net/publication/326518651
CITATIONS READS
13 13,455
1 author:
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by M Chairul Basrun Umanailo on 20 July 2018.
Penulis:
M. CHAIRUL BASRUN UMANAILO, S.Sos.,M.Si.
i
BUKU AJAR
Ilmu Sosial Budaya Dasar
Penulis
M. Chairul Basrun Umanailo, S.Sos.,M.Si
Judul Buku : Ilmu Sosial Budaya Dasar
Nama : M. Chairul Basrun Umanailo, S.Sos.,M.Si
NIPS : 137 030 233
Program Studi : Ilmu Hukum
Fakultas : Hukum
Universitas : Iqra Buru
Alamat e-mail : chairulbasrun@gmail.com
Penerbit
FAM PUBLISHING
ISBN
978-602-335-212-8
ii
Kata Pengantar
iii
Tulisan yang sederhana, coba ditampilkan dengan
penulisan.
iv
Melalui kajian-kajian dalam buku ini, sekiranya ada
v
Daftar Isi
Sampul …………………………………….....…..............................................i
Identitas Buku ………………………………………………..……….......……ii
Kata Pengantar ……………............…………………………………….......iii
Daftar Isi ………………………………….................………………….….........v
Glosarium……………………………………………………….…………..…….vi
Bahan Pelajaran I
Pemahaman Dasar Tentang Ilmu Sosial Budaya Dasar.........1
Bahan Pelajaran II Manusia Sebagai Mahkluk
Berbudaya, Beretika, dan Berestetika .......................................14
Bahan Pelajaran III Hakikat Manusia Sebagai
Individu dan Mahkluk
Sosial........……...........................................32
Bahan Pelajaran IV
Konsep-konsep Hubungan Antara Manusia dan
Pandangan Hidup
.............................................................................47
Bahan Pelajaran V Dinamika Peradaban Global.................61
Bahan Pelajaran VI Hubungan Antar Manusia....................76
Bahan Pelajaran VII
Keragaman Dalam Dinamika Sosial Budaya .............................93
Bahan Pelajaran VIII Startifikasi dan Difrensiasi
Dalam Kehidupan Sosial.................…….……..................…..........101
Bahan Pelajaran IX Fungsi Nilai, Moral, Keadilan, Ketertiban
dan Kesejahteraan Masyarakat.………….............120
vi
Bahan Pelajaran X Sains Teknologi dan Dampak
Pemanfaatan Teknologi di Indonesia..........…………..............130
Bahan Pelajaran XI Hakikat dan Makna
Lingkungan Bagi Kesejahteraan.........................................…....146
Bahan Pelajaran XII Manusia Dalam
Mengkonstruksi Realitas Sosial Budaya.………......................157
Bahan Pelajaran XII Konteks dan Subtansif
Budaya Lokal (Pulau Buru.…...............................….......…...........169
Daftar Pustaka ….......................................…………..….….............179
vii
Glosarium
Dehumanisasi Penghilangan harkat manusia
Dualisme Keadaan bermuka dua, yaitu satu sama lain
saling bertentangan atau tidak sejalan
Fragmentasi Tindakan terpecah atau sesuatu
terfragmentasi; disintegrasi.
Genotype Istilah yang dipakai untuk menyatakan
keadaan genetik dari suatu individu atau
sekumpulan individu populasi
Fenotipe Suatu karakteristik (baik struktural,
biokimiawi, fisiologis, dan perilaku) yang dapat
diamati dari suatu organisme yang diatur oleh
genotipe dan lingkungan serta interaksi
keduanya
Glamour Mewah yang berlebihan. Mahal juga yang
berlebihan
Transcendental Menonjolkan hal-hal yang bersifat kerohanian
Idealisme Kualitas atau keadaan yang ideal
Individualisasi Tindakan individualistis; keadaan yang
individual; individuasi
Individualisme Paham yg menganggap manusia secara
pribadi perlu diperhatikan (kesanggupan dan
kebu-tuhannya tidak boleh disamaratakan);
(2) paham yg meng-hendaki kebebasan
berbuat dan menganut suatu kepercayaan
bagi setiap orang; paham yg mementingkan
hak per-seorangan di samping kepentingan
masyarakat atau negara; (3) paham yg
menganggap diri sendiri (kepribadian) lebih
penting dp orang lain
Individualitas Keadaan atau sifat khusus sbg individu; (2)
ciri-ciri yg dimiliki seseorang yg
membedakannya dr orang lain; watak
kepribadian
Interdisipliner
Monodualis Sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Moralitas Sopan santun, segala sesuatu yg berhubungan
dng etiket atau adat sopan santun
Multidisipliner Berkaitan dng berbagai ilmu pengetahuan:
bidang forensik merupakan suatu telaah
Natur Alam semesta dan segala yg diciptakan oleh
Tuhan; alam beserta isinya
Norma Aturan atau ketentuan yg mengikat warga
kelompok dl masyarakat, dipakai sbg
viii
panduan, tatanan, dan pengendali tingkah
laku yg sesuai dan berterima: setiap warga
masyarakat harus menaati -- yg berlaku;
Oriented
Perspektif Bagaimana benda terlihat di mata berdasarkan
atribut spasial ... dalam memilih opini,
kepercayaan, dan lain-lain
Realisme Paham atau ajaran yg selalu bertolak dr
kenyataan; (2) aliran kesenian yg berusaha
melukiskan (menceritakan sesuatu
sebagaimana kenyataannya)
Sosialisme
ix
BAHAN PEMBELAJARAN I
Pemahaman Dasar Tentang Ilmu Sosial
Budaya Dasar
A. Pendahuluan
Masalah budaya adalah segala sistem atau tata
dilakukan.
3
member wawasan akan pentingnya pendekatan sosial
4
B. Uraiaan Bahan Pembelajaran
Defenisi Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar
dan budaya.
dan budaya.
cenderung berubah-ubah.
diberi arti.
berikut:
9
Manfaat Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar
dan lingkungannya”.
dalam berkomunikasi.
12
Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar
pokok ialah
budaya.
kehidupan sehari-hari:
lingkungannya.
13
2. Keberanian moral untuk mempertahankan
dapat dibenarkan.
14
C. Penutup
Ilmu sosial budaya dasar merupakan sebagai
15
2. Memberikan dasar-dasar nilai estetika, etika,
masyarakat
baik
pendidikan
(Basic, 2014).
17
Latihan
dasar?
dasar?
18
BAHAN PEMBELAJARAN II
Manusia Sebagai Mahkluk Berbudaya,
Beretika, Dan Berestetika
A. Pendahuluan
Hakikat manusia harus dipandang secara utuh,
baiknya.
19
keyakinan, status sosial ekonomi, asal usul dan
sebagainya.
oleh akal.
20
- Drs. H. Burhanudin Salam berpendapat bahwa
profesi.
manusia.
22
B. Uraiaan Bahan Pembelajaran
Filsafat Dan Hakikat Manusia
23
tanah lalu diuraikan oleh benda renik hinggga
menikmati hidupnya.
24
Hal ini dapat kita perhatikan dalam kehidupan
ibadah.
perkembangan jiwanya.
berkembang.
27
bertanya, bahkan ia mempertanyakan dirinya sendiri,
sebagainya.
tentang manusia.
dan perbuatannya.
32
Manusia pada dasarnya hidup sebagai makhluk
kemasyarakatan.
sesuatu
penilaian moral.
manusia.
1987: 2).
betindak begitu.
seperti seni tari, seni rupa, seni pahat, seni suara, seni
36
suara atupun seni drama. Namun menyangkut tentang
makhluk sosial.
37
African Origin model menekankan adanya replacement
dari populasi yang bermigrasi dari Afrika terhadap
Pleistosin.
modern.
1993).
lama.
40
C. Penutup
Manusia disebut sebagai makhluk yang berbudaya
dan beretika tidak lain adalah makhluk yang senantiasa
mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan
kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup
manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil,
maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan
kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak
menyandang gelar manusia berbudaya.
Manusia juga akan mulai berpikir tentang
bagaimana caranya menggunakan hewan atau binatang
untuk lebih memudahkan kerja manusia dan menambah
hasil usahannya dalam kaitannya untuk pemenuhan
kebutuhan hidup sehari-hari.
Manusia sangat mempunyai hasrat yang tinggi
apabila dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain.
Hasrat untuk selalu menambah hasil usahanya guna
mempermudah lagi perjuangan hidupnya menimbulkan
perekonomian dalam lingkungan kerja sama yang
teratur. Hasrat disertai rasa keindahan menimbulkan
kesenian. Hasrat akan mengatur kedudukannya dalam
alam sekitarnya, dalam menghadapai tenaga-tenaga
alam yang beraneka ragam bentuknya dan gaib,
menimbulkan kepercayaan dan keagamaan. Hasrat
manusia yang selalu ingin tahu tentang segala sesuatu
disekitarnya menimbulkan ilmu pengetahuan.
41
Latihan
modern?
42
BAHAN PEMBELAJARAN III
Hakikat Manusia Sebagai Individu Dan
Mahkluk Sosial, Dinamika Dan Dilema
Interaksi Sosial
A. Pendahuluan
Unsur-unsur hakikat manusia terdiri darihal-hal
berikut :
menang.
45
B. Uraiaan Bahan Pembelajaran
Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Individu Dan
Sosial
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur
lingkungan.
orang lain
46
4. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup
di tengah-tengah manusia
karena:
sosial
sering berinteraksi.
48
Individu dalam tingkah laku menurut pola
individualitasnya
3. Mempengaruhi masyarakat
sosial.
pandangan nativistik.
sebelumnya.
manusia, misalnya;
minum
yaitu:
di sekelilingnya
alam sekelilingnya
51
Peranan Manusia Sebagai Makhluk Individu Dan
Sosial
Sebagai mahkluk individu manusia berperan untuk
52
Dinamika Interaksi Sosial
1. Faktor imitasi
2. Faktor sugesti
3. Faktor identifikasi
4. Faktor simpati
akulturasi.
pertikaian
kebutuhan dirinya.
53
Sebagai makhluk individu manusai berperan untuk
martabatnya
sebagai manusia
dapat dipaksa
berikut :
seorang diri
berikut :
kelompok
Max Weber.
56
potret dirinya atau seseorang berdiam diri di
dan asimilasi
kontravensi.
akomodasi
57
misalnya pembedaan ciri-ciri biologis, sosial,
berlangsung positif.
tingkat dalam
ciri:
58
- didasarkan kepada kebutuhan yang nyata
- memperhatikan efektifitas
- memperhatikan efisiensi
mental
diutamakan.
1. Pandangan Individualisme
berikut :
59
a. Penjaminan hak milik perorangan,yaitu hak
sosial
kepentingannya masing-masing
2. Pandangan sosialisme
berada.
60
C. Penutup
Status atau kedudukan sosial adalah tempat, posisi
sekelompok orang.
sosial berlangsung
62
Latihan
Masyarakat?
Sosial?
63
BAHAN PEMBELAJARAN IV
Konsep-Konsep Hubungan Antara Manusia
Dan Pandangan Hidup
A. Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari, individu selalu
64
Keragaman hubungan sosial dalam suatu
2012).
65
B. Uraian Bahan Pembelajaran
Konsep Manusia Indonesia
unpredictable (setneg.go.id).
Membicarakan manusia Indonesia berarti
66
Manusia Indonesia yang diinginkan adalah manusia
pendidikan.
Koentjaraningrat.
baka.
bangsa lain.
69
Koentjaraningrat, mengakui akan pengaruh
(Lubis, 1992).
70
Jika suatu bangsa tidak mempunyai pandangan
mewujudkannya.
mental.
9).
kebenarannya.
2001: 67.)
73
mengubah atau memperbaiki individu yang lain, atau
sebaliknya.
interaksi sosial.
2012).
75
Model pertama; adalah pemikiran yang berkaitan
sosialnya.
sendiri.
76
Selanjutnya hasil pemikiran manusia model
kolektif masyarakatnya.
thought style.
Idealisme dan Realisme, pertama, adalah suatu
suatu benda dari bendanya itu sendiri (Ali Saifullah, tt; 81-
82).
79
C. Penutup
Manusia memandang dan menyikapi apa yang
kehidupan dunia.
80
Latihan
manusia?
masyarakat?
bermasyarakat?
81
BAHAN PEMBELAJARAN V
Dinamika Peradaban Global
A. Pendahuluan
Peradaban memiliki kaitan yang erat dengan
memenuhi kebutuhannya.
82
Pembahasan tentang manusia sangat beragam dan
kehidupannya.
pengontrol.
manusia.
85
B. Uraian Bahan Pembelajaran
Manusia Sebagai Mahkluk Beradab Dan
Masyarakat Adab
Peradaban tidak hanya menunjuk pada hasil-hasil
86
mentri malaysia) yang pertama kali memperkenalkan
lain :
masyarakat.
berati peradaban
masyarakat beradab.
88
Evolusi Budaya Dan Wujud Peradaban Dalam
Kehidupan Sosial Budaya
Kebudayaan itu telah mengalami proses
pohom.
2. Bahasa
prasejah, yaitu
89
a. Pendekatan berdasarkan hasil teknologi,
terdiri atas :
Epipaleolitik).
90
Sedangkan untuk sejarah kebudayaan di Indonesia,
amerika.
seperti jagung.
solar).
93
Ketiga, baik karena tekanan International Monetary Fund
(Winarno, 2013).
hidupnya.
diperbaharui
transportasi.
96
C. Penutup
Globalisai sebagai fenomena abad sekarang
peradaban lain.
berikut.
97
2. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi
sebagai berikut.
suatu bangsa.
membesar.
nilai-nilai masyrakat.
98
1. Sebagai bangsa menyambutpositif globalisasi
perkembangan teknologi.
99
Latihan
peradaban?
100
BAHAN PEMBELAJARAN VI
Hubungan Antar Manusia
A. Pendahuluan
Manusia adalah makhluk individu yang tidak dapat
yang lain.
101
· Stabil, hubungan paling tidak ada lamanya
waktu yang berarti (bisa minggu, bulan dan
tahun).
· Tujuan yang dibagi, beberapa tujuan bersifat
umum bagi semua anggota.
· Struktur, fungsi tiap anggota harus memiliki
1. Kontak Sosial
kontak sosial.
103
a. Kontak sosial primer; kontak sosial yang
menari.
individu
sosialisasi.
104
b. Kontak sosial antar individu dengan
kelompok
kelompok
dan lainnya.
2. Komunikasi
105
Dalam komunikasi kemungkinan sekali terjadi
a. Kerjasama
yaitu:
bersangkutan.
109
beberapa tujuan bersama maka sifatnya
adalah kooperatif.
sebaliknya.
b. Akomodasi
mencapai kestabilan.
juga.
penyelesaian konflik
pihak ketiga.
untuk mendamaikan.
sebagainya
pun berakhir
menerimanya.
c. Asimilasi
memperhatikan kepentingan-kepentingan
masing kelompok.
d. Akulturasi
sendiri.
memberi kenyamanan.
konflik.
a. Persaingan (competition)
yaitu:
umum.
b. Kontravensi (contravention)
pertikaian.
mempertajam perbedaan-perbedaan
lain:
120
1) Perbedaan antar orang-perorangan;
seperti perbedaan pendirian, ideologi,
kepentingan, dan lain-lain
2) Perbedaan kebudayaan; misalnya
pertentangan yang terjadi antara suku
yang satu dengan suku yang lain, yang
masing-masing memiliki budaya berbeda
3) Bentrokan kepentingan; misalnya
bentrokan kepentingan antara direktur
dan staf bawahannya, di satu sisi staf
bawahannya perlu honor yang layak,
sedangkan di sisi lain direktur mengalami
krisis keuangan untuk mengembangkan
usahanya
4) Perubahan-perubahan sosial; perubahan
sosial yang terlalu cepat juga bisa
menimbulkan goncangan dalam sendi-
sendi kehidupan masyarakat, baik yang
menyangkut tatanan strukturnya maupun
tatanan nilai dan norma. Goncangan-
goncangan tersebut pada akhirnya juga
bisa mendorong terjadinya pertikaian
antargolongan. Misalnya, pertikaian antara
kelompok yang pro reformasi dengan
kelompok yang pro status quo ketika
terjadi perubahan di Indonesia.
121
C. Penutup
Interaksi sosial dapat diberi pengertian sebagai
sepakbola.
pertemuan.
3) terjadi komunikasi
124
BAHAN PEMBELAJARAN VII
Keragaman Dalam Dinamika Sosial Budaya
A. Pendahuluan
125
menimbulkan masalah yang mengancam disintegrasi
mengintegrasikan masyarakat.
126
B. Uraian Bahan Pembelajaran
Makna Keragaman
identitas nasional.
127
dituangkan dalam penjelasan pasal 32 UUD 45 yang
berbunyi.
129
dan (5) Islam (pengaruh masuknya pedagang-
disebut society.
130
hubungan sosial. Mereka mempunyai kesamaan budaya,
kesamaan.
132
C. Penutup
Seperti yang kita tahu, di Indonesia, terdapat
Etnosentrime.
134
Latihan
budaya?
budaya di Indonesia?
Society)?
135
BAHAN PEMBELAJARAN VIII
Stratifikasi Dan Diferensiasi
Dalam Kehidupan Sosial
A. Pendahuluan
Stratifikasi sosial adalah sebuah konsep yang
(komunitas).
136
Simbol-simbol tersebut misalnya, kekayaan,
137
sosial, yang berakar dari kondisi ekonomi suatu
masyarakat.
139
Misalnya, pemilikan tanah (rumah, pekarangan atau
occupational prestige
income or wealth
local community
140
Pengertian masyarakat terbentuk oleh sekumpulan
beda, meliputi :
lainnya.
3. Jenis Kelamin
4. Klan (Clan)
5. Suku Bangsa
142
B. Uraian Bahan Pembelajaran
Individu Dan Masyarakat
sikapnya.
144
Pengertian Masyarakat Dan Cirinya
lingkungan.
lainnya :
efisien.
146
3. Komunitas bersifat homogeny
masyarakat paguyuban.
dirasakan.
dunia sekitarnya.
berikut.
masyarakat kaya
metropolitan.
masyarakat jahiliah.
148
9. Menurut jenis kelamin yang dibedakan antara
57-58)
menyatakan kehendaknya.
seorang anggota.
149
7. Di dalam komunitas dimungkinkan adanya
yang berkepentingan
managing conflict
sepakbola.
3) terjadi komunikasi
berlangsung positif.
tingkat dalam
152
Sehubungan dengan hal ini, perlu diidentifikasi
ciri:
2. memperhatikan efektifitas
3. memperhatikan efisiensi
mental
153
Stratifikasi Sosial Dalam Kehidupan Masyarakat
berkedudukan rendah.
sebagainya.
154
Dalam hubungannya dengan tindakan dan
sebagainya.
siswanya.
156
yang disebabkan oleh adanya perbedaan kepentingan di
kepentingannya berbeda.
158
C. Penutup
Munculnya stratifikasi sosial dalam masyarakat
masyarakat.
159
menjadi bagian-bagiannya. Namun tidak selamanya
masyarakat majemuk mempunyai dampak negatif.
Struktur masyarakat yang majemuk tentunya memiliki
khazanah budaya yang kaya.
Selanjutnya, kondisi ini menyebabkan masyarakat
seolah-olah terkotak-kotak. Situasi ini mendorong
munculnya sikap primordialisme. Istilah primordialisme
menggambarkan adanya ikatan-ikatan seseorang dalam
kehidupan sosial dengan hal-hal yang dibawa sejak awal
kelahirannya, misalnya kesukubangsaan, kedaerahan, ras,
dan lain-lain.
Dari sikap primordialisme memunculkan sikap
etnosentrisme. Sikap etnosentrisme merupakan sikap
yang memandang budaya orang lain dari kacamata
budaya sendiri akibatnya dapat memunculkan sebuah
konflik sosial.
Dampak sistem stratifikasi sosial menjadikan
struktur masyarakat memiliki kesenjangan sosial. Hal ini
dikarenakan dalam sistem stratifikasi memuat lapisan-
lapisan sosial masyarakat yang berdasarkan tinggi
rendahnya kedudukan. Karenanya di dalam masyarakat
terdapat penggolongan secara vertikal, yaitu kelompok
masyarakat yang lebih tinggi atau lebih rendah apabila
dibandingkan dengan kelompok lain. Perbedaan ini
sering kali memunculkan sikap penindasan terhadap
kelompok lainnya.
160
Latihan
161
BAHAN PEMBELAJARAN IX
Fungsi Nilai, Moral, Keadilan, Ketertiban
Dan Kesejahteraan Masyarakat
A. Pendahuluan
Kehidupan masyarakat akan teratur, baik, dan
unsur moral.
162
yang memiliki nilai. Moral, norma, dan nilai-nilai dapat
163
B. Uraian Bahan Pembelajaran
Fungsi Dan Perwujudan Nilai dan Moral
Apabila tindakan dan interaksi di antara para warga
problema sosial.
164
masyarakat ataukah merupakan tindakan yang
dan orang lain, hak dan kewajiban. Relasi diri dan orang
reciprocity.
Moralitas pada hakekatnya merupakan
166
Keadilan, Ketertiban, Dan Kesejahteraan
rasio.
dilakukannya,
dibuatnya,
kita,
167
4) keadilan konvensional, yaitu seseorang yang
tersebut.
168
Dengan terhimpunnya semua syarat itu, himpunan
169
secara sama rata kepada semua orang adalah keadilan
buruk.
172
C. Penutup
173
menghasilkan perilaku-perilaku yang benar dalam
ekonomi.
174
Latihan
dan ketertiban?
175
BAHAN PEMBELAJARAN X
Sains, Teknologi Dan Dampak Pemanfaatan
Teknologi Di Indonesia
A. Pendahuluan
Dalam kehidupan bermasyarakat, sering kali kita
176
kealaman (natural science). Bunge mendefenisikan
penelitian ilmiah.
177
pemindahan informasi antar media (Buletin pos dan
telekomunikasi, 2013:335-334).
178
B. Uraian Bahan Pembelajaran
Teknologi Bagi Manusia
Manusia pada awalnya tidak mengenal konsep
percikan api.
179
makna harfiah tersebut, teknologi dalam bahasa Yunani
(Martono, 2012:276).
180
teknologi itu adalah metode sistematis untuk mencapai
2012:277-278).
182
Pada satu sisi, perkembangan dunia IPTEK yang
ningrum, 2012:171).
184
Selain teknologi dalam bidang pertanian, teknologi
teknologi.
186
dan semakin besarnya peranan individu dalam tingkah
rohani.
muda.
lernya.
192
Telah banyak kasus terjadi akibat dari pertemanan
sosial.
(realitas sosial).
194
C. Penutup
terancam eksistensinya.
196
Latihan
kemajuan teknologi?
Indonesia?
197
BAHAN PEMBELAJARAN XI
Hakikat Dan Makna Lingkungan
Bagi Kesejahteraan
A. Pendahuluan
Masyarakat dan lingkungan adalah sesuatu yang
cengkeraman alam.
198
alam kepadanya. Manusia mengatasi ketergantungan
(Bertens 1983:189-190).
(Bertens 1983:191).
199
Hal ini adalah ciri khas yang menonjol dalam
(Bertens 1983:193).
200
B. Uraian Bahan Pembelajaran
Makna Lingkungan Bagi Manusia
global.
201
Di Indonesia segala kekayaan alam termasuk tanah,
setelah Konstitusi.
alam.
komprehensif.
2001:11).
205
justru menawarkan kredit ternak dengan bunga yang
rendah.
2005:76).
sosial ekonomi.
2001).
209
C. Penutup
211
Latihan
kesejahteraan?
212
BAHAN PEMBELAJARAN XII
Manusia Dalam Mengkonstruksi
Realitas Sosial Budaya
A. Pendahuluan
Pada masyarakat Indonesia secara nasional,
berbentuk komuniti.
213
dengan aturannya masing-masing yaitu pemerintah dan
sama.
tidak baik).
(Suparlan, 1982:9).
tindakannya.
waktu.
216
B. Uraian Bahan Pembelajaran
Konsep Dan Pengertian Konstruksi Sosial
Bungin, 2008:13).
217
Dalam aliran filsafat, gagasan konstruktivisme telah
ergo sum’ atau ‘saya berfikir karena itu saya ada’ (Tom
Sorell dalam Bungin, 2008:13).
sendiri.
saling membutuhkan.
manusia.
saling bersaing.
panjang.
aparat di dalamnya.
(Tilaar, 2002:223)
dengan pendidikan.
perbaikan masyarakat.
2005:5).
224
C. Penutup
bersifat adaptif.
Blau, membagi dua tipe dasar dari fakta sosial yaitu : (1)
226
Latihan
Indonesia?
227
BAHAN PEMBELAJARAN XIII
Konsteks Dan Subtansif Budaya Lokal
A. Pendahuluan
Pada dasarnya budaya memiliki nilai-nilai yang
senantiasa diwariskan, ditafsirkan dan dilaksanakan
seiring dengan proses perubahan sosial kemasyarakatan.
Pelaksanaan nilai-nilai budaya merupakan bukti legitimasi
masyarakat terhadap budaya. Eksistensi budaya dan
keragaman nilai-nilai luhur kebudayaan yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia merupakan sarana dalam membangun
karakter warga negara, baik yang berhubungan dengan
karakter privat maupun karakter publik.
Menurut Geertz (1992:5) kebudayaan adalah ‘pola
dari pengertian-pengertian atau makna yang terjalin
secara menyeluruh dalam simbol-simbol yang
ditransmisikan secara historis, suatu sistem mengenai
konsepsi-konsepsi yang diwariskan dalam bentuk-bentuk
simbolik yang dengan cara tersebut manusia
berkomunikasi, melestarikan dan mengembangkan
pengetahuan dan sikap mereka terhadap kehidupan’.
Pendapat ini menekankan bahwa kebudayaan
merupakan hasil karya manusia yang dapat
mengembangkan sikap mereka terhadap kehidupan dan
diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya
melalui proses komunikasi dan belajar agar generasi
yang diwariskan memiliki karakter yang tangguh dalam
menjalankan kehidupan.
228
Theodorson dalam Pelly (1994) mengemukakan
bahwa nilai merupakan sesuatu yang abstrak, yang
dijadikan pedoman serta prinsip-prinsip umum dalam
bertindak dan bertingkah laku. Keterikatan orang atau
kelompok terhadap nilai menurut Theodorson relatif
sangat kuat dan bahkan bersifat emosional. Oleh sebab
itu, nilai dapat dilihat sebagai tujuan kehidupan manusia
itu sendiri.
Kluckhohn dalam Pelly (1994) mengemukakan
bahwa nilai budaya merupakan sebuah konsep
beruanglingkup luas yang hidup dalam alam fikiran
sebahagian besar warga suatu masyarakat, mengenai
apa yang paling berharga dalam hidup. Rangkaian
konsep itu satu sama lain saling berkaitan dan
merupakan sebuah sistem nilai-nilai budaya.
Buru merupakan salah satu suku yang berada di
Maluku dan Buru adalah pulau terbesar kedua setelah
pulau Seram. Pulau Buru sendiri dikenal juga dengan
nama Bupolo yang merupakan nama asli pulau Buru
yang memiliki arti Dampolot artinya penuh pecek dan
rawa. Istilah Bumi Lalen juga dipakai untuk menamakan
Pulau Buru khususnya di dataran Danau Rana dan
Gunung Date yang merupakan tempat keramat bagi
masyarakat setempat karena dipercaya di tempat inilah
nenek moyang mereka berasal.
229
B. Uraian Bahan Pembelajaran
Perkembangan Budaya Lokal (Pulau Buru)
orang Buru.
Bumi Lalen.
Dan hal ini membuat mereka merasa bangga
Lisela.
233
bahasa; (v) kesenian; (vi) sistem mata pencaharian hidup;
sebagainya.
234
Bertolak dari penjelasan di atas, orang-orang Buru
nenek moyang.
sebagainya.
238
C. Penutup
239
Latihan
penyelenggaraan perkawinan?
240
Daftar Pustaka
Abdullah, Ambo Enre. 2005. Pendidikan di Era Otonomi
Daerah. Gagasan dan Pengalaman. Pustaka Ilmu
Yogyakarta.
Abdullah, Burlinan. 2000. Ragam Perilaku Manusia Menurut
Al-Qur’an, PT Kuala Musi Raharja, Palembang.
Abdullah, Taufik & Der Leeden , A. C. Van. 1986. Durkheim
dan Pengantar Sosiologi Moralitas. Yayasan
Obor Indonesia. Jakarta.
Adib, Mohammad. 2011. Filsafat ilmu: onto-logi,
epistemologi, aksiologi, dan logika ilmu pengetahuan.
Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Al-‘Ulum. 2012 Pola Pikir Dan Pendidikan Minnah El widdah.
Vol. 1.
Ali, Mohammad Daud. 1998. Pendidikan Agama Islam. PT
Raja Grafindo Persada. Jakarta
Assegaf, Abd.Rachman. 2005. Studi Islam Kontekstual, Gama
Media, Yokyakarta.
Asy’arie, Musya. 1992. Manusia Pembentuk Kebudayaan
dalam Al-Qur’an. Lembaga Studi Filsafat Islam.
Bachtiar, Amsal. 2012. Filsafat ilmu edisi revisi. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Basic Cultural and Social Science. 2014. Jurusan Sistem
Informasi STIKOM Binaniaga. Bogor.
Basyir, Ahmad Azhar. 1984. Falsafah Ibadah Dalam Islam.
Perpustakaan Pusat UII. Yokyakarta.
241
Beilharz, Peter. 2002. Teori-Teori Sosial, Observasi Kritis
Terhadap para Filosof Terkemuka. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta.
Bertens, K. 1983. Filsafat Barat Abad XX. Inggris-Jerman.
Gramedia. Jakarta.
Bertens, K. 2000. Etika. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Bräuer, G. 1984. The Afro-Europeans Sapiens-Hypothesis
and Hominid Evolution in Asian During the Late
Middle and Upper Pleistocene, dalam (P. Andrews & J.
Franzen, eds.) Cour. Forsch. Inst. Senckenberg. Vol 69
The early Evolution of Man with Spezial Emphasis on
Southeast Asia and Africa. Frankfurt.
------, G. 1992. The Origins of Modern Asians: The Evolution
and Dispersal of Modern Human in Asia Hokusen Sha
publishing Co.
-------, G; M. Collard; C. Stringer, 2004. On the Reliability of
Recent Test of the Out of Af rica Hypothesis for
Modern Human Origins . The anatomical record Part
A vol. 279A.
Brown, P., 1999. The first modern in East Asian? Kyoto:
International Research Center of Japanese Studies,).
Bucaille, Maurice. 1992. Asal Usul Manusia Menurut Bibel Al-
qur’an Sains. Mizan. Bandung.
Buhal. 2000. Visi Iptek memasuki milenium III. UI Press.
Jakarta.
Buletin Pos dan Telekomunikasi. 2013. Vol.11 No. 4
Desember.
242
Cann, L. R., Stoneking, M. & Wilson, A.C., 1987.
Mitochondrial DNA and Human Evolution. Nature 235.
-----, R. L., Richards, O., Lum, K., 1994. Our One Lucky
Mother, dalam (Nitecki & Nitecki, eds.) Origin of
Anatomically Modern Humans.
Cassirer, Ernst. Diindonesiakan oleh Alois A. Nugroho. 1990.
Manusia dan Kebudayaan: Sebuah Esei tentang
Manusia. Penerbit PT Gramedia. Jakarta
Cornelis Lay. 2007. Nilai Strategis Isu Lingkungan dalam
Politik Indonesia, Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Volume 1,1, Nomor 2, November.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1984/1985. Materi
Dasar Pendidikan Program Akta Mengajar V.
Universitas Terbuka Depdikbud. Jakarta.
der Wij, P.A., van. 1991. Filsuf-filsuf Besar tentang Manusia.
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Dickens, Peter. 1996. Reconstructing Nature. Routledge.
London.
Dirto Hadisusanto. 1995. Pengantar Ilmu Pendidikan.:
Penerbit Fakultas Ilmu Pendidikan Institut Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Yogyakarta. Yogyakarta.
Drijarkara, N. 1969. Filsafat Manusia. Penerbit yayasan
Kanisius. Jogjakarta.
Dwi Heru Sukoco. 1991. Profesi Pekerja Sosial. STKS Press.
Bandung
Dwiningrum, S. I. A. 2012. Ilmu sosial & budaya dasar. UNY
Press. Yogyakarta.
243
Effendi, Ridwan. 2007. Panduan Kuliah Pendidikan
Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi. CV. Yasindo
Multi Aspek. Bandung.
Fitzpatrick, Tony. 2001. Welfare Theory: An Introduction.
Palgrave. New York.
Frayer, D.W., Wolpoff, M., Thorne, A., Smith, F., Pope, G.,
1993. Theories of modern human origins: The
Paleontological Test. Am. Anthropologist 95.
Groves, C. P., 1989. A Regional Approach to The Problem of
the Origin of Modern Humans in Australasia, Ediburgh
University Press.
Hanihara, T., 2000. Frontal and Facial Flatness of Major
Human Populations. Am. J. Phys. Anthrop.
Harrison, Lawrence E. & Samuel P. Huntington (ed.). 2000.
Culture Matters. How Values Shape Human Progress.
Basic Books. New York.
Hasan, Muhammad Tholchah, 2004. Dinamika Kehidupan
Religius, Listafariska Putra, Jakarta
Henry, Nelson B. (Ed.), 1962. Philosophies of Education,
Chicago, University Of Chicago Press, Cet. XVII
Hidayat, Komarudin. 2008. The Wisdom of Life, Menjawab
Kegelisahan Hidup dan Agama. Kompas. Jakarta.
Horai, S., Hayasaka, K., Kondo, R., Tsugane, K., Takahata, N.,
1995. Recent African Origin of Modern Humans
Revealed by Complete Sequences of Homin oid
Mitochondrials DNAs. Proc. Natl. Acad. Sci. USA.
244
Kamminga, J & Wright, R., 1988. The Upper Cave at
Zhoukoudian and the Origins of the Mongoloids. J.
Hum. Evol. (17).
Koentjaraningrat. 2004. Kebudayaan, Mentalitas. dan
Pembangunan. Gramedia Jakarta.
Koesbardiati, T., 2001. On the Relevance of the Regional
Continuity Features of the Face in East Asia.
Krings, M., Geisert, H., Schmitz, R., Kranitzky, H., Pääbo, S.,
1999. DANN Sequence of the Mitochondrial
Hypervariable Region II from the Neandertal Type
Specimen. Proc. Natl. Acad. Scie. USA.
-----, M., Stone, A., Schmitz, R., Kranitzky, H., Stoneking, M.,
Pääbo, S., 1997. Neanderthal DNA Sequences and the
Origin of Modern Human. Cell 90.
Lahr, M. dan R. Foley, 2004. Human Evoluti on Writ Small.
Nature, vol. 431, 28 Oktober.
------,M.M., 1996. The Evolution of Human Diversity.
Cambridge University Press. Cambridge.
Leahy, Louis. 1989. Manusia Sebuah Misteri: Sintesis Filosofis
tentang Makhluk Paradoksal. Penerbit PT Gramedia.
Jakarta.
Levine, David P and Abu Turab Rizvi. 2005, Paverty Work
Freedom; Political Economy and the Moral Order ,
Cambridge University Press, Cambridge.
Loekman Soetrisno. 1986. Konsep Manusia dalam Sosiologi
dalam Mencari Konsep Manusia Indonesia Sebuah
Bunga Rampai. Erlangga. Jakarta.
245
Lubis, Muchtar. 1992. Budaya, Masyarakat, Dan Manusia
Indonesia. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.
Martono, Nanang. 2012. Sosiologi perubahan sosial:
perspektif klasik, modern, postmodern, dan
postkolonial. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Meinita, Hanna. (Diambil pada tanggal 1 Februari 2013).
Mahasiswa tak bisa hidup tanpa smartphone. kampus.
okezone.com
Morwood, M.J. et al., 2005. Further Evidence for Small -
Bodied Hominins from the Late Pleistocene of Flores,
Indonesia. Nature, vol. 437, 13 Oktober.
Mukaddimah Vol. 19, No. 1, 2013, 43 Problem Nilai,
Moral, Dan Hukum Dalam Masyarakat Dan Negara
Muthahhari, Murtadha, 1992. Perspetif Tentang Manusia dan
Agama, Mizan, Bandung,
Myazinda. 2008. Kelompok Sosial dan Kehidupan
Masyarakat. indososiology.blogspot.com (diakses 12
Oktober 2008).
Nei, M., 1995. Genetic Support for the Out -of-Africa Theory
of Human Evolution. Proc. Natl. Acad. Sci. 92.
Page, Charles H., R.M. Macler, 1961. An Introductory
analysis, Macmillan & Co.Ltd., London.
Parson, Talcott. 1951. The Social System. The Free Press.
New York.
Pelly, Usman & Asih Menanti. 1994. Teori-Teori Sosial
Budaya. Dirjen Dikti Depdiknas. Jakarta.
246
Piedade, Joao Inocencio. 1986. “Problematika Manusia
dalam Antropologi Filsafat” dalam Basis. Ediisi
Oktober-1986-XXXV-10.
Pratiwi, Poerwanti Hadi. 2012. Prodi Pendidikan Sosiologi
FIS UNY
Rahardjo, Satjipto. 1986. Gambaran Tentang Manusia dari
Sudut Sosiologi dalam Mencari Konsep Manusia
Indonesia Sebuah Bunga Rampai. Erlangga. Jakarta.
Ramadhan K.H. (Penyunting). 1995. Muchtar Lubis Bicara
Lurus, Menjawab Pertanyaan Wartawan. Yayasan
Obor Indonesia. Jakarta.
Rini K. (Diambil pada tanggal 1 Februari 2013). Survei: tak
bisa hidup tanpa internet. www.tempo.co
Ritzer, George & Douglas J. Goodman. 2004. Teori Sosiologi
Modern. Kencana. Jakarta.
Rudito, Bambang. 2004. Metode dan Teknik Pengelolaan
Community Development. ICSD. Jakarta.
Saifullah, Ali HA. Antar Filsafat dan Pendidikan. Usaha
Nasional. Surabaya
Salam, Burhanudin., 1997. Etika Sosial:Asas Moral dalam
Kehidupan Manusia. PT Rineka Cipta. Jakarta.
Sastrapratedja, M. 1982. Manusia Multi Dimensional: Sebuah
Renungan Filsafat. Penerbit PT Gramedia. Jakarta.
Semma, Mansyur. 2008. Negara dan Korupsi. Yayasan Obor
Indonesia. Jakarta
Shihab, M.Qurasih, 1996. Wawasan al-Qur’an. Mizan.
Bandung.
247
Singgih, Doddy Sumbodo. 2010. Prosedur Analisis Stratifikasi
Sosial Dalam Perspektif Sosiologi
Smith, F.H., Simek, J. & Harril, M., 1989. Geographic Variation
in Supraorbital Orus Reduction During the Late
Pleistocene c. 80000-15000. Edinburgh University
Press.
Soekanto, Soerjono. (1990). Sosiologi suatu pengantar: edisi
baru keempat. Rajawali Pers. Jakarta.
----------, Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. PT
RajaGrafindo Persada. Jakarta.
Sofa, Pakde. 2008. Konsep Waktu Perubahan dan Kelompok
Sosial. (Online).
Stoneking, M. & Cann, L.R., 1989. African Origin of Human
Mitochondrial DNA. Edinburgh University Press.
Strigner, C. & Andrews, P., 1988. Genetic and Fossil Evidence
for the Origin of Modern Humans.
---------, C., & Bräuer, G., 1994. Methods, Misreading and
Bias. Am. Anthropologist 96.
---------, C., 1992. Replacement, Continuity and the Origin
of Homo Sapiens, Rotterdam.
Sugiarto, Ryan. 2009. 55 Kebiasaan Kecil yang
Menghancurkan Bangsa. Pinus Book. Yogyakarta.
Sukirin, 1981. Pokok-Pokok Psikologi Pendidikan. FIP-IKIP.
Yokyakarta.
Sukplang, Sukree. (Diambil pada tanggal 3 Februari 2013). 10
Negara terhebat di dunia.
top10newsworld.blogspot.com
248
Sumitro. 1998. Pengantar Ilmu Pendidikan. Penerbit Fakultas
Ilmu Pendidikan IKIP Yogyakarta. Yogyakarta.
Syamsuddin, Dr. H.M. Ali A, 2010. Bahan Ajar Matakuliah
Sistem Sosial Budaya Indonesia Jurusan Ilmu
Komunikasi. UPI. Bandung.
Tafsir, Ahmad. 2006. Filsafat Pendidikan Islam. Remaja
Rosadakarya. Bandung
Taliziduhu, Ndraha. 1990. Pembangunan Masyarakat,
Mempersiapkan Masyarakat Tinggal Landas. Rineke
Cipta. Bandung.
Tilaar, T.A.M. 2002. Peran Perguruan Tinggi di Daerah
Dalam Otonomi Daerah. Grasindo. Jakarta.
Titus, Harold H. 1984. Persoalan-Persoalan Filsafat. (terj.)
HM. Rasyidi. Bulan Bintang, Cet. I. Jakarta.
Uchrowi, Zaim. 2009. Harian Republika. “Bushido”. 13
November.
Umar Tirtarahardja da La Sulo. 1994. Pengantar Pendidikan.
Direktorat Jenderal Tinggi Depdikbud. Jakarta.
Weidenreich, F., 1943. The skull of Sinanthropus Pekinensis:
A Comparative Study of A Primitive Hominide Skull.
Palaeontologia Sinica.
Winarno, Budi. 2013. Globalisasi dan Masa Depan Demokrasi
Pengajar Ilmu Hubungan Internasional Universitas
Gadjah Mada.
Wolpoff, M., 1985. Human Evolution at the Pheriperies: The
Pattern at the Eastern Edge. Hominid Evolution: Past,
Present and Future New York.
Zamroni. 2008. The socio-cultural aspects of technological
diffusion a reader volume IV. Pascasarjana Universitas
Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
249
Biografi Penulis
250