Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH AQIDAH ISLAM

SYIRIK KONTEMPORER

Dosen Pengampu: Dr., Irsyadunnas, M.Ag.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Aqidah Islam

Halaman Judul

Disusun oleh :

Kelompok 5

Milla H (1800001155)

Angelina Putri M (1800001168)

Ryan Kurnia Romadhon (1800001176)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIIVERSITAS AHMAD DAHLAN
2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirabil’alami, puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan


nikmat kepada kami, sehingga kami dapat menulis makalah mengenai “Syirik Kontenporer”
dengan tepat waktu.

Sholawat serta salam kami panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita
tunggu syafaat di hari akhir nanti. Aammiinn

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, terutama kepada Bapak Dr., Irsyadunnas, M.Ag. sebagai dosen
pengampu mata kuliah Aqidah Islam dan kepada teman-teman semua.

Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan dimanfaatkan sebagai
sarana untuk belajar dan mampu menginspirasi pembaca untuk mengangkat permasalahan lain
yang relevan pada makalah-makalah selanjutnya.

Bantul, 13 Oktober 2019


Penyusun

ii
Daftar Isi

Halaman Judul ............................................................................................................................ i


KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii
Daftar Isi .................................................................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................. 1
D. Manfaat ........................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 1
A. Pengertian Syirik Kontemporer ...................................................................................... 1
B. Bentuk Syirik Kontemporer ............................................................................................ 2
C. Syirik dalam Bidang Seni Budaya .................................................................................. 3
D. Syirik dalam Bidang Politik ............................................................................................ 4
E. Syirik dalam Bidang Ekonomi ........................................................................................ 5
BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 6
F. Kesimpulan ..................................................................................................................... 6
G. Saran ............................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 7

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seorang muslim tidak lepas dari agama islam. Namun, selayaknya manusia
tidak bisa lepas dengan adanya hubungan sosial. Dari siitulah seorang muslim dapat
berbagi entah yang baik ataupun yang buruk. Yang mana dari sinilah dapat merubah
cara berfikir dan cara pandang seorang muslim salah satunya dengan kesyirikan.
Kebanyakan orang menganggap bahwa syirik identik sekali dengan kegiatan
perdukunan, menyembah benda-benda yang dikeramatkan atau memberi sesajian
kepada alam (Larungan), dimana menurut mereka untuk meminta keselamatan.
Namun orang tak menyadari bahwa syirik saat ini bukan hanya itu namun ada
syirk yang secara tak langsung mereka ikut untuk melakukannya. Syirik ini jauh lebih
berbahaya karena jika tidak berhati-hati bisa menyebabkan hilangnya iman seseorang
dan hilangnya pula islam mereka. Dosa ini juga sangat besar karena syirik merupakan
dosa yang tidak diampuni oleh Allah sampai kapanpun dan orang yang melakukan
perbuatan syirik di beri balasan berupa neraka jahanam yang kekal di dalamnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah
yang didapat adalah sebagai berikut
1. Apa yang dimaksud dengan syirik kontemporer?
2. Bagaimana bentuk syirik kontemporer?
3. Bagaimana syirik dalam bidang seni budaya?
4. Bagaimana syirik dalam bidang politik?
5. Bagaimana syirik dalam bidang ekonomi?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulis dalam menyusun makalah ini tiada lain adalah sebagai
berikut :
1. Mengetahui pengertian syirik kontemporer.
2. Mengetahui bentuk syirik kontemporer.
3. Memahami syirik dalam bidang seni budaya.
4. Memahami syirik dalam bidang politik.

1
5. Memahami syirik dalam bidang ekonomi
D. Manfaat
Dibuatnya makalah ini diharapkan dapat memberi kejelasan kepada pembaca
mengenai bahayanya dan buruknya perbuatan syirik agar terus menjaga diri dari syirik

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Syirik Kontemporer
Syirik yang berkembang pada jaman dahulu adalah syirik jali yaitu
mempersekutukan Allah secara terang-terangan. Namun syirik yang berkembang dimasa
modern ini adalah syirik khafi yaitu mempersekutukan Allah secara tidak sadar. Syirik
ini telah bermetamorfosis dengan sangat sempurna perubahan wujudnya dimana orang
yang tak mempunyai pemikiran untuk berpikir dari perspektif lain akan sulit sekali untuk
membedakannya. Orang-orang hanya mengetahui bahwa syirik itu, ketika seseorang
menduakan Allah dalam penciptaan; atau ketika seseorang menyembah patung-
patung. Adapun menyembah orang sholeh, dalam arti berdo’a, meminta pertolongan
kepada orang sholeh atau wali-wali, memohon syafa’at, kesembuhan, jodoh, rezeki, dan
lainnya kepada mereka lalu mereka meyakininya, maka ini dianggap syirik. Ia tidak
melakukannya secara terang-terangan. Tidak bisa diketahui secara indrawi. Namun diam-
diam dan secara tersembunyi telah melakukan kesyirikan. Misalnya yang paling banyak
kita lakukan secara tidak sengaja adalah dalam kita beranggapan bahwa yang
menyembuhkan penyakit adalah dokter/obat yang diminum atau ada juga yang lebih
memilih dukun mengharapkan kesembuhan dari dukun, melakukan ritual, memberikan
sesembahan untuk jin dan syaitan1; tubuh tetap sehat dan bugar karena pola makan yang
seimbang atau olah raga yang teratur; jabatan yang diperoleh karena kepintaran, kedekatan
atau kepiawaiannya memanfaatkan bantuan orang lain; panen melimpah, karena
keprofesionalannya mengolah tanah pertanian; anak-anaknya pintar karena gizi yang
diberikan memenuhi standar gizi yang ditentukan. Inilah yang saya sebut syirik
kontemporer atau modern. Syirik yang tanpa terasa dan disadari banyak dilakukan kaum
muslimin. Tidak hanya terbatas di kalangan awam bahkan juga di kalangan intelek. Tidak
hanya di kalangan yang berpendidikan rendah bahkan juga yang mengecap perguruan
tinggi. Syirik kontemporer ini banyak terjadi di segala bidang baik dalam segi seni,
budaya, politik, dan ekonomi. Syirik kontemporer ini menyebabkan manusia tidak bisa
mengelak dan dengan terpaksa untuk mengikutinya.

1
Nugroho, David Siswanto, Al Islam dan Kemuhammadiyahan II. (Universitas Muhammadiyah Malang, 2011), 1.

1
B. Bentuk Syirik Kontemporer
Kesyirikan pada zaman modern tidak lagi ditandai dengan penyembahan
berhala secara fisik, karena berhala pada zaman sekarang lebih disadari sikap dan
perilaku. Maksud pernyataan ini adalah sikap dan perilaku pemberhalaan terhadap
sesuatu atau seseorang. Ada beberapa syirik pada zaman modern ini yang patut
direfleksikan agar setiap orang Muslim dapat lebih terjaga kemurnian tauhidnya kepada
Allah SWT kendatipun mereka jelas-jelas tidak menyembah berhala. Beberapa
contohnya adalah sikap pemberhalaan terhadap harta benda atau materi, tahta atau
kekuasaan, dan syahwat atau seks. 2
1. Harta Benda atau Materi
Hal pertama yang memungkinkan seseorang syirik pada zaman modern ini ialah
uang, karena ternyata memang uang yang paling berkuasa di dunia ini. Di kalangan
orang Amerika terkenal istilah The Almighty Dollar (Dollar yang maha kuasa).
Memang telah nyata di dunia bahwa hampir semua yang ada di dalam hidup ini dapat
diperoleh dengan uang, bahkan dalam banyak hal harga diri manusia pun bisa dibeli
dengan uang. Manusia tidak malu lagi melakukan apa saja demi untuk mendapat
uang, pada hal malu itu salah satu bagian terpenting dari iman. Betapa banyak orang
yang sampai hati menggadaikan negeri dan bangsanya sendiri demi mendapat uang.
Pada mulanya manusia menciptakan uang hanyalah sebagai alat tukar untuk
memudahkan serta mempercepat terjadinya perniagaan. Sehingga uang bisa
ditukarkan dengan barang-barang atau jasa dalam berbagai bentuk. Kemudian fungsi
uang sebagai alat tukar ini menjadi demikian efektifnya, sehingga di zaman ini,
terutama di negeri-negeri yang berlandaskan materialisme dan kapitalisme, uang
juga dipakai sebagai alat ukur bagi status seseorang di dalam masyarakat.
Kekuasaan, pengaruh, bahkan nilai pribadi seseorang diukur dengan jumlah
kekayaan (asset)-nya, prestasi pribadi seseorang pun telah diukur dengan umur
semuda berapa ia menjadi jutawan. Semakin muda seseorang menjadi miliarder, ia
dianggap semakin tinggi nilai pribadinya.
2. Tahta atau Kekuasaan
Hal kedua yang memungkinkan seseorang syirik pada zaman modern ini ialah
pangkat atau tahta. Orang yang mempertuhankan jabatan tidak perduli dengan nilai

2 Ismail, Roni. Hakikat Monoteisme Islam (Kajian Atas Konsep Tauhid Laa Ilaaha Illallah). (Jurnal Religi, Vol 10 No 2,

2014), 177-179.

2
atau etika untuk meraihnya. Jalan tidak benar pun akan ditempuhnya demi
kekuasaan. Banyak contoh dari orang yang memberhalakan tahta ini; nilai, teman,
guru, dan bahkan keluarga dianggap musuh jika tidak bersedia memberi dukungan
suara.
3. Syahwat atau Seks
Hal ketiga yang memungkin sesorang syirik pada zaman modern ini adalah
syahwat (seks). Banyak orang untuk memenuhi keinginan akan seks ini tidak lagi
mengindahkan nilai-niai luhur agama, apa saja dilakukan jika saja perlu. Orang yang
sudah terlanjur mempertuhankan seks tidak akan bisa lagi melihat batas-batas
kewajaran, sehingga ia akan melakukan apa saja demi kepuasan seks. Kasus-kasus
hubungan diluar nikah, perselungkuhan, dan bahkan hubungan sejenis dilakukan
untuk memenuhi tuntunan syahwat.
Itulah beberapa contoh berhala baru dizaman sekarang, yang mungkin akan
menodai bahkan merusak ketauhidan seseorang kepada Allah SWT sekalipun dia tidak
mempertuhankan berhala-berhala fisik. Apalagi jika berhala itu divisualisasikan secara
fisik, jelas sudah kesyirikan ada disana. Tauhid laa ilaaha illallah niscaya totalitas
tanpa ada tandingan atau sekutu apapun kepada Allah SWT.
C. Syirik dalam Bidang Seni Budaya
Seni merupakan perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan
bersifat indah, sehingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia. Nyanyian termasuk
seni dan kita dapat memahami bahwa nyanyian ada yang diharamkan, dan ada yang
dihalalkan. Nyanyian haram didasarkan pada dalil-dalil yang mengharamkan nyanyian,
yaitu nyanyian yang disertai dengan kemaksiatan atau kemunkaran, baik berupa perkataan
(qaul), perbuatan (fi’il), atau sarana (asy-yâ’), misalnya disertai zina, penampakan aurat,
ikhtilath (campur baur pria–wanita), atau syairnya yang bertentangan dengan syara’,
misalnya mengajak pacaran, mendukung pergaulan bebas. Nyanyian halal didasarkan pada
dalil-dalil yang menghalalkan, yaitu nyanyian yang kriterianya adalah bersih dari unsur
kemaksiatan atau kemunkaran. Misalnya nyanyian yang syairnya memuji sifat-sifat Allah
SWT, mendorong orang meneladani Rasul, mengajak taubat dari judi, mengajak menuntut
ilmu, menceritakan keindahan alam semesta, dan semisalnya.3 Sedangkan dalam bidang
budaya contohnya adalah aktifitas-aktifitas seperti mengunjungi para wali,

3
Dr. Abdurrahman al-Baghdadi, Seni Dalam Pandangan Islam, hal. 64-65; Syaikh Muhammad asy-Syuwaiki, Al-Khalash
wa Ikhtilaf an-Nas, hal. 103

3
mempersembahkan hadiah dan meyakini bahwa mereka mampu mendatangkan
keuntungan atau kesusahan, mengunjungi kuburan mereka, mengusap-usap kuburan
tersebut dan memohon keberkahan kepada kuburan tersebut. Seakan-akan Allah Ta’ala
sama dengan penguasa dunia yang dapat didekati dari para tokoh mereka, dan orang-orang
dekatnya.
D. Syirik dalam Bidang Politik
Dalam persoalan politik pun, manusia bisa saja berbuat syirik
dengan cara mistifikasi politik, yaitu penyimpangan dalam permasalahan politik yang
sebenarnya. Dimana persoalan politik yang bersifat rasional, zhahiriyyah, ikhtiyariyah dan
taklifi (tindakan-tindakan amaliyah dan syar’i) menjadi tindakan yang misteri, pakem,
kabur, teka-teki, penuh mitos dan takhayyul. Proses mistifikasi dalam dunia politik
menurut Kertzer (1988: 48), merupakan hal biasa sebagai upaya mengelabui realitas sosial
guna menggalang dan mendulang dukungan politik seluas-luasnya.4 Contohnya dalam
pemilu presiden 2004 mengenai berita ditemukannya emas yang bergambar mantan
Presiden RI pertama Soekarno oleh seorang warga Bogor, diindikasikan oleh para
pengamat mistik/paranormal akan bangkitnya “Satria Piningit” untuk memimpin bangsa
ini. Ketika Gus Dur ditanya kenapa ia sangat ingin terus maju menjadi presiden, Gus Dur
selalu menjawab, saya disuruh kyai (para Kyai Khas). Selain itu, menurut berita diduga
seorang calon presiden mempunyai klenik paranormal/dukun di rumahnya sebagai rujukan
politiknya. Jelas semuanya ini adalah mistifikasi politik.
Contoh lainnya adalah sekularisme. Inti dari faham ini menurut An-Nabhani
(1953) adalah pemisahan agama dari kehidupan (faşlud-din ‘anil-hayah). Pengaruh dari
sekularisme tidak hanya berhenti pada aspek yang paling mendasar (aqidah), tetapi terus
merambah pada aspek pengaturan kehidupan lainnya dalam rangka untuk menyelesaikan
segenap persoalan kehidupan yang akan mereka hadapi. Sebagai contoh sederhana, para
petinggi sangat khawatir dan takut jika penataan negara ini harus diatur dengan syari’at
Islam. Mereka khawatir, syari’at Islam adalah pilihan yang tidak tepat untuk kondisi
masyarakat nasional dan internasional saat ini, yang sudah semakin maju, modern,
majemuk dan pluralis. Mereka khawatir, munculnya syari’at Islam justru akan
menimbulkan konflik baru, terjadinya disintegrasi, pelanggaran HAM, dan mengganggu
keharmonisan kehidupan antar ummat beragama yang selama ini telah tertata dan terbina
dengan baik.

4 Hilmy, Masdar. Islam Profetik: Substansi Nilai-nilai Agama dalam Ruang Publik. (Yogyakarta: Kanisius, 2008), 51.

4
E. Syirik dalam Bidang Ekonomi
Salah satu bentuk syirik dalam bidang ekonomi yakni seperti judi dan lotre.
Dalam bahasa Indonesia Judi berarti permainan untung-untungan dengan bertaruh. Dalam
bahasa Arab Judi berarti “Qimar” atau segala permainan yang dijanjikan bahwa yang
menang akan mendapat sesuatu dari yang kalah. Islam sejak 14 abad yang lalu telah
mengharamkan perjudian, dan menganggap bahwa judi itu suatu dosa besar, sama dengan
meminum minuman keras, sama dengan tukang tenung, dan bahkan sama dengan
menyembah berhala. Allah SWT dalam al-Qur’an yang artinya:
Mereka bertanya kepadamu (Hai Muhammad) tentang minuman keras dan judi.
Jawablah kepada mereka, bahwa pada keduanya ada dosa dan ada manfaatnya
bagi manusia, tetapi dosanya lebih besar dari manfaatnya.5
Allah juga berfirman yang artinya:
Hai orang-orang mukmin! bahwasanya minuman keras, berjudi, berhala, dan
mengundi nasib dengan anak panah adalah pekerjaan kotor, termasuk pekerjaan
Syetan. Maka jauhilah olehmu supaya kamu beruntung.6

5 Al-Baqarah (2): 219


6 Al-Ma’idah (5): 90

5
BAB III
PENUTUP
F. Kesimpulan
Islam adalah agama yang datang untuk menegakkan tauhid, yaitu meng-Esa-kan
Allah. Sebagaimana kita telah bersaksi dalam setiap harinya paling tidak dalam shalat kita.
ُ ‫ش َه ُد أَنَّ ُم َح َّمدًا َر‬
(ِ‫س ْو ُل هللا‬ ْ َ‫ش َه ُد أ َ ْن الَ إِلَهَ إِالَّ هللاُ َوأ‬
ْ َ ‫)أ‬, yang bermakna tidak ada Tuhan yang berhak
disembah kecuali Allah dan Muhammad utusan Allah. Tetapi begitu banyak umat Islam yang
tidak konsisten kepada tauhid, mereka tidak lagi menyembah kepada Allah semata. Pada
zaman yang modern ini, syirik ini telah bermetamorfosa dengan sangat sempurna
perubahan wujudnya di mana orang yang tak mepunyai pemikiran untuk berpikir dari
perspektif lain akan sulit sekali untuk membedakannya .Syirik yang tanpa terasa dan
disadari banyak dilakukan kaum muslimin. . Orang-orang hanya mengetahui bahwa syirik
itu, ketika seseorang menduakan Allah dalam penciptaan; atau ketika seseorang
menyembah patung-patung. Misalnya yang paling banyak kita lakukan secara tidak
sengaja adalah jabatan yang diperoleh karena kepintaran, kedekatan atau kepiawaiannya
memanfaatkan bantuan orang lain; panen melimpah, karena keprofesionalannya mengolah
tanah pertanian padahal itu semua adalah atas izin Allah. Syirik kontemporer ini pun
berkembang dalam berbagai bidang, seperti bidang seni dan budaya, politik serta bidang
ekonomi.

G. Saran
Dalam pengumpulan materi pembahasan di atas tentunya ada banyak kekurangan
dan kesalahan, meskipun penulis sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menulis
makalah yang terbaik. Oleh karena itu hendaknya pembaca memberikan tanggapan dan
tambahan terhadap makalah kami. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca untuk
dijadikan referensi penulisan yang selanjutnya dan menambah wawasan mengenai syirik
kontemporer. Atas perhatian pembaca, kami mengucapkan terimakasih.

6
DAFTAR PUSTAKA
Al-Baghdadi, Abdurrahman. 1991. Seni Dalam Pandangan Islam. Jakarta: Gema Insani Press.
Al-Qur’an al-Karim.
Hilmy, Masdar. 2008. Islam Profetik: Substansi Nilai-nilai Agama dalam Ruang Publik
Yogyakarta: Kanisius. Dapat diakses di https://books.google.co.id/books?id=-
NrCzTggWDEC&pg=PA51&lpg=PA51&dq=mistifikasi+politik+2004&source=bl&ots=2bsg_QB8Z
H&sig=lAC552avlZsQk7HpBpb0nCumgzc&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj_3Ivj3_7dAhUJaI8KHe
HiB8IQ6AEwAXoECAgQAQ#v=onepage&q=mistifikasi%20politik%202004&f=false
Ilyas, Yunahar. 1992. Kuliah Aqidah. Yogyakarta :LPPI UMY
Ismail, Roni. 2014. Hakikat Monoteisme Islam (Kajian Atas Konsep Tauhid Laa Ilaaha
Illallah). Jurnal Religi, 10(2), 172-183.
Nugroho, David Siswanto. 2011. Al Islam dan Kemuhammadiyahan II. Universitas
Muhammadiyah Malang.
Yazid, Rusdi. 2011. Khutbah Jum’at: Syirik Penyebab Kerusakan dan Bahaya Besar.

Anda mungkin juga menyukai