Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

MENYUSUN INSTRUMEN PENELITIAN

DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

MATA KULIAH: TEORI PENELITIAN

DOSEN PENGAMPU:

TAUFIQ ROHMAN,S,Pd.I.M,Pd.

DISUSUN OLEH:

HIDAYATUL CANDRA SAFITRI

ANGGUN DWI SAPUTRI

SITI HUSNIA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MA’ARIF JAMBI

TA.2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat, taufik serta
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan sebuah makalah yang berjudul
“INSTRUMEN PENELITIAN DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA”. Penyusunan makalah
ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori Penelitian.

Selain itu, untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas berkenaan dengan
judul makalah yang kami susun. Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat mengharap kritik dan saran demi kesempurnaan
penyusunan makalah selanjutnya. Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya
bagi kami dan umumnya bagi kita semua. Amin.

Jambi, 27 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG................................................................................ 1

B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2

A. INSTRUMEN PENELITIAN ................................................................... 2

B. TEKNIK PENGUMPULAN DATA…………………………………….6

BAB III KESIMPULAN...................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses penyelidikan secara sistematis yang
ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah. Sebagai suatu kegiatan
sistematis penelitian harus dilakukan dengan metode tertentu yang dikenal dengan istilah
metode penelitian,yakni suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah ini harus didasari ciri-ciri keilmuan yaitu rasional,
empiris, dan sistematis.

Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh
peneliti untuk pengumpulan data. Teknik dalam menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak
diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya melalui: angket,
wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, dan lain-lain. Peneliti dapat menggunakan
salah satu atau gabungan teknik tergantung dari masalah yang dihadapi atau yang diteliti.
Suatu intrumen yang baik tentu harus memiliki validitas dan reliabilitas yang baik.
Untuk memperoleh instrumen yang baik tentu selain harus diujicobakan, dihitung validitas
dan realibiltasnya juga harus dibuat sesuai kaidah-kaidah penyusunan instrumen.
Menyusun instrumen merupakan suatu proses dalam penyusunan alat evaluasi karena
dengan mengevaluasi kita akan memperoleh data tentang objek yang diteliti. Oleh karena itu,
menyusun instrumen merupakan langkah penting dalam prosedur penelitian yang tak dapat
dipisahkan antara yang satu terhadap yang lainnya. Hal ini dilakukan karena untuk menjaga
kesinambungan data yang dikumpulkan dengan pokok permasalahan yang dibuat dalam
rangka pengujian terhadap hipotesa-hipotesa yang dibuat.
Berkaitan dengan hal tersebut, pada pembahasan makalah ini akan diuraikan berbagai
hal terkait dengan metode pengumpulan data dan instrument penelitian.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Instrumen Penelitian dan Pengumpulan Data?
2. Apa saja Teknik pengumpulan data?
3. Bagaimana pengumpulan data dan instrumen penelitian untuk penelitian kualitatif dan
kuantitatif ?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. INSTRUMEN PENELITIAN
a) Pengertian Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam metode pengambilan data
oleh peneliti untuk menganalisa hasil penelitian yang dilakukan pada langkah penelitian
sosial selanjutnya. Pada prinsipnya instrumen penelitian memiliki ketergantungan dengan
data-data yang dibutuhkan. Oleh karena itulah setiap penelitian memilih instrumen penelitian
yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti
dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan
dipermudah olehnya.1

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk merekam,pada umumnya secara
kuantitatif keadaan dan aktivitas atribut-atribut psikologis. Atibut-atribut psikologis itu secara
teknis biasanya digolongkan menjadi atribut kognitif dan atribut non kognitif. Sumadi
mengemukakan bahwa untuk atribut kognitif, perangsangnya adalah pertanyaan. Sedangkan
untuk atribut non-kognitif, perangsangnya adalah pernyataan.2

b) Instrumen Penelitian Kualitatif

Dalam penelitian kualitatif,yang menjadi instrument atau alat penelitian adalah peneliti
itu sendiri.Oleh karena itu,peneliti sebagai instrument juga harus “divalidasi” seberapa jauh
peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun kelapangan.Validasi
terhadap peneliti sebagai instrument meliputi validasi terhadap pemahaman metode penelitian
kualitatif,penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti,kesiapan peneliti untuk
memasuki obyek penelitian,baik secara akademik ataupun logistiknya.3

1
Hadjar, Ibnu, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, (Jakarta : Raja Grafindo
Persada,1998),hlm.77
2
Heriyanto, Albertus dan Sandjaja, Panduan Penelitian,( Jakarta: Prestasi Pustaka),hlm.102

3
Sugiyono,Metoode Penelitian Kombinasi,(Bandung :Alfabeta,2011),hlm.305

2
Peneliti kualitatif sebagai human instrument,berfungsi menetapkan focus
penelitian,memilih informan sebagai sumber data,melakukan pengumpulan data,menilai
kualitas data,menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya.

Dalam penelitian kualitatif segala sesuatu yang akan dicari dari obyek penelitian
belum jelas dan pasti masalahnya,sumber datanya,hasil yang diharapkan semuanya bekum
jelas.Rancangan penelitian masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti
memasuki obyek penelitian.Selain itu,dalam memandang realitas,penelitian kualitatif
berasumsi bahwa realitas itu bersifat holistic(menyeluruh),dinamis,tidak dapat dipisah-
pisahkan ke dalam variable penelitian.Dengan demikian dalam penelitian kualitatif ini belum
dapat dikembangkan instrument penelitian sebelum masalah yang diteliti jelas.Oleh karena
itu,dalam penelitian kualitatif “the researcher is the key instrument”.Jadi,peneliti merupajan
instrumen kunci dalam penelitian kualitatif.4

Dalam penelitian kualitatif instrument utamanya adalah peneliti sendiri,namun


selanjutnya setelah focus penelitian menjadi jelas,maka kemungkinan ajan dikembangkan
instrument penelitian sederhana yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan
dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara.Peneliti akan terjun
kelapangan sendiri,baik pada grand tour question,tahap focused and selection,melakukan
pengumpulan data,analisis dan membuat kesimpulan.

Menurut Nasution (1988) peneliti sebagai instrument penelitian serasi untuk penelitian
serupa karena memilki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari lingkungan
yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi penelitian.
2. Peneliti sebagai alat yang dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan
dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaigus.
3. Tiap situasi merupakan keseluruhan.Tidak ada suatu instrument berupa test atau
angket yang dapat menangkapkeseluruhan situasi,kecuali manusia.
4. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia,tidak dapat dipahami dengan
pengalaman semata.Untuk memahamninya kita perlu sering
merasakannya,menyelaminya berdasarkan pengetahuan kita.

4
Ibid,hlm.306

3
5. Peneliti sebagai instrument dapat segera menganalisis data yang diperoleh.Ia dapat
menafsirkannya,melahirkan hipotesis dengan segera untuk menentukan arah
pengamatan,untuk mengetes hipotesis yang timbul seketika.
6. Hanya manusia sebagai instrument dapat mengambil kesimpulan berdasarkan data
yang dikumpulkan pada suatu saat dan menggunakan segera sebagai balikan untuk
memperoleh penegasan,perubahan,perbaikan atau pelakan.
7. Dalam penelitian dengan menggunakan test atau angket yang bersifat kuantitatif yang
diutamakan adalah respon yang dapat dikuantifikasi agar dapat diolah secara
statistic,sedangkan yang menyimpang dari itu tidak dihiraukan.5

Dalam penelitian bidang pendidikan, teknik pengumpulan data yang lazim digunakan
adalah menggunakan instrumen yang sempurna, wawancara, observasi, dokumentasi, seperti
pada tabel dibawah :

No Metode Jenis Insrumen


1. Angket (questionnaire) a. Angkrt / inventori
2. Wawancara b. Pedoman Wawancara
3. c. Panduan Observasi
Observasi / Pengamatan
4. Dokumen d. Daftar Dokumen

Dalam menjalankan penelitian, data merupakan tujuan utama yan hendak


dikumpulkan dengan menggunakan instrumen. Instrumen penelitian adalah nafas dari
penelitian. Menurut Arikunto (1997:177) “Instrumen penelitian adalah suatu yang penting
dan strategis kedudukannya didalam pelaksanaan penelitian”. Instrumen penelitian
merupakan komponen yang sangat penting dalam menjalankan sebuah penelitian dalam
usaha mendapatkan data. Beberapa instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur dam
mengumpulkan data empiris sebagai nilai variabel yang diteliti. Oleh karena itu instrumen
haruslah sesuai dengan variabel-variabel yang diteliti. Adapun yang menentukan hasil
penelitian yang baik adalah terantung dengan istrumen yang digunakan dalam
mengumpulkan data tersebut. Dalam membuat instrumen atau alat ukur penelitian ada
prinsup-prinsip yang dipakai dalam mengukur variabel-variabel yang diteliti yaitu:

5
Ibid,hlm.306-307

4
1) Defenisi Konseptual : definisi yang diberi oleh para pakar-pakar yang berhubungan
dengan variabel-variabel penelitian.
2) Defenisi Operasional : definisi yang hendak diteliti oleh peneliti, defenisi ini diukur
mengikuti perspektif peneliti.
3) Uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian
4) Analisis instrumen
5) Revisi atau perubahan6

Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh peneliti untuk menyusun instrumen


penelitian adalah :

 Mengidentifikasikan variabel-variabel yang diteliti


 Menjabarkan variabel menjadi dimensi-dimensi
 Mencari indikator setiap dimensi
 Mendeskripsikan kisi-kisi instrumen
 Merumuskan item-item pertanyaan atau pernyataan instrumen
 Petunjuk pengisian instrumen

Dapat dijabarkan bahwa, untuk menyusun sebuah instrumen yang baik, peneliti harus
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :

 Menetapkan sebuah konstruk, yaitu membuat batasan mengenai variabel yang


diteliti.
 Menetapkan dimensi-dimensi, yaitu menemukan unsur-unsur atau bagian-bagian
yang ada pada sebuah kontrak.
 Menyusun item-item pertanyaan atau peryataan, yaitu menjabarkan sebuah
dimensi-dimensi kedalam beberapa pertanyaan atau peryataan, untuk menerangkan
konstruk variabel yang hendak diteliti.

Dari pembahasan diatas, secara umum langkah-langkah penyusunan instrumen


penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :

 Contoh instrumen penelitian

6
Iskandar,Metodologi Penelotian Pendidikan dan Sosial (JAKARTA:GP PRESS,2008),hlm.76

5
Adapun contoh instrumen penelitian, dapat penulis paparkan dengan contoh
sebagai berikut : “INSTRUMEN KECERDASAN EMOSI”.
Petunjuk pengisian:

Berilah tanda cek ( “ ) pada pertanyaan yang dianggap paling sesuai menurut
bapak/ibu

Keterangan sekala sikap yang tersedia yaitu :

STS : SANGAT TIDAK SETUJU;


TS : TIDAK SETUJU;
N : NETRAL;
S : SETUJU;
SS: SANGAT SETUJU.
 Merancang instrumen penelitian
Dalam penelitian bidang sains sosial dan pendidikan, instrumen penelitian yang
sudah baku sulit untuk ditemukan. Untuk itu diperlukan bagi peneliti untuk
merancang instrumen penelitian yang akan digunakan sesuai dengan masalah
penelitian yang diteliti. Instrumen merupakan alat pengumpulan data penelitian.
Adapun langkah-langkah peneliti merancang instrumen penelitian :
- Mengidentufikasikan variabel-variabel dalam rumusan penelitian.
- Mengembangkan variabel-variabel kedalam konstruk dimensi-dimensi yang
mana yang dapat dikaji dalam teori yang telah dirumuskan oleh peneliti.
- Merumuskan kisi-kisi instrumen

B. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian pengumpulan data adalah proses, cara,
perbuatan mengumpulkan, atau menghimpun data. Metode pengumpulan data ialah teknik
atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk menghimpun data. Metode (cara atau
teknik) menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya
dapat dilihat penggunaannya melalui: angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes),
dokumentasi dan lainya. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam

6
bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Jawaban itu
masih perlu diuji secara empiris, dan untuk maksud inilah dibutuhkan pengumpulan data.7

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam proses
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik
pengumpulan data yang diperlukan disini adalah teknik pengumpulan data mana yang paling
tepat, sehingga benar-benar didapat data yang valid dan reliable.
Dalam suatu penelitian, langkah pengumpulan data adalah satu tahap yang sangat
menentukan terhadap proses dan hasil penelitian yang akan dilaksanakan tersebut. Kesalahan
dalam melaksanakan pengumpulan data dalam satu penelitian, akan berakibat langsung
terhadap proses dan hasil suatu penelitian.
Kegiatan pengumpulan data pada prinsipnya merupakan kegiatan penggunaan metode
dan instrumen yang telah ditentukan dan diuji validitas dan reliabilitasnya. Secara sederhana,
pengumpulan data diartikan sebagai proses atau kegiatan yang dilakukan peneliti untuk
mengungkap atau menjaring berbagai fenomena, informasi atau kondisi lokasi penelitian
sesuai dengan lingkup penelitian. Dalam prakteknya, pengumpulan data ada yang
dilaksanakan melalui pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dengan kondisi
tersebut, pengertian pengumpulan data diartikan juga sebagai proses yang menggambarkan
proses pengumpulan data yang dilaksanakan dalam penelitian kuantitatif dan penelitian
kualitatif. Pengumpulan data, dapat dimaknai juga sebagai kegiatan peneliti dalam upaya
mengumpulkan sejumlah data lapangan yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan
penelitian (untuk penelitian kualitatif), atau menguji hipotesis (untuk penelitian kuantitatif).
Data atau informasi yang menjadi bahan baku penelitian untuk diolah merupakan data
yang berwujud data primer dan data sekunder.

1. Teknik Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif

1.1. Observasi

Salah satu cara pengumpulan data yang utama dalam mengkaji situasi sosial
yang dijadikan sebagai objek penelitian ini dengan menggunakan teknik observasi
partisipasif, dimana peneliti berinteraksi secara penuh dalam situasi soaial dengan
subjek penelitian. Teknik ini digunakan untuk mengamati, memahami peristiwa
secara cermat, mendalam dan terfokus terhadap subjek penelitian baik dalam
suaana normal maupun santai..

7
Arikunto, Suharsimi ,Manajemen Pendidikan,( Jakarta : Rineka Cipta, 2000),hlm.65

7
Observasi berfungsi sebagai eksplorasi.Dari hasil observasi kita dapat
memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang masalahnya dan mungkin petunjuk
tentang cara memecahkannya.

Dalam garis besarnya observasi dapat dilakukan (1) dengan partisipasi


pengamat jadi sebagai partisipan atau (2) tanpa partisipasi pengamat jadi sebagai
non-partispan.

Sifat masalah dapat mengharuskan kita memilih metode observasi .Juga sifat
orang atau kelompok yang kita amati memaksa kita mengadakan observasi karena
tidak ada jalan lain untuk memperoleh data.Misalnya mempelajari masalah orang
gelandangan,suku-suku yang hidup dan terpencil dan lain-lain harus menggunakan
observasi.

Tidak semua orang ingin dijadikan obyek peneliti dan karen 8a itu tidak
bersedia untuk memberi keterangan secara suka rela.Dalam keadaan itu peneliti
terpaksa mengadakan observasi.

Metode observasi hendaknya dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat diuji


validitas dan reliabilitasnya.Karena itu,observasi harus sistematis agar dapat
dijadikan dasar yang cukup ilmiah untuk generalisasi.

Dalam melakukan observasi,perlu diperhatikan hal-hal berikut:


1. Harus diketahui di mana observasi dapat dilakukan,apakah hanterdya apat
pada suatu tempat pada waktu tertentu saja,atau sering terjadi diberbagai
lokasi?
2. Harus ditentukan siapa-siapakah yang akn diobservasi.
3. Harus diketahui dengan jelas data apa yang harus dikumpulkan,yang
relevan dengan tujuan penelitian.
4. Harus diketahui bagaiman cara mengumpulkan data.
5. Harus kita ketahui tentang cara-cara encatat hasil observasi.9

Hal yang perlu diperhatikan agar suatu pengamatan dapat dikatakan sistematis:

- Rumuskan hipotesis itu secara tajam agar data yang diperoleh terarah dan
lebih cermat

8
Nasution,S.Metode Research ,(Jakarta:Bumi Aksara,2006),hlm.108-109
9
Ibid,hlm.110-112

8
- Pakai teknik observasi yang terkontrol dengan sedapat mungkin
menggunakan standar obyektif.
- Catat kondisi pengamatan agar dapat diulangi oleh peneliti lain dan agar
diketahui ketebatasannya
- Di mana perlu digunakan alat pencatat seperti foto,film,rekaman asal
relevan dengan hipotesis yang telah dirumuskan dengan cermat.
- Semua penelitian banyak bergantung pada peneliti sebagai suatu veriabel
yang haris diperhitungkan.Sedapat mungkin hindarilah atau kurangi bias
atau prasangka.10
a) Macam-macam observasi diantaranya adalah sebagai berikut:
- Observasi Partisipatif:Dalam observasi ini,peneliti terlibat dengan kegiatan
sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber
data penelitian.Sambil melakukan pengamatan,peneliti ikut melakukan apa
yang dikerjakan oleh sumber data,dan ikut merasakan suka
dukanya.Dengan observasi partisipan ini,maka data yang diperoleh akan
lebih lengkap,tajam dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap
perilaku yang nampak.
- Observasi Terus Terang atau Tersamar.Dalam hali ini,peneliti dalam
melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber
data,bahwa ia sedang melakukan penelitian.Jadi mereka yang diteliti
mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti.Tetapi dalam
suatu saat peneliti juga tidak terus terang atau tersamar dalam observasi,hal
ini untuk menghindari kalau data yang dicari merupakan data yang masih
dirahasiakan.Kemungkinan kalau dilakukan dengan terus terang maka
peneliti tidak akan diijinkan untuk melakukan observasi.
- Observasi Tak Terstuktur.Observasi tidak terstuktur adalah observasi yang
tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi.Hal
ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan
diamati.Dalam melakukan pengamatan peneliti tidak menggunakan
instrument yang telah baku,tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan.
b) Obyek observasi

10
Ibid,hlm.113

9
Obyek penelitian dalam penelitian kualitatif yang diobservasi menurut
Spradley dinamakan situasi social,yang terdiri atas tiga komponen yaitu:
- Place,atau tempat di mana interaksi dalam situasi social sedang
berlangsung.
- Actor, pelaku atau orang-orang yang sedang memainkan peran
tertentu.
- Activity, atau kegiatan yang dilakukan oleh actor dalam situasi social
yang sedang berlangsung.
c) Manfaat Observasi
- Dengan observasi di lapangan peneliti akan lebih mampu memahami
konteks data dalam keseluruhan situasi social,jadi akan dapat
diperoleh pandangan yang holistic atau menyeluruh
- Dengan observasi,maka akan diperoleh pengalaman
langsung,sehingga memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan
induktif,jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan
sebelumnya
- Melalui pengamatan di lapangan,peneliti tidak hanya mengumpulkan
daya yang kaya,tetapi juga memperoleh kesan-kesan pribadi,dan
merasakan suasana situasi social yang diteliti.
- Dengan observasi,peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau
tidak diamati orang lain karena dianggap “biasa” dank arena itu tidak
diungkapkan dalam wawancara.11

1.2 Wawancara

Untuk memperoleh data yang memadai sebagai Cross Cheks, peneliti juga
menggunakan teknik wawancara dengan subjek yang terlibat dalam interaksi
sosial yang dianggap memiliki pengetahuan, mendalami situasi dan mengetahi
informasi untuk mewakili objek penelitian. Wawancara dilakukan secara formal
dan informal (terjadwal dan tidak terjadwal) ditempat resmi dan ditempat umum
atau tidak resmi
a) Macam-Macam Interviiew/Wawancara

11
Sugiono,Op.Cit.,313

10
- Wawancara Terstuktur,digunakan sebagai teknik pengumpulan
data,bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti
tentang informasi apa yang akan diperoleh.
- Wawancara Semiterstuktur,termasuk dalam kategori in-dept
interview,dimana dalam pelaksanannya lebih bebas bila dibandingkan
dengan wawancara terstuktur.Tujuan wawancara ini adalah untuk
menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang
diajak wawancara diminta pendapat,dan ide-idenya.
- Wawancara tak Berstuktur,adalah wawancara yang bebas di mana
peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun
secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.Pedoman
wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar
permasalahan yang akan ditanyakan.
b) Langkah-Langkah Wawancara
Lincoln and Guba dalam Sanapiah Faisal,mengemukakan ada tujuh
langkah dalam penggunaan wawancara untuk mengumpulkan data
dalam penelitian kualitatif yaitu:
- Menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan,
- Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi baham
pembicaraan
- Mengawali atau membuka wawancara
- Melangsungkan alur wawancara
- Mengkorfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya
- Menuliskan hasil wawancara kedalam catatan lapangan
- Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh,.
c) Jenis-Jenis Pertanyaan Dalam Wawancara
Patton dalam Molleong (2002) menggolongkan enam jenis pertanyaan
yang saling berkaitan yaitu:
- Pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman
- Pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat
- Pertanyaan yang berkaitan dengan perasaan
- Pertanyaan tentang pengetahuan
- Pertanyaan yang berkenaan dengan indera
- Pertanyaan berkaitan dengan latar belakang atau demografi
11
d) Alat-Alat Wawancara
- Buku Catatan
- Tape Recorder
- Camera
e) Mecatat Hasil Wawancara
Hasil wawancara segera harus dicatat setelah selesai melakukan
wawancara agar tidak lupa bahkan hilang.Karena wawancara dilakukan
secara terbuka dan tidak berstuktur,maka peneliti perlu membuat
rangkuman yang lebih sistematis terhadap hasil wawancara.Dari berbagai
sumber data,perlu dicatat mana data yang dianggap penting yang tidak
penting,data yang sama dikelompokkan.Hubungan satu data dengan data
lain perlu dikontruksikan,sehingga menghasilkan pola dan makna
ertentu.Data yang masih diragukan perlu ditanyakan kembali kepada
sumber data lama atau yang baru agar memperoleh ketuntasan dan
kepastian.

1.3. Dokumen
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.Dokumen bisa
berbentuk tulisan,gambar,atau karya-karya monumental dari
seseorang.Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian,sejarah
kehidupan,cerita,biografi,peraturan,kebijakan.Dokumen yang berbentuk
gambar misalnya foto,gambar hidup,sketsa,dan lain-lain.Dokumen yang
berbentuk karya misalnya karya seni seperi patung,film dan lain-lain.Studi
dokumen meruapakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan
wawancara dalam penelitian kualitatif.
1.4. Triangulasi
Dalam teknik pengumpulan data,triangulasi diartikan sebagai teknik
pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.Bila peneliti melakukan
pengumpulan data dengan triangulasi,maka sebenarnya peneliti
mengumpulkan data yang sekaligus menguju kredibilitas data,yaitu mengecek
kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai
sumber data.

12
Jadi,triangulasi berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang
sama.Misalnya,peneliti menggunakan observasi partisipatif,wawancara
mendalam,dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak.
2. Teknik Pengumpulan Data Penelitian Kuantitatif
1.1 Wawancara (Interview)12
Menurut Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa bahwa anggapan
yang perlu dipegang oleh peneliti dalam menggunakan metode interview dan
juga kuesioner adalah sebagai berikut:
- Bahwa subyek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang
dirinya sendiri.
- Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar
dan dapat dipercaya
- Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang
dimaksudkan oleh peneliti.

Wawncara dapat dilakukan secara terstuktur maupun tidak terstuktur,dan


dapat dilakukan melalui tatap muka maupun dengan menggunakan telepon.

1.2. Kuesioner( ANGKET)

Kuesioner adalah seperangkat pertanyaan yang disusun secara logis,


sistematis tentang konsep yang menerangkan tentang variabel-variabel yang
diteliti. Penyebaran kuesioner/angket kepada subjek penelitian bertujuan
untuk memperoleh data atau informasi mengenai masalah penelitian yang
menggambarkan varabel-variabel yang diteliti. Kue sioner yang diedarkan
kepada responden harus mempunyai validitas dan reabilitas yang tinggi.13

Kuesioner merupakan teknk pengumpulan data yang dilakukan dengan


cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya.Kuesioner meruapakan teknik pengumpulan
data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variable yang akan diukur
dan tahu apa yang bias diharapkan dari responden.

12
Ibid,hlm.188
13
Iskandar,Op.Cit,.hlm.77

13
a) Prinsip penulisan Angket menyangkut beberapa faktor yaitu:
- Isi dan tujuan pertanyaan
- Bahasa yang digunakan
- Tipe dan bentuk pertanyaan (Terbuka atau Tertutup)
- Pertanyaan tidak mendua
- Tidak menanyakan yang sudah lupa
- Pertanyaan tidak menggiring
- Panjang pertanyaan
- Urutan pertanyaan
- Prinsip pengukuran
- Penampilan Fisik angket
b) Petunjuk tentang Penyusunan Angket:
 Merumuskan Pertanyaan:
- Pakailah bahasa yang sederhana yang dapat dipahami oleh responden
- Pakailah kalimat yang pendek,kalimat yang panjang mempersulit
pemahaman
- Jangan terlampau cepat menganggap bahwa responden memliki
pengetahuan dan pengalaman tertentu
- Lindungi harga diri responden
- Pertimbangkan apakah pertanyaan bersifat langsung atau tak langsung
- Tentukan pertanyaan terbuka atau tertutup
- Hindarkan pertanyaan yang jelas tafsirannya
- Elakkan pertanyaan yang mengandung bias atau sugesti
- Rumusan pertanyaan jangan ada kemungkinan memalukan responden
- Pikirkan apakah pertanyaan bersifat pribadi atau tidak
 Pre-Test

Setiap angket harus di-pre-test sebelum dilancarkan.Langkah ini tidak


boleh dilewatkan.Pilih sejumlah sampel dari populasi sasaran
representative.

Setelah diji cobakan angket itu,diadakan wawancara dengan


mereka.Ajak mereka untuk bertanya,pertanyaan manakah yang
sulit,menimbulkan berbagai tafsiran.Minta mereka merumuskan
pertanyaan yang kurang memenuhi syarat.

14
 Perbanyak Angket
Pilih tipe huruf yang menarik dan mudah dibaca.Perhatiakn lay-
out dan pemakaian kertas yang baik agar keseluruhannya sedap
tampaknya.Ejaan harus sesuai dengan EYD.
 Menyebarkan Angket

1.3. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunya ciri yang


spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain,yaitu wawancara dan
kuesioner.Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan
orang,maka observasi tidak terbatas pada orang,tetapi juga obyek-obyek
alam yang lain.

Observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku


manusia,proses kerja,gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati
tidak terlalu besar.

15
BAB III

KESIMPULAN

Satu-satunya instrumen terpenting dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu


sendiri. Dan menggunakan alat-alat bantu untuk mengumpulkan data seperti tape recorder,
video kaset, atau kamera. Tetapi kegunaan atau pemanfaatan alat alat ini sangat tergantung
pada peneliti itu sendiri.

Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh
peneliti untuk menghimpun data. Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan
dalam sebuah penelitian untuk mengumpulkan aneka ragam informasi yang diolah secara
kualitatif kemudian disusun secara sistematis.

16
DAFTAR PUSTAKA

Hadjar, Ibnu, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan.Jakarta :


Raja Grafindo Persada.1998

Heriyanto, Albertus dan Sandjaja. Panduan Penelitian. Jakarta: Prestasi Pustaka

Sugiyono,Metoode Penelitian Kombinasi.Bandung :Alfabeta 2011

Iskandar,Metodologi Penelotian Pendidikan dan Sosial .JAKARTA:GP PRESS.2008

Arikunto, Suharsimi ,Manajemen Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. 2000

Nasution,S.Metode Research .Jakarta:Bumi Aksara.2006

17

Anda mungkin juga menyukai