Disusun :
Kelompok 5
Chintya C Sitanggang
TA/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang “Pengumpulan Data atau Bahan
Penulisan”
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
karya ilmiah ini.
Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...………………………………………………………………………1
DA..FTARISI…………………………………………………………………………………2
BAB I…………………………………………………………………………………………3
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………….4
A. LATAR BELAKANG………………………..…………………………………….…5
B. RUMUSAN MASALAH…………………….………….………………………….…6
C. TUJUAN PENULISAN………………………………………………………….……7
BAB II……………………………………………………………..………………….…….…8
PEMBAHASAN………………………………………………………………………………9
BAB III………………………………………………………………………………………14
A. KESIMPULAN………………………………………………………………………15
B. SARAN………………………………………………………………………………16
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses penyelidikan secara sistematis
yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah.
Sebagai suatu kegiatansistematis penelitian harus dilakukan dengan teknik tertentu
yang dikenal dengan istilah teknik penelitian,yakni suatu cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.Cara ilmiah ini harus didasari
ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis.Teknik pengumpulan data
adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan
data. Teknik dalam menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam
benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya melalui: angket,
wawancara,pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, dan lain-lain. Peneliti dapat
menggunakan salah satu atau gabungan teknik tergantung dari masalah yang dihadapi
atau yang diteliti.Dalam penelitian ilmiah, agar data yang kita kumpulkan menjadi
valid, maka kita harus mengetahui bagaimana cara-cara pengumpulan data dalam
penelitian itu, sehingga data yang kita peroleh dapat menjadi pendukung terhadap
kebenaran suatu konsep tertentu. Dan dalam kegiatan penelitian, keberadaan instrumen
penelitian merupakan bagian yang sangat integral dan termasuk dalam komponen
metodologi penelitian karena instrumen penelitian merupakan alat yang
digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah yang sedang
diteliti.Instrumen itu alat, sehingga instrumen penelitian itu merupakan alat yang
digunakan dalam penelusuran terhadap gejala-gejala yang ada dalam suatu
penelitian guna membuktikan kebenaran atau menyanggah suatu hipotesa-hipotesa
tertentu.Suatu intrumen yang baik tentu harus memiliki validitas dan reliabilitas yang
baik. Untuk memperoleh instrumen yang baik tentu selain harus diujicobakan,
dihitung validitas danrealibiltasnya juga harus dibuat sesuai kaidah-kaidah
penyusunan instrumen. Menyusun instrumen merupakan suatu proses dalam
penyusunan alat evaluasi karena itu,menyusun instrument merupakan langkah penting
dalam prosedur penelitian yang tidak dapat dipisahkan antara yang satu terhadap yang
lainnya. Hal ini karena untuk menjaga kesinambungan data yang dikumpulkan dengan
pokok permasalahan yang dibuat dalam rangka pengujian terhadap hipotesa-hipotesa
yang dibuat.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
PEMBAHASAN
1. Observasi (Pengamatan)
Teknik observasi artinya melakukan pengamatan dan pencatatan secara
sistematis mengenai gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi ini
tergolong teknik pengumpulan data yang paling mudah dilakukan dan biasanya
juga banyak digunakan untuk statistika survei, misalnya meneliti sikap dan
perilaku suatu kelompok masyarakat. Dengan teknik observasi, peneliti biasanya
terjun ke lokasi yang bersangkutan untuk memutuskan alat ukur yang tepat
untuk digunakan.
2. Kuestioner (Kuesioner/Angket)
Teknik yang kedua adalah kuestioner atau kuesioner yang artinya teknik
pengumpulan suatu data dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau
pernyataan kepada orang lain yang berperan sebagai responden agar dapat
menjawab pertanyaan dari peneliti. Meski terlihat mudah, teknik ini cukup sulit
dilakukan jika jumlah respondennya besar dan tersebar di berbagai wilayah.
Ada beberapa prinsip dalam teknik pengumpulan data kuesioner, yaitu:
Isi dan tujuan pertanyaannya ditujukan untuk mengukur mana yang harus ada
dalam skala yang jelas dan dalam pilihan jawaban.
Bahasa yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan responden, sehingga
tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh dengan istilah asing atau
bahasa asing yang tidak dimengerti responden.
Tipe dan bentuk pertanyaannya bisa terbuka atau tertutup. Terbuka artinya
jawaban yang diberikan bebas, dan tertutup artinya responden hanya boleh
memilih jawaban yang sudah disediakan.
3. Interview (Wawancara)
Teknik wawancara atau interview ini dilakukan secara tatap muka melalui tanya
jawab antara peneliti atau pengumpul data dengan responden atau narasumber
atau sumber data. Teknik pengumpulan suatu data dengan wawancara biasanya
dilakukan sebagai studi pendahuluan, karena teknik ini tidak mungkin dilakukan
jika respondennya dalam jumlah besar.
4. Document (Dokumen)
Teknik pengumpulan data yang terakhir adalah dokumen yang mana peneliti
mengambil sumber penelitian atau objek dari dokumen atau catatan dari
peristiwa yang sudah berlalu, baik dalam bentuk tulisan, gambar, atau karya
monumental dari seseorang. Bisa diambil dari catatan harian, sejarah kehidupan,
biografi, peraturan, dan lain sebagainya.
C. Jenis-jenis Data
Dalam teknik pengumpulan suatu data, tentu saja dibutuhkan data yang berupa
fakta yang valid sebagai informasi. Sehingga ada beberapa jenis data yang bisa
dipilih dan dikategorikan. Pembagian data ini dibagi menjadi tiga, yaitu:
berdasarkan tipe penelitian, berdasarkan sumber, dan berdasarkan cara
memperoleh.
1. Data Kualitatif
Data kualitatif merupakan data yang berbentuk narasi atau deskripsi yang
bertujuan untuk menjelaskan suatu fenomena atau kualitas sebuah
fenomena yang tidak bisa diukur secara numerik.
Contoh data kualitatif:
Sementara itu, data yang didapatkan pada teknik pengumpulan data berupa
data kuantitatif maksudnya jenis data yang dapat diukur
atau measurable dan bisa dihitung langsung sebagai variabel angka atau
suatu bilangan. Variabel ini menjadi atribut atau karakteristik untuk
mengukur dan mendeskripsikan suatu kasus atau objek pada penelitian
tersebut.
data jumlah karyawan setiap tahun pada suatu perusahaan yang akan
dijadikan objek penelitian
data penjualan barang pada suatu toko tiap harinya
data mengenai usia siswa dalam suatu kelas
b. Berdasarkan Sumber
1. Data Primer
Data primer pada teknik pengumpulan data adalah data utama atau data
pokok yang digunakan di dalam penelitian. Biasanya, data primer ini
bisa dideskripsikan sebagai jenis data yang diperoleh langsung dari
tangan pertama subjek penelitian atau responden atau narasumber, dan
lain sebagainya, kecuali pada riset kuantitatif.
1. Observasi
Setelah itu, data atau hasil yang didapat dan dikumpulkan dicatat baik
dalam bentuk tulisan, rekaman suara, foto, video, dan lain sebagainya.
Sifat penelitian observasi ini partisipatoris yang mana peneliti langsung
bergabung dan juga melakukan pengamatan objeknya bersama-sama.
Cara pengambilan data pada teknik observasi ada dua, yaitu observasi
partisipasi dan non partisipan.
2. Observasi Partisipasi
Metode ini sangat cocok untuk penelitian yang sifatnya memuat aspek
psikis, misalnya kesan, pemaknaan, apa yang dirasakan, dan lain-lain.
Akan tetapi, penelitian ini dirasa kurang objektif karena peneliti hanya
mengetahui orang yang diteliti atau partisipan umumnya mengetahui
bahwa mereka sedang diteliti.
Akan tetapi, peneliti harus memiliki pengetahuan yang lebih dan sudah
lebih dulu membaca teori-teori penelitian yang dilakukan karena teknik
pengumpulan data ini akan sulit jika dilakukan hanya dengan cara
mengamati saja.
4. Wawancara
5. Eksperimental
Secara garis besar instrumen penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh
peneliti dalam kegiatan pengumpulan data.
1. Data Kualitatif
2. Data Kuantitatif
Dilihat dari bentuknya, instrumen penelitian memiliki beberapa jenis. Jenis dari instrumen
penelitian dibagi menjadi 6 bentuk. Yaitu angket, wawancara, pengamatan, test,
dokumentasi, dan skala. Bentuk pada instrumen penelitian dapat dipergunakan melalui
metode kuantitatif ataupun kualitatif.
1. Angket
Angket penelitian adalah suatu bentuk instrumen penelitian yang digunakan pada
penelitian yang bersifat kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
bersifat hitungan. Penelitian kuantitatif terdapat berbagai macam rumus di
dalamnya yang hendak digunakan sebagai analisis data.
Angket yang mudah diterima responden akan menghasilkan data yang baik.
Sebaliknya jika responden dengan tingkat pendidikan rendah namun diberikan
angket yang sulit dipahami maka data yang terkumpul tidak akan diterima secara
sempurna.
Hal yang harus diperhatikan pada saat menyebarkan angket kepada responden
adalah usahakan pada setiap instrumen penelitian disertakan kesan dan pesan
responden terhadap objek yang akan diteliti oleh para peneliti.
Dalam hal ini mengandung tujuan bahwa pengumpulan data oleh angket agar
berjalan secara lengkap. Angket dalam klasifikasinya dibagi atas 3 jenis, yaitu
angket terbuka, angket tertutup, dan angket campuran.
1. Angket Terbuka
2. Angket Tertutup
Angket tertutup adalah angket yang sudah disajikan pilihan jawabannya oleh
peneliti sehingga responden hanya perlu menjawab beberapa pilihan yang
disajikan oleh peneliti. Bentuk angket tertutup mirip seperti pilihan ganda
pada ujian nasional.
3. Angket Campuran
4. Test
6. Skala
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknik pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh
penelitiuntuk menghimpun data. Instrumen penelitian adalah alat bantu yang
digunakan dalam sebuah penelitian untuk mengumpulkan aneka ragam informasi
yang diolah secara kuantitatif ataukualitatif kemudian disusun secara sistematis.
Teknik-teknik pengumpulan data antara lain; a)Interview, b) Dokumen, c) Observasi,
d) Kuesioner/angket.
Satu-satunya instrumen terpenting dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu
sendiri.Dan menggunakan alat-alat bantu untuk mengumpulkan data seperti tape
recorder, video kaset,atau kamera. Tetapi kegunaan atau pemanfaatan alat-alat ini
sangat tergantung pada peneliti itusendiri. Instrument penelitian dalam penelitian
kuantitatif terbagi dua yakni tes dan non tes. Tessebagai instrument penelitian adalah
suatu alat yang berisi serangkaian soal-soal yang harusdijawab oleh responden untuk
mengukur suatu aspek tertentu, sesuai dengan tujuan penelitian. Selain tes, terdapat
instrumen berupa nontes, seperti skala sikap atau daftar pernyataan untuk digunakan
bagi peneliti yang menggunakan teknik pengumpulan data jenisangket, pedoman
wawancara untuk peneliti yang menggunakan teknik intervieu atauwawancara,
pedoman observasi untuk peneliti yang menggunakan teknik observasi, dan lainnya.
B. Saran
Materi teknik pengumpulan data ini sangat berguna bagi mahasiswa dalam melakukan
penelitian. Namun, pada pengaplikasiannya dalam penelitian, peneliti harus
memperhatikan cara-cara dan teknik apa yang akan digunakan dalam penelitiannya,
karenapemilihan teknik yang tepat dalam penelitian untuk menentukan hasil
penelitian tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. Sugiyono, M.Pd. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Penerbit Alfabeta.
Fajar, R. P., & Mahmud, M. (2019). Penelitian Kualitatif: Panduan Praktis untuk
Penelitian. Kencana.