Anda di halaman 1dari 4

MODUL I RANGKAIAN RANGKAIAN DASAR TRANSISTOR

Sarah ikrimatul izmi (K1C016065)


Asisten: Muhammad Fachrurrozy
TanggalPercobaan: 8/5/2018
PAF15210P-Elektronika Dasar II
Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika–Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan AlamUnsoed

Abstrak rangkaian penguat Common Base (CB), dan


Common Colector (CC), dan perbedaan antara
Telah dilakukan praktikum tentang “Rangkaian
penguat Common Base (CB), dan Common Colector
Dasar Transistor”. Adapun tujuan dari percobaan
(CC).
ini yaitu memahami prinsip kerja serta perbedaan
Komponen yang digunakan adalah RL =
rangkaian penguat Transistor Common Base dan
Common Colector.Praktikum dilakukan dengan dua 10 Kohm, RE = 56 ohm, RB = 1.2 M ohm, RC =
percobaan yaitu menggunakn rangkaian penguat 2,2 Kohm, C1 , C2 = 3 µF/ 16 V, hfe = 313 dan VCC
common collector serta common base dengan sinyal = 9V. Sinyal masukkan bersumber dari
masukkan bersumber dari generator isyarat dengan generator isyarat dengan frekuensi 100 Hz dan
frekuensi 100 Hz dan 1KHz. Menggunakan 1KHz. Nilai tegangan masukan divariasikan
komponen-komponen sebagai berikut: R L = 10 K dengan nilai kelipatan 10 mulai dari 50-1000
ohm, RE = 56 ohm, RB = 1,2 M ohm, RC = 2,2 K mVpp. Kemudian keluarannya dihubungkan
ohm, C1 , C2 = 3 µF/ 16 V, hfe = 245 dan VCC = 9V. dengan osiloskop. Dengan mengetahui nilai
Metode pengambilan data dilakukan melalui tegangan masukan dan tegangan keluaran maka
pengamatan gelombang pada osiloskop untuk nilai penguatan dapat ditentukan.
menentukan tegangan outpun dan tegangan input
digunakan Transformator 9 volt sebagai tegangan 2. STUDI PUSTAKA
sumberdengan memvariasikan nilai tegangan Rangakaian transistor adalah rangkaian
masukan dari 50-1000 mVpp,hasil bagi antara komponen elektronika yang terbuat serta
sinyal output dengan sinyal input inilah yang disebut tersusun oleh bahan semikonduktor yang
nilai penguatan (K). Data-data yang dikumpulkan mempunyai tiga kaki yang biasa disimbolkan
yaitu tegangan output yang diimplementasikan dalam basis (B), emitor (E), dan kolektor (K). Transistor
grafik penguatan terhadap tegangan output. sendiri dibagi menjadi dua jenis tipe yaitu
Kata kunci: Transistor, Common Base, Common transistor PNP dan juga transistor NPN yang
ColectorTegangan input, Tegangan membedakan kedua transistor tersebut yaitu
output, Nilai penguat tegangan (K) dapat dilihat pada tanda panah, area emitor (E),
jika anak panah kebagian dalam, maka
1. PENDAHULUAN transistor tersebut adalah transistor PNP,
Praktikum elektronika dasar merupakan sementara jika anak panah mengarah kearah
pengimplementasian praktik untuk menerapkan luar maka transistor tersebut NPN [5].
teori yang sudah dipelajarai dalam mata kuliah
Elektonika Dasar. Dalam peralatan elektronika
dasar yang komplek.
Transistor merupakan komponen
elektronika yang befungsi sebagai pengut arus,
stabilisaai, penyaklaran dan lain-lain. Dalam
adaptor transistor berfungsi sebagai stabilizer,
untuk penyetabil arus yang keluar dari blok
filter. komponen transistor terbagi atas 3 macam
konfigurasi dari rangkaian penguat transistor
yaitu Common Emitter (CE), Common Base (CB), Gambar 2.1 : letak simbol kaki-kai pada PNP dan NPN
Sumber : (Zainia,2014)
dan Common Colector (CC) [3]. pada praktikum
ini bertujuan untuk mengetahui prinsip kerja
Penguat Common Emitter adalah
penguat yang kaki emitor transistor digrounkan,
lalu input dimasukan kebasis dan output diambil
pada kaki kolektor. Penguat Common Colector
adalah penguat yang kaki kolektor transistor
digrounkan, lalu input dimasukan kebias dan
output diambil pada kaki emitor. Penguat
Common Base mempunya karakteristik sebagai
penguat tegangan [1].

Gambar 2.2 : Rangkaian Penguat Common Base


Sumber : (Elektronika Dasar,2013)
Penguat Common Collector adalah
penguat dimana kaki kolektor di tanahkan, lalu
input di masukkan ke basis dan output di ambil
pada kaki emiter dan penguat
berkarakteristik sebagai penguat arus [1].

3.

4.

I.
a)
b)
c)
d)
e)
f)
ini

Gambar 2.3 : Rangkaian Penguat Common Collector

b.
Sumber : (Elektronika Dasar,2013)

JUDUL SUB-BAB
a. Penguat common base
Penguat common colector

METODOLOGI

ALAT DAN BAHAN


Osiloskop (CRO)
Multimeter digital (MMD)
Generator Isyarat
Breadboard
Transistor 313
Resistor 1,2M Ω;10kΩ;56Ω;dan2,2k Ω
g) Kapasitor 3μF /16V dua buah
zlvjc()
II.

yCRO10VfH
Dibuatrngkpdeoshm
h) Batrai 9 Volt

CARA KERJA
0.9 0.2 0.22
1 0.2 0.2

5. HASIL DAN ANALISIS ANALISIS DATA

III. HASIL Penguat Common Base adalah penguat


yang kaki basis transistor di groundkan, lalu
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan input di masukkan ke emitor dan output
diperoleh hasil yakni : diambil pada kaki kolektor. Penguat Common
Base mempunyai karakter sebagai penguat
RB : 1,2M Ω tegangan, Sedangkan Penguat Common Collector
RE : 56 Ω adalah penguat  dimana kaki kolektor transistor
di groundkan / ditanahkan , lalu input di
RC : 2,2kΩ masukkan ke basis dan output diambil pada
RL : 10k Ω kaki emitor dan penguat ini berkarakteristik
sebagai penguat arus.
C1 : 3μF/16V Karakteristik transisitor dapat
: 3μF/16V dijelaskan dalam kurva karakteristik. kurva
C2 \
karakteristik merelasikan IC dan VCE dengan IB
sebagai parameter. Parameter-parameter
Tabel 4.1
transistor tidaklah konstan, meskipun tipe sama
Penguat Common Bases namun parameter dapat berbeda. Kurva
Vin kolektor terbagi menjadi tiga daerah yaitu
Vout V out jenuh, aktif dan cut- off.
(mVpp K=
(mVpp) V¿ Daerah jenuh (saturasi) adalah daerah
)
0.05 0.12 2.4 dengan VCE kurang dari tegangan lutut (knee)
0.1 0.22 2.2 VK. Daerah jenuh terjadi bila sambungan emiter
0.2 0.44 2.2 dan sambungan basis dibias maju. Pada daerah
0.3 0.64 2.13 jenuh arus kolektor tidak bergantung pada nilai
0.4 0.9 2.25 IB. Tegangan jenuh kolektor emiter, VCE(sat)
0.5 1.1 2.2 untuk transistor silikon adalah 0,2 volt
0.6 1.4 2.33 sedangkan untuk transistor germanium adalah
0.7 1.6 2.28 0,1 volt. Daerah aktif adalah antara tegangan
0.8 1.8 2.25 lutut VK dan tegangan dadal (break down) VBR
0.9 2 2.22 serta di atas IB ICO. Daerah aktif terjadi bila
1 2.2 2.2 sambungan emiter diberi bias maju dan
sambungan kolektor diberi bias balik. Pada
daerah aktif arus kolektor sebanding dengan
arus balik. Penguatan sinyal masukan menjadi
Tabel 4.2 sinyal keluaran terjadi pada saat aktif.Daerah
Penguat Common Collector cut-off (putus) terletak dibawah IB = ICO.
Sambungan emiter dan sambungan kolektor
Vin Vout V out dibias balik. Pada daerah ini IE = 0 ; IC = ICO = IB.
K=
(Vpp) (Vpp) V¿
0.05 0.04 0.8 Pada praktikum ini membahas
0.1 0.08 0.8 bagaimana perbedaan rangkaian common base
0.2 0.145 0.725 dan common collector, yang menggunakan
0.3 0.19 0.633 transistor sebagai penguat,transistor harus
0.4 0.2 0.5 berada dalam kondisi aktif. Kondisi aktif
0.5 0.2 0.4 dihasilkan dengan memberikan bias pada
0.6 0.2 0.33 transistor. Bias dapat dilakukan dengan
0.7 0.2 0.285 memberikan arus yang konstan pada basis atau
0.8 0.2 0.25 pada kolektor.saat kondisi aktif transistor
diberikan sinyal (input) yang kecil, maka akan pada kaki emitor. Hasil tegangan output
dihasilkan sinyal keluaran (output) yang besar common collector lebih besar dari common
[2]. Hasil bagi antara sinyal output dengan base.
sinyal input inilah yang disebut faktor
penguatan. Niali penguatan dalam suatu 6. DAFTAR PUSTAKA
rangkaian akan bernilai konstan apabila
melewati frekunsi 100Hz – 1KHz, Secara umum [1] Elektronika
penguat hanya mampu melewatkan daerah Dasar.2013.http://elektronika-
frekuensi menengah. dasar.web.id/penguat-1-satu-transistor/.
Faktor penguat yang diperoleh dari Diakses 16 Mei 2017 pukul 21.00 WIB
hasil tabel 4.1 dan 4.2 melalu hasil pembacaan [2] Sutrisno, 1986 Sutrisno, 1986.
pada LCD CRO dimana semakin tinggi nilai Elektronika : Teori dan Penerapannya,
Vout maka penguat tegangan semakin turun
Jilid I. Bandung : Penerbit ITB
atau dapat dikatakan nilai penguat yang
diperoleh tidak konstan hal tersebut [3] Yuda Isparela. 2012. Regulator 5 Volt.
dikarenakan terdapat gangguan atau noise yang Web : http://www.linksukses.com.Diakses
cukup besar masuk ke dalam sistem. 16 Mei 2017 pukul 21.00 WIB
Noise merupakan sinyal lain yang tidak
diharapkan dalam sistem, karena bersifat [4] Zainia ,Azizatul.2014.
mengganggu terhadap sinyal asli, gangguan https://www.academia.edu/12301065/Ran
yang diakibatkan sinyal noise dapat merusak gkaian_penguat_transistor_common_emit
bentuk sinyal asli serta menambah atau or_common_basis_common_colector.Dia
mengurangi amplitudo pada gelombang sinus kses 16 Mei 2017 pukul 22.00 WIB
[5] Zemansky, 1962 Zemansky, Mark W.
6 Kesimpulan 1962. Fisika Untuk Universitas 2. Jakarta:
Berdasarkan hasil percobaan yang telah Yayasan Dana Buku Indonesia
diperoleh, pada percobaan ini dapat Lampiran:
disimpulkan bahwa :
1) Cara kerja rangkaian penguat common
base dan common collector yang
menggunakan transistor sebagai
penguat, transistor harus berada dalam
kondisi aktif. Kondisi aktif dihasilkan
dengan memberikan bias pada
transistor. Bias dapat dilakukan dengan
memberikan arus yang konstan pada
basis atau pada kolektor.saat kondisi
aktif transistor diberikan sinyal (input)
yang kecil, maka akan dihasilkan sinyal
keluaran (output) yang lebih besar.
Hasil bagi antara sinyal output dengan
sinyal input inilah yang disebut faktor
penguatan.
2) Perbedaan antar penguat common base
dan common collector terletak pada
rangkaian serta hasil tegangan output
yang diperoleh. common base
teganganinput di masukkan ke emitor
dan output diambil pada kaki kolektor
sedangkan common collectorinput di
masukkan ke basis dan output diambil

Anda mungkin juga menyukai