Anda di halaman 1dari 15

7.

1 Tujuan Praktikum
a. Untuk memahami konsep rangkaian rl pada arus bolak balik
b. Untuk memahami karakteristik rangkaian rl
c. Untuk memahami penggunaan resistor dan capasitor pada arus bolak balik

7.2 Tinjauan Pustaka


Arus AC (Alternating Current) atau disebut arus bolak-balik adalah arus listrik yang
besar dan arahnya selaluberubah-ubah atau bolak-balik. arus AC akan
membentukgelombang dengan frekuensi tertentu yang ebbrbntukgellombang sinusoidal.
Sedangkan arus DC (Direct Current)adalah arus listrik yang mengalir searah sesuai
dengannamanya. Pada awalnya arus ini dianggap mengalir darikutub positif ke kutub
negatif, kenyataannya adalah kutubnegatif ke kutub positif (Fernando, 2011).

Kapasitansi atau kapasitans adalah jumlah muatan listrikyang disimpan untuk sebuah
potensi listrik. Bentuk umumdari kapasitansi dapat kita jumpai dalam kehidupansehari-
hari dari piranti atau media penyimpanan muatanseperti sebuah kapasitor dua pelat,
lempeng atau keping.Kapasitansi juga dapat didefinisikan sebagai efek listrikyang
menentang sebuah tegangan. Secara umum nilaikapasitansi dapat dihitung melalui
persamaan berikut :
q A
𝑐= = ɛ . ……………………………………………
v d
(6.1)
(Fernando, 2011).

Rangkaian yang biasa digunakan dalam dunia elektronikaadalah RL, RC dan RLC. Pada
rangkaian RC terdiri dariresistor dan kapasitor. JIka dihubungkan dengan
sumbertegangan dan mengalir sebuah arus yang besar nilainya samadi tiap elemen
begitu pula dengan nilai tegangannya. Pada rangkaian RL terdiri dari komponen resistor
dan induktor,jika dihubungkan dengan sumber tegangan maka tegangan yang mengalir
pada tiap komponen adalah sama dan besartotal tegangannya adalah jumlah dari tiap
titik cabangkomponen. Pada rangkaian RLC terdiri dari resistor,induktor dan kapasitor.
Sifat dari rangkaian ini bergantungpada besar hambatan yang dihasilkan oleh induktor
dan kapasitor (Fernando, 2011).
Gejala transien atau gejala peralihan merupakan perubahannilai tegangan atau arus
dalam jangka waktu tertentu.Penyebabnya adalah terjadi short circuit, faktor
internalseperti pensaklaran, dan ada juga faktor eksternal yaitu petir.Gejala transien ini
dapat terjadi pada rangkaian yangmengandung komponen yang menyimpan sebuah
energiseperti induktor dan kapasitor, gejala ini timbul karenaenergi yang diterima oleh
komponen induktor dan kapasitortidak dapat berubah seketika. adapun arus yang
mengalirpada rangkaian yang terjadi gejala transien dapat dituliskansecara matematis
seperti berikut:
I(t) = A. e………………………………………….(6.2)
Dengan keterangan bahwa I(t) adalah arus yang ada padarangkaian yang terkena gejala
transien, A adalah konstanta,R adalah hambatan, dan L adalah induktivitansi (Fernando,
2011).

Resonansi merupakan salah satu peristiwa yang erat kaitannya dengan kehidupan
sehari-hari. Sebagai contoh, resonansi mekanik seperti mendorong ayunan dan memetik
dawai gitar serta resonansi listrik seperti mencari gelombang radio. Resonansi mekanik
biasanya terkait dengan tetapan pegas dan massa atau panjang dawai dan percepatan
gravitasi. Resonansi listrik terkait dengan rangkaian induktor-kapasitor (LC). Ketika
frekuensi yang diberikan sesuai dengan frekuensi alamiah dari sistem yang diberi
gangguan, sistem akan memiliki amplitudo yang besar (Safitri, 2015).

Pada Reseach-based Learning (RBL) kali ini, penentuan frekuensi osilasi LC dilakukan
dengan cara yang lebih sederhana. Rangkaian seri pada RL dan RC dihubungkan ke
audio generator sebagai sumber tegangan dengan memvariasikan frekuensinya,
sedangkan tegangan keluaran Vpp-nya dapat dibaca melalui osiloskop analog.
Eksperimen untuk menentukan Vpp, dilakukan pada masingmasing rangkaian seri RL
dan RC. Tegangan puncak-puncak Vpp diperoleh dengan membaca tegangan dari
puncak ke puncak yang terlihat pada layar osiloskop analog. Dengan Vpp tersebut,
dapat dihitung Vrms pada rangkaian RL maupun RC. Selanjutnya, dibuat kurva Vrms
terhadap frekuensi untuk masing-masing rangkaian tersebut. Dari kedua kurva tersebut
didapat titik perpotongannya yang memberikan nilai reaktansi kapasitif sama dengan
reaktansi induktif serta frekuensi osilasi. Hasil dari eksperimen ini akan mempermudah
setiap persoalan dalam penentuan frekuensi osilasi LC tersebut dan memberikan waktu
yang lebih efisien dalam menyelesaikannya (Safitri, 2015).

rangkaian bolak-balik di sini adalah rangkaian yang dialiri arus bolak-balik. Pada
bagian ini kita hanya akan membahas rangkaian yang mengandung resistor, induktor,
dan kapasitor. Pada prinsipnya, komponen apa pun yang dipasang pada (Safitri, 2015).

7.3 Waktu dan Lokasi Praktikum


Praktikum Modul RL pada arus bolak balik dilaksanakan pada tanggal 3 Mei 2023 pada
pukul 13.00 – 14.15 WITA di Laboratorium Elektro Lanjut lantai 2.Fakultas Teknik,
Universitas Mulawarman

7.4 Alat dan Bahan


1. AReS Smart Trainer
2. ARES-El-M01
3. Kabel jumper

7.5 Identifikasi Variabel Praktikum


Identifikasi variabel praktikum rangkaian listrik pada modul 6 rangkian RC pada arus
bolak-balik adalah sebagai berikut :

Tabel 7.1 Variabel Praktikum

No Variabel

1 Tegangan Resistor

2 Tegangan Kapasitor

3 Impedansi rangkaian RC
7.6 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel pada modul 6 rangkian RC pada arus bolak-balik adalah
sebagai berikut:

1. Tegangan Resistor
Tegangan resistor adalah tegangan yang melalui atau melawati sebuah resistor dalam
sebuah rangkaian listrik. Tegangan resistor penting dalam menganalisis dan merancang
rangkaian listrik. Nilai tegangan resistor dapat memberikan informasi tentang kekuatan
dan kestabilan rangkaian, dan dapat digunakan untuk menghitung daya yang dihasilkan
oleh resistor dan komponen lain dalam rangkaian.

2. Tegangan Kapasitor
Tegangan kapasitor adalah tegangan yang disimpan pada kapasitor dalam sebuah
rangkaian listrik. Kapasitor adalah komponen elektronik yang dapat menyimpan muatan
listrik. Tegangan kapasitor juga penting dalam analisis dan perancangan rangkaian
listrik, terutama dalam rangkaian yang melibatkan perubahan tegangan atau sinyal AC.
Kapasitor digunakan untuk menyimpan muatan listrik dan menyebabkan fase sinyal
bergeser terhadap tegangan atau arus dalam rangkaian.

3 Impedansi rangkaian RC
Impedansi rangkaian RC adalah impedansi total dari rangkaian yang terdiri dari resistor
dan kapasitor. Impedansi digunakan untuk tahanan bagi aliran arus listrik dalam
rangkaian AC. Impedansi rangkaian RC memiliki fase yang bergantung pada frekuensi
sinyal AC yang melewati rangkaian. Pada frekuensi yang rendah, kapasitor memiliki
impedansi yang tinggi sehingga impedansi total rangkaian lebih didominasi oleh
resistansi. Sedangkan pada frekuensi yang tinggi, kapasitor memiliki impedansi yang
rendah sehingga impedansi total rangkaian lebih didominasi oleh kapasitansi.
7.7 Gambar Rancangan
Gambar rancangan pada praktikum rangkaian listrik modul 7 rangkian RL pada arus
bolak-balik adalah sebagai berikut :

Gambar 7.1 Rangkaian Seri RL Pada Arus Bolak-Balik


7.8 Prosedur Praktikum
Adapun prosedur praktikum rangkaian listrik modul 7 rangkian RL pada arus bolak-
balik adalah sebagai berikut :
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Dipastikan AReS Smart Trainer dalam keadaan off
3. Dipasang modul ARES-El-M01 pada AReS Smart Trainer
4. Dihubungkan komponen resistor dan induktor pada AReS Smart Trainer bagian
Signal Output dan Signal Input
5. Dihidupkan AReS Smart Trainer
6. Diklik Instrument dan lalu klik signal output lakukan pengaturan pada signal
output
7. Pada Function Generator, atur amplitude pada renge 20 Vpp dan amplitude 50 %
8. Pada bagian frequency klik 1k atur frekuensi 1000 Hz
9. Pada bagian Signal klik signal Sine
10. Selanjutnya Klik ON
11. Diklik Signal Input
12. Selanjutnya pilih Volt & Ampere meter pilih voltage, pp, AC pada CH A dan
CH B
13. Dicatat tegangan pada Table Kerja
14. Dimatikan AReS Smart Trainer dan rapikan peralatan yang telah digunakan
pada kondisi awal
7.9 Data Hasil Pengamatan
7.9.1 Hasil Pengukuran Rangkaian RL
Tabel 7.2 Rangkaian RL

Frekuensi VR VL Z=√ R 2+ X L2
5,6 V 7,5 V
500 Hz 1200,00001 Ω

1000 Hz 3,5 V 9,2 V 1200,00005 Ω

1500 Hz 2,5 V 10,3 V 1200,0001 Ω

2000 Hz 1,84 V 10,6 V 1200,00018 Ω

7.10 Analisis Data


7.10.1 Perhitungan Pada Frekuensi 500 Hz
Diketahui = F = 500 Hz
R = 1200 Ω
L = 53 µH atau 53 × 10-6 H
Ditanya = XL = ……….?
Z = ……….?
Dijawab = XL = 2πfL
= 2 × 3,14 × 500 × 53 × 10-6
= 0,16642 Ω

= Z = √ R 2 + X L2
= √ 12002 +0,166422
= √ 1440000+0,02769562
= √ 1440000 , 03
= 1200,00001 Ω

7.10.2 Perhitungan Pada Frekuensi 1000 Hz


Diketahui = F = 1000 Hz
R = 1200 Ω
L = 53 µH atau 53 × 10-6 H
Ditanya = XL = ……….?
Z = ……….?
Dijawab = XL = 2πfL
= 2 × 3,14 × 1000 × 53 × 10-6
= 0,33284 Ω

= Z = √ R 2 + X L2
= √ 12002 +0,33284 2
= √ 1440000+0,11078247
= √ 1440000 ,11
= 1200,00005 Ω

7.10.3 Perhitungan Pada Frekuensi 1500 Hz


Diketahui = F = 1500 Hz
R = 1200 Ω
L = 53 µH atau 53 × 10-6 H
Ditanya = XL = ……….?
Z = ……….?
Dijawab = XL = 2πfL
= 2 × 3,14 × 1500 × 53 × 10-6
= 0,49926 Ω

= Z = √ R 2 + X L2
= √ 12002 +0,499262
= √ 1440000+0,24926055
= √ 1440000 ,24
= 1200,0001 Ω

7.10.4 Perhitungan Pada Frekuensi 2000 Hz


Diketahui = F = 2000 Hz
R = 1200 Ω
L = 53 µH atau 53 × 10-6 H
Ditanya = XL = ……….?
Z = ……….?
Dijawab = XL = 2πfL
= 2 × 3,14 × 2000 × 53 × 10-6
= 0,66568 Ω

= Z = √ R 2 + X L2
= √ 12002 +0,665682
= √ 1440000+0,44312986
= √ 1440000 , 44
= 1200,00018 Ω
7.11 Pembahasan
Rangkaian RC bolak-balik (atau juga dikenal sebagai rangkaian astabil) adalah
rangkaian elektronik yang menghasilkan sinyal atau gelombang bolak-balik (AC) tanpa
kehadiran sumber daya eksternal. Rangkaian ini terdiri dari resistor (R) dan kapasitor
(C) yang terhubung secara seri atau paralel. Pada rangkaian RC bolak-balik, kapasitor
dan resistor berfungsi sebagai komponen penyusun yang mengatur laju pengisian dan
pengosongan kapasitor. Ketika sinyal diberikan ke rangkaian, kapasitor mulai mengisi
muatan melalui resistor, dan setelah mencapai ambang tegangan tertentu, kapasitor akan
mulai mengosongkan muatan kembali melalui resistor. Proses pengisian dan
pengosongan berulang secara terus-menerus, menghasilkan gelombang bolak-balik pada
output rangkaian.

Pada praktikum kali ini yaitu modul 7 tentang RC arus bolak balik yang dilaksanakan
pada tanggal 3 Mei 2023 pada pukul 13.00 – 14.15 WITA di Laboratorium Elektro
Lanjut lantai 2.Fakultas Teknik, Universitas Mulawarman. Percobaan yang dilakukan
yaitu menggunakan alat AReS Smart Trainer, ARES-E1-M01, kabel jamper dan modul
praktikum yaitu modul 7 RC arus bolak balik.

Percobaan yang pertama adalah menggunakan AReS Smart Trainer dengan


menghubungkan modul ARES-E1-M01 pada AReS Smart trainer. Kemudian
menghubungkannya dengan menggunakan kabel jamper . Resistor yang digunakan
yaitu 1200 Ω, dan nilai induktor 1 H. Setelah semua komponen terpasang selanjutnya
menghidupkan AReS Smart Trainer dan mengatur amplitude dengan renge 20 Vpp,
amplitude 50%, frekuensi 1000 Hz, signal diubah ke sine dan mengkil ON dan memilih
Volt & Ampere meter dan mengubah voltage, pp AC pada CH A dan CH B. Kemudian
mencatat nilai tegangan pada resistor (V R) dan tegangan pada induktor (V L). Kemudian
mengganti frekuensi menjadi 500 Hz, 1000 Hz, 1500 Hz, dan 2000 Hz. Maka akan
didapatkan nilai VR berturut turut yaitu 5,6 V, 3,5 V, 2,5 V, dan 1,84 V serta nilai V L
berturut-turut yaitu 7,5 V, 9,2 V, 10,3 V, dan 10,6 V.

Adapun faktor kesalahan dalam modul 7 adalah kesalahan dalam memfoto lampiran
dikarenakan ada yang blur jadi harus mengulang mengambil foto sehingga tidak blur.
7.12 Kesimpulan
1. Rangkaian RL pada arus bolak-balik (AC) terdiri dari resistor (R) dan induktor
(L) yang terhubung secara seri atau paralel. Pada arus bolak-balik, arah arus
berubah secara periodik dalam satu siklus. Rangkaian RL pada arus bolak-balik
memiliki beberapa konsep penting yang perlu dipahami, termasuk impedansi,
respons frekuensi, dan respons fasa. Pemahaman tentang konsep rangkaian RL
pada arus bolak-balik, termasuk impedansi, respons frekuensi, dan respons fasa,
penting dalam analisis dan perancangan sistem kelistrikan dan elektronik.
Memahami karakteristik dan perilaku rangkaian RL membantu dalam pemilihan
komponen yang tepat, evaluasi respons frekuensi, dan pemahaman interaksi
antara tegangan dan arus dalam rangkaian AC.
2. Rangkaian RL, yang terdiri dari resistor (R) dan induktor (L), memiliki beberapa
karakteristik penting yang perlu dipahami. Berikut adalah beberapa karakteristik
utama rangkaian RL:
Impedansi: Impedansi (Z) adalah hambatan total terhadap aliran arus dalam
rangkaian RL. Impedansi pada rangkaian RL tergantung pada resistansi (R) dan
reaktansi induktif (XL) dari induktor. Impedansi dalam rangkaian RL dapat
dihitung menggunakan rumus: R = √(R2 + XL2)
Respons Frekuensi: Rangkaian RL memiliki respons frekuensi yang
mempengaruhi bagaimana sinyal AC melewati rangkaian pada frekuensi
tertentu. Reaktansi induktif (XL) pada induktor menyebabkan hambatan
terhadap arus pada frekuensi tinggi dan membiarkan arus melewati pada
frekuensi rendah.
Pergeseran Fasa: Rangkaian RL menyebabkan pergeseran fasa antara tegangan
dan arus. Karena reaktansi induktif (XL) yang terkait dengan induktor, arus akan
mengalami pergeseran fasa tertentu terhadap tegangan.
Rangkaian RL memiliki konsep waktu konstan (time constant), yang
menggambarkan kecepatan perubahan arus dalam rangkaian saat sumber daya
diberikan atau dihentikan. Waktu konstan (τ) dalam rangkaian RL didefinisikan
sebagai perbandingan antara induktansi (L) dan resistansi (R) dengan rumus:
τ = L/R
3. Resistor dan kapasitor digunakan dalam rangkaian arus bolak-balik (AC) untuk
berbagai tujuan, termasuk pengaturan respons frekuensi, filter frekuensi,
pembentukan gelombang, dan pengontrol fase

7.13 Diskusi
Praktikum rangkaian listrik, pada modul 7 rangkaian RL pada arus bolak-balik sudah
berjalan dengan baik dan lancar. Mungkin pada modul 7 rangkian RL pada arus bolak-
balik bisa ditambah lagi jumlah frekuensi yang digunakan pada praktikum selanjutnya.
7.14 Tugas
1. Apa itu rangkaian RL? Jelaskan!
2. Mengapa frekuensi berpengaruh pada impedansi RL ? Jelaskan !
Jawab
1. Rangkaian RL adalah jenis rangkaian listrik yang terdiri dari resistor (R) dan
induktor (L) yang terhubung secara seri atau paralel. Rangkaian RL
menggunakan induktor untuk menghasilkan respons terhadap perubahan arus
listrik. Induktor adalah komponen pasif dalam rangkaian listrik yang
menyimpan energi dalam bentuk medan magnetik ketika arus mengalir
melaluinya. Induktor biasanya terdiri dari kumparan kawat yang melingkari inti
feromagnetik. Sifat dasar induktor adalah resistansi terhadap perubahan arus,
yang dikenal sebagai reaktansi induktif (XL). Dalam rangkaian RL, resistor
bertindak sebagai hambatan terhadap aliran arus listrik, sedangkan induktor
menyediakan reaktansi induktif.
2. Frekuensi berpengaruh pada impedansi RL karena adanya reaktansi induktif
(XL) yang terkait dengan induktor dalam rangkaian RL. Impedansi adalah istilah
yang menggambarkan total hambatan terhadap aliran arus dalam rangkaian AC,
yang meliputi resistansi (R) dan reaktansi (X). Reaktansi adalah istilah yang
mencakup reaktansi induktif (XL) dan reaktansi kapasitif (XC) dalam rangkaian
AC. Dengan kata lain, impedansi RL bergantung pada frekuensi karena
reaktansi induktif (XL) yang dipengaruhi oleh frekuensi. Pada frekuensi rendah,
impedansi RL lebih rendah, sedangkan pada frekuensi tinggi, impedansi RL
lebih tinggi. Perubahan frekuensi dalam rangkaian RL juga dapat mempengaruhi
fase antara tegangan dan arus. Fase antara tegangan dan arus pada rangkaian RL
menjadi semakin berbeda seiring dengan peningkatan frekuensi. Pemahaman
tentang hubungan antara frekuensi dan impedansi RL penting dalam
perancangan dan analisis sistem kelistrikan dan elektronik yang melibatkan
induktor. Hal ini memungkinkan pemilihan nilai induktansi yang tepat untuk
aplikasi tertentu dan memahami bagaimana impedansi RL dapat mempengaruhi
aliran arus dalam rangkaian AC.
LAMPIRAN

Gambar 7.1 Tampilan ketika frekuensi 500 Hz

Gambar 7.2 Tampilan ketika frekuensi 1000 Hz

Gambar 7.3 Tampilan ketika frekunsi 1500 Hz

Gambar 7.4 Tampilan ketika frekunsi 2000 Hz


DAFTAR PUSTAKA

Fernando Dwi Yuliantono. (2011). Gejala Transien Pada Rangkaian RL,Rc dan RLC.
Surabaya
Islamiani Safitri dan Neny Kurniasih. (2015). PENENTUAN FREKUENSI OSILASI LC
DARI KURVA TEGANGAN INDUKTOR DAN KAPASITOR TERHADAP
FREKUENSI. Labuhan Batu

Latifah Nurul Qomariyatuzzamzami. (2014). METODE NUMERIK PADA


RANGKAIAN RLC SERI MENGGUNAKAN VBA EXCEL. Bandung

Anda mungkin juga menyukai