A. Kompetensi Inti/ KI
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan
menggunakan model pembelajaran Discovery Learning, peserta didik dapat
menganalisis permasalahan ketenagakerjaan dalam pembangunan ekonomi dan
menyajikan hasil analisis masalah ketenagakerjaan dalam pembangunan ekonomi dan
cara mengatasinya dengan dengan penuh tanggung jawab, bekerja keras dan bekerja
sama.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Ketenagakerjaan
Pengertian ketenagakerjaan
Jenis-jenis tenaga kerja
Masalah ketenagakerjaan
Upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja
2. Sistem upah
Permintaan dan penawaran tenaga kerja
Kesepakatan pemberi kerja dan penerima kerja
Upah minimum
3. Pengangguran
Tingkat pengangguran
Jenis pengangguran dan penyebabnya
Dampak pengangguran terhadap Pembangunan Nasional
Cara-cara mengatasi Pengangguran
E. METODE PEMBELAJARAN
a. Pendekatan : Saintifik
b. Model : Discovery Learning
c. Metode : Ceramah, Diskusi, tanya jawab dan penugasan
F. MEDIA PEMBELAJARAN
Media/Alat : Laptop, LCD, Peta Konsep dan Power point
G. SUMBER BELAJAR
Buku sumber:
Buku ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013 Revisi Penerbit Esis
(Alam S 2017)
Buku ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013 Revisi Penerbit
Erlangga (Alam S 2017)
Buku ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013 Penerbit Esis (Alam S
2014)
Buku ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013 Revisi Penerbit
Yudhistira (Endang Mulyadi, Erick Wicaksono 2016)
Internet
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Catatan :
a. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
b. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 =
400
c. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 300 : 4 = 75
d. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
e. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
2. Lembar penilaian keterampilan
Penilaian Unjuk Kerja
Instrumen Penilaian Diskusi
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM),
maka guru bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut :
1. Jelaskan perbedaan antara kesempatan kerja, bekerja dan angkatan kerja
2. Identifikasikan upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja !
3. Identifikasikan macam-macam sistem upah atau cara pemberian upah!
4. Identifikasi jenis pengangguran berdasarkan sebabnya!
5. Bagaimana cara mengatasi pengangguran? Jelaskan!
CONTOH PROGRAM REMIDI
b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut:
1) Membaca buku-buku tentang Pendapatan nasional, pendapatan perkapita,
dan distribusi pendapatan yang relevan.
2) Mencari informasi secara online tentang Pendapatan nasional, pendapatan
perkapita, dan distribusi pendapatan yang relevan
3) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Pendapatan
nasional, pendapatan perkapita, dan distribusi pendapatan yang relevan
4) Mengamati langsung tentang Pendapatan nasional, pendapatan perkapita,
dan distribusi pendapatan yang relevan yang ada di lingkungan sekitar.
Mengetahui
Kepala SMAN 36 Jakarta Guru Mata Pelajaran
KETENAGAKERJAAN
Perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan jumlah penduduk usia kerja
dinyatakan dalam Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), yang dapat dihitung
dengan rumus :
Angkatan Kerja
TPAK = x 100%
Penduduk Berusia 15 – 64 tahun
2. Jenis-jenis Tenaga Kerja
Telah dijelaskan di muka bahwa Tenaga Kerja (Labour) merupakan setiap orang yang
mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk
memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Secara umum tenaga kerja dapat
dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja rohani dan tenaga kerja jasmani.
a. Tenaga Kerja Jasmani
Tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang dalam kegiatannya lebih banyak
mengandalkan fisik atau jasmani dalam melaksanakan proses produksi. Contohnya
Guru, Sopir, Dokter, tenaga administrasi dan sebagainya
b. Tenaga Kerja Rohani
Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang dalam kegiatan kerjanya lebih banyak
menggunakan pikiran yang bersifat produktif dalam proses produksi. Contohnya
manager, direktur, dan jenisnya.
Tenaga kerja jasmani dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Berdasarkan kemampuannya tenaga kerja dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
1) Tenaga kerja terdidik (skilled labour) adalah tenaga kerja yang memerlukan
pendidikan khusus. Misal: dokter, hakim, pengacara, guru, akuntan, Notaris,
Insinyur, Dosen, Ekonom, Polisi dan sebagainya.
2) Tenaga kerja terlatih (trained labour) adalah tenaga kerja yang memerlukan latihan
dan pengalaman praktis. Misal: pilot, pemain sepakbola, sopir, pelayan toko,
montir, penjahit dan sebagainya.
3) Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled labour and untrained
labour) adalah tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan dan latihan
sebelumnya. Misal: pesuruh, kuli bangunan, buruh gendong, pembantu rumah
tangga, tukang becak, tukang sampah dan sebagainya.
b. Berdasarkan fungsi pokok dalam perusahaan, tenaga kerja dibedakan sebagai
berikut:
1) Tenaga kerja bagian produksi
2) Tenaga kerja bagian pemasaran
3) Tenaga kerja bagian umum dan administrasi
c. Berdasarkan hubungannya dengan proses produksi, tenaga kerja dibedakan
sebagai berikut:
1) Tenaga kerja langsung
2) Tenaga kerja tidak langsung
d. Berdasarkan kegiatan departeman-departemen dalam perusahaan, tenaga kerja
dibedakan sebagai berikut:
1) Tenaga kerja departemen produksi
2) Tenaga kerja departemen non produksi
INSTRUMEN PENILAIAN PERTEMUAN IV
TUGAS MANDIRI
Carilah data melalui internet tentang jumlah penduduk Indonesia, jumlag penduduk usia
kerja, jumlah angkatan kerja, jumlah penduduk yang bekerja dan pengangguran pada tahun
2012 dan 2013 dan grafiknya!
Materi Pertemuan IX
Di Indonesia, sistem upah yang diberlakukan adalah dengan menggunakan dasar upah
minimum regional (UMR) atau upah minimum propinsi (UMP), artinya pengusaha
harus memberi upah tenaga kerja minimal sebesar UMR/UMP tersebut. UMR/UMP
tidak sama besarnya untuk tiap-tiap daerah. Salah satu penyebabnya adalah kemahalan
di setiap daerah tidak sama.
Upah minimum atau UM dapat ditentukan dengan Rumus :
Upah Minimum = Gaji Pokok (75% dari UM) + Tunjangan Tetap (25% dari
UM)
Contoh :
Upah minimum Provinsi Jakarta sebesar Rp 2.500.000,00. Apabila Anda bekerja di
DKI Jakarta, perusahaan dilarang membayar pekerja tersebut dengan dengan upah yang
lebih rendah dari Rp 2.500.000,00. Perusahaan juga harus memberikan gaji pokok
sekurang-kurangnya 75% dari Rp 2.500.000,00 yakni sebesar Rp 1.875.000,00. Jadi
apabila gaji keseluruhan Anda Rp 2.800.000,00 berarti Anda dibayar lebih besar dari
UMP Jakarta, tetapi apabila gaji pokok hanya dibayar sebesar Rp 1.750.000,00 (kurang
dari 75% UMP Jakarta) maka Anda telah dibayar di bawah Upah Minimum DKI
Jakarta.
Berdasarkan kebijakan pemerintah, upah buruh akan naik setiap tahun secara
otomatis, dengan formula upah minimum tahun ini ditambah persentase inflasi dan
angka pertumbuhan ekonomi. Maka, upah tahun depan adalah upah minimum sekarang
ditambah persentase kenaikan inflasi, ditambah pertumbuhan ekonomi. Sehingga
perhitungan besarnya upah dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Perhitungan Kenaikan Upah
Kenaikan Upah = Upah tahun berjalan x (inflasi + Pertumbuhan Ekonomi)
Contoh :
Kondisi UMP di DKI Jakarta dengan inflasi dan pertumbuhan ekonomi masing-
masing 5% dan UMP sekarang Rp 2.700.000,00. Maka UMP tahun depan dapat
dihitung sebagai berikut :
UMP Tahun depan = Rp 2.700.000,00 + Rp 2.700.000,00 ( 5% + 5%)
= Rp 2.700.000,00 + Rp 270.000,00
= Rp 2.970.000,00
Sedangkan macam-macam cara pemberian upah, antara lain:
1) Upah waktu/jangka, artinya upah dihitung berdasarkan lamanya bekerja
(jam/hari/minggu/bulan)
2) Upah borongan, artinya upah dihitung berdasarkan kesepakatan bersama untuk
menyelesaikan suatu proyek tertentu
3) Upah satuan, artinya upah dihitung berdasarkan banyaknya barang yang dihasilkan
4) Upah skala berubah, artinya upah buruh tergantung hasil penjualan perusahaan
dengan terlebih dahulu ditentukan upah minimalnya
5) Upah indeks, artinya upah ditentukan oleh indeks hidup buruh dan keluarganya
6) Upah partisipasi, artinya buruh mendapat upah tertentu dan bagian laba
7) Upah co partnership, artinya buruh mendapat upah tertentu dan bagian laba berupa
saham
INSTRUMEN PENILAIAN PERTEMUAN V
Jawablah dengan singkat dan jelas menurut pendapat anda!
1. Jika pertumbuhan ekonomi suatu negara meningkat dan pembangunan ekonomi berjalan
dengan lancar, serta terdapat peningkatan pendapatan nasional dan pendapatan perkapita,
maka bagaimana pengaruhnya terhadap kesempatan kerja ? Jelaskan !
2. Jelaskan sistem upah yang digunakan di Indonesia!
3. Identifikasikan macam-macam sistem upah atau cara pemberian upah!
4. Identifikasi jenis pengangguran berdasarkan sebabnya!
5. Bagaimana cara mengatasi pengangguran? Jelaskan!
Tugas Mandiri :
Carilah data melalui internet tentang banyaknya pengangguran di Indonesia 5 tahun terakhir
dan bagaimana cara mengatasi pengangguran di Indonesia
Tugas Kelompok :
Carilah data melalui internet tentang banyaknya pengangguran salah satu Negara maju 5
tahun terakhir dan bagaimana cara mengatasi pengangguran di salah satu Negara maju
tersebut
Materi Pertemuan X
5. Pengangguran (Unemployment)
a. Pengertian dan Jenis pengangguran
Pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan
atau mempersiapkan suatu usaha baru atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan
karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan atau penduduk yang tidak
mencari pekerjaan karena sudah diterima bekerja / mempunyai pekerjaan tetapi belum
mulai bekerja.
Tingkat pengangguran atau Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dihitung
dengan rumus :
Jumlah Pengangguran
Tingkat Pengangguran = x 100%
Jumlah Angkatan Kerja
Pengangguran yang terjadi pada suatu negara, disebabkan oleh beberapa jenis,
diantaranya :
1) Pengangguran Ketidakcakapan adalah pengangguran yang terjadi karena
seseorang mempunyai cacat fisik atau jasmani, sehingga dalam dunia perusahaan
mereka sulit untuk diterima menjadi pekerja/karyawan.
2) Pengangguran Musiman adalah pengangguran yang biasa terjadi pada sektor
pertanian, misalnya pada musim paceklik. Pada musim ini banyak pekerja atau
petani yang menganggur, karena musimnya yang tidak menguntungkan bagi
petani.
3) Pengangguran Friksional (peralihan) adalah pengangguran yang terjadi karena
penawaran tenaga kerja lebih banyak dari pada permintaan tenaga kerja atau
tenaga kerja yang sudah bekerja tetapi menginginkan pindah pekerjaan lain,
sehingga belum mendapatkan tempat pekerjaan yang baru. Kelebihan tersebut
menimbulkan adanya pengangguran.
4) Pengangguran karena upah terlalu tinggi artinya pengangguran yang terjadi
karena para pekerja atau pencari kerja menginginkan adanya upah atau gaji terlalu
tinggi, sehingga para pengusaha tidak mampu untuk memenuhi keinginan
tersebut, sehingga menimbulkan adanya pengangguran.
5) Pengangguran Struktural adalah pengangguran yang terjadi karena terdapat
kelebihan faktor produksi, khususnya faktor produksi tenaga kerja. Bila suatu
perusahaan atau pengusaha terjadi kelebihan semacam ini, maka akan terdapat
pengangguran faktor produksi tersebut, sehingga menimbulkan adanya
pengangguran.
6) Pengangguran Voluntary adalah pengangguran karena seseorang secara sukarela
tidak mau bekerja.
7) Pengangguran Tehnologi adalah pengangguran karena adanya pergantian tenaga
manusia dengan tenaga mesin
8) Pengangguran Siklis atau Konjungtur adalah pengangguran yang terjadi
karena menurunnya kegiatan perekonomian suatu negara atau terjadi
resesi/kelesuan ekonomi. Resesi ekonomi terjadi karena permintaan akan
barang/jasa mengalami penurunan, sehingga terjadi penurunan produksi,
penurunan investasi dan berakibat terajdi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
untuk mengurangi tenaga kerja.
b. Cara-Cara Mengatasi Pengangguran
Adapun cara-cara untuk mengatasi pegangguran antara lain :
1) Memperluas kesempatan kerja, dengan membuka lapangan kerja baru, baik
dibidang pertanian, bidang industri, bidang perdagangan maupun bidang jasa.
2) Meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga para lulusan sudah siap pakai untuk
menjadi tenaga yang trampil.
3) Meningkatkan kualitas tenaga kerja, dengan memberikan pendidikan ketrampilan
melalui pendidikan formal dan non formal.
4) Memberikan kesempatan kerja ke luar negeri, melalui penyaluran Tenaga Kerja
Indonesia (TKI).
5) Mendorong tumbuh berkembangnya usaha-usaha atau industri rumah tangga.
6) Memberikan peranan KB untuk menekan laju pertumbuhan penduduk.
Berdasarkan sebab-sebab terjadinya pengangguran, maka cara mengatasinya dapat
diuraikan sebagai berikut :
No. Jenis Pengangguran Cara Mengatasi Pengangguran
1. Ketidakcakapan Memberikan ketrampilan yang sesuai dengan konidi
fisiknya
2. Musiman Pemberian informasi yang jelas tentang adanya
lowongan kerja pada bidang lain dan melatih seseorang
pada masa menunggu musim tertentu
3. Friksional Mengusahakan informasi yang lengkap tentang
permintaan dan penawaran tenaga kerja, sehingga
mempermudah dalam pengambilan keputusan
4. Upah terlalu tinggi Memberikan pemahaman tentang kondisi ekonomi suatu
usaha atau perusahaan, sehingga tidak terlalu
menimbulkan tuntutan
5. Struktural Memindahkan tenaga kerja dari tempat yang tidak
membutuhkan ke tempat yang membutuhkan,
meningkatkan mobilitas tenaga kerja, dan mendirikan
industri padat karya
6. Teknologi Meningkatkan pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
agar memiliki pengetahuan sesuai yang diinginkan, serta
meningkatkan pengatahuan tentang perkembangan
teknologi
7. Siklis / Konjungtur Peningkatan daya beli masyarakat, mengadakan proyek
umum seperti membangun jalan, jembatan, irigasi dan
kegiatan lainnya
7. Masalah Ketenagakerjaan
Secara garis besar masalah ketenagakerjaan di Indonesia antara lain.
a. Jumlah Angkatan Kerja yang Besar dan kesempatan kerja yang minim
b. Kualitas tenaga Kerja Relatif Rendah
c. Persebaran Tenaga Kerja Tidak Merata
d. Kesempatan Kerja Masih Terbatas
e. Meningkatnya Pengangguran atau adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
f. Rendahnya kesejahteraan tenaga kerja
g. Tenaga kerja mendapatkan perlakuan yang kurang baik sebagai TKI
PENILAIAN LAPORAN
Penilaian kompetensi ketrampilan : Penilaian Proyek
KD IPK
4.3. Menyajikan hasil analisis masalah 4.3.1. Mempresentasikan hasil analisis masalah
ketenagakerjaan dalam ketenagakerjaan di Indonesia
pembangunan ekonomi dan cara
mengatasinya
Skor Perolehan
Nama
No Jml
Siswa/Kelompok Kerjasama Kecepatan Ketepatan Tehnik
Laporan
kelompok pengerjaan pengerjaan presentasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
SKOR
Nilai
No Nama Siswa Ketepatan Kebenaran
Kerapihan Akhir
waktu Jawaban
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
Nilai atau skor dalam rentang 0 – 100
Perolehan Score
Nilai Akhir = 𝟑