Anda di halaman 1dari 6

Laboratorium Pengukuran Sistem Tenaga

LAPORAN PERCOBAAN

NO. PERCOBAAN : 11

JUDUL PERCOBAAN : RESONANSI PARALEL R+L+C

NAMA PELAPOR : ………………………………………..

NAMA PARTNER : 1. ……………………………………..

2. ……………………………………..

3. ..........................................................

KELAS / KELOMPOK : 1A1

TANGGAL PENGUKURAN : ................................................................

TANGGAL PENYERAHAN : ................................................................

NILAI :...............................................................

Jurusan Teknik Elektro – Politeknik Negeri Bandung


Laboratorium Pengukuran Sistem Tenaga

I. Tujuan
Selesai praktikum mahasiswa dapat
- Menjelaskan keadaan resonansi pada rangkaian paralel.
- Membuktikan terjadinya resonansi pada rangkaian paralel.
- Membuktikan pada saat resonansi IR = IS
- Membuat kurva impedansi fungsi frekuensi Y = f(frek)
- Membuat kurva arus fungsi frekuensi I = f(frek)

II. Petunjuk Keselamatan Kerja


- Pemberian sinyal dari luar (pembangkit gelombang) dipasangkan setelah
sumber tegangan modul dihidupkan.
- Kalibrasi alat ukur sebelum digunakan untuk mengukur.
- Pastikan semua sambungan terhubung dengan baik.
- Pastikan pengatur tegangan Power Supply selalu pada posisi “Nol” sebelum
posisi “ON”.
- Berhati-hatilah dengan tegangan AC keluaran variac.

III. Landasan Teori


Pada suatu rangkaian R,L,C paralel yang dicatu sumber tegangan sinusoida bila
frekuensi, atau L, atau C diatur besarnya, akan diperoleh suatu kondisi dimana
bagian imajiner dari admitansi sama dengan nol, sehingga dipenuhi persamaan :
1 1
f = f0 =

2 π LC
, keadaan ini disebut resonansi.

IR IL IC

VS R L C

Gambar 12.1 Rangkaian R,L,C paralel


Pada hubungan paralel masing-masing cabang dapat dijumlahkan secara vektor,
sehingga dari penjumlahan ini didapat arus total. Arus yang lewat pada kapasitor
mendahului tegangan sebesar 900 dan arus pada induktor terlambat sebesar 900
terhadap tegangan, dan pada kondisi ini disebut keadaan resonansi paralel.

Jurusan Teknik Elektro – Politeknik Negeri Bandung


Laboratorium Pengukuran Sistem Tenaga

Pada keaadaan resonansi :


- Admitansi Y = G = 1/R dan Impedansi eqivalen : Z = R
- Arus I paling kecil.
- IL = I C
- IR = I S
Diagram vektor tegangan dan arus saat resonansi :

j
IC

Y IR = IS VR = VL = VC = VS
0 riil

IL

-j

Gambar 12.2. diagram vektor arus dan tegangan saat resonansi


Seperti sudah disebutkan diatas, untuk mendapatkan kondisi resonansi rangkaian
paralel, kita dapat mengatur salah satu dari ketiga parameter, yaitu :
1. Mengatur frekuensi untuk mendapatkan frekuensi resonansi dimana L dan C
tetap.
2. Mengatur kapasitansi C agar resonansi terjadi pada frekuensi yang sudah
ditetapkan, jadi L dan frekuensi tetap.
3. Mengatur induktansi L agar resonansi terjadi pada frekuensi yang sudah
ditetapkan, jadi frekuensi dan kapasitansi C tetap.

IV. Alat dan Bahan Yang Digunakan


1. Generator fungsi........................................................................1 buah
2. Osciloscope 2 kanal...................................................................1 buah
3. Multimeter.................................................................................3 buah
4. Resistor 1kΩ..............................................................................1 buah
5. Induktor 500mH masing-masing...............................................1 buah
6. Variabel kapasitor......................................................................1 buah
7. Kabel penghubung.

Jurusan Teknik Elektro – Politeknik Negeri Bandung


Laboratorium Pengukuran Sistem Tenaga

V. Langkah Percobaan
1. Buat rangkaian seperti Gambar 3.
2. Atur tegangan generator 10 Vp-p gelombang sinusoida.
3. Ukur arus I, arus pada R, arus pada L, arus pada C untuk setiap harga
frekuensi yang tercantum pada tabel 1 dan hasilnya masukan pada tabel.
4. Ulangi percobaan dari langkah 2 sampai dengan langkah 4 untuk harga L dan
C seperti tercantum pada tabel 2 dan 3, hasilnya masukan pada tabel.
5. Turunkan tegangan generator fungsi dan matikan.
6. Atur tegangan generator fungsi dmpai 10Vp-p gelombang sinusoida pada
frekuensi 150 Hz, amati gelombang Vs pada Osciloscope.
7. Turunkan tegangan generator fungsi dan matikan.
8. Selesai percobaan, bereskan peralatan dan simpan pada tempatnya.

VI. Gambar Rangkaian Percobaan

CRO

1Kё L C

1ё 1ё 1ё
VS=10Vp-p

Gambar 12.3. Rangkaian Percobaan

Jurusan Teknik Elektro – Politeknik Negeri Bandung


Laboratorium Pengukuran Sistem Tenaga

VII. Lembar Pengisian

Tabel 11.1 Untuk C = 0,22 µF


V
F sumber sumber IL IC IR IZ Z
No Beda Ø
c/s Vp – p mA p-p mA p-p mA p-p mA p-p Vs/Iz
(volt)

1 100 10
2 200 10
3 300 10
4 400 10
5 500 10
6 600 10
7 700 10
8 800 10
9 900 10
10 1000 10
11 10

VIII. Pertanyaan dan Tugas


1. Hitung frekuensi resonansi dari harga L dan C pada tabel 12.1 dan 12.2
2. Buat kurva arus (I) fungsi frekuensi (f) dari tabel 12.1 dan 12.2
3. Buat kurva impedansi (Z) fungsi frekuensi (f) dari tabel 12.1 dan 12.2
4. Tentukan frekuensi resonansi dari ketiga kurva arus diatas, bandingkan dengan
hasil perhitungan.
5. Berikan contoh aplikasi resonansi paralel !
6. Berikan kesimpulan dari percobaan diatas !

Jurusan Teknik Elektro – Politeknik Negeri Bandung


Laboratorium Pengukuran Sistem Tenaga

Jurusan Teknik Elektro – Politeknik Negeri Bandung

Anda mungkin juga menyukai