfikir, rasa,
kemauan dll. Kematangan psikis akan mengalami kemaksimalan memerlukan latihan – latihan
terlebih dahulu. Misalnya, anak pada usia 5 bulan belum boleh berjalan karena dalam psikisnya
belum matang. Jadi, untuk mencapai kematangan ada proses latihan berjalan.
Contohnya jika anak pintar bisa dikatakan mempunyai unsur genetik yang dibawanya dari orang
tua walaupun tidak seluruhnya. Begitu juga anak yang punya postur tubuhnya pendek atau tinggi
mempunyai unsure genetik yang dibawa.
IV. Aktfitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan, kemampuan seleksi, bisa menolak
atau menyetujui, punya emosi serta usaha membangun diri sendiri.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan itu memiliki prinsip-prinsip
(hukum) yang menggambarkan secara umum bahwa perkemangan itu pastinya senantiasa
mengalami seluruh poin-poin yang ada didalam prinsip-prinsip tersebut. Prinsip-prinsip
(hukum) itu secara umum menggambarkan bahwa proses perkembangan itu terjadi secara
teratur, sitematik, bertahap dan tidak terjadi secara tiba-tiba serta dipengaruhi oleh faktor-
faktor tertentu. Kemudian dijelaskan juga dalam prinip perkembangan peserta didik bahwa setiap
individu mengalami perkembangan yang erbeda dengan individu lainnya dan terjadi secara
diferensiasi dan integrasi.
D. Hubungan Perkembangan dalam proses Pendidikan dan pembelajaran.
Seorang ahli psikologi yang dikenal luas dengan teori-teori tugas-tugas perkembangan
adalah Robert J. Havighust (Hurlock, 1990). Dia mengatakan bahwa tugas perkembangan
adalah tugas yang muncul pada saat atau sekitar satu periode tertentu dari kehidupan individu
dan jika berhasil akan menimbulkan fase bahagia dan membawa keberhasilan dalam
melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Akan tetapi, kalau gagal akan menimbulkan rasa tidak
bahagia dan kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya. Tugas-tugas perkembangan
tersebut beberapa diantaranya muncul sebagai akibat kematangan fisik, sedangkan yang lain
berkembang karena adanya aspirasi budaya , sementara yang lain lagi tumbuh dan berkembang
karena nilai-nilali dan aspirasi individu.
Dalam belajar perkembangan anak sangatlah penting. Jika seorang anak sudah memiliki
kemampuan-kemampuan dalam belajarnya, maka guru dapat meningkatkan perkembangannya
lagi, yaitu:
Sunarto dan Hartono, Agung. (2013). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta