Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

(LKPD)

Materi Pokok : Rangkaian Arus Bolak Balik


Hari/ Tanggal :
Kelas :
Nama Kelompok : 1.
2.
3.
4.

Judul Percobaan : Rangkaian RLC (AC

A. Tujuan Percobaan
1. Mempelajari sifat rangkaian RLC seri pada rangkaian listrik arus bolak
balik.
2. Mempelajari sifat tegangan bolak balik pada rangkaian seri RLC arus
bolak balik.
3. Mengetahui hubungan frekuensi dengan tegangan pada resistor, inductor,
dan kapasitor.
B. Alat dan Bahan
1. Komputer/ gawai
2. PeHT Colorado(software/web):”Circuit Construction Kit: AC”
 Kabel
 AC Voltage
 Resistor
 Kapasitor
 Induktor
 Volmeter
 Voltage Chart
 Current Chart
C. Materi Ajar
A. Arus Bolak Balik
Arus bolak-balik atau Alternating Current (AC) sangat berbeda
dengan arus searah. Besarnya tegangan arus searah atau Direct Current
(DC) selalu tetap terhadap waktu, sedangkan besarnya tegangan AC
selalu berubah terhadap waktu. Tegangan pada listrik arus bolak balik
membentuk sinusoidal sedangkan tegangan pada listrik arus searah
membentuk garis lurus.

Bentuk tegangan arus AC Bentuk tegangan arus DC


Pada tegangan arus AC terdapat tegangan puncak dan tegangan
efektif. Tegangan puncak yaitu tegangan maksimal dari listrik AC,
sedangkan tegangan efektif yaitu tegangan yang terukur saat diukur
dengan voltmeter. Hubungan matematis antara tegangan puncak atau
tegangan max dengan tegangan efektif yaitu:

dan
1. Mengukur tegangan listrik AC
Alat yang digunakan untuk mengukur besaran pada arus bolak-
balik secara lengkap adalah Osciloscope. Osciloscope dapat mengamati
karakteristik arus bolak-balik secara jelas seperti tegangan puncak,
frekuensi dan periode. Namun untuk menentukan besarnya arus dan
tegangan listrik AC, dapat digunakan amperemeter dan voltmeter AC.

B. Impedensi, Tegangan, dan Arus Bolak Balik


Dalam rangkaian sederhana arus bolak-balik umumnya terdapat
komponen Resistor, Induktor, dan Kapasitor. Pada masing-masing
tersebut bila dialiri arus listrik AC akan timbul impedansi, tegangan dan
arus.
1. Impedansi
Impedansi yaitu hambatan atau reaktansi pada rangkaian arus
bolak-balik. Hambatan pada resistor dinamakan reaktansi resistantif
(XR), pada kapasitor dinamakan reaktansi kapasitif (XC), dan pada
induktor dinamakan reaktansi induktif (XL). Besarnya masing
masing hambatan tersebut adalah:

XL = reaktansi induktif (Ω, ohm)


XC = reaktansi kapasitif (Ω, ohm)
XR = reaktansi resistantif (Ω, ohm)
L = induktor (H, Henry)
C = kapasitor (F, Farad)
R = resistor (Ω, ohm)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
f = frekuensi (Hz)

jika komponen tersebut dalam rangkaian seri seperti di atas, maka


impedansinya adalah:

Z = impedansi (Ω, ohm)


2. Tegangan dan Arus Bolak Balik
Besarnya tegangan total pada rangkaian arus bolak-balik
di atas yaitu:

V = tegangan total (volt)


VR = tegangan pada resistor (volt)
VL = tegangan pada induktor (volt)
VC = tegangan pada kapasitor (volt)
Rangkaian di atas merupakan rangkaian seri, sehingga besarnya arus
yang mengalir pada rangkaian tersebut sama besar

3. Hubungan Inpedensi, Tegangan, dan Arus Bolak Balik


Secara matematis, hubungan hambatan, tegangan dan arus AC
sama dengan pada arus DC. Berlaku hukum Ohm:

Diagram Phasor

Hubungan antara R, L, C, dan Z dapat dinyatakan dalam suatu


diagram yang dinamakan diagram phasor. Hubungan XR, XL, dan
XC digambarkan dalam suatu system sumbu koordinat seperti
gambar di samping.
Dari diagram di atas, dapat diperoleh
θ = beda fase antara tegangan (V) dan arus (I) pada
rangkaian listrik AC
Resonansi
Resonansi yaitu keadaan dimana XL = XC. Keadaan ini dapat
terjadi pada frekuensi tertentu. Frekuensi saat terjadinya resonansi
disebut frekuensi resonansi yang besarnya:

fr = frekuensi resonansi (Hz)


C. Daya dan Energi Arus Bolak Balik
Besarnya daya pada arus bolak-balik (AC) secara matematis yaitu:

P = daya (watt)
Ief = arus efektif (ampere)
Imax = arus maksimum (ampere)
Vef = tegangan efektif (volt)
Besarnya energi yang dihasilkan oleh arus bolak-balik
tiap waktu t adalah:

E = energi listrik (joule)


t = selang waktu (sekon)
D. Prosedur Kerja
1. Bukalah https://phet.colorado.edu/in/simulations/circuit-construction-kit-
ac (Simulasi Rangkaian RLC seri PeET)
2. Pilih menu RLC
3. Buatlah rangkaian RLC seri menggunakan alat yang telah disebutkan
pada bagian "Alat dan Bahan”.
4. Pastikan resistor, inductor, dan kapasitor pada keadaan nilai 10 Ω
5,000H, dan 0,10F dengan menekan kotak dengan label "Values" serta
besar tegangan AC sebesar 10 dengan frekuensi sebesar 0.2Hz dengan
menekan pada AC voltage.
5. Ukur tegangan pada masing-masing elemen (resistor, inductor, kapasitor)
menggunakan voltmeter dan catat hasilnya ke dalam tabel pengamatan.
6. Ulang Langkah 4 hingga 5 untuk variasi frekuensi sebesar 0,5Hz 08Hz
1.1Hz: 1.4Hz 1.7Hz, dan 2.0Hz.
E. Identifikasi Variabel
Tuliskan yang termasuk variabel manipulasi, variabel kontrol, dan variabel
respon!

F. Hasil Pengamatan
No Tegangan Frekuensi VR VL VC
AC (V) (Hz)
1 0,5
2 0,8
3 1,1
4 1,4
5 1,7
6 2,0
G. Analisis Data
1. Hitunglah tegangan total pada rangkaian seri RLC dan bandingkan
dengan tegangan AC yang digunakan (10V)!
2. Hitung besar tegangan untuk rangkaian RL dan rangkaian LC
3. Buatlah grafik hubungan antara frekuensi dengan VR, frekuensi dengan
VL, dan frekuensi dengan VC

H. Kesimpulan
Buatlah kesimpulan dari percobaan ini!

Anda mungkin juga menyukai