Anda di halaman 1dari 18

M A K A L A H

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN ANAK

DISUSUN oleh:

Nama : Deisya Kuheba

NIM : 10 31 15 36

Kelas :D

2012

PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI & KOMUNIKASI


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat rahmat dan tuntunan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas

Perkembangan Peserta Didik Yang Berjudul FAKTOR - FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN ANAK dalam bentuk

makalah.

Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis

hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah

ini tidak lain berkat bantuan dan dorongan dari pihak-pihak yang telah membantu

dalam menyelesaikan makalah ini, oleh sebab itu penulis ingin mengucapkan

terima kasih khususnya kepada :

1. Dosen bidang studi Perkembangan Peserta Didik yang telah memberikan

tugas, petunjuk, kepada penulis sehingga penulis termotivasi dalam

menyelesaikan makalah ini.

2. Orang tua yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi

berbagai kesulitan sehingga tugas ini selesai.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran

bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang

diharapkan dapat tercapai, terima kasih.

Penulis

Perkembangan Peserta Didik Page 1


DAFTAR ISI

COVER MAKALAH ........................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ 1

DAFTAR ISI .................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 3

1.1. Latar Belakang .................................................................................... 3

1.2. Rumusan Masalah ............................................................................... 3

1.3. Tujuan ................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 5

2.1. Pertumbuhan Dan Perkembangan ........................................................ 5

2.2. Tugas Dan Fase Perkembangan ........................................................... 6

2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak 7

2.4. Faktor faktor Perkembangan Peserta Didik. ........................................ 11

2.5. Faktor-Faktor Perkembangan Sosial Peserta Didik ................................. 13

BAB III PENUTUP .......................................................................................... 16

3.1. Kesimpulan ......................................................................................... 16

3.2. Saran ................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 17

Perkembangan Peserta Didik Page 2


BAB i

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perkembangan merupakan suatu proses yang terjadi selama manusia
hidup. Studi mengenai perkembangan seseorang tidak lagi seperti dulu
berhenti pada waktu orang mencapai kedewasaannya, melainkan
berlangsung terus dan mulai konsepsi hingga orang itu mati. Pembentukan
pada masa dini ini akan bersifat tetap dan mempengaruhi sifat
penyesuaian fisik, psikologis dan sosial pada masa-masa yang kemudian.
Hal ini pula menyebabkan mengapa perlakuan terhadap anak pada masa
dini ini harus sedemikian rupa sehingga dapat mengarah kepada
penyesuaian sosial dan penyesuaian pribadi yang baik pada masa yang
akan datang.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, pendidikan memiliki
nuansa berbeda antara satu daerah dengan daerah lain, sehingga banyak
bermunculan pemikiran pemikiran yang dianggap sebagai penyesuaian
proses pendidikan dengan kebutuhan yang diperlukan. Karenanya banyak
teori yang dikemukakan para pemikir yang bermuara pada munculnya
berbagai aliran pendidikan. Oleh karena itu perlu kita ketahui faktor
faktor apa saja yang dominan pengaruhnya dalam perkembangan peserta
didik.

1.2. Rumusan Masalah


a. Apa itu Pertumbuhan Dan Perkembangan ?
b. Apa Tugas Dan Fase Perkembangan ?
c. Apa saja Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan
Perkembangan Anak ?
d. Apa saja Faktor-Faktor Perkembangan peserta didik ?
e. Apa saja Faktor-Faktor Perkembangan Sosial Peserta Didik ?

Perkembangan Peserta Didik Page 3


1.3. Tujuan
1. Mengetahui Pertumbuhan Dan Perkembangan
2. Mengetahui Tugas Dan Fase Perkembangan
3. Mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan
Perkembangan Anak
4. Mengetahui Faktor-Faktor Perkembangan peserta didik
5. Mengetahui Faktor-Faktor Perkembangan Sosial Peserta Didik

Perkembangan Peserta Didik Page 4


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pertumbuhan Dan Perkembangan


Q Pengertian Pertumbuhan :
Pertumbuhan adalah Perubahan alamiah secara kuantitatif pada segi
jasmaniah / fisik dan menunjukkan kepada suatu fungsi tertentu yang baru
dari organisme/ individu.
Pertumbuhan (Growth) adalah berkaitan dangan masalah perubahan dalam
besar, jumlah ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang
bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound) ukuran panjang (cm, inchi),
umur tulang dan keseimbangan metabolik ( retensi kalsium dan nitrogen
tubuh).
Contoh : Bertambah tinggi, bertambah berat badan dan tumbuhnya kelenjar-
kelenjar sex

Q Pengertian Perkembangan :
Perkembangan (Development) adalah bertambahnya kemampuan (skill)
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur
dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Perkembangan
menyangkut adaanya proses difrensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh,
organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga
masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk perkemabangan emosi,
intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.
Perkembangan disini di artikan sebagai perubahan yang dialami oleh individu
atau oganisme menuju tingkat kedewasaannya (matury) yang berlangsung
secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan baik fisik maupun psikis.
Oleh karena itu semua orang yang mendapat tugas untuk mengawasi anak
harus mengerti persoalan anak yang sedang tumbuh dan berkembang.
Contoh : Sikap perasaan dan emosi, minat, cita-cita dan kepribadian
seseorang

Perkembangan Peserta Didik Page 5


2.2. Tugas Dan Fase Perkembangan
Merupakan hal yang pasti bahwa setiap fase atau tahapan penkembangan
kehidupan manusia senantiasa berlangsung seiring dengan kegiatan belajar.
Kegiatan belajar dalam hal mi tidak berarti merupakan kegiatan belajar yang
ilmiah. Tugas belajar yang muncul dalam setiap fase perkembangan
merupakan keharusan universal dan idealnya berlaku secara otomatis, seperti
kegiatan belajar keterampilan melakukan sesuatu pada fase perkembangan
tertentu yang lazim tenjadi pada manusia normal. Di samping itu, hal-hal lain
yang juga menimbulkan tugas-tugas tersebut adalah:
Karena adanya kematangan fisik tertentu pada fase perkembangan
tertentu
Karena adanya dorongan cita-cita psikologis manusia yang sedang
berkembang itu sendiri.
Karena adanya tuntutan kultural masyarakat sekitar.
Dalam rangka memfungsikan tahap-tahap perubahan yang menyertai
perkembangannya manusia hams belajar melakukan kebiasaan-kebiasaan
tententu umpamanya kebiasaan belajar berjalan dan berbicara pada rentang
usia 1-5 tahun. Belajar melakukan kebiasaan-kebiasaan tententu pada saat
atau masa perkembangan yang tepat dipandang berkaitan langsung dengan
tugas-tugas perkembangan berikutnya.
Tugas-tugas perkembangan tersebut selalu diperhitungkan secara cermat
oleh para orangtua dan guru sebagai sesuatu yang hams terjadi secara
alamiah dan tepat pada waktunya. Perhatian orangtua dan juga guru
(khususnya untuk fase rnasa sekolah) amat diperlukan.
Tugas-tugas perkembangan pada fase ini meliputi kegiatan-kegiatan belajar
sebagai berikut.
1. Belajar memakan makanan keras, misalnya mulai dengan bubur susu,
bubur beras, nasi, dan seterusnya.
2. Belajar berbicara, misalnya mulai dengan menyebut kata ibu, ayah, dan
nama-nama benda sederhana yang ada di sekelilingnya.
3. Belajar mengendalikan pengeluaran benda-benda buangan dan tubuh nya,
misalnya mulai dengan meludah, membuang ingus dan seterusnya.

Perkembangan Peserta Didik Page 6


4. Belajar membedakan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan, dan
bersopan santun seksual.
5. Mencapai kematangan untuk belajar membaca dalam anti mulai siap
mengenal huruf, suku kata dan kata-kata tertulis.
6. Belajar mengadakan hubungan emosional selain dengan ibunya, dengan
ayah, saudara kandung, dan orang-orang di sekelilingnya.
7. Belajar membedakan antara hal-hal yang baik dengan yang buruk, juga
antara hal-hal yang benar dan salah, serta mengembangkan atau
membentuk kata hati (hati nurani).

2.3. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak


Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dapat dibagi
dalam 2 bagian yaitu:
1. Faktor Heredokonstitusionil Gen yang terdapat di dalam nukleus dari telur
yang dibuahi pada masa embrio mempunyai sifat tersendiri pada tiap
individu. Manifestasi hasil perbedaan antara gen ini dikenal sebagai
hereditas. DNA yang membentuk gen mempunyai peranan penting dalam
transmisi sifat-sifat herediter. Timbulnya kelainan familial, kelainan khusus
tertentu, tipe tertentu dari dwarfism adalah akibat transmisi gen yang
abnormal. Haruslah diingat bahwa beberapa anak bertubuh kecil karena
konstitusi genetiknya dan bukan karena gangguan endokrin atau gizi.
Peranan genetik pada sifat perkembangan mental masih merupakan hal
yang diperdebatkan. Memang hereditas tidak dapat disangsikan lagi
mempunyai peranan yang besar tapi pengaruh lingkungan terhadap
organisme tersebut tidak dapat diabaikan. Pada saat sekarang para ahli
psikologi anak berpendapat bahwa hereditas lebih banyak mempengaruhi
inteligensi dibandingkan dengan lingkungan. Sifat-sifat emosionil seperti
perasaan takut, kemauan dan temperamen lebih banyak dipengaruhi oleh
lingkungan dibandingkan dengan hereditas.
Jenis kelamin. Pada umur tertentu pria dan wanita sangat berbeda
dalam ukuran besar, kecepatan tumbuh, proporsi jasmani dan lain-
lainnya sehingga memerlukan ukuran-ukuran normal tersendiri. Wanita

Perkembangan Peserta Didik Page 7


menjadi dewasa lebih dini, yaitu mulai adolesensi pada umur 10 tahun,
sedangkan pria mulai pada umur 12 tahun.
Ras atau bangsa. Oleh beberapa ahli antropologi disebutkan bahwa ras
kuning mempunyai hereditas lebih pendek dibandingkan dengan ras
kulit putih. Perbedaan antar bangsa tampak juga bila kita bandingkan
orang Skandinavia yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang Itali.
Keluarga. Tidak jarang dijumpai dalam suatu keluarga terdapat
anggota keluarga yang pendek sedangkan anggota keluarga lainnya
tinggi.
Umur. Kecepatan tumbuh yang paling besar ditemukan pada masa
fetus, masa bayi dan masa adolesensi.

2. Faktor Lingkungan Faktor Prenatal.


1. Gizi (defisiensi vitamin, iodium dan lain-lain). Dengan menghilangkan
vitamin tertentu dari dalam makanan binatang yang sedang hamil,
Warkany menemukan kelainan pada anak binatang tersebut. Jenis
kelainan tersebut dapat diduga sebelumnya dengan menghilangkan
vitamin tertentu. Telah dibuktikan pula bahwa kurang makanan selama
kehamilan dapat meningkatkan angka kelahiran mati dan kematian
neonatal. Diketahui pula bahwa pada ibu dengan keadaan gizi yang
jelek tidak dapat terjadi konsepsi. Hal ini disinggung pula oleh Warkany
dengan mengatakan The most serious congenital malformation is never
to be conceived at all.
2. Mekanis (pita amniotik, ektopia, posisi fetus yang abnormal, trauma,
oligohidrmnion). Faktor mekanis seperti posisi fetus yang abnormal dan
oligohidramnion dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti
clubfoot, mikrognatia dan kaki bengkok. Kelainan ini tidak terlalu berat
karena mungkin terjadi pada masa kehidupan intrauterin akhir.
Implantasi ovum yang salah, yang juga dianggap faktor mekanis dapat
mengganggu gizi embrio dan berakibat gangguan pertumbuhan.
3. Toksin kimia (propiltiourasil, aminopterin, obat kontrasepsi dan lain-
lain). Telah lama diketahui bahwa obat-obatan tersebut dapat

Perkembangan Peserta Didik Page 8


menimbulkan kelainan seperti misalnya palatoskizis, hidrosefalus,
disostosis kranial.
4. Bayi yang lahir dari ibu yang menderita diabetes melitus sering
menunjukkan kelainan berupa makrosomia, kardiomegali dan
hiperplasia adrenal. Hiperplasia pulau Langerhans akan mengakibatkan
hipoglikemia. Umur rata-rata ibu yang melahirkan anak mongoloid dan
kelainan lain umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan umur ibu
yang melahirkan anak normal. Ini mungkin disebabkan oleh kelainan
beberapa endrokin dalam tubuh ibu yang meningkat pada umur lanjut,
walaupun faktor lain yang bukan endokrin juga ikut berperan.
5. Radiasi (sinar Rontgen, radium dan lain-lain). Pemakaian radium dan
sinar Rontgen yang tidak mengikuti aturan dapat mengakibatkan
kelainan pada fetus. Contoh kelainan yang pernah dilaporkan ialah
mikrosefali, spina bifida, retardasi mental dan deformitas anggota
gerak. Kelainan yang ditemukan akibat radiasi bom atom di Hiroshima
pada fetus ialah mikrosefali, retardasi mental, kelainan kongenital mata
dan jantung.
6. Infeksi (trimester I: rubela dan mungkin penyakit lain, trimester II dan
berikutnya: toksoplasmosis, histoplasmosis, sifilis dan lain-lain). Rubela
(German measles) dan mungkin pula infeksi virus atau bakteri lainnya
yang diderita oleh ibu pada waktu hamil muda dapat mengakibatkan
kelainan pada fetus seperti katarak, bisu tuli, mikrosefali, retardasi
mental dan kelainan kongenital jantung. Lues kongenital merupakan
contoh infeksi yang dapat menyerang fetus intrauterin sehingga terjadi
gangguan pertumbuhan fisis dan mental. Toksoplasmosis pranatal
dapat mengakibatkan makrosefali kongenital atau mikrosefali dan
renitinitis.
7. Imunitas (eritroblastosis fetalis, kernicterus). Keadaan ini timbul atas
dasar adanya perbedaan golongan darah antara fetus dan ibu,
sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel darah merah bayi yang
kemudian melalui plasenta masuk ke dalam peredaran darah bayi yang
akan mengakibatkan hemolisis. Akibat penghancuran sel darah merah

Perkembangan Peserta Didik Page 9


bayi akan timbul anemia dan hiperbilirubinemia. Jaringan otak sangat
peka terhadap hiperbilirubinemia ini dan dapat terjadi kerusakan.
8. Anoksia embrio (gangguan fungsi plasenta) Keadaan anoksia pada
embrio dapat mengakibatkan pertumbuhannya terganggu.
Faktor Pascanatal.
1. Gizi (masukan makanan kualitatif dan kuantitatif) Termasuk dalam hal
ini bahan pembangun tubuh yaitu protein, karbohidrat, lemak, mineral
dan vitamin.
2. Penyakit (penyakit kronis dan kelainan kongenital) Beberapa penyakit
kronis seperti glomerulonefritis kronik, tuberkulosis paru dan penyakit
seliak dapat mengakibatkan retardasi pertumbuhan jasmani. Hal yang
sama juga dapat terjadi pada penderita kelainan jantung bawaan.
3. Keadaan sosial-ekonomi. Hal ini memegang peranan penting dalam
pertumbuhan anak. Jelas dapat terlihat pada ukuran bayi yang lahir
dari golongan orang tua dengan keadaan sosial-ekonomi yang kurang,
yang lebih rendah dibandingkan dengan bayi dari keluarga dengan
sosial-ekonomi yang cukup.
4. Musim. Di negeri yang mempunyai 4 musim terdapat perbedaan
kecepatan tumbuh berat badan dan tinggi. Pertambahan tinggi
terbesar pada musim semi dan paling rendah pada musim gugur.
Sebaliknya penambahan berat badan terbesar terjadi pada musim
gugur dan terkecil pada musim semi.
5. Lain-lain. Banyak faktor lain yang ikut berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan anak, antara lain pengawasan medis,
perbaikan sanitasi, pendidikan, faktor psikologi dan lain-lain.

Perkembangan Peserta Didik Page 10


2.4. Faktor faktor Perkembangan Peserta Didik.
A. Faktor internal
Yaitu faktor yang ada dalam diri siswa itu sendiri yang meliputi
pembawaan dan potensi psikologis tertentu yang turut mengembangkan
dirinya sendiri. Dengan demikian faktor internal bisa dibagi menjadi 2
macam faktor fisik dan faktor psikis (Zunun, 2008).
Faktor fisik
Di dunia ini orang mempunyai bentuk tubuh yang bermacam macam.
Ada yang tinggi ceking, ada yang pendek gemuk, dan ada yang sedang
antara tinggi dan besar badanya. Sudah jelas, masing masing
mmpunyai pengaruh tersendiri bagi perkembangan seorang anak
Faktor psikis
Dalam hal kejiwaan, ada anak periang, sehingga banyak pergaulan.
Akan tetapi ada pula yang selalu tampak murung, pendiam, mudah
tersinggung karenanya suka menyendiri, kecerdasan dan temperamen.
B. Faktor Eksternal
Yaitu hal hal yang datang atau ada diluar diri siswa yang meliputi
lingkungan (khususnya pendidikan) dan pengalaman berinteraksi siswa
tersebut dengan lingkungan. Faktor eksternal dibagi menjadi 6 macam:
faktor biologis, physis, ekonomis, cultural, edukatif, dan religious (Zunun,
2008)
Faktor biologis
Bisa diartikan, biologis dalam konteks ini adalah faktor yang berkaitan
dengan keperluan primer seorang anak pada awal kehidupanya: Faktor
ini wujudnya berupa pengaruh yang datang pertama kali dari pihak ibu
dan ayah.
Faktor phyisis
Maksudnya adalah pengaruh yang datang dari lingkungan geografis,
seperti iklim keadaan alam, tingkat kesuburan tanah, jalur komunikasi
dengan daerah lain, dsb. Semua ini jelas membawa dampak masing
masing terhadap perkembangan anak anak yang lahir dan dibesarkan
disana.

Perkembangan Peserta Didik Page 11


Faktor ekonomis
Dalam proses perkembanganya. Betapapun ukuranya bervariasi, seorang
anak pasti memerlukan biaya. Biaya untuk makan dan minum dirumah,
tetapi juga untuk mebeli alat alat sekolah
Faktor cultural
Di Indonesia ini, jika dihitung ada berpuluh bahkan beratus kelompok
masyarakat yang masing masing mempunyai kultur, budaya, adat
istiadat, dan tradisi tersendiri, dan hal ini jelas berpengaruh terhadap
perkemangan anak anak.
Faktor edukatif
Pendidikan tak dapat disangkal mempunyai pengaruh terhadap
perkembangan anak manusia. Malah karena sifatnya berencana dan
sering kali diusahakan secara teratur, faktor pendidikan ini relatif paling
besar pengaruhnya disbanding faktor yang lain manapun juga.
Faktor religious
Sebagai contoh seorang anak kyai, sudah pasti ia akan berebeda dengan
anak lain yang tidak menjadi kyai, yang sekedar terhitung orang
beragama, lebih lebih yang memang tidak beragama sama sekali, ini
adalah soal perkembangan pula, menyangkut proses terbentunya prilaku
seorang anak dengan agama sebagai faktor penting yang
mempengaruhinya.

Beberapa aliran yang berhubungan dengan dengan faktor-faktor yang


mempengaruhi perkembangan siswa adalah:
1. Aliran Nativisme
Nativisme (nativism) adalah sebuah doktrin filosofis yang berpengaruh
besar terhadap aliran psikologis . Tokoh utama aliran ini bernama arthur
Schopenhoeur (1788-1860) seorangg filosofis Jerman, Aliran filosofis
nativisme ini dijuluki sebagai aliran pesimistis yang memandang segala
sesuatu dengan kacamata hitam, karena para ahli penganut ini
berkeyakinan bahwa perkembangan manusia ditentukan oleh
pembawaannya, sedangkan pengalaman dan pendidikan tidak ada

Perkembangan Peserta Didik Page 12


pengaruhnya. Dalam ilmu pendidikan pandangan ini disebut pesimisme
pedagogis (Radhy, 2007)
2. Aliran Empirisisme
Aliran empirisisme (empiricism) tokoh utamanya adalah John Locke
(1632-1704). Nama asli aliran ini adalah The School of British
Empiricism (aliran empirisme inggris). Doktrin aliran empirisme yang
amat mashur ialah tabula Rasa yang berarti lembaran kosong. Doktrin
tabula rasa menekankan arti pentingnya pengalaman, lingkungan dan
pendidikan dalam arti perkembangan manusia itu semata-mata
bergantung pada lingkungan dan pengalaman pendidiknya sedangkan
bakat dan pembawaan sejak lahir dianggap tidak ada pengaruhnya
(Radhy, 2007).
3. Aliran Kovergensi
Aliran kovergensi merupakan gabungan antara aliran empirisisme dengan
aliran nativisme. Aliran ini menggabungkan arti penting hereditas
(pembawaan) dengan lingkungan sebagai faktor-faktor yang berpengaruh
dalam perkembangan manusia. Tokoh utama aliran ini bernama Louis
William Stern, seorang filosof dan psycholog Jerman (Radhy, 2007).

2.5. Faktor-faktor Perkembangan Sosial Peserta Didik


Perkembangan sosial manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
keluarga, kematangan anak, status ekonomi keluarga, tingkat pendidikan, dan
kemampuan mental terutama emosi dan inteligensi.
1. Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh
terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan
sosialnya. Kondisi dan tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan
yang kondusif bagi sosialisasi anak. Di dalam keluarga berlaku norma-norma
kehidupan keluarga, dan dengan demikian pada dasarnya keluarga
merekayasa perilaku kehidupan anak. Proses pendidikan yang bertujuan
mengembangkan kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh keluarga.

Perkembangan Peserta Didik Page 13


2. Kematangan Anak
Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk mampu
mempertimbangan dalam proses sosial, memberi dan menerima pendapat
orang lain, memerlukan kematangan intelektual dan emosional. Di samping
itu, kemampuan berbahasa ikut pula menentukan.
Dengan demikian, untuk mampu bersosialisasi dengan baik diperlukan
kematangan fisik sehingga setiap orang fisiknya telah mampu menjalankan
fungsinya dengan baik.

3. Status Sosial Ekonomi


Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan
sosial keluarga dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat akan memandang
anak, bukan sebagai anak yang independen, akan tetapi akan dipandang
dalam konteksnya yang utuh dalam keluarga anak itu. ia anak siapa. Secara
tidak langsung dalam pergaulan sosial anak, masyarakat dan kelompoknya
dan memperhitungkan norma yang berlaku di dalam keluarganya.
Dari pihak anak itu sendiri, perilakunya akan banyak memperhatikan kondisi
normatif yang telah ditanamkan oleh keluarganya. Sehubungan dengan itu,
dalam kehidupan sosial anak akan senantiasa menjaga status sosial dan
ekonomi keluarganya. Dalam hal tertentu, maksud menjaga status sosial
keluarganya itu mengakibatkan menempatkan dirinya dalam pergaulan sosial
yang tidak tepat. Hal ini dapat berakibat lebih jauh, yaitu anak menjadi
terisolasi dari kelompoknya. Akibat lain mereka akan membentuk kelompok
elit dengan normanya sendiri.

4. Pendidikan
Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat
pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif, akan
memberikan warna kehidupan sosial anak di dalam masyarakat dan
kehidupan mereka di masa yang akan datang. Pendidikan dalam arti luas
harus diartikan bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh kehidupan
keluarga, masyarakat, dan kelembagaan. Penanaman norma perilaku yang

Perkembangan Peserta Didik Page 14


benar secara sengaja diberikan kepada peserta didik yang belajar di
kelembagaan pendidikan(sekolah).
Kepada peserta didik bukan saja dikenalkan kepada norma-norma lingkungan
dekat, tetapi dikenalkan kepada norma kehidupan bangsa(nasional) dan
norma kehidupan antarbangsa. Etik pergaulan membentuk perilaku kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.

5. Kapasitas Mental, Emosi, dan Intelegensi


Kemampuan berpikir banyak mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan
belajar, memecahkan masalah, dan berbahasa. Anak yang berkemampuan
intelektual tinggi akan berkemampuan berbahasa secara baik. Oleh karena itu
kemampuan intelektual tinggi, kemampuan berbahasa baik, dan pengendalian
emosional secara seimbang sangat menentukan keberhasilan dalam
perkembangan sosial anak.
Sikap saling pengertian dan kemampuan memahami orang lain merupakan
modal utama dalam kehidupan sosial dan hal ini akan dengan mudah dicapai
oleh remaja yang berkemampuan intelektual tinggi.

Perkembangan Peserta Didik Page 15


BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan tersebut di atas, dapat kita simpulkan bahwa
Perkembangan merupakan perubahan individu baik fisik maupun psikisnya
dan berlangsung sepanjang hayat, perubahan-perubahannya tidak hanya
bersifat evolusi, tetapi juga bersifat involusi (penurunan dan perusakan
menuju kematian).
Pertumbuhan merupakan perubahan individu yang terbatas pada perubahan
fisiknya dan berlangsung sampai pada masa tertentu, perubahan
perubahannya bersifat evolusi ( menuju ke arah yang lebih sempurna ).
Perkembangan dan pertumbuhan merupakan hal yang penting untuk kita
pelajari dan kita pahami. Banyak para pendidik dan orang tua yang belum
memahami perkembangan-perkembangan anak. Sehingga masih ada pendidik
dan orang tua yang menerapkan sistem pembelajaran tanpa melihat
perkembangan anak. Hal ini akan berakibat adanya ketidak seimbangan
antara system pembelajaran dengan perkembangan anak yang akan
menyulitkannya untuk mengikuti system pembelajaran yang ada. Dengan
mengetahui faktor-faktor perkembangan dan pertumbuhan anak diharapkan
kita akan mudah mengetahui system pembelajaran yang efektif, efisien,
terarah dan sesuai dengan perkembangan anak dan dapat menciptakan
generasi-generasi masa depan yang berkualitas. Dengan demikian, sebagai
pendidik kita diharuskan mengetahui dan memahami perkembangan dan
pertumbuhan peserta.

3.2. Saran
Sebagai calon guru, hendaknya kita mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan anak lebih dalam lagi atau
dikembangkan agar kita dapat mengatasi masalah-masalah yang mungkin
akan timbul pada saat proses belajar mengajar/pembelajaran.

Perkembangan Peserta Didik Page 16


DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2009, Perkembangan peserta didik (online), Http:www.dowbload-


search-engine.com/perkembangan+peserta didik-ebook-pdf.html
Hartina, S., 2008, Perkembangan Peserta Didik, Reflika Aditama, Tegal.
Radhy, M.S., 2007, Perkembangan Peserta Didik, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah, Pare-Pare.
Zunun, M.M., 2008, Seminar Psikologi Pendidikan Islam,
www.asterpix.com/tagclodclick/?=24376617url=http://scribd.asterpix.com
(Perkembangan anak).
Edukasi kompas, 2010, Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak, http://edukasi.kompasiana.com/. Diakses tanggal 25
Mei 2012
Syacom, 2012, Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak,
http ://syacom.blogspot.com, diakses tanggal 25 Mei 2012

Perkembangan Peserta Didik Page 17

Anda mungkin juga menyukai