INSTRUMEN PENELITIAN
“Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metodologi Penelitian yang
diampu oleh dosen: Iin Khaerunnisa, M.Pd”
Disusun Oleh:
Kelompok 6
Marisakue (201660058)
SUKABUMI
2023
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih terbatas dan jauh
dari sempuna. Namun demikian, penulis telah berusaha dan bekerja keras demi
terselesainya makalah ini, dan supaya makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
maupun bagi pembaca.
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.....................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................2
BAB II....................................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................3
A. Pengertian Instrumen.........................................................................................3
B. Fungsi Instrumen Penelitian..............................................................................4
C. Jenis-jenis Instrumen Penelitian........................................................................5
D. Pengadaan Instrumen......................................................................................10
E. Validitas dan Reabilitas...................................................................................11
F. Skala Pengukuran.............................................................................................12
G. Skala Pengukuran Sikap..................................................................................14
BAB III.................................................................................................................16
PENUTUP............................................................................................................16
A. Kesimpulan......................................................................................................16
B. Saran................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu intrumen yang baik tentu harus memiliki validitas dan reliabilitas yang
baik. Untuk memperoleh instrumen yang baik tentu selain harus diujicobakan,
dihitung validitas dan realibiltasnya juga harus dibuat sesuai kaidahkaidah
penyusunan instrumen.
1
dikumpulkan dengan pokok permasalahan yang dibuat dalam rangka pengujian
terhadap hipotesa-hipotesa yang dibuat.
Berkaiatan dengan hal tersebut, pada pembahasan makalah ini akan diuraikan
berbagai hal terkait dengan Instrumen Penelitian.
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Instrumen
3
maka abilitas prestasi tersebut dilihat dari kemampuan subjek dalam hal
pengenalan, pemahaman, aplikasi analisis, sintesis, evaluasi.
4. Peneliti menyusun item atau pertanyaan sesuai dengan jenis instrumen dan
jumlah yang telah ditetapkn dalam kisi-kisi. Jumlah pertanyaan bisa dibuat
dari yang telah ditetapkan sebagai item cadangan. Setiap item yang dibuat
peneliti harus sudah punya gambaran jawaban yang diharapkan. Artinya,
prakiraan jawaban yang betul/diinginkan harus dibuat peneliti.
5. Instrumen yang sudah dibuat sebaiknya diuji coba digunakan untuk revisi
intrumen, misalnya membuang instrumen yang tidak perlu, menggantinya
dengan item yang baru, atau perbaikan isi dan redaksi/bahasanya. Bagaimana
uji coba validitas dan reliabilitas akan dibahas lebih lanjut.[1]
4
pengumpulan datanya, instrumen pengumpulan datanya, langkah penyusunan
instrumen penelitian tersebut serta mengetahui validitas, rebilitas, tingkat
kesukaran daya pembeda, dan pengecoh/distractor suatu data dalam penelitian.
Seringkali dijumpai data hasil penelitian tidak sesuai dengan hasil yang
diharapkan. Hal itu disebabkan oleh ketidaksesuaian antara teori yang digunakan
sebagai dasar dengan instrumen yang digunakan untuk mengukur karakteristik
variabel. Agar instrumen penelitian dapat menjalankan fungsinya dengan baik,
maka instrumen harus disusun sesuai teori yang digunakan dalam penelitian.
1. Instrumen Tes
Menurut Arikunto (2002:127) tes adalah serentetan pertanyaan atau
latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok.
Macam-macam Instrumen tes:
a. Tes kepribadian yaitu tes yang digunakan untuk mengungkap kepribadian
seseorang. Yang diukur bisa self-concept, kreativitas, disiplin, kemampuan
khusus,dll.
5
b. Tes bakat yaitu tes yang digunakan untuk mengukur atau mengetahui bakat
seseorang.
c. Tes intelegensi yaitu tes yang digunakan untuk mengadakan estimasi atau
perkiraan terhadap tingkat intelektual seseorang dengan cara memberikan
berbagai tugas kepada orang yang akan diukur intelegensinya.
d. Tes sikap yaitu alat yang digunakan untuk mengadakan pengukuran terhadap
berbagai sikap seseorang.
e. Tes minat yaitu alat untuk menggali minat seseorang terhadap sesuatu.
f. Tes prestasi yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang
setelah mempelajari sesuatu.
2. Instrumen Nontest
a. Angket atau kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau
hal-hal yang ia ketahui. Ditinjau dari bentuknya Kuesioner dapat dibedakan
menjadi 4 kelompok yaitu :
1. Kuesioner pilihan ganda
2. Kuesioner isian
3. Check list yaitu responden tinggal membubuhkan tanda check (√)
4. Rating-scale yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang
menunjukkan tingkatan-tingkatan misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke
sangat tidak setuju.
a) Keuntungan kuesioner :
1. Tidak memerlukan hadirnya peneliti.
2. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.
3. Dapat dijawab oleh responden menurut waktu senggang responden.
b) Kelemahan kuesioner :
1. Seringkali sukar dicari validitasnya
6
2. Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan sengaja
memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur.
3. Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, bahka kadang-kadang ada yang
terlalu lama sehingga terlambat.[3]
b. Interview
Interview yang sering disebut juga dengan wawancara atau kuesioer lisan
adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh
informasi dari terwawancara. Interview digunakan oleh peneliti untuk meneliti
keadaan seseorang misalnya untuk mencari data tentang variabel latar belakang
murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu.
Ditinjau dari pelaksanaannya, maka interview dibedakan atas :
1. Interview bebas di mana pewawancara bebas menanyakan apa saja, tetapi juga
mengingat akan data apa yang akan dikumpulkan.
2. Interview terpimpin di mana pewawancara deng membawa sederetan
pertanyaan lengkap dan terperinci.
3. Interview bebas terpimpin yaitu antara kombinasi antara interview bebas dan
interview terpimpin.
7
c. Observasi
Di dalam pengertian psikologik, observasi atau yang disebut pula dengan
pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan
menggunakan seluruh alat indra. Jadi, mengobservasi dapat dilakukan melalui
penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap. Apa yang di katakan
ini sebenarnya adalah pengamatan langsung. Di dalam artian penelitian observasi
dapat dilakuka dengan tes, kuesioner, rekaman gambar, rekaman suara.
Observasi dapat di bagi menjadi 2 jenis yaitu:
1. Observasi non-sistematis yang dilakukan oleh pengamat dengan tiak
menggunakan instrumen pengamatan.
2. Observasi sistematis yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan
pedoman ebagai instrumen pengamatan.
Sedangkan observasi dilakukan dengan 2 cara yaitu:
1. Sign system digunakan sebagai instrumen pengamatan situasi pengajaran
sebagai sebuah potret sesuai pengajaran. Instrumen tersebut berisi sederetan
sub-variabel. Misalnya gur menerangkan, guru menulis di papan tulis, guru
bertanya kepada kelompok, guru bertanya kepada seorang anak, guru
menjawab, murid berteriak,dsb. Setelah pengamatan dalam satu periode
tertentu misalnya5 menit, semua kejadian yang telah muncul di cek. Kejadian
yang muncul lebih ari satu kali dalam satu periode pengamatan, hanya di cek
satu kali. Dengan demikian akan diperoeh gambar tentang apa kejadian yang
muncul dalam situasi pengajaran.
2. Category system adalah sistem pengamatan yang membatasi pada sejumlah
variabel misalnya pengamatan ingin mengetahui keaktivan atau partisipasi
murid dalam proes belajar-mengajar. Dalam hal ini pengamat hanya
memperhatikan kejadian-kejadian yang masuk ke dalam kategori keaktifan
atau partisipasi murid misalnya : murid bertanya, murid berdebat dengan
guru, murid membahas pertanyaan, dsb.
Dalam penelitian pendidikan, pengambilan data dengan menggunakan
metode observasi dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
8
1. Observasi terbuka, yaitu pada posisi ini kehadiran peneliti dalam
menjalankan tugasnya di tengah-tengah kegiatan responden diketahui
secara terbuka, sehingga antara responden dengan peneliti terjadi interaksi
secara langsung.
2. Observasi tertutup, yaitu pada kondisi ini kehadiran peneliti dalam
menjalankan misinya, yaitu mengambil data dari responden, tidak
diketahui responden yang bersangkutan.
3. Observasi tidak langsung, yaitu pada kondisi inipeneliti dapat melakukan
pengambilan data dari responden walaupun mereka tidak hadir secara
langsung di tengah-tengah responden.
d. Dokumentasi
Dalam uraian tentang studi pendahulan, telah disinggung pula bahwa
sebagai objek yang diperhatikan (ditatap) dalam memperoleh informasi, kita
memperhatikan tiga macam sumber, yaitu tulisan (paper), tempat (place), dan
kertas atau orang (people). Dalam mengadakan penelitian yang bersumber pada
tulisan inilah kita telah menggunakan metode dokumentasi.
Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang
tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki
benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan,
notulen rapat, catatan harian, dsb.
Metode dokumentasi dapat dilaksanakan dengan :
1. Pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis besar atau kategori yang
akan dicari datanya.
2. Check-list, yaitu daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya.dalam hal
ini peneliti tinggal memberikan tanda atau tally setiap pemunculan gejala
yang dimaksud.[5]
9
D. Pengadaan Instrumen
10
b. Uji coba untuk tujuan substansial
Uji coba ini lebih bertujuan untuk keandalan instrumen.
Salah satu faktor yang mempengaruhi validitas hasil penelitian adalah kualitas
instrument yang digunakan untuk mengambil data. Peneliti harus berusaha
menyusun instrument agar diperoleh instrument yang ampuh. Keampuhan
instrument ditentukan oleh dua hal, yaitu tingkat validitas dan tingkat
reliabilitasnya.
1. Validitas isi, yaitu suatu instrument dikatakan valid jika sesuai standar isi
kurikulum yang berlaku.
2. Validitas konstruk, yaitu validitas yang didasarkan pada kesesuaian
instrument dengan konstruksi teoritik di mana instrument itu dibuat
3. Validitas prediktif, yaitu validitas yang didasarkan pada kemamapuan
instrument tersebut memprediksi hal-hal yang akan terjadi di masa-masa yang
akan datang terkait dengan variable yang diukur atau diungkap
4. Validitas konkuren, yaitu validitas yang didasarkan pada kesesuaiannya
dengan hasil pengukuran insstrumen lain yang terkait dengan variable yang
dilibatkan.
11
Menurut pengujiannya, validitas instrument dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu:
1. Validitas internal, yaitu validitas yang didasarkan pada kesesuainantara
bagian-bagian dari instrument terhadap instrument secara keseluruhan.
2. Validitas eksternal, yaitu validitas yang didasarkan pada data-data atau
informasi lain yang terkait dengan variabel yang diukur dan yang dihasilkan
oleh instrument-instrumen lain.
b. Reliabilitas instrument
F. Skala Pengukuran
12
atau sederhana sampai yang kompleks (lengkap) adalah: skala nominal, skala ordinal,
skala interval, dan skala rasio. Dari keempat cara mengukur ini dipilih salah satu
untuk kemudian diterapkan dalam bentuk kuesioner yang hendak dicapai dalam
mencari data dari subjek penelitian.
1. Skala nominal
Alat ukur data yang paling sederhana dalam pengukuran data adalah skala
nominal. Skala ini hanya memiliki fungsi yang terbatas yaitu mengidentifikasi dan
membedakan. Contoh aplikasi skala nominal ini, antara lain: hobi olahraga para
mahasiswa semester 5 Pendidikan Bahasa Arab IAIN SA Surabaya, maka alternative
jawaban mahasiswa adalah: sepak bola, lari, renang, bola voli, tenis meja , bulu
tangkis, atau jenis olahraga lainnya.
2. Skala ordinal
Skala ini memiliki fungsi yang lebih baik, jika dibandingkan dengan skala
pengukuran nominal. Karena skala ordinal memiliki dua fungsi, yaitu selain fungsi
membedakan juga memiliki fungsi mengurutkan. Contoh dalam suatu desa, dilakukan
penelitian tentang tingkat pendidikan penduduk, maka alternative jawaban responden
diantaranya adalah: SD, SMP,SMA, S1,S2, atau S3. Data-data ini selain dapat
dibedakan juga dapat diurutkan, misalnya SD urutan ke-1, SMP urutan ke-2, SMA
urutan ke-3, S1 urutan ke-4, S2 urutan ke-5, dan S3 urutan ke-6.
Skala ordinal sering digunakan dalam kegiatan penelitian maupun anlisis
kebutuhan. Contoh yang termasuk skala ordinal misalnya, dalam kuesioner tertutup,
responden disuruh memilih empat pilihan, tidak setuju (TS), kurang setuju (KS),
setuju (S) samgat setuju (SS) atau dengan pilihan tidak puas (TP), kurang puas (KP),
puas (P), sangat puas (SP).
3. Skala interval
Skala ini memiliki fungsi pengukuran yang lebih lengkap disbanding skala
nominal dan ordinal. Selain memiliki fungsi pembeda dan fungsi mengurutkan, skala
interval juga memiliki fungsi penjumlahan dan pengurangan. Sebagai contohnya
ukuran derajat dalam thermometer celcius 16o+32o Celcius = 48o Celcius.contoh alat
ukur data dengan skala interval adalah alat suhu manusia, yaitu alat thermometer,
13
baik Fahrenheit, Celcius, Kelvin, maupun Reamur.alat ukur IQ manusia juga
menggunaka alat ukur interval. Skala ini masih tetap memiliki kelemahan yang
disebabkan karena tidak memiliki titik awal 0. Sehingga data-data dalam skala ini
tidak dapat dibandingkan.
4. Skala rasio
Jika tiga skala yang diuraikan pada bagian sebelumnya, tidak bisa
dibandingkan, data dengan skala rasio dapat difungsikan sebagai data yang dapat
diurutkan, dapat dijumlah, dikurangi dan dibandingkan. Dapat dikatakan skala rasio
adalah skala yang paling lengkap. Di samping itu, skala rasio juga memiliki titik
awal, yaitu titik sebagai awal pengukuran, sehingga dengan alat ukur ini sifat-sifat
perkalian, pembagian, penjumlahan, danpengurangan dapat dilakukan terhadap data
dengan skala ini. Hampir semua alat di bidng ilmu pengetahuan alam dan teknologi
menggunakan alat ukur rasio. Contoh skala pengukuran rasio adalah data yang diukur
dari alat ukur berat dengan satuan berat seperti kilo gram, ons, gram, dan
semacamnya untuk massa, kilometer, meter dan semacamnya untuk jarak, meter/detik
atau km/jam untuk kecepatan, jam , menit atau detik untuk satuan waktu, dan
sebagainya.
14
3. Skala Thurstone, yaitu skala butsikap yang menggunakan pembobotan butir-butir
pernyataan yang harus dipilih responden. Misalnya responden diminta memilih 5
pernyataan dari 8 pernyataan yang disediakan. Masing-masing pernyataan sudah
diberi skor atau bobot, maka setelah responden menjawab angket maka skornya
sudah dapat ditentukan dengan menjumlah skor dari 5 pilihan atau jawaban yang
sudah dipilih.
4. Skala Guttman, yaitu skala sikap yang lebih tepat digunakan untuk mengukur
sikap tertentu dan tidak mengukur kombinasi dari beberapa sikap. Pada skala ini
disajikan beberap pernyataan yang diurutkan secara hirarkis, untuk melihat sikap
tertentu dari responden. Jika responden member jawaban "tidak” pada butir ke 3
misalnya, maka ia pasti akan menyatakan lebih dari "tidak” untuk butir-butir
berikutnya. Contoh tiga butir pernyataan yang berurutan adalah sebagai berikut:
1) Belajar di rumah selama120 menit
2) Belajar di rumah selama 90 menit
3) Belajar dirumah selama 60 menit.
Jika siswa memberiak jawaban "tidak” pada nomor 3, maka dapat
disimpulkan bahwa untuk butir ke-2 dan ke-1 lebih dari "tidak”.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Instrumen penelitian adalah alat ukur dalam penelitian yang digunakan oleh
peneliti untuk mengukur validitas dan reliabilitas variabel penelitian. Jumlah
instrumen penelitian tergantung pada jumlah variabel penelitian yang telah
ditetapkan untuk diteliti. Secara umum instrument penelitian dapat dipilah
menjadi dua kelompok, yaitu instrumen tes dan instrument non tes. Instrument tes
dapat berupa seperangkat tes sesuai dengan kemampuan yang ingin diukur.
Sedangkan instrument non tes dapat berupa kuesioner atau angket,
observasi,interviu atau wawancara, dan dokumentasi.
16
Salah satu faktor yang mempengaruhi validitas hasil penelitian adalah kualitas
instrument yang digunakan untuk mengambil data. Peneliti harus berusaha
menyusun instrument agar diperoleh instrument yang ampuh. Keampuhan
instrument ditentukan oleh dua hal, yaitu tingkat validitas dan tingkat
reliabilitasnya.
Dalam penelitian pendidikan atau social, ada empat macam cara mengukur
suatu data yang sering dijumpai. Keempat macam alat ukur tersebut jika
disebutkan dari cara yang simple atau sederhana sampai yang kompleks (lengkap)
adalah: skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala rasio. Dari keempat
cara mengukur ini dipilih salah satu untuk kemudian diterapkan dalam bentuk
kuesioner yang hendak dicapai dalam mencari data dari subjek penelitian.
B. Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
Indahsari Nur dkk. Makalah : Instrumen Penenlitian dan Teknik Pengumpulan data”.
2018. Universitas Muhammadiyah Jember
https://www.academia.edu/35414902/INSTRUMEN_PENELITIAN
https://gramedia.com/literasi/instrumen-penelitian/
18