Arus bolak balik (AC) adalah arus yang arah dan juga besarnya
akan selalu berubah-ubah setiap saat.
Dimana:
V = tegangan sesaat (V)
I = arus sesaat (A)
Vm = tegangan maksimum (V)
Im = arus maksimum (A)
f = frekuensi (Hz)
T = periode (s)
t = waktu (s)
ωt = sudut fase (radian atau derajat)
2. Arus Efektif dan Tegangan Efektif
Nilai efektif arus dan tegangan bolak-balik ialah arus dan tegangan
bolak-balik yang setara dengan arus dan tegangan searah untuk
menghasilkan jumlah kalor yang sama ketika melalui suatu resistor
dalam waktu yang sama. Secara matematis, hubungan antara arus
dan tegangan efektif dengan arus dan tegangan maksimum
dinyatakan dengan:
Contoh Soal
1. Jala-jala listrik di rumah mempunyai tegangan 220 volt. Sebuah
alat listrik dengan hambatan 50 ohm dipasang pada jala-jala
tersebut. Hitunglah:
a. Nilai efektif dan maksimum tegangan
b. Nilai efektif dan maksimum arus listrik
Penyelesaian:
Tegangan hasil pengukuran adalah nilai efektif, jadi Vef = 220 volt
dan R = 50 Ω
a. Vef = 220 volt
Vmax = Vef √2=220√2 volt
b. Gunakan hukum Ohm untuk menentukan kuat arus.
Ief=Vef/R = 220/50=4,4 A
Im=Vm/R = (220√2)/50=22/5 √2 A
2. Sebuah generator AC menghasilkan tegangan sebagai fungsi
waktu sebagai berikut: V=200√2 sin〖50t volt.〗 Hitunglah:
a. Tegangan maksimum
b. Tegangan puncak ke puncak
c. Tegangan efektif
d. Frekuensi angular
e. Periode
f. Frekuensi
g. Tegangan pada saat 0,01π sekon
Penyelesaian:
Bandingkan persamaan umum tegangan dengan persamaan
yang diketahui:
V=V_m sinωt volt
V=200√2 sin〖50t volt〗
a. V_m=200√2 volt
b. Tegangan puncak ke puncak sama dengan dua kali tegangan
maksimum
Vpp = 2Vm = 2 . 200√2 volt = 400√2 volt
c. V_ef=V_m/√2=(200√2)/√2=200 volt
d. ω=50 rad/s
e. ω=2π/T → T=2π/ω=2π/50=π/25 s
f. f=1/T=1/(π⁄25)=25/π Hz
g. V pada t = 0,01 π sekon:
V=200√2 sin50t=200√2 sin〖50 (0,01π)〗
V=200√2 sin〖0,5π=200√2 sin〖〖90〗^o=〗 〗 200√2 volt
RANGKAIAN RESISTIF
Rangkaian resistif merupakan rangkaian yang hanya terdiri dari
sumber tegangan (V) dengan resistor yang mempunyai hambatan R
dan nilai kapasitas (C) maupun induktansi (L) rangkaian tersebut
diabaikan. Perhatikan sebuah rangkaian arus bolak-balik yang
terdiri dari sebuah resistor dan generator AC seperti gambar berikut
ini:
Tegangan pada resistor VR sama dengan tegangan generator
sehingga untuk rangkaian resistif dapat ditulis:
VR=Vm sinωt
IR=Vm/R sinωt= I_m sinωt
Dengan demikian akan berlaku juga hubungan sebagai berikut:
Im=Vm/R
Ief=Vef/R
Karena rangkaian resistif dianggap tidak mempunyai induktansi
dan kapasitas, maka rangkaian resistif tidak dipengaruhi oleh
perubahan medan magnet di sekitarnya. Berdasarkan hal tersebut,
maka pada rangkaian resistif, arus dan tegangan bolak-balik
mempunyai fase yang sama atau beda fasenya nol.
RANGKAIAN INDUKTIF
Rangkaian induktif merupakan rangkaian yang hanya terdiri dari
sumber tegangan (V) dengan induktor yang mempunyai induktansi
L dan nilai-nilai hambatan (R) maupun kapasitas (C) rangkaian
tersebut diabaikan, seperti ditunjukkan gambar berikut:
Arus yang mengalir pada rangkaian induktif murni berubah
terhadap waktu yang memenuhi persamaan
I=Im sinωt,
Karena pada rangkaian induktif, hambatan rangkaian (R) dan
kapasitasnya (C) diabaikan, maka tidak ada penurunan potensial
(IR) pada induktor, sehingga tegangan sumber V sama dengan gaya
gerak listrik induksi 〖-ε〗ind= VL, yaitu:
V=-εind atau V = VL
I=-Vm/ωL cosωt,
I=Vm/ωL sin (ωt-π/2)= Im sin(ωt-π/2)
Jadi pada rangkaian induktif arus listrik mempunyai fase yang
berbeda dengan tegangan. Sesuai dengan persamaan I dan V di
atas, maka beda fase antara arus dan tegangan pada rangkaian
induktif adalah ∅=π/2. Dalam hal ini, pada rangkaian induktif,
tegangan (V) mendahului arus (I) dengan beda fase sebesar π/2
atau 90o.
Meskipun pada rangkaian induktif tidak terdapat resistor, tetapi
pada rangkaian ini terdapat sebuah besaran yang mempunyai sifat
yang sama dengan hambatan listrik, yaitu reaktansi induktif, yang
besarnya dapat ditentukan sebagai berikut:
XL=ωL=2πfL
Dengan:
XL = reaktansi induktif (Ω)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
f = frekuensi sumber AC (Hz)
L = induktansi induktor (H)
RANGKAIAN KAPASITIF
Rangkaian kapasitif adalah rangkaian yang hanya terdiri dari
sumber tegangan (V) dengan kapasitor yang mempunyai kapasitas
C dan nilai-nilai hambatan (R) dan induktansi (L) rangkaian
tersebut diabaikan, seperti ditunjukkan gambar berikut ini:
Contoh Soal
Rangkaian R-L-C seri dengan R = 80 ohm, XL = 100 ohm, dan Xc
=40 ohm. Rangkaian ini dihubungkan dengan tegangan bolak-balik
dengan tegangan efektif 220 V. Tentukanlah:
a. impedansi rangkaian;
b. arus efektif yang mengalir pada rangkaian;
c. tegangan efektif antara ujung-ujung induktor.
Penyelesaian:
a. Impedansi rangkaian
Contoh Soal
Pada frekuensi berapakah sebuah rangkaian R-L-C seri yang
dihubungkan bertegangan bolak-balik akan beresonansi. Apabila R
= 80 ohm, L = 1 henry, dan C = 1 F?
Penyelesaian:
Diketahui
R = 80 ohm
L = 1 henry
C = 1 F = 10-6 F
Ditanyakan: f = …?
Jawab:
Frekuensi resonansi terjadi jika:
Video Pembelajaran:
https://www.youtube.com/watch?v=U7Dd-Ph511c
https://www.youtube.com/watch?v=BLVMWeSutX4
SOAL LATIHAN:
1. Suatu tegangan bolak-balik memiliki nilai maksimum 220 volt. Besar tegangan
efektifnya adalah ... volt.
2. Suatu induktor 6000mH dihubungkan dengan tegangan efektif 1000 volt dan
frekuensi 60 Hz. Nilai arus efektifnya adalah ... ampere.
3. Sebuah dinamo menghasilkan tegangan sinusoidal dengan persamaan V = 100 sin
200t. Pernyataan berikut ini berhubungan dengan tegangan yang dihasilkan dinamo
tersebut.
a. Tegangan maksimum………
b. Tegangan efektif……………..
c. Frekuensi tegangan…………