Disusun oleh Joseph M. Sacks & Sidney Levy (dari New York Veterans Administrative
Mental Hygiene Service)
Terdiri dari sejumlah kalimat yang tidak lengkap, disajikan kepada subyek untuk
dilengkapi menjadi kalimat yang utuh.
Jumlah → 60 item/kalimat
Teknik proyeksi verbal → menggunakan bahasa & bersifat asosiasi bebas
Subyek diminta melengkapi secara langsung & cepat → respon yang pertama muncul
dalam pikiran subyek.
A. Asumsi Dasar
Termasuk proyeksi tes
Kalimat-kalimat yang tidak sempurna (incomplete sentences) dapat merangsang
seseorang untuk memproyeksikan keadaan psikologisnya (terutama yang tidak
disadari) sesuai dengan rangsang yang berkaitan dengan isi kalimat tersebut.
Tes melengkapi kalimat didesain untuk memperoleh materi klinis yang signifikan
pada empat area yang mewakili penyesuaian dalam kehidupan individu
Berdasar teori psikoanalisa
Asosiasi bebas, sebagai ventilasi untuk katarsis, yaitu mengungkapkan hal-hal yang
sukar diungkap secara oral.
B. Administrasi SSCT
Individual atau Kelompok/Massal
Waktu → ± 20 – 40 menit (Lebih dari 1 jam bsa jd indikasi klinis)
Subyek menjawab secara spontan
Bila ada item yang sulit, dilewati tetapi diberi tanda (lingkari nomornya), tetap diisi
di akhir tes → semua item harus terjawab
Bila mungkin, lakukan inquiry terhadap beberapa item
Instruksi → dapat dibaca pada lembar SSCT
Instruksi tambahan → tidak ada jawaban benar/salah, semua jawaban benar asalkan
sesuai dengan yang dirasakan/dipikirkan.
Dicatat waktu → respon pertama & akhir waktu (total penyelesaian)
Penyajian standar → tertulis
Dapat diberikan secara lisan → subyek pencemas, kesulitan dalam menulis, dll
Bila ada pertanyaan → boleh menjelaskan arti kosakata, bukan keseluruhan kalimat.
Perhatikan → reaksi spontan subyek, item yang dilewati, kalimat yang kurang jelas
(penting untuk skoring).
C. Skoring SSCT
2→Jawaban mengindikasikan gangguan berat. Indikasi membutuhkan
terapi/bantuan orang lain.
1 →Jawaban mengindikasikan gangguan ringan. Subyek mampu mengatasi sendiri
dengan arahan/bimbingan/nasehat.
0 →Jawaban tidak menunjukkan adanya gangguan. Sikap orang normal pada
umumnya.
X →Diberikan pada item yang tidak tergolong skor 2, 1, 0. Harus dilakukan
inquiry untuk mendapatkan skor jawaban.
D. Cara Interpretasi
Setelah dijumlahkan skor, lihat dari 4 aspek tsb mana yang paling bermasalah
(jawaban ekstrim), dicari letak permasalahan utamanya.
Tentukan sumber mana (dari aspek-aspek tersebut) yang merupakan area konflik
dan gangguan/problem yang dialami.
Cek keterkaitan antara masing-masing sikap yang tercermin dengan masing-
masing item per aspek.
Struktur kepribadian: respon testee sebagai bagian dari impuls dalam diri maupun
impuls dari luar diri (perhatikan emosional adjustment, maturity, reality level,
dalam hal bagaimana konflik dalam diri diekspresikan dari jawaban yang ditulis).
FSCT (Forer Sentence Completion Test).
A. Pengelompokkan
1. Sikap terhadap & karakteristik dari interpersonal figures. Contoh : ayah, ibu, laki-
laki dan perempuan, otoritas (obyek relationship, displacement, dll)
2. Sebab-sebab dari perasaan atau tindakan seseorang. Misal : kondisi-kondisi yang
biasa menimbulkan perasaan agresi, bersalah, anxiety, dll
3. Reaksi-reaksi terhadap keadaan dari luar; anak diminta untuk bereaksi terhadap
tekanan agresi, rejection, kegagalan, tanggung jawab dan kondisi sekolah.