Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRIK 1

PERCOBAAN 2 KOMPONEN RLC

Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Rangkaian Listrik Direct Current Yang
Dibimbing Oleh Ibu Dyah Lestari S.T,. M.Eng.

OLEH KELOMPOK 3
Akhmad Labib S
150534607800

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
Oktober 2019
RANGKAIAN LISTRIK DIRECT CURRENT

PERCOBAAN 1 KOMPONEN RLC

A. TUJUAN
1. Agar mahasiswa mampu mengukur nilai sebuah Resistor, Kapasitor, dan
Induktor.
2. Agar mahasiswa mengetahui karakteristik tegangan dan arus pada rangkaian
resistor seri paralel.

B. ALAT DAN BAHAN


 Catu daya variabel 1 buah
 Resistor 1 kΩ 3 buah
 Resistor 2 kΩ 3 buah
 Resistor 5 kΩ 3 buah
 AVO meter 2 buah
 Protoboard 1 buah
 Kabel Penghubung secukupnya

C. DASAR TEORI
1. Rangkaian Seri
Rangkaian seri terdiri dari dua atau lebih beban listrik yang
dihubungkan ke catu daya lewat satu rangkaian. Rangkaian listrik seri
adalah suatu rangkaian listrik, di mana input suatu komponen berasal dari
output komponen lainnya. Hal inilah yang menyebabkan rangkaian listrik
seri dapat menghemat biaya (digunakan sedikit kabel penghubung). Dua
buah elemen berada dalam susunan seri jika mereka hanya memiliki
sebuah titik utama yang tidak terhubung menuju elemen pembawa arus
pada suatu jaringan. Karena semua elemen disusun seri, maka jaringan
tersebut disebut rangkaian seri. Dalam rangkaian seri, arus yang lewat
sama besar pada masing-masing elemen yang tersusun seri. Beda potensial
pada masing-masing hambatan dapat dihitung dengan persamaan hukum
Ohm, V = IR, yang berarti bila harga masing-masing resistor adalah V1 :
V2 : V3 =IR1 : IR2 : IR3. Karena pada rangkaian seri ini arusnya sama besar
disetiap hambatan.

DOSEN PENGAMPU : TANGGAL :


Dyah Lestari S.T., M.Eng 11 - 10 - 2019
PROGRAM STUDI : DITERIMA :
S1 Pendidikan Teknik Elektro
RANGKAIAN LISTRIK DIRECT CURRENT

PERCOBAAN 1 KOMPONEN RLC

Sifat-sifat Rangkaian Seri:

a. Arus yang mengalir pada masing beban adalah sama.


b. Tegangan sumber akan dibagi dengan jumlah tahanan seri jika besar
tahanan sama. Jumlah penurunan tegangan dalam rangkaian seri dari
masing-masing tahanan seri adalah sama dengan tegangan total sumber
tegangan.
c. Banyak beban listrik yang dihubungkan dalam rangkaian seri, tahanan
total rangkaian menyebabkan naiknya penurunan arus yang mengalir
dalam rangkaian. Arus yang mengalir tergantung pada jumlah besar
tahanan beban dalam rangkaian.
d. Jika salah satu beban atau bagian dari rangkaian tidak terhubung atau
putus, aliran arus terhenti.
2. Rangkaian Paralel
Rangakain listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana
semua input komponen berasal dari sumber yang sama. Semua komponen
satu sama lain tersusun paralel. Jika arus yang melalui tahanan R1
dinyatakan dengan I1, R2 dinyatakan dengan I2, dan R3 dinyatakan dengan
I3, maka: I1 =V1/R1 , I2 =V2/R2 , I3 =V3/R3 Sifat dari rangkaian paralel adalah
“beda potensial pada masing-masing cabang adalah sama.”

Sifat-sifat Rangkaian Paralel:

a. Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan tegangan


sumber.
b. Masing-masing cabang dalam rangkaian parallel adalah rangkaian
individu.Arus masingmasing cabang adalah tergantung besar tahanan
cabang.
c. Sebagaian besar tahanan dirangkai dalam rangkaian paralel, tahanan
total rangkaian mengecil, oleh karena itu arus total lebih besar.
(Tahanan total dari rangkaian parallel adalah lebih kecil dari tahanan
yang terkecil dalamrangkaian.)

DOSEN PENGAMPU : TANGGAL :


Dyah Lestari S.T., M.Eng 11 - 10 - 2019
PROGRAM STUDI : DITERIMA :
S1 Pendidikan Teknik Elektro
RANGKAIAN LISTRIK DIRECT CURRENT

PERCOBAAN 1 KOMPONEN RLC

d. Jika terjadi salah satu cabang tahanan parallel terputus, arus akan
terputus hanya pada rangkaian tahanan tersebut. Rangkaian cabang
yang lain tetap bekerja tanpa terganggu oleh rangkaian cabang yang
terputus tersebut.
3. Rangkaian Seri Paralel
Rangkaian Seri-Paralel adalah rangkaian kombinasi dari rangkaian
seri dan paralel. Sesuai dengan Hukum pertama Kirchoff yaitu “Jumlah
arus yang masuk pada suatu titik cabang harus sama dengan jumlah arus
yang keluar”. Untuk tegangannya dapat dianalisis sesuai dengan cara
sambungannya dan sifat – sifat rangkaian baik seri atau paralel yaitu
sambungan secara seri memiliki jumlah seluruh tegangan tiap tahanannya
Modul Praktikum Workshop Instalasi Tenaga Listrik sama dengan
tegangan sumber, sedangkan sambungan paralel tegangan setiap
tahanannya sama besar.
D. PROSEDUR KERJA
a. Rangkaian Resistor Seri
 Aturlah Catu daya dan pilihlah resistor seperti pada tabel percobaan.
 Hubungkan AVOmeter, Catudaya dan resistor seperti pada gambar di bawah
ini.
 Aturlah salah satu AVOmeter pada posisi Amperemeter DC dan AVO meter
yang lain pada posisi Voltmeter DC, kemudian ukur dan catatlah besarnya
arus dan tegangan pada masing-masing resistor.

b. Rangkaian Resistor Paralel


 Aturlah Catu daya dan pilihlah resistor seperti pada tabel percobaan

DOSEN PENGAMPU : TANGGAL :


Dyah Lestari S.T., M.Eng 11 - 10 - 2019
PROGRAM STUDI : DITERIMA :
S1 Pendidikan Teknik Elektro
RANGKAIAN LISTRIK DIRECT CURRENT

PERCOBAAN 1 KOMPONEN RLC

 Hubungkan AVOmeter, Catudaya dan resistor seperti pada gambar di


bawah ini.

 Aturlah salah satu AVOmeter pada posisi Amperemeter DC dan AVO


meter yang lain pada posisi Voltmeter DC, kemudian ukur dan catatlah
besarnya arus dan tegangan pada masing-masing resistor.
c. Rangkaian Seri Paralel
 Aturlah Catu daya dan pilihlah resistor seperti pada tabel percobaan
 Hubungkan AVOmeter, Catudaya dan resistor seperti pada gambar di
bawah ini.

 Aturlah salah satu AVOmeter pada posisi Amperemeter DC dan AVO


meter yang lain pada posisi Voltmeter DC, kemudian ukur dan catatlah
besarnya arus dan tegangan pada masing-masing resistor.

DOSEN PENGAMPU : TANGGAL :


Dyah Lestari S.T., M.Eng 11 - 10 - 2019
PROGRAM STUDI : DITERIMA :
S1 Pendidikan Teknik Elektro
RANGKAIAN LISTRIK DIRECT CURRENT

PERCOBAAN 1 KOMPONEN RLC

E. TABEL HASIL PRAKTIKUM


1. Rangkaian Seri
a. Tabel Perhitungan
N R1 R2 R3 E V1 V2 V3
o
1 1k 1k 1k 5 V1=Itotal ×R1 V1=Itotal ×R2 V1=Itotal×R3
Ω Ω Ω V =1,67×10- =1,67×10-3 =1,67×10-
3
× 1000Ω ×1000Ω ×1000Ω
3

=1,67V =1,67V =1,67V


2 1k 2k 2k 5 V1=Itotal ×R1 V1=Itotal ×R2 V1=Itotal×R3
Ω Ω Ω V =1×10-3× =1×10-3× =1×10-3×
1000Ω 2000Ω 2000Ω
=1V =2V =2V
3 2k 2k 5k 5 V1=Itotal ×R1 V1=Itotal ×R2 V1=Itotal×R3
Ω Ω Ω V =5,55×10- =5,55×10-4 =5,55×10-
4
× 2000Ω ×2000Ω ×5000Ω
4

=1,11V =1,11V =2,78V

I1 I2 I3

=1,67×10-3A = 1,67×10-3A = 1,67×10-3A

= 1×10-3A = 1×10-3A = 1×10-3A

= 5,55×10-4A = 5,55×10-4A = 5,55×10-4A


b. Tabel Pengukuran
No R1 R2 R3 E V1 V2 V3 I1 I2 I3
.

DOSEN PENGAMPU : TANGGAL :


Dyah Lestari S.T., M.Eng 11 - 10 - 2019
PROGRAM STUDI : DITERIMA :
S1 Pendidikan Teknik Elektro
RANGKAIAN LISTRIK DIRECT CURRENT

PERCOBAAN 1 KOMPONEN RLC

1 1k 1k 1k 5 1,72 1,72 1,72 7A 4A 2,75


Ω Ω Ω V V V V A
2 1k 2k 2k 5 1,03 2,08 2,08 11,5 11A 13,5
Ω Ω Ω V V V V A A
3 2k 2k 5k 5 1,15 1,14 2,93 10A 7,5 7,5A
Ω Ω Ω V V V V A
2. Rangkaian Paralel
a. Tabel Perhitungan
No R1 R2 R3 E V V2 V
. 1 3
1 1kΩ 1k 1k 5 5 5V 5
Ω Ω V V V
2 1kΩ 2k 2k 5 5 5V 5
Ω Ω V V V
3 2kΩ 2k 5k 5 5 5V 5
Ω Ω V V V

I1 I2 I3

= 5×10-3 A = 5×10-3 A = 5×10-3 A

= 5×10-3 A = 2,5×10-3 A = 2,5×10-3 A

= 2,5×10-3A = 2,5×10-3 A = 1×10-3 A

DOSEN PENGAMPU : TANGGAL :


Dyah Lestari S.T., M.Eng 11 - 10 - 2019
PROGRAM STUDI : DITERIMA :
S1 Pendidikan Teknik Elektro
RANGKAIAN LISTRIK DIRECT CURRENT

PERCOBAAN 1 KOMPONEN RLC

b. Tabel Pengukuran
No R1 R2 R3 E V1 V2 V3 I1 I2 I3
.
1 1k 1k 1k 5 5,21 5,16 5,18 0,13m 0,15m 0,08m
Ω Ω Ω V V V V A A A
2 1k 2k 2k 5 5,2V 5,2V 5,2V 0,19m 0,18m 0,13m
Ω Ω Ω V A A A
3 2k 2k 5k 5 5,2V 5,2V 5,2V 0,09m 0,07m 0,06m
Ω Ω Ω V A A A

3. Rangkaian Seri Paralel


a. Tabel Perhitungan
No R1 R2 R3 R4 R5 E
1 1kΩ 2kΩ 2kΩ 5kΩ 1kΩ 5V
2 2kΩ 2kΩ 2kΩ 5kΩ 5kΩ 5V
3 2kΩ 5kΩ 5kΩ 2kΩ 1kΩ 5V

V1 V2 V3 V4 V5
V1=Itotal ×R1 V2=V-V1 V2=V-V1 V1=Itotal ×R4 V1=Itotal ×R5
=2,69×10- = 5-2,69 = 5-2,69 =3,85×10-4× =3,85×10-
3
× 1000Ω = 2,31 =2,31 5000Ω 4
×1000Ω
=2,69V =1,925V =0,385V
V1=Itotal ×R1 V2=V-V1 V2=V-V1 V1=Itotal ×R4 V1=Itotal ×R5
=1,71×10- = 5-3,43 = 5-3,43 =1,56×10-4× =1,56×10-
3
× 2000Ω = 1,56 = 1,56 5000Ω 4
× 5000Ω
=3,43V = 0,78V = 0,78V
V1=Itotal ×R1 V2=V-V1 V2=V-V1 V1=Itotal ×R4 V1=Itotal ×R5
=1,48×10- = 5-2,97 = 5-2,97 =6,73×10-4× =6,73×10-4×
3
× 2000Ω = 2,02V = 2,02V 2000Ω 1000Ω
= 2,97V = 1,34V = 0,673V

DOSEN PENGAMPU : TANGGAL :


Dyah Lestari S.T., M.Eng 11 - 10 - 2019
PROGRAM STUDI : DITERIMA :
S1 Pendidikan Teknik Elektro
RANGKAIAN LISTRIK DIRECT CURRENT

PERCOBAAN 1 KOMPONEN RLC

I1 I2 I3 I4 I5

=2,69×10-3A =1,15×10-3A =1,15×10-3A =3,85×10-4A =3,85×10-4A

=1,71×10-3A =7,81×10-4A =7,81×10-4A =1,56×10-4A =1,56×10-4A

=1,48×10-3A =4,05×10-4A =4,05×10-4A =6,73×10-4A =1,56×10-4A

F. ANALISA
Dalam pratikum kali ini kami menghitung rangkaian resistor seri ,
pararel, dan resistor seri pararel. Sebagaimana telah kita pelajari bahwa hanya
ada satu jalur untuk arus mengalir ke dalam rangkaian seri. Maka dengan demikian,
ammeter harus selalu disambungkan secara seri pada setiap rangkaian. Jika arus yang
mengalir dari catu daya (supply) ke resistor R1 maka kita melihat penunjukan pada
ammeter At, A1, A2, dan A3, semua pembacaannya sama. Dengan kata lain, arus
yang mengalir pada semua bagian rangkaian seri tersebut adalah sama. Percobaan
resistor seri dalam tabel tersebut didapatkan hasil teganggan beda
dikarenakan setiap resistor memiliki hambatan yang berbeda beda dan
arusnya sama nilainya. Rangkaian pararel Tegangannya sama untuk masing-
masing resistor dalam rangkaian paralel karena hanya ada dua titik umum yang
menghubungkan semua resistor, dan voltase atau tegangan antara titik umum selalu
sama. Tegangan, atau perbedaan potensial listrik, adalah energi per satuan muatan; Itu
diukur dalam volt pada voltmeter. Sedangkan arus yang mengalir pada rangkian
pararel berbeda. Di karenakan hambatan dari setiap cabang individu. Arus diukur
dalam ampere dengan ammeter.

G. KESIMPULAN

DOSEN PENGAMPU : TANGGAL :


Dyah Lestari S.T., M.Eng 11 - 10 - 2019
PROGRAM STUDI : DITERIMA :
S1 Pendidikan Teknik Elektro
RANGKAIAN LISTRIK DIRECT CURRENT

PERCOBAAN 1 KOMPONEN RLC

1. Pada rangkaian seri tegangan nilainya berbeda tiap resistor sedangakn


arusnya sama.
2. Pada rankaian pararel tegangannya sama tiap resistor tapi berbeda
arusnya
H. LAMPIRAN

DOSEN PENGAMPU : TANGGAL :


Dyah Lestari S.T., M.Eng 11 - 10 - 2019
PROGRAM STUDI : DITERIMA :
S1 Pendidikan Teknik Elektro

Anda mungkin juga menyukai