Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PATOLOGI

KELOMPOK 3

Nama Kelompok:
1. Ira Yasepa
2. Lutfi Roudatul Janah
3. Melicha Indah Saputri
4. Meni Monika
5. Serly Lestari
6. Velya Inka Sulistian
PENGERTIAN PENYAKIT INFEKSI

Penyakit infeksi adalah masalah kesehatan


yang disebabkan oleh organisme seperti virus,
bakteri, jamur, dan parasit. Meski beberapa jenis
organisme terdapat di tubuh dan tergolong tidak
berbahaya, pada kondisi tertentu, organisme-
organisme tersebut dapat menyerang dan
menimbulkan gangguan kesehatan, yang bahkan
berpotensi menyebabkan kematian.
Jenis dan Penyebab Penyakit Infeksi
Infeksi dapat disebabkan oleh 4 organisme berbeda, yakni virus, bakteri,
parasit, dan jamur. Masing-masing organisme dapat menimbulkan masalah
kesehatan yang berbeda. Berikut adalah contoh penyakit berdasarkan organisme
yang menyebabkannya:
1. Virus: Organisme ini menyerang sel dalam tubuh. Human
immunodeficiency virus (HIV) adalah salah satu contoh jenis virus yang
menyebabkan penyakit HIV/AIDS.
2. Bakteri: Organisme ini dapat melepaskan racun penyebab penyakit. E. coli
adalah salah satu contoh jenis bakteri yang menyebabkan infeksi saluran
kemih.
3. Jamur: Dermatophytes adalah salah satu contoh jenis jamur yang juga
menjadi penyebab kutu air. Jamur ini dapat berkembang biak dengan cepat di
lingkungan bersuhu hangat dan lembap.
4. Parasit: Parasit hidup dengan bergantung pada organisme lain. Plasmodium
adalah salah satu contoh jenis parasit yang bergantung hidup di nyamuk dan
menjadi penyebab malaria.
Penyakit infeksi (ISPA), meliputi patogenesa, etiologi, gambaran klinik,
laboratorium dan penatalaksanaany a pada demam dan penyakit infeksi
infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA adalah infeksi di saluran pernapasan,
yang menimbulkan gejala batuk, pilek, disertai dengan demam. ISPA sangat
mudah menular dan dapat dialami oleh siapa saja, terutama anak-anak dan
lansia.
Sesuai dengan namanya, ISPA akan menimbulkan peradangan pada
saluran pernapasan, mulai dari hidung hingga paru-paru. Kebanyakan ISPA
disebabkan oleh virus, sehingga dapat sembuh dengan sendirinya tanpa
pengobatan khusus dan antibiotik.
Ada beberapa jenis virus yang sering menyebabkan ISPA, yaitu:
Rhinovirus,Respiratory,syntical viruses (RSVs),Adenovirus,Parai,fluenza
virus,Virus influenza,Virus Corona
 Ispa patogenesa
Patofisiologi terjadinya infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) adalah invasi
patogen sehingga terjadi reaksi inflamasi akibat respon imun. Penyakit yang
termasuk ISPA adalah rhinitis (common cold), sinusitis, faringitis,
tonsilofaringitis, epiglotitis, dan laringitis
Ispa etiologi
Etiologi infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) adalah virus dan bakteri.
Berdasarkan berbagai studi, ISPA paling banyak disebabkan oleh virus dan jenis
virus yang paling sering menjadi patogen adalah rhinovirus (34%), coronavirus
(14%), dan virus influenza (9%). [2,3] S. pneumoniae, H. influenzae, M.
catarrhalis, dan S. aureus adalah bakteri yang sering menyebabkan ISPA.
Gambaran klinis
Tanda dan gejala ISPA banyak bervariasi antara lain demam, pusing, malaise
(lemas), anoreksia (tidak nafsu makan), vomitus (muntah), photophobia (takut
cahaya), gelisah, batuk, keluar sekret, stridor (suara nafas), dyspnea (kesakitan
bernafas), retraksi suprasternal (adanya tarikan dada), hipoksia (kurang oksigen)
Kaitan Perilaku dan Lingkungan dengan
Penyakit Infeksi dan Masalah Gizi
Gizi merupakan zat dari makanan/ minuman yang kita konsumsi yang
bermanfaat bagi tubuh kita. keterkaitan antara gizi dan kesehatan adalah:
semakin lengkap gizi pada suatu makanan maka gizi yang diperlukan tubuh kita
akan semakin terpenuhi, maka hal tersebut dapat mencegah tubuh kita dari
serangan berbagai penyakit.
Penanganan masalah gizi sangat terkait dengan strategi sebuah bangsa dalam
menciptakan SDM yang sehat, cerdas, dan produktif. Upaya peningkatan SDM
yang berkualitas dimulai dengan cara penanganan pertumbuhan anak sebagai
bagian dari keluarga dengan asupan gizi dan perawatan yang baik.Dengan
lingkungan keluarga yang sehat, maka hadirnya infeksi menular ataupun
penyakit masyarakat lainnya dapat dihindari. Di tingkat masyarakat seperti faktor
lingkungan yang higenis, asupan makanan, pola asuh terhadap anak, dan
pelayanan kesehatan seperti imunisasi sangat menentukan dalam membentuk
anak yang tahan gizi buruk.Keadaan gizi yang baik merupakan salah satu faktor
penting dalam upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Interaksi Gizi dan Pengobatan yang di Berikan
Susu atau produk susu dengan antibiotik
Susu atau produk susu (seperti keju dan yogurt) dapat mencegah penyerapan
beberapa antibiotik, seperti tetrasiklin dan ciprofloxacin. Kalsium dalam susu dan
produk susu dapat mengikat antibiotik pada lambung dan usus kecil bagian atas
untuk membentuk senyawa yang dapat larut. Sehingga, penyerapan antibiotik oleh
tubuh dapat terganggu.Untuk mencegah hal ini terjadi, Anda disarankan untuk
minum antibiotik satu jam sebelum atau dua jam setelah makan. Anda mungkin
tidak perlu benar-benar menghindari susu.
Grapefruit (jeruk bali merah) dengan beberapa obat
Jeruk bali merah dapat berinteraksi dengan beberapa obat. Salah satunya
adalah dengan statin (obat penurun kolesterol). Jeruk bali merah dapat
meningkatkan jumlah obat statin dalam darah, sehingga dapat menyebabkan efek
samping yang lebih besar.
Beberapa jenis obat lain juga dapat berinteraksi dengan jeruk bali merah ini.
Di antaranya adalah antihistamin, obat pengganti tiroid, obat kontrasepsi, obat
penghambat asam lambung, dan obat penekan batuk dekstrometorfan. Anda
disarankan untuk menghindari jeruk bali merah saat mengonsumsi obat-obatan ini.
Sayuran hijau (vitamin K) dengan warfarin
Warfarin adalah obat pengencer darah yang dapat membantu mencegah
pembekuan darah. Obat ini bekerja dengan cara mengganggu vitamin K-faktor
pembekuan darah dependen. Sehingga, mengonsumsi sayuran hijau yang
mengandung vitamin K tinggi dapat menurunkan kinerja obat warfarin ini.
Cokelat dengan monoamine oxidase inhibitor (MAOI)
MAOI adalah obat untuk mengobati depresi dan penyakit Parkinson. Obat ini
bekerja dengan cara menghambat pemecahan asam amino tyramine dalam darah.
Karena asam amino tyramine yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan
peningkatan tekanan darah. Sehingga, mengonsumsi makanan yang mengandung
kadar tyramine tinggi, seperti cokelat, dapat mengganggu kerja obat ini. Selain
cokelat, makanan lain yang tinggi tyramine adalah daging fermentasi, seperti
pepperoni, sosis, dan ham.
DAFTAR PUSTAKA

https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/interaksi-
obat-dan-makanan/

https://media.neliti.com/media/publications/223482-
hubungan-sanitasi-lingkungan-morbiditas.pdf

Anda mungkin juga menyukai