Anda di halaman 1dari 49

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

MATA PELAJARAN : EKONOMI


KELAS /SEMESTER : X /GENAP
MATERI POKOK : PERKOPERASIAN DAN PENGELOLAAN
KOPERASI
PENYUSUN : RIVA SINDYANA (15080554041)
FANY DELLA UTARI (15080554049)

DIREKTORAT PEMBINAAN SMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TAHUN PELAJARAN ............

Sekolah : Universitas Negeri Surabaya


Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : X / Genap
Materi Pokok : Perkoperasian dan Pengelolaan Koperasi
Alokasi Waktu : 12 x 45 menit (4 kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti :
KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator :


Kompetensi Dasar Indikator
3.9 Mendeskripsikan Pertemuan I
perkoperasian dalam 3.9.1. Mendeskripsikan Sejarah
perekonomian Indonesia perkembangan koperasi
3.9.2. Mendeskripsikan pengertian
koperasi menurut para ahli dan UU
Koperasi No.25 Tahun 1992
Pertemuan II
3.9.3. Menyebutkan landasan dan asas
koperasi
3.9.4. Menyebutkan tujuan koperasi
3.9.5. Menyebutkan ciri-ciri koperasi
3.9.6. Menyebutkan prinsip-prinsip
koperasi
3.9.7. Mendeskripsikan fungsi dan peran
koperasi
3.9.8. Menyebutkan jenis-jenis koperasi
Pertemuan III
3.9.9. Menelaah perangkat organisasi
koperasi
3.9.10. Menganalisis sumber permodalan
koperasi
3.9.11. Menghitung Selisih Hasil Usaha
(SHU) koperasi
3.9.12. Menganalisis prosedur
pendirian/pengembangan koperasi
di sekolah
4.9.1 Menerapkan asas dan prinsip
4.9 Mengimplementasikan
koperasi dalam kegiatan koperasi
pengelolaan koperasi di
4.9.2 Melaksanakan pengelolaan
sekolah
koperasi dengan baik untuk
mencapai tujuan koperasi yang
telah ditentukan
4.9.3 Menghitung Sisa Hasil Usaha
koperasi

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning, peserta didik dapat mendeskripsikan perkoperasian,
pengelolaan koperasi dan menyajikan menganalisis prosedur pendirian dan
pengembangan koperasi sekolah dengan penuh tanggung jawab, bekerja keras
dan bekerja sama.

D. Materi Pembelajaran
1. Perkoperasian
 Sejarah perkembangan koperasi
 Pengertian koperasi
 Landasan dan asas koperasi
 Tujuan koperasi
 Ciri-ciri koperasi
 Prinsip-prinsip koperasi
 Fungsi dan peran koperasi
 Jenis-jenis koperasi
2. Pengelolaan Koperasi
 Perangkat organisasi koperasi
 Sumber permodalan koperasi
 Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi
 Prosedur pendirian koperasi
 Tahapan pendirian/ pengembangan koperasi di sekolah
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
a. Pendekatan : Saintifik
b. Model : PBL
c. Metode : Simulasi, Diskusi, tanya jawab dan penugasan

F. Langkah-Langkah Pembelajaran
a. Pertemuan Minggu I
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan a) Kelas dipersiapkan agar lebih kondusif untuk proses 15 menit
belajar mengajar kerapian dan kebersihan ruang kelas,
berdoa, presensi (absensi, kebersihan kelas,menyiapkan
media dan alatserta buku yang diperlukan)
b) Peserta didik ditegaskan kembali tentang topik yang
akan disampaikan dan menyampaikan kompetensi
yang akan dicapai.
c) Peserta didik diberi motivasi tentang pentingnya topik
pembelajaran ini.
d) Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang
harus dikuasai para peserta didik. Guru
memperingatkan kepada peserta didik bahwa
pembelajaran ini lebih ditekankan pada pemaknaan
dan pencapaian kompetensi.
e) Guru mengarahkan peserta didik untuk mempersiapkan
buku referensi atau menggunakan media internet
f) Peserta didik dibagi menjadi 2 orang per kelompok
(satu bangku).
Inti a) Sebelum peserta didik mempelajari tentang 105 menit
perkoperasian, peserta didik diberikan apersepsi
dengan menanyakan tentang pandangan koperasi
yang mereka ketahui.
b) Siswa diberikan tayangan yang berhubungan dengan
perkoperasian.
c) Peserta didik diminta untuk membuat simpulan sendiri
mengenai video yang telah ditayangkan
d) Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang
berbagai permasalahan yang berkaitan dengan sejarah
koperasi dan pengertian koperasi
e) Peserta didik berkumpul dikelompok masing-masing
untuk mendiskusikan lembar kerja kelompok yang
diberikan oleh guru dengan membaca buku referensi
yang ada maupun melalui internet
f) Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi secara
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
bergantian dan kelompok yang lain saling menanggapi.
a. Kelompok 1 mempresentasikan sejarah perkembangan
koperasi pertama kali di Inggris
b. Kelompok 2 mempresentasikan sejarah perkembangan
koperasi pada saat penjajahan belanda
c. Kelompok 3 mempresentasikan sejarah perkembangan
koperasi pada saat penjajahan Jepang
d. Kelompok 4 mempresentasikan sejarah perkembangan
koperasi pada saat setelah kemerdekaan
e. Kelompok 5 mempresentasikan pengertian koperasi
menurut para ahli, ICA dan menurut UU No. 25 Tahun
1992 Tentang Perkoperasian
Penutup a) Peserta didik dapat ditanya apakah sudah memahami 15 menit
materi tersebut.
b) Peserta didik diberikan pertanyaan lisan secara acak
untuk mendapatkan umpan balik atas pembelajaran
minggu ini.
c) Sebelum mengakhiri pelajaran, peserta didik diminta
untuk menyerahkan kertas kerja dan melakukan
penilaian
d) Guru menutup pembelajaran ini dengan memberikan
ringkasan tentang materi perkoperasian. Dan
mengajak berdoa semoga pembelajaran hari ini
bermanfaat untuk kita semua.
b. Pertemuan Minggu II
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan a) Kelas dipersiapkan agar lebih kondusif untuk proses 15 menit
belajar mengajar, meliputi kerapian dan kebersihan ruang
kelas, berdoa, presensi (absensi, kebersihan kelas,
menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan).
b) Peserta didik disinggung tentang materi minggu lalu
yaitu mengenai perkoperasian kemudian
menghubungkannya dengan kondisi kehidupan sehari-hari.
c) Peserta didik ditegaskan kembali tentang topik
perkoperasian (KD 3.9.3 sampai KD 3.9.8) dan
menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.
d) Peserta didik dibagi menjadi enam kelompok (kelompok I,
II, III, IV, V, dan VI) dan diberikan waktu untuk diskusi
30 menit.

Inti a) Sebelum peserta didik mempelajari perkoperasian 105 menit


secara umum, peserta didik dapat diberikan apersepsi
dengan menanyakan tentang perbedaan antara
koperasi dengan badan usaha lainnya sesuai yang
mereka ketahui.
b) Kelompok I ditugaskan untuk melakukan kajian tentang
landasan dan asas koperasi melalui buku-buku yang
tersedia termasuk ke perpustakaan.
c) Kelompok II ditugaskan untuk melakukan kajian tentang
tujuan koperasi melalui buku-buku yang tersedia
termasuk ke perpustakaan.
d) Kelompok III ditugaskan untuk melakukan kajian tentang
ciri-ciri koperasi melalui buku-buku yang tersedia
termasuk ke perpustakaan.
e) Kelompok IV ditugaskan untuk melakukan kajian tentang
prinsip-prinsip koperasi melalui buku-buku yang
tersedia termasuk ke perpustakaan.
f) Kelompok V ditugaskan untuk melakukan kajian tentang
fungsi dan peran koperasi melalui buku-buku yang
tersedia termasuk ke perpustakaan.
g) Kelompok VI ditugaskan untuk melakukan kajian tentang
jenis-jenis koperasi melalui buku-buku yang tersedia
termasuk ke perpustakaan.
h) Setiap kelompok harus membuat laporan sesuai dengan
masalah yang dikaji. Hasil kajian itu sebaiknya didukung
dengan bukti fisik halaman dan webpage.
i) Kelompok IV, V dan VI ditunjuk oleh guru untuk
mempresentasikan kajiannya kemudian kelompok I, III
dan V yang tidak presentasi dapat mengajukan
pertanyaan.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
j) Peserta didik diminta menuliskan hasil diskusi pada lembar
kertas kerja.
k) Hasil diskusi kelompok kemudian dikumpulkan kepada
guru.
Penutup a) Peserta didik dapat ditanya apakah sudah memahami 15 menit
materi tersebut.
b) Peserta didik diminta untuk mengumpulkan kertas kerja.
c) Peserta didik diberi tugas mandiri seperti yang tercantum
dalam buku
d) Guru menutup pembelajaran dengan memberikan
ringkasan tentang makna perkoperasian dalam kehidupan
sehari-hari. Dan mengajak berdoa semoga pembelajaran
hari ini bermanfaat untuk kita semua.
c. Pertemuan Minggu III
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan a) Kelas dipersiapkan agar lebih kondusif untuk proses 15 menit
belajar mengajar, misalnya kerapian dan kebersihan ruang
kelas, berdoa, presensi (absensi, kebersihan kelas,
menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan).
b) Peserta didik disinggung tentang materi minggu lalu
tentang landasan dan asas koperasi, jenis-jenis, ciri-ciri,
dan juga prinsip koperasi.
c) Peserta didik ditegaskan kembali tentang topik yang akan
dibahas yaitu mengenai perangkat organisasi koperasi,
sumber permodalan koperasi, SHU koperasi, prosedur
pendirian koperasi secara umum, tahapan pendirian
koperasi di sekolah serta menyampaikan kompetensi yang
akan dicapai.
d) Peserta didik dibagi menjadi empat kelompok (kelompok ,
II, III, dan IV) dan diberikan waktu untuk diskusi 30 menit.

Inti a) Sebelum Sebelum peserta didik mempelajari pengelolaan 105 menit


koperasi, peserta didik dapat diberikan apersepsi dengan
menanyakan tentang siapa saja pengurus koperasi
yang mereka ketahui.
b) Kelompok I ditugaskan untuk melakukan kajian tentang
perangkat organisasi koperasi serta tugas dan perannya
melalui buku-buku yang tersedia dan UU Koperasi No.
25 tahun 1992 atau ke perpustakaan
c) Kelompok II ditugaskan untuk melakukan kajian tentang
sumber permodalan koperasi melalui buku-buku yang
tersedia dan UU Koperasi No. 25 tahun 1992 atau ke
perpustakaan
d) Kelompok III ditugaskan untuk melakukan kajian tentang
SHU koperasi (tanpa menghitung SHU) melalui buku-buku
yang tersedia dan UU Koperasi No. 25 tahun 1992 atau
ke perpustakaan
e) Kelompok IV ditugaskan untuk melakukan kajian tentang
prosedur pendirian koperasi baik disekolah maupun diluar
sekolah melalui buku-buku yang tersedia dan UU
Koperasi No. 25 tahun 1992 atau ke perpustakaan
f) Setiap kelompok harus membuat laporan sesuai dengan
masalah yang dikaji. Hasil kajian itu sebaiknya didukung
dengan bukti fisik halaman dan webpage.
g) Kelompok I dan II ditunjuk oleh guru untuk
mempresentasikan kajiannya kemudian kelompok III
dan IV yang tidak presentasi dapat mengajukan
pertanyaan.
h) Peserta didik diminta menuliskan hasil diskusi pada lembar
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
kertas kerja.
i) Hasil diskusi kelompok kemudian dikumpulkan kepada
guru.
Penutup a) Peserta didik dapat ditanya apakah sudah memahami 15 menit
materi tersebut.
b) Peserta didik diminta untuk mengumpulkan kertaskerja.
c) Peserta didik diberi tugas kelompok dan tugas mandiri
seperti yang tercantum dalam buku
d) Guru menutup pembelajaran dengan memberikan
ringkasan tentang makna pengelolaan koperasi yang baik
bagi kelangsungan hidup perkoperasian itu sendiri dan
mengajak berdoa semoga pembelajaran hari ini
bermanfaat untuk kita semua.
d. Pertemuan Minggu IV
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan a) Kelas dipersiapkan agar lebih kondusif untuk proses 15 menit
belajar mengajar, misalnya kerapian dan kebersihan ruang
kelas, berdoa, presensi (absensi, kebersihan kelas,
menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan).
b) Peserta didik ditegaskan kembali tentang pertemuan
minggu ini yaitu presentasi hasil penelitian yang
sudah ditugaskan minggu lalu.
c) Peserta didik ditugaskan untuk menyiapkan lcd dan
power point presentasi
Inti a) Kelompok secara acak ditunjuk oleh guru untuk 105 menit
mempresentasikan kajiannya kemudian kelompok lain
yang tidak presentasi dapat mengajukan pertanyaan.
b) Peserta didik ditugaskan untuk mendengarkan presentasi
dari temannya dan kemudian menanggapi.
c) Peserta didik diminta menuliskan hasil diskusi pada lembar
kertas kerja.
d) Hasil diskusi kelompok kemudian dikumpulkan kepada
guru.
e) Peserta didik ditugaskan untuk mengerjakan latihan
soal sebagai penilaian dan evaluasi yang ada di dalam
LKS Ekonomi
f) Peserta didik ditugaskan untuk mengumpulkan hasil
kerja mereka.
Penutup a) Peserta didik dapat ditanya apakah sudah memahami 15 menit
materi tersebut.
b) Peserta didik diminta untuk mengumpulkan laporan dan
hasil diskusi mereka untuk penilaian.
c) Guru menutup pembelajaran dengan mengajak berdoa
semoga pertemuan hari ini dapat bermanfaat untuk kita
semua.
G. Penilaian
1. Teknik Penilaian:
A. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
B. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
C. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Proyek, Portofolio
2. Bentuk Penilaian:
A. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
B. Tes tertulis : Pilihan ganda dan uraian
C. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
D. Proyek : lembar tugas proyek dan pedoman penilaian
3. Instrumen penilaian : terlampir
4. Alat Penilaian : (Soal terlampir)

H. Alat (Bahan) / Sumber Belajar:


a. Alat / Bahan : Peta Konsep, white board, spidol, Power point,
LCD, Laptop
b. Sumber Belajar : 1. Buku Ekonomi Ismawanto X Kurikulum 2013
2. UU No. 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian
3. Buku yang sesuai dengan materi perkoperasian
4. Internet

Surabaya, 04 Oktober 2017

Mengetahui, Guru Mata Pelajaran


Rektor Universitas Negeri Surabaya Ekonomi

…………………………….. ……………………………
NIP. ……………………… NIP. ………………………

NB:
Pertemuan 1-2 (Fany Della Utari/15080554049)
Pertemuan 2-3 (Riva Sindyana/15080554041)
Lampiran : Materi Pembelajaran ( Pertemuan I )

PERKOPERASIAN DAN PENGELOLAAN KOPERASI

A. SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PENGERTIAN KOPERASI

SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI


Koperasi pertama kali didirikan pada tahun 1844 di kota Rochdale,
Inggris. Koperasi timbul pada masa perkembangan kapitalisme sebagai akibat dari
revolusi industri. Pada awalnya, koperasi Rochdale berdiri dengan usaha
penyediaan barang-barang konsumsi untuk keperluan sehari-hari. Akan tetapi
seiring dengan terjadinya penumpukan modal koperasi, koperasi mulai merintis
untuk memproduksi sendiri barang yang akan dijual.
Perkembangan koperasi di Rochdale sangat mempengaruhi perkembangan
gerakan koperasi di Inggris dan di luar Inggris. Pada tahun 1862 jumlah koperasi
di Inggris mencapai 100 unit. Kemudian dibentuklah pusat koperasi pembelian
dengan nama The Cooperative Whole Sale Society (CWS). Pusat koperasi
pembelian ini berhasil mempunyai kurang lebih 200 pabrik dengan 9.000 pekerja.
Melihat perkembangan usaha koperasi baik di sektor produksi maupun di sektor
perdagangan, pimpinan CWS kemudian membuka perwakilan-perwakilan di luar
negeri seperti New York, Kopenhagen, Hamburg, dan lain-lain.

Sejarah koperasi di Indonesia dibagi menjadi 3 periode, yakni :


1. Koperasi Zaman Kolonial Belanda
Di zaman ini pembentukan koperasi diawali dari keinginan Raden Aria
Wiriaatmaja, Patih Purwokerto (1896) untuk mendirikan Hulp Spaarbank
yang berarti bank simpanan. Pendirian ini tidak terlepas dari peran salah satu
pejabat tinggi Belanda yang bernama E. Sieburgh . Namun pada awal
pendiriannya bank itu hanya ditujukkan untuk kaum Priyayi dan Pegawai
Pemerintahan yang digunakan untuk membentengi mereka dari Lintah Darat
(renternir) yang banyak menyulitkan dan meresahkan. Setelah sistem ini
dibentuk dan membuahkan hasil pada akhirnya tujuan pendirian bank
simpanan ini semakin diperlebar agar bisa menyentuh kehidupan rakyat
pribumi yang memang todak memiliki banyak pembela dalam bidang
ekonomi.
Perkembangan koperasi berikutnya yakni usaha Budi Utomo dengan
mendirikan Koperasi Rumah Tangga pada tahun 1908. Namun karena
kurangnya kesadaran dari pihak yang terkait atau masyarakat maka koperasi
tidak bertahan lama. Usaha serupa juga dilakukan oleh Organisasi Serikat
Islam, meski harus bernasib sama dengan milik organisasi milik Budi Utomo.
Menyikapi atas keadaan banyaknya pembentukkan koperasi yang tidak
bertahan lama, maka pada tahun 1920 dibentuklah Cooperative Commissie
(Komisi Koperasi) yang diketuai oleh Prof. Dr. H. Boeke yang bertujuan
untuk memasyarakatkan program koperasi.
2. Koperasi Zaman Penjajahan Jepang
Berbeda dengan masa kolonial Belanda, perkembangan koperasi di zaman
Jepang memang jauh dari kata maksimal. Legalitas pendirian koperasi di masa
itu harus datang dari pemerintahan yang diwakili oleh seorang Suchokan atau
Residen. Hal ini membuat koperasi tidak bisa berkembang karena Jepang
menghapus seluruh peraturan yang selama ini diberlakukan oleh pemerintah
Belanda.
Sebagai alternatif maka Jepang mendirikan Kumiai atau koperasi ala
Jepang. Tugas Kumiai adalah sebagai alat kebutuhan rakyat, namun
kenyataanya malah sebaliknya Jepang menjadikan Kumiai sebagai penyedot
potensi rakyat. Ini membuat atensi koperasi dikalangan rakyat menurun dan
membuat masa-masa berikutnya sebagai masa sulit bagi koperasi.
Di zaman Jepang juga muncul istilah-istilah lain, yaitu :
a. Shomin Kumiai Chuo Jimusho (Kantor Pusat Jawatan Koperasi)
b. Shomin Kumiai Syodansyo (Kantor Daerah Jawatan Koperasi)
c. Jumin Keizikyoku (Kantor Perekonomian Rakyat)

3. Perkembangan Koperasi Setelah Kemerdekaan


Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 membawa dampak
positif disegala bidang kehidupan bangsa Indonesia, termasuk kehidupan
perkoperasian. Bahkan sejak diberlakukannya Undang-Undang Dasar Negara
yang dikenal dengan nama UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus 1945, maka
peranan perkoperasian di Indonesia sangatlah diutamakan.
Peranan koperasi ini di tuangkan secara jelas didalam pasal 33 UUD 1945
yang pada dasarnya, menetapkan koperasi sebagai soko guru Republik
Indonesia. Oleh karena itu, pada bulan Desember 1946 Pemerintah Republik
Indonesia melakukan reorganisasi terhadap Jawatan Koperasi dan
Perdagangan. Jawatan yang disebut pertama bertugas mengurus dan
menangani pembinaan gerakan koperasi dan jawatan yang terakhir bertugas
menangani persoalan perdagangan.
Kongres Koperasi pertama, terlaksana pada tanggal 11-14 Juli 1947 di
tasikmalaya, Jawa Barat. Dan menghasilkan keputusan antara lain :
a. Terwujudnya kesepakatan untuk mendirikan SOKRI (Sentral Organisasi
Koperasi Rakyat Indonesia)
b. Ditetapkannya asas koperasi yaitu : Berdasarkan atas kekeluargaan dan
gotong royong
c. Ditetapkannya tanggal 12 Juli sebagai "Hari Koperasi Indonesia"
d. Diperluasnya pengertian dan pendidikan dan tentang perkoperasian

Dan setelah berlangsungnya kongres koperasi pertama, perkembangan


koperasi di Indonesia berkembang dengan sangat pesat sampai sekarang.
Bahkan koperasi dijadikan sebagai alat untuk membantu dalam perkembangan
Perekonomian di Indonesia
Pengertian Koperasi
a. Secara harfiah
Kata koperasi berasal dari bahasa inggris yaitu cooperation. Kata
cooperation berasal dari kata co yang berarti bersama-sama dan operation
yang berarti berusaha. Dengan demikian, secara harfiah koperasi berarti
usaha bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama.
b. Menurut UU Koperasi No. 25 Tahun 1992
Koperasi adalah badan usahayang beranggotakan orang-seorang atau
badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar
atas asas kekeluargaan
Lampiran : Materi Pembelajaran ( Pertemuan 2 )

PERKOPERASIAN DAN PENGELOLAAN KOPERASI

B. PERKOPERASIAN

1. Landasan Koperasi
Landasan koperasi ada empat, adalah sebagai berikut:
a. Landasan Idiil: Pancasila
b. Landasan struktural: UUD 1945
c. Landasan operasional: UU Koperasi No. 25 Tahun 1992
d. Landasan mental: kesetiakawanan sosial dan kesadaran pribadi
2. Asas-Asas Koperasi
Koperasi memiliki 2 asas, yaitu:
a. Asas Kekeluargaan dan
Asas kekeluargaan artinya, setiap anggota koperasi memiliki kesadaran
untuk melakukan yang terbaik di setiap kegiatan koperasi, dan hal-hal
yang dianggap berguna untuk semua anggota dalam koperasi tersebut
b. Asas Gotong Royong
Asas gotong royong artinya, setiap anggota koperasi harus memiliki
toleransi, tidak egois atau individualis, serta mau bekerja sama dengan
anggota lainnya.
3. Tujuan Koperasi
Berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian
pasal 3 tercantum bahwa koperasi bertujuan untuk memajukan kesejahteraan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun
tatanan perekonomian Nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
maju ,adil ,dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar
1945.
4. Ciri-ciri koperasi
Pada dasarnya Koperasi di Indonesia memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
 Terdiri dari sekelompok orang
 Segala kegiatan dilakukan dengan bekerja sama dan bergotong royong
berdasarkan persamaan derajat, hak, dan kewajiban anggotanya yang
berarti koperasi merupakan wadah ekonomi dan sosial.
 Segala kegiatan di dalam koperasi didasarkan pada kesadaran para
anggota, bukan atas dasar ancaman, intimidasi, atau campur tangan
pihak-pihak lain yang tidak ada sangkut pautnya dengan koperasi.
 Pembagian keuntungan menurut perbandingan jasa. Jasa modal
dibatasi.
 Modal tidak tetap, berubah menurut banyaknya simpanan anggota.
 Tidak mementingkan pemasukan modal/pekerjaan usaha tetapi
keanggotaan prinsip kebersamaan.
 Mempunyai bentuk Badan Hukum.
 Menjalankan suatu usaha
 Penanggungjawab koperasi adalah pengurus.

5. Prinsip-Prinsip Koperasi
Merujuk pada Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992, prinsip-prinsip koperasi
adalah:
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
Siapapun yang memenuhi persyaratan sesuai dengan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga (AD dan ART) koperasi dapat menjadi anggota.
Seseorang tidak dapat dipaksa untuk menjadi anggota. Mereka dapat dengan
bebas menentukan pilihannya. Demikian juga bila hendak keluar dari
koperasi, mereka dapat memutuskan sendiri, asalkan sesuai dengan
ketentuan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangganya.Sifat
terbuka memiliki arti bahwa dalam keanggotaan tidak dilakukan pembatasan
(diskriminasi) dalam bentuk apapun. (Penjelasan UU No. 25/1992 pasal 5
ayat 1 huruf a)
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
Pengelolaan demokratis berarti :
 Rapat anggota adalah pemegang kekuasaan tertinggi.
 Urusan kegiatan koperasi diselenggarakan oleh pengurus.
 Pengurus dipilih dari dan oleh anggota.
 Pengurus mengangkat manajer dan karyawan atas persetujuan rapat
anggota.
 Kebijakan pengurus dikontrol oleh anggota melalui pengawas.
 Laporan keuangan dan kegiatan koperasi lainnya terbuka dan tran-sparan.
 Satu anggota satu hak suara.
3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa
usaha masing-masing anggota.
 Bagian SHU untuk anggota, dihitung secara sebanding (proporsional)
berdasarkan transaksi dan penyertaan modal (simpanan pokok dan
simpanan wajib) setiap anggota pada akhir tahun buku.
 Transaksi anggota tercatat di koperasi.
 Persentase SHU yang dibagikan kepada anggota ditentukan dalam rapat
anggota.
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
Modal dalam koperasi dipergunakan untuk kemanfaatan anggota, bukan
untuk sekedar mencari keuntungan. Karena itu, anggota memperoleh bunga
yang terbatas terhadap modal. Bunganya tidak lebih dari suku bunga bank
pemerintah yang lazim. Anggota memperoleh keuntungan dalam bentuk
lain, seperti mengikuti pendidikan anggota dan dapat memperoleh produk
dengan mudah, murah dan bermutu tinggi.
5. Kemandirian
Kemandirian berarti koperasi tidak bergantung pada pihak lain. Karena
koperasi memiliki:
 Modal sendiri yang berasal dari anggota.
 Pengelola sendiri, yaitu pengurus yang dipilih dari dan oleh anggota.
 AD dan ART sendiri. Koperasi membuat AD dan ART-nya dengan
merujuk pada Undang-undang Nomor 25 tahun 1992.
6. Pendidikan perkoperasian
Untuk meningkatkan kemampuan manajemen dan terlaksananya prinsip-
prinsip koperasi, maka penting sekali anggota, pengurus dan karyawan
koperasi ditingkatkan pemahaman, kesadaran dan keterampilannya melalui
pendidikan. Besarnya biaya pendidikan ditetapkan oleh anggota dalam rapat
anggota.
7. Kerjasama antar koperasi.
 Koperasi dapat bekerjasama dengan koperasi-koperasi lain di tingkat
lokal, nasional ataupun internasional.
 Di Indonesia, koperasi-koperasi primer bisa membentuk pusat dan
induk di tingkat regional dan nasional.
6. Fungsi dan Peran Koperasi
Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat memiliki peran dan fungsi yang
sangat penting bagi peningkatan kesejahteraan anggotanya khususnya dan
masyarakat Indonesia pada umumnya. Diharapkan koperasi berperan aktif
sesuai peran dan fungsinya dalam upaya mempertinggi kualitas hidup
masyarakat. Koperasi Indonesia memiliki fungsi dan peranan yang sangat
penting dalam kegiatan perekonomian Indonesia, fungsi dan peran koperasi
antara lain sebagai berikut :
FUNGSI KOPERASI:
1. Sebagai urat nadi kegiatan perekonomian indonesia. Koperasi adalah satu-
satunya bentuk perusahaan yang dikelola secara demokratis. Berdasarkan
sifat seperti itu maka koperasi diharapkan dapat memainkan peranannya
dalam menggalang dan memperkokoh perekonomian rakyat. Oleh karena
itu koperasi harus berusaha sekuat tenaga agar memiliki kinerja usaha
yang tangguh dan efisien. Sebab hanya dengan cara itulah koperasi dapat
menjadikan perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional.
2. Sebagai upaya mendemokrasikan sosial ekonomi indonesia. Dengan
adanya koperasi diharapkan peningkatan ekonomi untuk dapat dirasakan
semua masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan
kemakmuran orang seorang.
3. Untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara indonesia. melalui
koperasi rakyat Indonesia bercita cita membangun ekonomi nasioanalnya
yang akan membawa kemakmuran serta kesejahteraan. Rakyat Indonesia
sudah bertekat bulat untuk mewujudkan demokrasi ekonomi, jadi
individualism dan egoism harus dibuang jauh jauh.
4. Memperkokoh perekonomian rakyat indonesia dengan jalan pembinaan
koperasi. Selain diharapkan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan
ekonomi para anggotanya, koperasi juga diharapkan dapat memenuhi
fungsinya sebagai wadah kerja sama ekonomi yang mampu meningkatkan
kualitas kehidupan manusia dan masyarakat pada umumnya. Peningkatan
kualitas kehidupan hanya bisa dicapai koperasi jika ia dapat
mengembangkan kemampuannya dalam membangun dan meningkatkan
kesejahteraan ekonomi anggota-anggotanya serta masyarakat disekitarnya.
Peran Koperasi
5. Meningkatkan tarah hidup sederhana masyarakat indonesia. Membangun
dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosial. Melalui koperasi, potensi dan
kemampuan ekonomi yang kecil itu dihimpun sebagai satu kesatuan,
sehingga dapat membentuk kekuatan yang lebih besar. Dengan demikian
koperasi akan memiliki peluang yang lebih besar dalam meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat pada umumnya dan anggota
koperasi pada khususnya.
6. Mengembangkan demokrasi ekonomi di indonesia. Sebagai salah satu
pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia, koperasi
mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan perekonomian
nasional bersama-sama dengan pelaku-pelaku ekonomi lainnya. Namun
koperasi mempunyai sifat-sifat khusus yang berbeda dari sifat bentuk
perusahaan lainnya, maka koperasi menempati kedudukan yang sangat
penting dalam sistem perekonomian Indonesia. Dengan demikian koperasi
harus mempunyai kesungguhan untuk memiliki usaha yang sehat dan
tangguh, sehingga dengan cara tersebut koperasi dapat mengemban amanat
dengan baik.
7. Mewujudkan pendapatan masyarakat yang adil dan merata dengan cara
menyatukan, membina, dan mengembangkan setiap potensi yang ada.

7. Jenis-Jenis Koperasi
Penjenisan koperasi diatur dalam Pasal 16 Undang-Undang Nomor 25 Tahun
1992 tentang Perkoperasian yang mana menyebutkan bahwa jenis koperasi
didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya.
Dengan demikian, sebelum kita mendirikan koperasi harus metentukan secara
jelas keanggotaan dan kegiatan usaha. Dasar untuk menentukan jenis koperasi
adalah kesamaan aktivitas, kepentingan dan kebutuhan ekonomi anggotanya.
1. jenis koperasi menurut ketentuan undang-undang, adalah :
 Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat
baik selaku konsumen maupun produsen barang. Usaha koperasi jenis ini
adalah menyelenggarakan fungsi penghimpun dana dan menyediakan
pinjaman/modal untuk kepentingan anggota, baik selaku konsumen
maupun produsen. Koperasi ini dapat dianggap pula sebagai koperasi jasa.
 Koperasi Konsumen adalah koperasi yang beranggotakan para konsumen
atau pemakai barang kebutuhan sehari-hari. Usaha koperasi jenis ini
adalah menyelenggarakan fungsi penyedia barang-barang keperluan
sehari-hari untuk kepentingan anggota dan masyarakat selaku konsumen.
 Koperasi Produsen adalah koperasi yang beranggotakan para produsen
barang dan memiliki usaha rumah tangga. Usaha koperasi jenis ini adalah
menyelenggarakan fungsi penyedia bahan/sarana produksi, pemrosesan
dan pemasaran barang yang dihasilkan anggota selaku produsen.
 Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang beranggotakan para pemasok
barang hasil produksi. Usaha koperasi jenis ini adalah menyelenggarakan
fungsi pemasaran/distribusi barang yang dihasilkan/diproduksi oleh
anggota.
 Koperasi Jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi pelayanan
jasa tertentu untuk kepentingan anggota, misalnya jasa asuransi, angkutan,
audit, pendidikan dan pelatihan, dan sebagainya.
2. Jenis Koperasi Menurut Fungsinya
 Koperasi pembelian/pengadaan/konsumsi adalah koperasi yang
menyelenggarakan fungsi pembelian atau pengadaan barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan anggota sebagai konsumen akhir. Di sini
anggota berperan sebagai pemilik dan pembeli atau konsumen bagi
koperasinya.
 Koperasi penjualan/pemasaran adalah koperasi yang menyelenggarakan
fungsi distribusi barang atau jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar
sampai di tangan konsumen. Di sini anggota berperan sebagai pemilik
dan pemasok barang atau jasa kepada koperasinya.
 Koperasi produksi adalah koperasi yang menghasilkan barang dan jasa,
dimana anggotanya bekerja sebagai pegawai atau karyawan koperasi. Di
sini anggota berperan sebagai pemilik dan pekerja koperasi.
 Koperasi jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan pelayanan jasa
yang dibutuhkan oleh anggota, misalnya: simpan pinjam, asuransi,
angkutan, dan sebagainya. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan
pengguna layanan jasa koperasi.
3. Jenis Koperasi Berdasarkan Tingkat dan Luas Daerah Kerja
 Koperasi Primer Koperasi primer ialah koperasi yang yang minimal
memiliki anggota sebanyak 20 orang perseorangan.
 Koperasi Sekunder Adalah koperasi yang terdiri dari gabungan
badan-badan koperasi serta memiliki cakupan daerah kerja yang luas
dibandingkan dengan koperasi primer. Koperasi sekunder dapat
dibagi menjadi :
a. koperasi pusat - adalah koperasi yang beranggotakan paling
sedikit 5 koperasi primer
b. gabungan koperasi - adalah koperasi yang anggotanya minimal 3
koperasi pusat
c. induk koperasi - adalah koperasi yang minimum anggotanya
adalah 3 gabungan koperasi
4. Jenis Koperasi Menurut Status Keanggotaannya
 Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya para produsen
barang/jasa dan memiliki rumah tangga usaha.
 Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya para konsumen
akhir atau pemakai barang/jasa yang ditawarkan para pemasok di pasar.
Kedudukan anggota di dalam koperasi dapat berada dalam salah satu
status atau keduanya. Dengan demikian pengelompokkan koperasi
menurut status anggotanya berkaitan erat dengan pengelompokan
koperasi menurut fungsinya.
Lampiran : Materi Pembelajaran ( Pertemuan 3 )

PERKOPERASIAN DAN PENGELOLAAN KOPERASI

C. PENGELOLAAN KOPERASI

1. Perangkat organisasi koperasi


Menurut UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian pada pasal 22 dinyatakan
bahwa perangkat organisasi koperasi terdiri atas : rapat anggota, pengawas, dan
pengurus.
a. Rapat anggota
Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi.
Dalam pelaksanaan rapat anggota, setiap keputusan rapat anggota diambil
berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak diperoleh
keputusan dengan cara musyawarah, maka pengambilan keputusan
dilakukan berdasarkan suara terbanyak. Rapat anggota diadakan sekali
dalam setahun.
Berdasarkan pasal 22 UU No. 25 Tahun 1992, rapat anggota berwenang:
a) Anggaran Dasar ;
b) Kebijakan umum dibidang organisasi ,manajemen ,dan usaha
Koperasi;
c) pemilihan ,pengangkatan ,pemberhentian pengurus dan pengawas ;
d) rencana kerja ,rencana anggaran pendapatan dan belanja Koperasi
,serta pengesahan laporan keuangan ;
e) pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan
tugasnya ;
f) pembagian sisa hasil usaha ;
g) penggabungan ,peleburan ,pembagian ,dan pembubaran Koperasi
b. Pengurus
Pengurus merupakan pemegang kekuasaan rapat anggota dan bertanggung
jawab megenai segala kegiatan pengelolaan koperasi dan usahanya kepada
rapat anggota. Masa jabatan pengurus ditentukan dalam anggaran dasar
(AD) yaitu paling lama 5 tahun.
Berdasarkan pasal 30 UU No. 25 Tahun 1992, Pengurus berwenang dan
bertugas sebagai:
Pengurus bertugas:

a) mengelola Koperasi dan usahanya;


b) mengajukan rancangan rencana kerjaserta rancangan
rencanaanggaran pendapatan dan belanja Koperasi ;
c) menyelenggarakan Rapat Anggota;
d) mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas;
e) menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara
tertib;
f) memelihara daftar buku anggota dan pengurus.

Pengurus berwenang;
a) mewakili Koperasi di dalam dan diluar pengadilan;
b) memutuskan penerimaan dan dan penolakan anggota baru serta
pemberhentian anggota sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran
Dasar;
c) melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan
Koperasi sesuai dengan tanggunajawabnya dan keputusan Rappat
Anggota
c. Pengawas
Pengawas dipilih oleh anggota koperasi dalam rapat anggota, sehingga
juga bertanggung jawab kepada rapat anggota, Persyaratan untuk dapat
dipilih dan diangkat sebagai anggota pengawas ditetapkan dalam
Anggaran Dasar.
1. Tugas Pengawas
Berdasarkan UU No. 25 Tahun 1992 pasal 50 pengawas bertugas :
a) Mengusulkan calon pengurus.
b) Memberi nasihat dan pengawasan kepada pengurus.
c) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan
pengelolaan koperasi yang dilakukan oleh pengurus
d) Melaporkan hasil pengawasan kepada rapat anggota.
2. Wewenang Pengawas
a) Menetapkan penerimaan dan penolakan anggota baru serta
pemberhentian anggota sesuai dengan ketentuan dalam
anggaran dasar.
b) Meminta dan mendapatkan segala keterangan yang diperlukan
dari pengurus dan pihak lain yang terkait.
c) Mendapatkan laporan berkala tentang perkembangan usaha dan
kinerja koperasi dan pengurus.
d) Memberikan persetujuan atau bantuan kepada Pengurus dalam
melakukan perbuatan hukum tertentu yang ditetapkan dalam
anggaran dasar.
e) Dapat memberhentikan pengurus untuk sementara waktu
dengan menyebutkan alasannya.

2. Sumber permodalan koperasi


Sebagai lembaga usaha milik bersama, koperasi selalu memerlukan permodalan
yang besarnya cukup agar kegiatan usahanya bisa berjalan dengan produktif.
Modal yang dimaksud dalam ulasan ini adalah modal yang bersifat keuangan dan
bukan modal non keuangan seperti sumberdaya manusia ataupun modal sosial.
Semua jenis modal koperasi, baik yang bersifat keuangan maupun non keuangan
memiliki kontribusi yang penting dalam menggerakkan usaha dan organisasi
koperasi.
Ada 2 sumber modal yang dapat dijadikan modal usaha koperasi yaitu:
a. Secara langsung dalam mendapatkan modal secara langsung ini ada tiga
cara klasik yang dapat dilakukan oleh para pengurus koperasi, yaitu:
 Mengaktifkan simpanan wajib anggota sesuai dengan besar kecil
penggunaan volume penggunaan jasa pelayanan koperasi yang
dimanfaatkan oleh anggota tersebut.
 Mengaktifkan pengumpulan tabungan para anggota
 Mencari pinjaman dari pihak bank atau non bank dalam menunjang
kelancaran operasional koperasi.
b. Secara tidak langsung
Modal yang didapat dari cara ini bukan merupakan modal yang langsung
digunakan oleh koperasi tetapi mengambilmanfaat dari kemampuan
koperasi itu sendiri dalam raangka menekan biaya, cara untuk menekan
biaya antara lain:
 Menunda pembayaran yang seharusnya dikeluarkan
 Memupuk dana cadangan
 Melakukan kerjasama usaha
 Mendirikan badan-badan bersubsisdi

Sumber-sumber Modal Koperasi menurut UU No. 12 tahun 1967


a. Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib disetorkan kedalam kas
koperasi oleh para pendiri atau anggota koperasi pada saat masuk menjadi
anggota. Simpanan pokok tidak dapat ditarik kembali oleh anggota
koperasi tersebut selama yang bersangkutan tercatat menjadi anggota
koperasi.
b. Simpanan Wajib
Konsekuensi dari simpanan ini adalah harus dilakukan oleh semua anggota
koperasi yang dapat disesuaikan besar kecilnya dengan tujuan usaha
koperasi dan kebutuhan dana yang hendak dikumpulkan, karena itu
simpanan wajib para anggota harus diarahkan mencapai jumlah tertentu
agar dapat menunjang kebutuhan dana yang akan digunakan menjalankan
usaha koperasi.
c. Simpana Sukarela
Simpanan sukarela adalh simpana yang besarnya tidak ditentukan, tetapi
bergantung kepada kemampuan anggota. Simpanan sukarela dapat
disetorkan dan diambil setiap saat.
d. Modal Sendiri
Modal sendiri adalah modal yang berasal dari dana simpanan pokok,
simpanan wajib, dan dana cadangan. Dana cadangan adalah sejumlah uang
yang diperoleh dari sebagian usaha yang tidak dibagikan kepada anggota.
Tujuannya adalah untuk memupuk modal sendiri yang dapat digunakan
sewaktu-waktu apabila koperasi membutuhkan dana secara mendadak atau
menutup kerugian dalam usaha. Fungsi cadangan: menjaga kemungkinan
rugi dan memperkuat kedudukan finansial koperasi tehadap pihak luar
(kreditor)

Sumber-sumber Modal Koperasi Menurut UU No.25 tahun 1992


a. Modal Sendiri (Equity Capital)
Terdiri dari modal anggota, baik yang bersumber dari simpanan pokok,
simpanan wajib, simpanan lain-lain yang memiliki karakteristik yang sama
dengan simpanan pokok atau simpanan wajib, modal penyertaan, modal
sumbangan, dana cadangan, dan SHU yang belum dibagi.
b. Modal Pinjaman (Debt Capital)
 Pinjaman Dari Anggota
Pinjaman yang diperoleh dari anggota koperasidapat disamakan dengan
simpanan sukarela anggota. Kalau simpanan sukarela, maka besar kecil
dari nilai yang disimpan tergantung dari kerelaan anggota. Sebaiknya
dalam pinjaman, koperasi meminjam senilai uang atau yang dapat
dinilai dengan uang yang berasal dari anggota.
 Pinjaman Dari Koperasi Lain
Pada dasarnya diawali dengan adanya kerja sama yang dibuat oleh
sesama badan usaha koperasi untuk saling membantu dalam bidang
kebutuhan modal. Bentuk dan lingkup kerja sama yang dibuat bisa
dalam lingkup yang luas atau dalam lingkup yang sempit; tergantung
dari kebutuhan modal yang diperlukan.
 Pinjaman Dari Lembaga Keuangan
Pinjaman komersial dari lembaga keuangan untuk badan usaha koperasi
mendapat prioritas dalam persyaratan. Prioritas tersebut diberikan
kepada koperasi sebetulnya merupakan komitmen pemerintah dari
negara-negara yang bersangkutan untuk mengangkat kemampuan
ekonomi rakyat khususnya usaha koperasi.
 Obligasi dan Surat Utang
Untuk menambah modal koperasi juga dapat menjual obligasi atau surat
utang kepada masyarakat investor untuk mencari dana segar dari
masyarakat umum diluar anggota koperasi. Mengenai persyaratan untuk
menjual obligasi dan surat utang tersebut diatur dalam ketentuan
otoritas pasar modal yang ada.
 Sumber Keuangan Lain
Semua sumber keuangan, kecuali sumber keuangan yang berasal dari
dana yang tidak sah dapat dijadikan tempat untuk meminjam modal.

Selisih Hasil Usaha (SHU)


Menurut undang-undang perkoperasian No. 17 Tahun 2012, Selisih Hasil
Usaha adalah surplus hasil usaha atau defisit hasil usaha yang diperoleh dari hasil
usaha atau pendapatan koperasi dalam satu tahun setelah dikurangi dengan
pengeluaran atas berbagai beban usaha. Pada umumnya, surplus hasil usaha
dibagikan kepada setiap anggota satu tahun sekali. Biasanya dibagikan setelah
tutup buku dan diadakan RAT (Rapat Anggota tahunan).
Jenis Selisih Hasil Usaha:
a. Surplus Hasil Usaha
Mengancu pada ketentuan anggaran dasar dan keputusan rapat anggota,
Surplus Hasil Usaha disisihkan terlebih dahulu untuk dana cadangan.
Adapun sisanya digunakan seluruhnya atau sebagian untuk:
1) Anggota sebanding dengan transaksi usaha yang dilakukan oleh
masing-masing anggota dengan koperasi.
2) Anggota sebanding dengan sertifikat Modal koperasi yang dimiliki.
3) Pembayaran bonus kepada pengawas, pengurus, dan karyawan
koperasi.
4) Pembayaran kewajiban kepada dana pembangunan koperasi dan
kewajiban lainnya.
5) Penggunaan lain yang ditetapkan dalam anggaran dasar.
b. Defisit Hasil Usaha
Jika terjadi defisit hasil usaha, kkoperasi dapat menggunakan dana
cadangan. Penggunaan dana cadangan tersebut ditetapkan berdasarkan
rapat angggota. Apabila dana cadangan yang ada tidak cukup untuk
menutup defisit hasil usaha maka defisit tersebut diakumulasikan dan
dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja koperasi pada tahun
berikutnya.
Rumus Pembagian SHU
Di dalam AD/ART koperasi telah ditentukan pebagian SHU sebagai berikut:
 Cadangan koperasi 40%
 Jasa anggota 40%
 Dana pengurus 5%
 Dana sosial 5%
 Dana pembangunan lingkungan 5%
Tidak semua komponen diatas harus diadopsi dalam pembangian SHU-nya. Hal
ini tergantung dari keputusan anggota yang ditetapkan dalam rapat anggota.
SHU per anggota:
SHUA = JUA + JMA
Keterangan:
SHUA : Surplus Hasil Usaha Anggota
JUA : Jasa Usaha Anggota
JMA : Jasa Modal Anggota
SHU per anggota dengan model matematika:

Keterangan:
SHUPa : Sisa Hasil Usaha per Anggota
JUa : Jasa Usaha Anggota
JMa : Jasa Modal Anggota
VA : Volume usaha Anggota (total transaksi anggota)
UK : Volume usah total koperasi ( total transaksi koperasi)
Sa : Jumlah simpanan anggota
TMS : Modal sendiri totsl (simpanan anggota total)
Prinsip Pembagian SHU Koperasi:
a. SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota.
b. SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan
anggota sendiri.
c. Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan.
d. SHU anggota dibayar secara tunai.
Pembagian SHU bagi anggota koperasi:
Pendapatan SHU anggota koperasi tergantung besarnya kontribusi anggota
koperasi yang bersangkutan. Berikut adalah beberapa metode penghitungan SHU
koperasi:
1. SHU Jasa Modal
Jasa Modal adalah imbalan yang diberikan kepada setiap anggota atas
simpanan yang ditanamkannya dalam koperasi. Pembagian jasa modal
kepada anggota didasarkan pada besarnya simpanan wajib setiap
anggota. Jasa modal dihitung dengan cara sebagai berikut:

2. SHU Jasa Penjualan


Jasa penjualan adalah imbalan yang diberikan kepada setiap anggota atas
penjualan yang dilakukannya melalui koperasi. Pembagian jasa penjualan
kepada setiap anggota dihitung dengan cara sebagai berikut:
3. SHU Jasa Pembelian
Jasa pembelian adalah imbalan yang diberikan kepada setiap anggota atas
pembelian yang dilakukannya melalui koperasi. Rumus pembagian jasa
pembelian adalah sebagai berikut:

3. Mekanisme pendirian koperasi


Mekanisme pendirian koperasi terdiri dari beberapa tahap. Pertama-tama adalah
pengumpulan anggota, karena untuk menjalankan koperasi membutuhkan
minimal 20 anggota. Kedua, para anggota tersebut akan mengadakan rapat
anggota, untuk melakukan pemilihan pengurus koperasi (ketua, sekretaris, dan
bendahara). Setelah itu, koperasi tersebut harus merencanakan anggaran dasar
dan anggaran rumah tangga koperasi itu. Lalu meminta perizinan dari Negara.
Barulah bisa menjalankan koperasi dengan baik dan benar.
Pengurus koperasi
Pengurus koperasi dipilih dari kalangan dan oleh anggota dalam suatu rapat
anggota. Ada kalanya rapat anggota tersebut tidak berhasil memilih seluruh
anggota Pengurus dari kalangan anggota sendiri. Hal demikian umpamanya
terjadi jika calon-calon yang berasal dari kalangan-kalangan anggota sendiri
tidak memiliki kesanggupan yang diperlukan untuk memimpin koperasi yang
bersangkupan, sedangkan ternyata bahwa yang dapat memenuhi syarat-syarat
ialahmereka yang bukan anggota atau belum anggota koperasi (mungkin sudah
turut dilayani oleh koperasi akan tetapi resminya belum meminta menjadi
anggota). Dalam hal dapatlah diterima pengecualian itu dimana yang bukan
anggota dapat dipilih menjadi anggota pengurus koperasi.

Perangkat organisasi koperasi


 Rapat Anggota
Rapat anggota adalah wadah aspirasi anggota dan pemegang kekuasaan tertinggi
dalam koperasi. Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, maka segala kebijakan
yang berlaku dalam koperasi harus melewati persetujuan rapat anggota terlebih
dahulu, termasuk pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian personalia
pengurus dan pengawas.
 Pengurus
Pengurus adalah badan yang dibentuk oleh rapat anggota dan disertai
dan diserahi mandat untuk melaksanakan kepemimpinan koperasi, baik dibidang
organisasi maupun usaha. Anggota pengurus dipilih dari dan oleh anggota
koperasi dalam rapat anggota. Dalam menjalankan tugasnya, pengurus
bertanggung jawab terhadap rapat anggota. Atas persetujuan rapat anggota
pengurus dapat mengangkat manajer untuk mengelola koperasi. Namun
pengurus tetap bertanggung jawab pada rapat anggota.
 Pengawas
Pengawas adalah suatu badan yang dibentuk untuk melaksanakan pengawasan
terhadap kinerja pengurus. Anggota pengawas dipilih oleh anggota koperasi
di rapat anggota. Dalam pelaksanaannya, pengawas berhak mendapatkan setiap
laporan pengurus, tetapi merahasiakannya kepada pihak ketiga. Pengawas
bertanggung jawab kepada rapat anggota.
Tugas dan wewenang perangkat organisasi koperasi diatur oleh AD/ART
koperasi yang disesuaikan dengan idiologi koperasi. Dalam manajemen koperasi
perangkat organisasi koperasi juga disebut sebagai tim manajemen

4. Koperasi sekolah
Koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di lingkungan sekolah yang
anggota-anggotanya terdiri atas siswa sekolah. Koperasi sekolah dapat didirikan
pada berbagai tingkatan sesuai jenjang pendidikan, misalnya koperasi sekolah
dasar, koperasi sekolah menengah pertama, dan seterusnya. Adapun koperasi
sekolah juga dapat dimaknai sebagai koperasi yang berada pada lembaga
pendidikan lain, selain pendidikan formal, seperti yayasan, lembaga masyarakat,
pesantren, dll.

Landasan Hukum Koperasi Sekolah:


a. Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja Transmigrasi dan Koperasi No.
638/AKPTS/Men/1974 tentang Ketentuan Pokok Mengenai Koperasi
Sekolah.
b. Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
0158/P/1984 dan Menteri Koperasi Nomor 51/M/KPTS/III/1984,
tertanggal 22 Maret 1984.
c. Instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5/U/1984, tentang
Pendidikan Perkoperasian.
d. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian.

Ciri-ciri Koperasi Sekolah:


Ciri-ciri koperasi sekolah, di antaranya sebagai berikut.
a. Koperasi sekolah didirikan dalam rangka kegiatan belajar mengajar para
siswa di sekolah.
b. Anggotanya adalah kalangan siswa/murid sekolah yang bersangkutan.
c. Bentuk koperasi sekolah tidak berbadan hukum karena pendiriannya
berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar.
d. Berfungsi sebagai laboratorium atau media praktik untuk pengajaran
koperasi sekolah.
Fungsi dan Tujuan Koperasi Sekolah:
Koperasi sekolah berfungsi sebagai wadah untuk mendidik bagi tumbuhnya
kesadaran berkoperasi di kalangan siswa. Adapun tujuan koperasi sekolah adalah
sebagai berikut:
a. Mendidik, menanamkan, dan memelihara suatu kesadaran hidup bergotong
royong, serta jiwa demokratis di antara para siswa.
b. Memupuk dan mendorong tumbuhnya kesadaran serta semangat
berkoperasi di kalangan siswa.
c. Mendidik dan menanamkan jiwa kewirausahaan (entrepreneurship) di
kalangan siswa.
d. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi di kalangan
anggota yang berguna bagi para siswa untuk bekal terjun di masya rakat.
e. Menunjang program pembangunan pemerintah di sector perkoperasi an
melalui program pendidikan sekolah.
f. Membantu dan melayani pemenuhan kebutuhan ekonomi para siswa
melalui pengembangan koperasi sekolah.

Stuktur Organisasi Koperasi Sekolah:


Struktur organisasi koperasi siswa yaitu tersusun atas dewan penasehat dan alat
perlengkapan organisasi. Dewan penasehat terdiri dari kepala sekolah, guru, dan
perwakilan orang tua siswa. Adapun alat perlengkapan organisasi terdiri atas rapat
anggota, pengurus koperasi, dan badan pemeriksa/pengawas.

Bagan. Struktur Organisasi Koperasi Sekolah


a. Perangkat Organisasi Koperasi Sekolah
1) Rapat Anggota Koperasi Sekolah
2) Pengurus Koperasi Sekolah
3) Pengawas Koperasi Sekolah
b. Dewan Penasehat Koperasi Sekolah
Untuk keperluan bimbingan pada koperasi sekolah, diangkat penasehat
koperasi sekolah yang anggotanya terdiri atas:
1) Kepala sekoah yang bersangkutan sesuai denag jabatannya (exofficio)
2) Guru pada sekolah yang bersangkutan
3) Salah seorang wakil persatuan orang tua murid yang memiliki
pengalaman di bidang koperasi.
c. Pelaksana Harian
Pelaksana hariam bertugas mengelola usaha, administrasi, dam keuangan.
Pelaksana harian dapat diatur berhantian antar pengurus koperasi sekolah atau
ditinjuk secara tetap atau bergantian antara siswa anggota koperasi yang tidak
menduduki jabatan pengurus atau pengawas koperasi.

Rapat Anggota
Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi di tata kehidupan koperasi yang
berarti berbagai persoalan mengenai suatu koperasi hanya ditetapkan dalam rapat
anggota. Di sini para anggota dapat berbicara, memberikan usul dan
pertimbangan, menyetujui suatu usul atau menolaknya, serta memberikan
himbauan atau masukan yang berkenaan dengan koperasi. Oleh karena jumlah
siswa terlalu banyak, maka dapat melalui perwakilan atau utusan dari kelas-kelas.
Rapat Anggota Tahunan (RAT) diadakan paling sedikit sekali dalam setahun, ada
pula yang mengadakan dua kali dalam satu tahun, yaitu satu kali untuk menyusun
rencana kerja tahun yang akan dan yang kedua untuk membahas kebijakan
pengurus selama tahun yang lampau. Agar rapat anggota tahunan tidak
mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar di sekolah, maka rapat dapat
diadakan pada masa liburan tahunan atau liburan semester. Sebagai pemegang
kekuasaan tertinggi dalam koperasi sekolah, rapat anggota mempunyai wewenang
yang cukup besar. Wewenang tersebut misalnya:
1. Menetapkan anggaran dasar koperasi;
2. Menetapkan kebijakan umum koperasi;
3. Menetapkan anggaran dasar koperasi;
4. Menetapkan kebijakan umum koperasi;
5. Memilih serta mengangkat pengurus koperasi;
6. Memberhentikan pengurus; dan
7. Mengesahkan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya.
Pada dasarnya, semua anggota koperasi berhak hadir dalam rapat anggota.
Namun, bagi mereka yang belum memenuhi syarat keanggotaan, misalnya belum
melunasi simpanan pokok tidak dibenarkan hadir dalam rapat anggota.
Adakalanya mereka diperbolehkan hadir dan mungkin juga diberi kesempatan
bicara, tetapi tidak diizinkan turut dalam pengambilan keputusan. Keputusan rapat
anggota diperoleh berdasarkan musyawarah mufakat. Apabila tidak diperoleh
keputusan dengan cara musyawarah, maka pengambilan keputusan berdasarkan
suara terbanyak di mana setiap anggota koperasi memiliki satu suara. Selain rapat
biasa, koperasi sekolah juga dapat menyelenggarakan rapat anggota luar biasa,
yaitu apabila keadaan mengharuskan adanya keputusan segera yang
wewenangnya ada pada rapat anggota. Rapat anggota luar biasa dapat diadakan
atas permintaan sejumlah anggota koperasi atau atas keputusan pengurus.
Penyelenggara rapat anggota yang dianggap sah adalah jika koperasi yang
menghadiri rapat telah melebihi jumlah minimal (kuorum). Kuorum rapat anggota
meliputi setengah anggota ditambah satu (lebih dari 50%). Jika tidak, maka
keputusan yang diambil dianggap tidak sah dan tidak mengikat.
Hal yang dibicarakan rapat anggota tahunan:
1. Penilaian kebijaksanaan pengurus selama tahun buku yang lampau.
2. Neraca tahunan dan perhitungan laba rugi.
3. Penilaian laporan pengawas.
4. Menetapkan pembagian SHU.
5. Pemilihan pengurus dan pengawas.
6. Rencana kerja dan rencana anggaran belanja tahun selanjutnya.
7. Masalah-masalah yang timbul.

Jenis Usaha dan Modal Koperasi Sekolah


Bidang Usaha koperasi sekolah harus berorientasi pada kepentingan siswa di
sekolah yang bersangkutan. Bidang usaha yang biasa terdapat dalam koperasi
sekolah , antara lain:
a. Unit Usaha Siman Pinjam
Tujuan Bidang usaha simpan pinjam diselenggarakan koperasi sekolah
dengan tujuan membantu para anggota dalam mengatasi masalah
keuangan dan mendidik siswa untuk belajar hidup hemat.
b. Unit Usaha Toko
Bidang Usaha toko menjual berbagai keperluan siswa, seperti alat tulis,
buku pelajaran, makanan, dan atribut sekolah. Bimbingan dan pengawasan
guru sangat dibutuhkan untuk kelangsungan unit usaha tersebut.
Pengelolaan koperasi sekolah biasanya dilakukan secara bergiliran sesuai
jadwal piket para siswa.
c. Unit Kafetaria/kantin sekolah
Usaha ini biasanya dilakukan sendiri oleh anggota koperasi, para guru,
atau menjalin kerja sama dengan produsen makanan atau minuman ringan.
d. Unit Usaha Pelayanan/Jasa
Koperasi sekolah juga dapat menyediakan unit pelayanan jasa seperti
pelayana jasa fotocopy, print, warnet, jasa pengetikan, dan penjilidan.
Sumber permodalan atau dana yang di dapat oleh koperasi sekolah untuk kegiatan
usaha didapat dari:
a. Simpanan wajib anggota koperasi
b. Simpan pokok anggota koperasi
c. Sisa Hasi Usaha yang disisihkan
d. Pinjaman ke sekolah atau pihak lain
e. Sumber dana lain yang layak dan tidak mengikat
Lampiran : Lembar Kerja Kelompok / diskusi ( Pertemuan 1 )

MATERI : SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PENGERTIAN


KOPERASI

KELOMPOK :
ANGGOTA KELOMPOK :
1.......................................
2.......................................
3……………………………
4……………………………
5……………………………
6……………………………
Diskusikan dan buat simpulan bersama kelompokmu tentang tayangan mengenai
sejarah perkembangan koperasi dan pengertian koperasi sesuai dengan alur
pemikiran berikut ini. Kemudian presentasikan kedepan kelas!
No Permasalahan Pembahasan
1 Jelaskan sejarah perkembangan
koperasi pertama kali di Inggris!
2 Jelaskan sejarah perkembangan
koperasi pada saat penjajahan
belanda!
3 Jelaskan sejarah perkembangan
koperasi pada saat penjajahan
Jepang!
4 Jelaskan sejarah perkembangan
koperasi pada saat setelah
kemerdekaan!
5 Jelaskan pengertian koperasi
menurut para ahli, ICA dan
menurut UU No. 25 Tahun 1992
Tentang Perkoperasian!

Surabaya, 04 Oktober 2017

Guru Mata Pelajaran


Ekonomi

……………………..
NIP. ………………..
Lampiran : Lembar Kerja Kelompok / diskusi (pertemuan 2 )
MATERI : PERKOPERASIAN

KELOMPOK :
ANGGOTA KELOMPOK :
1............................................
2............................................
3............................................
4............................................
5............................................
6............................................

Diskusikan bersama teman kelompok tentang perkoperasian dengan menggunakan


alur pemikiran berikut ini !

No. Permasalahan Pembahasan


1. Kelompok I ditugaskan untuk
melakukan kajian tentang landasan dan
asas koperasi melalui buku-buku yang
tersedia termasuk ke perpustakaan.
2. Kelompok II ditugaskan untuk
melakukan kajian tentang tujuan
koperasi melalui buku-buku yang
tersedia termasuk ke perpustakaan.
3. Kelompok III ditugaskan untuk
melakukan kajian tentang ciri-ciri
koperasi melalui buku-buku yang
tersedia termasuk ke perpustakaan.
4. Kelompok IV ditugaskan untuk
melakukan kajian tentang prinsip-
prinsip koperasi melalui buku-buku
yang tersedia termasuk ke perpustakaan.
5. Kelompok V ditugaskan untuk
melakukan kajian tentang fungsi dan
peran koperasi melalui buku-buku
yang tersedia termasuk ke perpustakaan.
6. Kelompok VI ditugaskan untuk
melakukan kajian tentang jenis-jenis
koperasi melalui buku-buku yang
tersedia termasuk ke perpustakaan.

Surabaya, 04 Oktober 2017

Guru Mata Pelajaran


Ekonomi

…………………….
NIP. ……………….
Lampiran : Lembar Kerja Kelompok / diskusi (pertemuan 3 )
MATERI : PENGELOLAAN KOPERASI

KELOMPOK :
ANGGOTA KELOMPOK:
1............................................
2............................................
3............................................
4............................................
5............................................
6............................................

Diskusikan bersama teman kelompok tentang konsep pengelolaan koperasi


dengan menggunakan alur pemikiran berikut ini !

No Permasalahan Pembahasan
1 Kelompok I ditugaskan untuk
melakukan kajian tentang perangkat
organisasi koperasi serta tugas dan
perannya melalui buku-buku yang
tersedia dan UU Koperasi No. 25
tahun 1992 atau ke perpustakaan

2 Kelompok II ditugaskan untuk


melakukan kajian tentang sumber
permodalan koperasi melalui buku-
buku yang tersedia dan UU
Koperasi No. 25 tahun 1992 atau
ke perpustakaan

3 Kelompok III ditugaskan untuk


melakukan kajian tentang SHU
koperasi (tanpa menghitung SHU)
melalui buku-buku yang tersedia
dan UU Koperasi No. 25 tahun
1992 atau ke perpustakaan

4 Kelompok IV ditugaskan untuk


melakukan kajian tentang prosedur
pendirian koperasi baik disekolah
maupun diluar sekolah melalui buku-
buku yang tersedia dan UU
Koperasi No. 25 tahun 1992 atau
ke perpustakaan

Surabaya, 04 Oktober 2017

Guru Mata Pelajaran


Ekonomi

……………………..
NIP. …………………
Lampiran:

INSTRUMEN PENILAIAN LAPORAN

Penilaian kompetensi ketrampilan : Penilaian Proyek

KD IPK
4.9. Mengimplementasikan 4.9.1. Menerapkan asas dan prinsip
pengelolaan koperasi di koperasi dalam kegiatan koperasi
sekolah 4.9.2. Melaksanakan pengelolaan
koperasi dengan baik untuk
mencapai tujuan koperasi yang
telah ditentukan
4.9.3. Menghitung Sisa Hasil Usaha
koperasi

Rubrik Penilaian Proyek :


Keakuratan
Kuantitas
Nama Sistematika Sumber Analisis Simpulan
No Sumber
Siswa/Kelompok Penulisan Data / Data laporan
Data
Informasi
1.
2.
3.
4.
dst

Score :

Keterangan :
Skala penilaian laporan dibuat dengan rentang antara 0 s.d 100.
Predikat :
86 – 100 : Sangat Baik
71 – 85 : Baik
56 – 70 : Cukup
≤ 55 : Kurang
Lampiran :

INTRUMEN PENILAIAN SIKAP


Satuan pendidikan : Universitas Negeri Surabaya
Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : X / Genap
Mata Pelajaran : Ekonomi

Kejadian/ Positif/
No Waktu Nama Butir sikap Tindak lanjut
perilaku negatif
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Lampiran :

INTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI KEGIATAN DISKUSI


Satuan pendidikan : Universitas Negeri Surabaya
Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : X / Genap
Mata Pelajaran : Ekonomi

Indikator Jumlah
No NIS Nama Kebenaran Kerja
Gagasan Keaktifan score
konsep sama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Kriteria:
5 = sangatbaik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangatkurang
Surabaya, 04 Oktober 2017

Mengetahui, Guru Mata Pelajaran


Rektor Universitas Negeri Surabaya Ekonomi

………….…………… ……………………….
NIP. ………………….. NIP. …………………..
Lampiran : Soal Tugas Mandiri ( Pertemuan 2 )

TUGAS INDIVIDU PERTEMUAN 2

Nama :

Kelas/ No. Absen :


Jawablah dengan singkat dan jelas menurut pendapat anda!
1. Sebutkan dan jelaskan asas-asas koperasi?
2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis koperasi menurut ketentuan undang-
undang!
3. Mengapa harus ada pendidikan perkoperasian dalam keanggotaan
koperasi?
4. Sebutkan manfaat adanya koperasi?
5. Mengapa keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka? Apakah
semua kalangan seluruh indonesia bisa masuk menjadi anggota suatu
koperasi? Jelaskan.

Skor: Setiap soal memiliki nilai 5


Nilai akhir : Jumlah Skor x 4
Lampiran : Soal Tugas Mandiri ( Pertemuan 3 )

TUGAS INDIVIDU PERTEMUAN 3

Nama :

Kelas / No. Absen :

Jawablah dengan singkat dan jelas menurut pendapat anda!


1. apa yang ada ketahui tentang koperasi sekunder? Jelaskan!
2. Deskripsikan pengetahuan anda tentang alat kelengkapan organisasi
koperasi!
3. Coba anda jelaskan bagaimana peranan koperasi sekolah dalam kehidupan
bermasyarakat!
4. Meskipun koperasi sekolah membawa dampak positif bagi siswa, namun
koperasi sekolah dapat saja dibubarkan. Coba anda jelaskan bilamanakah
koperasi sekolah dapat dibubarkan!
5. Koperasi sejahtera mempunyai SHU Rp70.000.000 alokasi pembagian
untuk jasa penjualan 10% dan jasa modal 20%. Koperasi itu mempunyai
total modal sebesar Rp150.000.000 yang terdiri atas:
a. Simpanan wajib Rp40.000.000
b. Simpanan pokok Rp22.000.000
c. Cadangan SHU tahun lalu Rp16.000.000
Adapun total penjualan sebesar Rp20.000.000 bila pak roni mempunyai
simpanan Rp1.500.000 dan membeli Rp3.200.000, hitunglah besar bagian
SHU pak roni!

Skor: Setiap soal memiliki nilai 5


Nilai akhir : Jumlah Skor x 4
Lampiran : Soal Tugas Kelompok ( Pertemuan 3 )

TUGAS KELOMPOK PERTEMUAN 3


KELOMPOK :
ANGGOTA :
1............................................
2............................................
3............................................
4............................................
5............................................
6............................................

Perintah!
1. Bentuklah sebuah kelompok yang beranggotakan 5 orang siswa. Lakukanlah
penelitian ke sebuah koperasi yang ada disekitar kalian!
2. Telitilah tentang sejarah berdirinya koperasi, bidang usaha yang dijalankan,
perangkat organisasinya, dan hal-hal lain yang berkenaan dengan koperasi
tersebut.
3. Tugas dikumpulkan 1 minggu setelah tugas diberikan. Tuliskan rencana
penelitianmu, lakukan, dan buatlah laporan. Laporan sekurang-kurangnya
memuat latar belakang, perumusan masalah, kebenaran informasi/data,
kelengkapan data, sistematika laporan, penggunaan bahasa, dan tampilan
laporan. Presentasikan hasil kerjamu di depan kelas!
Lampiran : Soal Tes Tertulis (Pertemuan 4)

SOAL TES TERTULIS INDIVIDU


Nama :
Kelas / No. Absen :

I . Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang
paling benar!

1. Istilah koperasi berasal dari kata cooperation, y g t y ….


a. Kerja sama
b. Gotong royong
c. Saling membantu
d. Berkerja bersama-sama
e. Kesejahteraan bersama

2. K y gb gg t g d t 20 gd b t….
a. Induk Koperasi
b. Pusat Koperasi
c. Koperasi Gabungan
d. Koperasi Primer
e. Koperasi Seunder

3. B t d f t c d ….
a. Mendorong sifat kebersamaan dan kekeluargaan
b. Menjual barang dan jasa dengan harga yang lebih murah daripada harga
pasar
c. Menumnuhkan sikap jujur dan keterbukaan dalam pengelolaan koperasi
d. Membantu masyarakat yang tidak mampu
e. Melayani dan memenuhi kebutuhan para anggota

4. Berikut ini yang tidak termasuk prinsip koperasi berdasarkan UU No. 17


T 2012 d ….
a. Pengawasan oleh anggota diselenggarakan secara demokratis
b. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka
c. Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi
d. Untuk mensejahterakan anggota khususnya dan masyarakat pada
umumnya
e. Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom dan independen

5. Koperasi yang melakukan kegitan usaha pelayanan di bidang pengadaan


d d d d b t….
a. Koperasi produksi
b. Koperasi simpan pinjam
c. Koperasi konsumsi
d. Kperasi pemasaran
e. Koperasi jasa
6. Berikut ini tugas dan wewenang pera g t g ….
1) Mengusulkan calon pengurus
2) Menetapkan pembagian Selidih Hasil Usaha
3) Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasan laporan keuangan
4) Menetapkan Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja
koperasi
5) Mengelola koperasi berdasarkan anggran dasar koperasi
6) Meningkatkan SHUuntuk mendorong majunya usaha
y t d t y g w w g t gg t d ….
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
d. 4 dan 5
e. 5 dan 6

7. Sejumlah uang yang wajib dibayar oleh seseorang atau badan hukum
koperasi pada saat yang bersangkutan mengajukan permohonan
gg t d t d b t…
a. Setoran pokok
b. Simpanan primer
c. Sertifikat Modal Koperasi
d. Modal Penyertaan
e. Hibah

8. Keanggotaan koperasi sekolah akan berakhir apabila terjadi peristiwa


b t, c ….
a. Siswa meninggal dunia
b. Siswa tidak naik kelas
c. Siswa pindah sekolah
d. Siswa tamat sekolah
e. Siswa dikeluarkan dari sekolah

9. Dibawah ini merupakan tugas dan wewenang pengawas koperasi.


1) Menyelenggarakan pembinaan karyawan secara efektif dan efisien
2) Mengusulkan calon pengurus
3) Mewakili koperasi didalam maupun diluar pengadilan
4) Memberi nasehat dan pengawasan kepada pengurus
5) Melaporkan hasil pengawasan kepada rapat anggota
6) Meminta dan mendapatkan segala keterangan yang diperlukan dari
pengurus dan pihak lain yang terkait
y t d t y g t g g w d ….
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 3, dan 5
c. 2, 4, dan 5
d. 2, 3, dan 4
e. 2, 4, dan 6
10. B g HU y g c b d d …
a. Dana pendidikan
b. Dana pengurus
c. Dana sosial
d. Cadangan modal
e. Jasa anggota

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar!

1. Tuliskan pengertian koperasi menurut UU Koperasi No. 25 Tahun 1992!


2. Apa sajakah tugas pengurus koperasi?
3. Apakah peran kepala sekolah dan guru dalam koperasi sekolah?
4. Uraikan beberapa bidang usaha yang dapat dilakukan koperasi sekolah!
5. K “ATMAJAYA” y HU R 70.000.000,00. A
pembagian untuk jasa penjualan 10 % dan jasa modal 20%. Koperasi itu
mempunyai total modal sebesar Rp 150.000.000,00 yang terdiri dari:
 Simpanan wajib Rp 40.000.000,00
 Simpanan pokok Rp 22.000.000,00
 Cadangan SHU tahun lalu Rp 16.000.000,00
Sedangkan total penjualan sebesar Rp 20.000.000,00.

Bila Pak Ardi mempunyai simpanan Rp1.500.000,00 dan membeli Rp


3.200.000,00, hitunglah besar bagian SHU Pak Ardi !

Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda:


1. D
2. D
3. A
4. B
5. A
6. C
7. A
8. B
9. C
10. D

Pedoman Penilaian Pilihan Ganda

Score tiap soal = 10


Nilai I = Jumlah score x 10
= 100
Kunci Jawaban Soal Essay:
1. Menurut UU Koperasi No. 25 Tahun 1992, Koperasi adalah badan usahayang
beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.

2. Tugas pengurus koperasi adalah:


a. Menyelenggarakan rapat anggota,
b. Menggunakan rancangan kerja,
c. Mengelola koperasi dan usahanya,
d. Menjaga dan memelihara daftar buku anggota dan pengurus,
e. Mengajukan laporan keuangan koperasi dan pertanggung jawaban,
f. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris koperasi secara
tertib.
3. Peranan kepala sekolah terhadap koperasi sekolah
a. Berusaha mewujudkan dan mengembangkan koperasi sekolah sebagai
satu kegiatan ekonomi siswa yang maju, mandiri, dan berakar dalam diri
siswa
b. Menciptaka iklim dan kondisi yang mendorong pertumbuhan koperasi
sekolah
c. Memberikan bimbingan, kemudahan, dan perlindungan kepada koperasi
sekolah
d. Bertanggung jawab atas kelancaran jalannya koperasi sekolah.
Peranan Guru terhadap Koperasi Sekolah
a. Mengarahkan kegiatan koperasi sekolah sesuai dengan tujuannya
b. Memberikan langkah-langkah praktis dalam menjalankan koperasi
sekolah
c. Memberikan bimbingan kepada siswa tentang cara merintis usaha
koperasi sekolah
d. Memberiikan saran-saran praktis, nasihat, dan bantuan konsultasi atas
masalah yang dihadapi koperasi sekolah
e. Bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kegiatan usaha koperasi
sekolah.
4. Bidang usaha yang dapat dilakukan koperasi sekolah antara lain:
a. Unit Usaha Siman Pinjam
Tujuan Bidang usaha simpan pinjam diselenggarakan koperasi sekolah
dengan tujuan membantu para anggota dalam mengatasi masalah
keuangan dan mendidik siswa untuk belajar hidup hemat.
b. Unit Usaha Toko
Bidang Usaha toko menjual berbagai keperluan siswa, seperti alat tulis,
buku pelajaran, makanan, dan atribut sekolah. Bimbingan dan
pengawasan guru sangat dibutuhkan untuk kelangsungan unit usaha
tersebut. Pengelolaan koperasi sekolah biasanya dilakukan secara
bergiliran sesuai jadwal piket para siswa.
c. Unit Kafetaria/kantin sekolah
Usaha ini biasanya dilakukan sendiri oleh anggota koperasi, para guru,
atau menjalin kerja sama dengan produsen makanan atau minuman
ringan.
d. Unit Usaha Pelayanan/Jasa
Koperasi sekolah juga dapat menyediakan unit pelayanan jasa seperti
pelayana jasa fotocopy, print, warnet, jasa pengetikan, dan penjilidan.

5. Diketahui:
SHU K “ATMAJAYA” Rp.70.000.000,00
Jasa Penjualan 10%
Jasa Modal 20%
Simpanan wajib = Rp 40.000.000,00
Simpanan pokok = Rp 22.000.000,00
Total penjualan sebesar = Rp 20.000.000,00

Simpanan Pak Ardi = Rp1.500.000,00


Pembelian Pak Ardi = Rp 3.200.000,00
Ditanya: HU A d …?
Dijawab:
1) Menghitung besarnya jasa modal dan jasa usaha seluruh anggota
Jasa Usaha seluruh anggota
= jasa penjualan x SHU
= 10 % x Rp 70.000.000,00
= Rp 7.000.000,00
Jasa Modal seluruh anggota
= jasa modal x SHU
= 20 % x Rp 70.000.000,00
= Rp. 14.000.000,00
2) Menghitung SHU per anggota ( Pak Ardi ) :
Jasa Usaha pak Ardi :

Jasa Modal pak Ardi :

Rp. 722.580,6

Jadi SHU untuk Pak Ardi


= Jasa Usaha pak Ardi + Jasa Modal pak Ardi
= Rp 1.050.000,00 + Rp 722.580,6
= Rp 1.772.580,6
Rubrik Penilaian Soal Essay

Nomor Skor
Kriteria Skor
Soal Max.
Siswa dapat menjawab pengertian koperasi menurut
UU Koperasi No. 25 Tahun 1992 dengan benar, 20
lengkap dan sesuai dengan kunci jawaban
Siswa dapat menjawab pengertian koperasi menurut
UU Koperasi No. 25 Tahun 1992dengan benar, 15
lengkap tetapi kurang sesuai kunci kawaban
1 Siswa dapat menjawab pengertian koperasi menurut 20
UU Koperasi No. 25 Tahun 1992dengan benar tetapi
10
tidak lengkap dan kurang sesuai dengan kunci
jawaban
Siswa dapat menjawab pengertian koperasi menurut
UU Koperasi No. 25 Tahun 1992 tetapi tidak sesuai 5
dengan kunci jawaban
Siswa dapat menjawab benar 5 point tugas pengurus
20
koperasi sesuai kunci jawaban
Siswa dapat menjawab benar 4 point tugas pengurus
15
koperasi sesuai kunci jawaban
2 20
Siswa dapat menjawab benar 3 point tugas pengurus
10
koperasi sesuai kunci jawaban
Siswa dapat menjawab benar 2 point tugas pengurus
5
koperasi sesuai kunci jawaban
Siswa dapat menjawab benar 8 point peran kepala 20
sekolah dan guru dalam koperasi sekolah sesuai
dengan kunci jawaban
Siswa dapat menjawab benar 6 point peran kepala 15
sekolah dan guru dalam koperasi sekolah sesuai
dengan kunci jawaban
3 20
Siswa dapat menjawab benar 4 point peran kepala 10
sekolah dan guru dalam koperasi sekolah sesuai
dengan kunci jawaban
Siswa dapat menjawab benar 2 point peran kepala 5
sekolah dan guru dalam koperasi sekolah sesuai
dengan kunci jawaban
Siswa dapat menjawab dan meguraikan bidang usaha 20
koperasi sekolah dengan benar, lengkap, dan sesuai
dengan kunci jawaban.
Siswa dapat menjawab dan meguraikan bidang usaha 15
koperasi sekolah dengan benar, lengkap, tetapi kurang
4 sesuai dengan kunci jawaban. 20
Siswa dapat menjawab dan meguraikan bidang usaha 10
koperasi sekolah dengan benar tetapi tidak lengkap,
dan kurang sesuai dengan kunci jawaban.
Siswa dapat menjawab dan meguraikan bidang usaha 5
koperasi sekolah tetapi tidak sesuai dengan kunci
jawaban
Siswa dapat menghitung SHU secara benar dan 20
sistematis sesuai kunci jawaban
Siswa dapat menghitung SHU secara benar tetapi 15
kurang sistematis sesuai kunci jawaban
5 20
Siswa dapat menghitung SHU kurang benar dan tidak 10
sitematis sesuai kunci jawaban
Siswa dapat menghitung SHU tetapi tidak sesuai 5
dengan kunci jawaban

Score tiap soal = 20


Nilai II = Jumlah Skor x 5
= 100

SKOR TOTAL:
T t
2

100 100
T t
2
200
T t
2

= 100

Penyusun :
Pertemuan 1-2 (Fany Della Utari/15080554049)
Pertemuan 2-3 (Riva Sindyana/15080554041)

Anda mungkin juga menyukai