Anda di halaman 1dari 54

MODUL PELATIHAN REGULASI EMOSI

Untuk Meningkatkan Kontrol Diri


Pada Remaja Dengan Perilaku Seksual Pranikah

Oleh:
Fitria Apriliani

PROGRAM MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018

0
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI………………………………………………………………….......1

LATAR BELAKANG PELATIHAN ............................................................. 2

TUJUAN ................................................................................................... 2

PESERTA .................................................................................................. 3

FASILITATOR DAN CO FASILITATOR ...................................................... 3

MATRIK PELATIHAN ................................................................................. 4

DAFTAR PSUTAKA………………………………………………………… ...... 5

Pertemuan Hari 1 ....................................................................................... 9

Pertemuan Hari 2................ ........................................................................ 17

Pertemuan Hari 3 .................................................................................…... 24

MATERI PELATIHAN ...........................................................................….. 33

1
MODUL

PELATIHAN REGULASI EMOSI

LATAR BELAKANG
Permasalahan remaja yang memiliki kontrol diri rendah salah satunya
adalah cenderung terjerumus kedalam perilaku seksual pranikah. Permasalahan
perilaku seksual pranikah remaja yang memiliki tingkat kontrol diri rendah
ataupun sedang dapat ditangani dengan sebuah intervensi. Intervensi tersebut
berupa pelatihan yang disusun dalam sebuah modul. Modul pelatihan yang
akan digunakan oleh Peneliti untuk meningkatkan kontrol diri pada remaja
dengan perilaku seksual merupakan hasil modifikasi dari modul pelatihan
regulasi emosi dari Peneliti sebelumnya (Wahyuningsih, 2017). Modul ini dibuat
dengan tujuan agar peserta pelatihan memiliki kemampuan untuk mengelola
emosi dengan cara memonitor, mengevaluasi dan memodifikasi emosi sehingga
dapat mengontrol diri agar tidak terjerumus kedalam perilaku berisiko (Houck,
2016).
Pelatihan regulasi emosi ini dibagi menjadi 3 sesi yang akan
dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan. Pelatihan tersebut disusun berdasarkan
aspek-aspek yang diungkapkan oleh Thompson yaitu: sesi memonitor emosi,
sesi mengevaluasi emosi, dan sesi memodifikasi emosi (Kostiuk & Gregory,
2002). Di dalam sesi memodifikasi emosi tersebut akan disisipkan strategi
regulasi emosi positif yang dikembangkan oleh Garnefski dan Kraaij (2007).
Strategi regulasi emosi positif tersebut diantaranya refocuse on planning, positive
reappraisal, dan putting into perspective.

TUJUAN PELATIHAN
Tujuan dari pelatihan ini adalah agar peserta pelatihan memiliki
kemampuan untuk mengendalikan emosi muncul emosi negatif dengan cara: (1)
ketrampilan memonitor emosi, (2) ketrampilan mengevaluasi emosi dan (3)
ketrampilan memodifikasi reaksi emosional, sehingga peserta dapat
menerapkannya untuk meningkatkan kontrol diri.

2
PESERTA
Peserta dalam pelatihan ini merupakan remaja dengan rentang usia 12-
15 tahun serta memiliki tingkat kontrol diri pada kategori rendah (skor kontrol diri
tinggi), dan tingkat perilaku seksual tinggi dan sedang.
FASILITATOR DAN Co FASILITATOR
Fasilitator yang akan memberikan pelatihan regulasi emosi sesuai
dengan modul ini hendaknya memiliki kualifikasi sebagai berikut:
1. Psikolog/ mahasiswa Magister Psikologi Profesi yang telah lulus ujian
HIMPSI/ praktisi psikologi di bidang klinis.
2. Telah berpengalaman dalam memfasilitasi berbagai pelatihan khususnya
bagi remaja.
3. Memahami isi modul sehingga dapat menyampaikan materi dengan
kemasan menarik di setiap sesinya
4. Diutamakan yang telah memiliki pengalam dalam bidang training dan
coaching .
Sedangkan kualifikasi untuk co fasilitator adalah sebagai berikut:
1. Ilmuwan psikologi yang telah berkecimpung di bidang coaching dan training/
mahasiswa magister profesi psikologi
2. Memiliki pengalaman menjadi fasilitator dalam sebuah penelitian tertentu di
bidang psikolog.

3
MATRIK PELATIHAN
Pertemuan Sesi Tujuan Proses Experiential Metode Alat dan
Regulasi Learning Bahan
emosi
Hari I Pembukaan 1. Menumbuhkan kesan baik Experience, 1. Games, ice 1. 20 1. Laptop &
(perkenalan dan kepercayaan peserta reflect breaking (game menit LCD
& kontrak kepada fasilitator, sesama perkenalan) 2. 25 2. Alat tulis
pelatihan) peserta, dan pelatihan 2. slide presentasi menit 3. Kertas
yang akan berlangsung. (biodata fasilitator warna
2. Peserta memiliki gambaran dan kontrak 4. Kertas HVS
isi pelatihan dan manfaat pelatihan) hijau Kertas
yang akan diperoleh Karton
ukuran A3
Memonitor 1. Peserta dapat mengenali Pemilihan Experience, 1. Konferensi dan Role 1. 20 menit 1. Laptop
Emosi emosi dasar manusia. situasi reflect, form Play 2. 25 menit &LCD
2. Peserta mampu concept 2. Simulasi & Game 3. 15 menit 2. Alat tulis
memberikan penilaian dari emotions 3. Lembar
emosi yang dirasakan. 3. Game “wajah” tugas Kartu
icon dan
pengenalan
emosi
4. Lembar
“bagaimana
perasaan
anda hari
ini”
Penutupan 1. Peserta dapat mengelola Test concept 1. Kesan, pesan & 1. 1. Lembar
emosi evaluasi evaluasi
2. Alat tulis

4
Pertemuan Sesi Tujuan Proses Experiential Metode Alat dan
Regulasi Learning Bahan
emosi
Hari II Pembukaan 1. Menumbuhkan suasana Experience, Games, ice breaking 1. 15 1. Laptop &
(review nyaman dan akrab reflect (dilarang tertawa) menit LCD
pertemuan 1) 2. Mengeksplorasi 2. Lembar
pengalaman peserta naskah
tentang pertemuan 1 penuntun
fantasi
“Siap
Tempur”
Hari II Meng- 1. Peserta mampu Modifikasi Experience, 1. Komunikasi aktif 1. 25 1. Laptop &
evaluasi mengelola emosi yang situasi reflect, form 2. Tayangan video & menit LCD
Emosi dirasakan. Perubahan concept konferensi 2. 50 2. Video
2. Peserta mampu kognitif (perkembangan menit 3. Leaflet
membedakan antara remaja dan 3. 15 4. Lembar
emosi positif dengan masalah perilaku menit tugas
emosi negatif. seksual pranikah 5. Alat tulis
remaja) Refleksi 6. Kertas
diri refleksi
3. Simulasi & Game 7. Lembar
“rencana tindakan” “rencana
tindakan”

Penutupan 1. Peserta dapat mengelola Test concept 1. Komunikasi aktif 1. 15 1. Lembar


emosi (Kesan, pesan & menit evaluasi
evaluasi) 2. Alat tulis

5
Pertemuan Sesi Tujuan Proses Experiential Metode Alat dan
Regulasi Learning Bahan
emosi
Hari III Pembukaan 1. Menumbuhkan suasana Experience, Games, ice breaking 1. 15 1. Laptop &
(review nyaman dan akrab reflect (terikat dalam simpul) menit LCD
pertemuan 1) 2. Mengeksplorasi 2. Musik
pengalaman peserta pengiring
tentang pertemuan 2 game
Me- 1. Peserta mampu Modifikasi Experience, 1. Role play (strategi 1. 55 menit 4. Alat tulis
modifikasi melakukan perubahan situasi, reflect, form reguasi emosi 2. 15 menit 5. Naskah
Emosi terhadap cara pandang perubahan concept positif), Refleksi 3. 20 menit bermain
dalam menilai situasi, kognitif dan peran
Diri
mampu mengelola emosi penyebaran 6. Balon
menggunakan dengan situasi 2. Simulasi & Game 7. Musik
strategi regulasi emosi “ledakan pilihanmu” pengiring
positif. 3. Roleplay Relaksasi relaksasi
2. Peserta mampu melaku- 8. Kertas
kan relaksasi untuk refleksi
ketenangan dan keseim-
bangan sistem di mind
body emotion
Penutup 1. Memberikan kesimpulan Test Komunikasi aktif 1. 25 menit 2. Alat tulis
dari pelatihan serta concept 3. Lembar
mengevaluasi proses tugas
pelatihan. 4. Kertas
2. Membangun kesan & warna
pengalaman positif
terhadap pelatihan agar
tujuan mampu mengelola
emosi tercapai setelah
proses pelatihan berakhir.

6
DAFTAR PUSTAKA

Garnefski, N., Kraaij, V. (2007). The cognitive emotion regulation, psychometric


features and porspective relationship with depression and anxiety in
adults. European Journal of Psychological Assesment

Huock, C.D., Hadley, W., & Brown, K.L. (2016). An emotion regulation
intervention to reduce risk behavior among at risk early adolescents.
Society for Prevention Research, 17,71-82

Kostiuk, L.M., & Foutz, G.T. (2002). Understanding of emotions and emotions
regulations in adolescent females with conduct problems: A qualitative
analysis. The Qualitative Report, 7, 1

Wahyuningsih, M.C. (2017). Pengaruh Pelatihan Regulasi Emosi untuk


Meningkatkan Well Being Remaja Awal. Tesis (tidak diterbitkan).
Surakarta: Program Pendidikan Magister Psikologi Profesi, Universitas
Muhammadiyah Surakarta

7
MATERI PELATIHAN
REGULASI EMOSI

8
Pertemuan Hari 1

9
PPEER
RTTEEM
MUUA
ANN 11
SSEESSII
PPEEM
MBBU
UKKA
AAAN
N

A. Deskripsi
Pada sesi ini berisi tentang
pemaparan kontrak pelatihan serta
pengenalan antara anggota pelatihan
dengan tim peneliti. Kontrak pelatihan
mencakup aturan-aturan yang
hendak dipatuhi oleh peserta
pelatihan.
B. Tujuan
Tujuan dari sesi pembukaan adalah peserta pelatihan dapat saling
mengenal, merasa nyaman, terjalin suasana dekat dan hangat antar
peserta dan tim pelatihan sehingga termotivasi untuk mengikuti pelatihan.
Selain itu juga memberikan informasi kepada peserta pelatihan tentang
aturan main di dalam pelatihan.
C. Waktu : 45 menit
D. Metode :
1. Game
2. Menampilkan biodata fasilitator
3. Kontrak pelatihan
E. Prosedur Pelaksanaan

GAME

Prosedur
1. Fasilitator masuk ruangan, bersalaman dengan semua peserta.
2. Fasilitator berdiri di depan, ucapkan kalimat pembukaan yang positif, hangat,
apresiatif, segar dan bersemangat.
3. Fasilitator mengajukan beberapa pertanyaan sederhana untuk memancing
partisipasi, perhatian dan rasa ingin tahu peserta. Berikan apresiasi pada

10
yang mengangkat tangan dan menjawab, berikan komentar positif apapun
jawaban peserta. Misalnya: “Bagaimana kabar kalian hari ini?” & “Siapa yang
sebelumnya pernah mengikuti sebuah pelatihan?
4. Seluruh fasilitator dan peserta berdiri membentuk lingkaran.
5. Fasilitator memberitahukan kepada peserta bahwa mereka diharapkan
mengetahui nama seluruh peserta dan fasilitator.
6. Setiap peserta diminta untuk memperkenalkan dirinya dengan menyebutkan
nama, alamat dan hobi saat menerima bola yang berputar sesuai dengan
iringan lagu. Saat lagu berhenti bola juga ikut berhenti, peserta yang
mendapatkan bola tersebut harus mengenalkan diri.
7. Setelah semua sudah memperkenalkan diri peserta diminta untuk
mengikuti sebuah permainan “Tepuk Konsentrasi”. Permainan ini dilakukan
dengan bertepuk tangan sesuai jumlah yang diucapkan oleh fasilitator.
8. Apabila peserta salah dalam bertepuk tangan, maka peserta akan
mendapatkan hukuman dari fasilitator dengan “bernyanyi”.
Waktu: 20 menit
Material
Bola kertas
KONTRAK PELATIHAN
Prosedur
1. Fasilitator menampilkan biodata fasilitator
2. Fasilitator menunjukkan dengan slide powerpoint mengenai tujuan pelatihan.
3. Co-Fasilitator membagikan selembar kertas HVS berwarna hijau kepada
setiap peserta.
4. Pada kertas HVS berwarna hijau, peserta menuliskan harapan-harapan
mereka atas proses pelatihan dan apa yang ingin dicapai dalam pelatihan ini.
5. Menyampaikan hal-hal yang harus diperhatikan selama pelatihan agar
pelaksanaan pelatihan berjalan dengan maksimal. Hal-hal tersebut
diantaranya:
✓ Bersedia mengikuti acara dari awal sampai akhir
✓ Berpartisipasi secara aktif dalam setiap sesi pelatihan
✓ Bersikap sopan
✓ Meminta izin kepada fasilitator/ co fasilitator saat hendak
meninggalkan lokasi pelatihan

11
✓ Tidak diperkenankan tidur saat pelatihan berlangsung
✓ Handphone harap disilent
6. Apabila ada koreksi dari peserta pelatihan, fasilitator diminta untuk
mengkoreksi aturan tersebut segera
7. Selanjutnya aturan tersebut akan ditempelkan di muka ruang pelatihan
sampai berakhirnya pelatihan
8. Sebelum memasuki sesi berikutnya, fasilitator memberikan kesempatan
kepada peserta untuk menyampaikan hal-hal yang mungkin belum jelas
terkait tujuan atau yang lainnya

Waktu: 25 menit
Material
Laptop, LCD, Kertas HVS hijau, Kertas Karton ukuran A3

12
PPEER
RTTEEM
MUUA
ANN 11
SSEESSII
M
MOON
NIITTO
ORRIIN
NGG EEM
MOOSSII

A. Pengantar

Regulasi emosi merupakan suatu kemampuan untuk mengelola dan


menyesuaikan emosi yang muncul pada
waktu-waktu tertentu sehingga mampu
mencapai suatu tujuan positif. Regulasi
emosi yang tepat meliputi kemampuan
untuk mengatur perasaan, reaksi
fisiologis, kognisi yang berhubungan
dengan emosi, dan reaksi yang
berhubungan dengan emosi perasaan-
perasaan seperti rasa takut, amarah,
bahagia, sedih, dan cinta adalah hasil dari
dinamika emosi manusia. Kemampuan seseorang dalam meregulasi emosi akan
berpengaruh terhadap kontrol diri yang berdampak pada bagaimana individu
tersebut berperilaku.
Pada sesi memonitor emosi ini terdapat beberapa materi yang akan
disampaikan oleh fasilitator, diantaranya pengertian emosi, jenis emosi dengan
melakukan role play, serta games yang dapat mendorong peserta mencari
penyelesaian ketika mengalami permasalahan yang menyangkut emosi
B. Tujuan
Tujuan dari sesi “memonitor emosi” adalah agar peserta dapat
terhubung dengan emosinya, pikirannya, sehingga individu tersebut dapat
memaknai serta dapat mengenali setiap emosi yang dirasakan.
C. Waktu : 60 menit
D. Metode:
1. Konferensi dan Role play
2. Simulasi dan game

13
KONFERENSI “PENGERTIAN DAN JENIS EMOSI” DAN ROLE PLAY
Prosedur
1. Fasilitator membuka sesi dengan memberikan sedikit pemaparan
bahwa hari ini peserta akan belajar mengenai emosi sambil
menampilkan slide berisi gambar ekspresi emosi
2. Selanjutnya, fasilitator membagi peserta menjadi beberapa kelompok
kecil
3. Masing-masing kelompok diberi tugas untuk mendiskusikan dan
menuliskan pengertian dan jenis-jenis emosi di sebuah kertas karton
besar berwarna.
4. Peserta diberi waktu berdiskusi selama 10 menit. Kemudian setiap
kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan di
depan fasilitator, co fasilitator, dan kelompok lain.
5. Fasilitator memberi penjelasan ulang dengan memaparkan video
macam emosi yang berisi tentang pengertian emosi hingga jenis jenis
emosi
6. Selanjutnya, setiap kelompok diberi tugas untuk mengekspresikan
emosi yang sebelumnya telah dipaparkan oleh masing-masing
kelompok dan kelompok yang lain diberi tugas untuk me”label” ekspresi
emosi tersebut dengan menuliskan di lembar tugas yang telah
disediakan oleh fasilitator
Waktu: 20 menit
Material
Kertas Karton ukuran A3, lembar tugas, alat tulis, laptop, dan LCD

SIMULASI DAN GAME “EMOTION”


Prosedur
1. Peserta masih berada dalam kelompok yang sama dengan kelompok
sebelumnya
2. Peserta diajak bermain game tentang emosi.
3. Fasilitator menunjukkan kartu yang berisi gambar ekspresi emosi di
layar.
4. Masing-masing anggota kelompok diminta untuk mengidentifikasi jenis
ekspresi emosi tersebut dengan memberikan tanda (+) untuk emosi

14
positif dan (–) untuk emosi negatif dengan bantuan menuliskannya
deng spidol.
5. Setiap kelompok diberi waktu ± 10 menit untuk berdiskusi
6. Fasilitator memberikan penilaian berdasarkan banyaknya kartu ekspresi
yang diklasifikasikan dengan tepat oleh masing-masing kelompok
7. Co fasilitator memberikan hadiah kepada kelompok yang menjadi
pemenang
8. Fasilitator merefleksikan hasil diskusi serta games yang telah
dilaksanakan oleh masing-masing kelompok

Waktu: 25 menit

Material
Slide Ekspresi Emosi & Kartu ekspresi emosi, Spidol , Laptop & LCD

GAME “Wajah”
Tujuan:
1. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengungkapkan perasaanya
diawal dan di akir pelatihan
2. Memberikan kesempatan kepada fasilitator untuk membahas perasaan yang
tidak diinginkan pada akhir pelatihan, jangan sampai terbawa pada saat
kembali ke lingkungan.

Prosedur

1. Setelah menyapa peserta, bagikan pulpen dan lembar “Bagaimana Perasaan


Anda Hari Ini, sebelum dan setelah pelatihan berlangsung?” dan mintalah
peserta untuk mengindikasikan perasaan mereka sebagaimana yang
mereka rasakan saat ini.
2. Setelah selesai, mintalah masing-masing peserta untuk mengungkapkan
jawaban mereka kepada peserta lain.
3. Kemudian bahaslah perasaan dan sikap yang diindikasikan oleh para
peserta.
Waktu: 15 menit

Material :
Lembar “Bagaimana Perasaan Anda Hari Ini?”, Alat tulis

15
PPEER
RTTEEM
MUUA
ANN 11
SSEESSII
PPEEN
NUUTTU
UPP

A. Pengantar
Sesi penutup merupakan sesi terakhir dari pelatihan regulasi emosi. Sesi
ini berupa kesimpulan dan evaluasi proses pelatihan pada pertemuan pertama.
B. Tujuan
Tujuan dari sesi “penutup” adalah fasilitator mengetahui masukan dari
peserta mengenai evaluasi mengenai proses pelatihan pertemuan pertama.
C. Waktu: 15 menit
D. Prosedur Pelaksanaan
1. Fasilitator membagikan lembar evaluasi proses kepada peserta
2. Peserta diminta untuk menuliskan apa yang ia rasakan setelah proses
pelatihan selesai
3. Fasilitator meminta salah satu perwakilan peserta untuk mengemukakan
evaluasi prose yang telah di tulis.
D. Material

Alat dan bahan yang digunakan dalam sesi ini adalah alat tulis, lembar
evaluasi.

16
Pertemuan Hari 2

17
PPEER
RTTEEM
MUUA
ANN 22
SSEESSII
PPEEM
MBBU
UKKA
AAAN
N

A. Deskripsi
Pada sesi ini berisi tentang membangun
suasana akrab dan nyaman serta
membahas ulang yang telah dipelajari
pada pertemuan pertama.
B. Tujuan
Tujuan dari sesi pembukaan adalah
peserta tercipta suasana dekat dan hangat antar peserta dan tim pelatihan
sehingga termotivasi untuk mengikuti pelatihan. Selain itu juga
mengeksplorasi pengalaman peserta setelah mengikuti petemuan
pertama.
C. Waktu : 15 menit
D. Metode :
Game
E. Prosedur Pelaksanaan
1. Fasilitator masuk ruangan berdiri di depan, ucapkan kalimat pembukaan
yang positif, hangat, apresiatif, segar dan bersemangat.
2. Fasilitator mengajukan beberapa pertanyaan sederhana untuk membuka
pertemuan kedua dengan mereview dan mengeksplorasi apa yang telah
peserta pelajari dari pertemuan pertama. Berikan apresiasi pada yang
menanggapi pertanyaan, berikan komentar positif apapun komentar
peserta.
3. Fasilitator juga memberi sedikit gambaran dan memotivasi peserta untuk
semangat dalam mengikuti pelatihan hari ini.

18
GAME
DILARANG TERTAWA
Tujuan:
• Mencairkan suasana pelatihan
• Memberikan alternatif cara mengekspresikan emosi
Prosedur
• Fasilitator meminta peserta untuk membuat sebuah lingkaran, boleh duduk
maupun berdiri
• Fasilitator memberikan instruksi bahwa salah satu dari mereka harus
mengucapkan sebuah kata kepada peserta lain yang berada di sebelah
kanannya
• Peserta yang menerima kata tersebut harus mengulanginya dua kali kepada
peserta yang berada di sebelah kanannya
• Peserta yang menerima kata tersebut harus mengatakannya tiga kali kepada
peserta di sebelah kanannya, begitu seterusnya
• Setelah instruksi diberikan, peserta pertama diminta mengucapkan kata “HA”
untuk memulai latihan. Peserta diberikan instruksi agar serius dan tidak
boleh tertawa
• Poin Diskusi
• Mengapa setiap orang tertawa?
• Kira-kira apa yang akan terjadi jika kita menggunakan kata lain yang
lebih ‘menakutkan’ ?
Ikhtisar Game
• Dalam mendengarkan instruksi merupakan manifestasi dari keteraturan
dalam bekerja dan menyelesaikan tugas
• Ketika peserta mampu menyelesaikan game ini dengan benar, merupakan
manifestasi dari manfaat bekerja dengan kerjasama
• Ketika peserta diberikan kata-kata yang lucu (dan peserta memahami
instruksi dan menjalankannya dengan benar), maka peserta berhasil di
dalam mengontrol emosinya

Waktu: 15 menit

19
PPEER
RTTEEM
MUUA
ANN 22
SSEESSII
M
MEEN
NGGEEVVA
ALLU
UAASSII EEM
MOOSSII

Pengantar
Peristiwa dalam hidup yang biasa
kita alami sehari-hari akan
menimbulkan konsekuensi bagi
individu yang berupa perilaku dan
kondisi emosi tertentu. Ada dua
macam peristiwa yang terjadi, yaitu
peristiwa yang menyenangkan, dan
juga peristiwa yang kurang
menyenangkan. Pada individu yang melewati peristiwa yang kurang
menyenangkan, kondisi emosi yang muncul adalah emosi negatif. Individu pada
umumnya mempunyai kemampuan untuk mengendalikan emosi tersebut, tetapi
terkadang individu gagal dalam mengendalikan emosi negatif, dan akan
berakibat pada kegagalan mengontrol diri sehingga memunculkan perilaku
buruk.
Materi mengevaluasi emosi membahas tentang pengaruh emosi terhadap
perilaku, emosi terhadap perubahan fisik, serta dampak emosi negatif pada
kontrol diri yang berakibat juga dikehidupan sehari-hari.

1. Tujuan
Tujuan dari sesi “mengevaluasi emosi” adalah agar peserta dapat
mengelola dan menyeimbangkan emosi-emosi yang dialami.
2. Waktu: 90 menit

3. Metode:
1. Komunikasi Efektif
2. Penayangan Video, Konferensi dan Refleksi Diri

20
3. Simulasi dan Game

KOMUNIKASI EFEKTIF
Prosedur
1. Sesi ini dumulai dengan sebuah game
2. Faslitator meminta peserta membentuk suatu kelompok kecil yang terdiri
dari 4-5 peserta.
3. Fasilitator mempersiapkan potongan-potongan materi seperti puzzle yang
akan dibagikan untuk peserta
4. Kemudian masing-masing kelompok diminta untuk menempelkan pasangan
materi tersebut pada sebuah karton besar
5. Kemudian fasilitator memaparkan hasil potongan-potongan materi yang
telah disusun oleh masing-masing kelompok
6. Potongan-potongan materi yang telah disusun tersebut merupakan isi dari
presentasi mengenai perkembangan remaja dan permasalahannya
7. Fasilitator memberikan kesempatan bertanya kepada peserta berkaitan
dengan materi yang telah disampaikan

Waktru: 25 menit
Material
Potongan materi dan pasangannya, kertas karton A3
TAYANGAN VIDEO, KONFERENSI dan REFLEKSI DIRI
Prosedur
1. Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa kelompok kecil
2. Peserta diminta untuk melihat tayangan video tentang dampak perilaku
seksual pranikah remaja (video yang diambil dari youtube ontrackmedia)
serta video testimoni asli seseorang yang melakukan perilaku seksual
pranikah
3. Fasilitator menngarahkan peserta untuk membayangkan apabila mereka
mengalami permasalahan seperti yang ada diceritakan di video tersebut
langkah apa yang akan mereka lakukan, tindakan apa yang mereka lakukan,
sikap seperti apa yang dapat mereka tunjukkan dalam menghadapi masalah
tersebut.

21
4. Masing-masing kelompok diminta untuk mengisi lembar tugas dan maju
kedepan untuk menceritakan hasil refleksi diri yang berkaitan dengan
tayangan video tersebut
5. Setelah setiap kelompok telah memaparkan hasil refleksi diri, selanjutnya
kemudian memaparkan makna dari hasil diskusi dan refleksi yang telah
disampaikan oleh setiap kelompok serta kaitannya dengan pemaparan materi
yang telah disampaikan oleh fasilitator di awal yang mengenai remaja dan
membagikan leaflet tentang perilaku seksual pranikah, kemudian membahas
tentang tips untuk menanggulangi perilaku seksual pranikah.
6. Fasilitator memaparkan bahwa emosi positif yaitu emosi cinta dan bahagia
jika diluapkan tanpa batas bisa berubah menjadi emosi negatif berupa sedih,
menyesal dan kecewa.
Waktu: 50 menit
Material
Laptop, LCD, Video, leaflet , lembar tugas dan alat tulis
SIMULASI DAN GAME
Game “ Rencana Tindakan”
Tujuan
1. Membuat peserta sadar akan pentingnya rencana tindakan
2. Memberikan sebuah metode kepada peserta untuk membawa pulang
gagasan atau tindakan penting (terkait kontrol diri perilaku seksual
pranikah)
Prosedur
1. Memberi masukan kepada peserta tentang pentingnya menggunakan
gagasan segera setelah mereka kembali ke “dunia nyata”.
2. Memberikan selembar fotocopy “ Rencana Tindakan” kepada masing-
masing peserta dan katakan bahwa lembaran itu akan mereka gunakan
secara pribadi selama program pelatihan.
3. Memberikan saran kepada peserta untuk menuliskan gagasan atau
tindakan apa saja yang diperoleh dari sesi pelatihan yang dirasa penting
bagi mereka. Selain itu, memberitahukan kepada peserta bahwa mereka
bertanggung jawab untuk melihat “Rencana Tindakan” ketika mereka
kembali ke dunia mereka. Kemudian apa-apa yang telah mereka tuiskan
pada “Rencana Tindakan” harus diterapkan.

22
Waktu: 15 menit

Material: Lembar tugas “ Rencana Tindakan”

PPEER
RTTEEM
MUUA
ANN 22
PPEER
RTTEEM
MUUA
ANN 22
SSEESSII
PPEEN
NUUTTU
UPP

A. Pengantar
Sesi penutup merupakan sesi terakhir dari pelatihan regulasi emosi. Sesi
ini berupa kesimpulan dan evaluasi proses pelatihan pada pertemuan pertama.
B. Tujuan
Tujuan dari sesi “penutup” adalah fasilitator mengetahui masukan dari
peserta mengenai evaluasi mengenai proses pelatihan pertemuan pertama.
C. Waktu: 15 menit
D. Prosedur Pelaksanaan
1. Fasilitator membagikan lembar evaluasi proses kepada peserta
2. Peserta diminta untuk menuliskan apa yang ia rasakan setelah proses
pelatihan selesai
3. Fasilitator meminta salah satu perwakilan peserta untuk mengemukakan
evaluasi prose yang telah di tulis.
E. Material

Alat dan bahan yang digunakan dalam sesi ini adalah alat tulis, lembar
evaluasi.

23
Pertemuan Hari 3

24
PPEER
RTTEEM
MUUA
ANN 33
SSEESSII
PPEEM
MBBU
UKKA
AAAN
N

A. Deskripsi
Pada sesi ini berisi tentang
membangun suasana akrab dan
nyaman serta membahas ulang
yang telah dipelajari pada
pertemuan kedua.
B. Tujuan
Tujuan dari sesi pembukaan
adalah peserta tercipta suasana dekat dan hangat antar peserta dan tim
pelatihan sehingga termotivasi untuk mengikuti pelatihan. Selain itu juga
mengeksplorasi pengalaman peserta setelah mengikuti petemuan kedua.
C. Waktu : 15 menit
D. Metode :
Game
E. Prosedur Pelaksanaan
1. Fasilitator masuk ruangan berdiri di depan, ucapkan kalimat pembukaan
yang positif, hangat, apresiatif, segar dan bersemangat.
2. Fasilitator mengajukan beberapa pertanyaan sederhana untuk membuka
pertemuan ketiga dengan mereview dan mengeksplorasi apa yang telah
peserta pelajari dari pertemuan kedua. Berikan apresiasi pada yang
menanggapi pertanyaan, berikan komentar positif apapun komentar peserta.
3. Fasilitator juga memberi sedikit gambaran dan memotivasi peserta untuk
semangat dalam mengikuti pelatihan hari ini.
Game “Terikat Dalam Simpul”

Tujuan
1. Menghidupkan suasana dan membangkitkan semangat peserta
2. Membuat peserta bergerak dan tertawa

25
3. Meningkatkan semangat seluruh peserta melalui pemecahan masalah yang
sederhana
Prosedur
1. Mintalah para peserta berdiri dan membentuk lingkaran di tengah-tengah
ruangan pelatihan. Para peserta menghadap ke arah dalam lingkaran.
2. Setelah peserta berdiri dalam lingkaran, suruh mereka menggandeng tangan
kedua teman disebelah kanan dan kirinya. Sekali kontak ini dibuat mereka
tidak boleh melepaskannya.
3. Katakan kepada peserta bahwa mereka harus membuat seluruh peserta
untuk menghadap ke luar lingkaran, tanpa melepas genggaman tangan
maupun merubah posisi genggaman tangan tersebut.
4. Apabila mereka merubah atau melepaskan genggaman tangan, maka
permainan harus diulang kembali dari awal.

Materi
Musik pengiring game

26
PPEER
RTTEEM
MUUA
ANN 33
SSEESSII
M
MEEM
MOOD
DIIFFIIK
KAASSII EEM
MOOSSII

A. Pengantar
Modifikasi emosi merupakan cara
dalam mengubah emosi sehingga dapat
memunculkan memotivasi bagi individu
agar terhindar dari keadaan yang negatif,
seperti cemas, takut, marah, dan putus
asa. Keadaan tersebut dapat
menumbuhkan rasa optimis, sehingga
individu mampu membuat pertimbangan
dalam mengambil keputusan dan
menjadikan dirinya tidak impulsif. Ketika emosi negatif lebih mendominasi dan
individu tersebut tidak memiliki kemampuan untuk mengubahnya menjadi emosi
positif maka akan berdampak buruk pada kontrol dirinya sehingga terjerumus
kedalam perilaku berisiko salah satunya perilaku seksual pranikah.
Salah satu modifikasi emosi adalah dengan relaksasi. Relaksasi yang
akan diberikan dalam sesi ini merupakan relaksasi diafragma. Diafragma adalah
cekungan kuat, yang dibentuk antara perut dan dada. Pada saat mengambil
napas ke dalam diafragma, kemudian keluarkan ke arah bawah, ke luar dari
dada, hal ini mengakibatkan otot-otot di perut terasa rileks dan naik. Paru-paru
melebar, dan hal ini membuat udara banyak yang masuk.
Relaksasi melalui diafragma ini menstimulasi sistem syaraf parasimpatik,
yang selanjutnya akan menormalkan (lebih lambat) sistem cardiovescular dan
membuat rileks otot-otot tubuh kita. Relaksasi akan memberikan dampak pada
perasaan dan energi dalam tubuh. Dampak selanjutnya adalah merasakan
keseimbangan sistem-sistem di dalam di mind-body-emotion.

27
B. Tujuan
Tujuan dari sesi “memodifikasi emosi” adalah agar peserta dapat
mengendalikan dan mengelola emosi negatif yang dimiliki untuk diubah
menjadi emosi positif. Sehingga Ketika remaja mampu melakukan strategi
regulasi emosi positif maka diharapkan remaja tersebut mampu membuat
menahan diri dan membuat pertimbangan secara tepat agar mampu terhindar
dari perilaku berisiko salah satunya perilaku seksual pranikah.
C. Waktu: 90 menit
D. Metode:
1. Role Play
2. Refleksi Diri
3. Simulasi dan Game
ROLE PLAY DAN REFLEKSI DIRI
Prosedur
1. Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa kelompok kecil
2. Masing-masing kelompok diberikan tugas untuk bermain peran sesuai
dengan kasus yang ada di dalam cerita masing-masing
3. Fasilitator membacakan scenario kasus kepada setiap kelompok
4. Kasus-kasus yang akan diperankan oleh masing-masing kelompok
mengandung unsur strategi regulasi emosi positif di dalamnya.
5. Fasilitator dan co-fasilitator memberikan pendampingan berupa
pengecekan terkait pemahaman mereka tentang kasus yang akan di
perankan sebelum mereka berdiskusi menentukan pembagian peran.
6. Fasilitator dibantu co fasilitator memberikan penilaian terhadap masing -
masing kelompok yang telah memerankan sesuai dengan kasus masing-
masing kelompok
7. Fasilitator memaparkan kesimpulan dari sub bermain peran dan memberi
sedikit penjelasan singkat tentang strategi emosi positif.
Waktu: 45 menit
Material: Naskah bermain peran

28
SIMULASI DAN GAME
LEDAKAN PILIHANMU
Tujuan:
• Melatih peserta dalam membedekan kebutuhan instan dan kebutuhan masa
yang akan datang
• Melatih peserta rela berkorban dalam mencapai tujuan
• Memberikan motivasi kepada peserta untuk dapat berubah
Prosedur
• Fasilitator memberikan kertas pilihan (kebutuhan) kepada setiap peserta
• Fasilitator memberikan masing-masing balon yang bertuliskan keinginan-
keinginan tersebut
• Peserta meniup balon sampai pecah
• Ketika pecah, peserta akan mendapatkan apa yang ditiupnya (kebutuhan
segera)
• Peserta diperbolehkan meminta balon kembali kepada fasilitator untuk ditiup
kembali, dengan tujuan untuk mendapatkan pilihan yang lain
• Fasilitator memberikan keterangan terhadap keinginan-keinginan yang tidak
instan
• Fasilitator wajib memberikan instruksi motivasi kepada setiap peserta ketika
meniup balon
• Pimpin diskusi
• Poin Diskusi
Ekspresi apa yang pertama kali timbul dalam benak setiap peserta ketika
memecahkan balon?
Waktu: 15 menit
Material
• Balon
• Potongan kertas
Ikhtisar Game
• Ketika mendengarkan dan mengikuti instruksi, peserta berarti telah berlatih
untuk teratur dalam bekerja dan mengerti tanggung jawab

29
• Ketika menuliskan keinginan segera dan cita-citanya, berarti peserta berlatih
untuk memilih tujuan hidup jangka pendek dan panjang
• Ketika meniup balon sampai pecah, berarti peserta berlatih untuk berkorban
agar mencapai tujuan yang ia cita-citakan
• Ketika peserta mendapatkan keinginan yang instan setelah meledakan
balonnya , peserta akan merasakan kenikmatan usaha dan pengorbanan

RELAKSASI
Tujuan:
• Menormalkan (lebih lambat) sistem cardiovascular dan mebuat rileks otot-otot
tubuh
• Merasakan keseimbangan sistem-sistem di mind-body-emotion
Prosedur
• Fasilitator meminta peserta untuk menemukan tempat yang tenang/ nyaman
• Fasilitator meminta peserta untuk mencari posisi duduk yang paling nyaman
• Mulai tutup mata (bisa juga dengan membayangkan tempat kedamaian,
misalnya: pantai/pegunungan)
• Ambil napas secara perlahan dan dalam melalui hidung (napas perut).
Bayangkan balon menggembang di perut.
• Jangan tahan napas, biarkan udara ke luar saat “balon” sudah penuh
• Keluarkan napas perlahan perlahan lewat mulut dengan suara seperti ada
kelegaan, imajinasikan semua masalah kita keluar melalui “gelembung”
udara yang melewati mulut kita.
• Ambil napas lagi, katakan dalam hati sesuatu kata, dan kemudian ke luarkan
lagi, dan katakan suatu kata dalam hati (kata-kata yang dipilih adalah yang
mebuat tenang dan rileks)
• Saat kita sudah mulai tenang, kita tinggal meneruskan dengan bernapas
biasa lewat hidung (jangan lupa tersenyum)
• Konsentrasikan penuh pada napas dan kata-kata “magic” yang kita ciptakan
• Saat pikiran kita terasa “terbang/ melayang”, silakan fokus kembali kepada
napas dan “kata-kata magic” kita.
Waktu: 20 menit

Material
Naskah relaksasi

30
PPEER
RTTEEM
MUUA
ANN 33
SSEESSII
PPEEN
NUUTTU
UPP

A. Pengantar
Sesi kelima merupakan sesi terakhir dari serangkaian pelatihan regulasi
emosi. Sesi ini diperuntukkan bagi peserta agar peserta lebih memahami dan
mampu mengelola emosi yang dimiliki oleh individu di dalam kaitannya dengan
mengontrol diri agar tidak terjerumus kedalam perilaku berisiko salah satunya
perilaku seksual pranikah.
B. Tujuan
Tujuan dari sesi “penutup” adalah agar peserta mampu meluapkan apa
yang dirasakan setelah proses pelatihan berakhir serta dapat memahami dan
mengaplikasikan aspek-aspek regulasi emosi dalam melakukan kontrol diri agar
terhindar dari perilaku berisiko.
C. Waktu: 2530 menit
D. Prosedur Pelaksanaan
1. Fasilitator memberikan sebuah kertas lembar tugas kepada peserta
2. Peserta diminta untuk menuliskan apa yang ia rasakan setelah proses
pelatihan selesai
3. Peserta juga diminta untuk menuliskan manfaat positif apa yang ia
peroleh setelah pelatihan selesai

31
4. Fasilitator kembali menjelaskan serangkaian materi dengan singkat mulai
dari pertemuan 1 sampai pertemuan 3
5. Fasilitator kembali membagikan sebuah lembar tugas kepada peserta
yang berisi tentang evaluasi dari rangkaian proses pelatihan
6. Fasilitator meminta peserta untuk membuat lingkaran kemudian berjalan
berputar searah jarum jam untuk saling bersalaman dan mengucapkan
terima kasih satu dengan yang lainnya
F. Material

Alat dan bahan yang digunakan dalam sesi ini adalah alat tulis, kertas
warna, dan lembar tugas.

32
MATERI PELATIHAN

33
Materi Pelatihan Sesi 1

(Memonitor Emosi)

1. Lembar Tugas 1

Nama Kelompok :

34
2. Lembar Tugas 2
Nama kelompok:

35
36
3. Game
Kartu ekspresi emosi

SENANG

CINTA

SEDIH

37
TAKUT

MARAH

KECEWA

MALU

38
Lembar “Bagaimana Perasaan Anda Hari Ini?”

39
Materi Pelatihan Sesi 2

(Mengevaluasi Emosi)

1. Slide Presentasi

2 Istilah 2 Pengertian
Remaja
Pubertas

Perubahan
hormonal
Pubertas

Pubertas Pubertas Adolensi Adolensi


Perkembangan
seksual Pengaruh Terkait dengan
tanda-tanda: kondisi perkembangan
12-15 tahun psikologi > psikososial
(dan cenderung krisis
semakin maju)

40
41
42
43
Lembar “Rencana Tindakan”

Isilah setiap kotak yang tertera pada lembar “Rencana Tindakan” sesuai
dengan gagasan ataupun tindakan yang ingin Anda lakukan.

No. Rencana Tindakan


1

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

44
2. Lembar Tugas Refleksi Video

Nama Kelompok:

45
Materi Pelatihan Sesi 3

(Memodifikasi Emosi)

1. Refleksi diri dengan skenario strategi regulasi emosi positif

a. Kasus 1 (Refocusing on Planning)


Anda seorang pelajar yang memiliki orang tua yang sibuk bekerja. Pergi dari
pagi hari dan bahkan pulang saat anda sudah dalam keadaan tidur. Anda
merasa kekurangan kasih sayang dari mereka, sehingga Anda memutuskan
untuk menjalin hubungan spesial dengan teman Anda disekolah supaya anda
tidak merasa kesepian dan kekurangan kasih sayang. Suatu ketika, pacar
Anda datang berkunjung ke rumah. Orang tua anda sedang tidak ada di
rumah. Kemudian pacar Anda mengajak anda berhubungan seksual. Anda
sangat sayang dengan pacar Anda sehingga ragu untuk menolak
permintaannya. Apa yang akan anda lakukan pada saat itu?
b. Kasus 2 (Positive Reappraisal)
Anda seorang remaja yang memiliki sebuah geng yang sangat solid. Ada tiga
orang anggota. Dari ketiga anggota tersebut hanya Anda sendiri yang tidak
memiliki pacar. Salah satu teman Anda, si A tidak pernah belajar dengan baik
karena sibuk berpacaran sehingga mengakibatkan nilai-nilai ulangannya
jelek. Kemudian teman anda yang lain yakni si B beberapa bulan setelah
pacaran mengaku bahwa dirinya hamil setelah berhubungan seksual dengan
pacarnya. Menurut Anda apa makna yang bisa Anda ambil dari kedua hal
tersebut terkait dengan diri Anda?
c. Kasus 3 (Putting Into Perspective)
Anda seorang pelajar yang lebih senang belajar daripada nongkrong-
nongkrong di kantin atau di luar sekolah. Anda juga tidak memiliki pacar.
Anda sebenarnya kurang berminat untuk berpacran. Hal-hal ini membuat
Anda selalu dijadikan bahan ejekan teman-teman Anda dan terkadang juga
teman anda mendorong Anda untuk berpacaran seperti mereka. Bagaimana
sikap anda mengenai hal tersebut?

46
Lembar Tugas Refleksi Kasus

Nama Kelompok:

47
(Penutup)

Lembar Evaluasi Pelatihan

Pada lembar evaluasi ini, saudara diminta untuk memberikan


pendapat, masukan, ataupun komentar bagi perbaikan penyelenggaraan
pelatihan yang serupa di masa mendatang. Silakan saudara memberikan
tanda silang (x) pada tempat yang telah disediakan.
1. Apakah materi yang diberikan menarik dan sesuai dengan kebutuhan
Anda?
a. Ya, sangat menarik dan sesuai dengan kebutuhan saya
b. Hanya sebagian materi yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan
saya
c. Tidak menarik sama sekali

Komentar dan masukan Anda:

__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
_

2. Apakah materi yang diberikan secara umum bermanfaat bagi


pengembangan diri Anda
a. Ya, sangat bermanfaat bagi pengembangan diri saya
b. Hanya sebagian materi yang bermanfaat bagi pengembangan diri
saya
c. Tidak ada manfaat yang dirasakan

Komentar dan masukan Anda:

__________________________________________________________
__________________________________________________________

48
__________________________________________________________
____

3. Apakah materi yang diberikan dapat mendukung pelaksanaan tugas


Anda?
a. Ya, dapat mendukung pelaksanaan tugas saya
b. Hanya sebagian saja yang dapat mendukung pelaksanaan tugas saya
c. Tidak memberikan dukungan bagi pelaksanaan tugas saya

Komentar dan masukan Anda:

__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
____

49
LAMPIRAN

50
OBSERVASI

Lembar Observasi diberikan kepada co-fasilitator, digunakan sebagai guideline


sederhana untuk melakukan observasi kepada peserta selama proses pelatihan
berlangsung.

LEMBAR OBSERVASI

(Untuk co-fasilitator)

Nama peserta:

Perilaku selama materi pelatihan Perilaku khusus/ khas yang muncul


(dibagi setiap materi)

Catatan khusus observer:

51
EVALUASI REAKSI
Evaluasi reaksi diberikan oleh co-fasilitator kepada peserta di setiap akhir sesi
pelatihan. Evaluasi ini dapat diisi sendiri oleh peserta, tetapi jika tidak
memungkinkan maka setiap co-fasilitator akan mengisikan bagi peserta.
EVALUASI REAKSI
Petunjuk:
Dibawah ini terdapat beberapa pertanyaan mengenai pendapat Anda
terhadap pelatihan ini. Pendapat Anda ini akan digunakan sebagai bahan
masukan bagi peneliti untuk perbaikan selanjutnya.
Kami juga meminta Anda untuk memberi tanda silang (X) pada kolom yang
sesuai dengan penilaian /pendapat Anda.
Kesesuaian materi Sesuai Tidak sesuai Memadai Kurang
dalam modul memadai
pelatihan dengan
tujuan yang ingin
dicapai
Cara penyajian Mudah Sulit dipahami Menarik Membosankan
materi

Efek yang dirasakan Memahami Tidak Tambah Bingung


peserta setelah memahami pengetahuan
mengikuti pelatihan

Sistematika dan alur Runtut Tidak runtut Jelas Tidak jelas


pelatihan

Penggunaan waktu Efektif Tidak efektif Tepat waktu Tidak sesuai


pelatihan

52
Saran dan Komentar

53

Anda mungkin juga menyukai