Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TES PAPI-KOSTICK

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Tes Inventory

DOSEN PENGAMPU :
Rooswita Santia Dewi, M. Psi Psikolog

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4:


ANGGOTA :
1. Alma Dheana Futrie 11. Muhammad Nur Arif
2. Azizah Rary 12. Muna Hanifah Emha
3. Fathiya Rosyada 13. Retno Intan R.M.
4. Firginieta Salsabela R. 14. Ria Fuziarty
5. Hafizatus Salisa S. 15. Risya Nindya Syaffitri
6. Handrian Kusuma 16. Sari Aprilia
7. Khumayroh 17. Soraya
8. Lalu Muhammad 18. Putri Nur Aziza
Rafly Aldani 19. Winda Kristina
9. Lely Rehlinawati 20. Yuni Kartika
10. Marina Aprilia Dita

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2019
KATA PENGANTAR

Ucapan syukur dihaturkan pada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan petunjuk-Nya atas kelancaran penyusunan makalah ini
serta terima kasih kepada pihak-pihak yang turut bersedia membantu dalam
pengumpulan referensi dan pengerjaan makalah ini.
Makalah ini diselesaikan dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah tes
inventory. Dalam makalah ini, terdapat pembahasan mengenai konsep alat tes
PAPI Kostick beserta teknik administrasi dan skoringnya. Disusun berdasarkan
beberapa referensi yang tersedia dan mengikuti format makalah yang telah
ditetapkan, serta dengan upaya menghindari adanya klaim atas tulisan orang lain.
Penyusun menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan,
sehingga kritik dan saran selalu dibutuhkan sebagai perbaikan untuk penyusunan
makalah selanjutnya.

Penyusun,

2 September 2019
DAFTAR ISI

COVER.............................................................................................................. 0

KATA PENGANTAR....................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1

1.2 Tujuan............................................................................................... 2

1.3 Manfaat............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................... 3

2.1 Sejarah Tes PAPI Kostick................................................................ 3

2.2 Aspek-Aspek yang Dijabarkan pada Tes PAPI Kostick.................. 3

2.3 Norma Alat Tes PAPI Kostick......................................................... 5

2.4 Penyajian Alat Tes PAPI Kostick..................................................... 8

2.5 Prosedur Skoring Tes PAPI Kostick................................................ 9

2.6 Kelebihan dan Kekurangan Tes PAPI Kostick................................ 10

BAB III PENUTUP........................................................................................ 12

3.1 Kesimpulan....................................................................................... 12

3.2 Saran................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Abu Ahmadi dan Widodo (2005: 67) “inventory adalah sejenis
kuesioner atau daftar beberapa item pertanyaan yang harus dijawab oleh
responden secara singkat. Item pertanyaan dapat berupa kalimat tanya atau
kalimat berita”. Sedangkan menurut Chaplin (2000: 26) “inventory adalah satu
alat untuk menaksir dan menilai ada atau tidak adanya tingkah laku, sikap
tertentu, dan seterusnya “. Inventory merupakan salah satu metode yang tergolong
metode laporan diri (personal report) atau deskriptif diri (self description).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa inventory adalah alat
untuk mengungkap dan menilai ada atau tidaknya tingkah laku yang sesuai
dengan karakteristik responden dalam bentuk daftar pertanyaan yang harus
dijawab dengan jujur oleh responden sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.
Karena semua jawaban disesuaikan dengan keadaan individu, maka jawaban
responden benar tidak ada yang salah.
Tes inventory adalah tes-tes yang terutamamenggunakanpapper and pencil
test. Merupakan self report questionnaire, untukmenentukankarakteristik-
karakteristik, kepribadian, minat (Interest) ,sikap-sikap (attitude), nilai-nilai
(value).
Ada banyak tes inventory yang kita ketahui, salah satunya adalah tes PAPI
Kostick. PAPI (Personality and Preference Inventory) adalah personality
assessment atau alat tes penilaian kepribadian terkemuka yang digunakan oleh
para profesional HR (Human Resource) dan manajer terkait untuk mengevaluasi
perilaku dan gaya kerja individu pada semua tingkatan. Personality and
Preference Inventory (PAPI) dibuat oleh Guru Besar Psikologi Industri dari
Massachusetts, Amerika, yang bernama Dr. Max Martin Kostick pada awal tahun
1960-an. PAPI disusun sebagai dua aspek yang terpisah, yaitu pengukuran
kebutuhan atau needs dan pengukuran persepsi atau roles (persepsi keadaan
individu di tempat kerja). PAPI Kostick untuk menjabarkan kepribadian dalam 20
aspek yang masing-masing mewakili need dan role tertentu. Tes PAPI Kostick
bertujuan untuk mengukur aspek-aspek psikologis dan untuk mengevaluasi
perilaku dan gaya kerja individu di tempat kerja.
Secara umum proses scoring hasil tes PAPI Kostick dilakukan oleh seorang
psikolog dengan cara melakukan pemetaan secara manual. proses yang dimaksud
adalah dengan mendata setiap pernyataan yang dipilih oleh masing-masing
peserta tes di setiap item pernyataan. Lembar jawaban Papikostik terbagi atas 2
bagian secara diagonal (dari bagian kiri bawah hingga kanan atas di lembar
jawaban), sehingga membentuk seperti segitiga (Asmara, R. A., Andoko, B. S., &
Nurhasan, U., 2017).
1.2 Tujuan
Tujuan dari makalah ini untuk mengetahui:
1. Sejarah tes PAPI Kostick.
2. Aspek-aspek dalam tes PAPI Kostick.
3. Norma tes PAPI Kostick.
4. Tata cara pelaksanaan tes PAPI Kostick, termasuk instruksi tes dan
waktu pengerjaan tes.
5. Prosedur Skoring tes PAPI Kostick.
6. Kelebihan dan kekurangan tes PAPI Kostick.

1.3 Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis dan teoritis
berikut:
1. Manfaat teoritis
Makalah ini diharapkan dapat menambah referensi dan menambah
pengetahuan pembaca untuk mengetahui sejarah, tata cara alat tes,
skoring dan keunggulan dari tes PAPI Kostick.
2. Manfaat praktis
Makalah ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi para pembaca
untuk mencoba atau mempraktekkan alat tes PAPI Kostick.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Tes PAPI Kostick


PAPI Kostik (Personality and Preference Inventory) adalah “personality
assessment” (alat tes penilaian kepribadian) terkemuka yang digunakan oleh
para profesional HR (Human Resource) dan manajer terkait untuk
mengevaluasi perilaku dan gaya kerja individu pada semua tingkatan.
Personality and Preference Inventory (PAPI) dibuat oleh Guru Besar
Psikologi Industri dari Massachusetts, Amerika, yang bernama Dr. Max
Martin Kostick pada awal tahun 1960-an.
PAPI Kostick mengukur dinamika kepribadian (psychodynamics) dengan
memperhatikan keterkaitan dunia sekitar (environment) termasuk perilaku
dan nilai perusahaan (values) yang diterapkan dalam suatu perusahaan/situasi
kerja dalam bentuk motif (need) dan standar gaya perilaku menurut persepsi
kandidat (role) yang terekam saat psikotes.
Di Indonesia diperkenalkan sekitar tahun 1980 dan berkembang dengan
cepat menjelang akhir 1990-an yang berbentuk self report inventory. PAPI
sekarang digunakan oleh lebih dari 1000 perusahaan di dunia. Tersedia dalam
25 bahasa, dapat dikerjakan secara online, serta CD Room installable. Tes ini
merupakann salah satu tes kepribadian yang tercermin dalam tingkah laku
yang didasarkan pada kategorisasi. Papi mengukur role dan need individu
dalam kaitannya dengan situasi kerja.
PAPI disusun sebagai dua aspek yang terpisah, yaitu pengukuran
kebutuhan atau needs dan pengukuran persepsi atau roles (persepsi keadaan
individu di tempat kerja). PAPI Kostick untuk menjabarkan kepribadian
dalam 20 aspek yang masing-masing mewakili need dan role tertentu.

2.2 Aspek-aspek yang Dijabarkan pada Tes PAPI Kostick


Aspek-aspek yang dijabarkan pada tes PAPI Kostick yaitu sebagai
berikut.
a. Work Direction (Arah Kerja)
(1) Need to finish task (N) Kebutuhan menyelesaikan tugas secara
mandiri
(2) Hard intense worked (G) – Peran pekerja keras
(3) Need to achieve (A) – Kebutuhan berprestasi
b. Leadership (Kepemimpinan)
(1) Leadership role (L) – Peran kepemimpinan
(2) Need to control others (P) – Kebutuhan mengatur orang lain
(3) Ease in decision making (I) – Peran membuat keputusan
c. Activity (Aktivitas kerja)
(1) Pace (T) – Peran sibuk
(2) Vigorous type (V) – Peran penuh semangat
d. Social Nature (Relasi sosial)
(1) Need for closeness and affection (O) –Kebutuhan kedekatan dan
kasih sayang
(2) Need to belong to groups (B) – Kebutuhan diterima dalam
kelompok
(3) Social extension (S) – Peran hubungan sosial
(4) Need to be noticed (X) – Kebutuhan untuk diperhatikan
e. Work Style (Gaya Kerja)
(1) Organized type (C) – Peran mengatur
(2) Interest in working with details (D) – Peran bekerja dengan hal
– hal rinci
(3) Theoretical type (R) – Peran orang yang teoritis
f. Temperament (Sifat temperamen)
(1) Need for change (Z) – Kebutuhan untuk berubah
(2) Emotional resistant (E) – Peran pengendalian emosi
(3) Need to be forceful (K) – Kebutuhan untuk agresif
g. Followership (Posisi atasan-bawahan)
(1) Need to support authority (F) – Kebutuhan membantu atasan
(2) Need for rules and supervision (W) –Kebutuhan mengikuti
aturan dan pengawasan
2.3 Norma Alat Tes PAPI Kostick
Norma alat tes PAPI Kostick yaitu sebagai berikut.
a. L = PERAN – PEMIMPIN (Leadership Role)
1. Skor 5-9 : yaitu tingkat dimana seseorang memproyeksikan dirinya
sebagai pemimpin suatu tingkat dimana ia mencoba menggunakan
orang lain untuk mencapai tujuannya.
2. Skor 4-0 : cendurung tidak secara aktif menggunakan orang lain
dalam bekerja
b. P = KEBUTUHAN – MENGATUR ORANG LAIN (Need to Control
Others)
1. Skor 5-9 : tingkat kebutuhan untuk menerima tanggung jawab
orang lain, menjadi orang yang bertanggung jawab.
2. Skor 4-0 : menurunnya keinginan untuk bertanggung jawab pada
pekerjaan dan tindakan orang lain.
c. I = PERAN – MEMBUAT KEPUTUSAN (Ease in Decision Making)
1. Skor 0-2 : ragu – menolak mengambil keputusan
2. Skor 3-4 : berhati hati membuat keputusan
3. Skor 5-7 : berhati hati – lancar dan mudah mengambil keputusan
4. Skor 8-9 : tidak ragu dalam mengambil keputusan
d. F = KEBUTUHAN – MEMBANTU ATASAN (Need to Support
Authority)
1. Skor 6-9 : bersikap setia dan membantu, kemungkinan bantuannya
bersifat politis
2. Skor 4-5 : setia terhadap perusahaan
3. Skor 2-3 : mengurus kepentingan sendiri
4. Skor < 2 : cenderung egois, kemungkinan bisa memberontak
e. W = KEBUTUHAN MENGIKUTI ATURAN DAN PENGAWASAN
(Need for Rules and Supervision)
1. Skor < 4 : berorientasi pada tujuan, mandiri
2. Skor 4-5 : kebutuhan akan pengarahan dan harapan yang
dirumuskan untuknya
3. Skor 6-9 : meningkatnya orientasi terhadap tugas dan
membutuhkan instruksi yang jelas
f. T = PERAN SIBUK (Pace)
1. Skor < 4 : melakukan segala sesuatu menurut kemauannya sendiri
2. Skor 4-6 : tergolong aktif secara internal dan mental
g. V = PERAN PENUH SEMANGAT (Vigorous Type)
1. Skor < 5 : cenderung pasif
2. Skor 5-7 : aktif secara fisik, cenderung sportif
h. R = PERAN ORANG YANG TEORITIS (Theoretical Type)
1. Skor 0-4 : kurang perhatian, bersifat praktis
2. Skor 5-9 : nilai nilai penalaran tergolong tinggi
i. D = PERAN BEKERJA DENGAN HAL – HAL RINCI (Interest in
Working With Details)
1. Skor 0-3 : menyadari kebutuhan akan kecermatan , tetapi tidak
berminat bekerja detail
2. Skor 4-9 : minat tinggi untuk bekerja secara detail
j. C = PERAN MENGATUR (Organized Type)
1. Skor 0-2 : fleksibel – tidak teratur
2. Skor 3-5 : teratur tetapi tidak tergolong fleksibel
3. Skor 6-9 : keteraturan tinggi cenderung kaku
k. X = KEBUTUHAN UNTUK DIPERHATIKAN (Need to be Noticed)
1. Skor < 2 : cenderung pemalu
2. Skor 2-3 : rendah hati, tulus
3. Skor 4-5 : memiliki pola perilaku yang unik
4. Skor 6-9 : membutuhkan perhatian nyata
l. B = KEBUTUHAN DITERIMA DALAM KELOMPOK (Need to Belong
to Groups)
1. Skor 0-3 : selektif
2. Skor 4-5 : butuh diterima, tapi tidak mudah dipengaruhi kelompok
3. Skor 6-9 : butuh disukai dan diakui , mudah dipengaruhi
m. O = KEBUTUHAN KEDEKATAN DAN KASIH SAYANG (Need for
Closeness and Affection)
1. Skor < 3: tidak suka hubungan perorangan
2. Skor 3-4 : sadar akan hubungan perorangan, tapi tidak terlalu
tergantung
3. Skor 5-9 : sangat tergantung , butuh penerimaan diri
n. S = PERAN HUBUNGAN SOSIAL (Social Extension)
1. Skor < 6 : perhatian rendah terhadap hubungan social , kurang
percaya pada orang lain
2. Skor 6-9 : kepercayaan tinggu dalam hubungan social, suka
interaksi social
o. N = KEBUTUHAN MENYELESAIKAN TUGAS SECARA MANDIRI
(Need to Finish Task)
1. Skor < 3 : menunda atau menghindari pekerjaan
2. Skor 3-4 : berhati hati atau ragu dalam bekerja
3. Skor 4-6 : cukup bertanggung jawab pada pekerjaan
4. Skor 6-9 : tekun, tanggung jawab tinggi
p. A = KEBUTUHAN BERPRESTASI (Need to Achieve)
1. Skor 0-5 : ketidakpastian tujuan, kepuasan dalam suatu pekerjaan,
tidak ada usaha lebih
2. Skor 6-9 : tujuan jelas, kubutuhan sukses dan ambisi tinggi
q. G = PERAN PEKERJA KERAS (Hard Intense Worked)
1. Skor 3-4 : bekerja untuk kesenangan saja, bukan hasil optimal
2. Skor 4-7 : kemauan bekerja keras tinggi
r. Z = KEBUTUHAN UNTUK BERUBAH (Need for Change)
1. Skor 0-2 : tidak suka berubah
2. Skor 3-4 : tidak suka perubahan jika dipaksakan
3. Skor 5-6 : mudah menyesuaikan diri
4. Skor 6-7 : membuat perubahan yang selektif, berfikir jauh kedepan
5. Skor 8-9 : mudah gelisah, frustasi, karena segala sesuatu tidak
berjalan fantastis
s. K = KEBUTUHAN UNTUK AGRESIF (Need to be Forceful)
1. Skor 0-2 : menhindari masalah, menulak, untuk mengenali situasi
sebagai masalah
2. Skor 3-4 : suka lingkungan tanang , menghindari konflik
3. Skor 5 : keras kepala
4. Skor 6-7 : agresi berhubungan dengan kerja , dorongan semangat
bersaing
5. Skor 8-9 :agresif, cenderung defensif
t. E = PERAN PENGENDALIAN EMOSI (Emotional Resistant)
1. Skor < 2 : terbuka , cepat bereaksi , tidak normative
2. Skor 2-3 : terbuka
3. Skor 4-6 : punya pendekatan emosional seimbang ,mampu
mengendalikan

2.4 Penyajian Alat Tes PAPI Kostick


a. Waktu
Dalam pelaksanaan PAPI Kostick Test secara tertulis tidak ada
batasan waktu yang diberikan. Durasi pengerjaan test bergantung pada
kecepatan testee dalam menjawab semua pernyataan yang tersedia.
Namun pada umumnya testee dapat menyelesaikan menjawab semua
peryataan pada tes ini dalam waktu dalam hal inikurang dari 35 menit
sampai dengan 45 menit.
b. Materi Tes
1. Buku soal Papi Costick’s Test
2. 1 lembar Jawaban Papi Costick’s Test
3. 1 Lembar psikogram Papi Costick’s test
4. 1 Buku norma Papi Costick’s Test
c. Alat Tes : Stopwatch
d. Instruksi Alat Test
1. Ada 90 pasang pernyataan, pilihlah salah satu dari setiap
pasangan pernyataan tersebut yang Anda anggap paling dekat
menggambarkan diri saudara. Bila tidak satupun dari sebuah
pasangan pernyataan yang cocok, pilihlah yang saudara anggap
benar.
2. Lingkarilah tanda panah pada setiap pernyataan yang saudara
pilih pada lembar jawaban yang tersedia.
Contoh :
a) Saya adalah pekerja keras
b) Saya tidak mudah murung
3. Dalam hal ini, Anda melingkari tanda anak panah “a”
(Horizontal), karena pernyataan “a” merupakan gambaran diri
Anda. Tetapi jika pernyataan “b” (diagonal) lebih sesuai dengan
diri anda, maka lingkarilah tanda anak panah pada pernyataan
“b”.
4. Kerjakanlah secepat mungkin dan pilihlah hanya satu
pernyataan dari tiap pasang.
e. Pelaksanaan Tes
Tester membagikan 1 buku soal dan lembar jawaban pada testee.
Tester meminta testee mengisi kolom identitas pada kolom yang
tersedia pada lembar jawaban. Tester memberikan instruksi tata cara
pelaksanaan Tes Papi Kostick pada testee.
Kemudian testee diberi kesempatan bertanya pada tester. Dan jika
tidak ada pertanyaan, tester memberikan instruksi mulai mengerjakan
Tes Papi Kostick sambil mengaktifkan stopwatch.
Setelah tes selesai, testee diminta mengecek kembali jawabannya
dan cara menjawabnya.

2.5 Prosedur Skoring Tes PAPI Kostick


Prosedur skoring tes PAPI Kostick yaitu sebagai berikut.
a. Menghitung skor peran, yaitu dengan menjumlahkan anak panah yang
dilingkari, baik yang horizontal maupun vertical sesuai dengan arah tanda
panah.
b. Menuliskan jumlah skor pada masing – masing kotak skor dibawah huruf
G, L, I, T, V, S, R, D, C, E yang telah tersedia pada lembar jawab.
c. Menghitung jumlah skor pada seluruh kotak skor peran secara horizontal,
dan jumlah skor harus 45.
d. Menghitung skor “kebutuhan” yaitu dengan menjumlahkan anak panah
yang dilingkari baik yang horizontal maupun yang vertical sesuai dengan
arah tanda panah.
e. Menjumlahkan jumlah skor pada masing – masing kotak dibawah huruf
N, A, P, X, B, O, Z, K, F, W yang telah tersedia pada lembar jawaban.
f. Mengitung jumlah skor pada seluruh kotak skor kebutuhan secara
vertical, dan jumlah skor harus 45.
g. Memindahkan setiap skor pada lembar jawaban ke lembar scoring sesuai
dengan setiap huruf pada aspek “peran” dan “kebutuhan” dengan cara
melingkari angka di dalam lingkaran.
h. Membuat garis penghubung antara angka yang satu dengan angka lainnya
sehingga terbentuklah sebuah diagram pada lembar psikogram yang telah
tersedia.

2.6 Kelebihan dan Kekurangan Tes PAPI Kostick


a. Kelebihan Tes PAPI Kostick
1. PAPI menggunakan forced choice format pada pasangan-pasangan
pernyataan yang setara. Sangat sulit untuk melakukan
faking/manipulasi. Item-item pendek, ringkas, Interpretasi logik
dan spesifik sehingga dapat difahami dengan jelas oleh tester
maupun testee.
2. Sangat berguna untuk evaluasi karyawan karena menggambarkan
administration styles dan dapat digunakan 2 orang atau lebih untuk
mengetahui hubungan atasan bawahan dan mengembangkan solusi
interpersonal.
3. Laporan hasil tes disampaikan dalam bentuk visual (berupa
cakram). Laporan ini akan memudahkan pengguna (user)
mengenali potensi dirinya secara komprehesif, namun tetap mudah
dipahami.
4. Hasil analisa menghasilkan dinamika kepribadian seseorang yang
telah dipengaruhi situasi kerja sekitarnya, yang merupakan
gambaran kepribadian keseluruhan dan tidak terpisah -pisah, serta
menjadi satu dinamika kepribadian yang utuh.
5. Mengukur personality traits, tes ini juga mengukur psychological
needs.
b. Kekurangan Tes Papi Kostick
Cara pengskoringnya butuh ketelitian serta kejelian. Ada
kemungkinan orang bosan mengerjakan, karena adanya pernyataan yang
di ulang – ulang. Lembar jawaban sedikit membingungkan.
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
PAPI Kostick (Personality and Preference Inventory) adalah
“personality assessment” (alat tes penilaian kepribadian) yang dibuat oleh
Guru Besar Psikologi Industri dari Massachusetts, Amerika, yang bernama
Dr. Max Martin Kostick pada awal tahun 1960-andandiperkenalkandi
Indonesia sekitartahun 1980-an. PAPI terdiri dari 90 pasang pertanyaan
pendek yang berhubungan dengan situasi dalam pekerjaan, yang
didalamnya menyangkut 20 aspek kepribadian yang dikelompokkan dalam
7 bidang. PAPI disusun sebagai dua aspek yang terpisah, yaitu pengukuran
kebutuhan atau needs dan pengukuran persepsi atau roles (persepsi
keadaan individu di tempat kerja).
1.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat memberikan
pemahaman yang baru bagi pembaca mengenai alat test PAPI Kostick
khususnya untuk mahasiswa psikologi sehingga wawasan akan alat test
psikologi menjadi bertambah. Selain itu diharapkan bagi mahasiswa yang
mengambil psikologi untuk sering berlatih menjadi tester agar
pemahaman, pengalaman, dan penguasaannya mengenai alat tes akan
semakin bertambah.
DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. 2005. Psikologi Belajar Edisi Revisi. Jakarta:
Renika Cipta.

Chaplin, J. P. 2000. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Rajawali

Asmara, R. A., Andoko, B. S., & Nurhasan, U. 2017. SISTEM CERDAS TES
KEPRIBADIAN PAPIKOSTICK. DINAMIKA DOTCOM, 8(1).

Rossa Andre Asmara, Banni satria Andoko, Usman Nurhasan. Program Studi
Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri
Malang jurnal Vol. 8 No. 1 Januari 2017.

Anda mungkin juga menyukai