Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENGUMPULAN DATA ATAU BAHAN PENULISAN

Disusun :

Kelompok 5

Chintya C Sitanggang

Cindy Arliana Manik

Clever Responsoria Mendrofa

Mata Kuliah: Penulisan Karya Ilmiah

Dosen Pengampu : Dr. Lustani Samosir

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN KRISTEN

INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI TARUTUNG

TA/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang “Pengumpulan Data atau Bahan
Penulisan”

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Tarutung, September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...………………………………………………………………………1

DA..FTARISI…………………………………………………………………………………2

BAB I…………………………………………………………………………………………3

PENDAHULUAN…………………………………………………………………………….4

A. LATAR BELAKANG………………………..…………………………………….…5
B. RUMUSAN MASALAH…………………….………….………………………….…6
C. TUJUAN PENULISAN………………………………………………………….……7

BAB II……………………………………………………………..………………….…….…8

PEMBAHASAN………………………………………………………………………………9

A. PENGERTIAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA…………………….………….10


B. TEKNIK-TEKNIK PENGUMPULAN DATA………………………..……………..11
C. JENIS-JENIS DATA…………………………………………………………………12
D. INSTRUMEN PENELITIAN UNTUK PENELITIAN KUALITATIF
DAN PENELITIAN KUANTITATIF………………………………………………13

BAB III………………………………………………………………………………………14

A. KESIMPULAN………………………………………………………………………15
B. SARAN………………………………………………………………………………16

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….17
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses penyelidikan secara sistematis
yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah.
Sebagai suatu kegiatansistematis penelitian harus dilakukan dengan teknik tertentu
yang dikenal dengan istilah teknik penelitian,yakni suatu cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.Cara ilmiah ini harus didasari
ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis.Teknik pengumpulan data
adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan
data. Teknik dalam menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam
benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya melalui: angket,
wawancara,pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, dan lain-lain. Peneliti dapat
menggunakan salah satu atau gabungan teknik tergantung dari masalah yang dihadapi
atau yang diteliti.Dalam penelitian ilmiah, agar data yang kita kumpulkan menjadi
valid, maka kita harus mengetahui bagaimana cara-cara pengumpulan data dalam
penelitian itu, sehingga data yang kita peroleh dapat menjadi pendukung terhadap
kebenaran suatu konsep tertentu. Dan dalam kegiatan penelitian, keberadaan instrumen
penelitian merupakan bagian yang sangat integral dan termasuk dalam komponen
metodologi penelitian karena instrumen penelitian merupakan alat yang
digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah yang sedang
diteliti.Instrumen itu alat, sehingga instrumen penelitian itu merupakan alat yang
digunakan dalam penelusuran terhadap gejala-gejala yang ada dalam suatu
penelitian guna membuktikan kebenaran atau menyanggah suatu hipotesa-hipotesa
tertentu.Suatu intrumen yang baik tentu harus memiliki validitas dan reliabilitas yang
baik. Untuk memperoleh instrumen yang baik tentu selain harus diujicobakan,
dihitung validitas danrealibiltasnya juga harus dibuat sesuai kaidah-kaidah
penyusunan instrumen. Menyusun instrumen merupakan suatu proses dalam
penyusunan alat evaluasi karena itu,menyusun instrument merupakan langkah penting
dalam prosedur penelitian yang tidak dapat dipisahkan antara yang satu terhadap yang
lainnya. Hal ini karena untuk menjaga kesinambungan data yang dikumpulkan dengan
pokok permasalahan yang dibuat dalam rangka pengujian terhadap hipotesa-hipotesa
yang dibuat.
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian teknik pengumpulan data?


2. Apa saja teknik pengumpulan data?
3. Bagaimana pengumpulan data dan instrument penelitian untuk penelitian kualitatif
dan kuantitatif?

C. Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui pengertian teknik pengumpulan data


2. Untuk mengetahui teknik pengumpulan data
3. Untuk mengetahui teknik pengumpulan data dan serta instrument penelitian untuk
kualitatif dan kuantitatif
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teknik Pengumpulan Data


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian teknik pengumpulan data adalah
proses,cara, perbuatan mengumpulkan, atau menghimpun data. Teknik pengumpulan
data ialah teknikatau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk menghimpun
data. Teknik (cara ataumetode) menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak
diwujudkan dalam benda, tetapi hanyadapat dilihat penggunaannya melalui: angket,
wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasidan lainya. Pengumpulan data
dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalamrangka mencapai
tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis
merupakanjawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Jawaban itu masih
perlu diuji secara empiris,dan untuk maksud inilah dibutuhkan pengumpulan
data. Dalam teknik pengumpulan datadiperlukan instrumen. Instrumen adalah alat
yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu (sepertialat yang dipakai oleh pekerja teknik,
alat-alat kedokteran, optik, dan kimia), perkakas, saranapenelitian (berupa
seperangkat tes dan sebagainya) untuk mengumpulkan data sebagai
bahanpengolahan.Menurut Suharsimi Arikunto, instrumen pengumpulan data adalah
alat bantu yang dipilihdan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
mengumpulkan data agar kegiatan tersebutmenjadi sistematis dan
dipermudah olehnya. Ibnu Hadjar berpendapat bahwa instrumenmerupakan
alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang
variasikarakteristik variabel secara objektif. Sementara itu, Sumadi Suryabrata
menyatakan bahwainstrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk
merekam-pada umumnya secarakuantitatif-keadaan dan aktivitas atribut-atribut
psikologis. Atibut-atribut psikologis itu secarateknis biasanya digolongkan
menjadi atribut kognitif dan atribut non kognititif. Sumadi mengemukakan
bahwa untuk atribut kognitif, perangsangnya adalah pertanyaan. Sedangkan untuk
atribut non-kognitif, perangsangnya adalah pernyataan.
Dari uraian beberapa pakar diatas,dapat kami ambil satu generalisasi bahwa teknik
pengumpulan data dan instrumennya adalah teknik dan alat bantu yang digunakan
dalam sebuah research untuk mengumpulkan aneka ragam informasi yang diolah
secara kuantitatif atau kualitatif kemudian disusun secara sistemasis.
B. Teknik-teknik Pengumpulan Data

Setelah memahami pengertian dan juga proses pengumpulan data, selanjutnya


akan dijelaskan mengenai berbagai teknik pengumpulan data. Setidaknya ada empat
cara pengumpulan data, antara lain observasi, kuesioner, wawancara, dan dokumen,
Menurut Sugiyono (2017), ada 4 macam teknik pengumpulan data, yaitu:

1. Observasi (Pengamatan)
Teknik observasi artinya melakukan pengamatan dan pencatatan secara
sistematis mengenai gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi ini
tergolong teknik pengumpulan data yang paling mudah dilakukan dan biasanya
juga banyak digunakan untuk statistika survei, misalnya meneliti sikap dan
perilaku suatu kelompok masyarakat. Dengan teknik observasi, peneliti biasanya
terjun ke lokasi yang bersangkutan untuk memutuskan alat ukur yang tepat
untuk digunakan.
2. Kuestioner (Kuesioner/Angket)
Teknik yang kedua adalah kuestioner atau kuesioner yang artinya teknik
pengumpulan suatu data dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau
pernyataan kepada orang lain yang berperan sebagai responden agar dapat
menjawab pertanyaan dari peneliti. Meski terlihat mudah, teknik ini cukup sulit
dilakukan jika jumlah respondennya besar dan tersebar di berbagai wilayah.
Ada beberapa prinsip dalam teknik pengumpulan data kuesioner, yaitu:

 Isi dan tujuan pertanyaannya ditujukan untuk mengukur mana yang harus ada
dalam skala yang jelas dan dalam pilihan jawaban.
 Bahasa yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan responden, sehingga
tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh dengan istilah asing atau
bahasa asing yang tidak dimengerti responden.
 Tipe dan bentuk pertanyaannya bisa terbuka atau tertutup. Terbuka artinya
jawaban yang diberikan bebas, dan tertutup artinya responden hanya boleh
memilih jawaban yang sudah disediakan.
3. Interview (Wawancara)
Teknik wawancara atau interview ini dilakukan secara tatap muka melalui tanya
jawab antara peneliti atau pengumpul data dengan responden atau narasumber
atau sumber data. Teknik pengumpulan suatu data dengan wawancara biasanya
dilakukan sebagai studi pendahuluan, karena teknik ini tidak mungkin dilakukan
jika respondennya dalam jumlah besar.

4. Document (Dokumen)
Teknik pengumpulan data yang terakhir adalah dokumen yang mana peneliti
mengambil sumber penelitian atau objek dari dokumen atau catatan dari
peristiwa yang sudah berlalu, baik dalam bentuk tulisan, gambar, atau karya
monumental dari seseorang. Bisa diambil dari catatan harian, sejarah kehidupan,
biografi, peraturan, dan lain sebagainya.

C. Jenis-jenis Data
Dalam teknik pengumpulan suatu data, tentu saja dibutuhkan data yang berupa
fakta yang valid sebagai informasi. Sehingga ada beberapa jenis data yang bisa
dipilih dan dikategorikan. Pembagian data ini dibagi menjadi tiga, yaitu:
berdasarkan tipe penelitian, berdasarkan sumber, dan berdasarkan cara
memperoleh.

a. . Berdasarkan Tipe Penelitian

1. Data Kualitatif
Data kualitatif merupakan data yang berbentuk narasi atau deskripsi yang
bertujuan untuk menjelaskan suatu fenomena atau kualitas sebuah
fenomena yang tidak bisa diukur secara numerik.
Contoh data kualitatif:

 deskripsi suatu daerah yang diteliti


 biografi narasumber yang dijadikan referensi di dalam penelitian
 sejarah berdirinya suatu tempat yang diteliti
2. Data Kuantitatif

Sementara itu, data yang didapatkan pada teknik pengumpulan data berupa
data kuantitatif maksudnya jenis data yang dapat diukur
atau measurable dan bisa dihitung langsung sebagai variabel angka atau
suatu bilangan. Variabel ini menjadi atribut atau karakteristik untuk
mengukur dan mendeskripsikan suatu kasus atau objek pada penelitian
tersebut.

Contoh data kuantitatif misalnya:

 data jumlah karyawan setiap tahun pada suatu perusahaan yang akan
dijadikan objek penelitian
 data penjualan barang pada suatu toko tiap harinya
 data mengenai usia siswa dalam suatu kelas

b. Berdasarkan Sumber

Berdasarkan sumbernya, data dalam teknik pengumpulan data dibagi


menjadi dua yakni data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer pada teknik pengumpulan data adalah data utama atau data
pokok yang digunakan di dalam penelitian. Biasanya, data primer ini
bisa dideskripsikan sebagai jenis data yang diperoleh langsung dari
tangan pertama subjek penelitian atau responden atau narasumber, dan
lain sebagainya, kecuali pada riset kuantitatif.

Contoh data primer misalnya:Pada sensus ibu dan anak-anak di salah


satu kelurahan, karyawan di kelurahan tersebut akan mengambil data
dari ketua RT atau RW yang mana data tersebut didapatkan dari berapa
jumlah ibu dan anak dalam suatu KK di wilayah tersebut. Kemudian
data tersebut dijadikan data primer.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data dalam teknik pengumpulan data yang
menjadi data pelengkap. Artinya data tersebut diperoleh tidak melalui
tangan pertama responden atau narasumber, melainkan dari tangan
kedua, tangan ketiga, dan seterusnya. Sama halnya dengan data primer,
perkecualian ini berlaku pada riset kuantitatif.
Biasanya, peneliti akan mencontohkan berbagai dokumen, misalnya
seperti literatur atau naskah akademik, koran, majalah, pamflet, dan lain
sebagainya sebagai media yang tepat mendapatkan data sekunder.
Contoh data sekunder misalnya:
Adanya catatan atau dokumentasi pada sebuah perusahaan berupa
presensi, besaran gaji, laporan keuangan, publikasi perusahaan, laporan
pajak perusahaan, dan lain sebagainya yang diperoleh melalui
pembukuan atau majalah dan lain sebagainya.

c. Berdasarkan Cara Memperoleh

Berdasarkan cara memperolehnya, teknik pengumpulan data dibagi menjadi


tiga.

1. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui


pengamatan langsung. Peneliti biasanya terjun ke lapangan untuk
melakukan pengamatan terhadap objek penelitian dan diamati
menggunakan pancaindera. Dalam teknik ini, peneliti biasanya berperan
sebagai orang asing yang mengamati secara langsung.

Setelah itu, data atau hasil yang didapat dan dikumpulkan dicatat baik
dalam bentuk tulisan, rekaman suara, foto, video, dan lain sebagainya.
Sifat penelitian observasi ini partisipatoris yang mana peneliti langsung
bergabung dan juga melakukan pengamatan objeknya bersama-sama.

Cara pengambilan data pada teknik observasi ada dua, yaitu observasi
partisipasi dan non partisipan.
2. Observasi Partisipasi

Observasi partisipasi ini dilakukan dengan cara peneliti turut langsung


untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang dilakukan kelompok yang
diteliti. Peneliti kemudian melakukan aktivitas yang dilakukan oleh
kelompok yang diteliti, sehingga meski hanya melakukan pengamatan,
peneliti ikut membaur dalam kegiatan tersebut.

Metode ini sangat cocok untuk penelitian yang sifatnya memuat aspek
psikis, misalnya kesan, pemaknaan, apa yang dirasakan, dan lain-lain.
Akan tetapi, penelitian ini dirasa kurang objektif karena peneliti hanya
mengetahui orang yang diteliti atau partisipan umumnya mengetahui
bahwa mereka sedang diteliti.

Contoh observasi partisipasi adalah ketika peneliti ikut terjun bermain


gobak sodor dengan anak-anak di kampung yang diteliti ketika ia
meneliti mengenai permainan tradisional anak di wilayah tersebut.

3. Observasi Non Partisipan

Observasi ini dilakukan dengan cara tidak berpartisipasi atau mengikuti


aktivitas yang dilakukan kelompok yang diteliti. Ia hanya menempatkan
diri sebagai penonton. Teknik pengumpulan data ini biasanya dilakukan
secara diam-diam, agar partisipan tidak menyadari bahwa mereka
sedang diamati. Sehingga akurasi data bisa terjamin.

Akan tetapi, peneliti harus memiliki pengetahuan yang lebih dan sudah
lebih dulu membaca teori-teori penelitian yang dilakukan karena teknik
pengumpulan data ini akan sulit jika dilakukan hanya dengan cara
mengamati saja.

Contoh observasi non partisipasi adalah misalnya peneliti meneliti


tradisi atau adat Pasang Kembar Mayang pada upacara pernikahan adat
Jawa. Peneliti hanya melihat dan mengamati apa yang dilakukan saat
berlangsungnya kegiatan tersebut.

4. Wawancara

Teknik pengumpulan data berupa wawancara ini dilakukan dengan cara


tanya jawab antara peneliti dengan responden agar mendapat informasi
atau persepsi subjektif dari informan terkait topik yang ingin diteliti.
Peneliti sebelumnya harus menyiapkan pertanyaan-pertanyaan
wawancara terlebih dahulu.

5. Eksperimental

Terakhir yakni teknik pengumpulan data dengan metode


eksperimental. Artinya penelitian ini dilakukan dengan sengaja dan
peneliti melakukan manipulasi terhadap satu atau lebih variabel
tertentu yang kemudian akan berpengaruh pada variabel lain yang
diukur.

Teknik ini dilakukan dengan tujuan meneliti berbagai kemungkinan


sebab akibat dengan menggunakan satu atau lebih kondisi perlakuan
pada satu atau lebih kelompok eksperimen dan kemudian
membandingkan hasilnya sebagai kontrol.

D. Instrumen Penelitian Untuk Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

Instrumen penelitian adalah kumpulan daftar pertanyaan yang digunakan sebagai


metode pengumpulan data yang disajikan oleh peneliti guna dutujukan kepada
narasumber atau responden yang terdiri dari beberapa sampel dalam populasi
penelitian.

Secara garis besar instrumen penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh
peneliti dalam kegiatan pengumpulan data.

1. Data Kualitatif

Dalam data penelitian kualitatif biasanya mempergunakan beragam jenis


wawancara mendalam, baik yang tersetruktur atupun tidak. Yang pasti untuk riset
tipe ini sangat kecil mempergunakan angka-angka numerik (nomor) dalam
menjelaskan hasil penelitiannya.

2. Data Kuantitatif

Sedangkan untuk tipe penelitian kuantitatif mempergunakan metode yang sangat


berbeda. Data-data dalam tipe riset ini lebih mengacu pada angka numerik
(angka) dalam menjelaskan hasil penelitiannya. Meskipun demikian untuk proses
penyelesaian kuantitatif lebih singkat dibandingkan dengan kualitatif.

Macam Instrumen Penelitian:

Dilihat dari bentuknya, instrumen penelitian memiliki beberapa jenis. Jenis dari instrumen
penelitian dibagi menjadi 6 bentuk. Yaitu angket, wawancara, pengamatan, test,
dokumentasi, dan skala. Bentuk pada instrumen penelitian dapat dipergunakan melalui
metode kuantitatif ataupun kualitatif.

Berikut dapat kita simak pada penjelasannya;

1. Angket

Angket penelitian adalah suatu bentuk instrumen penelitian yang digunakan pada
penelitian yang bersifat kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
bersifat hitungan. Penelitian kuantitatif terdapat berbagai macam rumus di
dalamnya yang hendak digunakan sebagai analisis data.

Angket harus memperhatikan responden yang dituju. Hal ini dikarenakan


instrumen penelitian dalam bentuk angket metode pengumpulan datanya adalah
disebar dan diberikan responden untuk diisi sendiri.

Angket yang mudah diterima responden akan menghasilkan data yang baik.
Sebaliknya jika responden dengan tingkat pendidikan rendah namun diberikan
angket yang sulit dipahami maka data yang terkumpul tidak akan diterima secara
sempurna.

Hal yang harus diperhatikan pada saat menyebarkan angket kepada responden
adalah usahakan pada setiap instrumen penelitian disertakan kesan dan pesan
responden terhadap objek yang akan diteliti oleh para peneliti.
Dalam hal ini mengandung tujuan bahwa pengumpulan data oleh angket agar
berjalan secara lengkap. Angket dalam klasifikasinya dibagi atas 3 jenis, yaitu
angket terbuka, angket tertutup, dan angket campuran.

1. Angket Terbuka

Angket terbuka adalah angket yang tersusun secara sistematis, sehingga


pengambilan data dapat terjadi secara signifikan. Angket terbuka digunakan
pada saat data yang hendak dikumpulkan sulit untuk dimanipulasi oleh
peneliti sehingga peneliti mendapatkan data yang lengkap dari responden.

2. Angket Tertutup

Angket tertutup adalah angket yang sudah disajikan pilihan jawabannya oleh
peneliti sehingga responden hanya perlu menjawab beberapa pilihan yang
disajikan oleh peneliti. Bentuk angket tertutup mirip seperti pilihan ganda
pada ujian nasional.

3. Angket Campuran

Secara penjelasan sederhana, angket campuran bisa dikatakan sebagai bagian


daripada gabungan antara angket terbuka dan angket tertutup. Isi dari angket
campuran antara lain seperti sebuah pilihan ganda dan bercampur dengan
soal essay.

4. Test

Pada sebuah instrumen penelitian, pengertian test sama dengan angket.


Persamaan test dengan angket adalah pengumpulan datanya adalah dengan
cara disebar kepada responden. Yang membedakan antara test dengan angket
adalah dalam angket isi instrumen penelitiannya berisi seluruh data yang
hendak dikumpulkan oleh seorang peneliti. Sedangkan isi dari test adalah
semacam pengujian kepada responden.
5. Dokumentasi

Seperti layaknya pengamatan, dokumentasi adalah unsur dari penelitian yang


terdapat pada penelitian yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif.
Dokumentasi merupakan sebuah kegiatan dimana mengumpulkan data dalam
bentuk visual.

Secara pengetahuan orang awan, dokumentasi sering diartikan bahwa bentuk


pengumpulan data ini adalah sebuah foto. Namun dokumentasi mempunyai
arti yang luas. Pembahasan mengenai studi dokumentasi akan dibahas pada
penjelasan di artikel yang lain.

6. Skala

Skala data adalah sebuah instrumen penelitian yang digunakan pada


penelitian kuantitatif. Skala hampir sama bentuknya dengan angket tertutup.
Perbedaan skala dengan angket tertutup jika angket tertutup bentuk pilihan
gandanya bervariatif. Sedangkan skala bentuk pilihannya adalah bertahap
dari tahap yang paling rendah hingga paling tinggi.

Keuntungan penggunaan instrumen penelitian berbentuk skala adalah peneliti


dapat dengan mudah mengungkap kepribadian seorang responden tanpa
harus bertatap muka. Instrumen penelitian skala bisa digunakan pada
penelitian yang bersifat psikologis.

Seluruh penilaian psikologis yang berhubungan dengan kejiwaan diperlukan


instrumen skala. Selain digunakan sebagai penelitian psikologis, instrumen
penelitian skala juga banyak digunakan untuk penelitian yang bersifat
pendidikan.

Hal ini dikarenakan permasalahan yang terdapat di dunia pendidikan bermula


dari sifat seorang individu di dalamnya yang berkesinambungan dengan
aspek psikologis.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Teknik pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh
penelitiuntuk menghimpun data. Instrumen penelitian adalah alat bantu yang
digunakan dalam sebuah penelitian untuk mengumpulkan aneka ragam informasi
yang diolah secara kuantitatif ataukualitatif kemudian disusun secara sistematis.
Teknik-teknik pengumpulan data antara lain; a)Interview, b) Dokumen, c) Observasi,
d) Kuesioner/angket.
Satu-satunya instrumen terpenting dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu
sendiri.Dan menggunakan alat-alat bantu untuk mengumpulkan data seperti tape
recorder, video kaset,atau kamera. Tetapi kegunaan atau pemanfaatan alat-alat ini
sangat tergantung pada peneliti itusendiri. Instrument penelitian dalam penelitian
kuantitatif terbagi dua yakni tes dan non tes. Tessebagai instrument penelitian adalah
suatu alat yang berisi serangkaian soal-soal yang harusdijawab oleh responden untuk
mengukur suatu aspek tertentu, sesuai dengan tujuan penelitian. Selain tes, terdapat
instrumen berupa nontes, seperti skala sikap atau daftar pernyataan untuk digunakan
bagi peneliti yang menggunakan teknik pengumpulan data jenisangket, pedoman
wawancara untuk peneliti yang menggunakan teknik intervieu atauwawancara,
pedoman observasi untuk peneliti yang menggunakan teknik observasi, dan lainnya.

B. Saran
Materi teknik pengumpulan data ini sangat berguna bagi mahasiswa dalam melakukan
penelitian. Namun, pada pengaplikasiannya dalam penelitian, peneliti harus
memperhatikan cara-cara dan teknik apa yang akan digunakan dalam penelitiannya,
karenapemilihan teknik yang tepat dalam penelitian untuk menentukan hasil
penelitian tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Moleong, L. J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.

Suharsimi, A. (2018). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta


Nasution, S. (2016). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Bumi Aksara.

Ary, D., Jacobs, L. C., & Sorensen, C. K. (2010). Introduction to Research in


Education. Pustaka Pelajar.

Sudijono, A. (2015). Pengantar Evaluasi Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada.

Gulo, W. (2018). Strategi Belajar Mengajar. Grasindo.

Suryabrata, S. (2017). Psikologi Pendidikan. Raja Grafindo Persada.

Prof. Dr. Sugiyono, M.Pd. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Penerbit Alfabeta.

Fajar, R. P., & Mahmud, M. (2019). Penelitian Kualitatif: Panduan Praktis untuk
Penelitian. Kencana.

Anda mungkin juga menyukai