PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa individu adalah pribadi yang utuh dan
kompleks yang ke komplekskannya dikaitkan dengan kedudukannya sebagai makhluk
individu dan sosial. Seseoarang individu yang harus memahami dirinya sendiri, orang
lain, bermasyarakat, lingkungan dan memahami bahwa ia adalah makhluk Allah SWT.
Manusia sebagai makhluk psiko-fisik dimana manusia itu sendiri memiliki kebutuhan
kebutuhan fisik dan psikologis pribadi dan kebutuhan sosial ke masyarakat.
Dengan demikian, maka setiap individu tentu memiliki kebutuhan dan tugas-tugas
perkembangan, karena ia tumbuh dan berkembang untuk mencapai kondisi fisik dan
sosial psikologis yang lebih sempurna
Sebagai calon pendidik, maka penting sekali untuk mengetahui dan memahami apa dan
bagaimana kebutuhan dan tugas perkembangan remaja untuk membantu memudahkan
proses belajar mengajar.
Dalam makalah ini penulis menjabarkan mengenai implikasi dari kebutuhan dan
tugas perkembangan remaja dalam pembelajaran sebagai bentuk pemahaman ke depan.
Penulis mengambil topik ini karena penulis ingin lebih memahami lagi materi
kebutuhan dan tugas perkembangan remaja sebagai bekal menjadi pendidik kelak.
Pembahasan dalam makalah ini akan disampaikan teori-teori yang penulis ambil dari
berbagai sumber.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian tugas perkembangan
2. Apa implikasi tugas-tugas perkembangan dalam penyelenggaraan pendidikan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari tugas perkembangan.
2. Untuk mengetahui implikasi tugas-tugas perkembangan dalam pendidik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perkembangan
Dalam kehidupan anak terdapat dua proses yang berjalan secara kontinyu,
yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan dan perkembangan pada
dasarnya merupakan perubahan, yakni perubahan menuju ke tahap yang lebih
tinggi.
Thonthowi (Desmita, 2008:5) mengartikan pertumbuhan sebagai
perubahan jasad yang meningkat dalam ukuran (size) sebagai akibat dari
adanya perbanyakan sel-sel. Sedangkan menurut Chaplin (Desmita, 2008:5),
pertumbuhan adalah pertambahan atau kenaikan dalam ukuran bagian-bagian
tubuh sebagai suatu keseluruhan.
Senada dengan definisi tersebut, Sunarto dan Hartono (2006:35)
menjelaskan bahwa pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang
menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis. Lebih jauh dijelaskan
pula bahwa pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari
proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada
anak yang sehat dalam perjalanan waktu tertentu.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat dipahami bahwa istilah
pertumbuhan dalam konteks perkembangan merujuk pada perubahan-
perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu peningkatan dalam ukuran dan
struktur, seperti pertumbuhan badan, pertumbuhan kaki, jantung, dan
sebagainya. Dengan demikian, tidak tepat apabila dikatakan pertumbuhan
kecerdasan, pertumbuhan moral, pertumbuhan karier, dan lain-lain, sebab
aspek-aspek tersebut merupakan perubahan fungsi-fungsi rohaniah dan
jasmaniah.
Adapun penjelasan yang lebih rinci tentang perubahan yang dimaksud
sebagai perkembangan, disebutkan dalam Budiamin, dkk. (2009:2-3) yaitu: (1)
perubahan yang berakar pada unsur biologis; (2) mencakup perubahan struktur
maupun fungsi; (3) bersifat terpola, teratur, terorganisasi, dan dapat diprediksi;
(4) meskipun bersifat terpola, perkembangan juga bisa bersifat unik bagi setiap
individu; (5) terjadi secara bertahap dalam jangka waktu yang relatif lama; dan
(6) berlangsung sepanjang hayat mulai dari masa konsepsi hingga meninggal
dunia.
Yusuf (2005:15) mengemukakan pengertian perkembangan, yaitu
perubahan yang progresif dan kontinyu (berkesinambungan) dalam diri
individu dari mulai lahir sampai akhir hayat. Sementara itu, Agustiani
(2006:27) berpendapat bahwa dalam perspektif perkembangan sepanjang
rentang kehidupan, perkembangan dilihat sebagai pola-pola ganda yang
meliputi perubahan terhadap tingkah laku dan individu yang berbeda pada
kurun waktu yang berbeda pula.
Selanjutnya masih berkaitan dengan pendidikan, Santrock dan Yussen
(Depdikbud, 1999:8) mengatakan bahwa perkembangan adalah pola perubahan
individu yang berawal pada masa konsepsi dan terus berlanjut sepanjang hayat.
Namun perlu diingat bahwa tidak setiap perubahan yang dialami individu itu
merupakan perkembangan.
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa per-
kembangan merupakan pola perubahan yang dialami oleh individu baik dalam
struktur maupun fungsi (fisik maupun psikis) menuju tingkat kematangannya
yang berlangsung secara sistematis, progresif, berkesinambungan, dan ber-
langsung sepanjang hayat.
C. Pengertian Pendidikan
A. KESIMPULAN
Tugas perkembangan merupakan tugas-tugas yang berkelanjutan bagi setiap
individu. Tugas ini dikerjakan dan dilaksanakan dengan tujuan agar perkembangan
individu dapat berjalan sesuai dengan masanya. Tugas-tugas ini memberikan keluwesan
bagi individu untuk berkembang sesuai yang diinginkan.
Orang tua dan guru disekolah sebagai pembimbing peserta didik untuk mencapai
kemandirian, mengembangkan potensi, minat dan bakat seorang peserta didik. Orang tua
dan pendidik harus mampu memberikan dan dorongan dan stimulus kepada peserta didik
agar mereka mampu mengembangkan sumber daya manusia sesuai dengan tuntutan
zaman. Berkspresi, berkreasi, bebas memilih, bebas berpendapat, bebas mengeksplor
keterampilan-keterampilan, bebas mengungkapkan perasaan, berrtanggung jawab pada
setiap hal, mamupu berperan aktif di keluarga, sekolah, maupun dilingkungan adalah
hak-hak yang penting bagi seorang peserta didik. Pendidik dan orang tua hanya
mengarahkan dan membimbing mereka agar lebih terarah. Mengembangkan spiritual
adalah tugas yang wajib untuk peserta didik, karena spiritual adalah faktor penentu
keberhasilan selain intelegensi. Agar ini mencapai hasil yang baik perlu adanya contoh
teladan dari orang tua dan pendidik, karena bagaimanapun mereka adalah contoh teladan
bagi anak-anaknya.
B. SARAN
Sebagai mahasiswa yang akan menjadi Guru Sekolah Dasar diharapkan mampu
memahami hakikat tugas perkembangan dan mampu mengaplikasikannya dalam bidang
pendidikan untuk perwujudannya sebagai calon pendidik dan dapat menjadi teladan bagi
anak didiknya kelak.
DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, EB (1980), Developmental Psychology, Mekay A Life Span Approach. New Delhi: Tata
Mc Graw-Hill Publishing Co. Ltd.
Lemer, RM (1983), Human Development; Life Span Perspective. New York: Mc GrawHill, Inc.
Nandang Budiman (2005), Memahami Perkembangan Anak Sekolah Dasar, Jakarta: Dikti
Yusup, Samsu (2007), Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya