Anda di halaman 1dari 20

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA NEGERI 2 RUPAT


Kelas/Semester/Program : X / I (Satu)
Mata Pelajaran : Ekonomi
Materi Pokok : Konsep Ilmu Ekonomi
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (1 pertemuan)

A. Kompetensi Inti
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dan menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif; sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.

KI 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,


konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Mendeskripsikan konsep Pertemuan ke-2
3.1.1. Menjelaskan masalah ekonomi
ilmu ekonomi
3.1.2. Mendefinisikan pilihan dan skala prioritas
3.1.3. Mengkatagorikan Kebutuhan dan alat
pemuas kebutuhan.
4.1 Mengidentifikasi 4.1.1 Mengidentifikasi masalah kelangkaan dalam
kelangkaan dan biaya memenuhi kebutuhan.
peluang dalam
memenuhi kebutuhan.

C. Tujuan Pembelajaran:
Melalui pendekatan saintifik dengan praktik kegiatan literasi Anggit Angglang,
peserta didik dapat mendeskripsikan konsep ilmu ekonomi dan
mengidentifikasi masalah kelangkaan dan biaya peluang dalam memenuhi
kebutuhan dengan penuh tanggung jawab, bekerja keras dan bekerja sama.

D. Materi Pembelajaran
1. Masalah ekonomi
2. Pilihan dan skala prioritas
3. Kebutuhan dan alat pemuas kebutuhan

E. Metode Pembelajaran :
Pendekatan pembelajaran : Pendekatan saintifik (scientific).
Strategi Literasi : Anggit Angglang
Praktik Literasi : Jumara, Ngaprak I dan Ngaprak II, Paneudah.
F. Media, Alat, dan Sumber Belajar:
Media : Video dan Power point
Alat : Laptop, LCD, kertas buram, dan papan tulis.
G. Sumber belajar:
1. Gambar-gambar masalah ekonomi kelangkaan :
Kelangkaan Gas, Kelangkaan BBM, Kelangkaan Air.
2. Artikel-artikel tentang kelangkaan :
Kompasiana.Kelangkaan Garam.
http://www.kompasiana.com/sintabintang/59ac451ffeb66a17de1d1b62/kel
angkaan-garam . Diunduh 10 oktober 2018 jam 17.30 wib.
3. Literatur Ekonomi.

• Alam S., 2013. Mandiri Ekonomi Untuk SMA dan MA Kurikulum 2013.
Jakarta : Erlangga.
• Indriayu, Mintasih. 2009. Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta :
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional;
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-2

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Pendahuluan 1. Mengaji, menyanyikan Indonesia Raya, dan kegiatan
literasi. 30 menit
2. Mengucapkan salam dan meminta seorang peserta
didik untuk memimpin doa.
3. Mengecek kehadiran peserta didik dan meminta siswa
untuk menyiapkan perlengkapan dan peralatan yang
diperlukan.
4. Guru menjelaskan KD 3.1 dan 4.1 yang harus dicapai
serta tujuan pembelajaran pertemuan ini.
5. Guru memberikan penjelasan tentang pedekatan dan
tehnik pembelajaran yang akan dilakukan.
6. Guru memberikan penjelasan tehnik penilaian
berhubungan dengan pendekatan dan tehnik
pembelajaran.
7. Peserta didik melakukan JUMARA dengan
mengemukakan pendapatnya tentang potongan
gambar masalah kelangkaan yang disajikan di depan
kelas.
• Peserta didik menuliskan minimal 5 kata terkait
gambar yang terlihat. (potongan gambar 1).
• Peserta didik menuliskan minimal 10 kata untuk
gambar yang terkait. (potongan gambar 2).
• Peserta didik menuliskan 15 kata yang terkait
dengan melihat gambar secara utuh. (potongan
gambar secara utuh)
Kegiatan Inti
1. Peserta didik mendengarkan mengamati power point 85 menit
tentang “konsep-konsep yang terkait masalah
ekonomi”
(memberi stimulus/stimulation)
2. Peserta didik menanggapi powerpoint yang berkaitan
dengan konsep masalah ekonomi dengan
mengajukan pertanyaan, peserta didik yang lain
saling menanggapi.
(mengidentifikasi masalah/problem statement)
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru
tentang berbagai permasalahan yang berkaitan
dengan kelangkaan. (Critical thinking)
4. Peserta didik berkumpul dikelompok masing-masing
untuk mendiskusikan lembar kerja kelompok yang
diberikan oleh guru berupa artikel “masalah
kelangkaan garam” dengan langkah sebagai berikut
- Peserta didik membuat 4 arah mata angin di atas
lembar kerja yang sudah dibagikan.
- Peserta didik mengamati judul masalah
kelangkaan garam yang akan dipelajari.
- Peserta didik menuliskan bagian B (bagja) halhal
positif yang akan didapat dari artikel tersebut.
- Peserta didik menuliskan bagian S (sawan)
halhal yang mencemaskan yang akan terjadi dari
artikel tersebut.
- Peserta didik menuliskan bagian U (uninga)
minimal 5 konsep terpenting dari artikel tersebut.
- Peserta didik menuliskan bagian T (taros)
minimal 3 pertanyaan yang belum dipahami dari
artikel tersebut.
(collaboration)
5. Peserta didik mengkomunikasikan hasil kerja
kelompoknya pada teman sekelas, peserta didik dari
kelompok lain memberikan tanggapan. Guru
memberikan klarifikasi atas hasil diskusi dan
presentasi para peserta didik.
(memverifikasi/verification)
Penutup 1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan tentang
konsep-konsep masalah ekonomi “kelangkaan” 20 Menit
(menyimpulkan/Generalization).
2. Mempersilahkan siswa untuk merefleksikan dari hasil
pembelajaran materi hari ini.
3. Guru meminta peserta didik mempelajari materi
berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan
pesan untuk tetap belajar.
5. Menutup dengan Hamdalah dan Salam

G. Penilaian Hasil Belajar


a. Teknik Penilaian: pengamatan, tes tertulis (Tes otentik)
b. ProsedurPenilaian:
Teknik
No Aspek yang dinilai Penilaian
1. Pengetahuan
1. Menjelaskan masalah ekonomi Tes dan Tugas
2. Mendefinisikan pilihan dan skala prioritas Mandiri
3. Mengkatagorikan Kebutuhan dan alat pemuas
kebutuhan

2. Keterampilan
Menyajikan hasil identifikasi masalah kelangkaan dalam Pengamatan
memenuhi kebutuhan.
Bengkalis, 18 Oktober 2019
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,

( SUHAIRI, S.Pd.I.) ( EPENDI, S.Pd.)


NIP. 198111132009031004 NIP. 198905032019031001
Lampiran 1
Bahan Ajar Pertemuan Kedua
1. Masalah ekonomi
Inti masalah ekonomi adalah kelangkaan. Menurut Lionel Robbin (Jan Peil,
2009), kelangkaan merupakan karakteristuk manusia. Kelangkaan terjadi ketika
kebutuhan manusia yang tidak terbatas berhadapan dengan sarana pemuas
kebutuhan yang terbatas.

. Kelangkaan atau scarcity adalah keadaan timpang antara kebutuhan


manusia yang tidak terbatas, dihadapkan pada sarana ekonomi yang terbatas.
Kelangkaan (scarcity) ada karena orang ingin memiliki lebih banyak barang dan
jasa yang diproduksi dari sumberdaya yang tersedia.
Hal-hal yang menyebabkan timbulnya kelangkaan antara lain:
Terbatasnya persediaan sumber daya alam
Terbatasnya kemampuan manusia untuk mengolah
Keserakahan manusia, yang mengakibatkan berkurang dan cepat rusaknya
barangbarang yang dapat dimanfaatkan sebagai benda pemuas kebutuhan.
Meningkatnya kebutuhan manusia yang lebih cepat dari kemampuan
manusia untuk menghasilkan atau menemukan sumber-sumber baru.
Cara mengatasi kelangkaan:
Menghemat penggunaan sumber daya alam
Memelihara dan melestarikan sumber daya alam dengan baik
Menciptakan alat pemuas/barang pengganti (barang substitusi)
Meningkatkan pengelolaan berbagai macam sumber daya alam,
sehingga lebih bermanfaat bagi kehidupan manusia

Beragamnya kebutuhan hidup dan terbatasnya sumber ekonomi atau barang


dan jasa menjadikan manusia harus berusaha mencari jalan keluar. Barang dan
jasa merupakan sumber daya ekonomi yang jumlahnya terbatas atau langka.
Langka berarti jumlahnya relatif sedikit dibanding dengan jumlah yang
dibutuhkan manusia.
Untuk menghasilkan barang dan jasa diperlukan usaha yang disebut
produksi. Usaha produksi memerlukan sumber daya produksi. Sumber daya-
sumber daya tersebut terdiri dari sumber-sumber alam (tanah, air, hutan,
bahan-bahan tambang, dan sebagainya), sumber daya nara atau manusia
(pengusaha, modal, dan segala macam alat buatan manusia yang membantu
dalam proses produksi). Sumbersumber daya ini disebut faktor-faktor produksi
karena diperlukan dalam proses produksi yang menghasilkan barang dan jasa.
Terbatasnya sumber ekonomi membuat manusia melakukan segala
usaha bahkan jika perlu dengan pengorbanan tertentu misalnya menghabiskan
dana, tenaga, dan pikiran yang tidak sedikit, agar bisa memenuhi kebutuhan
hidup.
Adapun penyebab kelangkaan sumber ekonomi itu, antara lain, kelangkaan
sumber alam, tenaga kerja, serta modal dan teknologi.
1. Kelangkaan sumber alam
Tidak semua negara di dunia memiliki sumber alam yang dapat memenuhi
seluruh kebutuhan manusia. Bagi negara-negara maju seperti Amerika,
Jepang, dan negara maju lain, biasanya mengalami kelangkaan sumber alam
berupa bahan mentah, misalnya minyak bumi, rempah-rempah, hasil hutan,
dan hasil penangkapan dari laut. Sumber alami yang lain dan dianggap langka
juga termasuk kategori sumber ekonomi, misalnya besi, perak, nikel, emas,
tembada, dan barang galian lainnya. Sumber ekonomi ini dapat diperjualbelikan
dan tidak semua tanah di muka bumi ini mengandung bahan tersebut. Apakah
air termasuk sumber alami yang langka?
Demikian juga matahari, dapat disebut langka atau tidak?
2. Kelangkaan tenaga kerja
Indonesia dengan jumlah penduduk 210 juta jiwa sebenarnya sangat
potensial, apabila dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan. Hanya saja
ada permasalahan mengenai tenaga kerja yang potensial sekaligus produjtif.
Permasalahan ketenagakerjaan di negara-negara sedang berkembang seperti
Indonesia, Brasilia, Kolumbia, India, dan negara berkembang lain adalah di satu
sisi jumlahnya besar tetapi pada sisi lain masih kurang produktif. Artinya,
mayoritas tenaga kerja yang ada di negara-negara itu memiliki sifat: (a) kurang
terdidik (tingkat pendidikan rendah), (b) kurang terlatih, (c) kurang pengalaman,
(d) kurang terampil, (e) kurang memiliki jiwa wiraswasta, dan (f) kurang kreatif.
Di Indonesia dan negara berkembang lainnya, tenaga ahli termasuk langka.
Meskipun tenaga kerja banyak, kualifikasi yang dibutuhkan dunia kerja kurang
memenuhi syarat. Penawaran tenaga kerja dari masyarakat terlalu banyak,
sedangkan tenaga kerja yang dibutuhkan sedikit.
3. Kelangkaan modal dan teknologi
a. Kelangkaan Modal
Kekurangan modal berupa uang untuk membiayai kegiatan produksi
biasanya dihadapi negara miskin dan negara yang sedang berkembang,
misalnya kendala modal untuk pengadaan bahan mentah, membayar gaji, dan
pembayaran lainnya.
b. Kelangkaan Teknologi
Bagi negara yang sedang berkembang, teknologi dapat dikatakan masih
langka sehingga perlu didatangkan dari negara maju. Teknologi dalam hal ini
berupa alat produksi, yang lebih produktif dan lebih canggih. Sebenarnya di
negara yang sedang bekembang teknologi itu ada, tetapi masih tradisional
sehingga tingkat produksinya sangat terbatas, sedangkan yang dibutuhkan
adalah teknologi yang produktivitasnya tinggi. Contohnya kita membeli mesin
tenun dari Cina yang mampu berproduksi dengan cepat untuk menggantikan
mesin tenun tradisional yang lebih lambat.
4. Kelangkaan Sumber Daya Kewirausahaan
Sumber daya kewirausahaan adalah sumber daya yang mampu
mengombinasikan antara sumber daya alam, sumber daya manusia, dan
sumber daya modal. Orang yang memiliki jiwa kewirausahaan masih sedikit
jumlahnya. Oleh karena itu sedikitnya orang yang mampu menyatukan sumber
daya yang ada dapat memengaruhi jumlah hasil produksi. Sehingga hal
tersebut dapat memengaruhi keberadaan alat pemuas kebutuhan di
masyarakat. Keterbatasan-keterbatasan sumber daya di atas jika digunakan
untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas dapat menyebabkan
kelangkaan alat pemuas kebutuhan. Terjadinya kelangkaan dapat disebabkan
karena faktor-faktor berikut ini.. Pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang
dengan pertumbuhan produksi.
Ketersediaan sumber daya alam yang terbatas.
Terbatasnya kemampuan manusia.
Sifat serakah manusia.
Kurangnya tenaga-tenaga ahli

2. Pilihan dan skala prioritas


Kita telah mengetahui inti masalah ekonomi, yaitu keinginan manusia yang tidak
terbatas dihadapkan dengan ketersediaan alat pemuas kebutuhan yang
terbatas. Keinginan yang tidak terbatas dan sumber daya yang terbatas
tersebut membuat orang harus memilih dengan bijak keinginan aatau
kebutuhan mana yang harus mereka penuhi di antara berbagai keinginan atau
kebutuhan yang ada. Dalam konteks ekonomi, pilihan diartikan sebagai
keputusan sadar untuk menggunakan sumber daya yang langka dengan cara
tertentu.
Dalam menentukan pilihan, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan.
Diantaranya sebagai berikut :
a. Analisa biaya peluang yaitu nilai barang atau jasa yang dikorbankan karena
memilih alternatif tindakan.
b. Analisis biaya manfaat yaitu suatu teknik yang digunakan untuk
membandingkan berbagai biaya dengan manfaat yang diharapkan.
c. Mengidentifikasi faktor pendorong kegiatan ekonomi yaitu
mempertimbangkan apakah motifnya berasal dari dalam diri atau luar diri,
seperti pengaruh lingkungan atau iklan.
d. Trade off yaitu situasi ketika seseorang harus membuat keputusan untuk
memilih suatu hal dengan mengorbankan hal lain dengan alasan ekonomis.
e. Berpegang teguh pada prinsip ekonomi yaitu prinsip tindakan dengan
pengorbanan tertentu untuk mendapatkan hal sebesar-besarnya atau
tindakan dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil
tertentu.
Salah satu cara untuk mengatasi masalah ekonomi adalah dengan menetapkan
skala prioritas. Kebutuhan yang lebih penting harus didahulukan
pemenuhannya daripada kebutuhan lainnya.
Secara umum, kebutuhan akan pangan, sandan dan papan harus didahulukan
dibandingkan dengan kebutuhan yang lain. Jika tidak didahulukan, maka
kelangsungan hidup kita dapat terancam.

3. Kebutuhan dan alat pemuas kebutuhan A. Kebutuhan manusia


Manusia memiliki kebutuhan yang beraneka ragam. Hal tersebut akan selalu
berkembang seiring dengan perkembangan peradaban manusia itu
sendiri.kebutuhan manusia pada zaman dulu dengan manusia sekarang.
1) Pengertian kebutuhan
Kebutuhan adalah keinginan terhadap barang atau jasa yang harus dipenuhi
dan jika tidak dipenuhi akan menimbulkan dampak negatif. Misalnya minum
obat bagi orang yang sedang sakit merupakan kebutuhan.hal itu dapat
dikatakan sebagai kebutuhan karena jika tidak minum obat dapat
menimbulkan akibat negatif. Misalnya penyakitnya dapat bertambah
parah,bahkan dapat mengakibatkan kematian.

2) Jenis kebutuhan manusia


a. Kebutuhan berdasarkan intensitasnya
• Kebutuhan primer kebutuhan utama atau kebutuhan pertama yang
harus dipenuhi oleh manusia.contoh: makanan, pakaian, minuman,
perumahan serta kesehatan.
• Kebutuhan sekunder, muncul setelah kebutuhan primer terpenuhi.
Contoh: komputer
• Kebutuhan tersier,merupakan kebutuhan yang ketiga setelah
kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder terpenuhi atau kebutuhan
yang berhubungan dengan kemewahan. Contoh: emas, mobil
mewah,rumah mewah.
b. Kebutuhan berdasarkan sifat
• Kebutuhan jasmani, kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani
atau fisik. Contoh: olah raga
• Kebutuhan rohani, kebutuhan yang berhubungan dengan kesehatan
jiwa. Contoh: ibadah.
c. Kebutuhan berdasarkan waktu
• Kebutuhan sekarang, kebutuhan yang harus dipenuhi sekarang juga
tidak dapat ditunda-tunda. Contoh: makan bagi orang yang lapar.
• Kebutuhan akan datang, kebutuhan yang pemenuhan dapat ditunda
karena tidak mendesak. Contoh : menabung
d. Kebutuhan berdasarkan pihak yang membutuhkan
• Kebutuhan perorangan, kebutuhan seseorang dengan orang yang lain
tidak sama, hal tersebut disesuaikan dengan tugas atau pekerjaan
mereka. Misalnya seorang guru ekonomi membutuhkan buku
pelajaran ekonomi.
• Kebutuhan bersama, berhubungan dengan fasilitas yang dimanfaatkan
secara bersama oleh anggota masyarakat. Misalnya jalan, jembatan,
tempat ibadah.

B. Alat pemuas kebutuhan


1) Pengertian barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan
Alat pemuas kebutuhan manusia terdiri atas barang dan jasa. Setiap hari
manusia membutuhkan dua alat pemuas kebutuhan tersebut. Walaupun
samasama sebagai alat pemuas kebutuhan kedua alat pemuas
kebutuhan tersebut memiliki pengertian yang berbeda. Barang adalah
alat pemuas kebutuhan yang berwujud misalnya nasi untuk memenuhi
kebutuhan pangan.adapun jasa adalah alat pemuas kebutuhan yang
tidak berwujud misalnya jasa dokter untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan.
2) Jenis barang
a. Barang menurut cara memperoleh
• Barang bebas adalah barang yang tersedia dalam jumlah banyak.
Contoh, udara, matahari, pasir.
• Barang ekonomi adalah barang yang untuk memperolehnya
memerlukan sejumlah pengorbanan tertentu. Contoh, untuk
memperoleh buku kita harus membeli.

b. Barang menurut cara pemakaian


• Barang komplementer adalah barang pemuas kebutuhan yang
akan bermanfaat jika digunakan bersama-sama dengan barang
lain. Contoh sepeda motor tidak akan dapat berjalan jika tidak ada
bahan bakar.
• Barang subtitusi adalah barang pemuas kebutuhan yang
pemakaiannya dapat menggantikan barang lain.contoh, nasi
dengan singkong.
c. Barang menurut cara pengerjaan
• Barang mentah adalah barang yang belum mengalami proses
produksi. Contoh, batu bara, biji besi.
• Barang setengah jadi adalah barang hasil pengolahan bahan
mentah, tetapi belum merupakan produk akhir dan masih akan
diolah. Contoh, benang.
• Barang jadi adalah barang siap dipakai untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Contoh, sepatu,baju.
d. Barang menurut bentuknya
• Barang tetap adalah barang yang secara wujud fisik tetap
bentuknya dan tidak bergerak atau berpindah.contoh, gedung,
pabrik.
• Barang bergerak adalah barang yang secara wujud fisik tetap
bentuknya tetapi dapat berpindah tempat. Contoh, mobil.
Lampiran 2 :

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP


Satuan pendidikan :
Tahun pelajaran : 2019/2020
Kelas/Semester : X / Semester I
Mata Pelajaran : Ekonomi
N Tindak
Waktu Nama Kejadian/perilaku Butir sikap Positif/negatif
o lanjut
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Lampiran 3

INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI KEGIATAN DISKUSI

Satuan pendidikan :
Tahun pelajaran : 2019/2020
Kelas/Semester : X / Semester I
Mata Pelajaran : Ekonomi
Indikator
Jumlah
No NIS Nama Gagasan Kebenaran konsep Kerja Keaktifan score
sama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Kriteria:
5 = sangatbaik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangatkurang

umlah kor erolehan


ilai
skor maksimal

Lampiran 4
Soal dan Kunci Jawaban
NASKAH SOAL PERTEMUAN KE 2

HOTS/LOTS (Low
Indikator Soal Order Rumusan Soal
Thinking Skiils)
Naskah soal pertemuan ke 3
3.1.1 Peserta didik mampu HOTS 1. Jelaskan penyebab terjadinya
Menjelaskan masalah kelangkaan dan bagaimana
ekonomi cara mengatasinya !
LOTS 2. Susunlah skala prioritas
3.1.2 Peserta didik mampu
Mendefinisikan pilihan kebutuhan kamu selama satu
dan skala prioritas minggu dengan total uang
LOTS
3.1.3 Peserta didik mampu saku sebanyak Rp
Mengkatagorikan 100.000,-
Kebutuhan dan alat 3. Jelaskan kebutuhan manusia
pemuas kebutuhan berdasarkan intensitasnya !
Kunci Jawaban pertemuan ke - 2

No Jawaban Skor
1. Hal-hal yang menyebabkan timbulnya kelangkaan antara lain: 35
• Terbatasnya persediaan sumber daya alam.
• Terbatasnya kemampuan manusia untuk mengolah.
• Keserakahan manusia, yang mengakibatkan berkurang dan cepat
rusaknya barang-barang yang dapat dimanfaatkan sebagai benda
pemuas kebutuhan.
• Meningkatnya kebutuhan manusia yang lebih cepat dari
kemampuan manusia untuk menghasilkan atau menemukan
sumber-sumber baru.
Cara mengatasi kelangkaan:
• Menghemat penggunaan sumber daya alam.
• Memelihara dan melestarikan sumber daya alam dengan baik .
• Menciptakan alat pemuas/barang pengganti (barang substitusi).
• Meningkatkan pengelolaan berbagai macam sumber daya alam,
sehingga lebih bermanfaat bagi kehidupan manusia

Transportasi 5 hari X Rp 6.000,- = Rp 30.000,-


Jajan/makan 5 hari X Rp 5.000,- = Rp 25.000,- Tabungan
5 hari X Rp 5.000,- = Rp 25.000,-
Lain-lain Rp 20.000,-
2 Jumlah Rp 100.000,-
Kebutuhan berdasarkan intensitasnya
40
• Kebutuhan primer kebutuhan utama atau kebutuhan pertama yang
harus dipenuhi oleh manusia.contoh: makanan, pakaian, minuman,
perumahan serta kesehatan.
• Kebutuhan sekunder, muncul setelah kebutuhan primer terpenuhi.
Contoh: komputer
• Kebutuhan tersier,merupakan kebutuhan yang ketiga setelah
3. kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder terpenuhi atau
kebutuhan yang berhubungan dengan kemewahan. Contoh: emas,
mobil mewah,rumah mewah.
25
Skor maksimum = 40

Lampiran 5
Artikel Masalah Ekonomi
Kelangkaan Garam
Saat ini harga garam di Indonesia melambung tinggi. Padahal kita semua sudah
tahu bahwa Indonesia adalah negara maritim yang memiliki garis pantai
terpanjang kedua di dunia dengan panjang 99.093 kilometer. Sangat tidak wajar
sekali kalau Indonesia terjadi kelangkaan garam, karena negara kita adalah
negara kepulauan yang luas. Seharus nya sangat tidak mungkin terjadi
kelangkaan garam. Lalu mengapa hal ini bisa terjadi?

Ternyata ada beberapa faktor yang menyebabkan Indonesia mengalami


kelangkaan garam. Pertama karena cuaca buruk yang tidak menentu
menyebabkan petani gagal panen. Kedua, karena kebijakan pemerintah yang
kurang tepat. Ketiga, karena produksi garam yang masih tradisional,
menyebabkan produksi masih manual karena kita hanya mengandalkan cahaya
matahari dan alat sederhana seperti pengeruk kayu dan kincir angin. Selanjutnya,
fator lain yang menyebabkan garam menjadi langka adalah karena distribusi yang
tersendat.

Dan solusi yang di berikan oleh pemerintah untuk permasalahan ini adalah,
pemerintah membuka keran impor dari Australia untuk mencukupi kebutuhan
konsumen. Produksi garam sangat bergantung pada suhu, panas matahari, dan
angin. Karena suhu di Australia lebih dingin, maka proses kristalisasi garam akan
lebih cepat sehingga proses produksi garam di Australia juga lebih cepat.
Pemerintah mengimpor garam, karena garam di Indonesia mengalami
ketimpangan antara produksi dan konsumsi nasional. Sekjen
Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia, Cucu Sutara mengatakan "produksi
garam nasional pada 2016 hanya mencapai 144.000 ton dari kebutuhan
sebanyak 4.1 juta ton. Adapun dari kebutuhan 4.1 juta ton, 780.000 ton untuk
konsumsi publik, sedangkan sisanya untuk kebutuhan industri."

Tetapi, menurut saya kebijakan pemerintah megimpor garam adalah bukan solusi
yang tepat. Karena hal yang paling penting harus di perbaiki terlebih dahulu
adalah cara memproduksi garam itu sendiri, pemerintah seharus nya lebih
memperhatikan para petani garam dengan cara memberikan sebuah solusi yakni,
sebuah alat produksi yang lebih canggih supaya produksi tidak dengan cara
manual lagi. Karena dengan alat produksi yang lebih maju, akan semakin
mempermudah petani garam untuk memproduksi garam itu sendiri dan seharus
nya pemerintah juga harus memiliki kebijakan yang tepat dalam mengelola dan
mendistribusikan garam itu sendiri. supaya tidak tersendat yang akan
menyebabkan garam menjadi langka.

Pemerintah harus bertindak tegas, jika terdapat oknum yang berlaku curang
dalam masalah ini. Karena dampak yang akan di rasakan jika garam naik dirasa
bahaya sekali, contohnya yakni para pedagang ikan asin akan banyak yang
gulung tikar jika garam masih melonjak mahal. Untuk itu, pemerintah harus lebih
serius lagi dalam mengatasi kelangkaan garam ini supaya tidak banyak pihak
yang merasa rugi.

https://www.kompasiana.com/sintabintang/59ac451ffeb66a17de1d1b62/kelangkaa
n-garam Lampiran 6
Foto/Gambar Kelangkaan

Anda mungkin juga menyukai