Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN TRANSITOR PENGUAT

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA II

Dosen Pengampu :

Vina Oktaviani, M.T.

Disusun Oleh :

Shavira Karunia Devi (1513621064)

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA


PENDIDIKAN VOKASIONAL TEKNIK ELEKTRONIKA
2023
A. Pendahuluan
Transistor adalah komponen semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat, saklar
(switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal. Transistor yang bekerja berdasarkan
arus inputnya disebut transistor jenis Bipolar Junction Transistor (BJT), sedangkan yang
bekerja berdasarkan tegangan inputnya, disebut Field Effect Transistor (FET).

Transistor sebagai penguat dibagi dalam beberapa kelas, tergantung dari posisi titik
kerja transistor (titik Q) pada suatu grafik karakteristik transistor. Namun, penguat yang
mempunyai efisiensi paling baik adalah jenis penguat kelas A, dimana titik kerja transistor
berada ditengah tengah dari garis beban transistor. Untuk menempatkan titik kerja
transistor tersebut, sangat ditentukan oleh nilai komponen pendukung, seperti nilai tahanan
dan kapasitor di sekitar transistor tersebut.

Prinsip dasar transistor sebagai penguat adalah arus kecil pada basis mengontrol
arus yang lebih besar dari kolektor melewati transistor. Transistor berfungsi sebagai
penguat ketika arus basis berubah. Perubahan kecil arus basis mengontrol perubahan besar
pada arus yang mengalir dari kolektor ke emitter. Berdasarkan sistem pertanahan transistor,
penguat transistor dibagi menjadi tiga jenis, yaitu penguat basis (Common Base-CB),
penguat emitor (Common Emitter-CE), dan penguat kolektor (Common Collector-CC).

Jenis-Jenis Penguat Transistor


1. Common-Base (CB)
Penguat Common Base adalah jenis penguat yang memiliki karakteristik
yaitu transistor sebagai penguat tegangan. Penguat Common Base adalah penguat
yang menggunakan transistor dengan kaki Base (B) atau basisnya digroundkan,
kemudian tegangan input dimasukkan melalui kaki Emitter dan tegangan output
diambil dari kaki Collector.
2. Common-Emiiter (CE)
Penguat Common Collector adalah jenis penguat yang memiliki
karakteristik yaitu transistor sebagai penguat arus. Penguat Common Collector
adalah penguat yang menggunakan transistor dengan kaki Collector-nya
digroundkan, kemudian arus input dimasukkan melalui kaki Base (B) atau basis,
sehingga arus outputnya dapat diambil dari kaki Emitter pada transistor.

3. Common-Collector (CC)
Penguat Common Emitter adalah jenis penguat yang memiliki karakteristik
sebagai penguat tegangan yang menggunakan transistor. Penguat Common Emitter
menggunakan transistor dimana kaki Emitte-nya digroundkan, kemudian tegangan
input dimasukkan melalui kaki Base dan tegangan outputnya diambil dari kaki
Collector pada transistor.
4. Penguat Kelas A
Penguat tipe class A disebut sebagai penguat yang memiliki tingkat fidelitas
yang tinggi (hifi). Selama sinyal masih bekerja di daerah aktif, bentuk sinyal
keluarannya akan sama persis dengan sinyal input. Namun penguat kelas A ini
memiliki efisiensi yang rendah kira-kira hanya 25% – 50%. Kondisi ini karena titik
Q yang ada pada titik A, sehingga dalam kondisi tidak ada sinyal input (atau ketika
sinyal input = 0 Vac) transistor tetap bekerja pada daerah aktif dengan arus bias
konstan. Transistor selalu aktif (ON) sehingga sebagian besar dari sumber catu daya
terbuang menjadi panas. Karena ini juga transistor penguat kelas A perlu ditambah
dengan pendingin ekstra seperti heatsink yang lebih besar.

B. Alat dan Bahan


1. Transistor NPN BC 547 (3 buah)
2. Transistor NPN 2N3904 (1 buah)
3. Resistor 1k Ohm (11 buah)
4. Resistor 1k5 Ohm (1 buah)
5. Resistor 220 Ohm (1 buah)
6. Resistor 560 Ohm (1 buah)
7. Resistor 100 Ohm (1 buah)
8. Kapasitor 10mikrofarad/25V (5 buah)
9. T Block 2 kaki (4 buah)
10. Pin Header Male (10 buah)
11. PCB Polos 5x5cm (4 buah)
12. Solder
13. Timah
14. Multimeter
15. Lotion Nyamuk
16. Fericlorid
C. Langkah Kerja
1. Alat Rangkaian
a. Siapkan alat dan bahan
b. Buat skema dan layout dari masing-masing rangkaian
c. Sablon layout pada PCB polos menggunakan lotion nyamuk
d. Keringkan PCB polos yang sudah disablon selama 10-20 menit
e. Lalu siapakan cairan untuk etching, yaitu Fericloride
f. Masukkan PCB polos yang sudah disablon ke dalam cairan lalu etching
sampai tembaga pada PCB polos luntur
g. Angkat PCB lalu bersihkan tinta dengan air dan kawat cuci piring
h. Pasang komponen sesuai layout masing-masing rangkaian
i. Lalu solder kaki komponen sehingga tersambung dengan jalur layout di
PCB
j. Lakukan pengecekan menggunakan multimeter, pastikan semua
komponen tersambung sesuai dengan layout
k. Setelah alat jadi kita tinggal melakukan pengecekan tegangan input dan
output dari masing-masing rangkaian
l. Masukkan tegangan VCC 5V pada T Block rangkaian
m. Lalu pasang probe hitam pada GND T Block dan probe merah pada
input/ouput
n. Lihat nilainya pada multimeter digital
2. Simulasi Multisim
a. Buka website multisim dan login
b. Klik kolom pencarian, ketik “create circuit”
c. Buat skema sesuai dengan masing-masing rangkaian
d. Lalu jalankan simulasi dan lihat grafik tegangan input-output masing-
masing rangkaian
e. Bandingkan hasil alat, simulasi, dan teori
D. Hasil Praktikum
1. Alat
Rangkaian Gambar Input Output

Common-Base
Common-
Emitter

Common-
Collector

Penguat Kelas A

2. Simulasi
Rangkaian Skema Grafik

Common-Base
Common-Emitter

Common-
Collector

Penguat Kelas A

3. Teori
Rumus Bias Transistor Pembagi Tegangan
𝑅2
Vb=(𝑅1+𝑅2)Vcc
Ve=Vb-Vbe
𝑅1∗𝑅2
Rb=𝑅1+𝑅2
𝑉𝑏−𝑉𝑏𝑒
Ib=𝑅𝑏+(1+𝛽(𝐷𝐶))𝑅𝑒
Ic= β(DC)Ib
Vc=Vcc-RcIc
Skema Rangkaian CB, CE, dan CC (karena transistor dan resistor sama)

Diketahui:
Vcc=5V
R1=R2=Rc=Re=1k Ohm
β(DC)=100
Vbe=0,7V
Maka:
1𝑘
Vb=(1𝑘+1𝑘) 5 = 2,5𝑉
Ve=2,5V-0,7V=1,8V
1𝑘∗1𝑘
Rb=1𝑘+1𝑘 = 500 𝑂ℎ𝑚
2,5𝑉−0,7𝑉
Ib=500+(1+100)1𝑘 = 17𝜇𝐴
Ic=100*17 μA=1,7mA
Vc=5V-1k*1,7mA=3,3V

a. Commmon-Base
Pada rangkaian CB
Ve=input=1,8V
Vc=output=3,3V
b. Common-Emitter
Pada rangkaian CE
Vb=input=2,5V
Vc=output=3,3V
c. Common-Collector
Pada rangkaian CC
Vb=input=2,5V
Ve=output=1,8V
Skema Rangkaian Penguat Kelas A

Diketahui:
Vcc=5V
R1=1k5 Ohm
R2= 560 Ohm
Rc= 220 Ohm
Re=100 Ohm
β(DC)=100
Vbe=0,7V
Maka:
560
Vb=( ) 5 = 1,3𝑉 (input)
560+1𝑘5
Ve=1,3V-0,7V=0,6V
1𝑘5∗560
Rb=1𝑘5+560 = 407 𝑂ℎ𝑚
1,3𝑉−0,7𝑉
Ib=407+(1+100)100 = 57𝜇𝐴
Ic=100*57 μA=5,7mA
Vc=5V-220*5,7mA=3,7V (output)

E. Kesimpulan
Disini dapat kita buktikan bahwa benar salah satu fungsi transistor sebagai penguat
tegangan dengan menggunakan rangkaian CB, CE, CC, dan penguat kelas A melalui alat,
simulasin dan perhitungan, walaupun dari kedua percobaan dan teori terdapat perbedaan
hasil (tidak seakurat teori) hal ini disebabkan karena setiap resistor mempunyai toleransi,
dan VCC yang mungkin saja tidak pas 5V (bisa lebih/kurang).

Anda mungkin juga menyukai