Anda di halaman 1dari 14

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMEPENGARUHI PERKEMBANGAN

MENURUT ALIRAN NATIVISME

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Perkembangan Peseta
Didik

oleh:

Kelompok V

I-A

Ai Rohati 1002644

Farid Maulana

Nenden Popi 1006457

Neni Nur’alia 1002597

Putri Sri Jayanti 1005590

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAERAH


FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2011
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan pada Allah SWT. karena atas segala
rahmat serta karuniaNya penulis dapat menyelesaikan makalah “Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Perkembangan Menurut Aliran Nativisme”. Shalawat beserta
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjunan kita semua yakni nabiana
wanabibana Muhammad SAW. kepada para keluarganya, sahabatnya, tabi’in-
tabi’atnya, dan semoga sampai pula kepada kita semua selaku umatnya yang
selalu taat pada ajarannya sampai hari kiamat. Amin.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salahsatu tugas mata kuliah


“Perkembangan Peserta Didik”. Penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah turut membantu dalam penyelesaian makalah ini,
sehingga dapat selesai tepat pada waktunya.

Penulis sadar penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk
penyusunan makalah yang lebih baik selanjutnya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Khususnya bagi
penulis sendiri dan umumnya untuk pembaca.

Februari 2011

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang..........................................................................................

Rumusan Masalah.....................................................................................

Tujuan........................................................................................................

BAB II ISI

Pertumbuhan dan Perkembangan..............................................................

Faktor-faktor Yang Mempengarui Perkembangan secara Umum.............

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Menurut

Aliran Nativisme.......................................................................................

BAB III PENUTUP

Kesimpulan.................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan merupakan proses yang berlangsung sejak lahir dan


sesudahnya, dimana badan, otak, kemampuan dan tingkah laku pada masa usia
dini, anak-anak, dan dewasa menjadi lebih kompleks dan berlanjut dengan
kematangan sepanjang hidup. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan. Namun, apa saja faktor yang mempengaruhi perkembangan
menurut aliran nativisme? tentu tidak semua orang dapat menjawabnya. Oleh
karena itu makalah ini akan membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan menurut aliran nativisme.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian perkembangan?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan secara
umum?
3. Bagaimana pengertian Aliran Nativisme?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi perkembangan menurut aliran
nativisme?
5. Apa saja tujuan dari teori Nativisme?

1.3. Tujuan

Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Perkembangan Peserta Didik. Selain itu dengan disusunya makalah
ini, penulis dapat mempelajari lebih jauh tentang arti perkembangan, faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan secara umum dan menurut aliran nativisme
serta tujuan dari adnya teori nativisme.
BAB II

ISI

2.1. Pengertian Perkembangan

Setiap organisme, baik manusia maupun hewan, pasti mengalami peristiwa


perkembangan selama hidupnya. Perkembangan ini meliputi seluruh bagian
dengan keadaan yang dimiliki oleh organisme tersebut, baik yang bersifat konkret
maupun yang bersifat abstrak. Jadi arti peristiwa perkembangan itu khususnya
perkembangan manusia tidak hanya tertuju pada aspek psikologis saja, tetapi juga
aspek biologis. Secara singkat, perkembangan (development) adalah proses atau
tahap pertumbuhan ke arah yang lebih maju. Pertumbuhan itu sendiri berarti
tahapan peningkatan sesuatu dalam hal jumlah, ukuran, dan arti pentingnya.
Pertumbuhan juga dapat diartikan sebagai tahap perkembangan (a stage of
development).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991) perkembangan adalah


perihal berkembang. Selanjutnya berkembang berarti mekar terbuka atau
membentang, menjadi sempurna dalam hal kepribadian, pikiran, pengetahuan dan
sebagainya. Berkembang tidak hanya meliputi aspek yang bersifat abstrak seperti
pikiran dan pengetahuan, tetapi juga meliputi aspek yang bersifat konkret.

Dalam Dictionary of Psychology (1972) dan The Penguin Dictionary of


Psychology (1988) arti perkembangan dan prinsipnya adalah tahapam-tahapan
perubahan yang progresif yang terjadi dalam rentang kehidupan manusia dan
organisme lainnya, tanpa membedakan aspek-aspek yang terdapat dalam diri
organisme-organisme tersebut. Kemudian pengertian perkembangan tersebut
dijelaskan secara lebih rinci sebagai berikut:
1. The progressif and continous change in the organism from birth to
death, perkembangan itu merupakan perubahan yang progresif dan terus
menerus sejak lahir hingga mati.
2. Growth, perkembangan adalah pertumbuhan
3. Change in the shape and integration of bodily parts into fungtional
parts, perkembangan berarti perubahan dalam bentuk dan penyatuan
bagian-bagian yang bersifat jasmaniah ke dalam bagian-bagian yang
fungsional.
4. Maturation or the appearance of fundamental pattern of unlearned
behavior, perkembangan adalah kematangan atau kemunculan pola-pola
dasar tingkah laku yang bukan hasil belajar.

Akhmad Sudrajat : 2008, memberikan definisi bahwa “Perkembangan


dapat diartikan sebagai perubahan yang sistematis, progresif dan
berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya atau
dapat diartikan pula sebagai perubahan-perubahan yang dialami individu menuju
tingkat kedewasaan atau kematangannya.”

“Perkembangan adalah proses yang berlangsung sejak konsepsi, lahir dan


sesudahnya, dimana badan, otak, kemampuan dan tingkah laku pada masa usia
dini, anak2, dan dewasa menjadi lebih kompleks dan berlanjut dengan
kematangan sepanjang hidup.”( Dr Siti Aminah Soepalarto, SpS (K). : 2008 ).

2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Secara Umum

Proses pertumbuhan dan perkembangan anak, tidak selamanya berjalan


sesuai yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena banyak faktor yang
mempengaruhinya, baik faktor yang dapat diubah/dimodifikasi yaitu faktor
keturunan, maupun faktor yang tidak dapat diubah/dimodifikasi yaitu faktor
lingkungan. Apabila ada faktor lingkungan yang menyebabkan gangguan terhadap
proses tumbuh kembang anak, maka faktor tersebut perlu diubah (dimodifikasi).
Seiring dengan berjalannya perkembangan pada manusia pasti ada faktor
yang mempengaruhi perkembangan tersebut dan faktor ini sangat berperan
penting dalam proses perkembangan hidup pada manusia. Faktor-faktor ini
diantaranya yaitu pengalaman, pendidikan, keturunan dan lingkungan. Dalam
perkembangan kepribadian, anak dapat berkembang dari hasil pengalaman-
pengalaman yang anak peroleh.

Pengalaman ini sangat mempengaruhi perkembangan pada anak misalnya,


disekolahnya anak mengikuti kegiatan dokter kecil, maka dari kegiatan-kegiatan
yang ada dalam dokter kecil tersebut anak akan lebih mengetahui tentang
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan tersebut. Dari kegiatan ini
maka anak akan memperoleh pengalaman dan anak juga akan dapat berfikir
lebih maju.

Kegiatan belajar membantu anak untuk melalui tahap-tahap


perkembangan. Dari kegiatan belajar ini anak akan memperoleh pengetahuan
sehingga mereka akan berfikir lebih maju dan kritis yang membantu
perkembangan pada diri anak. Pendidikan sebagai suatu tempat dimana anak
dapat memperoleh pengetahuan, wawasan, pengarahan, bimbingan. Pendidikan
sangat mempengaruhi perkembangan pada anak, jika pendidikan yang diperoleh
anak baik maka anak juga akan berkembang dengan baik tetapi sebaliknya jika
pendidikan yang diperoleh anak buruk, maka perkembanagan pada anak pun
akan terhambat.

Keturunan merujuk pada faktor hereditas seorang individu misalnya


tinggi badan, jenis kelamin, ras, bentuk wajah, gender, temperamen, komposisi
otot dan refleks, tingkat energi dan irama biologis. Contohnya: Kecepatan
pertumbuhan dan perkembangan pada seorang anak wanita berbeda dengan anak
laki-laki atau Anak keturunan bangsa Eropa lebih tinggi dan besar dibandingkan
dengan anak keturunan bangsa Asia. Faktor keturunan juga memiliki peran
penting dalam membentuk kepribadian seseorang. Dasar pertama berfokus kepada
penyokong genetis dari perilaku dan temperanen pada anak-anak.

Faktor lain yang memberi pengaruh cukup besar terhadap pembentukan


karakter adalah lingkungan di mana seorang tumbuh dan dibesarkan, norma
dalam keluarga, kelompok sosial, dan pengaruh-pengaruh lain seseorang
manusia dapat alami. Faktor lingkungan ini mempunyai peranan penting dalam
membentuk kepribadian seseorang dan lingkungan ini sangat berpengaruh bagi
kehidupan seseorang.

Faktor Lingkungan Terbagi Menjadi Dua Bagian

A. Lingkungan Eksternal

 Kebudayaan

Kebudayaan suatu daerah akan mempengaruhi kepercayaan adat


kebiasaan dan tingkah laku dalam merawat dan mendidik anak.

 Status sosial ekonomi keluarga

Keadaan sosial ekonomi keluarga dapat mempengaruhi pola asuhan


terhadap anak. Misalnya orang tua yang mempunyai pendidikan cukup
mudah menerima dan menerapkan ide-ide utuk pemberian asuhan
terhadap anak.

 Nutrisi

Untuk tumbuh kembang, anak memerlukan nutrisi yang kuat yang


didapat dari makan yang bergizi. Kekurangan nutrisi dapat diakibatkan
karena pemasukan nutrisi yang kurang baik kualitas maupun kuantitas,
aktivitas fisik yang terlalu aktif, penyakit-penyakit fisik yang
menyebabkan nafsu makan berkurang, gangguan absorpsi usus serata
keadaan emosi yang menyebabkan berkurangnya nafsu makan.

 Penyimpangan dari keadaan normal

Disebabkan karena adanya penyakit atau kecelakaan yang dapat


menggangu proses pertumbuhan dan perkembangan anak.

 Olahraga

Olahraga dapat meningkatkan sirkulasi, aktivitas fisiologi, dan


menstimulasi terhadap perkembangan otot-otot.

 Urutan anak dalam keluarganya

Kelahiran anak pertama menjadi pusat perhatian keluarga, sehingga


semua kebutuhan terpenuhi baik fisik, ekonomi, maupun sosial.

B. Lingkungan Internal

 Intelegensi

Pada umumnya anak yang mempunyai intelegensi tinggi,


perkembangannya akan lebih baik jika dibandingkan dengan yang
mempunyai intelegensi kurang.

 Hormon

Ada tiga hormon yang mempengaruhi pertumbuhan anak yaitu:


Somatotropin, hormon yang mempengaruhi jumlah sel untuk merangsang
sel otak pada masa pertumbuhan, berkuragnya hormon ini dapat
menyebabkan gigantisme; hormon tiroid, mempengaruhi pertumbuhan,
kurangnya hormon ini apat menyebabkan kreatinisme; hormon
gonadotropin, merangsang testosteron dan merangsang perkembangan
seks laki-laki dan memproduksi spermatozoa. Sedangkan estrogen
merangsang perkembangan seks sekunder wanita dan produksi sel telur.
Kekurangan hormon gonadotropin ini dapat menyebabkan terhambatnya
perkembangan seks.

 Emosi

Hubungan yang hangat dengan ornag lain seperti ayah, ibu, saudara,
teman sebaya serta guru akan memberi pengaruh pada perkembangan
emosi, sosial dan intelektual anak. Pada saat anakberinteraksi dengan
keluarga maka kan mempengaruhi interaksi anak di luar rumah.

2.3. Pengertian Aliran Nativisme

Nativisme berasal dari kata Nativus yang berarti kelahiran. Pada


hakekatnya aliran nativisme bersumber dari leibnitzian tradition yang
menekankan pada kemampuan dalam diri seorang anak, oleh karena itu factor
lingkungan termasuk faktor pendidikan kurang berpengaruh terhadap
perkembangan anak. Hasil perkembangan ditentukan oleh pembawaan sejak
lahir dan genetik dari kedua orangtua.

Dalam teori ini dinyatakan bahwa perkembangan manusia merupakan


pembawaan sejak lahir (bakat). Teori ini muncul dari filsafat nativisme
sebagai suatu bentuk dari filsafat idealism dan menghasilkan suatu pandangan
bahwa perkembangan anak ditentukan oleh hereditas, pembawaan sejak lahir,
dan faktor alam yang kodrati. Teori ini dipelopori oleh filosof Jerman Arthur
Schopenhauer (1788-1860) yang beranggapan bahwa faktor pembawaan yang
bersifat kodrati tidak dapat diubah oleh alam sekitar atau pendidikan. Dengan
tegas Arthur Schaupenhaur menyatakan yang jahat akan menjadi jahat dan
yang baik akan menjadi baik. Para ahli yang beraliran “Nativisme” berpendapat
bahwa perkembangan individu sematamata ditentukan oleh unsur pembawaan.
Jadi perkembangan individu semata-mata tergantung kepada faktor dasar atau
pembawaan.
Pandangan ini sebagai lawan dari optimisme yaitu pendidikan
pesimisme memberikan dasar bahwa suatu keberhasilan ditentukan oleh
faktor pendidikan, ditentukan oleh anak itu sendiri. Lingkungan sekitar tidak
ada, artinya sebab lingkungan itu tidak akan berdaya dalam mempengaruhi
perkembangan anak.

Walaupun dalam kenyataan sehari-hari sering ditemukan secara fisik


anak mirip orang tuanya, secara bakat mewarisi bakat kedua orangtuanya,
tetapi bakat pembawaan genetika itu bukan satu-satunya faktor yang
menentukan perkembangan anak, tetapi masih ada faktor lain yang
mempengaruhi perkembangan dan pembentukan anak menuju kedewasaan,
mengetahui kompetensi dalam diri dan identitas diri sendiri (jatidiri).

2.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Menurut Aliran


Nativisme

1. Faktor genetik

Faktor gen dari kedua orangtua yang mendorong adanya suatu


bakat yang muncul dari diri manusia. Contohnya adalah Jika kedua
orangtua anak itu adalah seorang penyanyi maka anaknya memiliki bakat
pembawaan sebagai seorang penyanyi yang prosentasenya besar.

2. Faktor Kemampuan Anak

Faktor yang menjadikan seorang anak mengetahui potensi yang


terdapat dalam dirinya. Faktor ini lebih nyata karena anak dapat
mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Contohnya adalah
adanya kegiatan ekstrakurikuler di sekolah yang mendorong setiap anak
untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya sesuai dengan

3. Faktor bakat dan minatnya.Pertumbuhan Anak

Faktor yang mendorong anak mengetahui bakat dan minatnya di


setiap pertumbuhan dan perkembangan secara alami sehingga jika
pertumbuhan anak itu normal maka dia kan bersikap enerjik, aktif, dan
responsive terhadap kemampuan yang dimiliki. Sebaliknya, jika
pertumbuhan anak tidak normal maka anak tersebut tidak bisa mengenali
bakat dan kemampuan yang dimiliki.

2.5. Tujuan-Tujuan Teori Nativisme

Didalam teori ini menurut G. Leibnitz:Monad “Didalam diri individu


manusia terdapat suatu inti pribadi”. Sedangakan dalam teori Teori Arthur
Schopenhauer (1788-1860) dinyatakan bahwa perkembangan manusia
merupakan pembawaan sejak lahir/bakat. Sehingga dengan teori nativisme
setiap manusia diharapkan :

1. Mampu memunculkan bakat yang dimiliki

Dengan teori ini diharapkan manusia bisa mengoptimalkann bakat


yang dimiliki dikarenakan telah mengetahui bakat yang bisa
dikembangkannya. Dengan adanya hal ini, memudahkan manusia
mengembangkan sesuatu yang bisa berdampak besar terhadap kemajuan
dirinya.

2. Mendorong manusia mewujudkan diri yang berkompetensi

Jadi dengan teori ini diharapkan setiap manusia harus lebih kreatif dan
inovatif dalam upaya pengembangan bakat dan minat agar menjadi
manusia yang berkompeten sehingga bisa bersaing dengan orang lain
dalam menghadapi tantangan zaman sekarang yang semakin lama semakin
dibutuhkan manusia yang mempunyai kompeten lebih unggul daripada
yang lain.

3. Mendorong manusia dalam menetukan pilihan

Adanya teori ini manusia bisa bersikap lebih bijaksana terhadap


menentukan pilihannya, dan apabila telah menentukan pilihannya manusia
tersebut akan berkomitmen dan berpegang teguh terhadap pilihannya
tersebut dan meyakini bahwa sesuatu yang dipilihnya adalh yang terbaik
untuk dirinya.

4. Mendorong manusia untuk mengembangkan potensi dari dalam diri


seseorang

Teori ini dikemukakan untuk menjadikan manusia berperan aktif


dalam pengembangan potensi diri yang dimilii agar manusia itu memiliki
ciri khas atau ciri khusus sebagai jati diri manusia.

5. Mendorong manusia mengenali bakat minat yang dimiliki

Dengan adanya teori ini, maka manusia akan mudah mengenali bakat
yang dimiliki, denga artian semakin dini manusia mengenali bakat yang
dimiliki maka dengan hal itu manusia dapat lebih memaksimalkan
baakatnya sehingga bisa lebih optimal.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Perkembangan adalah suatu proses perubahan kualitatif dan kuantitatif


yang merupakan deretan progresif dari perubahan yang teratur dan koheren.
Perkembangan juga diartikan sebagai suatu deretan perubahan-perubahan yang
tersusun dan berarti yang berlangsung pada individu dalam jangka waktu tertentu.

Secara umum perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu,


faktor keturunan, pendidikan, pengalaman, dan lingkungan hidup. Sedangkan
menurut aliran nativisme perkembangan hanya dipengaruhi oleh faktor bawaan
sejak lahir. Faktor lingkungan dan pengalaman tidak berpengaruh sama sekali.
Aliran ini mengatakan tentang adanya daya asli yang telah terbentuk sejak
manusia lahir ke dunia, yaitu daya-daya psikologis dan fisiologis yang bersifat
herediter, serta kemampuan dasar lainnya yang kapasitasnya berbeda dalam diri
tiap manusia. Sehingga keberhasilan belajar setiap inividu ditentukan oleh
individu itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai