TRANSISTOR
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2018/2019
2 PERSIAPAN
Transistor Switch (Malvino, hal. 235-236)
“Bipolar Junction Transistors”, Bab 6 buku “Electronics Principles” Oleh Albert Malvino dan
David J. Bates
Bab 4, bab 6, bab 8 buku “Electronic devices conventional current version” oleh Thomas L.
Floyd
Datasheet transistor 2N3904
Datasheet transistor IRF520
Datasheet transistor BD139
3 PERALATAN PRAKTIKUM
Sumber Tegangan DC (1)
Multimeter (2)
Note: Jika Arus yang dihasilkan pada rangkaian melebihi 300mA GANTI multimeter dengan
Ampermeter atau multimeter yang memiliki ketahanan arus diatas 1A (Minta multimeter dan ikuti
petunjuk pemakaian (Kepada Asisten, Koor-Shift, atau PJ-Modul))
Osiloskop (1)
Signal Generator (1)
Bread Board (1)
Kit Box (1 Set)
Resistor (3.3kΩ, 1kΩ, 33kΩ, 330Ω, 510Ω, 220Ω)
Capasitor (1uF, 47uF, 180nF)
Potensiometer atau Resistor Variabel (50kΩ, 100kΩ)
Transistor 2N3904 (1)
Transistor IRF540 (1)
Transistor BD139 (1)
Kabel Jumper
Note: Sebelum melakukan percobaan diHARUSkan membaca datasheet dari transistor yang
digunakan. Hal ini akan ditanyakan pada TES AWAL praktikum.
4 DASAR TEORI
Transistor merupakan komponen elektronika yang pada dasarnya berfungsi sebagai pengontrol
arus listrik. Fungsi utama transistor adalah sebagai penguat sinyal dan switch (saklar). Dalam aplikasi
nya pada divais elektronik, penguatan pada sinyal listrik dan switch banyak digunakan. Oleh karena itu,
transistor menjadi salah satu komponen yang penting. Berdasarkan perkembangannya, transistor
terbagi menjadi BJT (bipolar junction transistor) dan FET (field effect transistor).
1. Bipolar Jucnticon Transistor (BJT)
Transistor BJT disusun oleh material semikonduktor tipe p dan tipe n. Berdasarkan konfigurasi
material penyusunnya, BJT terbagi menjadi PNP dan NPN. Pada gambar 1 ditunjukkan simbol dari
transistor BJT.
Gambar 1. Struktur dan Simbol Transistor BJT[2]
Transistor BJT memiliki tiga bagian/pin yaitu collector, emitter, dan base. Besarnya kuat arus
yang mengalir dikontrol oleh besar arus yang mengalir dari basis ke emitter. Pada pemakaian standar,
arus kecil yang mengalir dari basis ke emitter akan menyebabkan arus besar mengalir dari collector ke
emitter. Cara kerja transistor BJT tipe npn adalah ketika kondisi antara pin base dan emitter dipanjar
mundur, (VB < 0.7), tidak ada arus yang mengalir dari collector ke emitter. Kondisi ini dinamakan cut-
off. Pada kondisi ini, transistor berperan sebagai saklar terbuka (open switch) dan besar tegangan VCE
akan sama dengan VCC. Sementara, transistor berperan sebagai saklar tertututp (closed switch) apabila
pin base dan emitter dipanjar maju (VB > 0.7). Pada kondisi tersebut arus akan mengalir dari collector
ke emitter. Kondisi ini disebut keadaan saturasi. Besar arus yang mengalir dari collector ke emitter
dalam keadaan saturasi disebut IC(sat).
Vcc
I c ( sat ) (1)
Rc
Sementara, besar arus minimum pada basis yang diperlukan untuk menghasilkan keadaan saturasi
adalalah IB(min)
I c ( sat )
I B (min) (2)
DC
βDC adalah gain transistor. Nilai gain terdapat di datasheet dan ditulis sebagai hfe.
R2
VBB VCC (1)
R1 R2
(3) Hitung arus yang melari di emitter untuk mendapatkan arus yang mengalir di kolektor
VE
IE (3)
R4
VC VCC I C R3 (4)
Besar penguatan pada rangkaian Common Emmiter dapat dinyatakan sebagai perbandingan antara
tegangan output dan tegangan input.
Vout
A (5)
Vin
Keterangan :
VBB : Tegangan pada pin basis transistor
VE : Tegangan pada pin emitter transistor
VC : Tegangan pada pin collector transistor
IE : Arus yang melewati pin emitter transistor
IC : Arus yang melewati pin collector transistor
A : Besar penguatan
6 LANGKAH PERCOBAAN
4.1 Transistor Sebagai Saklar
4.1.1 MOSFET Sebagai Saklar
8 REFERENSI
1) Malvino, Albert Paul. Electronics Principles, 8th edition. McGraw-Hill Education. United states:
2007. Chapter 6: Bipolar Junction Transistors
2) Floyd, Thomas L. Electronic devices conventional current version, 9th edition. Prentice Hall.
United States: 2012.
LOG AKTIVITAS
Nama :
NIM :
Shift :
R1 VCC R1 VCC
R2 Frekuensi R2 Frekuensi
R4 R4
C1 C1
R3= R3=
Vin= Vin=
Vout= Vout=
Gain= Gain=
R3= R3=
Vin= Vin=
Vout= Vout=
Gain= Gain=
3. Kuva Pembebanan
Besaran Nilai Besaran Nilai Besaran Nilai Besaran Nilai
R1 Vcc VB C1 47uF
R4 frekuensi Gain
R5
Gambar
Data Gambar
C1=47u
Data Gambar
C2=0
C1=0
C3=0
C2=1u
C3=0
Data Gambar
C1=47u
Data Gambar
C2=1u
C1=0
C3=0
C2=47u
C3=0
Data Gambar
C1=47u
Data Gambar
C2=47u
C1=0
C3=0
C2=0
C3=1u
Data Gambar
C1=47u
Data Gambar
C2=1u
C1=0
C3=47u
C2=0
C3=47u