Anda di halaman 1dari 10

TUGAS FILSAFAT ILMU

Disusu Oleh :

Sarah Ikrimatul Izmi

24040122420025

PROGRAM MAGISTER ILMU FISIKA

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2023
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Lingkaran tanaman (Crop Circle atau CC) merupakan suatu pola teratur pada ladang tanaman
yang terbentuk secara misterius dan seringkali hanya dalam waktu semalam. Fenomena crop
circle sampai saat ini masih menjadi sebuah misteri dan kemunculannya hampir selalu dikaitkan
dengan UFO (unidentified flying object). Sejumlah orang menggagap crop circle adalah karya
dari alien, dan merupakan sebuah pesan dari spesies asing, yang mungkin merupakan bahasa
mereka. Ada juga yang percaya bahwa crop circle adalah karya iseng seseorang yang ingin
menakut-nakuti atau membuat takjub orang yang melihatnya. Namun benarkah demikian?
Bisakah manusia membuatnya? Ataukah crop circle hanya merupakan suatu fenomena alam?

Seperti penelitian yang dilakukan pada Crop Circle di Berbah, Sleman, Yogyakartapada
tahun 2011 oleh tim dari Lembaga Antariksan dan Penerbangan Nasional (Lapan)
menyimpulkan bahwa Crop Circle tersebut adalah buatan manusia. Namun kesimpulan tersebut
berbeda dengan penelitian lebih lanjut yang dilakukan oleh Muhammad Nur dan tim. Hasil
peneltian yang dilakukan menemukan fakta-fakta yang mengarahkan bahwa Crop Circle tersebut
tidak mungkin dibuat oleh manusia.

Menurut Colin Andrew seorang anggota CCCS (Centre for Crop Circle Studies) yang telah
melakukan penelitian sejak 1990 yang terdiri dari para peneliti profesional, penulis, paranormal
berbakat bahkan ada yang berprofesi sebagai pawang hujan, dan mempunyai stasiun pangkalan
sendiri untuk studi ilmiah tentang crop-circle ini mengatakan bahwa ada sembilan teori tentang
terbentuknya crop-circle, yaitu: Teori Pusaran Angin (Whirlwind Vortex) seperti angin tornado,
angin puyuh, atau angin lesus, Teori Pusaran Plasma (Plasma Vortex), Kekuatan Gerakan Bumi
(Earth Energies), Buatan Mahluk Asing (ET, Extra-Terrestrial atau UFO), Arkeologi Bawah
Tanah (Underground Archaeological), Penggunaan Bahan Kimia (Chemical Applications), teori
ini sudah usang dan tidak dipakai lagi, Hoaxes atau buatan manusia yang kemudian dibesar-
besarka, Ciptaan Tuhan (God Force), Percobaan Militer (Military Experimentation). Namun, jika
Crop Circle tersebut merupakan buatan manusia, rotasi penyiraman dengan desain geometris
yang sangat rumit akan sulit terjadi. Oleh karena itu, Richard Taylor, Direktur Institut Ilmu
Material di University of Oregon menjelaskan bahwa pola rumit Crop Circle dapat dibuat dengan
perangkat GPS yang terprogram. Untuk membuat garis lurus dapat digunakan laser. Taylor juga
menjelaskan, jika terpapar gelombang mikro, sambungan batang tanaman mengembang, tetapi
tidak pecah. Hasilnya tanaman akan merebah dengan keadaan tangkai merebah seperti yang
ditemukan pada kebanyakan Crop Circle.

Masih banyak perdebatan lain yang muncul akibat fenomena Crop Circle. Oleh karena itu,
penelitian ini dibuat untuk memaparkan fakta-fakta sains dibalik fenomena-fenomena Crop
Circle yang terjadi di Dunia. Dengan begitu penelitian ini dapat mendukung atau memberikan
bukti tentang hipotesis bagaimana Crop Circle dapat terbentuk.
BAB II
METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan menggunakan study pustaka. Informasi dan
data dikumpulkan dari berbagai sumber seperti buku, artikel, jurnal, penelitian-penelitian,
kisahkisah sejarah, dan sebagainya. Referensi serta hasil penelitian sebelumnya yang sejenis
berguna untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang dibahas, yatu mengenai crop
circle. Dari berbagai sumber refernsi kita bisa memecahkan masalah berdasarkan teori-teori serta
fakta-fakta yang telah teruji kebenarannya.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Crop Circle di Indonesia


Lingkaran tanaman di ladang tersebut diyakini sebagai kejadian fenomena lingkaran
tanaman yang pertama di Indonesia dan kemudian ramai disaksikan para warga sekitar tempat
kejadian tersebut. Para warga sekitar meyakini lambang tersebut adalah simbol pendaratan
pesawat BETA dari planet lain. Selain kesaksian tentang pesawat makhluk asing, terdapat
berbagai kesaksian dari warga sekitar tentang penyebab fenomena tersebut,
seperti SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) milik PLN, maupun sebuah angin
puting beliung terlihat naik turun di ladang tersebut dan membentuk lambang misterius tersebut
Peristiwa munculnya lingkaran tanaman di Berbah tersebut kemudian diikuti beberapa
fenomena serupa, masih di sekitar daerah Yogyakarta, yang kedua dikonfirmasi adalah di Dusun
Wanujoyo, Srimartani, Bantul, Bantul tanggal 25 Januari 2011, dan di Dusun Kumbangan,
Desa Banyusari, Kecamatan Tegalrejo, Magelang tanggal 30 Januari 2011. Pola
kedua lingkaran tanaman yang selanjutnya tersebut dikonfirmasi tidak serumit maupun sebesar
pendahulunya di Berbah. etelah munculnya lingkaran tanaman pertama di Sleman,
seorang mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta mengaku bahwa dia dan enam
temannya dari Fakultas MIPA dan Ilmu Pertanian UGM adalah pelaku pembuat lingkaran
tanaman di Sleman.

Astronom Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin,


mengatakan bahwa lingkaran tanaman tidak disebabkan UFO, melainkan buatan manusia.
Menurut Thomas, Fenomena yang sama di banyak negara lain membuktikan bahwa lingkaran
tanaman adalah rekayasa buatan yang tujuannya dapat sebagai karya seni, komersial, maupun
hanya lelucon kreatif. Meski pola yang digambarkan lingkaran tanaman terkadang terlihat rumit
dan susah, banyak orang yang membuat lingkaran tanaman di berbagai negara-negara lain. Para
peneliti LAPAN sendiri mengkonfirmasi bahwa LAPAN tetap tidak akan mengirim tim untuk
menyelidiki fenomena lingkaran tanaman yang terjadi di Sleman maupun daerah lainnya karena
pasti bahwa lingkaran tanaman tersebut adalah buatan manusia dan bukan fenomena antariksa.
Namun fakta-fakta yang diungkapkan oleh tim peneliti dai Universitas Diponegoro, Semarang
mengungkapkan bahwa Crop Circle tersebut tidak mungkin dibuat oleh manusia.
Media begitu saja ikut menyimpulkan bahwa Crop Circle tersebut merupakan buatan
manusia. Media terlalu percaya pada informasi versi resmi pemerintah. Seluruh media, baik
cetak, penyiaran atau online terlalu mengacu pada otoritas resmi, yaitu LAPAN dan kepolisian.
Padahal banyak fakta-fakta yang seharusnya ikut diberitakan namun tidak diinformasikan ke
masyarakat. Hal ini tetunya akan menggiring opini masyarakat untuk percaya bahwa Crop Circle
tersebut buatan manusia, tanpa mengetahui fakta-fakta yang sebenranya.

Dalam jurnal yang ditulis oleh Wendratama, media tidak menggali fakta mendalam dari
warga sekitar Crop Circle itu sendiri atau dari peneliti yang ada lainnya. Media tidak
memberitakan bahwa Crop Circle ditemukan pukul 3 dini hari dan CC ditemukan pukul 7 pagi.
Tim Lapan baru datang setelah 2 hari kemunculan Crop Circle. Tim Lapan langsung memasukan
penanda ke pusat Crop Circle dan menyimpulkan bahwa itu adalah buatan manusa karena
penanda itu dengan mudahnya masuk pasti sudah ada yang menancapkan sesuatu terlebih dahulu
ke situ untuk membuat Crop Circle tersebut. Tim lapan juga menyimpulkan bahwa terdapat
jejak kaki dan tanaman padi patah di lokasi Crop Circle yang mengarahkan bahwa Crop Circle
tersebut merupakan buatan manusia.

Hal tersebut menunjukan bahwa data yang atau fakta yang ditemukan oleh tim Lapan
merupakan data yang tidak akurat. Crop Circle terbentuk di area persawahan yang subur dan
gembur, pastinya akan dengan mudah menancapkan apapun kedalam tanah tersebut. Selain itu
tim Lapan juga datang setelah 2 hari Crop Circle terbentuk, jejak kaki manusia dan patahan padi
tentunya disebabkan banyaknya pengunjung yang datang kesana untuk melihat fenomena
tersebut. Jelas sekali bahwa fakta-fakta sesungguhnya yang benar merupakan hasil data yang
ditemukan oleh tim peneliti UNDIP.
BAB IV
DISKUSI DAN REKOMENDASI

Berdasarkan pendapat para ilmuan dan para ahli di Indonesia tetang crop circle yang ada di
seleman Yogyakarta itu bukan merupakan uatan manusia karena tumbuhan yang berada di
sekitar crop circle tersebut tidak ada yang mengalami patahantetapi hanya pembengkokan saja.
Dan tidak masuk akal jika dibuat oleh manusia hanya dalam satu malam. Menurut saya crop
circle yang ada di sleman itu terjadi bisa karna UFO karena diperkuat oleh pendapat Colin
Andrew seorang anggota CCCS (Centre for Crop Circle Studies) yang telah melakukan
penelitian sejak 1990 yang terdiri dari para peneliti profesional, penulis, paranormal berbakat
bahkan ada yang berprofesi sebagai pawang hujan, dan mempunyai stasiun pangkalan sendiri
untuk studi ilmiah tentang crop-circle ini mengatakan bahwa ada sembilan teori tentang
terbentuknya crop-circle, yaitu:

1. Teori Pusaran Angin (Whirlwind Vortex) seperti angin tornado, angin puyuh, atau angin
lesus
2. Teori Pusaran Plasma (Plasma Vortex)

3. Kekuatan Gerakan Bumi (Earth Energies)

4. Buatan Mahluk Asing (ET, Extra-Terrestrial atau UFO)

5. Arkeologi Bawah Tanah (Underground Archaeological)

6. Penggunaan Bahan Kimia (Chemical Applications), teori ini sudah usang dan tidak dipakai
lagi

7. Hoaxes atau buatan manusia yang kemudian dibesar-besarkan

8. Ciptaan Tuhan (God Force)

9. Percobaan Militer (Military Experimentation)


Menurut Hand Barbara Clow dalam karya barunya, Agenda Pleadian Sementara itu, berbicara
dari salurannya yang disebut “Satya”, ia menyebutkan bahwa Pleadians (semacam piring
terbang) mempertimbangkan interaksi gravitasi dan cahaya bintang untuk menjadi yang paling
penting dalam formasi. Beliau berpendapat bahwa cahaya bintang adalah batu penjuru dari
piramida kreatif, yang membimbing dan mengarahkan transformasi materi tertentu dan
energi. (Lihat Clow, Barbara Hand, The Pleiadian Agenda — A New Cosmology for the Age of
Light, Santa Fe, NM: Bear & Co., 1995, pp. 65-66.)
Dalam skema ini, plasma hanya fase keempat dari tujuh masalah yang berkaitan dengan gas,
cairan, dan padatan terhadap dasar piramida pembuatan crop-circle. Gravitasi adalah matriks
yang mengikat dan memberikan kontinuitas dalam arti ruang lengkung Einstein di sekitar materi.
Gravitasi adalah daya tarik, sedangkan cahaya bintang adalah kecenderungan. Stellar cahaya
plasma mungkin bisa muncul selama formasi pembuatan circle-crop, tetapi diatur secara internal
oleh sebuah “lokus yang jenius”, dan jika terjadi dialam ini bukan emulasi laboratorium. (Kamus
mendefinisikan “lokus yang jenius” itu biasanya dikatkan dengan hal-hal yang bersifat mistis
seperti ketua dewa atau roh dari sebuah tempat ia memiliki akar yang sama yang muncul dalam
genesa dan generasi.) Jika kita berpikir untuk melangkah lebih jauh sepanjang garis “New Age”
atau tentang ide-ide era cahaya maka teori-teori seperti tidak dapat disangkal, dan seseorang
harus melihat secara dekat bukti tanaman itu sendiri, apakah ada perubahan secara yang spesifik?

 Apakah ada konversi amoniak dalam siklus nitrogen?


 Apakah ada pembengkakan sel yang berubah karena beberapa proses perubahan difusi air?

 Apakah ada gas-gas terlarut dalam tabung xilem konsentrasi yang sama seperti pada sampel
kontrol?

 Atau apakah perubahan terpengaruh sepenuhnya pada tingkat genetik, dan entah bagaimana
cepat dikirim ke dalam salinan sel baru?
(Hal ini akan sesuai dengan pendapat Barbara Hand Clow’s yang menyampaikan pesan bahwa
DNA memiliki “komponen bintang”.) Tentang teori gravitasi plasma ini jika dikaji lebih dalam
lagi akan menjadi lebih menarik karena banyak fakta-fakta baru yang memungkinkan crop-circle
itu terbuat. Hanya saja pada saat ini belum ada fakta ilmiah atau hasil uji ilmiah untuk
membenarkan teori atau dugaan dugaan teori sementara seperti ini.
Crop circle menjadi dimensi baru dengan bentuk fenomena yang oleh orang – orang dianggal
menjadi jauh lebih besar, lebih kompleks, termasuk energy yang bekerja pada pembentukkanya.
Kombinasi teori-teori sederhana tidak bisa lagi dipakai untuk menjelaskan “keanehan” dari
kekuatan alam ini. Dilihat dari pendaat Barbara Hand Clow’s menyatakan bahwa kombinsi teori-
teori sederhana saja tidak bisa dipakai dalam menjelaskan tentang crop circle. Salah satu
hipotesis yang mungkin dalam crop cricle ini adalah crop circle dibuat oleh UFO karena
kecerdasan UFO melebihi kecerdasan manusia dan kecanggihan alat UFO juga melebihi
kecanggihan yang ada di dunia ini, karena untuk membuat crop circle yang sangan presisi
dengan pola yan rumit dalam waktu semalam membutuhkan kecanggihan alat, perhitungan dan
pemikiran yang sangat matang.
DAFTAR PUSTAKA

https://alvinburhani.wordpress.com/2011/01/24/teori-tentang-crop-circle/

https://id.wikipedia.org/wiki/Lingkaran_tanaman

Anda mungkin juga menyukai