Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 2

PERCOBAAN 5
Rangkaian Differensiator

Oleh :

Nama : Kefas Brianugra Bramantya


Nrp : 1310197015
Kelas : 1 D4 PLN

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI


DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
PERCOBAAN 5
RANGKAIAN DIFFERENSIATOR
A. Tujuan :
Sctelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat :
 Merangkai rangkaian differensiator dengan komponen pasif R, L dan C.
 Mencntukan nilai komponcn R dan C untuk memperoleh variasi bentuk gelombang
output dengan mcrubah nilai frekuensi.
 Menggambarkan bentuk gelombang output, jika diberi input gelombang kotak.

B. Teori Penunjang
Differensiator adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari komponen pasif R dan C yang
diberi sumber tegangan berupa sinyal AC dengan gelombang kotak (square wave). Prinsip
rangkaian diferensiator dapat dianalogikan dengan rangkaian pengosongan muatan pada
kapasitor. Rangkaian pengisian dan pengosongan kapasitor juga terdiri dari komponen R dan C
tetapi diberi sumber tegangan DC. Sedangkan pada rangkaian diferensiator sumber tegangan
berupa gelombang kotak yang dapat diasumsikan sebagai gelombang DC dengan periode
tertentu polaritasnya dibalik. Rangkaian pengisian dan pengosongan kapasitor dapat dilihat pada
Gambar 12. la dan Rangkaian diferensiator dapat dilihat pada Gambar 12.1b.
Tegangan V. pada Gambas 12. I dapa dihitung mcnigguakan KVL (Kirchof Vollage Low)
seperti pada persamaan (12-1).

Dari persamaan (12-1) jika ωRC << 1, maka V0= jωRC x V1 (12-2)
Untuk nengubah persamaan (12-2) kedalam domain frekuensi, maka harus mengganti dengan,

Sehingga persamaan (12-2) akan berubah menjadi persamaan (12-3),

Jadi tegangan output dari rangkaian diferensiator pada persamaan (12-3) dapat ditulis menjadi
persamaan (12-4).
C. Rangkaian Percobaan :
1. Pengukuran Tegangan Output

Prosedur Pengukuran :
 Buat rangkaian percobaan seperti Gambar 12.2, dengan R= 10KQ dan :500Hz kemudian
ukur Vo menggunakan oscilloscope dual race (tegangan V; pada channel 1 dan tegangan
V. pada channel 2).
 Lakukan pengukuran tegangan Vo untuk setiap penbahan nilai C = 0,00luF ; 0,01uF ; 0,1
uF ; 0,5 HF ; 1 HF (perhatikan untuk setiap perubahan nilai capasitor, tegangan input
harus dipertahanan konstan 1 Volt). Kemudian amati bentuk gelombang V, untuk setiap
perubahan nilai capasitor.
 Gambarkan bentuk gelombang tegangan input dan output seperti yang terlihat pada
oscilloscope seperti Gambar 12.3.

 Lakukan percobaan berikutnya, dengan rangkaian percobaan yang sama seperti Gambar
12.2 dengan besarnya R = 10 KO dan C = 0,01uF. Untuk percobaan ini, yang diubah-
ubah adalah frekuensinya.
 Kenudian ukur V, menggunakan oscilloscope dual trace (legangan V, pada channei ! dan
tegangan Vo pada channel 2) untuk setiap penubahan frekuensi fs 100 Hz; 500 Hz; 1
KHZ;5 KHz; 7,5 KHz can 10 KHz (perhatikan untuk setiap perubahann frekuensi,
tegangan input harus dipertahanan konstan 1 Volt)
 Amati dan gambarkan bentuk gelombang tcgangan input dan output pada kertas
millimcter, bentuk gclombang seperti yang terlihat pada oscilloscope,
GAMBAR RANGKAIAN & HASIL SIMULASI

Simulasi 1
R = 10 kΩ
f = 500 Hz
C = (diubah-ubah)
Kondisi C = 0.001uF

Kondisi C = 0.01uF
Kondisi C = 0.1uF

Kondisi C = 0.5uF

Kondisi C = 1uF
Simulasi 2
R = 10 kΩ
f = (diubah-ubah)
C = 0.01 uF

Kondisi F = 100 Hz

Kondisi F = 500 Hz

Kondisi F = 1000 Hz
Kondisi F = 5000 Hz

Kondisi F = 7500 Hz

Kondisi F = 10000 Hz

Anda mungkin juga menyukai