Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 2

PERCOBAAN 6
Rangkaian Integrator

Oleh :

Nama : Kefas Brianugra Bramantya


Nrp : 1310197015
Kelas : 1 D4 PLN

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI


DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
PERCOBAAN 6
RANGKAIAN INTEGRATOR
A. Tujuan :
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat :
 Merangkai rangkaian integrator dengan komponen pasifR dan C.
 Menentukan nilai komponen R dan C untuk memperoleh variasi bentukgelombang
output dengan merubah nilai frekuensi.
 Menggambarkan bentuk gelombang output, jika diberi input gelombang kotak.

B. Dasar Teori
Rangkaian integrator merupakan rangkaian yang menggunakan prinsip terjadinya fenomena
transient di dalamnya. Secara sederhana fenomena transient pada rangkaian RC dapat dijelaskan
menggunakan proses pengisian dan pengosongan kapasitor. Hanya bedanya, jika proses
pengisian dan pengosongan kapasitor yang sesungguhnya haus digunakan sumber tegangan DC.
Sedangkan pada rangkaian integrator diberi sumber tegangan kotak (square wave), dimana
tegangan kotak diasumsikan sebagai tegangan DC dengan periode ON dan OFF tertentu sesuai
periode tegangannya (hal ini hanya digunakan untuk mempermudah penjelasan). Rangkaian
pengisian dan pengosongan kapasitor dapat dilihat pada Gambar 13.1a dan Rangkaian Integrator
dapat dilihat pada Gambar 13.1b.

Tegangan V0 pada Gambar 13. dapat dihitung menggunakan KVL. (Kirchoff Voltage Law)
seperti pada persamaan (13-1).

Dari persamaan (13-1) jika ωRC > > 1 ,maka : V0 = 1/jωRC x V1 (13-2)
Untuk merubah persamaan (13-2) kedalam domain waktu, maka harus mengganti dengan,

Sehingga persamaan (12-2) akan berubah menjadi persamaan (12-3),

Jadi tegangan output dari rangkaian diferensiator pada persamaan (13-3) dapat ditulis menjadi
persamaan (13-4).

C. Rangkaian Percobaan :
1. Pengukuran Tegangan Output

Prosedur Pengukuran :
 Buat rangkaian percobaan seperi Gambar 13.2, dengan R-= 10KΩ. dan f=500Hz
kemudian ukur V0 menggunakan oscilloscope dual trace (tegangan V1 pada channel 1
dan tegangan V0 pada channel 2).
 Lakukan pengukuran tegangan V0 untuk setiap perubahan nilai C = 0,001uF ; 0,01uF;
0,1uF; 0,5uF; 1uF (perhatikan untuk setiap perubahan nilai capasitor, tegangan input
harus dipertahankan konstan 1 Volt). Kemudian amati bentuk gelombang V0 untuk
setiap perubahan nilai capasitor.
 Gambarkan bentuk gelombang tegangan input dan output seperti yang terlihat pada
oscilloscope seperti Gambar 13.3
 Lakukan percobaan berikutnya, dengan rangkaian percobaan yang sama seperti Gambar
12.2 dengan besanya R = 10 KΩ dan C = 0,01uF. Untuk percobaan ini, yang diubah-
ubah adalah frekuensinya.
 Kemudian ukur V0 menggunakan osciloscope dual truce (tegangan V1 pada channel 1
dan tegangan V0 pada channel 2) untuk seiap penubahan frekuensi = 100 Hz; 500 Hz; 1
KHz; 5 KHz; 7,5 KHz dan 10 KHz (perhatikan untuk setiap perubahan frekuensi,
tegangan input harus dipertahankan konstan 1 Volt
 Amati dan gambarkan bentuk gclombaag tegangan input dan output pads kertas
millimeter, bentuk gelombang seperti yang terlihat pada oscilloscope
GAMBAR RANGKAIAN & HASIL SIMULASI

Simulasi 1
R = 10 kΩ
f = 500 Hz
C = (diubah-ubah)
Kondisi C = 0.001uF

Kondisi C = 0.01uF
Kondisi C = 0.1uF

Kondisi C = 0.5uF

Kondisi C = 1uF
Simulasi 2
R = 10 kΩ
f = (diubah-ubah)
C = 0.01 uF
Kondisi F = 100 Hz

Kondisi F = 500 Hz

Kondisi F = 1000 Hz
Kondisi F = 5000 Hz

Kondisi F = 7500 Hz

Kondisi F = 10000 Hz

Anda mungkin juga menyukai