Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Alam semesta atau jagat raya ini dapat diartikan sebagai suatu ruangan atau lingkup
atau cakupan yang maha besar di mana di dalamnya terjadi segala sesuatu peristiwa alam
yang dapat diungkapkan manusia maupun yang belum dapat diungkap oleh manusia.
Alam semesta terbentuk kira-kira ribuan juta tahun yang lalu yang bersamaan dengan
adanya ledakan besar.1

Namun bukan hanya teori ledakan besar saja yang menjadi satu-satunya teori
terbentuknya alam semesta ada teori-teori lain yang memiliki bukti yang kuat tentang
terbentuknya alam semesta ini. Bukan hanya ada teori tapi adanya alam semesta ini juga
melalui tahap-tahap. Peristiwa penciptaan alam semesta terjadi selama enam masa dalam
prespektif Islam, sebagaimana dinyatakan oleh Allah SWT dan disepakati oleh ilmuwan
ahli ilmu alam dalam enam tahap.2

Namun terlepas dari itu semua kami tetap menyadari kalau adanya alam semesta ini
karena kehendak Nya, karena Allah SWT yang Mahakuasa dan berkehendak dimuka
bumi ini atas ciptaan-Nya.3

Oleh sebab itu kita tidak boleh heran bahwa sejak zaman purbakalah hingga sekarang
manusia dari berbagai peradaban mencoba menemukan model terbentuknya bumi sesuai
dengan tingkat perkembangan pengetahuan dan kecendekiaannya.4

Perkembangan citra manusia mengenai alam raya seringkali terikat sangat erat pada
pengetahuan apriori yang diturunkan kepadanya melalui otoritas. Hal ini menyebabkan
bahwa pandangan tentang alam raya sulit diuji kebenarannya melalui pengalaman.5

Bagaimana konsepsi para ilmuwan tentang peciptaan jagad raya dan pemikiran apa
yang melandasinya? konsepsi itu berubah-ubah sepanjang sejarah, bergantung pada

1
Diakses dari https://www.academia.edu/6151189/MAKALAH_siap_teori_penciptaan_alam_semesta pada
tanggal 22 Oktober 2019 Pukul 07.15 WITA.
2
Ibid.
3
Ibid.
4
Ibid.
5
Ibid.

1
tingkat kecanggihan alat-alat observasinya, dan bergantung pada tingkat kemajuan fisika
itu sendiri. Konsepsi yang mereka kemukakan bahwa jagad raya ini tidak terbatas dan
besarnya tidak terhingga, konsepsi ini berasal dari Newton. Konsepsi mereka yang lain
adalah bahwa alam ini tidak berubah keadaannya sejak waktu tak terhingga lamanya
sampai masa yang akan datang. Dan tentunya juka masih akan terus berkembang teori
yang akan lebih relevan atau diterima oleh masyarakat dunia di abad millenium ini.6

Oleh karena itu penulis akan mencoba membahas tentang perkembangan pemikiran
tentang pembentukan alam raya dan asal usul kehidupan di bumi ditinjau dari pandangan
sains modern juga pandangan Islam yaitu menurut Alquran.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian alam semesta?

2. Apa saja teori – teori penciptaan alam semesta menurut sains modern?

3.Bagaimanakah proses pembentukan alam semesta jika ditinjau dalam pandangan

Alquran?

4. Apa saja teori – teori tentang asal usul kehidupan di bumi menurut sains modern?

5. Bagaimankah proses asal usul kehidupan di bumi menurut pandangan Alquran?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari alam semesta.

2. Untuk mengetahui teori penciptaan alam semesta menurut sains modern.

3. Untuk mengetahui proses pembentukan alam smesta jika ditinjau dalam pandangan

Alquran.

4.Untuk mengetahui teori asal usul kehidupan di bumi menurut sains modern.

5. Untuk mengetahui asal usul kehidupan menurut pandangan Alquran.

6
Ibid.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Alam Semesta


Alam semesta adalah fana. Ada penciptaan, proses dari ketiadaan menjadi ada, dan
akhirnya hancur. Bagaimanakah alam semesta tak berbatas tempat kita tinggal ini
terbentuk? Bagaimanakah keseimbangan, keselarasan, dan keteraturan jagat raya ini
berkembang? Bagaimanakah bumi ini menjadi tempat tinggal yang tepat dan terlindung
bagi kita?7
Aneka pertanyaan seperti ini telah menarik perhatian sejak ras manusia bermula. Para
ilmuwan dan filsuf yang mencari jawaban dengan kecerdasan dan akal sehat mereka
sampai pada kesimpulan bahwa rancangan dan keteraturan alam semesta merupakan bukti
keberadaan Pencipta Mahatinggi yang menguasai seluruh jagat raya.8
Alam semesta atau jagad raya didefinisikan sebagai ruang-waktu dimana semua
energi dan materi berkumpul. Massa dan energi yang berada di alam semesta terdiri atas
73% energi gelap, 23% materi gelap dingin dan 4% atom. Alam semesta mungkin
mempunyai 1011 galaksi dimana tiap-tiap galaksi mempunyai 1011 bintang yang tersebar
dengan masing-masing bintang memiliki 1057 atom hidrogen.9
Dan Sekitar tahun 700-600 SM, orang babylon beranggapan bahwa alam semesta
merupakan suatu ruangan atau selungkup dimana bumi yang datar sebagai lantainya,
sedangkan langit sebagai bentuk ruangan yang begitu luas. Ukuran diameter Bumi
(12.500 km) baru diketahui pada abad ke- 3 (oleh Eratosthenes), jarak ke Bulan (384.400
km) abad ke-16 ( Tycho Brahe, 1588), jarak ke Matahari (sekitar 150 juta km) abad ke-17
(Cassini, 1672), jarak bintang 61 Cygni abad ke-19 , jarak ke pusat Galaksi abad ke-20
(Shapley, 1918), jarak ke galaksi-luar (1929), Quasar dan Big Bang (1965). Perjalanan
panjang ini terus berlanjut antargenerasi.10
Namun pendapat ini sudah sangatlah lama pengertian alam semesta yang sebenarnya
adalah suatu ruangan yang maha besar, dimana di mana di dalamnya terjadi segala
peristiwa alam yang dapat diungkapkan manusia maupun yang belum diungkap manusia,
dan pendapat ini jelaskan kembali oleh Nicolas Copernikus dalam bukunya yang berjudul
“ De Revolutionisme Orbium Coelestium” yang menyatakan bahwa alam semeta adalah
7
Ibid.
8
Ibid.
9
Ibid.
10
Ibid.

3
tempat tinggal bagi makhluk hidup (bumi) yang bumi dan benda langit lainnya
mengelilingi matahari sebagai pusat dari tata surya.11

B. Teori Pembentukan Alam Semesta


1. Teori Sains Modern
a. Teori Kabut
Teori kabut dikemukakan oleh dua orang ilmuan yaitu Imanuel Kant (1724-
1804) seorang ahli filsafat bangsa Jerman dan Piere Simon Laplace (1749-1827)
ahli astronomi bangsa Perancis. Kant mengemukakan teorinya tahun 1755,
sedangkan Laplace mengemukakan tahun 1796 dengan nama Nebular
Hypothesis.12

Pada akhir abad ke-19 teori kabut disanggah oleh beberapa ahli seperti James
Clark Maxwell yang memeberikan kesimpulan bahwa bila bahan pembentuk
planet terdistribusi disekitar matahari membentuk suatu cakram atau suatu
piringan, maka gaya yang disebabkan oleh perbedaan perputaran (kecepatan
anguler) akan mencegah terjadinya pembekuan planet. Pada abad ke-20 percobaan
dilakukan untuk membuktikan terbentuknya cincin-cincin Laplace, menunjukkan
bahwa medan magnet dan medan listrik matahari tekah merusak proses
pembekuan batu-batuan. Jadi tidak ada alasan yang kuat untuk menyatakan bahwa
cincin gas dapat membeku membantuk planet.13

b. Teori Planetisimal
Teori planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlain
dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan
bahwa tata surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang hampir menabrak
matahari.14
c. Teori Pasang Surut Bintang
Teori pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jean dan
Herold Jaffries pada tahun 1917. Hipotesis pasang surut bintang sangat mirip

11
Ibid.
12
Ibid.
13
Ibid.
14
Diakses dari https://medium.com/@harisfauzi8/al-quran-dan-penciptaan-alam-semesta-60fbff47a881 pada
tanggal 22 Oktober 2019 pukul 07.40 WITA.

4
dengan hipotesis planetisimal. Namun perbedaannya terletak pada jumlah awalnya
matahari.15
d. Teori Kondensasi
Teori kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama
G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan
bahwa tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk
cakram raksasa.16
e. Teori Bintang Kembar
Menurut teori bintang kembar, awalnya ada dua buah bintang yang berdekatan
(bintang kembar), salah satu bintang tersebut meledak dan berkeping-keping.
Akibat pengaruh grafitasi dari bintang kedua, maka kepingan-kepingan itu
bergerak mengelilingi bintang tersebut dan berubah menjadi planet-planet.
Sedangkan bintang yang tidak meledak adalah matahari.17
f. Teori Big Bang
Pada awal abad ke-21 muncul teori ledakan maha dahsyat Big Bang,
membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahun yang lalu. Jagat
raya tercipta dari suatu ketaidaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal.
Pada awalnya alam semesta ini berupa satu massa maha padat. Massa maha padat
ini dapat dianggap suatu atom maha padat dengan ukuran maha kecil yang
kemudian mengalami reaksi radioaktif dan akhirnya mneghasilkan ledakan maha
dahsyat.18

2. Teori Islam
a. Surah Fussilat (41:11)

Artinya: “Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih
merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu

15
Ibid.
16
Ibid.
17
Ibid.
18
Diakses dari
https://www.academia.edu/9657905/Teori_Terbentuknya_Alam_Semesta_Dalam_Perspektif_Sains_dan_Al-
Quran pada tanggal 22 Oktober 2019 pukul 08.00 WITA.

5
keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". keduanya
menjawab: "Kami datang dengan suka hati".19

Kata asap dalam tersebut menurut para ahli tafsir adalh merupakan kumpulan
dari gas-gas dan pertikel-partikel halus baik dalam bentuk padat maupun cair pada
temperatur yang tinggi maupun rendah dalam suatu campuran yang lebih atau kurang
stabil.20

Salah satu teori mengenai terciptanya alam semesta (teori Big bang)
disebutkan bahwa alam semesta tercipta dari suatu ledakan kosmis sekitar 10-20
milyar tahun yang lalu mengakibatkan adanya ekspansi (pengembangan) alam
semesta. Sebelum terjadinya ledakan kosmis tersebut, seluruh ruang materi dan energi
terkumpul dalam bentuk titik.21

b. Surah Al-Anbiya’ (21:30)


Artinya: “Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya
langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu (sebingkah penuh),
kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu
yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman”.22

Berdasarkan terjemahan dan tafsir Bachtiar Surin (1978:692) ditafsirkannya


bahwa matahari adalah benda angkasa yang menyala-nyala yang telah berputar
mengeliligi sumbunya sejak berjuta-juta tahun. Dalam peroses perputarannya denagn
kecepatan tinggi itu, maka terlontarlah bingkahan-bingkahan yang akhirnya menjadi
bumi dan beberapa benda angkasa lainnya dari bingkahan matahari itu. Masing-
masing bingkah beredar menurut garis tengah lingkaran matahari, semakin lama
semakin bertambah jauh, hingga masing-masing menempati garis edarnya. Dan
seterusnya akan tetap beredar dengan teratur sampai batas waktu yang hanya
diketahui oleh Allah SWT.23

c. Surah Adz-Dzaariyaat (51:47)


Artinya: “Dan langit, dengan kekuasaan Kami, Kami bangun dan Kami benar
– benar berkuasa”.
19
Ibid.
20
Ibid.
21
Ibid.
22
Ibid.
23
Ibid.

6
Teori ledakan maha dahsyat juga mengatakan adanya pemuaian alam semesta
secara terus-menerus dengan kecepatan maha dahsyat yang diumpamakan
mengembangnya permukaan balon yang sedang ditiup yang mengisyaratkan bahwa
galaksi akan hancur kembali.24

Isyarat ini sudah dijelaskan dalam surat Al-Anbiya’ (21:104) :Artinya:


“(yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran - lembaran
kertas. sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama Begitulah Kami akan
mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; Sesungguhnya kamilah
yang akan melaksanakannya”.25

d. Surah Ath-Tholaq (65:12)


Artinya: “Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.
perintah Allah Berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu, dan Sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi
segala sesuatu”.

Ayat ini mengisyaratkan bahwa ruang angkasa terdiri dari 7 lapis.

e. Surah As-Sajada (32:4)

Artinya: “Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di
antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. tidak
ada bagi kamu selain dari padanya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang
pemberi syafa'at[1189]. Maka Apakah kamu tidak memperhatikan”.

Uraian penciptaan langit dan bumi dan apa-apa yang ada diantara keduanya,
terdapat dalam surat Fush-Shilat ayat 9, 10 dan 12

Artinya: “Katakanlah: "Sesungguhnya Patutkah kamu kafir kepada yang


menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? (yang
bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam".(Q.S[41:9])

Artinya: “Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di


atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan

24
Ibid
25
Ibid.

7
(penghuni)nya dalam empat masa”. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-
orang yang bertanya. ".(Q.S[41:10])

Artinya: “Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia
mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. dan Kami hiasi langit yang dekat
dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-
baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui”.
(Q.S[41:12])

Dengan perincian penafsirannya sebagai berikut :

1. Tahap pertama penciptaan bumi 2 rangakain waktu

2. Tahap kedua penyempurnaan bumi 2 rangkaian waktu

3. Tahap ketiga penciptaan angkasa raya dan planet-planetnya 2 rangkaian waktu

Jadi terbentuknya alam raya ini terjadi dalam 6 rangkaian waktu atau 6 masa.
Selain surat-surat tersebut diatas masih banyak lagi yang menjelaskan tentang
terbentuknya alam raya ini, namun dari yang telah kami sampaikan dalam ringkasan
ini terlihat bahwa secara umum proses terciptanya alam raya ini berlangsung dalam 6
masa, dimana tahapan-tahapan dalam proses tersebut saling berkaitan. Disebutkan
juga bahwa terciptanya alam raya ini terjadi melalui proses pemisahan massa yang
tadinya satu.26

C. Teori Asal Usul Kehidupan Di Bumi


1. Teori Sains Modern
a. Teori Abiogenesis (Generatio Spontanea)
Teori ini mengatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati. Teori
Abiogenesis dicetuskan pertama kali oleh Aristoteles (384 - 322 SM), yang
merupakan tokoh ilmu pengetahuan dari Yunani Kuno.27

Aristoteles melakukan pengamatan ikan-ikan di sungai. Ia berpendapat bahwa


ada sebagian ikan-ikan di sungai tersebut yang berasal dari lumpur. Teori Abiogenesis

26
Ibid.
27
Diakses dari https://sainsmini.blogspot.com/2015/09/3-teori-asal-usul-kehidupan.html pada tanggal 22
Oktober 2019 pukul 08.15 WITA.

8
ini didukung pula oleh seorang ilmuwan Inggris pada tahun 1700 yang bernama
Nedhan. Ia mencoba melakukan penelitian dengan menggunakan rebusan kaldu. Hasil
rebusan kaldu kemudian dimasukkan ke dalam botol dan ditutup dengan gabus.
Setelah beberapa hari, ternyata air kaldu tersebut ditumbuhi bakteri. Akhirnya Nedhan
menyimpulkan bahwa bakteri berasal dari air kaldu.28

Teori ini gugur karena pada abad ke-17, Antonie van Leeuwenhoek berhasil
membuat mikroskop. Penemuan mikroskop inilah yang mengawali berbagai macam
percobaan untuk menguji teori-teori Abiogenesis. Leeuwenhoek mencoba mengamati
air rendaman jerami dengan menggunakan mikroskop temuannya. Ternyata terlihat
bahwa di dalam setetes air rendaman jerami tersebut terdapat benda-benda aneh yang
sangat renik.29

b. Teori Biogenesis
Teori biogenesis adalah suatu teori yang mengemukakan bahwa asal
kehidupan suatu makhluk hidup berasal dari makhluk hidup pula. Semboyan teori
Biogenesis adalah “omne vivum ex ovo” (makhluk hidup berasal dari telur) “omne
vivum ex vivo” (makhluk hidup berasal dari makhluk hidup yang telah ada). Teori
biogenesis ini didukung oleh tokoh-tokoh Biologi lain, seperti berikut.
1. Francisco Redi (1626 - 1698)
Francisco Redi adalah seorang ilmuwan berkebangsaan Italia, ia
merupakan orang pertama yang membantah teori Generatio Spontanea. Ia
melakukan eksperimen untuk mendapat fakta yang benar. Perangkat
percobaan Francisco Redi dapat Anda lihat pada Gambar berikut.

28
Ibid.
29
Ibid.

9
Percobaan Francesco Redi

Coba Anda perhatikan perangkat percobaan Francesco Redi pada


Gambar diatas! Ia menggunakan daging segar yang diletakkan di dalam tiga
tabung. Perlakuan tabung ditutup rapat, tabung II ditutup kain kasa dan tabung
III tidak ditutup dan dibiarkan terbuka.

Setelah beberapa hari Francisco Redi mendapatkan hasil eksperimen.


Ternyata botol tabung I tidak ada mikroba, tabung II terdapat sedikit mikroba,
dan tabung III terdapat banyak mikroba. Dari hasil eksperimen ini Francisco
Redi kemudian membuat kesimpulan bahwa mikroba yang berupa belatung
yang terdapat pada daging tersebut berasal dari telur-telur lalat yang
ditinggalkan pada saat lalat tersebut mengerumuni daging yang membusuk.

Dari hal ini maka teori Abiogenesis runtuh diganti dengan teori
Biogenesis yaitu bahwa makhluk hidup tidak begitu saja terbentuk dari benda-
benda mati, melainkan dari makhluk hidup juga.

2. Spallanzani
Spallanzani adalah seorang tokoh ilmuwan dari Italia. Ia melakukan
kegiatan eksperimen pada tahun 1765, untuk menentang teori Nedham.
Spallanzani mengadakan pembuktian dengan air kaldu yang ditempatkan di
dalam tabung seperti pada Gambar di bawah ini.

Model percobaan Spallanzani

10
Hasil percobaannya sama dengan Francisco Redi yaitu makhluk hidup
berasal dari sesuatu yang hidup. Spallanzani menjelaskan bahwa kegagalan
percobaan Nedham karena Nedham tidak merebus tabung cukup lama sampai
semua organisme terbunuh dan Nedham juga tidak menutup leher tabung
dengan rapat sehingga masih ada organisme yang masuk dan tumbuh.

3. Louis Pasteur
Louis Pasteur melakukan percobaan pada tahun 1864. Tujuan percobaan
Pasteur adalah untuk menguji dan memperbaiki percobaan dari Redi dan
Spallanzani. Pasteur membuat labu berleher angsa, yang agak tertutup namun
masih dapat berhubungan dengan udara, seperti yang terlihat pada Gambar
dibawah!

Labu percobaan Louis Pasteur

Prinsip tabung ini adalah udara dapat masuk ke dalam tabung, tapi
debu akan menempel pada lengkungan leher tabung.

Percobaan yang dilakukan oleh Pasteur adalah merebus kaldu hingga


mendidih kemudian kaldu tersebut didiamkannya beberapa saat di dalam
tabung leher angsa. Setelah beberapa hari, bakteri tidak tumbuh pada kaldu
tersebut, tetapi beberapa hari kemudian air kaldu sudah ditumbuhi bakteri.

Dari teori Pasteur inilah maka teori abiogenesis (Generatio spontanea)


tumbang. Sehingga disimpulkan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk
hidup pula.

c. Teori Biologi Modern

11
Teori biologi modern merupakan teori evolusi kimia, yang berpendapat bahwa
bumi ini pada awalnya sangat panas sekali, kemudian suatu ketika bumi mengalami
proses pendinginan. Dari proses-proses tersebut maka dapat dihasilkan bahan-bahan
kimia. Bahan-bahan yang berat akan menyusun bumi sedangkan bahan yang ringan
akan menyusun atmosfer. Teori evolusi kimia dicetuskan oleh beberapa tokoh berikut.

1. Harold Urey
Urey adalah seorang ilmuwan Amerika Serikat yang berpendapat bahwa
atmosfer bumi pada suatu saat kaya akan molekul-molekul seperti CH4 (metana),
NH3 (ammonia), H2 (hidrogen) dan H2O dalam bentuk gas.
Adanya energi yang berasal dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar
kosmis, akan mengakibatkan molekul-molekul tersebut mengadakan reaksi kimia
untuk membentuk zat-zat hidup. Zat hidup yang mula-mula ada kira- kira seperti
virus sekarang. Zat hidup ini setelah berjuta-juta tahun berkembang menjadi
berbagai jenis organisme.
2. Stanley Miller
Miller adalah murid dari Urey. Ia membuat suatu percobaan untuk
membuktikan teori Urey. Ia melakukan percobaan dengan mengisi tabung- tabung
dengan CH4 , NH3 , H2 , dan H2O. Campuran gas-gas tersebut dialirkan melalui
labu dilengkapi elektroda yang dapat melepaskan bunga api listrik yang
bertegangan tinggi selama satu minggu.

Setelah percobaan tersebut, dilihat ternyata ditemukan beberapa jenis asam


amino. Asam amino adalah zat yang menyusun protoplasma makhluk hidup. Pada
temuannya ini asam amino tersebut belum menunjukkan gejala hidup.

3. A. I. Oparin
Oparin adalah seorang ilmuwan berkebangsaan Rusia. Oparin juga memiliki
gagasan yang sama seperti Urey, tetapi Oparin tidak dapat membuktikan bahwa
reaksi gas CH4 , NH3 , H2 , dan H2O membentuk asam amino. Ia berpendapat
bahwa asam amino terbentuk secara alami. Menurut Oparin, lautan bumi pada
awalnya memiliki persediaan cukup bahan-bahan organik.
Dalam waktu yang lama maka bahan-bahan organik tersebut akan berikatan
satu dengan lainnya membentuk selaput-selaput, kemudian molekul organik
berselaput ini akan mengikat molekul lainnya dan menyatukan diri sehingga

12
terbentuk gabungan molekul baru yang karakteristik. Ikatan kompleks inilah yang
diperkirakan merupakan awal dari kehidupan.30

2. Teori Islam
a. Manusia
Menurut pandangan Islam, sudah jelas bahwa manusia pertama itu adalah
Nabi Adam yang diciptakan oleh Allah dari tanah liat dan dibentuk dengan sebaik-
baiknya yang kemudian ditiupkan ruh sebagaimana yang telah dijelaskan dalam al-
Qur’an. Semua agama juga mengakui bahwa manusia pertama adalah Adam
sebagaimana yang telah dijelaskan dalam kitab suci mereka masing-masing.31
Bukti yang berupa dalil al-Qur’an:
• “Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai
penciptaan manusia dari tanah” QS. As-Sajadah[32]:7
• “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat
kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang dibentuk” QS. Al-Hijr [15]:26
• “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: sungguh,
Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering dan lumpur hitam
yang diberi bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakannya dan Aku telah
meniupkan roh (ciptaan)-Ku kedalamnya, maka tunduklah kamu kepadanya dengan
bersujud”. QS. Ah-Hijr [15]:28-29
• “Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: sesungguhnya
Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Kemudian apabila telah kusempurnakan
kejadiannya, maka tunduklah kamu dengan bersujud kepadanya”. QS. Sad:71-72

Bukti yang berupa hadits Nabi SAW:


• “Sesungguhnya Allah menciptakan Adam as dari segenggam tanah yang
diambil dari seluruh bagian bumi, maka anak cucu Adampun seperti itu, sebagian ada
yang baik dan buruk, ada yang mudah (lembut) dan kasar, dan sebagainya”. (HR.
Tirmidzi)
• “Sesungguhnya manusia itu berasal dari Adam dan Adam itu terbuat dari
tanah” (HR.Bukhari)
30
Diakses dari https://sainsmini.blogspot.com/2015/09/3-teori-asal-usul-kehidupan.html pada tanggal 22
Oktober 2019 pukul 08.20 WITA.
31
Diakses dari https://mybismillah.wordpress.com/2017/03/26/asal-usul-kehidupan-menurut-sains-dan-
islam/ pada tanggal 22 Oktober 2019 pukul 08.40 WITA.

13
Setelah diciptakannya Nabi Adam, Allah SWT menciptakan Siti Hawa dari
tulang rusuk sebelah kiri Nabi Adam as. Hal ini berdasarkan firman Allah yang
artinya:
“Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari
jiwa yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya, dan dari keduanya
Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan
bertakwalah kepada Allah yang dengan (menggunakan) nama-Nya kamu saling
meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya
Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”. (QS. An-Nisa’[4]:1)
Kemudian diperkuat dengan hadits yang berbunyi, “Maka sesungguhnya
perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam”. (HR. Bukhari-Muslim)
Pembahasan berikutnya yaitu mengenai keturunan Nabi Adam dan Siti Hawa, yang
meliputi semua manusia di bumi (kecuali Nabi Isa as). Terjadinya perkembangbiiakan
dikarenakan adanya pembuahan sebagaimana yang dijelaskan dalam QS. Al-
Mu’mimun:12-14 yang artinya:
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari saripati (berasal) dari
tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat
yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu
segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami
jadikan tulang belulang, lalu tulang-belulang itu Kami bungkus dengan daging.
Kemudian Kami jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah
Allah, Pencipta Yang Paling Baik”.
Kemudian dalam suatu hadits Rasulullah SAW bersabda:
“Telah bersabda Rasulullah SAW dan dialah yang benar dan dibenarkan.
Sesungguhnya seorang di antara kamu dikumpulkan pembentukannya (kejadiannya)
dalam rahim ibunya (embrio) selama empat puluh hari. Kemudian selama itu pula
(empat puluh hari) dijadikan segumpal darah. Kemudian selama itu pula (empat puluh
hari) dijadikan sepotong daging. Kemudian diutuslah beberapa malaikat untuk
meniupkan ruh kepadanya (untuk menuliskan) empat kalimat (macam): rezekinya,
ajal (umurnya), amalnya, dan nasibnya”. HR. Bukhari-Muslim

b. Hewan

14
Dalam pandangan Islam disebutkan bahwa semua hewan diciptakan dari air,
sebagaimana yang telah difirmankan oleh Allah SWT yang artinya, “Dan Allah
menciptakan semua jenis hewan dari air, maka ada sebagian yang berjalan di atas
perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain)
berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Sungguh
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu“. An-Nur [24]:45
Dalil tersebut dapat dibenarkan mengingat semua unsur makhluk hidup (organ
tubuhnya) sebagian besar terdiri dari air, dan tidak akan ada makhluk hidup tanpa
adanya air karena air adalah sumber kehidupan. Makhluk dari air yang dimaksud jika
diartikan menurut pandangan sains adalahh mikroba. Namun dalam hal ini, para
mufasir berpendapat bahwa air yang dimaksud dalam dalil tersebut adalah air mani,
karena hewan dan manusia juga tercipta dari air mani.32

c. Tumbuhan
Di samping itu, tumbuhan juga berasal dari air sebagaimana yang difirmankan
oleh Allah SWT
“Dan di antara tanda-tanda-Nya (Ialah) bahwa kau lihat bumi kering dan gersang,
maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur.
Sesungguhnya Tuhan yang menghidupkannya, pastilah dapat menghidupkan yang
mati. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu”. QS. Fushilat [41]: 3933

32
Ibid.
33
Ibid.

15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat simpulkan:
1. Alam semesta adalah fana. Ada penciptaan, proses dari ketiadaan menjadi ada,
dan akhirnya hancur.
2. Teori sains modern tiap waktu selalu berubah tergantung penemuan manusia.
3. Menurut pandangan Alquran bahwa tercipta alam semesta ini dalam waktu
enam masa.
4. Teori sains modern tentang asal usul kehidupan dibumi dimulai dari mikroba
serta terbatasnya pikiran manusia dari mana awal manusia.
5. Menurut pandangan Alquran setelah terbentuknya alam semsta dan bumi,
Allah SWT membuat manusia, hewan dan tumbuhan yang awalnya dari air.
B. Kritik dan Saran
Saya menayadari bahwa makalah kami banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kata sempurna. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun kepada Dosen Pengampu dan teman – teman agar bisa membuat makalah
kami menjadi lebih baik lagi.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/6151189/MAKALAH_siap_teori_penciptaan_alam_semesta

https://www.academia.edu/9657905/Teori_Terbentuknya_Alam_Semesta_Dalam_Perspektif
_Sains_dan_Al-Quran

https://medium.com/@harisfauzi8/al-quran-dan-penciptaan-alam-semesta-60fbff47a881

https://mybismillah.wordpress.com/2017/03/26/asal-usul-kehidupan-menurut-sains-dan-
islam/

https://sainsmini.blogspot.com/2015/09/3-teori-asal-usul-kehidupan.html

17

Anda mungkin juga menyukai