Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

ASAL-USUL MANUSIA MENURUT AL-QUR’AN DAN SAINS

Disusun oleh:

Kelompok 2
Anggota: Nurhayatus Syifa Qolbiyah (2110423012)
Risya afifah (2111113034)
Syarif Hidayat (2110613045)
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang pesat.
Namun, di antara kemajuan tersebut, masih terdapat pertanyaan yang sulit untuk dijawab.
Masalah tersebut yaitu tentang asal usul kejadian manusia. Cukup banyak ilmuwan yang
meyakini teori evolusi yang menyatakan manusia berasal dari kera. Hal itu diperkuat dengan
ditemukannya fosil manusiaa purba.
Sementara itu, tidak sedikit pula ahli agama yang menentang teori tersebut. Hal ini
didasarkan pada berita-berita dan informasi-informasi yang terdapat pada kitab suci masing-
masing agama yang mengatakan bahwa Adam adalah manusia pertama. Amat penting
memahami dengan gamblang bagaimana asal usul manusia yang sebenarnya.
Manusia merupakan makhluk yang diciptakan dengan bentuk sempurna disertai berbagai
kelebihan dibanding makhluk lain. Hal ini dapat dilihat dengan ditundukannya semua yang ada
di alam ini untuk manusia, sebagai rahmat dan karunia dari Allah SWT. sebagaimana firman
Allah dalam surat Al-Jatsiyah: 13.
Akal merupakan suatu kelebihan yang diberikan Allah kepada manusia dibanding dengan
makhluk lain. Dengan akal, manusia dapat mempermudah urusannya dan melakukan hal-hal
yang kompleks.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penjelasan asal-usul manusia menurut pandangan Al-Qur’an?


2. Bagaimana penjelasan asal-usul manusia menurut pandangan sains?

C. Tujuan

1. Menjadi tahu asal-usul manusia menurut Al-Qur’an


2. Menjadi tahu asalusul manusia menurut sains

BAB II
PEMBAHASAN

A. Asal-Usul Manusia Menurut Al-Qur’an

I) Asal Penciptaan Manusia


Berdasarkan firman Allah SWT. manusia diciptakan dari tanah. Dalam penggambarannya,
Allah menggunakan berbagai istilah, di antaranya, debu (Surah Ali Imran: 59), tanah kering dan
lumpur hitam (Surah Al-hijr: 28), tanah liat (Surah Ashshafat: 11), sari pati tanah (Surah Al-
shad: 71) dan sebagainya.

II) Penciptaan Adam dan Hawa


Berdasarkan hadits dari Ahmad ibn Hanbal, Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Allah
swt. menciptakan Adam dari segenggam tanah yang diambil dari seluruh tanah, maka anak cucu
Adam lahir menurut kadar tanah, ada yang berkulit merah, putih, hitam atau di antara warna
tersebut.
Dalam Al-Qur`an dijelaskan bahwa manusia seluruhnya berasal dari keturunan Adam
‘alaihissalam, seperti yang telah dijelaskan dalam firman Allah SWT yang artinya:
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: ‘Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi.’ Mereka berkata: ‘Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
menyucikan Engkau?’ Tuhan berfirman: ‘Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui.’ (QS. Al-Baqarah [2]: 30)
Kemudian Allah mewujudkan kehendak-Nya dengan menciptakan Adam dengan kedua
Tangan-Nya dan mengajari Adam berbagai hal, sebagaimana firman-Nya dalam surat Al-
Baqarah : 30-33. Setelah itu, Allah menciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam ‘alaihissalam.
Mereka bersenang-senang di surga lalu diuji Allah agar jangan mendekati sebuah pohon seperti
yang dikisahkan dalam surat Al-Baqarah : 35.
Adam dan Hawa menurut tetapi iblis datang dan menggoda mereka. Ia meyakinkan
bahwa mereka dilarang dari pohon itu hanya agar mereka tidak kekal di surga seperi malaikat.
Lalu iblis menamakan pohon itu sebagai pohon khuldi (pohon kekekalan). Adam dan Hawa
terhasut godaan iblis dan akhirnya memakan buah terlarang itu yang membuat keduanya
diturunkan ke bumi. Setelah itu, keduanya menjalani kehidupan di bumi dan beranak pinak
hingga keturunannya menyebar di seluruh penjuru bumi.
Al-Mala ‘Ali al-Qari mengatakan bahwa semua peristiwa yang terjadi pada hari Jum’at
menandakan bahwa peristiwa tersebut sangat penting dan agung. Adam as. diciptakan pada hari
Jum’at karena dia adalah jenis alam yang paling mulia diantara alam-alam yang lain. Oleh
karena kemuliaan yang dimiliki Adam, dia kemudian dimasukkan ke dalam surga dan
dikeluarkan dari surga juga pada hari Jum’at. Hal tersebut menandakan bahwa seseorang yang
melakukan kesalahan besar pada hari Jum’at yang merupakan sayyid al-ayyam layak dikeluarkan
dari posisinya yang agung kepada posisi yang rendah. Dengan demikian, selayaknya manusia
menjaga diri dari segala perbuatan maksiat dan konsisten melakukan kebaikan karena hal
tersebut berpengaruh pada kedudukan dan kehormatannya.

III) Perbedaan Penggambaran Penciptaan Manusia Pertama dan Keturunannya


Dalam al-Qur’an dan hadis, penciptaan manusia setidaknya ada 3 macam. Pertama
penciptaan Adam AS. atau manusia pertama. Kedua penciptaan Hawa’ atau manusia kedua dan
ketiga penciptaan anak cucu Adam atau melalui reproduksi.
Ketika berbicara tentang penciptaan manusia pertama, al-Qur’an menunjuk kepada Sang
Pencipta dengan menggunakan kata mufrad (tunggal) dalam QS. Sad (38): 71:29 yang artinya
"Sesungguhnya aku menciptakan manusia dari tanah." Tetapi disaat Allah berbicara tentang
reproduksi manusia (anak cucu Adam), maka Allah akan menggunakan bentuk jam‘ (plural)
sebagaimana yang tertera dalam surah al- Tin (95): 4 yang artinya, “Sesungguhnya kami telah
menjadikan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”
Hal ini menunjukkan ada perbedaan proses kejadian manusia secara umum dengan proses
kejadian Adam As. Penciptaan manusia secara umum melalui proses keterlibatan Allah bersama
yang lain yaitu bapak-ibu sehingga Allah menggunakan kata jam‘, sedangkan dalam penciptaan
Adam, Allah tidak melibatkan orang lain, sebab itulah Allah menggunakan kata mufrad
sebagaimana yang tertera dalam dua ayat di atas.

################################################

B. Asal-Usul Manusia Menurut Sains


Berbicara tentang asal-usul manusia menurut sains, kita perlu meninjau pula asal-usul
kehidupannya. Teori pertama yang dapat dikenali dari Aristoteles (384-322M) yang disebut
sebagai teori Abiogenesis atau Generasio Spontanea. Menurut teori ini, makhluk hidup pertama
kali muncul dari benda mati secara spontan. Namun teori ini dipatahkan oleh Lazardo
Spalanzani, Frencesco Redi, dan Louise Pasteur. Semenjak itu, pada tahun 1860, telah muncul
teori baru yang menyatakan bahwa semua makhluk yang hidup berasal dari makhluk hidup
sebelumnya (omne vivum ex vivo).
Setelah itu, munculnya teori evolusi dari Charles Darwin(1809-1882). Pada hakikatnya
merupakan kelanjutan dari teori “omne vivum ex vivo”. Menurut Darwin, bahwa hewan,
tumbuhan, dan juga manusia merupakan hasil perubahan evolusi dari makhluk hidup yang sangat
sederhana pada awal kehidupan di bumi, yang secara perlahan-lahan melalui proses penurunan
dengan modifikasi yang akhirnya berkembang menjadi spesies organisme di muka bumi ini,
termasuk di dalamnya adalah kejadian manusia.
Khusus tentang kejadian manusia, menurut teori evolusi Darwin, manusia adalah hewan atau
binatang yang lebih maju dibandingkan hewan atau spesies lain. Pada 1842, Darwin telah
menyusun kerangka teorinya dalam sebuah buku yang setebal 250 halaman yang telah
diselesaikan pada tahun 1844, yang kemudian ia beri judul The Origin of the Species by Means
of Natural Selection pada tahun 1859 dan buku lain dengan judul The Origin of Men pada tahun
1871 yang kemudian dikenal dengan istilah Teori Evolusi Darwin.
Berkaitan dengan asal-usul kehidupan, Darwin secara ringkas memaparkan bahwa:
1. Kehidupan berasal dari zat-zat organik yang secara bertahap mengalami perubahan menjadi
makromolekul organik yang diperkirakan bermula dari lautan.
2. Evolusi kimia dimulai dari atmosfer purba dengan beraksinya bahan-bahan anorganik
dengan energi dari halilintar membentuk senyawa makromolekul sebagai komponen-
komponen pembentuk sel.
3. Makromolekul-makromolekul akan terkonsentrasi di cekungan secara progresif, akibat
kondisi yang relatif kering dengan bantuan ATP dan enzim-enzim terjadi percepatan reaksi
sehingga terbentuk membran struktural serta ibril internal sebagai bagian sel primitif yang
merupakan kemungkinan terbentuknya kehidupan pada tahap pertama kali.
4. Kemungkinan dimulainya evolusi dari laut ke darat dengan menggunakan analogi
perkembanganinvertebrata dari air ke darat.
5. Perkembangan makhluk hidup secara bertahap dalam jangka waktu lama dari bentuk
sederhana menuju bentuk yang kompleks.
6. Mekanisme evolusi dilaksanakan melalui seleksi alam oleh peristiwa mutasi gen yang terjadi
secara acak dan tidak terduga pada tigkat populasi.

Seiring dengan perkembangan dunia ilmu pengetahuan modern, teori Darwin ini lambat laun
digugurkan oleh para ilmuwan-ilmuwan modern yang disebabkan karena kegagalan Darwin
dalam menjelaskan proses mekanisme transdormasi gen dari DNA kera menjadi manusia.
Sungguh sangat gempar dan ironis bagi para ilmuwan dan kita pada saat ini yang telah lama
belajar mendalami ilmu dan konsep teorinya. Hal ini dapat dilihat melalui dalam diagram yang
dibuat oleh Washburn (tahun 1960). Persoalan jika benar manusia berasal dari kera mengapa
manusia tidak berubah menjadi kera dan begitu juga sebaliknya. Oleh sebab itu, manusia dan
kera berbeda dan teori ini tidak relevan.
Evolusi dalam pengertian-pengertian di atas adalah sebatas hipotesis ilmiah tanpa bukti, atau
justru sekadar perkiraan yang kemudian diangkat menjadi kebenaran ilmiah oleh para
pendukungnya dan diterima begitu saja oleh masyarakat umum.
##########################################################

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa:


Menurut Al-Qur’an, manusia pertama yang diciptakan ialah Adam. Adam diciptakan dari
tanah. Manusia kedua ialah Hawa yangpenciptaannya daripada bahan baku manusia pertama.
Sedangkan manusia ketiga diciptakan dari gabungan bahan Adam dan Hawa. Seara biologis,
dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa manusia diciptakan dari sarpati tanah, kemudian menjadi air
mani yang disimpan dalam tempat yang kokoh (rahim), kemudian menjadi segumpal darah,
kemudian menjadi segumpal daging, kemudian menjadi tulang belulang, lalu tulang belulang itu
dibalut dengan daging.
Sedangkan dalam sains dikenal teori pertama yang dapat dikenali dari Aristoteles (384-
322M) yang disebut sebagai teori Abiogenesis atau Generatio Spontanea. Menurut teori ini,
makhluk hidup pertama kali muncul dari benda mati secara spontan. Adapula teori Darwin yang
berdasarkan atas seleksi alam yang dapat menghasilkan perubahan besar pada organisme setelah
waktu yang lama bahkan pada suatu saat tertentu dapat menghasilkan spesies baru.
Namun, seiring dengan perkembangan dunia ilmu pengetahuan modern, teori Darwin ini
lambat laun digugurkan oleh para ilmuwan-ilmuwan modern yang disebabkan karena kegagalan
Darwin dalam menjelaskan proses mekanisme transdormasi gen dari DNA kera menjadi
manusia. Hal ini dapat dilihat melalui dalam diagram yang dibuat oleh Washburn (tahun 1960).
Persoalan jika benar manusia berasal dari kera mengapa manusia tidak berubah menjadi kera dan
begitu juga sebaliknya. Oleh sebab itu, manusia dan kera berbeda dan teori ini tidak relevan.

B. Saran
Sebagai makhluk yang diciptakan dengan sebaik-baiknya, sudah sepatutnya kita menjadikan
anugerah yang diberikan oleh Allah sebagai sarana untuk beribadah. Akal yang diberikan kepada
kita, semestinya digunakan untuk menuntut ilmu yang pada akhirnya akan mendekatkan diri kita
kepada Sang Pencipta. Mempelajari asal-usul diri kita dari berbagai pandangan tentu bukan hal
yang salah selama kita masih berpegang teguh pada firman-Nya.

C. Daftar Pustaka
Dr Maurice Bucaille.1992.Asal-usul Manusia Menurut Bibel Al-Qur’an Sains.Bandung:Mizan.

Syahminan.1984.Mengenal Manusia Lewat Al-Qur’an.Bina Ilmu.

http://az-esei-jan2010.blogspot.com/2010/03/proses-kejadian-manusia-menurut-al.html

http://nasrullahrahman.blogspot.com/2013/05/asal-usul-manusia-menurut-pandangan.html

https://s2iat.walisongo.ac.id/index.php/2020/07/31/konsep-penciptaan-manusia-tafsir-muqaran-
antara-tafsir-al-azhar-dengan-tafsir-al-maraghi/

http://bebibandel.blogspot.com/2010/02/makalah-asal-usul-manusia.html

http://rosmana12.blogspot.com/2009/02/asal-mula-manusia-teori-evolusi-dan-al.html

https://s2iat.walisongo.ac.id/index.php/2020/07/31/konsep-penciptaan-manusia-tafsir-muqaran-
antara-tafsir-al-azhar-dengan-tafsir-al-maraghi/

Anda mungkin juga menyukai