Anda di halaman 1dari 10

GRAFIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI

ARTIKEL

Oleh

ERNAWITA
NIM. 170330019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PROGRAM


PASCA SARJANA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2017
GRAFIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI

Ernawita
Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Program Pasca Sarjana Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang
(Email:ernawitarival@g.mail.com)

Abstrak

Tujuan artikel ini memaparkan tentang pengumpulan data yaitu grafik dalam
pembelajaran matematika anak usia dini. Metode yang digunakan penelitian
pustaka. Pentingnya pembelajaran grafik untuk anak usia dini sebagai tolak ukur
kemampuan pengembangan matematika anak usia dini dalam memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari anak.

Kata Kunci: Grafik, matematika, anak usia dini

Abstract
The purpose of this article describes the data collection is the graph in learning
matermatika early childhood. The method used literature research. The
importance of graphic learning for early childhood as a benchmark of the ability
of early childhood mathematics development in solving problems in the daily life
of children.

Keywords: Graphics, math, early childhood

PENDAHULUAN tentang konsep perkembangan anak.


Setiap aspek pembelajaran di Guru masih menjadi pusat pembelajaran
Taman Kanak-kanak ( TK ) mengarah dibandingkan muridnya sehingga anak
kepada mengembangkan kemampuan, hanya memiliki kesempatan yang sedikit
bakat, dan minat masing-masing anak dalam mengenal kemampuan mereka
melalui berbagai kegiatan. Realita di masing-masing.
Indonesia proses pembelajaran anak TK Menurut Seldin menyatakan
masih cenderung berorientasi akademik bahwa pada rentang usia lahir sampai 6
dan masih rendahnya pemahaman tahun anak mengalami masa keemasan
(the golden years) yang merupakan masa lambangnya, oleh karena itu pada usia
di mana anak mulai peka/sensitif untuk ini merupakan usia yang paling tepat
menerima berbagai rangsangan. Masa untuk menstimulasi berbagai hal,
peka pada masing-masing anak berbeda, termasuk menstimulasi perkembangan
seiring dengan laju pertumbuhan dan kemampuan matematika. Matematika
perkembangan anak secara individual. merupakan salah satu disiplin ilmu yang
Masa ini merupakan masa pertama sangat bermanfaat dalam kehidupan
dalam mengembangkan kemampuan sehari-hari. Selain itu ilmu pengetahuan
kognitif, bahasa, gerak-motorik, dan dan teknologi tidak bisa lepas dari
sosioemosional pada anak usia dini. matematika. Oleh karena itu matematika
Tujuan pengembangan kognitif adalah perlu diperkenalkan sejak dini kepada
mengembangkan kemampuan berpikir anak-anak di Taman Kanak-kanak agar
anak, dapat menemukan bermacam- mereka lebih terampil dalam
macam alternatif pemecahan masalah, memecahkan persoalan dalam kehidupan
membantu anak untuk mengembangkan sehari-hari. Matematika adalah sesuatu
kemampuan logika matematis dan yang berkaitan dengan ide-ide/konsep-
pengetahuan akan ruang dan waktu, konsep abstrak yang tersusun secara
serta meningkatkan kemampuan anak hirarkis melalui penalaran yang bersifat
usia dini dalam mengenal konsep deduktif, sedangkan matematika di
bilangan sehingga anak mempunyai PAUD adalah kegiatan belajar tentang
kemampuan untuk memilah-milah, konsep matematika melalui aktifitas
mengelompokkan, serta mempersiapkan bermain dalam kehidupan sehari-hari
kemampuan berpikir secara teliti. dan bersifat ilmiah.
Menurut Coopley dan Wortham
PEMBAHASAN
(Sriningsih) Perkembangan kognitif
Konsep Matematika Anak Usia Dini
anak usia 5-8 tahun mulai bergerak dari
Pembelajaran matematika bagi
tahap pra-operasional menuju tahap
anak usia dini sangat berguna untuk
operasional konkrit atau disebut juga
perkembangan kecerdasan logika
dengan masa transisi. Proses berpikir
matematika pada anak. Menurut hasil
pada anak usia 5-8 tahun merupakan
penelitian Dr. Howard Gardner,
masa peralihan dari pemahaman konkrit
profesor pendidikan dari Harvard
menuju pengenalan lambang yang
University (dalam Adiningsih),
abstrak, dimana benda konkrit itu masih
mengungkapkan bahwa kecerdasan
ada dan mulai dikenalkan bentuk
logika matematika merupakan salah anak usia dibawah 3 tahun dapat
satu dari delapan jenis potensi dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
kecerdasan yang dimiliki anak. Anak a. Membilang, yaitu menyebutkan
usia dini dapat dikelompokan menjadi bilangan berdasarkan urutan.
dua kelompok. Kelompok pertama
b. Mencocokan setiap angka dengan
adalah kelompok prasekolah (0-3
benda yang sedang dihitung.
tahun). Kelompok kedua adalah
kelompok anak yang sudah mampu c. Membandingkan antara kelompok

mengikuti Pendidikan Anak Usia Dini benda satu dengan kelompok

(3-6 tahun). benda yang lain untuk

Lestari KW mengatakan bahwa mengetahui jumlah benda yang

berdasarkan pengelompokan usia anak lebih banyak, lebih sedikit, atau


usia dini terdapat beberapa konsep sama.
matematika yang harus diajarkan. Untuk Konsep angka dikembangkan
kelompok anak usia 0-3 tahun perlu melalui 3 tahap:
dilakukan pengenalan konsep-konsep a. Menghitung. Tahap awal anak
matematika. Sedangkan untuk kelompok bisa menghitung melalui
anak usia 3-6 tahun dilakukan hapalan atau membilang.
pengembangan konsep matematika kepada Orang tua dapat
anak. Berikut ini beberapa konsep mengembangkan ini melalui
matematika yang perlu diajarkan kepada kegiatan menyanyi, permainan
anak usia dini.
jari, dan sebagainya yang
1. Konsep Angka
berhubungan dengan angka.
Angka merupakan hal yang paling
dasar pada matematika. b. Hubungan satu-satu.

Mengajarkan konsep angka pada Menghubungkan angka

anak usia dini dilakukan melalui dengan benda yang berkaitan.

dua tahapan. Pertama, Misalnya memasangkan

mengenalkan konsep angka kepada lambang bilangan 1 dengan

anak usia 0-3 tahun. Kedua, gambar 1 buah apel.

mengembangkan konsep angka c. Menjumlah, membandingkan

pada anak usia 3-6 tahun. Untuk dan simbol angka. Ketika orang

mengenalkan konsep angka pada tua meminta anak


mengambilkan 3 buah permen
dan anak membawa 3 buah adalah mengajak anak bermain
permen. Anak tersebut menyusun antrian mobil-mobilan
mengerti tentang konsep membentuk pola barisan hijau, biru,
jumlah. Anak yang paham hijau, biru, hijau, biru, hijau, biru.
urutan angka, akan tahu bahwa Kemampuan anak dalam pola dan
jika menghitung 3 permen dari hubungan akan bermanfaat dalam
kiri ke kanan dan dari kanan ke penerimaan pelajaran deret dan relasi-
kiri maka jumlahnya akan fungsi. Pada deret anak dituntut
sama. Anak yang paham mampu mengembangkan pola urutan.
konsep perbandingan akan Sedangkan pada relasi-fungsi anak
paham benda yang lebih besar, dituntut mampu mengembangkan
jumlahnya lebih banyak, lebih hubungan.
sedikit, atau sama. 3. Konsep Hubungan Geometri dan
2. Konsep Pola dan Hubungan Ruang
Pola merupakan susunan Pengertian yang dimaksud di
benda yang terdiri atas warna, bentuk, sini adalah anak mengenal bentuk-
jumlah, atau peristiwa. Contoh bentuk geometri seperti segitiga, segi
susunan pola berdasarkan ukuran empat, persegi, lingkaran yang sama
yaitu besar, kecil. Susunan pola dan posisi dirinya dalam suatu ruang.
berdasarkan warna yaitu kuning, Anak bisa paham tentang pengertian
hijau, kuning, hijau, .... Susunan pola ruang ketika anak sadar akan posisi
berdasarkan peristiwa sehari-hari dirinya jika dihubungkan dengan
yaitu sesudah makan nasi, saya penataan benda-benda di
minum air putih. Untuk sekelilingnya. Anak belajar tentang
mengembangkan kemampuan tempat dan posisi, seperti: di atas, di
mengenal pola dan hubungan, anak bawah, pada, di dalam, di luar. Selain
perlu diberi banyak kesempatan itu, anak juga belajar tentang
untuk mengenali dan memanipulasi pengertian jarak, seperti: dekat, jauh
benda serta mencatat persamaan dan dan sebagainya.
perbedaannya. Beberapa contoh Mengenalkan hubungan geometri
kegiatan yang bisa dilakukan orang dan ruang pada anak bisa dilakukan
tua untuk mengembangkan pola dan dengan cara mengajak anak bermain
hubungan pada anak diantaranya sambil mengamati berbagai benda di
sekelilingnya. Anak akan belajar bahwa bisa dilakukan orang tua untuk
benda yang satu mempunyai bentuk yang mengembangkan kemampuan
sama dengan benda yang lain. Orang memilih dan mengelompokan pada
tua yang memiliki anak usia 1-3 tahun anak:10
dapat menyediakan balok-balok lunak a. Pada bayi 8-12 bulan: Sediakan 2
atau kardus-kardus bekas obat dari macam buah-buahan masing-masing
berbagai ukuran agar anak bisa jenis 3, misal: apel dan jeruk pada
bereksplorasi dan membangun. sebuah wadah. Ajaklah anak untuk
Pertama anak belajar mengenal memilih buah dan meletakan di luar
bentuk-bentuk sederhana seperti wadah.
segitiga, lingkaran, segi empat. Kedua, b. Pada anak 12-24 bulan: Sediakan 5
anak belajar tentang ciri-ciri dari buah balok lunak warna merah. Ajak anak
setiap bentuk geometri. Selanjutnya, untuk membariskan balok-balok tersebut
anak belajar menerapkan seperti barisan balok berdasarkan pola
pengetahuannya untuk berkreasi warna merah.
membangun dengan bentuk-bentuk c. Pada anak 24-36 bulan: Sediakan 1

geometri. keranjang dan beberapa bola plastik terdiri

4. Konsep Memilih dan dari 3 warna, masing-masing warna 4

Mengelompokan bola. Ajak anak untuk memasukan semua


bola yang berwarna misalnya yang
Memilih dan mengelompokan
berwarna kuning ke keranjang.
meliputi kemampuan mengamati dan
mencatat persamaan dan perbedaan
5. Konsep Pengukuran
benda. Anak usia di bawah tiga tahun
Anak belajar pengukuran dari
mengenal persamaan dan perbedaan
berbagai kegiatan yang membutuhkan
melalui kelima indera mereka pada
kreativitas. Tahap awal anak tidak
saat bereksplorasi dengan benda-
menggunakan alat, tetapi mengenalkan
benda di sekitarnya. Anak belajar
konsep lebih panjang, lebih pendek, lebih
melalui memperhatikan, mendengar,
ringan, cepat, dan lebih lambat. Tahap
menyentuh, merasakan, mencium bau
berikutnya, anak diajak menggunakan alat
benda-benda yang dimainkannya, ukur bukan standar, seperti pita, sepatu,
sehingga mengetahui benda-benda dan sebagainya. Pada tahap lebih tinggi,
yang sama dan yang berbeda. anak diajak menggunakan jam dinding,
Lestari KW mengungkapkan penggaris, skala, termometer. Contoh
bahwa beberapa contoh kegiatan yang
kegiatan yang bisa dilakukan orang tua dengan cara menyusun daun-daunan yang
untuk mengembangkan pengukuran pada sama menjadi barisan tegak lurus ke atas.
anak adalah mengajak anak mengukur Ajak anak mencatat jumlah setiap
panjang dan lebar rak mainan kelompok daun.
menggunakan tali atau pita.
Grafik
6. Pengumpulan, Pengaturan dan Grafik adalah sarana yang
Tampilan Data banyak digunakan untuk menyajikan
Pada awalnya anak memilih informasi tentang majalah, televisi, buku
mainan tanpa spesifikasi. Selanjutnya teks dikelas. Grafik menimbulkan
anak memilih mainan dengan spesifik, beberapa tantangan bagi anak-anak.
misalnya berdasarkan warna, ukuran, Pertama satu ke satu seperti grafik
atau bentuk. Pada tahap yang lebih kehadiran anak, satu gambar untuk satu
tinggi anak dapat memilih mainan anak yang ada dalam grafik. Kedua
berdasarkan lebih dari satu variabel, jumlah konservasi, ketiga perlu melihat
misal berdasarkan warna dan bentuk, sumbu vertikal dan horizontal sebagai
atau warna, bentuk dan ukuran. titik acuan yang stabil.
Membuat grafik merupakan cara Penelitian terkait dengan grafik
anak untuk menampilkan bermacam- pada matematika anak usia dini sudah
macam informasi atau data dalam bentuk cukup banyak diantaranya oleh Whitin,
yang berlainan. Misalnya anak membuat D. J dan Whitin . P ( 2003 ) menjelaskan
grafik sederhana tentang mainan kesukaan
tentang bagaimana siswa anak TK
anak. Pengetahuan anak tentang
menafsirkan data dan memahami grafik
pengumpulan berhubungan dengan
dalam matematika. Selanjutnya, menurut
statistika. Contoh kegiatan yang bisa
Casey, B. et al ( 2004 ) menjelaskan
dilakukan orang tua untuk
program unik pada pembelajaran
mengembangkan pengumpulan,
matematika dengan pengunaan
pengaturan dan tampilan data pada anak
pendekatan bercerita lisan dengan
diantaranya mengajak anak
memasukan materi yang terkait dengan
mengumpulkan bermacam-macam daun-
grafik. French ( 2004 ) menjelaskan
daunan. Kemudian ajak anak
tentang kurikulum anak usia dini yang
mengelompokan bentuk daun-daunan
tersebut. Setelah itu, buatlah daftar tentang dibuat dengan muatan sains yang

jumlah daun untuk setiap bentuknya disusun secara koheren sebagai pusat
pendekatan terpadu. Pembelajaran
matematika dan sosial diintegrasikan mengajak anak mengumpulkan beraneka
kedalam kegiatan sains secara teratur daun-daunan. Kemudian ajak anak
seperti membuat grafik-grafik. mengelompokan bentuk daun-daunan
tersebut. Setelah itu, buatlah daftar
Penerapan Grafik tentang jumlah daun untuk setiap
Grafik digunakan untuk bentuknya dengan cara menyusun daun-
menunjukan secara visual dua atau lebih daunan yang sama menjadi barisan tegak
perbandingan dengan cara yang jelas. lurus ke atas. Ajak anak mencatat jumlah
Saat membuat grafik maka anak setiap kelompok daun
mengunakan keterampilan dasar seperti
klasifikasi, penghitungan, perbandingan METODE
jumlah, pencocokan satu ke satu dan Penelitian ini menggunakan metode
berkomunikasi melalui data penelitian perpustakaan.
Pengumpulan, Pengaturan dan
Tampilan Data Pada awalnya anak KESIMPULAN
memilih mainan tanpa spesifikasi. Pembelajaran matematika bagi
Selanjutnya anak memilih mainan anak usia dini sangat berguna untuk
dengan spesifik, misalnya berdasarkan perkembangan kecerdasan logika
warna, ukuran, atau bentuk. Pada tahap matematika pada anak. Menurut hasil
yang lebih tinggi anak dapat memilih penelitian Dr. Howard Gardner, profesor
mainan berdasarkan lebih dari satu pendidikan dari Harvard University
variabel, misal berdasarkan warna dan (dalam Adiningsih), mengungkapkan
bentuk, atau warna, bentuk dan ukuran. bahwa kecerdasan logika matematika
Membuat grafik merupakan cara anak merupakan salah satu dari delapan jenis
untuk menampilkan bermacam-macam potensi kecerdasan yang dimiliki anak.
informasi atau data dalam bentuk yang Beberapa konsep matematika
berlainan. Misalnya anak membuat yang perlu diajarkan kepada anak usia
grafik sederhana tentang mainan dini. Konsep Angka, Pola dan
kesukaan anak. Pengetahuan anak Hubungan, Hubungan Geometri dan
tentang pengumpulan berhubungan Ruang, Hubungan Geometri dan Ruang
dengan statistika. Contoh kegiatan yang Memilih dan Mengelompokan,
bisa dilakukan orang tua untuk pengukuran dan pengumpulan data.
mengembangkanpengumpulan,pengatan Grafik digunakan untuk
dan tampilan data pada anak diantaranya menunjukan secara visual dua atau lebih
perbandingan dengan cara yang jelas. Anak Usia Dini. Direktorat Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini
Saat membuat grafik maka anak
Nonformal dan Informal.
mengunakan keterampilan dasar seperti Kementerian Pendidikan Nasional.
klasifikasi, penghitungan, perbandingan
Sriningsih, N. (2009). Pembelajaran
jumlah, pencocokan satu ke satu dan
Matematika Terpadu untuk Anak Usia
berkomunikasi melalui data .
Dini.Bandung: Pustaka Sebelas
kegiatan yang bisa dilakukan
orang tua untuk mengembangkan
Casey, B, Kersh, J.E & Young J. M
pengumpulan dan tampilan data pada ( 2004). Storytelling sagas: An effective
anak diantaranya mengajak anak medium for teaching early childhood
mathematics, Early Childhoood
mengumpulkan beraneka daun-daunan. Research Quarterly, 19
Kemudian ajak anak mengelompokan
bentuk daun-daunan tersebut. Setelah Rosalind, Math and science for young
children, Boston, MA 02210 USA
itu, buatlah daftar tentang jumlah daun
untuk setiap bentuknya dengan cara Whitin, D.J.& Whitin , P. ( 2003). Talk
counts: Discussing graphs with young
menyusun daun-daunan yang sama children. Teaching Children Matematics
menjadi barisan tegak lurus ke atas.
Ajak anak mencatat jumlah setiap
kelompok daun.

DAFTAR PUSTAKA
Lisa,( 2017) Prinsip dan Konsep
Permainan Matematika Bagi Anak Usia
Dini Volume III. Nomor 1. Januari –
Juni 2017

Adiningsih, N. U. 2008. Permainan


Kreatif Asah Kecerdasan Logis-
Matematis. Bandung: Semesta
Parenting.

Hurlock,E.B.(1993). Psikologi
Perkembangan: Suatu pendekatan
sepanjang rentang kehidupan (edisi
kelima). Jakarta: Erlangga

Lestari KW. 2011. Konsep Matematika


untuk Anak Usia Dini. Jakarta:
Direktorat Pembinaan Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai