Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Rangkaian Listrik Direct Current Yang
Dibimbing Oleh Ibu Dyah Lestari S.T,. M.Eng.
OLEH KELOMPOK 3
Akhmad Labib S
150534607800
A. TUJUAN
1. Agar mahasiswa mampu mengukur nilai sebuah Resistor, Kapasitor, dan
Induktor.
2. Agar mahasiswa mengetahui karakteristik tegangan dan arus pada rangkaian
resistor seri paralel.
C. DASAR TEORI
1. Rangkaian Seri
Rangkaian seri terdiri dari dua atau lebih beban listrik yang
dihubungkan ke catu daya lewat satu rangkaian. Rangkaian listrik seri
adalah suatu rangkaian listrik, di mana input suatu komponen berasal dari
output komponen lainnya. Hal inilah yang menyebabkan rangkaian listrik
seri dapat menghemat biaya (digunakan sedikit kabel penghubung). Dua
buah elemen berada dalam susunan seri jika mereka hanya memiliki
sebuah titik utama yang tidak terhubung menuju elemen pembawa arus
pada suatu jaringan. Karena semua elemen disusun seri, maka jaringan
tersebut disebut rangkaian seri. Dalam rangkaian seri, arus yang lewat
sama besar pada masing-masing elemen yang tersusun seri. Beda potensial
pada masing-masing hambatan dapat dihitung dengan persamaan hukum
Ohm, V = IR, yang berarti bila harga masing-masing resistor adalah V1 :
V2 : V3 =IR1 : IR2 : IR3. Karena pada rangkaian seri ini arusnya sama besar
disetiap hambatan.
d. Jika terjadi salah satu cabang tahanan parallel terputus, arus akan
terputus hanya pada rangkaian tahanan tersebut. Rangkaian cabang
yang lain tetap bekerja tanpa terganggu oleh rangkaian cabang yang
terputus tersebut.
3. Rangkaian Seri Paralel
Rangkaian Seri-Paralel adalah rangkaian kombinasi dari rangkaian
seri dan paralel. Sesuai dengan Hukum pertama Kirchoff yaitu “Jumlah
arus yang masuk pada suatu titik cabang harus sama dengan jumlah arus
yang keluar”. Untuk tegangannya dapat dianalisis sesuai dengan cara
sambungannya dan sifat – sifat rangkaian baik seri atau paralel yaitu
sambungan secara seri memiliki jumlah seluruh tegangan tiap tahanannya
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik sama dengan
tegangan sumber, sedangkan sambungan paralel tegangan setiap
tahanannya sama besar.
D. PROSEDUR KERJA
a. Rangkaian Resistor Seri
Aturlah Catu daya dan pilihlah resistor seperti pada tabel percobaan.
Hubungkan AVOmeter, Catudaya dan resistor seperti pada gambar di bawah
ini.
Aturlah salah satu AVOmeter pada posisi Amperemeter DC dan AVO meter
yang lain pada posisi Voltmeter DC, kemudian ukur dan catatlah besarnya
arus dan tegangan pada masing-masing resistor.
I1 I2 I3
I1 I2 I3
b. Tabel Pengukuran
No R1 R2 R3 E V1 V2 V3 I1 I2 I3
.
1 1k 1k 1k 5 5,21 5,16 5,18 0,13m 0,15m 0,08m
Ω Ω Ω V V V V A A A
2 1k 2k 2k 5 5,2V 5,2V 5,2V 0,19m 0,18m 0,13m
Ω Ω Ω V A A A
3 2k 2k 5k 5 5,2V 5,2V 5,2V 0,09m 0,07m 0,06m
Ω Ω Ω V A A A
V1 V2 V3 V4 V5
V1=Itotal ×R1 V2=V-V1 V2=V-V1 V1=Itotal ×R4 V1=Itotal ×R5
=2,69×10- = 5-2,69 = 5-2,69 =3,85×10-4× =3,85×10-
3
× 1000Ω = 2,31 =2,31 5000Ω 4
×1000Ω
=2,69V =1,925V =0,385V
V1=Itotal ×R1 V2=V-V1 V2=V-V1 V1=Itotal ×R4 V1=Itotal ×R5
=1,71×10- = 5-3,43 = 5-3,43 =1,56×10-4× =1,56×10-
3
× 2000Ω = 1,56 = 1,56 5000Ω 4
× 5000Ω
=3,43V = 0,78V = 0,78V
V1=Itotal ×R1 V2=V-V1 V2=V-V1 V1=Itotal ×R4 V1=Itotal ×R5
=1,48×10- = 5-2,97 = 5-2,97 =6,73×10-4× =6,73×10-4×
3
× 2000Ω = 2,02V = 2,02V 2000Ω 1000Ω
= 2,97V = 1,34V = 0,673V
I1 I2 I3 I4 I5
F. ANALISA
Dalam pratikum kali ini kami menghitung rangkaian resistor seri ,
pararel, dan resistor seri pararel. Sebagaimana telah kita pelajari bahwa hanya
ada satu jalur untuk arus mengalir ke dalam rangkaian seri. Maka dengan demikian,
ammeter harus selalu disambungkan secara seri pada setiap rangkaian. Jika arus yang
mengalir dari catu daya (supply) ke resistor R1 maka kita melihat penunjukan pada
ammeter At, A1, A2, dan A3, semua pembacaannya sama. Dengan kata lain, arus
yang mengalir pada semua bagian rangkaian seri tersebut adalah sama. Percobaan
resistor seri dalam tabel tersebut didapatkan hasil teganggan beda
dikarenakan setiap resistor memiliki hambatan yang berbeda beda dan
arusnya sama nilainya. Rangkaian pararel Tegangannya sama untuk masing-
masing resistor dalam rangkaian paralel karena hanya ada dua titik umum yang
menghubungkan semua resistor, dan voltase atau tegangan antara titik umum selalu
sama. Tegangan, atau perbedaan potensial listrik, adalah energi per satuan muatan; Itu
diukur dalam volt pada voltmeter. Sedangkan arus yang mengalir pada rangkian
pararel berbeda. Di karenakan hambatan dari setiap cabang individu. Arus diukur
dalam ampere dengan ammeter.
G. KESIMPULAN