Anda di halaman 1dari 15

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Keberadaan dan ke Esaan sang Pencipta alam semesta merupakan hal yang paling pondasi yang harus diteliti untuk mengetahui ajaran agama mana yang benar. Pudarnya keyakinan terhadap keberadaan dan ke Esaan Tuhan Sang Pencipta disebabkan oleh salah satunya yaitu perkembangan ilmu pengetahuan. Saat ini banyak sekali manusia yang men Tuhankan sains walaupun sebenarnya ia adalah penganut suatu kepercayaan agama. Fenomena ini disebabkan karena mereka merasa bahwa antara agama dan aktifitas mereka kurang sejalan. Selain dari itu, penyebab lain adalah kurangnya kepedulian untuk meneliti dan mengalisa akan kebenaran agama tersebut. Alquran adalah satu-satunya kitab yang banyak meng-Islamkan para ilmuan. Alquran adalah kitab yang sangat kompleks yang bukan hanya berisikan tentang ajaran kehidupan sosial namun juga berisikan ilmu pengetahuan yang tak terbatas.

B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari keberadaan Sang Pencipta? 2. Apa bukti keberadaan Sang Pencipta? 3. Apa pengertian dari ke Esaan Sang Pencipta? 4. Apa bukti keEsaan Sang Pencipta?

C. Tujuan 1. Menjelaskan makna dari keberadaan Sang Pencipta 2. Memberikan bukti keberadaan Sang Pencipta berdasarkan analisa yang ilmiah 3. Menjelaskan pengertian dari ke Esaan Sang Pencipta 4. Menganalisa kitab suci mana yang benar

BAB II PEMBAHASAN

A. Keberadaan Sang Pencipta

1. Pengertian Keberadaan Sang Pencipta Sang Pencipta adalah Dzat tertinggi yang diyakini oleh umat bergama telah menciptakan alam semesta beserta isinya. Segala bentuk interaksi dan fenomena yang ada di alam semesta ini sangat diyakini telah diatur oleh Sang Pencipta. Empat agama terbesar yaitu Islam, Kristen, Hindu dan Budha memiliki pandangan yang berbeda tentang Sang Pencipta namun tetap dalam satu keyakinan yaitu meyakini bahwa Tuhan Sang Pencipta itu benar adanya. Masalah yang muncul tentang keberadaan Sang Pencipta ini adalah kepada penganut paham Atheis (tidak percaya akan Tuhan). Paham ini berjalan berdasarkan akal pikiran dan logika dimana Atheis hanya mempercayai akan hal-hal yang dapat mereka lihat dan rasakan. Paham Atheis ini di dominasi oleh para ahli sains (ilmu pengetahuan), mereka berjalan berdasarkan fakta yang ada, sedangkan keberadaan Sang Pencipta dikategorikan mustahil berdasarkan ilmu pengetahuan karena tidak bisa di buktikan secara ilmiah. Disamping itu baru-baru ini telah muncul kepercayaan baru yaitu Agnostic. Paham ini merupakan evolusi dari paham Atheis yang telah percaya akan keberadaan Sang Pencipta namun tidak menjalankan ajaran agama tertentu. Hal ini membuktikan bahwa kebenaran akan keberadaan Sang Pencipta dapat dibuktikan dengan segala bentuk analisis baik secara akal maupun secara ilmiah, karena kebanyakan penganut Atheis yang menjadi percaya akan keberadaan Sang Pencipta adalah mayoritas dari kalangan ilmuan. Alquran adalah kitab yang paling banyak merubah paham Atheis menjadi percaya akan keberadaan Sang Pencipta. Hal ini disebabkan karena Alquran sejalan dengan ilmu pengetahuan saat ini. Alquran juga merupakan satu-satunya kitab yang mengungkapkan ribuan pernyataan dibidang ilmu pengetahuan dengan tingkat akurasi kebenaran seratus persen. Pada makalah ini akan dipaparkan bagaimana keberadaan Sang Pencipta dapat diterima dengan membuktikan akan kebenaran dari Alquran serta analisis akal berdasarkan metode yang ilmiah. Karena dengan membuktikan kebenaran Alquran maka secara otomatis kenyataan tentang keberadaan Tuhan Sang Pencipta dapat diterima dengan mudah oleh semua golongan.

2. Bukti Keberadaan Sang Pencipta A. Satu Sel Molekul Protein

Molekul protein adalah unsur terpenting dalam pembentukan sebuah sel. Diperlukan puluhan ribu atom ditambah 5 elemen penting (karbon, nitrogen, hidrogen, oksigen, sulfur) dan 92 elemen bebas untuk membentuk satu molekul protein.

sel

molekul protein

Kesempatan alamiah pembentukan elemen-elemen tersebut utuk membentuk satu molekul protein telah dihitung oleh Frank Elliot yaitu 1 : (1x10260). Angka ini berarti adalah sebuah ketidakmungkinan karena dalam ilmu matematika angka 1 : (1x1050) sama artinya dengan nol. Dengan demikian kesempatan elemen-elemen pembentuk satu sel molekul protein tersebut bertemu adalah 0,000000000(sampai 260)..1 persen, atau sama artinya 0 persen. Disamping itu, Charless Guy telah menghitung bahwa dibutuhkan jutaan galaksi untuk membentuk satu molekul protein. Bersamaan dengan itu ia juga mengkalkulasikan waktu pembentukan satu molekul adalah 1x10243 tahun. Perkiraan ini hanya untuk membentuk satu molekul protein, dan dalam tubuh seorang bayi terdapat kurang lebih 6 Milyar sel pembentuknya. Dari perhitungan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa waktu yang dibutuhkan dalam membentuk molekul melalui proses alam tidak dapat dihitung lama nya. Ini adalah fakta yang bertentangan dengan kenyataan dimana terdapat jutaan kelahiran bayi dalam satu waktu. Dapat diambil kesimpulan bahwa harus ada kekuatan super yang mampu membentuk hal ini, dan jawaban akan mengarah kepada adanya Sang Pencipta. Didalam Alquran Allah menyatakan kebenaran akan keberadaan Nya melalui ayat-ayat yang bersifat pertanyaan atas penciptaan yaitu seperti ayat At-Thur 52:35 berikut :

Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)?

Ayat diatas adalah ayat pertanyaan kepemilikan atas penciptaan. Kata arab yang digunakan untuk penciptaan tersebut adalah kholakho yang memiliki 4 arti yaitu :

1. Menciptakan dari ketiadaan 2. Menciptakan sesuatu yang baru dari sesuatu sebelumnya 3. Menjalankan suatu perancanaan 4. Memperhalus Pertanyaan-pertanyaan ini apabila ditanyakan kepada kita manusia akan menghasilkan jawaban yang benilai negatif (tidak). Apakah kita bisa menciptakan sesuatu dari ketiadaan ? ; Apakah kita bisa menciptakan manusia dari manusia yang sudah ada ? ; Apakah kita yang merencanakan penciptaan manusia tersebut ? Semua jawaban akan bernilai negatif yang menjelaskan dengan jelas bahwa dalam dalam ayat tersebut manusia tidak bisa diciptakan oleh manusia itu sendiri atau bahjan dari proses kebetulan atau alami dari alam.

B. Keberadaan Tuhan Melalui Kebenaran Alquran Pada sub bab ini akan dipaparkan bahwa Alquran benar adanya merupakan wahyu dari Tuhan, bukan merupakan tulisan tangan manusia. Dengan membuktikan Alquran sebagai wahyu dari Tuhan maka pokok permasalahan akan keberadaan Tuhan akan terpecahkan. Ada ratusan ayat dalam Alquran yang memberikan tanda-tanda tentang ilmu pengetahuan. Dari ratusan tanda tersebut tidak satupun ayat dalam Alquran memiliki pertentangan dengan ilmu pengetahuan saat ini. Kebenaran Alquran akan menggiring para manusia pada jawaban yang satu bahwa Tuhan Sang Pencipta itu benar adanya. Maka dari pada itulah penjelasan berikut ini akan membahas beberapa ayat Alquran yang sejalan dengan ilmu pengetahuan modern pada saat ini. 1. Teori Terbentuknya Alam Semesta (Big Bang Teori) Berdasarkan fakta ilmu pengetahuan saat ini tentang terbentuk nya alam semesta, Big Bang teori adalah fakta ilmiah terbesar yang mengatakan bahwa jagat raya atau alam semesta ini terbentuk dari ledakan besar dari sebuah nebula. Teori ini sudah disepakati oleh para ilmuan dunia akan kebenarannya dan Alquran mengatakan hal ini 1400 tahun lalu pada surat Al-Anbiyaa 21:30 :

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?

2. Bentuk Bumi Telah menjadi pengetahuan umum bahwa bentuk bumi tidak lah datar melainkan bulat. Pada tahun 1597 ketika Sir Francis Drake berlayar mengelilingi bumi dan membuktikan bahwa bumi ini berbentuk bulat, dan Alquran menyebutkan nya pada beberapa ayat yaitu surat (Luqman 31:29 dan Az-Zumar 39:5) :

Tidakkah kamu memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menyatukan malam ke dalam siang dan menyatukan siang ke dalam malam dan Dia tundukkan matahari dan bulan masing-masing berjalan sampai kepada waktu yang ditentukan, dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menggulung malam atas siang dan menggulung siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

Dari kedua ayat diatas dikatakan bahwa malam dan siang mengalami proses penyatuan dan penggulungan. Penyatuan sendiri adalah proses yang lambat dan perlahan, hal ini mungkin terjadi jika bumi berbentuk bulat, karena jika datar maka akan ada perubahan mendadak ketika perubahan siang dan malam. Begitu juga dengan proses penggulungan yang hanya mungkin terjadi jika bumi berbentuk bulat. Kemudian Alquran lebih lanjut mengatakan pada surat An-Naziat 79:30 :

Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.

Kata dahaha disini berarti keteluran dan kata tersebut hanya mengacu kepada telur burung unta. Jika kita teliti lebih lanjut sebenarnya bentuk bumi tidak sepenuhnya bulat namun berbentuk geosperikal dan bentuk ini sama percis dengan bentuk telur burung unta.

Foto bentuk bumi

Foto telur burung unta

3. Partikel Terkecil Pada bidang fisika dikenal adanya teori Atomism yang menyatakan bahwa atom adalah bagian terkecil dari zat karena tidak dapat dibagi lagi. Teori ini dikemukakan oleh Demokritus dari Yunani namun, setelah berkembangnya ilmu pengetahuan diketahui bahwa atom masih bisa dibagi lagi menjadi elektron, proton dan lainnya. Hal ini mengartikan bahwa atom atau yang dikenal oleh bangsa arab sebagai zarrah bukan merupakan element terkecil, masih ada yang lebih kecil dari elemen tersebut. Fakta ilmiah ini juga telah termaktub di dalam Alquran surat Saba 34:3 yaitu :

Dan orang-orang yang kafir berkata: "Hari berbangkit itu tidak akan datang kepada kami". Katakanlah: "Pasti datang, demi Tuhanku Yang Mengetahui yang ghaib, sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang kepadamu. Tidak ada tersembunyi daripada-Nya sebesar zarrahpun yang ada di langit dan yang ada di bumi dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)",

4. Fungsi Gunung Pada bidang Geologi diketahui bahwa gunung puncak yang terlihat adalah sebagian kecil dari gunung tersebut, bagian lebih besarnya tertanam didalam bumi sama seperti pasak tenda yang sebagian besar batang nya tertancap di bumi. Hal ini sama percis dengan yang dikatakan oleh Alquran pada ayat An-Naba 78:8 :

dan gunung-gunung sebagai pasak ?,

bentuk lapisan bawah gunung

Kata autad disana berarti pasak tenda, mirip dengan itu gunung yang ditancapkan ke bumi juga seperti pasak tenda yang ditancapkan ke tanah dimana bagian yang lebih besar berada didalam dan yang tampak hanya bagian kecilnya saja. Disamping itu ilmu pengetahuan melalui buku The Earth yang salah satu penulisnya adalah Sir Francis menyatakan bahwa fungsi gunung adalah untuk menstabilkan bumi dari guncangan. Hal ini juga termaktub didalam Alquran pada surat Al-Anbiya 21:31

Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk.

5. Air Laut dan Air Tawar Para komentator Alquran dibingungkan oleh ayat yang berkaitan dengan bidang kelautan yaitu surat Al-Furqan 25:53 yang berbunyi :

Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.

Pada ayat tersebut dijelaskan bahwa dua jenis air yaitu air asin dan air tawar akan menyatu namun tidak bercampur karena ada rintangan yang tidak terlihat atau disebut barzha. Keterangan ayat ini tidak bisa dibuktikan sebelum 5 tahun terakhir ini dimana Michael Wysession, seismologis dari Washington University, St Louis dan mantan mahasiswanya, Jesse Lawrence, yang kini mengambil studi di University of California, San Diego telah menemukan danau didalam lautan yang dia teliti sendiri dan didokumentasikan dalam bentuk video.

danau didalam laut

Itulah beberapa uraian tentang kebenaran Alquran dari sudut pandang ilmu pengetahuan. Perlu menjadi catatan adalah semua teori ilmiah yang dikemukakan diatas diketahui jauh setelah turunnya Alquran. Dengan demikian jika dilihat dari teori kemungkinan atau teori peluang dan probabilitas matematika, peluang bahwa Alquran dibuat oleh manusia akan menghasilkan persentase bernilai nol. Ada ratusan ayat didalam Alquran yang berisikan tentang uraian ilmu pengetahuan dan bersamaan

dengan itu nilai kebenarannya adalah seratus persen. Sangat tidaklah mungkin bahwa ayat-ayat didalam Alquran ditulis oleh tangan manusia, karena seperti yang kita ketahui bahwa perjalanan manusia dalam membuat sebuat teori ilmiah ilmu pengetahuan sering sekali mengalami kesalahan. Berbeda dengan Alquran yang menjawab ratusan teori ilmu pengetahuan bersamaan dengan tingkat kebenaran yang utuh. Dengan demikian jelaslah bahwa Alquran bukan merupakan perkataan dan teori-teori dari manusai masa dulu, satu-satunya jawaban yang bisa menjelaskan kenyataan Alquran adalah harus ada kekuatan super yang Maha pintar melebihi tingkat jenius nya manusia untuk membuat Alquran yang mana akan mengacu dan mengarah kepada Dia Sang Pencipta.

B. Ke Esa-an Sang Pencipta

1. Pengertian Ke Esa-an Sang Pencipta Esa merupakan bahasa indonesia yang berarti tunggal atau satu yang utuh dan berdiri sendiri tidak diciptakan. Ke Esa-an Sang Pencipta berarti paham yang menyatakan bahwa Tuhan itu adalah satu dan tidak ada yang lain. Pada kepercayaan agama, islam adalah satu-satunya yang menyatakan bahwa Tuhan itu satu. Agama lain seperti Kristen, Hindu dan Budha menyatakan Tuhan itu ada namun dalam konsep ke Esaan yang berbeda. Kristen menyatakan Tuhan itu 3 dalam satu kesatuan lalu Hindu mengarah kepada Dewa-dewa serta Budha yang juga meyakini konsep ke Esaan Tuhan dalam wujud Budha dan Dewa-dewi.

2. Bukti Ke Esa-an Sang Pencipta Ke Esa-an Tuhan Sang Pencipta tidak bisa dibuktikan secara langsung seperti membuktikan keberadaan dari Tuhan. Hal ini disebabkan karena wujud dari Tuhan sendiri yang bersifat ghaib dimana diluar kemampuan akal pikiran manusia. Tidak ada bukti yang membenarkan tentang interaksi langsung antara manusia dengan Tuhan, kalau pun ada itu hanya bersifat cerita dan hanya akan diyakini oleh komunitas sendiri. Satu-satunya cara untuk membuktikan bahwa Tuhan itu Esa adalah dengan mengungkap kebenaran dari Alquran sekaligus kesalahan-kesalahan dari agama lain. Karena jika analisis dilakukan disatu pihak agama saja maka jawaban yang didapat tidak lah akurat dan hanya berlaku untuk komunitas agama tersebut saja. Pada bahasan ini akan dipaparkan dari ke empat agama terbesar yang mana yang paling benar yang merupakan agama dari Tuhan Sang Pencipta. Jika kebenaran sudah didapat maka pastilah ajaran agama tersebut sepenuhnya akan bernilai benar. Analisis yang dilakukan adalah analisis ilmiah yang pernyataan nya dapat diterima oleh akal pikiran serta bukti-bukti ilmiah yang ada. Karena agama manapun yang mengaku agama dari Tuhan harus dapat diuji dari segala bidang dan

zaman serta memiliki nilai kebenaran yang tidak terbatas masanya, baik itu masa lalu, sekarang atau masa yang akan datang. a. Agama Budha Dalam ajaran agama Budha, seorang biksu diartikan sebagai pelayan nya Budha atau orang yang mengabdikan dirinya untuk Budha dimana pada tingkatan tertentu biksu tersebut berpeluang untuk menjadi seorang dewa. Seorang biksu diwajibkan untuk mencukur habis rambut kepalanya hingga botak kemudian tidak boleh menikah serta hanya mengkonsumsi sayuran karena membunuh binatang dianggap sebagai hal yang kejam. Jika dilihat dari kacamata ilmu pengetahuan, mencukur habis rambut kepala akan menyebabkan kerusakan dari kepala tersebut oleh sinar matahari karena fungsi rambut sendiri adalah untuk mendinginkan suhu dari kepala tersebut. Kepala adalah bagian tubuh yang paling penting untuk dilindungi karena didalam tempurung kepala terdapat otak. Dengan demikian jelaslah bahwa ajaran ini bukan berasal dari Tuhan karena tidak lah mungkin Tuhan sebagai Dzat yang Maha Tahu tidak mengetahui akan hal ini. Kemudian mengenai ajaran untuk tidak menikah juga tidak dapat diterima oleh akal, karena manusia sebagai mana diketahui merupakan makhluk yang berkembang biak yang artinya manusia memerlukan perkawinan untuk berkembang biak. Sehingga jelaslah bahwa ajaran ini tidak sesuai dengan ilmu pengetahuan saat ini. Kewajiban seorang biksu untuk tidak memakan daging hewan atau vegetarian merupakan hal yang bertentangan dengan ilmu pengetahuan karena jika dilihat alat pencernaan manusia di desain untuk bisa mengolah daging dan sayuran serta struktur gigi yang menyerupai struktur gigi herbivora dan carnivora. Mahkluk herbivora memiliki sistem pencernaan yang hanya dapa mengolah sayuran dan struktur gigi yang tidak tajam. Mahkluk carnivora memiliki sistem pencernaan yang hanya mampu mengolah daging dan memiliki struktur gigi yang tajam agar dapat merobek daging. Sangat tidak ilmiah lah jika manusia dituntut untuk menajadi vegetarian jika alat pencernaan dan struktur gigi manusia bersifat herbivora dan carnifora sekaligus.

b. Agama Hindu Hindu adalah agama yang mayoritas penganutnya adalah orang India. Agama ini percaya akan Dewa-dewa sebagai Tuhan mereka serta beberapa golongan ada yang mempercayai sapi sebagai juru selamat mereka. Salah satu ajaran agama ini adalah membakar habis mayat orang yang sudah mati. Sungai Nil yang juga mereka percayai sebagai sungai suci akan memberikan keberkahan jika kita mandi didalam nya. Dari sudut pandang ilmu pengetahuan, kegiatan membakar mayat orang yang sudah mati sangat tidak efektif. Disamping menimbulkan banyak polusi juga sangat merugikan kelestarian alam terhadap pepohonan, dimana kita ketahui bahwa pohon adalah paru-paru dunia. Andai saja seluruh manusia didunia penganut agama Hindu maka kerusakan hutan dan polusi akan sangat besar terjadi.

Selain dari itu, sungai Nil yang mereka percaya mendatangkan berkah jika memandikannya juga tidak punya nilai ilmiah. Penelitian telah membuktikan bahwa penyakit diare yang timbul pada Hindu di India adalah disebabkan bakteri yang berasal dari sungan Nil. Dapat dibayangkan jika seluruh umat Hindu di dunia memandikan dirinya ke sungai tersebut maka sangat lah besar kemungkinan nya untuk terkena penyakit.

c. Agama Kristen Kristen merupakan agama terbesar saat ini. Kitab pedoman yang mereka yakini adalah Injil dimana tidak seperti Alquran, Injil diterbitkan dalam bahasa-bahasa tertentu. Keaslian dari bahasa Injil yang sebenarnya sudah tidak ada lagi. Jika saja Injil merupakan firman dari Tuhan maka mestilah didalam Injil tidak boleh terdapat satupun kesalahan ilmiah. Namun pada kenyataan nya, sampai saat ini terdapat banyak sekali kesalahan-kesalahan ilmiah yang ditemukan pada Injil. Dan menurut bukti keberadaan Injil selalu mengalami revisi isi. Diantara kesalahan tersebut yaitu tentang teori penciptaan alam semesta.

1. Alam semesta terbentuk dalam 6 hari Dalam kitab kejadian 1 diterangkan bahwa alam semesta ini terbentuk dalam 6 hari, namun menurut ilmu pengetahuan tidaklah mungkin alam semesta ini dapat diciptakan dalam 6 hari. 2. Cahaya dan Sumber cahaya Pada kitab kejadian 1 ayat ke 3 dan 5 dikatakan bahwa cahaya diciptakan pada hari ke 1 dan pada ayat 14-15 disebutkan penyebab cahaya diciptakan pada hari ke 4. Hal ini sangat tidak masuk akal karena tidak mungkin cahaya dapat lebih dulu muncul dari sumber cahaya itu sendiri. 3. Terjadinya perhitungan hari Pada kitab kejadian 1 ayat ke 9-13 dikatakan bahwa bumi diciptakan pada hari ke 3. Kita mengetahui bahwa perhitungan hari berdasarkan pada rotasi dari bumi itu sendiri hingga terjadilah siang dan malam. Namun pada ayat ini bumi diciptakan pada hari ke 3 sedangkan perhitungan hari sudah ada sejak hari pertama. 4. Bulan dan Matahari pada hari ke 4 Pada kitab kejadian 1 ayat ke 14-19 dikatakan bahwa matahari dan bulan diciptakan pada hari ke 4. Kita semua mengetahui bahwa bumi unsur pokoknya adalah sinar matahari, maka diciptakan nya lebih dulu bumi kemudian matahari adalah suatu kesalahan. 5. Tumbuhan Tumbuhan pada kitab kejadian 1 ayat ke 11-13 diciptakan pada hari ke 3 sedangkan matahari diciptakan pada hari ke 4.

6. Cahaya Matahari dan Bulan Pada kitab kejadian 1 ayat ke 16-17 dikatakan bahwa matahari dan bulan sama-sama memiliki cahaya nya sendiri. Sangat bertentangan dengan ilmu pengetahuan yang menyatakan bahwa cahaya bulan adalah cahaya yang dipinjamkan.

d. Islam Di dalam Alquran terdapat ratusan uraian tentang ilmu pengetahuan yang nilai kebenarannya adalah seratus persen. Pada pembahasan ini untuk membuktikan kebenaran Alquran maka akan dipaparkan hal-hal yang berkaitan dengan pernyataan-pernyataan ketiga agama lain tersebut. Pertama untuk agama Budha, bahwa islam tidak pernah mengajarkan untuk mencukur habis rambut kepala bahkan islam mengajarkan untuk menutupnya lagi dengan penutup kepala berupa jilbab atau kopiah. Islam juga sangat menganjurkan untuk menikah dan membolehkan memiliki lebih dari satu istri dengan kondisi tertentu serta meperbolehkan untuk memakan daging atau pun sayuran Kedua untuk agama Hindu mengenai upacara pembakaran jenazah, islam mengajarkan untuk menguburkan nya ke bumi, hal ini lebih sesuai dengan ilmu pengetahuan mengingat bahwa sebagian besar elemen pembentuk manusia adalah berasal dari bumi serta tidak merugikan alam bahkan dapat mensuburkan tanah tersebut. Kemudian untuk ritual mandi pada sungai Nil, islam justru mengajarkan untuk mandi pada air yang suci yaitu air yang mengalir dan air yang tidak tergenang atau sisa karena itu bukan lah air yang suci lagi mensucikan. Ketiga untuk agama Kristen mengenai penciptaan alam semesta Alquran menerangkan pada surat Fushilat 41:9-12

Katakanlah: "Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? (Yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam".

Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya.

Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".

Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.

Jika dihitung total masa untuk penciptaan alam semesta menurut Alquran adalah 8 masa dan ini bertentangan dengan ilmu pengetahuan, namun jika dicermati pada penciptaan langit digunakan kata arab tsumma yang dapat berarti kemudian serta simultan atau secara bersamaan. Jika kata tsumma diartikan kemudian maka akan ada pertentangan dengan ilmu pengetahuan namun makna yang tepat untuk kata tersebut adalah simultan sehingga pernyataan Alquran tentang penciptaan alam semesta dalam 6 masa sejalan dengan ilmu pengetahuan modern saat ini.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 1. Keberadaan Sang Pencipta adalah keyakinan terhadap adanya Dzat yang Maha dalam pengaturan alam semesta beserta isinya, kejadian-kejadian dan interaksi yang terjadi pada alam semesta tidak terjadi begitu saja melalui proses alamiah 2. Pembentukan sel molekul protein adalah salah satu bukti dari adanya Dzat yang berkekuatan super melebihi kemampuan manusia, disamping itu keajaiban dari isi kandungan Alquran tentang ilmu pengetahuan dimana nilai kebenrannya 100 persen dari ribuan kesempatan juga merupakan bukti bahwa Alquran bukan ciptaan manusia melainkan Tuhan Sang Pencipta 3. Ke Esaan Sang Pencipta adalah suatu sifat yang hanya dimiliki oleh Tuhan yaitu tunggal dan utuh satu-satu nya. 4. Kebenaran kitab Alquran dan kesalahan atas kitab dan ajaran agama lain menyimpulkan bahwa Alquran adalah firman dari Tuhan dan mutlak lah bahwa Sang Pencipta itu Esa karena Tuhan sendiri lah yang memberi tahu kita bahwa Dia Esa adanya melalui surat Al-Ihklas.

DAFTAR PUSTAKA

Islam dan Ilmu Pengetahuan. VCD. Ababil, 2003. Debat Kristologi (Al-Quran dan Injil dari Sudut Pandang Ilmu Pengetahuan). DVD. Ababil. 2005

Anda mungkin juga menyukai