Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah psikologi
kepribadian dosen pengampu Tri Sutanti, S.Pd., M.Pd
Halam
disusun oleh:
1. Frandika A. R 1400001024
2. Antika Jaspapa 1800001150
3. Febrina Millenia Safira 1800001156
4. Ryan Kurnia Romadhon 1800001176
5. Firdauziah Rayhan N 1800001196
b. INTENSI
Penyelidikan mengenai intensi atau keinginan individu
mengenai masa depan lebih penting daripada kejadian di masa
lalu (Allport). Istilah intensi menurut Allport meliputi beberapa
pengertian:
a. harapan-harapan
b. keinginan-keinginan
c. ambisi
d. cita-cita
e. niat untuk melakukan sesuatu.
Dalam hal inilah terlihat jelas perbedaan Allport dengan lain-
lain ahli teori kepribadian dewasa ini. Teori Allport menunjukkan,
bahwa apa yang akan dicoba dilakukan oleh seseorang merupakan
kunci dan hal terpenting bagi apa yang dikerjakannya sekarang. Jadi
kalau dewasa ini, banyak ahli yang mengutamakan masa lampau,
maka pendapat Allport itu mirip sekali dengan pendapat Adler dan
Jung; walaupun tidak ada alasan untuk mengatakan adanya
pengaruh dari mereka ini.
c. TYPE
Allport membedakan antara sifat dan type. Menurut Allport,
orang dapat memiliki suatu sifa, tetapi tidak dapat memiliki
sesuatu type. Type adalah konstruksi ideal si pengamat, dan
seseorang dapat disesuaikan dengan type itu tetapi dengan
konsekuensi diabaikan sifat-sifat khas individuilnya. Sifat dapat
mencerminkan sifat khas pribadi sedangkan type lebih
menyembunyikannya. Jadi bagi Allport, type menunjukkan
perbedaan-perbedaan buatan yang tidak begitu cocok dengan
kenyataan, sedangkan sifat adalah refleksi sebenarnya daripada
yang sebenar-benar ada.
d. PROPARIUM
Proprium adalah istilah yang diciptakan Allport yang
mengindikasikan semua fungsi self atau ego. Hal ini juga
disebut fungsi proprium (propriate function) daripada
kepribadian. Fungsi tersebut adalah kesadaran jasmani, self
identity, self-esteem, self extention, rational thinking, self
image, propriate stiving, dan fungsi mengenal. Semua itu
bagian-bagian yang vital daripada kepribadian. Proprium tidak
dibawa sejak lahir tetapi berkembang didalam perkembangan
individu. Allport menggunakan kata proprium daripada self
karena lebih mudah dipahami sebagai sifat atau fungsi
kepribadian secara umum.
Ada tujuh aspek dalam perkembangan proporium :
i. Bodily Self : tahap 1-3.Pada 3 tahun pertama, bayi menjadi
lebih peduli terhadap keberadaan dirinya dan
membedakan tubuhnya dari objek-objek yang ada
disekitarnya.
ii. Self Identity : anak-anak membuktikan dan menemukan
identitas mereka tetap terlepas dari perubahan di
lingkungan mereka.
iii. Self-esteem : anak-anak mulai bangga pada prestasi
(pencapaian) yang mereka raih.
iv. Extension of self : tahap ke 4-5. umur 4 sampai 6 tahun.
Pada masa ini anak mengakui objek-objek yang ada di
sekitarnya dan orang-orang disekitar lingkungan mereka.
v. Self-image : anak-anak mengembangkan gambaran aktual
dan idealis dalam diri mereka dan perilaku mereka serta
menjadi lebih peduli terhadap kepuasan (atau
ketidakpuasan) terhadap harapan Orangtua.
vi. Self as a rational coper : tahap 6. Umur 6-12 tahun, anak-
anak mulai mengapli-kasikan alasan dan pengetahuan
untuk mencapai solusi terhadap masalah yang mereka
hadapi dalam kehidupan sehari-hari.
vii. Propriate striving : tahap 7. pada masa remaja awal
(sebelum teenage) mulai membentuk tujuan jangka
panjang dan rencana.
3) Dinamika kepribadian
Allport menekankan bahwa pengaruh keberadaan seseorang pada
masa sekarang tidak hanya ada di dalam teori kepribadiannya tetapi juga
ada dalam pandangan motivasinya. Dia juga menegaskan bahwa
kehidupan masa lalu atau masa lampau tidak lagi dapat menjelaskan
perilaku seseorang ke depannya, kecuali hanya sebagai motivasi saja.
Sehingga allport hanya terfokus kepada kehidupan individu di masa
depan ketimbang dimasa lalu.
Allport menentang teori Freud yang terfokus pada alam bawah sadar
seseorang. Menurut Allport proses kognitif seseorang juga memiliki
peran penting, yang mana suatu rencana dan tujuan seseorang dibuat
secara sadar. Sehingga ia menyimpulkan bahwa kehidupan di masa lalu
tidak ada hubungan dan sangkut-pautnya dengan kehidupan mendatang
dari tiap individu, kehidupan masa lalu itu hanya sebagai motivasi atau
dukungan ke arah yang lebih baik.
Kemudian Allport juga menjelaskan proses dari kepribadian itu
dalam sebuah konsepnya, “functional autonomy”. Konsep ini
menjelaskan bahwa motif kematangan, kesehatan emosional seseorang
tidak terhubung secara fungsional kepada pengalamannya di masa lalu
sejak ia lahir. Dari konsep tersebut dapat diketahui bahwa Allport
berpendapat bahwa motivasi dari tiap individu itu bersifat independen
dan tidak terikat atau terhubung dengan hal yang lainnya.
Konsep ini terdiri atas dua level fungsi otonom, yaitu Perseverative
functional autonomy dan Propriate functional autonomy.
i. Perseverative functional autonomy merupakan level yang dasar,
berkaitan dengan perilaku seseorang yang sudah menjadi
kegiatan rutin, seperti kecanduan atau tindakan fisik yang
berulang. Contohnya : perokok.
ii. Propriate functional autonomy merupakan level yang lebih
penting ketimbang level Perseverative functional autonomy
dan penting untuk pemahaman motivasi dewasadihubungan pada
nilai-nilai, self-image, dan gaya hidup.
Selain itu, terdapat tiga prinsip pada level propriate functional
autonomy, yaitu:
i. Organizing the energy level, menjelaskan bagaimana kita
memperoleh motif baru
ii. Mastery and competence, mengacu pada level yang mana akan
kita pilih untuk memuaskan motif
iii. Propriate patterning, menjelaskan perjuang (usaha)
terhadap konsistensi danintegrasi kepribadian
4) Perkembangan kepribadian
Menurut Allport perkembangan kepribadian manusia akan selalu
berubah-ubah seiring berjalannya waktu.
3 Fase perkembangan Allport :
a. Anak-anak
b. Transformasi anak – anak
c. Masa dewasa
a. Masa Anak – Anak
Masa ini dimulai dari masa neonatus yang menjadi awal
perkembangan dari kepribadian anak. Pada masa perkembangan ini
anak mulai bisa melakukan gerakan refleks yang belum bisa
dibedakan. Ekspresi emosi anak pada masa ini cenderung monoton
dan akan mengalami perkembangan sesuai dengan masa yang
dilewatinya.
b. Masa Transformasi Anak – Anak
Pada masa ini, perkembangan kepribadian seseoarang akan
terlihat dari :
diferensiasi
integrasi
pematangan
belajar
kesadaran (sugesti)
harga diri
inferioritas ataupun kompensansi
mekanisme psikoanalitis
otonomi fungsional
reorintasi mendadak trauma
objektivitas
insting
humor
pandangan hidup
c. Masa Dewasa
Merupakan masa terpenting dalam perkembangan
kepribadian seseorang. Masa – masa ini sangat menentukan
bentuk kepribadian seseorang melalui tingkah laku yang
ditujukannya.
Menurut Allport, seseorang dikatakan dewasa, jika :
mulai bisa memproyeksikan kebutuhannya tidak hanya untuk masa
sekarang tapi untuk masa yang akan datang (extension self)
mulai mengenal apa yang diinginkannya dan yang menjadi kebutuhannya
serta mengerti akan hal – hal yang bisa memberikan kesenangan pada dirinya
(insight & humor)
mengerti arti dan tujuan hidup yang dijalaninya, mulai memiliki pandangan
hidup atau filsafat hidup yang terus dipertahankan.
Pada masa perkembangan kepribadian, unsur religius menjadi unsur yang
sangat penting untuk membentuk kepribadian seseorang.
a. Identitas Subyek
Inisial subyek: D. A
Pendidikan terakhir: SMA
Anak: Sulung
b. Analisis tingkah laku subyek
Tingkah laku pemalu yang nampak dari subyek adalah jarang
berbicara panjang, suka menyendiri. Faktor yang menyebabkan subyek
menjadi pemalu adalah dari lingkungan teman sebaya, dengan cara
temannya membully subyek. Akibat dari perilaku pemalu tersebut, subyek
tidak terlalu aktif dalam bidang organisasi atau aktif dalam kegiatan belajar
mengajar dikelas.
Teknik pengumpulan data dengan teknik wawancara secara
langsung dengan subyek dan observasi karena subyek merupakan teman
dekat dari salah satu anggota dari kelompok kami.
ANALISIS KEPRIBADIAN PEMALU DENGAN
MEGGUNAKAN TEORI KEPRIBADIAN ALLPORT
1. Struktur kepribadian
a. Traits
Traits menurut teori Allport adalah proses mental/neuropsikis
yang berkapasitas dan mampu mengarahkan stimulus yang akan
menghasilkan perilaku yang adaptif atau ekspresif. Jadi pada
studi kasus di atas bahwa subyek tersebut memiliki perilaku
pemalu karena mendapat stimulus yang negatif dari lingkungan
luar dengan dia dibully oleh teman-temannya. Karena mendapat
stimulasi yang negarif maka akan menghasilkan perilaku yang
tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar
b. Intensi
Keinginan individu mengenai masa depan lebih penting daripada
kejadian di masa lalu (Allport). Pada studi kasus ini subyek ingin
menjadi orang yang tidak pemalu lagi atau dalam artian ingin
menjadi yang lebih baik daribapda masalalunya
c. Type
Type adalah konstruksi ideal si pengamat, dan seseorang dapat
disesuaikan dengan type itu tetapi dengan konsekuensi diabaikan
sifat-sifat khas individuilnya. Dari studi kasus diatas bahwa dia
ingin menjadi peribadi yang lebih baik dengan cara lebih aktif
dibidang akademik
d. Proparium
Proprium adalah istilah yang diciptakan Allport yang
mengindikasikan semua fungsi self atau ego Pada studi kasusu
diatas bahwa dia ingin ingin mengubah kepridian pemalu, dia
mengubah kepribadian tersebut dengan cara aktif dibidang
akademik disitu dia berlajar untuk tidak menjadi pemalu lagi
2. Dinamika kepribadian
Allport menekankan bahwa pengaruh keberadaan seseorang
pada masa sekarang tidak hanya ada di dalam teori kepribadiannya
tetapi juga ada dalam pandangan motivasinya. Dia juga menegaskan
bahwa kehidupan masa lalu atau masa lampau tidak lagi dapat
menjelaskan perilaku seseorang ke depannya, kecuali hanya sebagai
motivasi saja. Sehingga allport hanya terfokus kepada kehidupan
individu di masa depan ketimbang dimasa lalu.
Jadi pada kasus diatas bahwa masa lalu subyek yang dulunya
sering dibully oleh teman-temannya karena tidak mempunyai ayah
karena sudah bercerai dengan ibunya tidak lagi bisa menjelaskan
perilaku dia kedepannya akan menjadi pemalu atau pun sebaliknya.
Tapi disisi lain masa lalu hanya bisa menjadi motivasi saja
3. Perkembangan kepribadian
a. Masa anak-anak
Masa ini dimulai dari masa neonatus yang menjadi awal
perkembangan dari kepribadian anak. Di dalam studi kasus ini
individu tersebut sedikit kekurangan kasih sayang dari kedua
orang tuanya karena orang tuanya bercerai yang menyebabkan
individu tersebut kurang kasih sayang
b. Transformasi anak-anak
Perkembangan kepribadian pada studi kasus diatas terlihat dari
reorintasi mendadak trauma karena individu saat sekolah dasar
kelas 6 dibully tidak punya ayah karena kedua orang tuanya
bercerai yang menyebabkan individu trauma dan menjadi pemalu
c. Masa dewasa
Merupakan masa terpenting dalam perkembangan kepribadian
seseorang. Masa – masa ini sangat menentukan bentuk
kepribadian seseorang melalui tingkah laku yang ditujukannya
Karena individu tersebut belum memasuki masa dewasa jadi
belum bisa diulas
4. Perkembangan pribadi tidak sehat
Allport memiliki pemikiran mengenai pribadi yang tidak
sehat, ketidak-matangan, kesehatan emosi, kepribadian tidak
dewasa adalah sebagai berikut :
a. Tidak mampu merasakan dunia, mengingat pengalaman dan
bagaimana pikiran yang kita tunjukkan (berhubungan dengan
propriate functional autonomy ). Pada studi kasus di atas bahwa
individu tersebut tidak mampu merasakan dunia karena dia
beranggapan seolah-oleh dunia luar tidak menganggap dirinya
ada
b. Tidak mampu untuk mempertahankan konsistensi dan integrasi
kepribadian.
c. Tidak berfungsi secara matang, motivasinya dependent
d. Dependent terhadap orang tua/orang sekitar
e. Perkembangan psikologis yang terhambat mengakibatkan
dewasa neurotik yang berasal dari pengalaman yang tidak
menyenangkan pada masa kanak-kanak
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
c. Kesimpulan
Anak pemalu cenderung akan menghindari keramaian dan takut
untuk bergaul dengan temannya. Anak yang memiliki sifat pemalu biasanya
mudah merasa takut dan penuh keragu-raguan dalam melakukan sesuatu.
Rasa percaya diri pada anak pemalu akan meningkat tergantung dari
lingkungannya. Dalam hal ini, orang tua mempunyai andil cukup besar,
apakah anak akan semakin pemalu atau justru dapat mengatasi sikap pemalu
dalam dirinya. Anak dengan karakter pemalu memilki kelebihansama
seperti anak lainnya. Hanya saja anak pemalu dalam mengekspresikan diri
cenderung diam-diam atau sembunyi-sembunyi.
Pada awalnya anak mengidentifikasi diriya dengan ibu atau
ayahnya. Sedangkan masa selanjutnya akan mengembangkan dirinya
sendiri dan mulai mencari jati dirinya sendiri. Dengan perkembangan
pergaulan dan pandangan anak-anak mulai mengidentifikasi dirinya dengan
tokoh-tokoh, pahlawan-pahlawan, pimpinan masyarakat atau orang-orang
yang berprestasi dalam bidang olahraga dan sebagainya. Kemandirian,
Introvert dan Ekstrovert, Internalisasi, Imitasi,ketergantungan dan juga
bakat dapat menuntun proses perkembangan anak.
REFERENSI
Condon, M., & Ruth-Sahd, L. (2013). Responding to introverted and shy students:
Best practice guidelines for educators and advisors. Open Journal of
Nursing, 03(07), 503–515. https://doi.org/10.4236/ojn.2013.37069
Lao, M. G., Akseer, T., Bosacki, S., & Coplan, R. J. (2013). Self-identified
childhood shyness and perceptions of shy children: Voices of elementary
school teachers. International Electronic Journal of Elementary Education,
5(3), 269–284.
Novikasari Meli , Ali, H. (n.d.). Peranan Guru Dalam Mengatasi Anak Pemalu Di
Raudhatul Athfal Dharma Wanita Kementerian Agama. (3), 1–18. Retrieved
from http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/10187/9885
.
LAMPIRAN