Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

FI29115

RANGKAIAN LISTRIK AC

Haidar Mursyid Sumarna

2208521040

PROGRAM STUDI FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS UDAYANA

2023
I. RANGKAIAN LISTRIK AC

II. LANDASAN TEORI


Rangkaian listrik AC atau Alternating Current adalah rangkaian listrik yang
mengalirkan arus bolak-balik. Tegangan AC adalah tegangan yang berubah arahnya
secara periodik dengan waktu dan dapat direpresentasikan dalam bentuk gelombang
sinusoidal. Begitu pula dengan arus AC, yang juga memiliki karakteristik yang sama
dengan tegangan AC. Frekuensi adalah jumlah siklus yang terjadi dalam satu detik dan
satuan frekuensi adalah Hertz (Hz). Di Indonesia, frekuensi tegangan listrik AC yang
digunakan adalah 50 Hz.

Impedansi merupakan hambatan pada rangkaian AC dan terdiri dari tiga macam,
yaitu resistansi (R), induktansi (L), dan kapasitansi (C). Impedansi dinyatakan dalam
satuan Ohm (Ω). Fase adalah perbedaan waktu antara dua gelombang sinusoidal yang
memiliki frekuensi yang sama dan digunakan untuk menentukan hubungan antara
tegangan dan arus pada rangkaian tersebut.

Daya listrik AC dihitung menggunakan rumus P = VIcos(θ), di mana P adalah daya,


V adalah tegangan, I adalah arus, dan θ adalah sudut fase antara tegangan dan arus pada
rangkaian tersebut. Transformator adalah alat yang digunakan untuk mengubah
tegangan listrik AC dari satu level ke level yang lain. Transformator terdiri dari dua
kumparan yang terpisah dan terisolasi satu sama lain.

Rangkaian listrik AC dapat dirangkai secara seri atau paralel, tergantung pada
kebutuhan penggunaan. Rangkaian seri memiliki impedansi total yang lebih besar
dibandingkan dengan rangkaian paralel. Dalam penerapannya, dasar teori rangkaian
listrik AC sangat penting dalam mendesain dan memahami sistem listrik AC yang
kompleks seperti di rumah, gedung, dan industri.

III. METODE PRAKTIKUM


1. Dipastikan jaringan stabil karena praktikum jembatan Wheatstone
dilaksanakan secara virtual
2. Website dengan link: https://phet.colorado.edu/en/simulation/circuit-
construction-kit-dc-virtual-lab dibuka guna melaksanakan praktikum
3. Rangkaian disusun sesuai dengan pengaplikasian rangkaian listrik ac
4. Ukur tegangan, kuat arus, fase perpindahan, kapasitansi, induktansi,
dan resistansi
5. Dicatat data yang dibutuhkan sesuai pada petunjuk praktikum
IV. HASIL PRAKTIKUM
A. Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan jawablah pertanyaan berikut

Gambar 4.1 Rangkaian RLC

Tegangan (v) Frekuensi Perpindahan Kapasitansi Induktansi Resistansi


(Hz) Fase (°) (F) (H) (Ω)
9,00 0,5 0 0,1 5 10
Tabel 4.1 Nilai pada praktikum

1. Ukur reaktansi kapasitif pada kapasitor?


𝑋𝐶 = 1⁄2𝜋𝑓𝐶
𝑋𝐶 = 1⁄2(3,14)(0,5)(0,1)
𝑋𝐶 = 3,18 𝛺

2. Ukur reaktansi induktif pada inductor?


𝑋𝐼 = 2𝜋𝑓𝐼
𝑋𝐼 = 2(3,14)(0,5)(5)
𝑋𝐼 = 15,7 𝛺

3. Ukur impedansi rangkaian listrik ac?


Ζ = √𝑅 2 + (𝑋𝐼 − 𝑋𝐶 )2
Z = √102 + (15,7 − 3,18)2
𝑍 = 16,023

4. Tunjukan adanya pola bolak-balik untuk fase arus dan fase tegangan?

Gambar 4.4.1 Grafik pada ammeter dan voltmeter


Dari gambar 4.4.1 dapat disimpulkan bahwa terjadinya pola bolak-
balik untuk fase arus dan fase tegangan

5. Ukur resonansi frekuensi saat rangkaian memenuhi syarat resonansi?

Tegangan (v) Frekuensi Perpindahan Kapasitansi Induktansi Resistansi


(Hz) Fase (°) (F) (H) (Ω)
9,00 0,5 0 0,202 0,5 10

Reaktansi kapasitor :
𝑋𝐶 = 1⁄2𝜋𝑓𝐶

𝑋𝐶 = 1⁄2(3,14)(0,5)(0,202)

𝑋𝐶 = 1,57
Reaktansi induktansi :

𝑋𝐼 = 2𝜋𝑓𝐼
𝑋𝐼 = 2(3,14)(0,5)(5)
𝑋𝐼 = 1,57
Impedansi :
Ζ = √𝑅 2 + (𝑋𝐼 − 𝑋𝐶 )2

Z = √102 + (1,57 − 1,57)2


Z = √100
Z = 10

Dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa terpenuhinya syarat resonansi


dikarenakan nilai impedansi sama dengan nilai hambatan pada resistor, lalu kita dapat
mencari nilai dari frekuensi resonansi
1
𝑓𝑟 =
2√𝐿𝐶
1
𝑓𝑟 =
2(3,14)√(0,5)(0,202)
1
𝑓𝑟 =
2(3,14)(0,317)
1
𝑓𝑟 =
1,99076

𝑓𝑟 = 0,5021 𝐻𝑧
V. PEMBAHASAN
Dari praktikum yang telah dilaksanakan unutk membuat rangkaian ac R-L-C
dapat disimpulkan bahwa rangkaian listrik RLC adalah rangkaian listrik yang
terdiri dari resistor (R), induktor (L), dan kapasitor (C). Rangkaian RLC dapat
digunakan dalam banyak aplikasi dalam elektronik, seperti dalam sirkuit filter,
resonator, dan osilator.

Pada dasarnya, rangkaian RLC dapat dianalisis dengan menggunakan hukum


Ohm, hukum Kirchoff, dan persamaan diferensial. Dalam analisis ini,
diperlukan pengetahuan tentang impedansi, respons frekuensi, dan faktor
kualitas (Q factor) dari rangkaian RLC.

Impedansi adalah besaran yang digunakan untuk mengukur resistensi dalam


rangkaian AC. Impedansi dalam rangkaian RLC dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:

𝑧 = √𝑅 2 + (𝑋𝐿 − 𝑋𝐶 )2

Di mana R adalah nilai resistor dalam rangkaian, Xl adalah nilai impedansi


induktor, dan Xc adalah nilai impedansi kapasitor. Impedansi ini sangat
penting dalam analisis rangkaian RLC karena dapat memberikan informasi
tentang besaran arus dan tegangan dalam rangkaian.

Frekuensi resonansi dapat dilakukan jika nilai impedansi rangkaian adalah


sama dengan nilai R atau resistor pada rangkaian sehingga 𝑋𝑙 − 𝑋𝑐 = 0
keadaan tersebutlah yang dinamakan syarat resonansi, sehingga frekuensi
resonansi dapat dicari melalui rumus :

1
𝑓=
2𝜋√(𝐿𝐶)

Dari persamaan berikut kita dapat menetukan impedansi minimum atau


maksimum pada rangkaian R-L-C.

Hasil hasil nilai dari praktikum yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

Tegangan Frekuensi Perpindahan Kapasitansi Induktansi Resistansi


(v) (Hz) Fase (°) (F) (H) (Ω)
9,00 0,5 0 0,1 5 10

Sehingga didapatkan :
𝑋𝐶 = 3,18 𝛺
𝑋𝐼 = 15,7 𝛺
𝑍 = 16,023
Pada saat rangkaian belum memenuhi syarat resonansi

Tegangan Frekuensi Perpindahan Kapasitansi Induktansi Resistansi


(v) (Hz) Fase (°) (F) (H) (Ω)
9,00 0,5 0 0,202 0,5 10

Sehingga didapatkan :

𝑋𝐼 = 1,57
𝑋𝑐 = 1,57
Z = 10

𝑓𝑟 = 0,5021 𝐻𝑧
VI. KESIMPULAN
1. Reaktansi kapasitif pada kapasitor?
𝑋𝐶 = 3,18 𝛺

2. Reaktansi Induktif pada Induktor?


𝑋𝐼 = 15,7 𝛺

3. Pengukuran Impedansi rangkaian listrik AC


𝑍 = 16,023

4. Pola bolak-balik untuk fase arus dan fase tegangan

5. Frekuensi resonansi rangkaian saat dipenuhinya syarat resonansi.


𝑓𝑟 = 0,5021 𝐻𝑧
DAFTAR PUSTAKA

Bueche, Fredick J. dan Eugene Hecht. 2006. Fisika Universitas. Jakarta : Erlangga

Flink, R.J dan O.G Brink. 1984. Dasar-dasar Ilmu Instrumen. Jakarta : Binacipta

Lister, Eugene C. 1993. Mesin dan Rangkaian Listrik. Jakarta : Erlangga


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai