NAMA KELOMPOK:
1. APRILIYA PUTRI.RH
2. NESSA TUZAHARA RAINI
3. NOVI DWI ARYANTI
Suatu intrumen yang baik tentu harus memiliki validitas dan reliabilitas yang baik.
Untuk memperoleh instrumen yang baik tentu selain harus diujicobakan, dihitung
validitas dan realibiltasnya juga harus dibuat sesuai kaidah-kaidah penyusunan
instrumen.
Menyusun instrumen merupakan suatu proses dalam penyusunan alat evaluasi
karena dengan mengevaluasi kita akan memperoleh data tentang objek yang diteliti.
Oleh karena itu, menyusun instrumen merupakan langkah penting
dalam prosedur penelitian yang tak dapat dipisahkan antara yang satu
terhadap yang lainnya. Hal ini dilakukan karena untuk menjaga kesinambungan
data yang dikumpulkan dengan pokok permasalahan yang dibuat dalam rangka
pengujian terhadap hipotesa-hipotesa yang dibuat.
Berkaiatan dengan hal tersebut, pada pembahasan makalah ini akan diuraikan
berbagai hal terkait dengan metode pengumpulan data dan instrument penelitian.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pengumpulan data dan instrumen penelitian?
2. Apa saja teknik pengumpulan data?
3. Bagaimana pengumpulan data dan instrumen penelitian untuk penelitian
kualitatif dan kuantitatif ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian pengumpulan data dan instrumen penelitian.
2. Mengetahui teknik pengumpulan data.
3. Mengetahui teknik pengumpulan data serta instrumen penelitian untuk
penelitian kualitatif dan kuantitatif.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian pengumpulan data adalah
proses, cara, perbuatan mengumpulkan, atau menghimpun data. Metode
pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti
untuk menghimpun data. Metode (cara atau teknik) menunjuk suatu kata yang
abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat
penggunaannya melalui: angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi
dan lainya. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan
dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan
penelitian. Jawaban itu masih perlu diuji secara empiris, dan untuk maksud inilah
dibutuhkan pengumpulan data.[1]
Sedangkan instrumen adalah alat yg dipakai untuk mengerjakan sesuatu (seperti
alat yang dipakai oleh pekerja teknik, alat-alat kedokteran, optik, dan kimia),
perkakas, sarana penelitian (berupa seperangkat tes dan sebagainya) untuk
mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan.
Menurut Suharsimi Arikunto, instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang
dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.[2]
Ibnu Hadjar berpendapat bahwa instrumen merupakan alat ukur yang digunakan
untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik variabel secara
objektif.[3]
Sementara itu, Sumadi Suryabrata menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah
alat yang digunakan untuk merekam-pada umumnya secara kuantitatif-keadaan dan
aktivitas atribut-atribut psikologis. Atibut-atribut psikologis itu secara teknis biasanya
digolongkan menjadi atribut kognitif dan atribut non kognitif. Sumadi mengemukakan
bahwa untuk atribut kognitif, perangsangnya adalah pertanyaan. Sedangkan untuk
atribut non-kognitif, perangsangnya adalah pernyataan.[4]
Dari uraian beberapa pakar di atas, dapat kami ambil suatu generalisasi bahwa
metode pengumpulan data dan instrumennya adalah teknik dan alat bantu yang
digunakan dalam sebuah research untuk mengumpulkan aneka ragam informasi
yang diolah secara kuantitatif atau kualitatif kemudian disusun secara sistematis.
Dari ketiga objek tersebut dapat dikembangkan lagi menjadi beberapa item pokok,
yaitu; Ruang (tempat) dalam aspek fisiknya; Pelaku yaitu semua orang yang terlibat
dalam situasi; Kegiatan, yaitu apa yang dilakukan orang dalam situasi itu; Objek,
yaitu benda-benda yang terdapat di tempat itu; Perbuatan, yaitu tindakan-tindakan
tertentu; Kejadian atau peristiwa, yaitu rangkaian kegiatan; Waktu, yaitu menyangkut
urutan kegiatan, tujuan, yaitu apa yang ingin dicapai dan emosi; Perasaan yang
dirasakan dan dinyatakan.[13]
2. Questioner (Kuesioner/Angket)
Questioner disebut pula angket atau self administrated questioner adalah teknik
pengumpulan data dengan cara mengirimkan suatu daftar pertanyaan kepada
responden untuk diisi.[14]
Berdasarkan cara menyusun petanyaan dalam teknik questioner ini dibagi menjadi
dua:
a. Kuesioner terbuka (Opene and Items)
Adalah suatu kuesioner dimana pertanyaan-pertanyaan yang dituliskan tidak
disediakan jawaban pilihan sehingga responden dapat bebas/terbuka luas untuk
menjawabnya sesuai dengan pendapat/pandangan dan pengetahuannya.
Kelebihan kuesioner terbuka; 1) Menyusun pertanyaan sangat mudah, 2)
Memberikan kebebasan kepada responden untuk menjawab dan mencurahkan isi
hati dan pemikirannya.
Kelemahan kusioner terbuka; 1) Untuk peneliti sangat sulit mengolah dan
mengelompokkan jawaban karena sangat bervariasinya jawaban yang diberikan
oleh responden, 2) Pengolahan jawaban memakan waktu yang lama, satu dan lain
hal peneliti harus membaca satu persatu, 3) Untuk peneliti mungkin menimbulkan
rasa bosan karena tulisannya sulit dibaca, kalimat tidak jelas dari jawaban yang
diberikan oleh responden, 4) Rasa malas akan timbul pada responden yangtidak
mempunyai banyak waktu luang untuk menjawab.
b. Koesioner tertutup (Closed and Items)
Adalah suatu kuesioner dimana pertanyaan-pertanyaan yang dituliskan telah
disediakan jawaban pilihan, sehingga responden tinggal memilih salah satu dari
jawaban yang telah disediakan.
Kelebihan kuesioner tertutup; 1) Untuk peneliti, mudah mengolah jawaban yang
masuk, 2) Untuk peneliti, waktu yang dimanfaatkan dalam pengelompokkan jawaban
menjadi singkat karena dapat memanfaatkan bantuan enumerator, 3) Untuk
responden, mudah memilih jawaban, 4) Untuk responden, dalam mengisi jawaban
mmerlukan waktu singkat.
Kelemahan kuestioner tertutup; 1) Untuk peneliti, dalam penyusunan pertanyaan
perlu berhati-hati agar tidak ditafsirkan lain (berarti ganda), 2) Untuk responden,
kebebasan menjawab merasa dibatasi.
3. Interview (Wawancara)
Wawancara adalah suatu tanya jawab secara tatap muka yang dilaksanakan oleh
pewawancara dengan orang yang diwawancarai untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan.[15]
Esterberg (2002) mendefinisikan interview sebagai berikut: “a meeting of two
persons to exchange information and idea through question and responses,
resulting in-communication and joint construction of meaning about a particular
topic”. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam
topik tertentu.[16]
Menurut Mishler (1986:82), ia mengungkapkan tentang wawancara lapangan adalah
“The field interview is a joint production of researcher and a member. Member are
active participant whose insights, feelings, and cooperation are essential part of a
discussion process that reveals subjective meanings. The interviewer's presence
and from of involvement how she or he listens, attends, encourages, interrupts,
digresses, initiates topics, and terminates responses-is integral to the respondent's
account”.[17] Wawancara lapangan adalah produksi bersama peneliti dan anggota.
Anggota yang peserta aktif yang wawasan, perasaan, dan kerjasama merupakan
bagian penting dari proses diskusi yang mengungkapkan makna subjektif. Kehadiran
pewawancara dan dari keterlibatan bagaimana dia mendengarkan, menghadiri,
mendorong, menyela, digresses, memulai topik, dan berakhir tanggapan-merupakan
bagian integral akun responden.
a. Macam-macam Interview/wawancara.
Esterberg (2002) mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu; Wawancara
terstruktur (structured interview); Wawancara semiterstruktur (semistructure
Interview); Wawancara tak berstruktur (unstructured Interview).[18]
b. Langkah-langkah wawancara.
Lincoln dan Guba dalam Sanapiah Faisal, mengemukakan ada tujuh langkah dalam
penggunaan wawancara untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif, yaitu:
1) Menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan.
2) Menyimpan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan.
3) Mengawali atau membuka alur wawancara.
4) Mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya.
5) Menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan.
6) Mengidentifikasikan tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh.[19]
c. Isi wawancara
Beberapa jenis yang dapat dinyatakan dalam wawancara adalah:
1) Pengalaman dan perbuatan responden, yaitu apa yang telah dikerjakannya atau
yang lazim dikerjakannya.
2) Pendapat, pandangan, tanggapan, tafsiran atau perkiraanya tentang sesuatu.
3) Perasaan, respons emosional, apakah ia merasa cemas, takut, senang,
gembira,curiga, jengkel dan sebagainya tentang sesuatu..
4) Pengetahuan, fakta-fakta, apa yang diketahuinya tentang sesuatu..
5) Penginderaan, apa yang dilihat, didengar, dirabah, dikecap atau diciumnya,
diuraikan secara deskriptif.
6) Latar belakang pendidikan, pekerjaan, daerah asal, tempat tinggal, keluarga dan
sebagainya.[20]
Beberapa aspek di atas dipersiapkan agar dapat mengantisipasi kekosongan
terhadap sesuatu yang hendak ditanyakan. Materi pertanyaan dapat
melingkupidimensi waktu, seperti tentang apa-apa yang dikerjakan responden di
masa lampau, sekarang dan akan datang. Dan pada intinya pertanyaan-pertanyaan
yang dirumuskan harus berpedoman pada arah penelitian atau harus sesuai dengan
tujuan penelitian.
d. Alat-alat wawancara
1) Buku catatan: berfungsi untuk mencatat semua pembicaraan atau percakapan
dengan sumber data, sekarang sudah banyak komputer-komputer kecil, notebook
yang dapat digunakan untuk mencatat hasil pembicaraan.
2) Tape recorder: berfungsi untuk merekam semua percakapan atau pembicaraan.
Penggunaan tape recorder dalam wawancara perlu memberi tahu kepada informan
boleh atau tidak.
3) Kamera: untuk memotret kalau peneliti sedang melakukan pembicaraan dengan
informan/sumber data. Dengan adanya foto-foto ini dapat meningkatkan keabsahan
dan penelitian akan lebih terjamin, karena peneliti betul-betul melakukan
pengumpulan data.[21]
4. Document (Dokumen)
Dokumen adalah merupakan catatan peristiwa yang telah lalu. Dokumen dapat
berbentuk tulisan, gambar, atau karya menumental dari seseorang lainnya.
Dokumen yang berbentuk tulisan, misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life
histories), cerita, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar,
misalnya foto, gambar hidup, sketsa, film, video, CD, DVD, cassete, dan lain-lain.
Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, karya lukis, patung naskah,
tulisan, prasasti dan lain sebagainya.[22]
Secara interpretatif dapat diartikan bahwa dekumen merupakan rekaman kejadian
masa lalu yang ditulis atau dicetak, dapat merupakan catatan anekdotal, surat, buku
harian dan dokumen-dokumen. Dokumen kantor termasuk lembaran internal,
komunikasi bagi publik yang beragam, file siswa dan pegawai, diskripsi program dan
data statistik pengajaran.[23] Nasution menjelaskan bahwa:” ada sumber yang non
manusia (non human resources), antara lain adalah dokumen, foto dan bahan
statistik.[24]
Dokumen digunakan dalam penelitian sebagai sumber data sekunder manakala
dokumen tersebut memiliki nilai. Menurut Wang dan Soergel (1998), nilai kegunaan
dokumen dapat dilihat dari beberapa hal sebagai berikut:
a. Evistemic values, yaitu suatu dokumen keberadaannya sangat berguna bagi
pemenuhan kebutuhan akan pengetahuan atau informasi yang tidak/belum
diketahui. Nilai evistemic merupakan prasyarat bagi semua dokumen.
b. Functional values, yaitu suatu dokumen yang keberadaannya sangat berguna
karena memberi konstribusi pada penelitian yang dilakukan. Dokumen akan berguna
karena berisi teori, data pendukung empiris, atau metodologi.
c. Conditional values, yaitu suatu dokumen sangat berguna apabila muncul
beberapa kondisi atau syarat terpenuhi, atau terdapat dokumen lain yang dapat
memperkuat dokumen tersebut.
d. Social values, yaitu suatu dokumen keberadaannya sangat berguna dalam
hubungan dengan kelompok atau individu. Seperti berhubungan dengan guru, tokoh
masyarakat, kiyai, ulama’, atau tokoh lainnya.[25]
Jadi hasil penelitian dari observasi atau wawancara, akan dapat dipercaya kalau
didukung oleh sejarah pribadi kehidupan dimasa kecil, di sekolah, di tempat kerja, di
masyarakat, dan autobiografi. Hasil penelitian juga akan lebih kredibel apabila
didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada.
Selanjutnya perlu di perhatikan bahwa tidak semua dokumen memiliki kredibel yang
tinggi, misalnya terdapat berbagai foto yang tidak mencerminkan aslinya, karena foto
dibuat untuk kepentingan tertentu. Begitu pula autoboigrafi yang di tulis untuk dirinya
sendiri.
Jawaban C
Studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial serta gejala-gejala
alam dengan pengamatan dan pencatatan adalah pengertian observasi. Observasi
menurut cara pelaksanaan dan tujuannya dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu
observasi partisipatif, observasi sistematis atau observasi terstruktur, serta observasi
eksperimental.
#Soal 2
Cara pengumpulan data dengan mengadakan kontak langsung (bertatap muka)
dengan sumber data adalah pengertian ….
a. analisis media massa
b. kuesioner
c. observasi
d. wawancara
e. studi kasus
Jawaban D
Cara pengumpulan data dengan mengadakan kontak langsung (bertatap muka)
dengan sumber data adalah pengertian wawancara.
#Soal 3
Angket yang memuat banyak pertanyaan menyangkut sifat-sifat psikis, ciri-ciri fsik,
dan rohaniah yang turun-temurun dari silsilah seseorang disebut angket ….
a. portofolio
b. jabatan
c. hereditas
d. genetik
e. identitas
Jawaban C
Angket yang memuat banyak pertanyaan menyangkut sifat-sifat psikis, ciri-ciri fsik,
dan rohaniah yang turun-temurun dari silsilah seseorang disebut angket hereditas.
#Soal 4
Satu set pertanyaan yang berurusan dengan satu topik tunggal atau satu set topik
yang saling berkaitan dan harus dijawab oleh objek disebut angket ….
a. portofolio
b. jabatan
c. hereditas
d. langsung
e. tidak langsung
Jawaban E
Satu set pertanyaan yang berurusan dengan satu topik tunggal atau satu set topik
yang saling berkaitan dan harus dijawab oleh objek disebut angket tidak langsung.
Angket akan bermanfaat untuk tujuan penelitian ilmiah apabila sebelum
pelaksanaannya telah dilakukan pembatasan yang jelas mengenai masalah yang
hendak diteliti.
#Soal 5
Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaan eksperimen, kecuali ….
a. menentukan masalah yang akan diteliti
b. merumuskan hipotesis kerja
c. melakukan percobaan pendahuluan untuk menentukan pelaksanaan eksperimen
yang sebenarnya
d. mengumpulkan sampel yang akan dipakai sebagai objek eksperimen
e. menyusun proposal penelitian
Jawaban E
Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaan eksperimen
a. menentukan masalah yang akan diteliti;
b. merumuskan hipotesis kerja;
c. melakukan percobaan pendahuluan untuk menentukan pelaksanaan eksperimen
yang sebenarnya;
d. mengumpulkan sampel yang akan dipakai sebagai objek eksperimen.
#Soal 6
Pembagian angket menjadi angket khusus dan angket umum adalah menurut ….
a. sifat
b. cara penyampaiannya
c. objek sasarannya
d. bentuk strukturnya
e. lokasi penelitiannya
Jawaban A
Pembagian angket menjadi angket khusus dan angket umum adalah menurut sifat.
#Soal 7
Pembagian angket menjadi angket terstruktur dan tidak terstruktur adalah menurut
….
a. sifat
b. cara penyampaiannya
c. objek sasarannya
d. bentuk strukturnya
e. lokasi penelitiannya
Jawaban D
Pembagian angket menjadi angket terstruktur dan tidak terstruktur adalah menurut
bentuk strukturnya.
#Soal 8
Kumpulan cara dan aturan mengenai pengumpulan, pengolahan, penafsiran, dan
penarikan simpulan dari data yang berupa angka disebut ….
a. tabulasi
b. parametrik
c. koding
d. sistematisasi
e. statistik
Jawaban E
Data yang telah terkumpul baik melalui observasi, wawancara, maupun komunikasi
tidak langsung, perlu dikelompokkan agar mudah diolah data. Dalam
mengelompokkan data, perlu dibedakan antara data kualitatif, data kuantitatif, data
pribadi, data primer, data sekunder, data tertulis, data lisan, dan data relevan yang
selanjutnya akan diolah dengan perhitungan statistik. Statistik adalah kumpulan cara
dan aturan mengenai pengumpulan, pengolahan, penafsiran, dan penarikan
simpulan dari data yang berupa angka.
#Soal 9
Wawancara yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan dan kecocokan
seseorang dengan jabatan atau bidang tugas yang diembannya disebut wawancara
….
a. jabatan
b. informatif
c. disipliner
d. penyuluh
e. administratif
Jawaban A
Wawancara yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan dan kecocokan
seseorang dengan jabatan atau bidang tugas yang diembannya disebut wawancara
jabatan.
#Soal 10
Keuntungan yang diperoleh dalam pengumpulan data dengan teknik wawancara
meliputi halhal sebagai berikut, kecuali ….
a. keterangan yang detail mengenai suatu masalah, terutama yang berkenaan
dengan kekayaan pribadi seseorang dapat diperoleh
b. informasi yang diinginkan dapat diperoleh secara cepat
c. harus dipastikan bahwa memang narasumberlah yang memberikan jawaban
d. pewawancara dapat berusaha agar pertanyaan dapat dipahami narasumber
dengan sungguhsungguh
e. cara-cara bertanya lebih fleksibel
Jawaban A
Keuntungan yang diperoleh dalam pengumpulan data dengan teknik wawancara
adalah
a. informasi yang diinginkan dapat diperoleh secara cepat;
b harus dipastikan bahwa memang narasumber lah yang memberikan jawaban;
c. pewawancara dapat berusaha agar pertanyaan dapat dipahami narasumber
dengan sungguhsungguh;
d. cara-cara bertanya lebih fleksibel.
#Soal 11
Data-data yang terkumpul dirumuskan dalam bentuk kata-kata atau kalimat yang
terekam dalam catatan lapangan yang disebut …..
a. science note
b. research note
c. assumption note
d. feld note
e. feld paper
Jawaban D
Data-data yang terkumpul dirumuskan dalam bentuk kata-kata atau kalimat yang
terekam dalam catatan lapangan yang disebut feld note. Rekaman tersebut
selanjutnya diolah sehingga pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam
permasalahan penelitian terjawab melalui bukti-bukti empirik yang diperoleh di
lapangan.
#Soal 12
Proses mengubah rekaman data ke dalam pola, fokus, kategori, atau pokok
permasalahan tertentu disebut ….
a. deduksi data
b. reduksi data
c. induksi data
d. responsi data
e. penyajian data
Jawaban B
Reduksi data adalah proses mengubah rekaman data ke dalam pola, fokus,
kategori, atau pokok permasalahan tertentu. Data yang terkumpul dan terekam
dalam catatan lapangan selanjutnya dirangkum dan diseleksi. Kegiatan merangkum
dan menyeleksi data didasarkan pada fokus, kategori, atau pokok permasalahan
tertentu yang sebelumnya telah dirumuskan.
#Soal 13
Menampilkan data dengan cara memasukkannya ke dalam sejumlah matriks yang
diinginkan sesuai kategori disebut ….
a. deduksi data
b. reduksi data
c. induksi data
d. responsi data
e. penyajian data
Jawaban E
Menampilkan data dengan cara memasukkannya ke dalam sejumlah matriks yang
diinginkan sesuai kategori disebut penyajian data. Misalnya, data dimasukkan dalam
matriks kronologis yang menunjukkan urutan waktu suatu kejadian atau dimasukkan
dalam matriks geografs. Matriks dalam pengolahan data kualitatif memiliki fungsi,
antara lain sebagai berikut:
a) memilah-milah data yang telah direduksi;
b) memudahkan pengkonstruksian data yang berguna untuk menuturkan,
menyimpulkan, dan menginterpretasikan data;
c) memudahkan mengetahui cakupan data yang telah terkumpul sehingga data yang
kurang lengkap dapat dilengkapi dengan pengumpulan ulang di lapangan.
Peneliti akan menghasilkan pemahaman dan pengertian mendalam tentang
keseluruhan data yang diolah dari proses reduksi dan penyajian data. Proses
tersebut dijadikan dasar bagi peneliti
untuk mengambil simpulan sebagai jawaban atas pertanyaan penelitiannya.
#Soal 14
Tiga tahap persiapan dalam pengolahan data meliputi …..
a. koding, rekapitulasi, dan tabulasi
b. editing, koding, dan rekapitulasi
c. editing, koding, dan tabulasi.
d. editing, kodifkasi, dan rekapitulasi
e. editing, sirkulasi, dan rekapitulasi
Jawaban C
Tahap persiapan dalam pengolahan data meliputi editing, koding, dan tabulasi.
a. Editing
Editing adalah penelitian kembali catatan-catatan yang dikumpulkan dari lapangan.
Pada saat melakukan kegiatan editing, tidak diperbolehkan mengubah data asli,
jawaban, atau yang lainnya dengan maksud agar sesuai dengan keinginan peneliti.
Jangan sampai peneliti melanggar prinsip kejujuran ilmiah (intelectual honesty).
b. Koding
Koding adalah usaha mengklasifkasikan jawaban-jawaban para responden menurut
macamnya dengan cara memberi kode-kode berupa angka atau huruf. Biasanya,
usaha pengodean dilakukan dengan memberi simbol atau angka pada jawaban
responden.
c. Tabulasi
Tabulasi adalah proses penyusunan data ke dalam bentuk tabel. Tabulasi sifatnya
merangkum data agar lebih ringkas. Dengan bentuk ringkas, data dapat dibaca
dengan mudah dan maknanyapun segera dipahami.
#Soal 15
Menurut lamanya kontak, wawancara dibedakan menjadi berikut, kecuali ….
a. wawancara pendek sekali dan terjadi hanya sekali
b. wawancara kontak pendek, beruntun
c. wawancara nondirect (tidak diarahkan, tidak terstruktur)
d. wawancara terpusat (focused interview)
e. wawancara berulang-ulang (repetitif)
Jawaban B
Menurut lamanya kontak, wawancara dibedakan atas
1. wawancara pendek sekali dan terjadi hanya sekali;
2. wawancara kontak panjang, beruntun;
3. wawancara nondirect (tidak diarahkan, tidak terstruktur);
4. wawancara terpusat (focused interview);
5. wawancara berulang-ulang (repetitif).
#Soal 16
Jika menggunakan teknik observasi partisipatif, observer perlu memerhatikan hal
berikut, kecuali …..
a. mengetahui materi yang akan diobservasi
b. memahami kemampuan ekonomi objek observasi
c. mengetahui cara pencatatan yang baik
d. memelihara hubungan baik dengan subjek yang diobservasi
e. mengetahui batas intensitas dan ekstensitas partisipasi
Jawaban B
Jika menggunakan teknik observasi partisipatif, observer perlu memerhatikan hal
berikut
1. mengetahui materi yang akan diobservasi;
2. mengetahui cara pencatatan yang baik;
3. memelihara hubungan baik dengan subjek yang diobservasi;
4. mengetahui batas intensitas dan ekstensitas partisipasi.
#Soal 17
Alasan pencatatan hasil observasi sebagai berikut, kecuali …..
a. memudahkan dalam merekam kejadian, proses, dan gejala sosial
b. mencatat segala kejadian dan proses sosial di lapangan
c. membantu menafsirkan data lain yang terkumpul
d. menjaga agar hasil pengamatan mudah diketahui pihak lain
e. dapat diformulasikan kembali sehingga dapat menggambar kan keadaan
Jawaban C
Alasan pencatatan hasil observasi, antara lain sebagai berikut:
1. memudahkan dalam merekam kejadian, proses, dan gejala sosial;
2. mencatat segala kejadian dan proses sosial di lapangan;
3. membantu menguatkan data lain yang terkumpul;
4. menjaga agar hasil pengamatan mudah diketahui pihak lain;
5. dapat diformulasikan kembali sehingga dapat menggambar kan keadaan.
#Soal 18
Berdasarkan intensitas dan ekstensitas, partisipasi dapat dibedakan menjadi bentuk
….
a. partisipasi parsial, partisipasi penuh, partisipasi intensif, dan partisipasi
permukaan
b. partisipasi parsial, partisipasi terbuka, partisipasi intensif, dan partisipasi
permukaan
c. partisipasi sosial, partisipasi penuh, partisipasi intensif, dan partisipasi permukaan
d. partisipasi parsial, partisipasi penuh, partisipasi intensif, dan partisipasi mendalam
e. partisipasi parsial, partisipasi terlibat, partisipasi intensif, dan partisipasi
permukaan
Jawaban A
Berdasarkan intensitas dan ekstensitas, partisipasi dapat dibedakan menjadi bentuk
berikut:
1. partisipasi parsial atau sebagian (partial participation), yaitu observer ikut ambil
bagian dalam beberapa kegiatan sosial saja;
2. partisipasi penuh (full participation), yaitu observer ikut serta pada semua kegiatan
sosial;
3. partisipasi intensif (intensive participation), yaitu observer ikut terjun aktif
sepenuhnya dalam semua kegiatan sosial;
4. partisipasi permukaan (surface participation), yaitu observer hanya berpartisipasi
secara minimal.
#Soal 19
Berikut adalah kelebihan metode observasi, kecuali ….
a. mudah, murah, dan langsung dalam mengadakan penelitian terhadap berbagai
macam gejala
b. tepat digunakan pada saat meneliti orang-orang yang memiliki kesibukan tinggi
c. sekaligus bisa memperoleh data dari peristiwa psikis yang tidak bisa diamati
dengan metode kuesioner dan intervieu
d. bisa mengadakan pencatatan secara serempak dengan menggunakan observer
lebih dari seorang
e. dapat menggunakan teknologi internet
Jawaban E
Kelebihan metode observasi adalah
1. mudah, murah, dan langsung dalam mengadakan penelitian terhadap berbagai
macam gejala;
2. tepat digunakan pada saat meneliti orang-orang yang memiliki kesibukan tinggi;
3. sekaligus bisa memperoleh data dari peristiwa psikis yang tidak bisa diamati
dengan metode kuesioner dan intervieu;
4. bisa mengadakan pencatatan secara serempak dengan menggunakan observer
lebih dari seorang.
#Soal 20
Berikut adalah kelemahan metode observasi, kecuali ….
a. banyak peristiwa psikis bertaraf tinggi ternyata tidak bisa diobservasi, seperti rasa
cinta dan kejujuran
b. diperlukan waktu lama
c. responden sering berlaku berlebihan
d. membutuhkan banyak peneliti
e. banyak dipengaruhi faktor-faktor yang tidak bisa dikontrol.
Jawaban D
Kelemahan metode observasi adalah
1. banyak peristiwa psikis bertaraf tinggi ternyata tidak bisa diobservasi, seperti rasa
cinta dan kejujuran;
2. diperlukan waktu lama;
3. observee sering berlaku berlebihan;
4. banyak dipengaruhi faktor-faktor yang tidak bisa dikontrol.