Anda di halaman 1dari 26

DASAR DASAR

EPIDEMIOLOGI DAN
SEJARAH PERKEMBANGAN
EPIDEMOLOGI

Pertemuan Ke 1
TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti proses pembelajaran ini mahasiswa diharapkan


dapat memahami :

Pengertian, fungsi dan manfaat


Tujuan epidemiologi
Ruang lingkup epidemiologi
Sejarah epidemiologi
PENGERTIAN

Epidemiologi
adalah ilmu yang mempelajari distribusi dan
determinanpenyakit dan/atau status kesehatan pada
populasi, serta penerapannya untuk pengendalian
masalah-masalah kesehatan (Gordis, 2000)
FUNGSI EFIDEMIOLOGI

menemukan faktor- faktor yang mempengaruhi kesehatan


(agent, host, dan lingkungan) yang dijadikan sebagai dasar
(ilmiah) untuk tindakan penyakit, kecelakaan (injury) dan
promosi kesehatan.

Menentukan penyebab utama kesakitan, kecacatan, dan


kematian untuk menetapkan prioritas tindakan dan riset.
Mengidentifikasi kelompok penduduk risiko tinggi dari suatu
penyakit, sehingga tindakan dapat segera diprioritaskan

Mengevaluasi efektifitas program-program kesehatan dan upaya


pelayanan dalam rangka peningkatan kesehatan penduduk.
Manfaat Epidemiologi
Untuk mengenali dan memahami penyakit dan masalah kesehatan lainnya. Sesuai

1 dengan batasannya. Serta bermanfaat untuk dapat menguraikan dan memahami


proses terjadinya dan penyebarannya penyakit dan masalah kesehatan, serta faktor-
faktor yang mempengaruhinya.

Suatu pengamatan epidemiologis hendaknya selalu merupakan upaya ‘penelitian’ yang


hasilnya diharapkan akan dapat lebih melengkapi ‘ riwayat alamiah penyakit’ yang
sekaligus juga merupakan ‘body of knowledge’ dari penyakit atau masalah kesehatan
yang bersangkutan.
2
Untuk dapat diaplikasikan dalam upaya pengendalian dan
penanggulangan penyakit atau masalah kesehatan.

Segala upaya untuk selalu lebih melengkapi pemahaman


kita tentang ‘riwayat alamiah penyakit’ tidak lain
maksudnya adalah agar kita dapat menemukan jalan
keluar dalam upaya menanggulangi masalah penyakit tadi.
Tujuan Epidemiologi
Mendeskripsikan distribusi, kecenderungan dan
riwayat alamiah penyakit

Menjelaskan etiologi/penyebab

Meramalkan kejadian

Mengendalikan distribusi penyakit


Bidang Bidang Epidemiologi

Ada 3 bidang Epidemiologi :

1. Epidemiologi Deskriptif

2. Epidemiologi Analitik

3. Epidemiologi Evaluatif
1. Epidemiologi Deskriptif
 Bidang epidemiologi yang dirancang untuk mempelajari distribusi,
kecenderungan dan dampak penyakit menurut orang, tempat dan
waktu
 umur, seks, ras, kelas sosial dsb
 lokasi kejadian
 waktu
Manfaat epidemiologi deskriptif
1. Membuat perencanaan, kebijakan serta pengambilan
keputusan
2. Merumuskan hipotesis

 Riwayat alamiah penyakit (natural history of disease),


insidensi, prevalensi dsb
2. Epidemiologi Analitik
 Bidang epidemiologi yang dirancang untuk mempelajari paparan, faktor
risiko, kausa dan faktor-faktor yang dihipotesiskan mempunyai
hubungan dengan kejadian penyakit

 taksiran besaran pengaruh


 menguji hipotesis
Studi epidemiologi analitik :
 menaksir besaran pengaruh / dampak paparan terhadap penyakit dan
menguji kemaknaan statistik

 besaran pengaruh adalah kuantitas / nilai yang mengukur pengaruh suatu


faktor terhadap frekuensi atau risiko penyakit
Faktor risiko adalah :
 perilaku,
 gaya hidup,
 paparan lingkungan (fisik, biologi, sosial, kultural),
 karakterisrik bawaan (genetik), yang berdasarkan bukti-bukti
epidemiologis diketahui memiliki hubungan dengan penyakit /
status kesehatan (Last, 2001)
3. Epidemiologi Evaluatif
 Bidang epidemiologi yang dirancang untuk
mempelajari efektivitas dan efisiensi program
kesehatan / intervensi medis pada populasi

 efektivitas program
 efisiensi program
 setiap program kesehatan / intervensi medis pada populasi
harus memenuhi 2 kriteria pokok;
 (1) efektivitas dan
 (2) efisiensi

efektivitas  menyembuhkan / mengurangi efisiensi  hemat


sumberdaya
Sejarah Perkembangan
Ilmu Epidemilogi
Epidemiologi pada mulanya diartikan sebagai studi tentang
epidemi. Hal ini berarti bahwa epidemiologi hanya mempelajari
penyakit-penyakit menular saja tetapi dalam perkembangan
selanjutnya epidemiologi juga mempelajari penyakit-penyakit non
infeksi, sehingga dewasa ini epidemiologi dapat diartikan sebagai
studi tentang penyebaran penyakit pada manusia di dalam konteks
lingkungannya.Dapat disimpulkan bahwa epidemiologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang penyebaran penyakit serta
determinandeterminan yang mempengaruhi penyakit tersebut.
Pada tahun 1839 William Farr mengembangkan analisis statistik,
matematik dalam epidemiologi dengan mengembangkan sistem
pengumpulan data rutin tentang jumlah dan penyebab kematian
dibandingkan pola kematian antara orang-orang yang menikah dan
tidak, dan antara pekerja yang berbeda jenis pekerjaannya di inggris.
Upaya yang telah dilakukan untuk mengembangkan sistem pengamatan
penyakit secara terus menerus dan menggunakan informasi itu untuk
perencanaan dan evaluasi program telah mengangkat nama William
Farr sebagai the founder of modern epidemiology
Selanjutnya pada tahun 1848, John Snow menggunakan metode
Epidemiologi dalam menjawab epidemi cholera di London,
Kemudian berkembang usaha vaksinasi, analisis wabah, terakhir
penggunaan metode epidemiologi pada penyakit keracunan dan
kanker. Perkembangan epidemiologi surveilans setelah perang dunia
II disusul perkembangan epidemiologi khusus. hal yang sama juga
dilakukan Edwin Chadwik Pada tahun 1892 yaitu melakukan riset
tentang masalah sanitasi di inggeris, serta Jacob henle, robert koch,
Pasteur mengembangkan teori kontak penularan.
1. Tahap Pengamatan

Cara awal untuk mengetahui frekuensi dan penyebaran


suatu masalah kesehatan serta faktor-faktor yang
mempengaruhi ini dilakukan dengan pengamatan (observasi ).
Hasil pengamatan hipocrates berhasil menyimpulkan adanya
hubungan antara timbul atau tidaknya penyakit dengan
lingkungan tetapi
Hipocrates tidak berhasil membuktikan pendapatnya karena
pengetahuan untuk itu belum berkembang. Dari yang
dikemukakan oleh Bapak ilmu kedokteran dipandang merupakan
landasan perkembangan epidemiologi. Tahap perkembangan
epidemiologi ini dikenal dengan nama tahap penyakit dan
lingkungan.
2. Tahap Perhitungan
Tahap perkembangan selanjutnya dari epidemiologi
disebut dengan tahap perhitungan. Pada tahap ini upaya
untuk mengukur frekuensi dan penyebaran suatu masalah
kesehatan dilakukan dengan bantuan ilmu hitung. Jonh
Graunt, menyimpulkan bahwa frekuensi dan penyebaran
angka kematian ternyata lebih tinggi pada bayi serta berbeda
antara penduduk pria dan penduduk wanita.
3. Tahap Pengkajian
Teknik pengkajian pertama kali diperkenalkan oleh William Farr pada
tahun 1839 yang melakukan pengkajian terhadap data yang ada dan dari
pengkajian ini berhasil dibuktikan adanya hubungan statistik antara
peristiwa kehidupan dengan keadaan kesehatan masyarakat, adanya
hubungan antara angka kematian dengan status perkawinan serta adanya
hubungan antara tingkat social ekonomi dengan tingkat kematian
penduduk.
Dengan cara kerja yang sama John Snow pada tahun 1849 berhasil
membuktikan adanya hubungan antara timbulnya penyakit kolera dengan
sumber air minum penduduk. Tekhnik yang dilakukan oleh William Farr
dan John Snow ini hanya melakukan pengkajian data yang telah ada,
dalam arti yang terjadi secara alamiah, bukan dari hasil percobaan,
sehingga dikenal dengan tahap eksperimen alamiah.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai