A. Kompetensi Inti
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dan menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif; sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
C. Tujuan Pembelajaran:
Melalui pendekatan saintifik dengan praktik kegiatan literasi Anggit Angglang,
peserta didik dapat mendeskripsikan konsep ilmu ekonomi dan
mengidentifikasi masalah kelangkaan dan biaya peluang dalam memenuhi
kebutuhan dengan penuh tanggung jawab, bekerja keras dan bekerja sama.
D. Materi Pembelajaran
1. Masalah ekonomi
2. Pilihan dan skala prioritas
3. Kebutuhan dan alat pemuas kebutuhan
E. Metode Pembelajaran :
Pendekatan pembelajaran : Pendekatan saintifik (scientific).
Strategi Literasi : Anggit Angglang
Praktik Literasi : Jumara, Ngaprak I dan Ngaprak II, Paneudah.
F. Media, Alat, dan Sumber Belajar:
Media : Video dan Power point
Alat : Laptop, LCD, kertas buram, dan papan tulis.
G. Sumber belajar:
1. Gambar-gambar masalah ekonomi kelangkaan :
Kelangkaan Gas, Kelangkaan BBM, Kelangkaan Air.
2. Artikel-artikel tentang kelangkaan :
Kompasiana.Kelangkaan Garam.
http://www.kompasiana.com/sintabintang/59ac451ffeb66a17de1d1b62/kel
angkaan-garam . Diunduh 10 oktober 2018 jam 17.30 wib.
3. Literatur Ekonomi.
• Alam S., 2013. Mandiri Ekonomi Untuk SMA dan MA Kurikulum 2013.
Jakarta : Erlangga.
• Indriayu, Mintasih. 2009. Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta :
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional;
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-2
2. Keterampilan
Menyajikan hasil identifikasi masalah kelangkaan dalam Pengamatan
memenuhi kebutuhan.
Bengkalis, 18 Oktober 2019
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,
Lampiran 3
Satuan pendidikan :
Tahun pelajaran : 2019/2020
Kelas/Semester : X / Semester I
Mata Pelajaran : Ekonomi
Indikator
Jumlah
No NIS Nama Gagasan Kebenaran konsep Kerja Keaktifan score
sama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Kriteria:
5 = sangatbaik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangatkurang
Lampiran 4
Soal dan Kunci Jawaban
NASKAH SOAL PERTEMUAN KE 2
HOTS/LOTS (Low
Indikator Soal Order Rumusan Soal
Thinking Skiils)
Naskah soal pertemuan ke 3
3.1.1 Peserta didik mampu HOTS 1. Jelaskan penyebab terjadinya
Menjelaskan masalah kelangkaan dan bagaimana
ekonomi cara mengatasinya !
LOTS 2. Susunlah skala prioritas
3.1.2 Peserta didik mampu
Mendefinisikan pilihan kebutuhan kamu selama satu
dan skala prioritas minggu dengan total uang
LOTS
3.1.3 Peserta didik mampu saku sebanyak Rp
Mengkatagorikan 100.000,-
Kebutuhan dan alat 3. Jelaskan kebutuhan manusia
pemuas kebutuhan berdasarkan intensitasnya !
Kunci Jawaban pertemuan ke - 2
No Jawaban Skor
1. Hal-hal yang menyebabkan timbulnya kelangkaan antara lain: 35
• Terbatasnya persediaan sumber daya alam.
• Terbatasnya kemampuan manusia untuk mengolah.
• Keserakahan manusia, yang mengakibatkan berkurang dan cepat
rusaknya barang-barang yang dapat dimanfaatkan sebagai benda
pemuas kebutuhan.
• Meningkatnya kebutuhan manusia yang lebih cepat dari
kemampuan manusia untuk menghasilkan atau menemukan
sumber-sumber baru.
Cara mengatasi kelangkaan:
• Menghemat penggunaan sumber daya alam.
• Memelihara dan melestarikan sumber daya alam dengan baik .
• Menciptakan alat pemuas/barang pengganti (barang substitusi).
• Meningkatkan pengelolaan berbagai macam sumber daya alam,
sehingga lebih bermanfaat bagi kehidupan manusia
Lampiran 5
Artikel Masalah Ekonomi
Kelangkaan Garam
Saat ini harga garam di Indonesia melambung tinggi. Padahal kita semua sudah
tahu bahwa Indonesia adalah negara maritim yang memiliki garis pantai
terpanjang kedua di dunia dengan panjang 99.093 kilometer. Sangat tidak wajar
sekali kalau Indonesia terjadi kelangkaan garam, karena negara kita adalah
negara kepulauan yang luas. Seharus nya sangat tidak mungkin terjadi
kelangkaan garam. Lalu mengapa hal ini bisa terjadi?
Dan solusi yang di berikan oleh pemerintah untuk permasalahan ini adalah,
pemerintah membuka keran impor dari Australia untuk mencukupi kebutuhan
konsumen. Produksi garam sangat bergantung pada suhu, panas matahari, dan
angin. Karena suhu di Australia lebih dingin, maka proses kristalisasi garam akan
lebih cepat sehingga proses produksi garam di Australia juga lebih cepat.
Pemerintah mengimpor garam, karena garam di Indonesia mengalami
ketimpangan antara produksi dan konsumsi nasional. Sekjen
Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia, Cucu Sutara mengatakan "produksi
garam nasional pada 2016 hanya mencapai 144.000 ton dari kebutuhan
sebanyak 4.1 juta ton. Adapun dari kebutuhan 4.1 juta ton, 780.000 ton untuk
konsumsi publik, sedangkan sisanya untuk kebutuhan industri."
Tetapi, menurut saya kebijakan pemerintah megimpor garam adalah bukan solusi
yang tepat. Karena hal yang paling penting harus di perbaiki terlebih dahulu
adalah cara memproduksi garam itu sendiri, pemerintah seharus nya lebih
memperhatikan para petani garam dengan cara memberikan sebuah solusi yakni,
sebuah alat produksi yang lebih canggih supaya produksi tidak dengan cara
manual lagi. Karena dengan alat produksi yang lebih maju, akan semakin
mempermudah petani garam untuk memproduksi garam itu sendiri dan seharus
nya pemerintah juga harus memiliki kebijakan yang tepat dalam mengelola dan
mendistribusikan garam itu sendiri. supaya tidak tersendat yang akan
menyebabkan garam menjadi langka.
Pemerintah harus bertindak tegas, jika terdapat oknum yang berlaku curang
dalam masalah ini. Karena dampak yang akan di rasakan jika garam naik dirasa
bahaya sekali, contohnya yakni para pedagang ikan asin akan banyak yang
gulung tikar jika garam masih melonjak mahal. Untuk itu, pemerintah harus lebih
serius lagi dalam mengatasi kelangkaan garam ini supaya tidak banyak pihak
yang merasa rugi.
https://www.kompasiana.com/sintabintang/59ac451ffeb66a17de1d1b62/kelangkaa
n-garam Lampiran 6
Foto/Gambar Kelangkaan