Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PERCOBAAN

NOMOR PERCOBAAN :7

JUDUL PERCOBAAN : PENGUAT KELAS C TERTALA

NAMA PRAKTIKAN : AZIZAH WISMANINGSIH

KELAS / NIM : TE-2A / 4.31.16.0.05

TANGGAL PERCOBAAN : 9 NOVEMBER 2017

PENYERAHAN LAPORAN : 15 NOVEMBER 2017

PENGAMPU : Arif Nursyaid, Drs., M.T.

LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI (D4)
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
TAHUN 2017
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro

Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Eletronika Telekominkasi

1. NOMOR JOBSHEET :7
2. JUDUL : PENGUAT KELAS C TERTALA

3. TUJUAN :
Setelah melaksanakan praktikum, menyusun rangkaian, memeriksa rangkaian dan
menganalisa data diharapkan mahasiswa dapat :

a. Menentukan frekuensi resonansi dari penguat kelas C tertala.


b. Menjelaskan efek penguat kelas C tertala pada gelombang persegi.
4. DASAR TEORI :

Klasifikasi Amplifier

Bias dc dari rangkaian transistor menentukan klasifikasi amplifier dari transistor


tersebut. Letak titik Q tiap kelas penguat seperti gambar 12.1 berikut :

 Penguat Kelas A : titik kerja transistor terletak ditengah-tengah garis beban dc.
Transistor tetap dalam daerah aktif selama seluruh perioda. Sehingga sinyal yang
dihasilkan utuh 360o. Pada dasarnya penguat kelas A bekerja pada bagian linier dari
karakteristiknya.
 Penguat Kelas B : titik kerja transistor terletak pada titik sumbat (cutoff).
Transistor hanya tinggal dalam daerah aktif untuk setengah perioda. Sehingga sinyal
yang dihasilkan setengah perioda.
 Penguat Kelas AB : titik kerja transistor terletak diantara titik kerja klas A dan
klas B. Sinyal yang dihasilkan kurang dari 360o dan lebih dari setengah perioda
(180o).
 Penguat Kelas C : titik kerja transistor dipilih sedemikian rupa sehingga arus
keluarannya (atau tegangannya) adalah nol untuk lebih dari setengah gelombang dari
sinyal sinusoida. Sehingga sinyal keluaran yang dihasilkan kurang dari setengah
gelombang sinusoida.
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro

Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Eletronika Telekominkasi

Saturasi

Daerah Cut Daerah


Off Saturasi
Daerah
Aktif
Cut Off

(a) (b)

Gambar 12.1. (a) Kurva karakteristik masukan dan titik operasi


(b) Kurva karakteristik keluaran dan titik operasi

Pada penguat kelas A, tegangan bias diberikan agar penguat beroperasi pada tengah-
tengah garis beban. Sedangkan pada penguat kelas C , tegangan bias diberikan berada
dibawah cut off. Jika diberikan sinyal masukan sinusoida, keluaran penguat akan
terdistorsi. Keluaran terdistorsi ini dapat diperbaiki dengan menggunakan rangkaian
resonansi paralel.

5. ALAT DAN BAHAN :


1. Multimeter Analog merk Sanwa 1 buah
2. Multimeter Digital merk Sanwa 1 buah
3. Protoboard 1 buah
4. Resistor 10KΩ dan 1KΩ 1 buah
5. Transistor 2N3904 1 buah
6. Kapasitor 1F; 40,047F; 0,01F
7. Osiloskop merk Owon OS 505 28 1 buah
8. Generator Fungsi 1 buah
9. Catu daya 12 V 1 buah
10. Kabel penghubung secukupnya
6. LANGKAH PERCOBAAN :
1. Siapkan catu daya ( Power Supply).
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro

Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Eletronika Telekominkasi

2. Pastikan catu daya pada kondisi OFF dan pengatur tegangan pada posisi
minimum.
3. Hubungkan catu daya dengan tegangan jala-jala.
4. Siapkan catu daya untuk mencatu rangkaian penguat.
5. Buat rangkaian seperti berikut:

Vcc = +12 Volt

C3 0,047 uF L1 2,5mH C2 0,01 uF

Vout

Vin C1 1 uF
2N3904

R1 10 K

Gambar 12.2. Rangkaian Percobaan Penguat klas C tertala

6. Hitunglah terlebih dahulu frekuensi resonansi dari penguat dengan menggunakan


1
rumus fo  dengan nilai L = 2,5 mH dan C = 0,01 F
2 . LC
7. Pindahkan catu daya ke posisi ON dan jangan masukkan dulu masukan dari
sinyal generator. Ukurlah tegangan VCE dan VBE dari rangkaian.
8. Pasang signal generator dengan masukan gelombang sinus dengan frekuensi 3
KHz dan amplitudonya 3 Vp-p. Ukurlah tegangan masukan Vi dan bentuk
gelombang pada R1 demikian juga keluaran Vo. Gambarlah bentuk gelombang
masukan dan keluaran. Bandingkan bentuknya.
9. Ukurlah frekuensi pada Vo.
10. Ubahlah bentuk gelombang masukan menjadi bentuk persegi. Dengan frekuensi
3 KHz dan amplitudonya 3 Vp-p.
11. Amati bentuk gelombang pada keluaran. Sambil diamati tersebut, naikkan
frekuensi masukan sampai Vo mencapai maksimum. Ukur dan catat frekuensi
masukan dan keluaran. Gambarkan bentuk gelombangnya.
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro

Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Eletronika Telekominkasi

12. Bandingkan frekuensi keluaran pada langkah 9 dan 11, bandingkan dengan hasil
perhitungan pada langkah 6.
13. Lepaskan L1 dan C2, gantikan dengan resistor 1K.
14. Berikan masukan gelombang sinus dengan frekuensi 1 KHz dan amplitudonya 3
Vp-p.
15. Amati dan catat bentuk gelombang masukan dan keluaran. Apa pengaruh rangkaian
LC?

7. DATA PERCOBAAN :
a. Pengukuran Vce dan Vbe
Vce =8V
Vbe =0V
b. Pengukuran fo
fo = 200 Khz
c. Frekuensi Vo = 3 Khz
Vin = 3,8 V
Vout = 9,4 V

Gambar ouput dan input


d. Gelombang kotak pada frekuensi 3Khz dan amplitude 3 Vpp
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro

Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Eletronika Telekominkasi

e. Saat frekuensi dinaikkan sampai Vout maksimum


 Frekuensi = 11 Khz (frek function)
Frek input = 11,06 Khz
Frek output = 19,69 Khz
 Frekuensi = 16 Khz (frek function)
Frek input = 16,13 Khz
Frek output = 79,34 Khz
 Frekuensi = 30 Khz (frek function)
Frek input = 49 Khz
Frek output = 49,96 Khz
f. Saat L dan C diganti R = 1 Khz
Vpp = 3 V f = 1Khz

7. PERTANYAAN DAN TUGAS :

A. Tugas
1. Carilah contoh rangkaian penguat tertala yang lain
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro

Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Eletronika Telekominkasi

B. Pertanyaan
1. Mengacu pada gambar rangkaian percobaan, apabila diinginkan frekuensi
resonansi sebesar 50 KHz, berapa besar kapasitansi dari kapasitor yang
harus dipasang?
Jawab : Kapasitansi yang diperlukan untuk frekuensi resonasi adalah 50 Khz
adalah 4.045x10-9 atau 4pf.

2. Apabila diinginkan frekuensi resonansi 5MHz, dan kapasitornya 500 pF,


berapa besarnya induktor yang harus dipasang?
Jawab : Besar Induktor untuk menghasilkan resonansi 5 Mhz kapasitor 500
pF adalah 2,0225 x10-6/2 μF.

3. Gelombang berbentuk persegi dengan frekuensi 25 KHz, sebenarnya terdiri


dari frekuensi dasar 25 KHz, dan frekuensi harmonik pertama, kedua dan
seterusnya. Berapa besarnya frekuensi harmonik pertama, kedua dan
ketiganya?
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro

Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Eletronika Telekominkasi

Jawab : f harmonik 1 = 25 KHz


f harmonik 2= 50 KHz
f harmonik 3 = 75 KH
8. ANALISA :
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa rangkaian
penguat kelas c tertala menggunakan 1 transistor 2N3904 dengan pengaturan
pemasangan tiap kaki transistor disesuaikan dengan datasheet. Sebelum
menganalisis rangkaian penguat kelas c tertala, dilakukan perhitungan teoritis
terhadap nilai frekuensi resonansi, dengan rumus :

Dengan menggunakan rumus tersebut maka dapat ditentukan nilai R dan C pada
rangkaian penguat kelas C. Transistor pada penguat kelas C bekerja aktif hanya pada
phase postitif saja , bahkan jika sempit pada puncak puncaknya saja yang dikuatkan.
Sisa sinyal bisa direplika oleh rangkian resonaso L dan C .

Penguat kelas C menghasilkan sinyal output kurang dari 180 derajat dari sinyal output
. hal ini karena bias yang diberikan kepada transistor terletak dibawah titik cut off
(mati). Untuk transistor NPN adalah dengan memberikan tegangan Vbe negatif.
Efisiensi penguat kelas C menjadi sangat tinggi, karena hidupnya transistor hanya
sebentar. Dengan menggunakan rangkaian ternala pada bagoan output penguat kelas
C dapat diperoleh output penguat sinyal output berupa sinus.

9. KESIMPULAN :

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa


penguat kelas C merupakan rangkaian penguat yang hanya menggunakan 1
transistor. Arus keluarannya dan teganganya adalah nol untuk lebih dari setengah
gelombang dari sinyal sinusoida. Sehingga sinyal keluaran yang dihasilkan kurang
dari setengah gelombang sinusoidal.

Anda mungkin juga menyukai