Anda di halaman 1dari 30

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA Negeri 2 Plus Sipirok
Mata pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester :X/2
Materi Pokok : Perkoperasian
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran

1. Mendeskripsikan sejarah, pengertian, landasan, asas, tujuan, ciri-ciri, prinsip, fungsi, peran,
dan jenis-jenis koperasi
2. Mendeskripsikan perangkat organisasi, sumber permodalan, SHU, prosedur pendirian, dan
tahapan pendirian koperasi di sekolah
3. Mengidentifikasikan tahapan pendirian koperasi siswa di sekolah

B. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Mengayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli


(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, reponsif dan pro aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural, dan metapengetahuan berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah

KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan

1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

C. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator


3.9. Mendeskripsikan 3.9.1. Mendeskripsikan konsep perkoperasian
perkoperasian dalam 3.9.2. Mendeskripsikan konsep pengelolaan
perekonomian Indonesia koperasi
3.9.3. Mengidentifikasikan tahapan pendirian
koperasi di sekolah
4.9. Mengimplementasikan 4.9.1. Menemukan berdasarkan data hasil
pengelolaan koperasi di sekolah pengamatan contoh koperasi
4.9.2. Menyimpulkan berdasarkan data hasil
pengamatan tentang tahapan pendirian
koperasi di sekolah
4.9.3. Menyajikan data hasil pengamatan
tentang pendirian koperasi di sekolah

D. Materi Pembelajaran 

perkoperasian
- Sejarah koperasi
- Pengertian koperasi
- Landasan dan asas koperasi
- Tujuan koperasi
- Ciri-ciri koperasi
- Prinsip koperasi
- Fungsi dan peran koperasi
- Jenis-jenis koperasi.

Pengelolaan koperasi
- Perangkat organisasi koperasi
- Sumber permodalan koperasi
- SHU koperasi
- Prosedur pendirian koperasi
- Tahapan pendirian/pengembangan koperasi di sekolah

Simulasi pendirian koperasi di sekolah


- Simulasi pendirian koperasi siswa di sekolah.

E. Metode Pembelajaran
- Tanya jawab
- Diskusi
- Penugasan
- unjuk kerja
- Project Based Learning

2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

F. Model Pembelajaran
STAD (Student Teams – Achievement Divisions)

G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media/alat : Laptop, LCD, Powerpoint, video
2. Bahan : Kertas, Spidol, Gunting
3. Sumber Belajar : - Buku Ekonomi Kemdikbud 2013,

- Buku ekonomi yang relevan dengan K13

- Internet dan nara sumber

H. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama : ( 2 JP)
3.9.1. Mendeskripsikan konsep perkoperasian

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi


Waktu
A. Kegiatan awal:
1. Guru memberi salam dan mempersilahkan ketua kelas 15
memimpin peserta didik untuk memulai doa bersama, setelah menit
itu membaca buku di luar buku materi sebagai kegiatan literasi
selama 10 menit
2. Motivasi berkaitan dengan materi bahwa ada organisasi yang
merupakan tempat berkumpulnya orang bukan tempat
berkumpulnya modal
3. Apersepsi yaitu mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang
koperasi yang diketahuinya
4. Penyampaian tujuan pembelajaran yaitu mendeskripsikan
sejarah, pengertian, landasan, asas, tujuan, ciri-ciri, prinsip,
fungsi, peran, dan jenis koperasi
5. Penyampaian materi pembelajaran tentang konsep
perkoperasian
6. Penyampaian kegiatan pembelajaran, yaitu membentuk
kelompok, melakukan diskusi, serta memberi penugasan dan
unjuk kerja

B. Kegiatan Inti :
1. Guru menampilkan video yang berhubungan dengan materi 70
tentang perkoperasian menit
2. Guru membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara
heterogen
3. Siswa diberi kesempatan menanya mengenai video yang
ditampilkan.

3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

4. Siswa dalam kelompok mengambil beberapa buku sebagai


sumber untuk diskusi atau membuka situs internet untuk
mencari informasi tentang materi yang sedang dipelajari
5. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh
anggota-anggota kelompok.
6. Setiap kelompok mendiskusikan materi sejarah, pengertian,
landasan, asas, tujuan, ciri, prinsip, fungsi, peran, dan jenis
koperasi
7. Setiap anggota dalam kelompok menyampaikan pendapatnya.
8. Setiap kelompok menyimpulkan hasil diskusi di dalam
kelompok masing-masing.
9. Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada
anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu
mengerti
10. Guru memimpin diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil
diskusinya dengan mempersentasikannya di depan kelas
11. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari hasil diskusi
masing-masing kelompok.
12. Guru memberikan penghargaan/ reward kepada kelompok
yang memperoleh nilai terbaik dalam diskusi

C. Kegiatan Akhir :

1. Guru menugaskan siswa untuk membaca materi yang akan di 5 menit


pelajari pada pertemuan berikutnya yaitu pengelolaan koperasi
2. Guru menugaskan ketua kelas untuk memimpin doa dan
penghomatan/salam kepada guru

4
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

2. Pertemuan Kedua : (2 JP)


Indikator:
3.9.2. Mendeskripsikan pengeloaan koperasi

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu


A. Kegiatan awal:

1. Guru memberi salam dan mempersilahkan ketua kelas 15 menit


memimpin peserta didik untuk memulai doa bersama,
setelah itu membaca buku di luar buku materi sebagai
kegiatan literasi selama 10 menit
2. Motivasi berkaitan dengan materi yaitu untuk
mendapatkan hasil yang baik maka harus ada
pengelolaan yang baik
3. Apersepsi yakni mengajukan pertanyaan kepada siswa
tentang perangkat organisasi koperasi yang
diketahuinya
4. Penyampaian tujuan pembelajaran yaitu
mendeskripsikan perangkat organisasi, sumber
permodalan, SHU, dan prosedur pendirian koperasi
5. Penyampaian materi pembelajaran tentang pengelolaan
koperasi
6. Penyampaian kegiatan pembelajaran, yaitu membentuk
kelompok, melakukan diskusi, serta memberi
penugasan, dan unjuk kerja
B. Kegiatan Inti :

1. Guru menampilkan video yang berhubungan dengan 70 menit


materi pelajaran tentang koperasi siswa di sekolah
2. Guru membentuk kelompok yang anggotanya = 4
orang secara heterogen
3. Siswa dalam kelompok mengambil beberapa buku
sebagai sumber untuk diskusi atau membuka situs
internet untuk mencari informasi tentang pengelolaan
koperasi
4. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk
dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok.
5. Setiap kelompok mendiskusikan materi
6. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk
dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok
7. Setiap anggota dalam kelompok menyampaikan
pendapatnya.
8. Setiap kelompok menyimpulkan hasil diskusi di dalam
kelompok masing-masing.

5
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

9. Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan


pada lainnya sampai semua anggota dalam kelompok
memahami
10. Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok
mengemukakan hasil diskusinya dengan
mempersentasikannya di depan kelas
11. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari hasil diskusi
masing-masing kelompok.
12. Guru memberikan penghargaan/ reward kepada
kelompok yang memperoleh nilai terbaik dalam diskusi

C. Kegiatan Akhir :

1. Guru menugaskan siswa untuk membaca materi yang 5 menit


akan di pelajari pada pertemuan berikutnya yaitu
simulasi pendirian koperasi siswa di sekolah
2. Guru menugaskan ketua kelas untuk memimpin doa
dan penghomatan/salam kepada guru

3. Pertemuan Ketiga: (2 JP)
Indikator :
3.9.3. Mengidentifikasikan tahapan pendirian koperasi di sekolah

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu


A. Kegiatan awal:

1. Guru memberi salam dan mempersilahkan ketua kelas 15 menit


memimpin peserta didik untuk memulai doa bersama,
setelah itu membaca buku di luar buku materi sebagai
kegiatan literasi selama 10 menit
2. Motivasi yang berkaitan dengan materi agar
mempersiapkan dengan sebaik-baiknya simulasi
pendirian koperasi di sekolah
3. Apersepsi yakni mengajukan pertanyaan kepada siswa
tentang tahapan pendirian kopersai di sekolah yang
diketahuinya
4. Penyampaian tujuan pembelajaran yaitu
mengidentifikasikan tahapan pendirian koperasi di
sekolah
5. Penyampaian kegiatan pembelajaran berupa
membentuk kelompok, diskusi, penugasan, dan unjuk
kerja.

6
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

B. Kegiatan Inti : 70 menit


1. Guru membentuk kelompok yang anggotanya = 4
orang secara heterogen
2. Guru memulai mengarahkan siswa untuk simulasi.
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk
dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok.
4. Setiap kelompok melakukan simulasi materi
5. Setiap kelompok menyimpulkan hasil diskusi di
dalam kelompok masing-masing.
6. Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok
mengemukakan hasil diskusinya dengan
mempersentasikannya di depan kelas
7. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari hasil
diskusi masing-masing kelompok.
8. Guru memberikan penghargaan/ reward kepada
kelompok yang memperoleh nilai terbaik dalam
diskusi
C. Kegiatan Akhir :

1. Guru menugaskan siswa untuk membaca materi 5 Menit


tentang konsep perkoperasian untuk menghadapi uji
kompetensi 5
2. Guru menugaskan ketua kelas untuk memimpin doa
dan penghormatan/salam kepada guru

I. Teknik penilaian
1. Penilaian Pengetahuan
a. Aspek : Indikator aspek pengetahuan
b. teknik : Tes Tulis
c. Instrumen : Pilihan Ganda / Uraian
d. Rubrik : Pedoman penskoran

2. Penilaian Keterampilan
a. Aspek : Indikator aspek keterampilan
b. teknik : Praktik
c. Instrumen : Petunjuk pembuatan praktik
d. Rubrik : Pedoman penskoran

Lampiran-lampiran:
1. Materi Pembelajaran setiap Pertemuan
2. Rancangan Penilaian
3. Instrumen Penilaian setiap Pertemuan

7
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

Sipirok, Juli
Mengetahui
Kepala SMA N 2 PLUS SIPIROK MGMP EKONOMI

Khairul Faiz Nasution S.Pd, M.Si Masnauli Rahma Hasibuan Susi Ahiryani Siregar Parlindungan
Pane
NIP .19720818 199903 1 007 NIP. 19750523 200502 2 002

8
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

Lampiran 1 : Materi Pelajaran

Pertemuan 1 : Konsep Koperasi


Koperasi berasal dari kata co-operation (bahasa Inggris). Co artinya bersama-sama, dan
operation artinya bekerja atau bertindak. Secara harfiah koperasi berarti bekerja sama. Koperasi
merupakan usaha bersama dari sekelompok orang yang mempunyai kepentingan yang sama
dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Menurut UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, koperasi adalah badan usaha
yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasar atas asas
kekeluargaan.
Pengertian tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
 Ekonomi rakyat adalah potensi ekonomi dalam masyarakat yang perlu menghimpun diri ke
dalam koperasi agar dapat bersaing dengan golongan ekonomi bukan koperasi
 Beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi berarti koperasi merupakan
kumpulan orang atau badan hukum, koperasi bukan kumpulan modal seperti yang terdapat
dalam badan usaha lain (Firma, CV, PT)
 Asas kekeluargaan artinya berdasarkan kepentingan bersama atas dasar satu untuk semua dan
semua untuk satu

Ciri-ciri koperasi:
1) Merupakan kumpulan orang-orang dan bukan kumpulan modal
2) Bekerja sama, gotong-royong berdasarkan persamaan derajat, hak, dankewajiban
3) Segala kegiatan koperasi dilaksanakan atas kesadaran para anggota bukan berdasar
paksaan, ancaman, dan campur tangan pihak lain, dan
4) Tujuan koperasi untuk kepentingan bersama para anggotanya.

Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat


pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur. Koperasi mempunyai dua tujuan :
 Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan anggotanya, dan
 Mencapai tingkat kemakmuran yang adil dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia.

Koperasi berlandaskan Pancasila, UUD 1945, dan berdasar atas asas kekeluargaan.

Koperasi mempunyai fungsi:


1) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya, dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosialnya
2) Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat
3) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya
4) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan
usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

9
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

Prinsip dasar koperasi:


1) Keanggotaan: sifat keanggotaan koperasi adalah sukarela dan terbuka untuk setiap warga
negara Indonesia.
2) Prinsip demokrasi: menunjukkan bahwa pengelolaan koperasi dilakukan atas kehendak dan
keputusan para anggota. Para anggota itulah yang memegang dan melaksanakan kekuasaan
tertinggi koperasi sebagai pencerminan demokrasi dalam koperasi.
3) Pembagian sisa hasil usaha (SHU): dilakukan secara adil, yaitu sebanding dengan besarnya
jasa masing-masing anggota
4) Bunga modal: tingginya bunga atau balas jasa modal koperasi dibatasi. Modal utana koperasi
diperoleh dari simpanan para anggotanya.
5) Kemandirian: mengandung pengertian dapat berdiri sendiri tanpa tergantung pad piha lain.
Kemandirian mengandung pengertian swadaya (kekuatan atau usaha sendiri), swakerta
(mengerjakan atau membuat sendiri), dan swasembada (mencukupi keperluannya sendiri atas
usaha serta karyanya sendiri)

Penggolongan/jenis-jenis koperasi :
1) Koperasi menurut sifat usahanya
a) Koperasi konsumsi
b) Koperasi produksi
c) Koperasi kredit/simpan pinjam
d) Koperasi jasa
e) Koperasi serba usaha
2) Koperasi menurut komoditas yang ditangani :
Contoh : batik, koperasi cengkih, koperasi tempe, dsb
3) Koperasi menurut lapangan usahanya
Contoh : koperasi pertanian, koperasi perumahan, dsb
4) Koperasi menurut wilayah kerjanya
Contoh : koperasi unit desa, koperasi pasar, koperasi sekolah, dsb
5) Koperasi menurut tingkatannya
a) Koperasi primer; didirikan dan beranggotakan orang seorang yang jumlahnya paling
sedikit 20 orang
b) Koperasi sekunder, didirikan dan beranggotakan koperasi dimana anggotanya terdiri atas
beberapa koperasi yang telah berbadan hukum :
 Pusat koperasi : beranggotakan 5 (lima) koperasi primer yang berbadan hukum.
Wilayah kerjanya satu wilayah kota/kabupaten
 Gabungan koperasi; paling sedikit terdiri atas 3 (tiga) pusat koperasi yang berbadan
hukum. Wilayah kerjanya meliputi satu daerah provinsi
 Induk koperasi; terdiri atas paling sedikit 3 (tiga) gabungan koperasi yang berbadan
hukum. Wilayah kerjanya meliputi seluruh wilayah Indonesia (satu negara)
Kelebihan koperasi :
1) Dalam koperasi tidak ada pertentangan kepentingan antara majikan dan buruh (majikan
mencari keuntungan sebesar-besarnya, sedangkan buruh menghendaki upah atau gaji yang
tinggi)
2) Semua anggota bekerja bersama-sama dan bersama-sama pula bertanggungjawab atas
kelangsungan usaha koperasi

10
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

3) Dalam koperasi yang utama adalah menyelenggarakan keperluan hidup bersama dengan
sebaik-baiknya bukan mengejar keuntungan seperti pada badan usaha lainnya (Firma, CV,
PT)
4) Koperasi menyusun tenaga yang lemah dan tersebar menjadi suatu organisasi yang kuat
karena sifat persekutuannya yang berdasar tolong-menolong serta tanggung jawab bersama

Kelemahan koperasi :
1) Terbatasnya modal karena hanya berasal dari simpanan yang dikumpulkan anggotanya
2) Terbatasnya sarana dan prasarana karena modal dan usaha koperasi umumnya relatif
kecil sehingga menghambat perkembangan usaha koperasi
3) Sumber daya manusia belum memadai yang tercermin dari kurang berkembangnya
kewirausahaan, lemahnya inovasi dan kreativitas, serta rendahnya disiplin, etos kerja, dan
profesionalisme
4) Tingkat kepedulian pembina dari instansi terkait relatif masih rendah sehingga
menganggu tumbuh kembangnya koperasi
5) Partisipasi anggota dalam kegiatan usaha koperasi masih rendah.

Pertemuan 2 : Pengelolaan koperasi


a. Perangkat Organisasi Koperasi
Pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian disebutkan bahwa perangkat
organisasi koperasi terdiri atas rapat anggota, pengurus, dan pengawas. Penjelasan tentang ketiga
perangkat organisasi koperasi ini seperti berikut ini.

1) Rapat anggota
Rapat anggota merupakan perangkat yang penting dalam koperasi. Rapat anggota ialah rapat
yang dihadiri oleh seluruh atau sebagian besar anggota koperasi. Rapat anggota merupakan
pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Melalui rapat anggota, seorang anggota koperasi
akan menggunakan hak suaranya. Kewenangan rapat anggota adalah :

a) Anggaran dasar (AD).


b) Kebijaksanaan umum di bidang organisasi.
c) Pemilihan, pengangkatan, dan pemberhentian pengurus dan pengawas.
d) Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta pengesahan laporan
keuangan.
e) Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugas.
f) Pembagian sisa hasil usaha (SHU).
g) Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi.

11
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

2 ) Pengurus
Pengurus dipilih oleh rapat anggota dari kalangan anggota. Pengurus adalah pemegang kuasa
rapat anggota. Masa jabatan paling lama lima tahun.Tugas pengurus koperasi adalah :

a) Mengelola koperasi dan bidang usaha.

b) Mengajukan rencana kerja serta rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi.

c) Menyelenggarakan rapat anggota.

d) Mengajukan laporan pelaksanaan tugas dan laporan keuangan koperasi.

e) Memelihara buku daftar anggota, pengurus, dan pengawas.

Pengurus bertanggung jawab kepada rapat anggota atau rapat anggota luar biasa dalam
mengelola usaha koperasi. Jika koperasi mengalami kerugian karena tindakan pengurus baik
disengaja maupun karena kelalaiannya, pengurus harus mempertanggungjawabkan kerugian ini.
Apalagi jika tindakan yang merugikan koperasi itu karena kesengajaan, pengurus dapat dituntut
di pengadilan.

Kewenangan pengurus koperasi :


a) Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan.
b) Memutuskan penerimaan atau penolakan seseorang sebagai anggota koperasi berdasarkan
anggaran dasar koperasi
c) Melakukan tindakan untuk kepentingan dan kemanfaatan koperasi sesuai dengan tanggung
jawabnya sebagai pengurus.

3 ) Pengawas
Pengawas koperasi adalah salah satu perangkat organisasi koperasi, dan menjadi suatu
lembaga/badan struktural koperasi. Pengawas mengemban amanat anggota untuk melaksanakan
pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi. Koperasi dalam
melakukan usahanya diarahkan pada bidang-bidang yang berkaitan dengan kepentingan anggota
untuk mencapai kesejahteraan anggota. Lapangan usaha itu menyangkut segala bidang
kehidupan ekonomi rakyat dan kepentingan orang banyak, antara lain bidang perkreditan
(simpan pinjam), pertokoan, usaha produksi, dan usaha jasa.

Tugas pengawas koperasi :


a) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan koperasi oleh pengurus.

b) Membuat laporan tertulis mengenai hasil pengawasan yang telah dilakukannya.

Supaya para pengawas koperasi dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, mereka harus diberi
wewenang yang cukup untuk mengemban tanggung jawab tersebut.

Kewenangan pengawas koperasi


a) Meneliti catatan atau pembukuan koperasi.
b) Memperoleh segala keterangan yang diperlukan.

12
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

b) Sumber permodalan koperasi


1. Sumber-Sumber Modal Koperasi (UU NO.12/1967)
1.1. Simpanan Pokok.
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib disetorkan ke dalam kas koperasi oleh
para pendiri atau anggota koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak
dapat ditarik kembali oleh anggota koperasi tersebut selama yang bersangkutan masih tercatat
menjadi anggota koperasi.
1.2. Simpanan Wajib
Konsekwensi dari simpanan ini adalah harus dilakukan oleh semua anggota koperasi yang
dapat disesuaikan besar kecilnya dengan tujuan usaha koperasi dan kebutuhan dana yang hendak
dikumpulkan, arena itu akumulasi simpanan wajib para anggota harus diarahkan mencapai
jumlah tertentu agar dapat menunjang kebutuhan dana yang akan digunakan menjalankan usaha
koperasi.
1.3. Simpanan SukaRela 
Adalah simpanan yang besarnya tidak di tentukan, tetapi bergantung kepada kemampuan
anggota.Simpanan sukarela dapat di setorkan dan diambil setiap saat.
1.4. Modal sendiri 
Adalah modal yang berasal dari dana simpanan pokok, simpanan wajib, dan dana cadangan.
Dana cadangan ialah sejumlah uang yang diperoleh dari sebagian hasil usaha yang tidak
dibagikan kepada anggota. tujuannya adalah untuk memupuk modal sendiri yang dapat
digunakan sewaktu-waktu apabila koperasi membutuhkan dana secara mendadak atau menutup
kerugian dalam usaha. Fungsi cadangan: Menjaga Kemungkinan rugi dan memperkuat
kedudukan finansial koperasi terhadap pihak luar (kreditor).
 
2. Sumber-Sumber Modal Koperasi (UU No.25/1992)
2.1. Modal Sendiri (Equity Capital)
Terdiri dari modal anggota, baik yang bersumber dari simpanan pokok, simpanan wajib,
simpanan-simpanan lain yang memiliki karakteristik yang sama dengan simpanan pokok atau
simpanan wajib, modal penyertaan, modal sumbangan, dana cadangan, dan SHU yang belum
dibagi.
2.2. Modal Pinjaman (Debt capital)
a. Pinjaman dari Anggota
Pinjaman yang diperoleh dari anggota koperasi dapat disamakan dengan simpanan sukarela
anggota. Kalau dalam simpanan sukarela, maka besar kecil dari nilai yang disimpan tergantung
dari kerelaan anggota. sebaliknya dalam pinjaman, koperasi meminjam senilai uang atau yang
dapat dinilai dengan uang yang berasal dari anggota.
b. Pinjaman dari Koperasi Lain
Pada dasarnya diawali dengan adanya kerja sama yang dibuat oleh sesama badan usaha
koperasi untuk saling membantu dalam bidang kebutuhan modal. Bentuk dan lingkup kerja sama
yang dibuat bisa dalam lingkup yang luas atau dalam lingkup yang sempit; tergantung dari
kebutuhan modal yang diperlukan.
c. Pinjaman dari Lembaga Keuangan.
Pinjaman komersial dari lembaga keuangan untuk badan usaha koperasi mendapat prioritas
dalam persyaratan. Prioritas tersebut diberikan kepada koperasi sebetulnya merupakan komitmen
pemerintah dari negara-negara yang bersangkutan untuk mengangkat kemampuan ekonomi
rakyat khususnya usaha koperasi.

13
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

d. Obligasi dan Surat Utang.


Untuk menambah modal koperasi juga dapat menjual obligasi atau surat utang kepada
masyarakat investor untuk mencari dana segar dari masyarakat umum diluar anggota koperasi.
Mengenai persyaratan untuk menjual obligasi dan surat utang tersebut diatur dalam ketentuan
otoritas pasar modal yang ada.
e. Sumber Keuangan Lain.
Semua sumber keuangan, kecuali sumber keuangan yang berasal dari dana yang tidak sah dapat
dijadikan tempat untuk meminjam modal.

c) Sisa Hasil Usaha

Pengertian SHU menurut UU No.25/1992, tentang perkoperasian, Bab IX, pasal 45 adalah :
SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurang
dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku yang
bersangkutan.

 SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha yang
dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan
pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi, sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
 Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam rapat Anggota
 Penetapan besarnya pembagian kepada para anggota dan jenis serta jumlahnya ditetapkan
oleh Rapat Anggota sesuai dengan AD/ART Koperasi.
 Besarnya SHU yang diterima oleh setiap anggota akan berbeda, tergantung besarnya
partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan pendapatan koperasi.
 Semakin besar transaksi (usaha dan modal) anggota dengan koperasinya, maka semakin besar
SHU yang akan diterima.

Beberapa informasi dasar dalam penghitungan SHU anggota diketahui sebagai berikut :

 SHU Total Koperasi pada satu tahun buku


 Bagian (presentase) SHU anggota
 Total simpanan seluruh anggota
 Total seluruh transaksi usaha ( volume usaha atau omzet) yang bersumber dari anggota
 Jumlah simpanan per anggota
 Omzet atau volume usaha per anggota
 Bagian (presentase) SHU untuk simpanan anggota
 Bagian (presentase) SHU untuk transaksi usaha anggota

Istilah-Istilah Informasi Dasar

 SHU Total adalah SHU yang terdapat pada neraca atau laporan laba-rugi koperasi setelah
pajak (profit after tax)
 Transaksi anggota adalah kegiatan ekonomi (jual beli barang atau jasa), antara anggota
terhadap koperasinya.

14
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

 Partisipasi Modal adalah kontribusi anggota dalam memberi modal koperasinya, yaitu
bentuk simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan usaha, dan simpanan lainnya.
 Omzet atau Volume Usaha adalah total nilai penjualan atau penerimaan dari barang dan
atau jasa pada suatu periode waktu atau tahun buku yang bersangkutan.
 Bagian(Presentase) SHU untuk Simpanan Anggota adalah yang diambil dari SHU bagian
anggota, yang ditujukan untuk jasa modal anggota.
 Bagian (Presentase) SHU untuk transaksi usaha anggota adalah SHU yang diambil dari
SHU bagian anggota, yang ditujukan untuk jasa transaksi anggota.

Rumus Pembagian SHU

Menurut UU No. 25/1992 Pasal 5 Ayat 1 Mengatakan bahwa “pembagian SHU kepada anggota
dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi, tetapi
juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan ini merupakan
perwujudan kekeluargaan dan keadilan”.

Didalam AD/ART koperasi telah ditentukan pembagian SHU sebagai berikut: Cadangan
koperasi 40%, jasa anggota 40%, dana pengurus 5%, dana karyawan 5%, dana pendidikan 5%,
danasosial 5%, dana pembangunan lingkungan 5%.

Tidak semua komponen diatas harus diadopsi dalam membagi SHU-nya. Hal ini tergantung dari
keputusan anggota yang ditetapkan dalam rapat anggota.

Perumusan :

SHU = JUA + JMA, dimana

SHU = Va/Vuk . JUA + Sa/Tms . JMA

Dengan keterangan sebagai berikut :

SHU    : sisa hasil usaha

JUA     : jasa usaha anggota

JMA    : jasa modal sendiri

Tms     : total modal sendiri

Va       : volume anggota

Vak     : volume usaha total kepuasan

Sa        : jumlah simpanan anggota

15
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

Prinsip-prinsip Pembagian SHU

Berikut prinsip-prinsip pembagian SHU koperasi:

 SHU yang dibagi berasal dari anggota

Karena pada hakekatnya sisa hasil usaha yang dibagi berasal dari anggota itu sendiri. Sedangkan
SHU yang bukan berasal dari transaksi dengan anggota pada dasarnya tidak bibagi kepada
anggota, melainkan dijadikan sebagai cadang koperasi. Dalam kasus koperasi tertentu, bila SHU
yang bersumber dari non anggota cukup besar, maka rapat anggota dapat menetapkannya untuk
bibagi secara merata sepanjang tidak membebani Likuiditas koperasi. Pada koperasi yang
pengelolaan pembukuannya sydah bai, biasanya terdapat pemisahan sumber SHU yang berasal
dari anggota yang berasal dari nonanggota. Oleh sebab itu, langkah pertama dalam pembagian
SHU adalah memilahkan yang bersumber dari hasil transaksi usaha dengan anggota dan yang
bersumber dari nonanggota.

 SHU anngota dibayar secara tunai

SHU anggota harus diberikan secara tunai guna pembuktian dari koperasi sebagai badan usaha
yang sehat. SHU anggota dibayar secara tunai SHU per anggota haruslah diberikan secara tunai,
karena dengan demikian koperasi membuktikan dirinya sebagai badan usaha yangsehat kepada
anggota dan masyarakat mitra bisnisnya.

 SHU anggota merupakaan jasa modal dan transaksi usaha

SHU yang dibagikan berdasar insentif dari modal dari inventasi berdasar hasil transaksi para
anggotanya.

 SHU anggota dilakukan transparan

Proses dalam menghitung dan jumlah yang dibagi harus diumumkan secara transparan sehingga
setiap anggota bisa menghitung secara kuantitatif. Pembagian SHU anggota dilakukan secara
transparan Proses perhitungan SHU peranggota dan jumlah SHU yang dibagi kepada anggota
harus diumumkan secara transparan, sehingga setiap anggota dapat dengan mudah menghitung
secara kuantitatif berapa bartisipasinya kepada koperasinya. Prinsip ini pada dasarnya juga
merupakan salah satu proses pendidikan bagi anggota koperasi dalam membangun suatu
kebersamaan, kepemilikan terhadap suatu badan usaha, dan pendidikan dalam proses demakrasi.

Pembagian SHU per anggota

Pembagian sisa hasil usaha koperasi merupakan selisih dari seluruh pemasukan dan penerimaan
total.

16
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

Perhitungan pembagian SHU koperasi anggota bisa dilakukan jika beberapa syarat berikut


terpenuhi:

1. SHU total koperasi pada satu tahun buku


2. Persentase SHU anggota
3. Total transaksi usaha
4. Total simpanan semua anggota
5. Jumlah simpanan per anggota
6. Bagian SHU untuk simpanan anggota
7. Bagian SHU untuk transaksi usaha
8. Total seluruh transaksi usaha

Pembagian SHU koperasi memiliki aspek-aspek yang harus diperhatikan seperti peran anggota.
Anggota berperan sebagai pemilik dan sebagai pelanggan. Sebagai pemilik anggota memiliki
kewajiban untuk berinvestasi. Sehingga sebagai investor anggota berhak mendapatkan hasil
investasi. Sedangkan sebagai pelanggan seorang anggota memiliki kewajiban berpartisipasi di
setiap transaksi bisnis di koperasi. Koperasi memiliki azaz demokrasi, keadilan, dan transparansi.

CONTOH

Perhitungan pembagian SHU per anggota:

a. Perhitungan SHU (Laba/Rugi) Koperasi Rinaldy Tahun Buku 2009 (Rp 000)

Penjualan /Penerimaan Jasa Rp     850.000


Pendapatan lain Rp     150.000
Rp 1.000.000
Harga Pokok Penjualan Rp   (200.000)
Pendapatan Operasional Rp    800.000
Beban Operasional Rp   (300.000)
Beban Administrasi dan Umum Rp     (35.000)
SHU Sebelum Pajak Rp    465.000
Pajak Penghasilan (PPH Ps 21) Rp     (46.500)
SHU setelah Pajak Rp    418.500

Sumber SHU

SHU Koperasi A setelah pajak Rp 418.500

Sumber SHU:

– Transaksi Anggota Rp 400.000

– Transaksi Non Anggota Rp 18.500

17
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

c. Pembagian SHU menurut Pasal 15, AD/ART Koperasi A:

1. Cadangan : 40% X 400.000 ; Rp 18.500

2. Jasa Anggota : 40 % X 400.000 : Rp 18.500

3. Dana Pengurus : 5% X 400.000 : Rp 10.000

4. dana Karyawan : 5 % X 400.000 : Rp 10.000

5. dana Pendidikan : 5 % X 400.000 : Rp 10.000

6. dana Sosial : 5 % X 400.000 : Rp 10.000

Rapat anggota menetapkan bahwa SHU bagian Anggota dibagi sebagai berikut:

jasa Modal : 30% X Rp 80.000.000 Rp24.000.000

Jasa Usaha : 70% X Rp 80.000.000 Rp 56.000.000

d. Jumlah anggota, simpanan dan volume usaha koperasi:

jumlah Anggota : 142 orang

total simpanan anggota : Rp 345.420.000

total transaksi anggota : Rp 2.340.062.000.

CONTOH

SHU yang dierima per anggota:

SHU usaha Adi = 5.500/2.340.062 (56.000) = Rp 131,62

SHU Modal Adi = 800/345.420 (24.000) = Rp 55,58;.

Dengan demikian jumblah SHU yang diterima Adi Adalah:


Rp 131.620 + Rp 55.580 = Rp 187.200;.

18
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

Contoh Lain:

Rumus pembagiaan SHU per anggota dapat dihitung sebagai berikut:

SHUA = JUA + JMA

Keterangan
SHUA : Sisa Hasil Usaha Anggota

JUA     : Jasa Usaha Anggota

JMA    : Jasa Modal Anggota

Dengan menggunakan model matematika, SHU per anggota dapat dihitung sebagai berikut :

SHUPA = VA       x JUA + SA     x JMA

VUK           TMS

SHUPA           : Sisa Hasil Usaha per Anggota

JUA                 : Jasa Usaha Anggota

JMA                : Jasa Modal Usaha

VA                  : Volume Usaha Anggota (total transaksi anggota)

UK                  : Volume usaha total koperasi (total transaksi koperasi)

SA                   : jumlah simpanan anggota

TMS                : Modal sendiri total (simpanan anggota total)

Contoh :

Jumlah anggota, simpanan, dan volume usaha koperasi

Jumlah anggota : 5 anggota

Total Simpanan anggota : Rp20.000

Total Transaksi Usaha : Rp28.500

19
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

Anggota 1 Jumlah Simpanan 4000 Total Transaksi Usaha 8000


Anggota 2 Jumlah Simpanan 6000 Total Transaksi Usaha 7000
Anggota 3 Jumlah Simpanan 2000 Total Transaksi Usaha 6500
Anggota 4 Jumlah Simpanan 4000 Total Transaksi Usaha 0
Anggota 5 Jumlah Simpanan 4000 Total Transaksi Usaha 7000
Dengan menggunakan rumus perhitungan SHU di atas diperoleh SHU per anggota berdasarkan
kontribusi terhadap modal dan transaksi usaha. Seperti diketahui rumus SHU per anggota adalah:
VA x JUA + SA x JMA

VUK          TMS

SHU Usaha Anggota = Va / VUK

SHU Usaha Anggota 1 = 8000/28500 = 0.28

SHU Usaha Anggota 2 = 7000/28500 = 0.24

SHU Usaha Anggota 3 = 6500/28500 = 0.23

SHU Usaha Anggota 4 = 0/28500 = 0

SHU Usaha Anggota 5 = 7000/28500 = 0.24

Jumlah JUA = 0.99

SHU Modal Anggota = Sa / TMS

SHU Modal Anggota 1 = 4000/20000 = 0.2


SHU Modal Anggota 2 = 6000/20000 = 0.3
SHU Modal Anggota 3 = 2000/20000 = 0.1
SHU Modal Anggota 4 = 4000/20000 = 0.2
SHU Modal Anggota 5 = 4000/20000 = 0.2
Jumlah JMA= 1

SHUPA = JUA + JMA

SHUPA 1 = 0.28 + 0.2 = 0.48

SHUPA 2 = 0.24 + 0.3 = 0.54

SHUPA 3 = 0.23 + 0.1 = 0.33

SHUPA 4 = 0.2 + 0 = 0.2

SHUPA 5 = 0.2 + 0.24 = 0.44

20
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

Jumlah SHUPA = 1.99

SHU KOPERASI Koperasi A setelah Pajak adalah Rp. 5.000.000,- Jika dibagi sesuai prosentase
Pembagian SHU KOPERASI koperasi seperti contoh yang disampaiakan sebelumnya maka
diperoleh:
Cadangan : 40 % = 40% x Rp.5.000.000,- = Rp. 2.000.000,-
SHU KOPERASI Dibagi pada anggota : 40 % = 40% x Rp.5.000.000,- = Rp. 2.000.000,-
Dana pengurus : 5 % = 5% x Rp.5.000.000,- = Rp. 250.000,-
Dana karyawan : 5 % = 5% x Rp.5.000.000,- = Rp. 250.000,-
Dana Pembangunan Daerah kerja / Pendidikan : 5 % = 5% x Rp.5.000.000,- = Rp. 250.000,-
Dana sosial : 5 % = 5% x Rp.5.000.000,- = Rp. 250.000,-
Yang bisa dibagi kepada anggota adalah SHU KOPERASI Dibagi pada anggota : 40 %
Atau dalam contoh diatas senilai Rp.2.000.000,-

Maka Langkah-langkah pembagian SHU KOPERASI adalah sebagai berikut:


1. Di RAT ditentukan berapa persentasi SHU KOPERASI yang dibagikan untuk aktivitas
ekonomi (transaksi anggota) dan berapa prosentase untuk SHU KOPERASI modal usaha
(simpanan anggota) prosentase ini tidak dimasukan kedalam AD/ART karena perbandingan
antara keduanya sangat mudah berubah tergantung posisi keuangan dan dominasi pengaruh atas
usaha koperasi, maka harus diputuskan setiap tahun . Biasanya prosentase SHU KOPERASI
yang dibagi atas Aktivitas Ekonomi ( Y) adalah 70% dan prosentase SHU KOPERASI yang
dibagi atas Modal Usaha adalah 30%. Jika demikian maka sesuai contoh diatas
Y=70%xRp.2.000.000,- = Rp. 1.400.000,- X=30%xRp.2.000.000,- = Rp. 600.000,-

2. Hitung Total transaksi tiap anggota, total simpanan tiap anggota dan total transaksi seluruh
anggota serta total simpanan seluruh anggota. Sebagi contoh kita akan menghitung SHU
KOPERASI Gusbud. Dari data transaksi anggota diketahui Gusbud bertransaksi sebesar Rp.
100.000,- dengan simpanan Rp. 50.000,- sedangkan total transaksi seluruh anggota adalah
Rp.20.000.000,- dengan total simpanan anggota adalah Rp.3.000.000,- Maka
SHU KOPERASIAE Gusbud = Rp. 100.000,-/ Rp.20.000.000,- *( Rp. 1.400.000,-) = Rp. 7000,-
SHU KOPERASIMU Gusbud = Rp. 50.000,- / Rp.3.000.000,- *(Rp. 600.000,-) = Rp.10.000,-

d) Prosedur pendirian koperasi


Langkah-langkah mendirikan Koperasi

Langkah Pertama cara mendirikan koperasi

Perlu disadari pembentukan koperasi harus didasarkan kepada kebutuhan dan kesadaran.
Sebelum mendirikan sebuah koperasi terlebih dahulu kita harus tahu hal-hal berikut.

Perlu apa tidak koperasi di daerah ini? Jika perlu kenapa? Apakah sudah ada rencana usaha yang
akan dijalankan? Bagaimana persiapannya seperti modal, tempat usaha dan sebagainya?

Langkah Kedua

21
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

Segera diadakan rapat persiapan pembentukan yang menghadirkan calon pendiri, untuk koperasi
primer dibutuhkan minimal 20 orang agar koperasi bisa berdiri. Kantor koperasi dan jenis usaha
harus jelas dan yang paling penting kesepahaman kebutuhan. Koperasi adalah media bagi
masyarakat untuk menumbuhkna kerjasama, gotong royong dalam konteks ekonomi, sehingga
sangat penting setiap pendiri memahami tujuan mulai ini.

Langkah Ketiga

Pelaksanaan rapat pembentukan. Pada rapat pembentukan di tentukan pendiri dan pengurus serta
pengesahan anggota dengan cara semua pendiri menanda tangani berita acara pembentukan
koperasi kemudian ditentukan pengurus koperasi, anggaran dasar ( Peraturan-peraturan Pokok),
serta rencana kerja dan rencana anggaran.

Langkah keempat

Sosialisasikan koperasi yang baru dibentuk kepada pemerintah, calon relasi, masyarakat dan
pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Langkah kelima

Sesegera mungkin diadakan rapat pengurus yang akan membahas program kerja, peraturan-
peraturan usaha dan administrasi. Jika koperasi ingin di buatkan badan hukum maka setelah
koperasi dibentuk langsung diajukan permohonan Badan Hukum Kepada Pemda TK II.

Pertemuan 3 : Simulasi pendirian koperasi di sekolah


1. Dasar Pendirian Koperasi Sekolah
Pada dasarnya, pendirian koperasi sekolah adalah salah satu usaha untuk
menumbuhkembangkan budaya koperasi pada siswa yang kelak akan menjadi penerus
pembangunan bangsa dan negara. Koperasi sekolah menjadi sarana bagi siswa untuk
menerapkan pengetahuan koperasi dan ekonomi di dalam kehidupan sehari-hari. Koperasi
sekolah juga menjadi sarana untuk belajar berorganisasi, menuhbuhkan toleransi, dan
mengembangkan rasa kekeluargaan.
Koperasi sekolah dibentuk berdasarkan surat keputusan antara beberapa departemen,
yaitu Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (sekarang Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan), serta Departemen Transmigrasi dan Koperasi, yang dituangkan dalam surat
keputusan pada tanggal 18 Juli 1972 No. 275/KPTS/Mentranskop/72. Dalam surat keputusan
tersebut ditegaskan bahwa koperasi dapat didirikan di sekolah-sekolah, baik sekolah negeri
maupun sekolah swasta, dan lembaga-lembaga pendidikan lainya.
Surat keputusan tersebut diikuti oleh terbitnya Surat Edaran Direktur Jendral Koperasi
pada tanggal 31 Mei 1974 No. 717/DK/A/VI/1974 yang membuat ketentuan-ketentuan koperasi
sekolah, yaitu koperasi sekolah dibentuk oleh siswa-siswa, baik Sekolah Dasar, Sekolah Lanjut
Tingkat Pertama, Sekolah Lanjut Tingkat Atas, maupun lembaga-lembaga pendidikan lainya,
seperti pondok pesantren, dan sekolah-sekolah kejuruan.

22
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

Surat Edaran tersebut dipertegas lagi oleh Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Mentri
Perindustrian dan Perdagangan, Mentri Transmigrasi dan Koperasi, Mentri Pendidikan dan
Kebudayaan, Serta Mentri Dalam Negeri, No. 331/M/SK/10/1984 (oleh Menperindag), No.
126/M/KPTS/X/SK/10/1984 (oleh Mentranskop), No. 0477/M/1984 (oleh Mendikbud), dan No.
72/1984 (oleh Mendagri).
Pada pasal 1 SKB tersebut dijelaskan bahwa koperasi sekolah adalah koperasi yang
beranggotakan murid-murid Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (sekarang
Sekolah Menengah Pertama), Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (sekarang Sekolah Menengah
Atas), dan lembaga-lembaga pendidikan lainya, baik negeri maupun swasta.
Koperasi sekolah juga tunduk pada Undang-Undang Perkoperasian No. 25 Tahun 1992
yang merupakan pembaruan dari Undang-Undang Koperasi Nomor 12 Tahun 1967.
2. Tujuan dan Ciri Khas Koperasi Sekolah
Tujuan dan cirri khas koperasi sekolah pada dasarnya tetap menace pada Undang-Undang
Perkoperasian No. 17 Tahun 2012. Tetapi perlu diingat bahwa koperasi sekolah ditujukan untuk
lingkungan sekolah.
a. Tujuan Koperasi Sekolah
Tujuan koperasi sekolah secara umum adalah sebagai berikut.
1) Mendidik dan memelihara kesadaran hidup bergotong-royong dan rasa setia kawan di antara
siswa.
2) Memupuk rasa cinta terhadap sekolah.
3) Mengembangkan mutu pengetahuan serta keterampilan berusaha dalam bentuk koperasi.
4) Menanamkan dan memupuk rasa tanggung jawab serta disiplin dalam hidup bergotomg-
royong di masyarakat.
5) Memelihara hubungan baik dan saling pengertian diantara sesama siswa sebagai anggota
koperasi.
6) Menanamkan dan menumbuhkan rasa harga diri, jiwa demokrasi, keberanian berpendapat, dan
persamaan derajat.
7) Sebagai sarana untuk belajar dan berkarya, serta sarana untuk mendapatkan perlengkapan
sekolah.
b. Ciri Koperasi Sekolah
Koperasi sekolah mempunyai ciri khas sebagai berikut.
1) Berbeda dengan koperasi lain yang harus berbadan hukum, koperasi sekolah diakuai dan
didirikan oleh pemerintah melalui surat keputusan dari beberapa menteri.
2) Masa keanggotaan siswa akan berakhir jika siswa sudah lulus atau keluar dari sekolah.
3) Penyelenggaraan koperasi sekolah disesuaikan dengan jam pelajaran sehingga tidak
mengganggu proses belajar.
4) Koperasi sekolah merupakan sarana untuk mendidik siswa mengembangkan dirinya sebagai
mahkluk intelektual dan mahkluk social.
5) Jika memungkinkan, anggota dan pengurus koperasi sekolah adalah siswa itu sendiri.
Pendirian koperasi sekolah membutuhkan perencanaan dan penelaahan yang serius serta
melewati beberapa tahap hingga mendapat pengesahan dari pejabat yang berwenang. Koperasi
sekolah harus mendapat pengakuan dari beberapa instansi pemerintah seperti Direktorat
Koperasi setempat dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Simulasi Pendirian Koperasi Sekolah
Ada beberapa tahap yang harus dilalui dalam mendirikan koperasi sekolah.
a. Tahap I

23
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

Setelah pihak yang terdiri dari guru, siswa, dan pejabat koperasi setempat sepakat untuk
mendirikan koperasi; siswa, guru dan kepala sekolah membentuk panitia pembentukan koperasi
sekolah. Panitia yang terdiri dari beberapa siswa dan guru, kemudian mempersiapkan beberapa
rencana dasar sebagai berikut.
1) Anggaran dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART).
2) Rencana dan program kerja.
3) Undangan untuk pembentukan koperasi.
4) Berbagai fasilitas untuk penyelenggaraan rapat pembentukan koperasi. Sebelum panitia
mengadakan rapat, rencana dasar perlu dimatangkan terlebih dahulu, hingga rapat dapat
berjalan lancar.
b. Tahap II
Setelah rencana disiapkan, panitia harus mengundang beberapa pihak unyuk mengadakan
rapat.
Peserta rapat yang diundang adalah sebagai berikut.
1) Beberapa orang siswa untuk mewakili calon anggota koperasi.
2) Kepala sekolah dan guru-guru.
3) Perwakilam orang tua siswa.
4) Pejabat dari direktorat koperasi setempat.
5) Pejabat dari kantor Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Di dalam rapat, dibicarakan hal-hal sebagai berikut.
1) Penjelasan dan uraian Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang telah disiapkan
oleh panitia sebelumnya.
2) Pembuatan akta pendirian koperasi sekolah.
3) Pembuatan susunan pengurus dan pengawas.
4) Penentuan bidang usaha dan permodalan
c.  Tahap III
Tahap terakhir adalah pengajuan surat permohonan pengakuan atau badan hukum pendirian
koperasi sekolah oleh pengurus. Surat tersebut ditujukan kepada dinas koperasi tingkat
kabupaten atau kotamadya dengan melampirkan:
1) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
2) Berita acara rapat pembentukan koperasi sekolah.
3) Neraca awal yang berisikan jumlah mnodal dan kekayaan pada awal pendirian koperasi
sekolah.
Setelah berkas surat permohonan tersebut disampaikan kepada dinas koperasi, pihak dinas
koperasi akan mengirim surat yang berisikan tanda terima berkas/dokumen tersebut palimg
lambat dalam dua bulan. Pihak dinas koperasi kemudian akan mengutus beberapa orang
petugasnya untuk meninjau keberadaan koperasi sekolah tersebut. Jika memenuhi syarat, maka
dua atau tiga bulan berikutnya dinas koperasi akan memberikan pengesahan atau pengakuan bagi
koperasi sekolah yang bersangkutan dengan beberapa tembusan ke instansi terkait, seperti
Direktorat Jendral Bina Lembaga Koperasi di Jakarta, Kantor Dinas Koperasi Provinsi, dan
Kantor Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan setempat.
Akta pendirian dan anggaran dasar serta anggaran rumah tangga koperasi sekolah yang telah
resmi berdiri disahkan dan dicatat pada buku daftar khusus.
Pengesahan tersebut dilengkapi dengan nomor registrasi, tanggal, dan tanda pengakuan dari
dinas koperasi kabupaten atau kotamadya atas nama Dinas Koperasi Provinsi. Perlu anda
ketahui, dinas koperasi di tipa daerah terkadang berada di bawah atau bersama dinas lain.

24
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

4. Jenis Barang dan Jasa yang Diusahakan oleh Koperasi Sekolah


Pada umumnya, koperasi sekolah mengusahakan barang dan jasa yang berhubungan
dengan kegiatan siswa di sekolah, antara lain sebagai berikut.
a. Perlengkapan Sekolah
Pengadaan barang-barang kebutuhan siswa harus berhubungan dengan jenis sekolah. Misalnya,
siswa Sekolah Menengah Atas dan Mdrasah Aliyah membutuhkan alat tulis dan perlengkapan
penunjang belajar seperti penghapus, gunting, jangka, dan penggaris. Sedangkan siswa Sekolah
Menengah Kejuruan membutuhkan alat-alat penunjang praktik kerja.
b. Makanan dan minuman ringan
Harga makanan dan minuman yang dijual oleh koperasi sekolah bisa lebih murah dibandingkan
harga di took yang tidak dikelola oleh koperasi. Jika dikelola dengan baik, usaha tersebut bisa
berkembang menjadi took swalayan yang modern dan professional.
c. Jasa simpan pinjam
Koperasi sekolah juga dapat melayani usaha jasa simpan pinjam. Dengan usaha ini, siswa dididik
untuk lebih hemat dan disiplin dalam mengatur keuangan. Sisa uang saku yang diberikan oleh
orang tua dapat dikumpulkan di koperasi dan sewaktu-waktu dapat digunakan untuk berbagai
kebutuhan lain. Jika siswa harus meminjam dari koperasi, mereka dididik untuk melunasi
pinjaman tepat waktu, di samping belajar menghemat pengeluaran sehari-hari.

Lampiran 2 : Rancangan Penilaian

No Kompetensi Dasar Teknik Penilaian Keterangan


Pengetahuan Keterampilan
1 3.9. Mendeskripsikan Tes Tertulis  Diberikan di
perkoperasian dalam akhir
perekonomian pelajaran
Indonesia dengan durasi
5 menit
 Bentuk soal
pilihan ganda
 Jumlah soal 5
butir
2 4.9. Mengimplementasi Proyek  Dilakukan
kan pengelolaan pada saat
koperasi di sekolah proses
pembelajaran
(penilaian
proses)
 Penilaian
proyek
dilakukan di
akhir
pembelajaran
inti

25
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

Lampiran 3 : Instrumen penilaian per pertemuan

1. LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP


Penilaian Observasi

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Plus Sipirok


Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/ Semester : X/2
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Waktu Pengamatan : Pada saat pelaksanaan pembelajaran.
Indikator : 1. Aktif
2. Kerjasama
3. Toleran

Rubrik:

Indikator sikap aktif dalam pembelajaran:


1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum
konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum
konsisten
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok
secara terus menerus dan konsisten

Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.


1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok
tetapi masih belum konsisten.
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi
masih belum konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara
terus menerus dan konsisten.

Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah
yang berbeda dan kreatif.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan konsisten.

26
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan

Sikap
Aktif Kerjasama Toleran Percaya diri Disiplin
Nama
No K C B B K C B B K C B BS K C B BS K C B B
siswa
S S S
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2

Keterangan :
K : Kurang
C : Cukup
B : Baik
BS : Baik Sekali

27
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

2. LEMBAR PENGAMATAN PENGETAHUAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Plus Sipirok


Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : X/2
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Rubrik Penilaian

No Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Bentuk Jumlah


Soal Soal
1 3.9. Mendeskripsikan Perkoperasian Menjelaskan PG 2
perkoperasian dalam
sejarah,
perekonomian Indonesia
pengertian,
landasan, asas,
tujuan, fungsi,
peran dan jenis
koperasi
Pengelolaan Menjelaskan PG 3
koperasi pengelolaan
koperasi
Tahapan Menjelaskan PG -
pendirian tahapan pendirian
koperasi di koperasi siswa di
sekolah sekolah

Butir Soal :

1. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela artinya .…


a. Atas kemauan sendiri tanpa paksaan oleh siapa pun
b. Bebas dan tidak terikat
c. Tidak dipungut biaya pendaftaran
d. Siapa pun boleh menjadi anggota
e. Anggota koperasi hanya dikenakan simpanan sukarela

2. Nilai keadilan dalam koperasi tercermin dalam ....


a. proses pengambilan keputusan

28
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

b. bunga atas simpanan anggota berdasar tingkat bunga pasar


c. pemilihan pengurus yang demokratis
d. sifat keanggotaan terbuka dan sukarela
e. pembagian SHU berdasar jasa masing-masing anggota

3. Berikut ini yang bukan merupakan ciri koperasi, yaitu ....


a. keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela
b. berasaskan kekeluargaan
c. modalnya diperoleh dari simpanan anggota
d. pengurus koperasi memiliki kekuasaan tertinggi
e. pembagian keuntungan berdasarkan besar kecilnya jasa anggota

4. Simpanan wajib dibayarkan oleh anggota koperasi pada saat masuk menjadi anggota adalah ....
a. simpanan wajib
b. simpanan sukarela
c. simpanan pokok
d. uang pangkal
e. hibah

5. Kekuasaan tertinggi koperasi terletak pada ....


a. pengurus koperasi
b. rapat anggota
c. manajer koperasi
d. anggota yang memiliki simpanan paling besar
e. kantor koperasi (pemerintah)

Pedoman penskoran soal pilihan ganda

No soal Kunci Jawaban Skor


1 A 1
2 E 1
3 D 1
4 C 1
5 B 1
Skor
Total Skor Maksimum 5

Total Skor Perolehan


Nilai= ×100
Total Skor Maksimum

3. LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN

29
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Plus Sipirok


Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : X/2
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Rubrik Penilaian

No Kelompok
Kriteria
. 4 3 2 1

1 Penyampaian materi sesuai dengan tema yang


ditugaskan

2 Keberanian menyampaikan hasil pendapat

3 Kesantunan dalam berbicara

4 Penghargaan terhadap kelompok lain

5 Kerapian hasil

Jumlah skor

Keterangan : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup baik, 1 = kurang baik


SatuanPendidikan : SM Eknomlas/Semester :X/

setelahnya

30

Anda mungkin juga menyukai