IDENTITAS PASIEN
Psikologi klinis | 1
II. Hasil Interview Verbatim Dengan Orang Tua (Ibu)
a. Waktu dan tempat : 21 dan 28 Desember 2017 pukul 10.00 WIB di Rumah Pasien
Penulis : Selamat siang bu, mohon maaf ganggu waktunya, saya Dede Zaenudin
mahasiswa psikologi uhamka sedang ada tugas untuk mengobservasi
anak yang berkebutuhan khusus. Mohon maaf sebelumnya, kalo boleh
tau anak ibu punya ke khususan apa?
Subyek : Oh iya mas, anak saya itu retardasi mental tapi yang ringan
Penulis : kalo boleh tau lagi nih bu, sejak kapan ibu tau kalo anak ibu itu
retardasi mental ringan?
Subyek : Saya taunya dari 2 tahun yang lalu sebelum anak saya masuk SLB
Penulis : Oh gitu, bisa di jelaskan lebih dulu ngga bu kenapa anaknya bisa masuk
SLB
Subyek : Awalnya dulu sebelum masuk SLB, anak saya pernah sekolah di
sekolahan SD Negeri, tapi setelah 6 bulan saya lihat perkembangannya
ngga bisa ngikutin kayak anak seumuranya, saya mutusin anak saya
buat keluar dari sekolah itu dan saya manggil guru privat gitu buat
ngajar dia di rumah (homeschooling), udah jalan 2 tahun, saya lihat
perkembangan belajarnya masih sama. Saya mikir kenapa ini anak
saya? saya awalnya ngga percaya kalo anak saya punya ke khususan.
Penulis : Tadikan awal mula Megan masuk SLB, nah.. pada saat proses
kehamilan atau kelahiran ada yang aneh ngga yang terjadi sama
Megan?
Psikologi klinis | 2
Subyek : Megan lahir normal, tapi setiap di imunisasi atau yang disuntik-suntik
dia pasti sakit. Megan juga ngga bisa minum ASI sama Susu sapi juga.
Step-step pertumbuhannyapun beda sama anak lainnya, dia bisa jalan
pas umur 19 bulan dan itupun merayap bukan merangkak seperti anak
kebanayakan. Dia baru bisa ngomong pas umur 6 tahun. Kalo kakaknya
normal beda sama Megan.
Subyek : Kalo pagi-pagi abis bangun tidur buka gorden kamar, terus kalo liat
barang-barang berantakan dia rapihin, pulang sekolahpun baju yang dia
pake di taro ke tempat gantungan. Alhamdulilahnya anak itu punya
tanggung jawabnya gitu. Dia itu paling suka main sepedahan, tapi
dengan anak-anak yang di bawah umur dia. Dia ngga suka kalo main
sama anak yang seumuran atau di atas umurnya, takut berantem.
Penulis : Hal yang paling di sukai Megan saat dirumah apa bu?
Penulis : Setelah masuk SLB, progres perkembangan apa saja yang sekarang
sudah ibu lihat pada Megan?
Subyek : Sekarang megan udah mulai bisa menulis, yaa.. walupun masih acak-
acakan, sudah bisa menggambar
Psikologi klinis | 3
III. Dinamika Perkembangan Gangguan
Pada saat proses kelahiran Megan lahir dengan normal sama seperti anak
pada umumnya, namun setiap kali di imunisasi atau disuntik efeknya itu panas dan
selalu masuk rumah sakit jika setiap kali di imunisasi terkecuali polio, Pada
imunisasi pertama, megan masuk rumah sakit selama 6 hari, setelah sembuh Megan
masuk kembali kerumah sakit untuk transfusi darah karena kekurangan darah.
Selain itu Megan juga tidak bisa meminum ASI dan Susu sapi yang ada dipasaran,
pernah pada saat itu selama 2 tahun berturut-turut Megan masuk rumah sakit,
penyebabnya yaitu tidak bisa minum ASI ataupun Susu sapi yang ada dipasaran.
Megan baru bisa berdiri pada usia 19 bulan, namun tahapan sebelum berdirinya
berbeda dengan anak umumnya. Jika tahapan berdiri anak umumnya itu merangkak
namun Megan malah merayap.
Psikologi klinis | 4
IV. Diagnosa Multiaksial
c. Masalah pendidikan
Menurut ibunya, kemampuan Megan dalam akademik masih banyak yang
harus dipelajari seperti Menulis, Menghitung dan Membaca. Karena tulisan
megan masih acak-acakan, membaca masih terbata-bata, dan kesulitan untuk
berhitung.
d. Masalah Pekerjaan
Megan masih sekolah jadi belum ada masalah dalam pekerjaan ataupun
masalah pada kegiatan kesehariannya.
f. Masalah ekonomi
Megan tergolong anak yang mempunyai keluarga dengan kalangan
menengah, karena ayahnya bekerja pada perusahaan swasta yang cukup
terkenal.
Psikologi klinis | 5
g. Masalah akses ke pelayanan kesehatan
Untuk masalah pengobatan ibunya telah melakukan terapi untuk Megan
seperti terapi wicara disekolahnya dan mengulas kembali mengenai pelajaran
dirumahnya
Aksis V : GAF 70 (beberapa gejala ringan & menetap, disabilitas ringan dalam
fungsi, secara umum masih baik)
Psikologi klinis | 6
V. Saran dan Rencana Terapi
1. Saran
Sebagai orang tua harus mengerti mengenai kebutuhan yang dimiliki oleh
anaknya, terus membimbingnya supaya memiliki kemampuan yang lebih
didalam kekurangannya
Menjaga pola makan anak dengan memberikannya makanan dengan
kandungan gizi yang cukup.
Mengajak anak untuk bersosialisasi dengan anak yang seumurannya atau
diatas umurnya.
Terus memotivasi anak supaya semangat dalam mengikuti kegiatan
pembelajarannya
2. Rencana Terapi
a. Terapi Permainan atau dalam istilah psikologi disebut juga Play Therapy
merupakan teknik psikoterapi yang didasarkan pada asumsi, bahwa
keinginan-keinginan tak sadar seorang anak, konflik dan rasa
ketakutannya akan sering diketahui dengan melihat aktivitas bermainnya;
atau permainan yang dirancang membantu pasien, biasanya seorang
anak, guna melepaskan tegangan atau mempelajari penyesuaian yang
memadai kepada situasi yang mengganggunya
Psikologi klinis | 7
DAFTAR PUSTAKA
Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas PPDGJ III, Dr. Rusdi Maslim SpKJ. PT.
Nuh Jaya, Jakarta, 2001
Psikologi klinis | 8