Anda di halaman 1dari 3

A.

Evaluasi Hasil Belajar Ekonomi di SMA


Menurut Grondlund dan Linn dalam Badriyah (2014) mengatakan bahwa evaluasi
pembelajaran adalah proses mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasi informasi
secara sistematik untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran.
Dalam pembelajaran disekolah atau khususnya di kelas, guru adalah pihak yang paling
bertanggung jawab atas hasil yang di dapatkan siswa. Dengan demikian, guru patut dibekali
dengan evaluasi sebagai ilmu yang mendukung tugasnya, yakni mengevaluasi hasil belajar
siswa (Arikunto,2001:4)
Menurut Badriyah (2014) evaluasi merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui
sejauh mana penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah disampaikan.
Menurut Rohani (2004:179), penilaian hasil belajar bertujuan untuk melihat
kemajuan belajar peserta didik dalam hal penugasan materi pengajaran yang telah dipelajari
sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Jadi evaluasi atau penilaian hasil belajar
ekonomi siswa di SMA merupakan suatu cara atau usaha yang dilakukan oleh guru dalam
rangka untuk mengetahui kemajuan belajar siswa dalam menerima materi pelajaran ekonomi
yang sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran.
Menurut Dimyati & Mudjiono (2009:208) tahapan yang perlu dilalui dalam proses
evaluasi hasil belajar adalah sebagai berikut:
a. Persiapan
Seperti halnya setiap kegiatan atau tindakan kependidikan selalu diawali
dengan perencanaan atau persiapan, maka kegiatan evaluasi hasil belajar
juga diawali dengan persiapan, pada tahapan persiapan ini tiga kegiatan
yang harus dilakukan yakni menetapkan pertimbangan dan keputusan
yang dibutuhkan, menggambarkan informasi yang sudah tersedia.
b. Menyusun Instrumen Evaluasi
Prosedur yang ditempuh untuk menyusun alat penilaian tes adalah:
1. Menentukan bentuk tes yang akan disusun, yakni kegiatan yang dilaksanakan
evaluator untuk memilih dan menentukan bentuk tes yang akan disusun dan
digunakan sesuai kebutuhan. Bentuk tes ada 2 yakni tes objektif dan tes esai
berdasarkan bentuk pertanyaan yang ada di dalam tes tersebut.
2. Membuat kisi-kisi butir soal yakni kegiatan yang dilaksanakan evaluator
untuk membuat suatu tabel yang memuat tentang perincian aspek isi dan
aspek prilaku beserta imbangan atau proporsi yang dikehendakinya.
3. Menulis butir soal, yakni kegiatan yang dilaksanakan evaluator setelah
membuat kisi-kisi soal berdasarkan kisi-kisi soal inilah evaluator
memperhatikan hal-hal berikut:
a) Bahasa yang digunakan sederhana dan mudah dipahami.
b) Tidak mengandung penafsiran ganda atau membingungkan.

c) Petunjuk pengerjaan butir soal perlu diberikan untuk setiap bentuk soal,
walaupun sudah diberikan petunjuk umum.
d) Berdasarkan kaidah bahasa indonesia dalam penulisan tes hasil belajar.
Menurut Permendikbud No.66 Tahun 2013 2013 tentang Standar Penilaian
Pendidikan Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensisikap,
pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.

Penilaian kompetensi sikap. Pendidik melakukan penilaian kompetensi


sikap melalui observasi, penilaian iri, penilaian teman sejawat(peer
evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk
observasi, penilaian Diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek
atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada
jurnal berupa catatan pendidik.
Penilaian Kompetensi Pengetahuan, menilai kompetensi pengetahuan
melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
Penilaian Kompetensi Keterampilan, Pendidik menilai kompetensi
keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut
peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan
menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang
digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang
dilengkapi rubrik.

Menurut Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan, tujuan
dari Standar Penilaian untuk menjamin:
a. Perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan
berdasarkan prinsip-prinsip penilaian
b. Pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif, efektif, efisien,
dan sesuai dengan konteks sosial budaya; dan
c. Pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel dan informative.
Menurut Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan,
penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah di dasarkan
pada prinsip-prinsip sebagai berikut.
1. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi
faktor subjektivitas penilai.
2. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara
terencana,menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan
berkesinambungan.
3. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam
perencanaan,pelaksanaan, dan pelaporannya.
4. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan
dasarpengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.

5. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada


pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik,prosedur,
dan hasilnya.
6. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik danguru

Anda mungkin juga menyukai