RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA Negeri 2 Plus Sipirok
Mata pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester :X/2
Materi Pokok : Perkoperasian
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
1. Mendeskripsikan sejarah, pengertian, landasan, asas, tujuan, ciri-ciri, prinsip, fungsi, peran,
dan jenis-jenis koperasi
2. Mendeskripsikan perangkat organisasi, sumber permodalan, SHU, prosedur pendirian, dan
tahapan pendirian koperasi di sekolah
3. Mengidentifikasikan tahapan pendirian koperasi siswa di sekolah
B. Kompetensi Inti (KI)
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X
D. Materi Pembelajaran
perkoperasian
- Sejarah koperasi
- Pengertian koperasi
- Landasan dan asas koperasi
- Tujuan koperasi
- Ciri-ciri koperasi
- Prinsip koperasi
- Fungsi dan peran koperasi
- Jenis-jenis koperasi.
Pengelolaan koperasi
- Perangkat organisasi koperasi
- Sumber permodalan koperasi
- SHU koperasi
- Prosedur pendirian koperasi
- Tahapan pendirian/pengembangan koperasi di sekolah
E. Metode Pembelajaran
- Tanya jawab
- Diskusi
- Penugasan
- unjuk kerja
- Project Based Learning
2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X
F. Model Pembelajaran
STAD (Student Teams – Achievement Divisions)
G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media/alat : Laptop, LCD, Powerpoint, video
2. Bahan : Kertas, Spidol, Gunting
3. Sumber Belajar : - Buku Ekonomi Kemdikbud 2013,
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama : ( 2 JP)
3.9.1. Mendeskripsikan konsep perkoperasian
B. Kegiatan Inti :
1. Guru menampilkan video yang berhubungan dengan materi 70
tentang perkoperasian menit
2. Guru membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara
heterogen
3. Siswa diberi kesempatan menanya mengenai video yang
ditampilkan.
3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X
C. Kegiatan Akhir :
4
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X
5
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X
C. Kegiatan Akhir :
3. Pertemuan Ketiga: (2 JP)
Indikator :
3.9.3. Mengidentifikasikan tahapan pendirian koperasi di sekolah
6
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X
I. Teknik penilaian
1. Penilaian Pengetahuan
a. Aspek : Indikator aspek pengetahuan
b. teknik : Tes Tulis
c. Instrumen : Pilihan Ganda / Uraian
d. Rubrik : Pedoman penskoran
2. Penilaian Keterampilan
a. Aspek : Indikator aspek keterampilan
b. teknik : Praktik
c. Instrumen : Petunjuk pembuatan praktik
d. Rubrik : Pedoman penskoran
Lampiran-lampiran:
1. Materi Pembelajaran setiap Pertemuan
2. Rancangan Penilaian
3. Instrumen Penilaian setiap Pertemuan
7
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X
Sipirok, Juli
Mengetahui
Kepala SMA N 2 PLUS SIPIROK MGMP EKONOMI
Khairul Faiz Nasution S.Pd, M.Si Masnauli Rahma Hasibuan Susi Ahiryani Siregar Parlindungan
Pane
NIP .19720818 199903 1 007 NIP. 19750523 200502 2 002
8
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X
Ciri-ciri koperasi:
1) Merupakan kumpulan orang-orang dan bukan kumpulan modal
2) Bekerja sama, gotong-royong berdasarkan persamaan derajat, hak, dankewajiban
3) Segala kegiatan koperasi dilaksanakan atas kesadaran para anggota bukan berdasar
paksaan, ancaman, dan campur tangan pihak lain, dan
4) Tujuan koperasi untuk kepentingan bersama para anggotanya.
Koperasi berlandaskan Pancasila, UUD 1945, dan berdasar atas asas kekeluargaan.
9
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X
Penggolongan/jenis-jenis koperasi :
1) Koperasi menurut sifat usahanya
a) Koperasi konsumsi
b) Koperasi produksi
c) Koperasi kredit/simpan pinjam
d) Koperasi jasa
e) Koperasi serba usaha
2) Koperasi menurut komoditas yang ditangani :
Contoh : batik, koperasi cengkih, koperasi tempe, dsb
3) Koperasi menurut lapangan usahanya
Contoh : koperasi pertanian, koperasi perumahan, dsb
4) Koperasi menurut wilayah kerjanya
Contoh : koperasi unit desa, koperasi pasar, koperasi sekolah, dsb
5) Koperasi menurut tingkatannya
a) Koperasi primer; didirikan dan beranggotakan orang seorang yang jumlahnya paling
sedikit 20 orang
b) Koperasi sekunder, didirikan dan beranggotakan koperasi dimana anggotanya terdiri atas
beberapa koperasi yang telah berbadan hukum :
Pusat koperasi : beranggotakan 5 (lima) koperasi primer yang berbadan hukum.
Wilayah kerjanya satu wilayah kota/kabupaten
Gabungan koperasi; paling sedikit terdiri atas 3 (tiga) pusat koperasi yang berbadan
hukum. Wilayah kerjanya meliputi satu daerah provinsi
Induk koperasi; terdiri atas paling sedikit 3 (tiga) gabungan koperasi yang berbadan
hukum. Wilayah kerjanya meliputi seluruh wilayah Indonesia (satu negara)
Kelebihan koperasi :
1) Dalam koperasi tidak ada pertentangan kepentingan antara majikan dan buruh (majikan
mencari keuntungan sebesar-besarnya, sedangkan buruh menghendaki upah atau gaji yang
tinggi)
2) Semua anggota bekerja bersama-sama dan bersama-sama pula bertanggungjawab atas
kelangsungan usaha koperasi
10
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X
3) Dalam koperasi yang utama adalah menyelenggarakan keperluan hidup bersama dengan
sebaik-baiknya bukan mengejar keuntungan seperti pada badan usaha lainnya (Firma, CV,
PT)
4) Koperasi menyusun tenaga yang lemah dan tersebar menjadi suatu organisasi yang kuat
karena sifat persekutuannya yang berdasar tolong-menolong serta tanggung jawab bersama
Kelemahan koperasi :
1) Terbatasnya modal karena hanya berasal dari simpanan yang dikumpulkan anggotanya
2) Terbatasnya sarana dan prasarana karena modal dan usaha koperasi umumnya relatif
kecil sehingga menghambat perkembangan usaha koperasi
3) Sumber daya manusia belum memadai yang tercermin dari kurang berkembangnya
kewirausahaan, lemahnya inovasi dan kreativitas, serta rendahnya disiplin, etos kerja, dan
profesionalisme
4) Tingkat kepedulian pembina dari instansi terkait relatif masih rendah sehingga
menganggu tumbuh kembangnya koperasi
5) Partisipasi anggota dalam kegiatan usaha koperasi masih rendah.
1) Rapat anggota
Rapat anggota merupakan perangkat yang penting dalam koperasi. Rapat anggota ialah rapat
yang dihadiri oleh seluruh atau sebagian besar anggota koperasi. Rapat anggota merupakan
pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Melalui rapat anggota, seorang anggota koperasi
akan menggunakan hak suaranya. Kewenangan rapat anggota adalah :
11
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X
2 ) Pengurus
Pengurus dipilih oleh rapat anggota dari kalangan anggota. Pengurus adalah pemegang kuasa
rapat anggota. Masa jabatan paling lama lima tahun.Tugas pengurus koperasi adalah :
b) Mengajukan rencana kerja serta rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi.
Pengurus bertanggung jawab kepada rapat anggota atau rapat anggota luar biasa dalam
mengelola usaha koperasi. Jika koperasi mengalami kerugian karena tindakan pengurus baik
disengaja maupun karena kelalaiannya, pengurus harus mempertanggungjawabkan kerugian ini.
Apalagi jika tindakan yang merugikan koperasi itu karena kesengajaan, pengurus dapat dituntut
di pengadilan.
3 ) Pengawas
Pengawas koperasi adalah salah satu perangkat organisasi koperasi, dan menjadi suatu
lembaga/badan struktural koperasi. Pengawas mengemban amanat anggota untuk melaksanakan
pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi. Koperasi dalam
melakukan usahanya diarahkan pada bidang-bidang yang berkaitan dengan kepentingan anggota
untuk mencapai kesejahteraan anggota. Lapangan usaha itu menyangkut segala bidang
kehidupan ekonomi rakyat dan kepentingan orang banyak, antara lain bidang perkreditan
(simpan pinjam), pertokoan, usaha produksi, dan usaha jasa.
Supaya para pengawas koperasi dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, mereka harus diberi
wewenang yang cukup untuk mengemban tanggung jawab tersebut.
12
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X
13
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X
Pengertian SHU menurut UU No.25/1992, tentang perkoperasian, Bab IX, pasal 45 adalah :
SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurang
dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku yang
bersangkutan.
SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha yang
dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan
pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi, sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam rapat Anggota
Penetapan besarnya pembagian kepada para anggota dan jenis serta jumlahnya ditetapkan
oleh Rapat Anggota sesuai dengan AD/ART Koperasi.
Besarnya SHU yang diterima oleh setiap anggota akan berbeda, tergantung besarnya
partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan pendapatan koperasi.
Semakin besar transaksi (usaha dan modal) anggota dengan koperasinya, maka semakin besar
SHU yang akan diterima.
Beberapa informasi dasar dalam penghitungan SHU anggota diketahui sebagai berikut :
SHU Total adalah SHU yang terdapat pada neraca atau laporan laba-rugi koperasi setelah
pajak (profit after tax)
Transaksi anggota adalah kegiatan ekonomi (jual beli barang atau jasa), antara anggota
terhadap koperasinya.
14
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X
Partisipasi Modal adalah kontribusi anggota dalam memberi modal koperasinya, yaitu
bentuk simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan usaha, dan simpanan lainnya.
Omzet atau Volume Usaha adalah total nilai penjualan atau penerimaan dari barang dan
atau jasa pada suatu periode waktu atau tahun buku yang bersangkutan.
Bagian(Presentase) SHU untuk Simpanan Anggota adalah yang diambil dari SHU bagian
anggota, yang ditujukan untuk jasa modal anggota.
Bagian (Presentase) SHU untuk transaksi usaha anggota adalah SHU yang diambil dari
SHU bagian anggota, yang ditujukan untuk jasa transaksi anggota.
Menurut UU No. 25/1992 Pasal 5 Ayat 1 Mengatakan bahwa “pembagian SHU kepada anggota
dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi, tetapi
juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan ini merupakan
perwujudan kekeluargaan dan keadilan”.
Didalam AD/ART koperasi telah ditentukan pembagian SHU sebagai berikut: Cadangan
koperasi 40%, jasa anggota 40%, dana pengurus 5%, dana karyawan 5%, dana pendidikan 5%,
danasosial 5%, dana pembangunan lingkungan 5%.
Tidak semua komponen diatas harus diadopsi dalam membagi SHU-nya. Hal ini tergantung dari
keputusan anggota yang ditetapkan dalam rapat anggota.
Perumusan :
15
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X
Karena pada hakekatnya sisa hasil usaha yang dibagi berasal dari anggota itu sendiri. Sedangkan
SHU yang bukan berasal dari transaksi dengan anggota pada dasarnya tidak bibagi kepada
anggota, melainkan dijadikan sebagai cadang koperasi. Dalam kasus koperasi tertentu, bila SHU
yang bersumber dari non anggota cukup besar, maka rapat anggota dapat menetapkannya untuk
bibagi secara merata sepanjang tidak membebani Likuiditas koperasi. Pada koperasi yang
pengelolaan pembukuannya sydah bai, biasanya terdapat pemisahan sumber SHU yang berasal
dari anggota yang berasal dari nonanggota. Oleh sebab itu, langkah pertama dalam pembagian
SHU adalah memilahkan yang bersumber dari hasil transaksi usaha dengan anggota dan yang
bersumber dari nonanggota.
SHU anggota harus diberikan secara tunai guna pembuktian dari koperasi sebagai badan usaha
yang sehat. SHU anggota dibayar secara tunai SHU per anggota haruslah diberikan secara tunai,
karena dengan demikian koperasi membuktikan dirinya sebagai badan usaha yangsehat kepada
anggota dan masyarakat mitra bisnisnya.
SHU yang dibagikan berdasar insentif dari modal dari inventasi berdasar hasil transaksi para
anggotanya.
Proses dalam menghitung dan jumlah yang dibagi harus diumumkan secara transparan sehingga
setiap anggota bisa menghitung secara kuantitatif. Pembagian SHU anggota dilakukan secara
transparan Proses perhitungan SHU peranggota dan jumlah SHU yang dibagi kepada anggota
harus diumumkan secara transparan, sehingga setiap anggota dapat dengan mudah menghitung
secara kuantitatif berapa bartisipasinya kepada koperasinya. Prinsip ini pada dasarnya juga
merupakan salah satu proses pendidikan bagi anggota koperasi dalam membangun suatu
kebersamaan, kepemilikan terhadap suatu badan usaha, dan pendidikan dalam proses demakrasi.
Pembagian sisa hasil usaha koperasi merupakan selisih dari seluruh pemasukan dan penerimaan
total.
16
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X
Pembagian SHU koperasi memiliki aspek-aspek yang harus diperhatikan seperti peran anggota.
Anggota berperan sebagai pemilik dan sebagai pelanggan. Sebagai pemilik anggota memiliki
kewajiban untuk berinvestasi. Sehingga sebagai investor anggota berhak mendapatkan hasil
investasi. Sedangkan sebagai pelanggan seorang anggota memiliki kewajiban berpartisipasi di
setiap transaksi bisnis di koperasi. Koperasi memiliki azaz demokrasi, keadilan, dan transparansi.
CONTOH
a. Perhitungan SHU (Laba/Rugi) Koperasi Rinaldy Tahun Buku 2009 (Rp 000)
Sumber SHU
Sumber SHU:
17
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X
Rapat anggota menetapkan bahwa SHU bagian Anggota dibagi sebagai berikut:
CONTOH
18
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X
Contoh Lain:
Keterangan
SHUA : Sisa Hasil Usaha Anggota
Dengan menggunakan model matematika, SHU per anggota dapat dihitung sebagai berikut :
VUK TMS
Contoh :
19
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X
VUK TMS
20
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X
SHU KOPERASI Koperasi A setelah Pajak adalah Rp. 5.000.000,- Jika dibagi sesuai prosentase
Pembagian SHU KOPERASI koperasi seperti contoh yang disampaiakan sebelumnya maka
diperoleh:
Cadangan : 40 % = 40% x Rp.5.000.000,- = Rp. 2.000.000,-
SHU KOPERASI Dibagi pada anggota : 40 % = 40% x Rp.5.000.000,- = Rp. 2.000.000,-
Dana pengurus : 5 % = 5% x Rp.5.000.000,- = Rp. 250.000,-
Dana karyawan : 5 % = 5% x Rp.5.000.000,- = Rp. 250.000,-
Dana Pembangunan Daerah kerja / Pendidikan : 5 % = 5% x Rp.5.000.000,- = Rp. 250.000,-
Dana sosial : 5 % = 5% x Rp.5.000.000,- = Rp. 250.000,-
Yang bisa dibagi kepada anggota adalah SHU KOPERASI Dibagi pada anggota : 40 %
Atau dalam contoh diatas senilai Rp.2.000.000,-
2. Hitung Total transaksi tiap anggota, total simpanan tiap anggota dan total transaksi seluruh
anggota serta total simpanan seluruh anggota. Sebagi contoh kita akan menghitung SHU
KOPERASI Gusbud. Dari data transaksi anggota diketahui Gusbud bertransaksi sebesar Rp.
100.000,- dengan simpanan Rp. 50.000,- sedangkan total transaksi seluruh anggota adalah
Rp.20.000.000,- dengan total simpanan anggota adalah Rp.3.000.000,- Maka
SHU KOPERASIAE Gusbud = Rp. 100.000,-/ Rp.20.000.000,- *( Rp. 1.400.000,-) = Rp. 7000,-
SHU KOPERASIMU Gusbud = Rp. 50.000,- / Rp.3.000.000,- *(Rp. 600.000,-) = Rp.10.000,-
Perlu disadari pembentukan koperasi harus didasarkan kepada kebutuhan dan kesadaran.
Sebelum mendirikan sebuah koperasi terlebih dahulu kita harus tahu hal-hal berikut.
Perlu apa tidak koperasi di daerah ini? Jika perlu kenapa? Apakah sudah ada rencana usaha yang
akan dijalankan? Bagaimana persiapannya seperti modal, tempat usaha dan sebagainya?
Langkah Kedua
21
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X
Segera diadakan rapat persiapan pembentukan yang menghadirkan calon pendiri, untuk koperasi
primer dibutuhkan minimal 20 orang agar koperasi bisa berdiri. Kantor koperasi dan jenis usaha
harus jelas dan yang paling penting kesepahaman kebutuhan. Koperasi adalah media bagi
masyarakat untuk menumbuhkna kerjasama, gotong royong dalam konteks ekonomi, sehingga
sangat penting setiap pendiri memahami tujuan mulai ini.
Langkah Ketiga
Pelaksanaan rapat pembentukan. Pada rapat pembentukan di tentukan pendiri dan pengurus serta
pengesahan anggota dengan cara semua pendiri menanda tangani berita acara pembentukan
koperasi kemudian ditentukan pengurus koperasi, anggaran dasar ( Peraturan-peraturan Pokok),
serta rencana kerja dan rencana anggaran.
Langkah keempat
Sosialisasikan koperasi yang baru dibentuk kepada pemerintah, calon relasi, masyarakat dan
pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Langkah kelima
Sesegera mungkin diadakan rapat pengurus yang akan membahas program kerja, peraturan-
peraturan usaha dan administrasi. Jika koperasi ingin di buatkan badan hukum maka setelah
koperasi dibentuk langsung diajukan permohonan Badan Hukum Kepada Pemda TK II.
22
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X
Surat Edaran tersebut dipertegas lagi oleh Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Mentri
Perindustrian dan Perdagangan, Mentri Transmigrasi dan Koperasi, Mentri Pendidikan dan
Kebudayaan, Serta Mentri Dalam Negeri, No. 331/M/SK/10/1984 (oleh Menperindag), No.
126/M/KPTS/X/SK/10/1984 (oleh Mentranskop), No. 0477/M/1984 (oleh Mendikbud), dan No.
72/1984 (oleh Mendagri).
Pada pasal 1 SKB tersebut dijelaskan bahwa koperasi sekolah adalah koperasi yang
beranggotakan murid-murid Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (sekarang
Sekolah Menengah Pertama), Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (sekarang Sekolah Menengah
Atas), dan lembaga-lembaga pendidikan lainya, baik negeri maupun swasta.
Koperasi sekolah juga tunduk pada Undang-Undang Perkoperasian No. 25 Tahun 1992
yang merupakan pembaruan dari Undang-Undang Koperasi Nomor 12 Tahun 1967.
2. Tujuan dan Ciri Khas Koperasi Sekolah
Tujuan dan cirri khas koperasi sekolah pada dasarnya tetap menace pada Undang-Undang
Perkoperasian No. 17 Tahun 2012. Tetapi perlu diingat bahwa koperasi sekolah ditujukan untuk
lingkungan sekolah.
a. Tujuan Koperasi Sekolah
Tujuan koperasi sekolah secara umum adalah sebagai berikut.
1) Mendidik dan memelihara kesadaran hidup bergotong-royong dan rasa setia kawan di antara
siswa.
2) Memupuk rasa cinta terhadap sekolah.
3) Mengembangkan mutu pengetahuan serta keterampilan berusaha dalam bentuk koperasi.
4) Menanamkan dan memupuk rasa tanggung jawab serta disiplin dalam hidup bergotomg-
royong di masyarakat.
5) Memelihara hubungan baik dan saling pengertian diantara sesama siswa sebagai anggota
koperasi.
6) Menanamkan dan menumbuhkan rasa harga diri, jiwa demokrasi, keberanian berpendapat, dan
persamaan derajat.
7) Sebagai sarana untuk belajar dan berkarya, serta sarana untuk mendapatkan perlengkapan
sekolah.
b. Ciri Koperasi Sekolah
Koperasi sekolah mempunyai ciri khas sebagai berikut.
1) Berbeda dengan koperasi lain yang harus berbadan hukum, koperasi sekolah diakuai dan
didirikan oleh pemerintah melalui surat keputusan dari beberapa menteri.
2) Masa keanggotaan siswa akan berakhir jika siswa sudah lulus atau keluar dari sekolah.
3) Penyelenggaraan koperasi sekolah disesuaikan dengan jam pelajaran sehingga tidak
mengganggu proses belajar.
4) Koperasi sekolah merupakan sarana untuk mendidik siswa mengembangkan dirinya sebagai
mahkluk intelektual dan mahkluk social.
5) Jika memungkinkan, anggota dan pengurus koperasi sekolah adalah siswa itu sendiri.
Pendirian koperasi sekolah membutuhkan perencanaan dan penelaahan yang serius serta
melewati beberapa tahap hingga mendapat pengesahan dari pejabat yang berwenang. Koperasi
sekolah harus mendapat pengakuan dari beberapa instansi pemerintah seperti Direktorat
Koperasi setempat dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Simulasi Pendirian Koperasi Sekolah
Ada beberapa tahap yang harus dilalui dalam mendirikan koperasi sekolah.
a. Tahap I
23
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X
Setelah pihak yang terdiri dari guru, siswa, dan pejabat koperasi setempat sepakat untuk
mendirikan koperasi; siswa, guru dan kepala sekolah membentuk panitia pembentukan koperasi
sekolah. Panitia yang terdiri dari beberapa siswa dan guru, kemudian mempersiapkan beberapa
rencana dasar sebagai berikut.
1) Anggaran dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART).
2) Rencana dan program kerja.
3) Undangan untuk pembentukan koperasi.
4) Berbagai fasilitas untuk penyelenggaraan rapat pembentukan koperasi. Sebelum panitia
mengadakan rapat, rencana dasar perlu dimatangkan terlebih dahulu, hingga rapat dapat
berjalan lancar.
b. Tahap II
Setelah rencana disiapkan, panitia harus mengundang beberapa pihak unyuk mengadakan
rapat.
Peserta rapat yang diundang adalah sebagai berikut.
1) Beberapa orang siswa untuk mewakili calon anggota koperasi.
2) Kepala sekolah dan guru-guru.
3) Perwakilam orang tua siswa.
4) Pejabat dari direktorat koperasi setempat.
5) Pejabat dari kantor Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Di dalam rapat, dibicarakan hal-hal sebagai berikut.
1) Penjelasan dan uraian Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang telah disiapkan
oleh panitia sebelumnya.
2) Pembuatan akta pendirian koperasi sekolah.
3) Pembuatan susunan pengurus dan pengawas.
4) Penentuan bidang usaha dan permodalan
c. Tahap III
Tahap terakhir adalah pengajuan surat permohonan pengakuan atau badan hukum pendirian
koperasi sekolah oleh pengurus. Surat tersebut ditujukan kepada dinas koperasi tingkat
kabupaten atau kotamadya dengan melampirkan:
1) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
2) Berita acara rapat pembentukan koperasi sekolah.
3) Neraca awal yang berisikan jumlah mnodal dan kekayaan pada awal pendirian koperasi
sekolah.
Setelah berkas surat permohonan tersebut disampaikan kepada dinas koperasi, pihak dinas
koperasi akan mengirim surat yang berisikan tanda terima berkas/dokumen tersebut palimg
lambat dalam dua bulan. Pihak dinas koperasi kemudian akan mengutus beberapa orang
petugasnya untuk meninjau keberadaan koperasi sekolah tersebut. Jika memenuhi syarat, maka
dua atau tiga bulan berikutnya dinas koperasi akan memberikan pengesahan atau pengakuan bagi
koperasi sekolah yang bersangkutan dengan beberapa tembusan ke instansi terkait, seperti
Direktorat Jendral Bina Lembaga Koperasi di Jakarta, Kantor Dinas Koperasi Provinsi, dan
Kantor Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan setempat.
Akta pendirian dan anggaran dasar serta anggaran rumah tangga koperasi sekolah yang telah
resmi berdiri disahkan dan dicatat pada buku daftar khusus.
Pengesahan tersebut dilengkapi dengan nomor registrasi, tanggal, dan tanda pengakuan dari
dinas koperasi kabupaten atau kotamadya atas nama Dinas Koperasi Provinsi. Perlu anda
ketahui, dinas koperasi di tipa daerah terkadang berada di bawah atau bersama dinas lain.
24
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X
25
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X
Rubrik:
Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah
yang berbeda dan kreatif.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan konsisten.
26
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X
Sikap
Aktif Kerjasama Toleran Percaya diri Disiplin
Nama
No K C B B K C B B K C B BS K C B BS K C B B
siswa
S S S
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
Keterangan :
K : Kurang
C : Cukup
B : Baik
BS : Baik Sekali
27
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X
Butir Soal :
28
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X
4. Simpanan wajib dibayarkan oleh anggota koperasi pada saat masuk menjadi anggota adalah ....
a. simpanan wajib
b. simpanan sukarela
c. simpanan pokok
d. uang pangkal
e. hibah
29
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X
No Kelompok
Kriteria
. 4 3 2 1
5 Kerapian hasil
Jumlah skor
setelahnya
30