Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MEMBUAT MAKALAH

TENTANG

PROSES TERJADINYA ALAM SEMESTA DARI SEGI AGAMA

DAN ILMIAH

DISUSUN OLEH :

RAMA MAULANA PUTRA

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL & POLITIK
UNIVERSITAS CORDOVA INDONESIA
KABUPATEN SUMBAWA BARAT
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Latar Belakang Masalah Alam semesta ini merupakan ciptaan Tuhan sebagai tempat
hidup bagi makhluk-makhluk ciptaan-Nya. Dunia yang ditempati manusia dan makhluk
hidup lainnya ini biasa disebut alam fisik atau alam materi. Dikatakan demikian karena
semua yang ada di dunia ini bisa ditangkap oleh indera kita.

Namun, kita juga mengenal dunia yang berbeda dengan dunia kita. Dunia atau alam
itu disebut alam metafisik, alam supranatural atau alam gaib. Alam ini dipercaya dihuni
oleh makhluk-makhluk yang tak bisa ditangkap oleh indera kita. Makhluk halus,
makhluk supranatural atau makhluk gaib, begitulah manusia memberi sebutan pada
makhluk tak kasat mata itu.

Dalam agama dan ajaran kepercayaan-kepercayaan sudah tentu meyakini adanya


sesuatu yang metafisik. Bahkan, sebetulnya mempercayai sesuatu yang metafisik adalah
suatu fitrah bagi manusia.Kepercayaan akan adanya makhluk gaib atau makhluk halus
memang sudah ada semenjak manusia muncul di dunia. Ini dapat dibuktikan melalui
literatur-literatur maupun peninggalan-peninggalan budaya masa lalu. Animisme
merupakan salah satu dari agama-agama primitif yang meyakini adanya roh atau
makhluk metafisik. Agama-agama samawi mengajarkan keyakinan tentang adanya
sesuatu yang gaib melalui Nabi dan Kitab Sucinya. Salah satu agama samawi tersebut
adalah Islam. Al-Qur’an sebagai sumber utama ajaran Islam dengan gamblang
menyebutkan bahwa yakin pada yang gaib adalah salah satu ciri orang yang beriman.

Kenneth W. Morgan menyatakan bahwa bagian dari rukun iman adalah yakin
adanya Allah Yang Esa dan percaya terhadap makhluk-makhluk yang tidak dapat dilihat
yakni malaikat, jin dan iblis.1 Salah satu makhluk gaib yang sering dibicarakan orang
adalah jin.

Dalam pandangan umat Islam, jin merupakan makhluk gaib paling terkenal setelah
malaikat. Hampir setiap kejadian atau aktivitas mistis, jin selalu dianggap aktor di balik
kejadian itu. Al-Quran memberikan beberapa informasi pada kita tentang makhluk
halus ini. Jin merupakan salah satu makhluk yang diistimewakan alQur’an. Jin
diabadikan al-Qur’an dengan menjadikannya sebagai nama salah satu suratnya, yaitu
surat al-Jinn yang merupakan surat ke-72. Al-Qur’an memberikan gambaran bahwa jin
adalah salah satu makhluk yang diciptakan Allah untuk beribadah kepada-Nya seperti
disebutkan dalam firman-Nya, surat al-Dzariyat/ 55 sampai 56.
BAB II

PEMBAHASAN

Sejak dahulu kala, manusia dari masa ke masa selalu mempertanyakan proses
penciptaan alam semesta. Berawal dari pertanyaan sederhana itu, kemudian tercipta
beragam teori tentang penciptaan alam semesta. Di antara beragam teori itu, yang
paling dikenal adalah teori Materialisme dan Teori Ledakan Besar (Big Bang Theory).

Materialisme merupakan salah satu aliran dalam ilmu filsafat yang


dikembangkan oleh para filosof Yunani Kuno. Materialisme adalah aliran yang
memandang bahwa segala sesuatu adalah realitas, dan realitas seluruhnya adalah
materi belaka. Menurut teori ini, alam semesta sudah ada sejak waktu yang tak terbatas.

Menurut penganut paham materialisme, alam tidak memiliki awal maupun


akhir. Teori ini juga menyakini bahwa alam semesta tidak diciptakan, tetapi ada dengan
sendirinya. Segala sesuatu dalam alam semesta hanyalah peristiwa kebetulan atau
ketidaksengajaan dan bukan merupakan hasil dari sebuah rancangan atau visi yang
disengaja.

Teori ini diagung-agungkan para materialis di abad ke-19, termasuk Ludwig


Freuerbach (1804-1872). Menurut pendapatnya, hanya alamlah yang ada, manusia juga
termasuk alam. Dia menganggap bahwa jiwa ada setelah materi, jadi psikis manusia
merupakan salah satu gejala dari materi yang ada.

Kaum materialis juga mengingkari adanya the ultimate nature of reality (realitas
tertinggi atau Yang Mutlak). Mereka menganggap bahwa doktrin alam semesta yang
digambarkan oleh sains merupakan materialisme sederhana.

Kaum materialis menyatakan bahwa para filosof tidak dapat menambah, dalam
arti memperbaiki pengertian materi yang bersifat deskriptif yang diberikan para
ilmuwan pada masa hidupnya. Paham materialisme ini memiliki beberapa aliran, yakni;
materialisme lama, materialisme modern, serta materialisme dialektis/historis.
Teori materialisme yang sempat diagungagungkan para filsuf dan ilmuwan Barat
dipatahkan oleh Teori Ledakan Besar (Bing Bang Theory). Seiring ditemukannya fakta
tentang terjadinya Ledakan Besar oleh seorang Ahli Astronomi Amerika bernama
Edwin Hubble pada 1929, kebenaran Teori Ledakan Besar pun semakin kokoh.

Teori Ledakan Besar mengungkapkan bahwa alam semesta termasuk bumi dan
isinya itu terbentuk dari sebuah ledakan besar. Teori ini menyatakan adanya "awal atau
permulaan" pada alam semesta yang disebabkan oleh Big Bang. Kalau alam semesta itu
memiliki permulaan, maka tentu saja ada yang menciptakannya yakni Tuhan, Sang
Pencipta semesta alam.

Beberapa puluh tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1948 seorang peneliti
bernama George Gamov berpendapat, seharusnya ada sisa-sisa radiasi dari hasil big
bang. Tak lama setelah itu, dua orang peneliti bernama Arno Penzias dan Robert Wilson
menemukan sisa radiasi dari Ledakan Besar berupa radiasi latar belakang kosmik.

Radiasi ini tidak seperti apapun yang berasal dari seluruh alam semesta, karena
luar biasa seragam. Radiasi ini tidak dibatasi dan tersebar merata di seluruh jagad raya.
Ternyata radiasi ini merupakan gema dentuman besar. Berkat penemuan itu baik Arno
Penzias dan Robert Wilson dihadiahi Nobel untuk penemuan besar mereka.

Pada tahun 1989, National Aeronautics and Space Administration (NASA)


meluncurkan sebuah satelit yang dilengkapi dengan instrumen sensitif Cosmic
Background Emission Explorer (COBE) ke luar angkasa guna mendeteksi radiasi latar
belakang kosmik yang ditemukan oleh Arno Penzias dan Robert Wilson. Hanya dalam
hitungan menit, (COBE) mampu menemukan radiasi latar belakang kosmik.

Sejumlah bukti lainnya yang menunjukkan alam semesta berasal dari sebuah
ledakan besar adalah terdapatnya kandungan Hidrogen dan Helium yang tersebar di
seluruh jagat raya. Jika alam semesta tidak memiliki awal, seharusnya Hidrogen telah
menghilang dari alam semesta ini diakibatkan perubahan atom Hidrogen menjadi atom
Helium. Ini bukti yang ditemukan dari penelitian yang panjang. Akhirnya para ilmuwan
di dunia mengakui kebenaran bahwa alam semesta lahir dari sebuah ladakan besar
yang tentu saja diciptakan keberadaannya. Belasan abad sebelum para ahli menemukan
sejumlah teori penciptaan alam semesta, Alquran, sebagai firman Allah SWT, yang
diajarkan Nabi Muhammad SAW telah mengungkap dan menyibak rahasia penciptaan
alam semesta. Alquran telah menjelaskan bagaimana alam semesta – bumi dan langit –
diciptakan bagi umat manusia.

Dalam Alquran surat Shaad ayat 27, Allah SWT berfirman, “Dan Kami tidak
menciptakan langit dan bumi, dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah. Yang
demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang itu
karena mereka akan masuk neraka.

”Aliran materialisme sangat bertentangan dengan ajaran Alquran. Sebab, aliran


tersebut menyatakan bahawa alam semesta ada tanpa direncanakan dengan visi
tertentu. Dalam surat Ali Imran ayat 191, Sang Khalik berfirman,'' (Yaitu) orang-orang
yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan
kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka.''Alquran menggambarkan penciptaan alam semesta
digambarkan dalam enam masa. “Sesungguhnya Tuhan kamu adalah Allah yang telah
menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arasy. Dia
menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan diciptakanNya
pula matahari, bulan, dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-
Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Mahsuci Allah Tuhan
semesta alam.

Lalu siapa lagi jika bukan Allah yang mampu menciptakan Ledakan Besar yang
indah. Pasalnya hasil Ledakan Besar itu kini tersusun rapi menjadi materi seperti
planet, bintang, galaxi, kluster, dan superkluster di jagad raya. Ledakan tersebut tidak
seperti ledakan bom yang hasilnya hancur berantakan. Maka Allah menciptakan alam
semesta ini tentunya agar diambil hikmahnya bagi manusia.

Ayat-ayat Penciptaan Alam Semesta:

Ratusan ayat dalam Alquran menjelaskan penciptaan bumi dan langit. Berikut
beberapa ayat tentang penciptaan alam semesta itu:

a. ''(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci
Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.'' (QS: Ali 'Imran: 191)

b. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (QS: Ali Imran: 190).

c. Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi dan mengadakan gelap
dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan
mereka. (QS: Al An'aa,:11)

d. Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan benarlah
perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan: "Jadilah, lalu terjadilah", dan di tangan-Nyalah
segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang
nampak. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (SURAT AL AN'AAM
(Binatang ternak) ayat 73)

e. Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak
mempunyai isteri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu.
(SURAT AL AN'AAM (Binatang ternak) ayat 101)

f. Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi
dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy {548}. Dia menutupkan malam
kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari,
bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah,
menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta
alam. (QS: Al A'raaf: 54)

g. Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam
ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi...'' (QS At Taubah: 36)
h. “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi
itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara
keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah
mereka tiada juga beriman?.'' (QS: AL Anbiyaa: 30) dya/taq

Sebenarnya kesempurnaan alam semesta ini sudah dipelajari para ilmuwan


ruang angkasa sejak zaman Yunani dan Romawi, zaman kejayaan Kerajaan Islam Dinasti
Ummayah di Damaskus dan Toledo Spanyol serta Dinasti Abbasiyah di Baghdad (abad
8-15 masehi). Kemudian kajian tentang kesempurnaan alam ruang angkasa ini
dilanjutkan para ilmuwan Barat seperti Immanuel Kant dari Jerman (1755), Piere de
Laplace dari Prancis (1796), Newton, Chamberlain dan Moulton, Jeans dan Jeffries,
Suess dan Wiechert, Albert Einstein, dan sebagainya.

Jika dibandingkan dengan umur bumi yang diperkirakan mencapai 4,5 miliar
tahun, alam semesta jauh lebih tua dan diperkirakan mencapai usia 15 miliar tahun.
Sementara keberadan manusia di bumi baru mencapai hitungan jutaan tahun seperti
manusia purba di Sangiran dan Flores. Jadi keberadan manusia di bumi belum seberapa
jika dibandingkan dengan umur bumi yang sudah begitu tua. Sebagai mukjizat terbesar
Nabi Muhammad SAW, Alquran telah menerangkan awal kejadian alam semesta, di
mana dahulunya berupa gas dan seluruh benda langit di alam semesta dahulunya
adalah satu.

‫ُثَّم اْسَتَو ٰى ِإَلى الَّس َم اِء َوِهَي ُدَخ اٌن َفَقاَل َلَها َو ِلَأْلْر ِض اْئِتَيا َطْو ًعا َأْو َكْر ًها َقاَلَتا َأَتْيَنا َطاِئِع يَن‬

“Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap,
lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut
perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang
dengan suka hati".” (QS Fusshilat: 11).

‫َأَو َلْم َيَر اَّلِذ يَن َكَفُروا َأَّن الَّسَم اَو اِت َو اَأْلْر َض َك اَنَتا َر ْتًقا َفَفَتْقَناُهَم ا ۖ َو َجَع ْلَنا ِم َن اْلَم اِء ُك َّل َش ْي ٍء َحٍّي ۖ َأَفاَل ُيْؤ ِم ُنوَن‬

“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.
Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada
juga beriman?” (QS Al Anbiya: 30).
Alquran juga menerangkan kalau langit dan bumi diciptakan dalam enam periode.

‫َو ُهَو اَّلِذ ي َخ َلَق الَّسَم اَو اِت َو اَأْلْر َض ِفي ِس َّتِة َأَّياٍم‬

"Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari,"(QS Hud:
7). Keterangan Alquran tersebut ternyata dibenarkan para ahli astronomi sekarang,
padahal ayat itu diturunkan 15 abad lalu kepada Nabi Muhammad SAW. Memang Allah
menciptakan alam semesta ini tidak dengan main-main tetapi sungguh-sungguh:

‫“ َو َم ا خَلْقَنا الَّس َم اَء َو اَأْلْر َض َو َم ا َبْيَنُهَم ا اَل ِع ِبيَن‬Dan tid


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Manusia terdiri dari berbagai macam organ dan sifat yang sangat kompleks tetapi
semuanya itu dapat dikaji dan dikupas secara mendalam oleh para Ilmuan dan
ditegaskan kebenarannya oleh Al –Qur’an yang defininya itu tepat, meski ayat Alqur’an
tersebut di turunan pada 15 abad lalu.Manusia terjadi atas bermacam – macam unsur
yaitu : Tanah, air.ruh yang demuanya berasal dari alam.

Alquran juga menerangkan kalau langit dan bumi diciptakan dalam enam periode.
‫َو ُهَو اَّلِذ ي َخ َلَق الَّسَم اَو اِت َو اَأْلْر َض ِفي ِس َّتِة َأَّياٍم‬
"Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari,"(QS Hud:

Umur bumi yang diperkirakan mencapai 4,5 miliar tahun, sementara alam
semesta jauh lebih tua dan diperkirakan mencapai usia 15 miliar tahun. Sementara
keberadan manusia di bumi baru mencapai hitungan jutaan tahun seperti manusia
purba di Sangiran dan Flores. Jadi keberadan manusia di bumi belum seberapa jika
dibandingkan dengan umur bumi yang sudah begitu tua. Sebagai mukjizat terbesar Nabi
Muhammad SAW, Alquran telah menerangkan awal kejadian alam semesta, di mana
dahulunya berupa gas dan seluruh benda langit di alam semesta dahulunya adalah
satu.

‫ُثَّم اْسَتَو ٰى ِإَلى الَّس َم اِء َوِهَي ُدَخ اٌن َفَقاَل َلَها َو ِلَأْلْر ِض اْئِتَيا َطْو ًعا َأْو َكْر ًها َقاَلَتا َأَتْيَنا َطاِئِع يَن‬
“Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap,
lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut
perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang
dengan suka hati".” (QS Fusshilat: 11).
‫َأَو َلْم َيَر اَّلِذ يَن َكَفُروا َأَّن الَّسَم اَو اِت َو اَأْلْر َض َك اَنَتا َر ْتًقا َفَفَتْقَناُهَم ا ۖ َو َجَع ْلَنا ِم َن اْلَم اِء ُك َّل َش ْي ٍء َحٍّي ۖ َأَفاَل ُيْؤ ِم ُنوَن‬
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.
Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup.

Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS Al Anbiya: 30).

Anda mungkin juga menyukai