Anda di halaman 1dari 14

ARUS BOLAK-BALIK

Arus bolak balik (AC) adalah arus yang arah dan juga besarnya
akan selalu berubah-ubah setiap saat.

1. Arus dan Tegangan bolak balik

Arus dan tegangan bolak-balik adalah arus dan tegangan yang


nilainya selalu berubah terhadap waktu secara periodik. Besaran
seperti ini disebut arus dan tegangan bolak-balik atau AC
(Alternating Current). Apabila pada arus searah diketahui nilai dan
tegangannya selalu tetap. Maka, pada arus bolak-balik akan
diketahui ada nilai maksimum. Arus dan tegangan listrik bolak-
balik berbentuk sinusoida.
Secara matematis, arus dan tegangan listrik bolak-balik tersebut
dapat dinyatakan sebagai berikut:

Dimana:
V = tegangan sesaat (V)
I = arus sesaat (A)
Vm = tegangan maksimum (V)
Im = arus maksimum (A)
f = frekuensi (Hz)
T = periode (s)
t = waktu (s)
ωt = sudut fase (radian atau derajat)
2. Arus Efektif dan Tegangan Efektif

Nilai efektif arus dan tegangan bolak-balik ialah arus dan tegangan
bolak-balik yang setara dengan arus dan tegangan searah untuk
menghasilkan jumlah kalor yang sama ketika melalui suatu resistor
dalam waktu yang sama. Secara matematis, hubungan antara arus
dan tegangan efektif dengan arus dan tegangan maksimum
dinyatakan dengan:

Contoh Soal
1. Jala-jala listrik di rumah mempunyai tegangan 220 volt. Sebuah
alat listrik dengan hambatan 50 ohm dipasang pada jala-jala
tersebut. Hitunglah:
a. Nilai efektif dan maksimum tegangan
b. Nilai efektif dan maksimum arus listrik

Penyelesaian:
Tegangan hasil pengukuran adalah nilai efektif, jadi Vef = 220 volt
dan R = 50 Ω
a. Vef = 220 volt
Vmax = Vef √2=220√2 volt
b. Gunakan hukum Ohm untuk menentukan kuat arus.
Ief=Vef/R = 220/50=4,4 A
Im=Vm/R = (220√2)/50=22/5 √2 A
2. Sebuah generator AC menghasilkan tegangan sebagai fungsi
waktu sebagai berikut: V=200√2 sin⁡〖50t volt.〗 Hitunglah:
a. Tegangan maksimum
b. Tegangan puncak ke puncak
c. Tegangan efektif
d. Frekuensi angular
e. Periode
f. Frekuensi
g. Tegangan pada saat 0,01π sekon

Penyelesaian:
Bandingkan persamaan umum tegangan dengan persamaan
yang diketahui:
V=V_m sin⁡ωt volt
V=200√2 sin⁡〖50t volt〗
a. V_m=200√2 volt
b. Tegangan puncak ke puncak sama dengan dua kali tegangan
maksimum
Vpp = 2Vm = 2 . 200√2 volt = 400√2 volt
c. V_ef=V_m/√2=(200√2)/√2=200 volt
d. ω=50 rad/s
e. ω=2π/T → T=2π/ω=2π/50=π/25 s
f. f=1/T=1/(π⁄25)=25/π Hz
g. V pada t = 0,01 π sekon:
V=200√2 sin⁡50t=200√2 sin⁡〖50 (0,01π)〗
V=200√2 sin⁡〖0,5π=200√2 sin⁡〖〖90〗^o=〗 〗 200√2 volt

3. RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK

Karakteristik rangkaian arus searah berbeda dengan karakteristik


rangkaian arus bolak-balik dan salah satu perbedaan tersebut
berkaitan dengan fase antara tegangan dan arus.

RANGKAIAN RESISTIF
Rangkaian resistif merupakan rangkaian yang hanya terdiri dari
sumber tegangan (V) dengan resistor yang mempunyai hambatan R
dan nilai kapasitas (C) maupun induktansi (L) rangkaian tersebut
diabaikan. Perhatikan sebuah rangkaian arus bolak-balik yang
terdiri dari sebuah resistor dan generator AC seperti gambar berikut
ini:
Tegangan pada resistor VR sama dengan tegangan generator
sehingga untuk rangkaian resistif dapat ditulis:
VR=Vm sin⁡ωt
IR=Vm/R sin⁡ωt= I_m sin⁡ωt
Dengan demikian akan berlaku juga hubungan sebagai berikut:
Im=Vm/R
Ief=Vef/R
Karena rangkaian resistif dianggap tidak mempunyai induktansi
dan kapasitas, maka rangkaian resistif tidak dipengaruhi oleh
perubahan medan magnet di sekitarnya. Berdasarkan hal tersebut,
maka pada rangkaian resistif, arus dan tegangan bolak-balik
mempunyai fase yang sama atau beda fasenya nol.

RANGKAIAN INDUKTIF
Rangkaian induktif merupakan rangkaian yang hanya terdiri dari
sumber tegangan (V) dengan induktor yang mempunyai induktansi
L dan nilai-nilai hambatan (R) maupun kapasitas (C) rangkaian
tersebut diabaikan, seperti ditunjukkan gambar berikut:
Arus yang mengalir pada rangkaian induktif murni berubah
terhadap waktu yang memenuhi persamaan
I=Im sinωt,
Karena pada rangkaian induktif, hambatan rangkaian (R) dan
kapasitasnya (C) diabaikan, maka tidak ada penurunan potensial
(IR) pada induktor, sehingga tegangan sumber V sama dengan gaya
gerak listrik induksi 〖-ε〗ind= VL, yaitu:
V=-εind atau V = VL
I=-Vm/ωL cosωt,
I=Vm/ωL sin (ωt-π/2)= Im sin(ωt-π/2)
Jadi pada rangkaian induktif arus listrik mempunyai fase yang
berbeda dengan tegangan. Sesuai dengan persamaan I dan V di
atas, maka beda fase antara arus dan tegangan pada rangkaian
induktif adalah ∅=π/2. Dalam hal ini, pada rangkaian induktif,
tegangan (V) mendahului arus (I) dengan beda fase sebesar π/2
atau 90o.
Meskipun pada rangkaian induktif tidak terdapat resistor, tetapi
pada rangkaian ini terdapat sebuah besaran yang mempunyai sifat
yang sama dengan hambatan listrik, yaitu reaktansi induktif, yang
besarnya dapat ditentukan sebagai berikut:
XL=ωL=2πfL
Dengan:
XL = reaktansi induktif (Ω)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
f = frekuensi sumber AC (Hz)
L = induktansi induktor (H)
RANGKAIAN KAPASITIF
Rangkaian kapasitif adalah rangkaian yang hanya terdiri dari
sumber tegangan (V) dengan kapasitor yang mempunyai kapasitas
C dan nilai-nilai hambatan (R) dan induktansi (L) rangkaian
tersebut diabaikan, seperti ditunjukkan gambar berikut ini:

Pada rangkaian kapasitif murni, tegangan yang dipasang pada


kapasitor berubah terhadap waktu sesuai dengan persamaan
V=Vm sinωt
Sesuai dengan persamaan I dan V di atas, maka pada rangkaian
kapasitif, arus mempunyai beda fase sebesar ∅=π/2 dengan
tegangan. Dalam hal ini, arus mendahului tegangan dengan beda
fase sebesar π/2 atau 90o.
Seperti juga pada rangkaian induktif, maka pada rangkaian
kapasitif terdapat sebuah besaran reaktansi yang disebut reaktansi
kapasitif dan besarnya dapat ditentukan sebagai berikut:
XC=1/ωC=1/2πfC
Dengan:
XC = reaktansi kapasitif (Ω)
C = kapasitas kapasitor (F)
Contoh Soal
1. Sebuah rangkaian arus bolak-balik yang bersifat induktif murni
terdiri dari induktor dengan induktansi L = 25 mH dan sumber
tegangan AC dengan tegangan efektif 150 V. berapakah:
a. Reaktansi induktifnya
b. Kuat arus efektif rangkaian jika frekuensi sumber 50 Hz.
Penyelesaian:
a. XL=ωL=2πfL=2π(50)(25×〖10〗^(-3) )=7,85 Ω
b. Ief=Vef/XL =150/7,85=19,1 A
2. Sebuah kapasitor 8 μF dihubungkan dengan sebuah sumber
tegangan AC yang tegangan efektifnya 150 V dan frekuensinya f
= 50 Hz. Berapakah:
a. Reaktansi kapasitif
b. Arus efektif di dalam rangkaian
Penyelesaian:
a. XC=1/ωC=1/2πfC=1/(2π(50)(8×〖10〗^(-6)))=397,89 Ω
b. Ief=Vef/XC =150/397,89=0,38 A

RANGKAIAN SERI R-L-C


Pada kegiatan belajar sebelumnya telah dibahas bagaimana
pengaruh resistor, induktor, dan kapasitor yang dihubungkan
secara terpisah dengan sebuah sumber arus bolak-balik I=Im sinωt.
Sekarang akan ditinjau, apa yang akan terjadi jika ketiga elemen
tersebut dihubungkan secara seri, yang sering disebut rangkaian
seri RLC seperti gambar di atas.
HUBUNGAN VR, VL, VC, DAN V PADA RANGKAIAN SERI RLC

Untuk menentukan hubungan VR, VL, dan VC digunakan diagram


fasor. Perhatikan bahwa karena ketiga elemen berhubungan seri,
maka arus yang mengalir melalui semua elemen sama besar, yaitu
I=Im sinωt. Dengan kata lain arus bolak-balik di semua titik pada
rangkaian seri RLC memiliki nilai maksimum dan fase yang sama.
Akan tetapi tegangan pada masing-masing elemen akan memiliki
nilai dan fase yang berbeda.
Tegangan pada resistor VR sefase dengan arus I
Tegangan pada induktor VL mendahului arus π/2 rad atau 90o
Tegangan pada kapasitor tertinggal dari arus π/2 rad atau 90o
dengan demikian dapat ditulis:
VR=Im R sinωt= VmR sinωt
VL=Im XL sin (ωt+90o)= VmL sin(ωt+90o)
VC=Im XC sin(ωt-90o)= VmC sin(ωt-90o)
Jika ditetapkan sudut ωt pada sumbu x, maka diagram fasor untuk
arus I, tegangan VR, VL, dan VC akan tampak seperti gambar berikut.

Sesuai dengan hukum Kirchoff, tegangan antara ujung-ujung


rangkaian seri RLC, yaitu VAB = V adalah jumlah fasor antara VR, VL,
dan VC. penjumlahan fasor tersebut menghasilkan besar tegangan
total, yaitu:
V=√(VR 2+(VL-VC )2)

IMPEDANSI RANGKAIAN SERI R-L-C


Pada rangkaian DC umumnya hanya akan ditemukan satu macam
hambatan yaitu resistor murni R, nilai hambatan total dari
beberapa resistor yang terhubung secara seri adalah penjumlahan
secara aljabar (skalar) masing-masing hambatan tersebut. Pada
rangkaian AC, terdapat resistor, induktor, dan kapasitor dalam
rangkaian. Efek hambatan total yang dihasilkan oleh R, XL, dan XC
dalam rangkaian AC disebut impedansi (Z). Nilai Z tidak dapat
dihitung dengan penjumlahan aljabar (skalar) seperti pada arus
searah. Untuk menentukan nilai Z digunakan persamaan berikut:
V=√(VR2+(VL-VC )2 )
IZ=√((IR)2+(〖IX〗L-〖IX〗C )2 )
IZ=I√((R)2+(XL-XC )2 )
Z=√((R)2+(XL-XC )2 )
Dengan menggunakan kedua persamaan di atas dapat dibuat
diagram fasor untuk impedansi seperti tampak pada gambar
berikut.

Contoh Soal
Rangkaian R-L-C seri dengan R = 80 ohm, XL = 100 ohm, dan Xc
=40 ohm. Rangkaian ini dihubungkan dengan tegangan bolak-balik
dengan tegangan efektif 220 V. Tentukanlah:
a. impedansi rangkaian;
b. arus efektif yang mengalir pada rangkaian;
c. tegangan efektif antara ujung-ujung induktor.
Penyelesaian:
a. Impedansi rangkaian

b. Arus efektif pada seluruh rangkaian


c. Tegangan efektif antara ujung-ujung induktor

RESONANSI PADA RANGKAIAN R-L-C


Resonansi pada rangkaian seri R-L-C terjadi ketika XL = XC.
Keadaan ini menyebabkan impedansi rangkaian Z memiliki harga
minimum yang bernilai sama dengan hambatan murni R. Adapun
arus dalam rangkaian menjadi maksimum. Garis singgung antara
kurva Z dan garis linear R merupakan titik terjadinya frekuensi
resonansi. Di titik tersebut besaran Z bernilai minimum. Perhatikan
gambar berikut.

Saat terjadinya resonansi,


Oleh karena , maka diperoleh frekuensi resonansi

Rangkaian resonansi dapat dijumpai pada rangkaian penala.


Caranya dengan mengubah-ubah frekeunsi melalui kondensator
variabel. Jika frekuensinya sesuai, frekuensi gelombang radio akan
di tangkap.

Contoh Soal
Pada frekuensi berapakah sebuah rangkaian R-L-C seri yang
dihubungkan bertegangan bolak-balik akan beresonansi. Apabila R
= 80 ohm, L = 1 henry, dan C = 1 F?

Penyelesaian:
Diketahui
R = 80 ohm
L = 1 henry
C = 1 F = 10-6 F
Ditanyakan: f = …?
Jawab:
Frekuensi resonansi terjadi jika:
Video Pembelajaran:
https://www.youtube.com/watch?v=U7Dd-Ph511c
https://www.youtube.com/watch?v=BLVMWeSutX4
SOAL LATIHAN:
1. Suatu tegangan bolak-balik memiliki nilai maksimum 220 volt. Besar tegangan
efektifnya adalah ... volt.
2. Suatu induktor 6000mH dihubungkan dengan tegangan efektif 1000 volt dan
frekuensi 60 Hz. Nilai arus efektifnya adalah ... ampere.
3. Sebuah dinamo menghasilkan tegangan sinusoidal dengan persamaan V = 100 sin
200t. Pernyataan berikut ini berhubungan dengan tegangan yang dihasilkan dinamo
tersebut.
a. Tegangan maksimum………
b. Tegangan efektif……………..
c. Frekuensi tegangan…………

4. Sebuah hambatan 600 , induktor 1000 dan kapasitor 200 disusun


seri. Jika susunan ini dihubungkan dengan sumber tegangan AC
100 V, maka daya rangkaiannya adalah….Watt

Anda mungkin juga menyukai