Anda di halaman 1dari 29

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

Disusun oleh:

Windi Eka Syah Putri (Nim. 16070895021)

Amina Ningsih (Nim. 16070895035)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

PASCA SARJANA

PRODI S2 PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Satuan Pendidikan : SMK


Mata Pelajaran : Kosmetika
Kelas / Semester : X Kecantikan Kulit/1(Ganjil)
Materi Pokok : Kandungan, penggolongan, kegunaan dan efek samping
kosmetika
Alokasi Waktu : 4 jam @45 menit

A. Kompetensi Inti
KI 3: Memahami, menerapkan,dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasaingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
padabidangkajian yangspesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dankreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
3.2 Menguraikan kandungan, penggolongan, kegunaan dan efek samping kosmetika.
4.2 Mengidentifiksikan kandungan, penggolongan, kegunaan dan efek samping
kosmetika.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.2.1 Mengidentifikasi bahan dasar, sifat bahan dan penggunaan kosmetika.
3.2.2 Mengklasifikasi penggolongan dan efek samping penggunaan kosmetika.
4.2.1 Mengaitkan karakteristik bahan dasar, sifat bahan dan penggunaan kosmetika
dengan penggolongan dan efek samping penggunaan kosmetika.
4.2.2 Menganalisis kandungan, penggolongan, kegunaan dan efek samping kosmetika.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah menggali informasi melalui membaca dan penjelasan guru, peserta didik
dapat mengidentifikasikan bahan dasar, sifat bahan dan penggunaan kosmetika
dengan mengerjakan soal terkait di LP1 sesuai dengan kunci jawaban.
2. Setelah dijelaskan dan berdiskusi, peserta didik dapat mengklasifikasi penggolongan
dan efek samping penggunaan kosmetika dengan mengerjakan soal terkait di LP1
sesuai dengan kunci jawaban.
3. Setelah mengklasifikasi penggolongan dan efek samping penggunaan kosmetika,
peserta didik dapat mengaitkan karakteristik bahan dasar, sifat bahan dan
penggunaan kosmetika dengan penggolongan dan efek samping penggunaan
kosmetika dengan mengerjakan soal terkait di LP2 sesuai dengan kunci jawaban.
4. Setelah mengaitkan karakteristik bahan dasar, sifat bahan dan penggunaan
kosmetika dengan penggolongan dan efek samping penggunaan kosmetika, peserta
didik dapat menganalisis kandungan, penggolongan, kegunaan dan efek samping
kosmetika dengan mengerjakan soal terkait di LP2 sesuai dengan kunci jawaban.

E. Materi Pembelajaran
Berikut adalah materi pembelajaran yang disampaikan selama proses pembelajaran:
1. Bahan dasar, sifat bahan dan penggunaan kosmetika.
2. Penggolongan dan efek samping penggunaan kosmetika.

F. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Inquiry Based Learning
3. Metode : Eksperimen, penggalian informasi, presentasi, diskusi,
tanya jawab, dan pemberian tugas

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

NO Kegiatan Aktivitas Guru / Peserta Didik

1 Pendahuluan Orientasi, motivasi dan apersepsi


(10 Menit)  Guru mengucapkan salam dan menyiapkan peserta didik
dengan berdoa, salam dan mengisi daftar kehadiran
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
 Guru memotivasi peserta didik dengan memberikan
gambaran tentang kosmetik-kosmetik yang diminati
masyarakat saat ini.
 Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan
berpikir kritis, siswa diajak memecahkan masalah tentang
kandungan kosmetik-kosmetik yang banyak ditemui oleh
siswa.
Kegiatan Inti Menurut Sanjaya (2008: 202) bahwa langkah-langkah
(160 Menit) pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut:
Fase 1. Observasi untuk menemukan masalah
 Guru meminta peserta didik untuk berkelompok (4-5 orang)
 Peserta didik diminta untuk memperhatikan gambar yang
ditampilkan oleh guru tentang kosmetik-kosmetik yang
beredar di masyarakat saat ini.
 Guru mengarahkan peserta didik untuk memikirkan
fenomena apa yang sedang terjadi berhubungan dengan
penggunaan kosmetik saat ini.
 Guru menayangkan video BPOM tentang penggunaan
kosmetik.

Fase 2. Merumuskan Masalah


 Guru meminta peserta didik untuk berdiskusi dan
mengajukan permasalahan atau pertanyaan yang terkait
dengan penjelasan, gambar dan video yang telah ditampilkan.
Misalnya: Mengapa kosmetik yang beredar di masyarakat saat
ini banyak yang tergolong kosmetik berbahaya? Apakah
kandungan kosmetik tersebut yang tidak baik untuk kulit?
Apakah faktor-faktor yang melatarbelakangi kosmetik
dikatakan berbahaya? Termasuk golongan apakah kosmetik
yang banyak digunakan masyarakat saat ini?.

Fase 3. Merumuskan Hipotesis


 Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun, guru
membimbing peserta didik (secara berkelompok)
merumuskan hipotesis/dugaan sementara dalam bentuk
opini.

Fase 4. Mengumpulkan data


 Peserta didik mendiskusikan masalah yang telah dirumuskan
dengan mencari referensi dari berbagai sumber dan atau
sesuai dengan pengalaman pribadi peserta didik.
 Guru membimbing peserta didik selama proses pengumpulan
data dan berperan sebagai fasilitator.

Fase 5. Menguji Hipotesis


 Guru meminta peserta didik mencatat dan menganalisis/
membuktikan hasil data dengan pertanyaan yang telah
diajukan.
 Siswa mengidentifikasi bahan dasar dan sifat bahan kosmetik-
kosmetik sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan
berdasarkan data yang telah didapat.
 Siswa menganalisis faktor-faktor yang melatarbelakangi
kosmetik dikatakan berbahaya.
 Siswa menganalisis penggolongan kosmetik yang banyak
digunakan masyarakat saat ini.
 Guru meminta peserta didik membuat laporan dengan
menggolongkan hasil pekerjaan berdasarkan analisis yang
telah dilakukan.
 Guru meminta perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerja mereka.
 Guru bersama siswa lain mengkaji kembali proses pemecahan
masalah yang digunakan siswa.

Fase 6. Merumuskan Kesimpulan


 Guru membimbing peserta didik dalam mengkostruksi konsep
atau hasil analisis data untuk ditarik sebuah kesimpulan dan
pembuktian hipotesis berdasarkan hasil data.
 Guru memberi tugas peserta didik untuk memaparkan
kesimpulan atau hasil hipotesisnya.
Penutup  Guru memberikan ulasan singkat dan kesimpulan tentang
(10 Menit) materi yang telah dipelajari.
 Guru bersama(10 esiswa merefleksi proses pembelajaran yang
telah dilakukan.n
 Guru memberikan i kuis kepada siswa mengenai materi yang
sudah dipelajari.t
 Guru menyampaikan) materi yang akan dipelajari pada
pertemuan selanjutnya.

H. Penilaian
1. Teknik Penilian meliputi : Tes Tulis (Essay) dan Tes Praktik (Rubrik Penilaian)
2. Bentuk Penilaian: a) Uraian b) Skala sikap c) Penilaian Kinerja

I. Alat, Bahan, Media, dan Sumber Belajar


 LCD, laptop
 Power point, video, gambar

J. Sumber Belajar
Kusantati, Herni. 2008. Tata Kecantikan Kulit Jilid 1 untuk SMK. Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan
Sanjaya, Winna. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta :
Kencana Prenada Media Group
Kemendibud. Tanpa Tahun. Kosmetika 1: Kelas X semester 1. Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan
Mengetahui Surabaya, 15 Juni 2017

Guru Mata Pelajaran Guru Mata Pelajaran

Amina Ningsih Windi Eka Syah Putri

NIM. 16070895035 NIM. 16070895021


LP: Kisi-Kisi, Soal Pengetahuan, Kunci Jawaban, dan Cara Pengolahan Nilai

1. SATUAN PENDIDIKAN : SMK


2. BIDANG KEAHLIAN : PARIWISATA
3. MATA PELAJARAN : Kosmetika
4. KELAS/ SEMESTER :X/1
5. MATERI POKOK : Kandungan, penggolongan, kegunaan
dan efek samping kosmetika

Kunci LP dan
KD Indikator Butir Tes J.S
Butir Tes

3.2 Menguraikan 3.2.1 Mengidentifikasi bahan 1. Butir tes 1. Butir tes


kandungan, dasar, sifat bahan dan no.1,3 no.1,3
penggolongan, penggunaan kosmetika. 2. Butir tes 2. Butir tes no.
kegunaan dan 3.2.2 Mengklasifikasi no. 2,4 2,4
efek samping penggolongan dan efek
kosmetika. samping penggunaan
kosmetika.
4.2 4.2.1 Mengaitkan karakteristik LP2 Kunci LP 2
Mengidentifikasi- bahan dasar, sifat bahan Dipercayakan Essay
kan kandungan, dan penggunaan kosmetika kepada
penggolongan, dengan penggolongan dan penilaian guru
kegunaan dan efek samping penggunaan
efek samping kosmetika.
kosmetika. 4.2.2 Menganalisis kandungan,
penggolongan, kegunaan
dan efek samping
kosmetika

SOAL
1. Jelaskan bahan-bahan yang tidak dianjurkan untuk digunakan pada kosmetik, tetapi
memiliki efek yang bagus untuk kulit!
..........................................................................................................................................................
2. Jelaskan penggolongan kosmetik berdasarkan cara pembuatannya, berikan contoh!
..........................................................................................................................................................
3. Perhatikan gambar di samping.
Identifikasi kosmetik tersebut berdasarkan bahan dasar dan
penggunaan kosmetik
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................

4. Berdasarkan cara pembuatannya, apakah kosmetik dokter termasuk golongan kosmetik


modern? jelaskan!
..........................................................................................................................................................

KUNCI JAWABAN

1. Jelaskan bahan-bahan yang tidak dianjurkan untuk digunakan pada kosmetik, tetapi
memiliki efek yang bagus untuk kulit!
a. Merkuri (Hg) merupakan logam berat yang berbahaya, yang dalam konsentrasi kecil
pun dapat bersifat racun
b. Hidrokinon adalah zat reduktor yang mudah larut dalam air dan dapat menghambat
pembentukan melanin (zat pigmen kulit) membuat bahan tersebut digunakan
sebagai pencerah kulit (skin lightening) yang populer
c. Asam Retinoat/Tretinoin/Retionic Acid banyak disalahgunakan pada obat peeling
(pengelupasan kulit), obat jerawat dan pemutih dengan mekanisme kerja
pengelupasan kulit. Zat ini dapat menyebabkan kulit kering, rasa terbakar dan
teratogenik.
d. Resorsinol dapat menyebabkan iritasi kulit dan mengganggu sistem imun.
e. Bahan Pewarna Bahan Pewarna Merah K.3 (CI 15585), Merah K.10 (Rhodamin B) dan
Jingga K.1 (CI 12075) sering disalahgunakan pada produk lipstik atau sediaan
dkoratif lain (pemulas kelopak mata dan perona pipi) karena warnanya yang cerah.
Bahan pewarna sintetis ini umumnya digunakan sebagai zat warna kertas, tekstil
atau tinta. Zat warna ini merupakan zat karsinogenik. Rodhamin B dalam
konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan hati.
f. Diethylene Glycol (DEG)Diethylene Glycol (DEG) merupakan sesepora (trace
element) yang terdapat pada bahan baku gliserin dan atau polietilen oksida yang
digunakan pada pembuatan kosmetika misalnya pasta gigi.
g. Timbal (Pb) Pb atau timbal merupakan bahan yang dilarang digunakan pada
sediaan kosmetika.
2. Jelaskan penggolongan kosmetik berdasarkan cara pembuatannya, berikan contoh!
a. Kosmetik modern adalah kosmetik yang dibuat dari bahan kimia dan diolah secara
modern (termasuk di antaranya adalah cosmedic), contoh: kosmetik dokter
b. Kosmetik Tradisional adalah kosmetik yang semua bahannya diambil dari alam dan
diolah secara tradisional/resep turun-temurun asli Indonesia, contoh: bedak dingin,
henna bubuk
c. Kosmetik semi tradisional, adalah kosmetik tradisional yang diolah secara modern
dan diberi bahan pengawet agar tahan lama. Hanya namanya yang tradisional,
tanpa komponen yang benar-benar tradisional dan diberi warna yang menyerupai
bahan tradisional, contoh kosmetik “lulur bali”
3. Identifikasi kosmetik tersebut berdasarkan sifat bahan dan penggunaan kosmetik
Bahan dasar yaitu minyak, lilin, lemak, pewarna dan bahan tambahan lain (antioksidan,
pengawet, parfum). Penggunaan lipstik yaitu memoles bibir dengan lipstik dari bagian
tengah bibir, lalu sapukan lipstik kearah luar.
4. Berdasarkan cara pembuatannya, apakah kosmetik dokter termasuk golongan kosmetik
modern? jelaskan!
Iya, karena kosmetik dokter sebagian besar memiliki kandungan kimia tanpa terdapat
komposisi bahan alami. Akan tetapi, kosmetik dokter pada dasarnya merupakan
kosmetik obat atau lebih dikenal dengan medicated cosmetic.
RUBRIK PENILAIAN LP 1

Nomor Soal Jawaban Bobot Soal


Soal no. 1 Jika jawaban lengkap sesuai kunci jawaban LP 1 25
Jika jawaban kurang lengkap sesuai kunci jawaban LP 1 17
Jika jawaban tidak lengkap sesuai kunci jawaban LP 1 9
Soal no. 2 Jika jawaban lengkap sesuai kunci jawaban LP 1 25
Jika jawaban kurang lengkap sesuai kunci jawaban LP 1 17
Jika jawaban tidak lengkap sesuai kunci jawaban LP 1 9
Soal no. 3 Jika jawaban lengkap sesuai kunci jawaban LP 1 25
Jika jawaban kurang lengkap sesuai kunci jawaban LP 1 17
Jika jawaban tidak lengkap sesuai kunci jawaban LP 1 9
Soal no. 4 Jika jawaban lengkap sesuai kunci jawaban LP 1 25
Jika jawaban kurang lengkap sesuai kunci jawaban LP 1 17
Jika jawaban tidak lengkap sesuai kunci jawaban LP 1 9

Kriteria Penilaian:

1. Setiap butir soal memiliki rentang skor 4-25


2. Skor maksimal (total skor apabila semua jawaban benar= 100)
Catatan:

Besar skor ditentukan oleh tiap guru mata pelajaran berdasarkan jenjang pengetahuan
yang diukur (C1-C6) dan tingkat kesulitan soal.

3. Nilai Peserta didik menggunakan rumus:


Skor yang diperoleh peserta didik
Nilai peserta didik   100
Skor Maksimal
Lembar Penilaian: Keterampilan

Aspek Yang Dinilai (Laporan)


No Nama Sistematika Kelengkapan Kejelasan dan Kebenaran konsep Skor Nilai
Laporan Laporan keruntutan penulisan ide
1
2
3
n

Pedoman penskoran:
Baik Sekali, skor =4
Baik, skor =3
Cukup, skor =2
Kurang, skor =1
Pedoman Penilaian
Nilai = Skor perolehan X 100
Skor maksimal

Rubrik Penilaian: Keterampilan

Sistematika laporan
4 = laporan dibuat sesuai sistematika penulisan, jelas dan benar
3 = laporan dibuat dengan benar tetapi kurang jelas
2 = laporan dibuat kurang benar dan kurang jelas
1 = laporan dibuat dengan sistematika yang salah

Kelengkapan laporan
4 = laporan dibuat secara lengkap (kandungan, penggolongan, kegunaan dan efek samping
kosmetika)
3 = laporan dibuat kurang lengkap (kandungan, penggolongan, kegunaan dan efek samping
kosmetika)
2 = laporan dibuat tidak lengpap (kandungan, penggolongan kosmetika)
1 = laporan dibuat tidak lengkap (kandungan kosmetika)

Kejelasan laporan
4 = laporan jelas, dapat dipahami, ditulis secara runtut
3 = laporan jelas, tetapi penulisan kurang runtut
2 = laporan kurang jelas, kurang sesuai dengan keruntutan penulisan
1 = laporan tidak jelas, tidak sesuai dengan keruntutan penulisan

Kebenaran konsep
4 = konsep/ide yang dipaparkan tepat, benar, dan sesuai dengan teori
3 = konsep/ide yang dipaparkan sesuai dengan teori tetapi kurang jelas
2 = konsep/ide yang dipaparkan kurang tepat
1 = konsep/ide yang dipaparkan tidak tepat

Ketepatan pemilihan kosakata


4 = menggunakan kata-kata yang tepat, menggunakan kalimat aktif
3 = menggunakan kata-kata yang kurang tepat, menggunakan kalimat aktif
2 = menggunakan kata-kata yang kurang tepat, tidak mengguanakan kalimat aktif
1 = menggunakan kosakata yang salah
Penilaian Hasil Belajar Ranah Sikap Individu/Kelompok

Instrumen dan Rubrik Penilaian


No Nama Kerjasama Komunikasi Bertanya Menjawab Menghargai Nilai
Lisan Pendapat Akhir
Teman
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
N

Rubrik Penilaian
Peserta didik memperoleh skor:
5= jika empat indikator terlihat
4 = jika empat indikator terlihat
3 = jika tiga indikator terlihat
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat

Keterangan
Kemampuan bekerjasama dalam kelompok
1. Mampu bekerjasama dengan semua anggota kelompok
2. Mampu bekerjasama dengan beberapa anggota kelompok
3. Hanya mampu bekerjasama dengan salah satu anggota kelompok
4. Hanya mampu bekerja secara individu
5. Bekerja secara individu dan menganggu anggota kelompok lain
Kemampuan berkomunikasi secara lisan
1. Mampu berkomunikasi dengan benar dan jelas
2. Mampu berkomunikasi dengan benar tetapi kurang jelas
3. Mampu berkomunikasi dengan jelas tetapi kurang benar
4. Kurang mampu berkomunikasi dengan benar dan jelas
5. Tidak mampu berkomunikasi dengan benar dan jelas
Kemampuan mengajukan pertanyaan
1. Mampu menyampaikan pertanyaan dengan benar dan jelas
2. Mampu menyampaikan pertanyaan dengan benar tetapi kurang jelas
3. Mampu menyampaikan pertanyaan dengan jelas tetapi kurang benar
4. Kurang mampu menyampaikan pertanyaan dengan benar dan jelas
5. Tidak mampu menyampaikan pertanyaan dengan benar dan jelas
Kemampuan menjawab pertanyaan
1. Mampu menjawab pertanyaan dengan benar dan jelas
2. Mampu menjawab pertanyaan dengan benar tetapi kurang jelas
3. Mampu menjawab pertanyaan dengan jelas tetapi kurang benar
4. Kurang mampu menjawab pertanyaan dengan benar dan jelas
5. Tidak mampu menjawab pertanyaan dengan benar dan jelas
Kemauan menghargai pendapat teman
1. Mampu menghargai dan mendengarkan pendapat orang lain.
2. Mampu menerima masukan orang lain tetapi kurang mampu menunjukkan sikap
menghargai saat siswa lain menyampaikan pendapat
3. Mampu mendengarkan pendapat orang lain, tetapi agak sulit menerima masukan orang
lain
4. Kurang mampu menghargai dan mendengarkan pendapat orang lain.
5. Tidak Mampu menghargai dan mendengarkan pendapat orang lain

Kategori nilai sikap:


Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4
Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3
Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2
Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1
Lembar Pengamatan Kerja: Kegiatan Presentasi

Aspek Yang Dinilai


Sistematika Jumlah
No Nama Komunika Nilai
Penyampai Wawasan Keberanian Antusias Penampilan Skor
si
anPesan
1
2
3

Pedoman penskoran:
Baik Sekali, skor = 4
Baik, skor = 3
Cukup, skor =2
Kurang, skor =1
Pedoman Penilaian
Nilai = Skor perolehan X 100
Skor maksimal
LEMBAR KERJA SISWA

KOSMETIKA
UNTUK SMK TATA KECANTIKAN

“Kandungan, Penggolongan, Kegunaan dan


Efek Samping Kosmetika”

Kurikulum
2013

Kelas
Nama : ............................................................

Kelas : ............................................................

No. Absen : ............................................................


X
Semester 1
Satuan Pendidikan : SMK
Mata Pelajaran : Kosmetika
Kelas / Semester : X Kecantikan Kulit/1(Ganjil)

A. Kompetensi Inti

KOMPETENSI INTI KE 3 KOMPETENSI INTI KE 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

1. Memahami, menerapkan, 2. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam


menganalisis pengetahuan faktual, ranah konkretdan ranah abstrak terkait
konseptual, prosedural dengan pengembangan dari yang
berdasarkan rasa ingin tahunya dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
tentang ilmu pengetahuan, dan mampu menggunakan metoda
teknologi, seni, budaya, dan sesuai kaidah keilmuan
humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan
masalah.

B. Kompetensi Dasar
3.2 Menguraikan kandungan, penggolongan, kegunaan dan efek samping
kosmetika.
4.2 Mengidentifikasikan kandungan, penggolongan, kegunaan dan efek samping
kosmetika.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.2.1 Mengidentifikasi bahan dasar, sifat bahan dan penggunaan kosmetika.
3.2.2 Mengklasifikasi penggolongan dan efek samping penggunaan kosmetika.
4.2.1 Mengaitkan karakteristik bahan dasar, sifat bahan dan penggunaan kosmetika
dengan penggolongan dan efek samping penggunaan kosmetika.
4.2.2 Menganalisis kandungan, penggolongan, kegunaan dan efek samping
kosmetika.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah menggali informasi melalui membaca dan penjelasan guru, peserta didik
dapat mengidentifikasikan bahan dasar, sifat bahan dan penggunaan kosmetika
dengan mengerjakan soal terkait di LP1 sesuai dengan kunci jawaban.
2. Setelah dijelaskan dan berdiskusi, peserta didik dapat mengklasifikasi penggolongan
dan efek samping penggunaan kosmetika dengan mengerjakan soal terkait di LP1
sesuai dengan kunci jawaban.
3. Setelah mengklasifikasi mengklasifikasi penggolongan dan efek samping
penggunaan kosmetika, peserta didik dapat mengaitkan karakteristik bahan dasar,
sifat bahan dan penggunaan kosmetika dengan penggolongan dan efek samping
penggunaan kosmetika dengan mengerjakan soal terkait di LP2 sesuai dengan kunci
jawaban.
4. Setelah mengaitkan karakteristik bahan dasar, sifat bahan dan penggunaan
kosmetika dengan penggolongan dan efek samping penggunaan kosmetika, peserta
didik dapat menganalisis kandungan, penggolongan, kegunaan dan efek samping
kosmetika dengan mengerjakan soal terkait di LP2 sesuai dengan kunci jawaban.

E. Materi Pembelajaran
Berikut adalah materi pembelajaran yang disampaikan selama proses pembelajaran:
1. Bahan dasar, sifat bahan dan penggunaan kosmetika.
2. Penggolongan dan efek samping penggunaan kosmetika.
KOSMETIKA

Kosmetik berasal dari bahasa Yunani “kosmetikos” yang berarti keterampilan


menghias, mengatur. Definisi kosmetik sendiri menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
445/Menkes/Permenkes/1998 (dalam Tranggono dan Latifah, 2007: 6), merupakan sediaan
atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan (epidermis, rambut,
kuku, bibir, dan organ kelamin bagian luar), gigi dan rongga mulut untuk membersihkan,
menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan
baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau
menyembuhkan penyakit.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mengungkapkan bahwa kosmetik
adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh
manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian luar) atau gigi,
membrane mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah
penampilan, dan/atau memperbaiki badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada
kondisi baik.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kosmetik merupakan
campuran bahan yang digunakan pada bagian tubuh dengan tujuan untuk memperbaiki,
meningkatkan daya tarik, kesehatan dan penampilan.
A. Bahan Dasar Kosmetika
Produk kosmetik diperlukan tidak hanya oleh kaum wanita tetapi juga oleh kaum pria
sejak lahir sampai akhir hayat. Produk kosmetik dapat digunakan setiap hari maupun secara
insidental atau berkala dan dipakai di seluruh tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Tidak semua bahan kosmetika cocok untuk setiap kondisi kulit, jika terjadi ketidakcocokan,
akan timbul iritasi pada kulit. Oleh karena itu, perhatikan kandungan bahan kimia yang
tercantum di kemasan tiap-tiap produk. Dasar kosmetika biasanya terdiri dari bermacam-
macam bahan dasar, bahan aktif dan bahan pelengkap. Bahan-bahan tersebut mempunyai
aneka fungsi antara lain sebagai solvent (pelarut), emulsier (pencampur), pengawet, adhesive
(pelekat), pengencang, absortent (penyerap) dan desinfektan. Pada umumnya 95 % dari
kandungan kosmetika adalah bahan dasar dan 5 % bahan aktif atau kadang-kadang tidak
mengandung bahan aktif. Hal ini mengandung arti bahwa kosmetika, sifat dan efeknya
tidak ditentukan oleh bahan aktif tetapi terutama oleh bahan dasar kosmetika tersebut.
Bahan dasar kosmetika dikelompokkan sebagai berikut :
1. Solvent (Pelarut)
Solvent atau pelarut adalah bahan yang berfungsi sebagai zat pelarut seperti air, alkohol,
eter, dan minyak. Bahan yang dilarutkan dalam zat pelarut terdiri atas 3 bentuk yaitu
padat misalnya garam, cair misalnya gliserin dan gas misalnya amoniak.
2. Emulsier (Pencampur)
Emulsier merupakan bahan yang memungkinkan dua zat yang berbeda jenis dapat
menyatu, misalnya lemak atau minyak dengan air menjadi satu campuran merata
(homogen). Emulgator, umumnya memiliki sifat menurunkan tegangan permukaan
antara dua cairan (surfactant). Contoh emulgator yaitu lilin lebah, lanolin, alkohol atau
ester asam-asam lemak.
3. Preservative (Pengawet)
Bahan pengawet digunakan untuk meniadakan pengaruh kuman-kuman terhadap
kosmetika, sehingga kosmetika tetap stabil tidak cepat kadaluwarsa. Bahan pengawet
yang aman digunakan biasanya yang bersifat alami. Bahan pengawet untuk kosmetika
dapat menggunakan senyawa asam benzoat, alkohol, formaldehida dan lain-lain. Jenis
pengawet kimia efeknya pada kulit seringkali tidak baik. Untuk mengetahui efek yang
ditimbulkan, penggunaan kosmetik sebaiknya dicoba dulu misalnya pada kulit di
belakang telinga.
4. Adhesive (Pelekat)
Bahan yang biasanya terdapat dalam kosmetika seperti bedak, dengan maksud agar
bedak dapat dengan mudah melekat pada kulit dan tidak mudah lepas. Bahan pelakat
dalam bedak antara lain menggunakan seng stearat dan magnesium stearat.
5. Astringent (Pengencang)
Merupakan bahan pengencang yang mempunyai daya untuk mengerutkan dan
menciutkan jaringan kulit. Bahan pengencang biasanya menggunakan zat-zat yang
bersifat asam lemah dalam kadar rendah, alkohol dan zat-zat khusus lainnya.
6. Absortent (Penyerap).
Bahan penyerap mempunyai daya mengabsorbsi cairan, misalnya kalsium karbonat
dalam bedak yang dapat menyerap keringat di wajah.
7. Desinfektan
Desinfektan berguna untuk melindungi kulit dan bagian-bagian tubuh lain terhadap
pengaruh-pengaruh mikroorganisme. Desinfektan dalam kosmetika sering menggunakan
ethyl alkohol, propilalkohol, asam borat fenol dan senyawa-senyawa amonium kuaterner.
Bahan dasar yang paling banyak digunakan dalam kosmetika adalah lemak, air,
alkohol dan serbuk. Lemak sebagai bahan dasar kosmetika berfungsi untuk :
1. Lemak dapat membentuk lapisan tipis di permukaan kulit sehingga berfungsi sebagai
pelindung (ptotective film) yang berguna untuk menghalangi terjadinya penguapan air
sehingga mencegah terjadinya kekeringan pada kulit.
2. Lemak memiliki sifat pembasah (wetting effect) bagi keratin, sehingga dapat berguna
untuk pemeliharaan elastisitas kulit dan mempertahankan kulit agar tetap lembut dan
halus.
3. Lemak dapat melarutkan kotoran-kotoran seperti sisa-sisa make-up, oleh sebab itu baik
digunakan dalam preparat pembersih.
4. Jenis lemak tertentu seperti lemak hewani, nabati dan malam mudah diabsorpsi oleh
kulit, sehingga merupakan bahan dasar yang baik untuk bahan-bahan aktif masuk ke
dalam kulit.
5. Lemak hewani dan lemak nabati tertentu mengandung bahan aktif seperti vitamin,
hormon, dan lestin yang bermanfaat bagi kulit.
Air dapat diserap oleh kulit, tetapi daya penetrasi (daya serap) air dan bahan-bahan
yang larut dalam air lebih rendah dibandingkan dengan lemak dan bahan-bahan yang larut
dalam lemak. Daya penetrasi bahan-bahan yang larut dalam air, tergantung pada
kandungan air (water content) stratum corneum, oleh sebab itu air bukan bahan dasar yang
baik untuk mengantar bahan aktif masuk ke dalam kulit. Air banyak digunakan dalam
preparat pembersih, karena air mudah digunakan, dapat melunakkan stratum corneum dan
dapat membersihkan kotoran yang larut dalam air. Air tidak memiliki daya pembasah kulit
dan bukan merupakan bahan pembersih yang sempurna, oleh karena itu, untuk
memperoleh efek pembersih yang sempurna perlu ditambahkan bahan dasar lain seperti
minyak (cleansing cream), alkohol 20 - 40 % (skin freshener, face tonic) atau surfactant (sabun,
deterjen).
Alkohol merupakan bahan pelarut organik dalam kosmetika, seperti halnya eter,
aseton, dan kloroform. Bahan-bahan tersebut cenderung dapat menimbulkan reaksi iritasi
pada kulit. Pemakaian alkohol dalam jumlah yang dibolehkan (aman) untuk kosmetika
adalah alkohol 20 - 40 % dengan bahan dasar air. Tujuan pemakaian alkohol tersebut adalah
untuk :
1. Meningkatkan permeabilitas kulit pada air.
2. Mengurangi tegangan permukaan kulit sehingga meningkatkan daya pembasah air.
3. Meningkatkan daya pembersih preparat terhadap kotoran yang berlemak.
4. Bersifat sebagai astringent dan desinfektan.
Bahan dasar aktif yang sering ditambahkan ke dalam kosmetika antara lain vitamin,
hormon ekstrak tumbuh-tumbuhan dan hewan, asam alpha hidroksil (AHA), merkuri,
tretinoin, hidrokinon, dan hidrogen peroksida. Manfaat preparat tropikal yang mengandung
bahan-bahan aktif adalah bahan aktif tersebut dapat diabsorpsikan oleh kulit, tidak mudah
teroksidasi, berhasiat pada kulit, dan pemberian secara oral atau dengan cara lain tidak
mungkin dilakukan.
Kosmetika yang digunakan untuk perawatan kulit harus berfungsi untuk memelihara
kesehatan kulit, mempertahankan kondisi kulit agar tetap baik dan mampu mencegah
timbulnya kelainan pada kulit akibat proses usia, pengaruh lingkungan dan sinar matahari.
Kosmetika menurut penggunaannya dibagi menjadi kosmetika untuk memelihara, merawat
dan mempertahankan kulit, serta kosmetika untuk mempercantik wajah yang dikenal
dengan kosmetika tata rias.
Biokosmetika adalah kosmetika yang mengandung zat-zat biologis aktif, yang
biasanya berasal dari hewani atau nabati. Zat aktif yang berasal dari hewani diantaranya sari
placenta, sari embrio, air ketuban lembu, serum lembu, sari jaringan tubuh, dan kolagen.
Sari placenta merupakan kompleks zat aktif yang sangat baik untuk perawatan kulit
yang menua, karena mengandung nukleotida, hormon-hormon steroid, asam lemak, asam
amino, vitamin dan unsur-unsur mikro. Mutu sari placenta ditentukan atas dasar kadar
enzim fofatase yang dikandungnya. Untuk menjamin khasiat kosmetik yang dibuat dari sari
placenta, kadar yang disarankan ada di dalam kosmetika sekurang-kurangnya harus
mencapai 3 - 5 %. Sari placenta bermanfaat untuk meningkatkan peredaran darah lokal,
merangsang metabolisme kulit, memperbaiki kekenyalan serabut-serabut jaringan ikat, dan
merangsang pernafasan kulit.
Sari embrio diperoleh dari telur ayam yang sudah dibuahi, air ketuban lembu dan
serum lembu yang diperoleh dari lembu hamil. Sari embrio mengandung zat-zat yang dapat
merangsang metabolisme sel sehingga sangat baik untuk mengatasi keriput atau untuk
mengencangkan kulit.
Sari jaringan tubuh berasal dari jaringan hewani yang sangat baik untuk mengatasi
masalah penuaan kulit.
Kolagen adalah suatu protein yang terdiri atas berbagai asam amino seperti glisin,
prolin, hidroksiprolin, alanin, leusin, arginin, asam aspartat, asam glutamat, dan asam-asam
amino lainnya dalam jumlah kecil. Serabut kolagen adalah unsur penting yang memberi
kekuatan kepada kulit jangat dan sangat menentukan keadaan jaringan ikat. Dalam keadaan
normal, kolagen memungkinkan penyerapan dan pertukaran air serta gas. Dalam jaringat
ikat muda, kolagen terdapat dalam bentuk yang mudah larut (soluble collagen). Bila kulit
menua, kolagen berubah menjadi bentuk yang sukar larut dan menjadi kaku. Serabut
serabut kolagen demikian akan kehilangan daya mengembung dan daya untuk menyerap
air. Untuk menghambat perubahan-perubahan negatif pada permukaan kulit sebagai akibat
pengerasan serabut-serabut kolagen, karena proses penuaan, dapat diberi hasil uraian
(hydrolstate) kolagen yang mudah larut, semata-mata untuk menggantikan kolagen yang
telah mengeras. Kolagen yang mudah larut diperoleh dengan cara ekstraksi kulit anak
lembu. Cara ekstraksi sangat menentukan mutu kolagen yang dihasilkan, karena pada
proses tersebut hendaknya struktur dan susunan kimiawi kolagen tidak mengalami
perubahan. Mekanisme perubahan kolagen adalah suatu proses yang sangat kompleks, dan
berkaitan dengan pembentukan fibril serta serabut, regulasi enzim pada sintesis, modifikasi
dan penguraian kolagen. Kosmetika yang mengandung kolagen dapat memperbaiki
kekenyalan kulit, melicinkan permukaan kulit, meningkatkan kelembaban kulit, serta
memperbaiki fungsi pembuluh kapiler kulit sehingga dapat digunakan untuk peremajaan
kulit.
Di dalam dermis, 70 % jaringan ikatnya adalah kolagen, sedangkan 5% adalah jaringan
elastin. Elastin sangat berpengaruh terhadap sifat elastisitas jaringan ikat yang secara
bersama-sama dengan kolagen dapat digunakan untuk produk kosmetik perawatan kulit.
Bahan dasar dermis terdiri dari garam, air, dan glikosaminoglikan yang membentuk
molekul kompleks. Asam hialuronat termasuk ke dalam kelompok glikosaminoglikan yang
terdapat dalam dermis. Manfaat asam hialuronat adalah sebaai pelumas untuk jaringan
kolagen, dan mencegah perubahan kolagen yang larut menjadi kolagen yang tidak larut.
Zat biologis aktif yang berasal dari ekstrak tumbuh-tumbuhan mencakup sari berbagai
tumbuh-tumbuhan, minyak-minyak nabati, minyak-minyak atsiri, sari buah dan serbuk sari
bunga. Zat biologis aktif ekstrak tumbuhan ini bermanfaat untuk melicinkan dan
menghaluskan kulit, mempengaruhi keratinasasi dan hidrasi lapisan epidermis serta dapat
membantu dalam proses pemutihan kulit (bleaching skin). Asam alfa hidroksi (AAH atau Alfa
Hidroxil Acid / AHA) adalah asam karbosilat yang memiliki gugus hidroksi pada posisi alfa.
Secara alamiah zat ini terdapat dalam buah-buahan dan yogurt, seperti asam glikgat pada
gula tebu, asam laktat pada yogurt, asam tartat pada buah apel, dan asam sitrat pada buah
jeruk.
Manfaat AAH atau AHA adalah sebagai emolien, yang dapat meningkatkan
pergantian sel kulit dan pembentukan sel kulit baru, mengurangi ikatan antar komeosit dan
mensintesis kolagen sehingga dapat mengurangi keriput halus, membentuk kulit halus dan
sehat serta dapat memperbaiki tekstur kulit. Oleh karena itu emolien ini sangat baik
digunakan bagi perawatan kulit kering, perawatan dan peremajaan kulit menua dan kulit
yang terdapat parut bekas jerawat (acne scar). AHA hanya cocok digunakan untuk mereka
yang berusia antara 30 - 40 tahun, untuk usia lebih dari 40 tahun sebaiknya memilih asam
retinoat. Asam retinoat (retinoic acid) mengandung vitamin A yang mampu menembus ke
dalam sel kulit, sedangkan AHA hanya bisa sampai lapisan antar sel. Kulit yang kusam pun
menjadi lebih lembab, tebal, merah, dan segar lagi.
Bahan aktif lain dalam kosmetika yaitu hidrokinon. Hidroknion (hydroquinone) adalah
bahan aktif yang dapat mengendalikan produksi pigmen yang tidak merata, tepatnya
berfungsi untuk mengurangi atau menghambat pembentukan melanin kulit. Melanin adalah
pigmen kulit yang memberikan warna gelap kecokelatan, sehingga muncul semacam bercak
atau bintik cokelat atau hitam pada kulit. Banyaknya produksi melanin menyebabkan
terjadinya hiperpigmentasi. Hidrokinon digunakan untuk mencerahkan kulit yang kelihatan
gelap akibat bintik, melasma, titik-titik penuaan, dan chloasma.
Hidrokinon sebaiknya tidak digunakan pada kulit yang sedang terbakar sinar
matahari, kulit yang iritasi, yang luka terbakar, dan kulit pecah. Hindari penggunaan
hidrokinon pada mereka yang mengalami masalah hati, ginjal, alergi atau sedang hamil dan
menyusui. Sebelum mengoleskan hidrokinon, bersihkan wajah dari kotoran dan make-up,
dan keringkan. Dalam pemakaian hidrokinon harus hati-hati jangan sampai terkena mata,
bibir, bagian dalam hidung, dan mulut, karena bisa menyebabkan mati rasa. Kandungan
hidrokinon dalam kosmetik yang diizinkan tidak lebih dari dua persen.
Tretinoin adalah bahan aktif dalam kosmetika, berupa zat kimia yang termasuk
vitamin A asam atau retinoic acid, yang berfungsi untuk membentuk struktur atau lapisan
kulit baru, mengganti lapisan kulit luar yang rusak. Krim tretinoin yang dioleskan ke kulit
menyebabkan daya permeabilitas kulit meningkat. Ini ditandai oleh terbentuknya lapisan
tanduk baru. Tretinoin juga meningkatkan pembentukan pembuluh rambut kulit.
Akibatnya, aliran darah ke kulit bertambah. Lapisan luar kulit dan kegiatan pembelahan sel
pun meningkat.
Bertambahnya usia menyebabkan bantalan kolagen kulit menipis dan tidak kenyal
lagi. Tretinoin inilah yang mampu membantu pembentukan sel fibrobias di bawah kulit,
sehingga bantalan kolagen menebal, kencang, dan kerut memudar. Selain meremajakan,
tretinoin mampu mengatasi jerawat, spoerten, bekas luka dangkal, serta memunculkan
lapisan di kulit yang sudah lapuk. Tretinoin dosis tertentu menyebabkan kulit mengelupas
dan muncul kulit baru, tetapi tidak semua kulit tahan menerimanya, sehingga malah kulit
menjadi rusak, kulit jadi kemerah-merahan. Pada kulit sensitif, pemakaian tretinoin harus
dimulai dengan dosis paling rendah yakni 0,05 persen dengan pemakaian setiap dua malam
sekali. Bila kulit mulai kuat dan tidak timbul reaksi radang, rasa terbakar, secara perlahan,
dosisnya dapat ditambah atau ditingkatkan dan pemakaiannya pun dapat setiap malam.
Kosmetik berbahan dasar aktif tretinoin tidak boleh dipakai siang hari, karena paparan sinar
matahari dapat memperkuat efek sampingnya. Pada kulit normal, efek kemerahan karena
peradangan, akan mereda setelah pemakaian dihentikan.
Merkuri atau air raksa (hydragyricum (Hg)) adalah satu-satunya logam yang pada suhu
kamar berwujud cair, tidak berbau, warnanya keperakan, dan mengkilap. Merkuri akan
menguap bila dipanaskan sampai suhu 357 derajat celcius. Merkuri dapat dijumpai di alam
seperti di air dan tanah, terutama dari deposit alam, limbah industri, dan aktivitas vulkanik.
Dalam pertambangan emas, merkuri digunakan dalam proses ekstraksi dan pemurnian.
Merkuri juga digunakan dalam industri seperti termometer, tambal gigi, baterai dan soda
kaustik. Merkuri dapat bersenyawa dengan khlor, belerang, dan oksigen senyawa untuk
membentuk garam merkurium. Ini adalah bahan - bahan yang sering digunakan dalam
industri krim pemutih kulit. Karena sifat ionnya mudah berinteraksi dengan air, merkuri
mudah masuk ke dalam tubuh melalui kulit, respirasi (pernapasan), dan makanan. Bila
merkuri sudah masuk ke dalam kulit, akan muncul reaksi alergi yang berupa iritasi. Reaksi
iritasi ini berlangsung cukup cepat. Mandi beberapa kali di sungai atau di laut yang
tercemar merkuri, akan menyebabkan kulit segera mengalami iritasi.
Merkuri dapat membuat kulit terbakar, menjadi hitam, bahkan dapat berkembang
menjadi kanker kulit. Merkuri inorganik dalam krim pemutih, dapat menimbulkan
keracunan bila digunakan dalam jangka waktu yang lama. Meski tidak seburuk efek
merkuri gugusan yang tertelan, efek buruk tetap saja timbul pada tubuh, atau meski hanya
dioleskan ke kulit, merkuri mudah diserap ke dalam darah, kemudian memasuki sistem
saraf. Manifestasi gejala keracunan merkuri berupa gangguan sistem saraf seperti tremor,
insomnia, kepikunan, gangguan penglihatan, gerakan tangan jadi abnormal (ataksia),
gangguan emosi, dan depresi. Merkuri yang terakumulasi dalam organ tubuh seperti ginjal,
hati, dan otak, dapat menyebabkan kematian.
Hidrogen peroksida atau hidrogen dioksida (H2O2), terbentuk dari dua atom hidrogen
dan dua atom oksigen. Bentuknya menyerupai air (H2O), tetapi pada H2O2 ada kelebihan
molekul oksigen, sehinga sangat baik digunakan sebagai oksidiser. Bahan ini tidak berwarna,
tidak berbau, dan tidak berasa. Penelitian terbaru menyatakan, bahwa hidrogen peroksida
bermanfaat dalam reaksi kimia yang berlangsung dalam tubuh. Dalam memerangi infeksi,
vitamin C membuat hidrogen peroksida untuk merangsang produksi prostaglandin.
Pemakaian hormon dan vitamin dalam kosmetika tidak dapat dibenarkan, kecuali
apabila dilakukan di bawah pengawasan dokter. Pemakaian hormon dalam jangka waktu
lama, dapat mengacaukan keseimbangan hormonal dalam darah dan dapat menimbulkan
efek samping sistematik seperti gangguan menstruasi dan gangguan sistem reproduksi.
Krim hormon yang mengandung estrogen baik untuk perawat an kulit menua. Vitamin
dalam kosmetika harus memperhatikan termobilitas dan kepekaan berbagai vitamin
terhadap oksigen serta sinar ultra violet. Vitamin A sangat baik untuk melindungi epitel,
merangsang epitelisasi jaringan kulit sebagai ester asetat atau palmitat, dalam kosmetika
dipakai untuk kulit yang merah, kasar, kering, dan degeneratif.
Kekurangan vitamin A menyebabkan peningkatan keratinisasi secara abnormal
(hiperkeratosis), lapisan tanduk menutupi folikel rambut, sehingga sekresi sebum terhambat
dan terbentuk komedo (blackhead) yang mudah menjadi inti infeksi. Vitamin A dalam
kosmetika, merangsang granulasi dan mencegah keratinisasi berlebihan, sehingga kulit
menjadi lebih halus dan licin, sedangkan turgor jaringan jadi meningkat.
Vitamin E berhasiat sebagai antioksidan. Kekurangan vitamin E antara lain dapat
menyebabkan gangguan metabolisme, regenerasi sel yang lambat, dan gangguan fungsional
sistem reproduksi. Penggunaan kosmetika yang mengandung vitamin E dan vitamin A pada
kulit wajah bertujuan untuk memperbaiki peredaran darah di kulit dan akhirnya dapat
memperbaiki kondisi kulit.

B. Jenis Kosmetik
Anita E.F. Ekel (dalam Rostamailis, 2005: 14), mengungkapkan bahwa pada
dasarnya kosmetik terbagi menjadi dua jenis yaitu kosmetik tradisional dan kosmetik
modern. Sedangkan Muliyawan dan Suriana (2013: 134-137), mengklasifikasikan jenis
kosmetik ke dalam tiga kategori, yaitu:
1. Jenis Kosmetik Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI, kosmetik dibagi ke dalam 13
kelompok:
a. Kosmetik bayi
Kosmetik yang termasuk dalam kategori ini, contohnya minyak bayi, bedak bayi,
sampo bayi, dan lain-lain. Kosmetik ini dirancang dengan formula khusus yang
aman bagi kulit bayi yang sensitif.
b. Kosmetik untuk mandi
Kosmetik ini berfungsi untuk membersihkan dan mengangkat sel-sel kulit mati saat
mandi, contohnya sabun mandi, lulur mandi, shower gel, dan lain-lain.
c. Kosmetik untuk mata
Kosmetik ini meliputi berbagai macam kosmetik yang digunakan untuk
memperindah mata, contohnya maskara, eye shadow, eye liner, dan lain-lain.
d. Kosmetik wangi-wangian
Kosmetik yang masuk dalam kelompok ini contohnya berbagai jenis parfum,
cologne, dan body mist.
e. Kosmetik untuk rambut
Kosmetik rambut adalah berbagai jenis kosmetik yang berfungsi untuk
membersihkan, melindungi, dan menjaga kesehatan rambut, contohnya sampo,
conditioner, dan lain-lain.
f. Kosmetik untuk pewarna rambut
Salah satu kosmetik yang termasuk dalam kelompok ini adalah cat rambut.
g. Kosmetik make up (kecuali mata)
Kelompok ini meliputi berbagai macam produk kosmetik yang berfungsi
mempertegas kecantikan dan pada wajah contohnya bedak, foundation, lipstick,
perona pipi, lip gloss dan sebagainya.
h. Kosmetik untuk kebersihan mulut
Kosmetik dalam kelompok ini contohnya adalah pasta gigi, mouth washes, dan lain-
lain.
i. Kosmetik untuk kebersihan badan
Yaitu kosmetik yang berfungsi untuk menjaga kebersihan badan seperti deodorant,
lulur, dan sebagainya.
j. Kosmetik untuk kuku
Contoh kosmetik ini adalah kutek, losion kuku, dan lain-lain.
k. Kosmetik perawatan kulit
Yaitu jenis kosmetik yang berfungsi untuk merawat dan melindungi kesehatan
kulit, yang termasuk dalam kelompok ini yaitu pembersih, pelembab, penyegar,
dan lain-lain.
l. Kosmetik cukur
Kosmetik ini biasanya digunakan oleh kaum laki-laki untuk membersihkan rambut
yang tumbuh di wajah, contohnya sabun cukur dan after shave cologne.
m. Kosmetik untuk suntan dan sunscreen
Yaitu kosmetik yang berfungsi melindugi kulit dari radiasi sinar ultra violet,
contohnya sunscreen (tabir surya).
2. Penggolongan Menurut Sifat dan Cara Pembuatannya
Berdasarkan sifat dan cara pembuatannya, kosmetik dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu:
a. Kosmetik modern
Kosmetik modern yaitu jenis kosmetik yang diramu dari bahan-bahan kimia, lalu
diolah secara modern. Kosmeik yang banyak ditemui di pasaran, toko farmasi,
supermarket, dan salon-salon kecantikan saat ini adalah jenis kosmetik modern. Di
antara kosmetik yang termasuk pada jenis ini adalah ksometik medik (cosmedics).
b. Kosmetik tradisional
Kosmetik tradisional dibedakan lagi menajdi 3 kelompok, yaitu:
1) Murni tradisional, yaitu kosmetik yang benar-benar dibuat dari bahan alami dan
diolah menurut resep dan cara yang dikenal secara turun-temurun. Kosmetik
yang masuk dalam jenis ini adalah mangir dan lulur.
2) Semi tradisional, kosmetik yang resepnya diambil dari resep nenek moyang,
bahan yang digunakan adalah bahan-bahan alami, namun diolah secara modern.
Kosmetik tersebut dikemas secara modern dan diberi bahan pengawet.
3) Hanya menempelkan nama yang tradisional. Sementara komponen yang
digunakan sudah tidak benar-benar tradisional lagi.
3. Jenis Kosmetik Menurut Kegunaannya Bagi Kulit
Berdasarkan kegunaannya bagi kulit, kosmetik dibedakan menjadi dua jenis
yaitu:
a. Kosmetik perawatan kulit (skin care cosmetics)
Kosmetik jenis ini berfungsi untuk membersihkan dan merawat kulit dari
faktor lingkungan yang dapat merusak kemulusan dan kebersihannya, yang
termasuk dalam jensi kosmetik ini adalah:
1) Cleanser, yaitu kosmetik yang berfungsi untuk membersihkan kulit. Misalnya
sabun, cleansing cream, cleansing milk, dan penyegar kulit (freshner).
2) Moisturizer, yaitu kosmetik yang berfungsi untuk melembabkan kulit. Misalnya
moisturizing cream, night cream, dan sebagainya.
3) Kosmetik untuk melindungi kulit, misalnya sunscreen cream, sunscreen foundation,
dan sunblock cream.
4) Peeling, yaitu kosmetik yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel kulit
baru dan mengangkat sel-sel kulit mati, sehingga kulit tampak lebih cerah.
Misalnya scrub cream yang berupa butiran-butiran halus.
b. Kosmetik riasan (make up)
Kosmetik jenis ini adalah yang paling populer di masyarakat. Kosmetik ini
diperlukan untuk merias dan menutup ketidaksempurnaan pada kulit sehingga
penampilan mejadi lebih menarik. Kosmetik riasan menjadi sesuatu yang banyak
dibutuhkan manusia dewasa ini, mengingat bahwa kosmetik ini memberikan efek
psikologis yang positif bagi penggunaannya seperti merningkatkan percaya diri
(self confidence).
LEMBAR KERJA SISWA 1

Kelompok: .............................................................
Nama Siswa: .............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................

A. Permasalahan
“Pada pertengahan tahun 2016, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia
(BPOM RI) telah menemukan 43 produk yang diketahui mengandung bahan
berbahaya.”

(Sumber: Liputan6.com, 30 Juni 2016)


Mengapa kosmetik yang beredar di masyarakat saat ini banyak yang tergolong kosmetik
berbahaya?

B. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan di bawah ini dapat membantu kamu dalam merancang sebuah hipotesis.
1. Apakah kandungan kosmetik tersebut yang tidak baik untuk kulit?
2. Apakah faktor-faktor yang melatarbelakangi kosmetik dikatakan berbahaya?
3. Termasuk golongan apakah kosmetik yang banyak digunakan masyarakat saat ini?

C. Hipotesis
Dari pertanyaan di atas, dapat diduga permasalahan tersebut terjadi karena:
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
D. Langkah Kerja
1. Carilah informasi mengenai kandungan, penggolongan, kegunaan kosmetika
dan efek samping kosmetika berbahaya dari berbagai sumber (internet, buku,
majalah, dll).
2. Amati semua kandungan, penggolongan, kegunaan dan efek samping
kosmetika tersebut.
3. Klasifikasikan kandungan, penggolongan, dan efek samping kosmetika mana
yang termasuk ke dalam golongan kosmetik aman dan kosmetik berbahaya.

E. Hasil Pengamatan
Dari pengamatan yang telah dilakukan, tuliskan hasilnya di bawah ini.
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................

F. Kesimpulan
Diskusikan hasil pengamatanmu dan tuliskan kesimpulan di bawah ini.
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................

G. Jawablah pertanyaan di bawah ini!


Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan.
1. Bagaimana cara mengetahui bahwa suatu kosmetik itu dikatakan aman atau
mengandung bahan berbahaya?
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
2. Apa saja kandungan bahan-bahan yang terdapat dalam kosmetik berbahaya?
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
3. Apa dampak yang dapat ditimbulkan akibat pemakaian kosmetik yang mengandung
bahan berbahaya?
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................

H. Referensi
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai