Memperbaiki
Televisi Rusak
Hak cipta dilindungi undang-undang ada pada Penulis.
Hak penerbitan ada pada CV. GEMA BUKU NUSANTARA.
1. Barang siapa dengan sengaja atau tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu
ciptaan atau member izin untuk itu dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu)
bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) atau pidana penjara
paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyakRp5.000.000.000,00 (lima miliar
rupiah).
2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada
umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksudkan
dalam ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan atau denda
paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
Penyusun : Mustamant
Editor : Kuncoro
Desain Sampul : Dadan S.
Lay Out : Asep Rahdhani
Cetakan : Tahun 2014
Penerbit :
CV. GEMA BUKU NUSANTARA
Jl. Riung Arum Raya No. 7 Bandung 40295, Telp. 022-7304606
E-mail: gemabukunusantara@yahoo.co.id
Mustamant
Memperbaiki Televisi Rusak
Cet. 1 - Bandung: Gema Buku Nusantara, 2014.
iv + 60 hlm. ; ilus ; 25 cm.
Bibliografi: hlm. 60
ISBN 978-602-9110-42-5
Penulis memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Illahi yang telah memberikan
kemampuan, sehingga penulis dapat menyelesaikan buku ini.
Buku ini merupakan pengetahuan praktis tentang tata cara dan pengenalan
dasar untuk memperbaiki pesawat televisi yang mengalami kerusakan.
Kerusakan pada televisi karena banyak hal, seperti pola tonton masyarakat
yang menyebabkan televisi terus-menerus dinyalakan sehingga kemungkinan
terjadi kerusakan pada komponennya. Selain itu, ada juga gangguan alam,
seperti serangan petir yang menyebabkan terbakarnya salah satu atau sebagian
komponen pesawat televisi. Untuk menghindari biaya perbaikan yang tinggi,
sebaiknya kita mengenal penyebab kerusakan pada pesawat televisi sendiri.
Dengan demikian, kita akan juga banyak belajar tentang rangkaian yang ada
dalam pesawat televisi.
Akhir kata, semoga buku ini memberi pengetahuan dasar bagi pembaca.
Selamat membaca!
Penulis
iii
Daftar Isi
Prakata - iii
Glosarium - 57
Indeks - 59
Daftar Pustaka - 60
iv
Bab 1
Sepintas Lalu
tentang Televisi
A. Penemuan Televisi
Pada tahun 1873, seorang operator telegram menemukan bahwa cahaya
mempengaruhi resistensi elektris selenium. Ia menyadari itu bisa digunakan
untuk mengubah cahaya ke dalam arus listrik dengan menggunakan fotosel
silenium (selenium photocell).
Kemudian, piringan metal kecil berputar dengan
lubang-lubang di dalamnya ditemukan oleh
seorang mahasiswa yang bernama Paul Gottlie
Nipkow di Berlin, Jerman pada tahun 1884
dan disebut sebagai cikal bakal lahirnya
televisi. Sekitar tahun 1920, John Logie Baird
dan Charles Francis Jenkins menggunakan
piringan karya Paul Gottlie Nipkow untuk
menciptakan suatu sistem dalam penangkapan
gambar, transmisi, serta penerimaannya.
Mereka membuat seluruh sistem televisi ini
berdasarkan sistem gerakan mekanik, baik
dalam penyiaran maupun penerimaannya. Pada
Sumber: Eureka, 2007
waktu itu, belum ditemukan komponen listrik
Paul Gottlie Nipkow perintis tabung hampa (Cathode Ray Tube).
dunia televisi.
TV RCA, Tipe TT5 1939, RCA dan Zworykin siap untuk program reguler
televisinya, dan mereka mendemonstrasikan secara besar-besaran pada World
Fair di New York. Antusias masyarakat yang begitu besar terhadap sistem
elektronik ini, menyebabkan the National Television Standards Committee
[NTSC], 1941, memutuskan sudah saatnya untuk menstandarkan sistem
transmisi siaran televisi di Amerika. Lima bulan kemudian, seluruh stasiun
televisi Amerika yang berjumlah 22 buah itu, sudah mengonversikan sistemnya
ke dalam standar elektronik baru.
Pada tahun-tahun pertama, ketika sedang resesi ekonomi dunia, harga satu
set televisi sangat mahal. Ketika harganya mulai turun, Amerika terlibat Perang
Dunia ke II. Setelah perang usai, televisi masuk dalam era emasnya. Sayangnya
pada masa itu semua orang hanya dapat menyaksikannya dalam format warna
hitam putih.
Sebenarnya CBS sudah lebih dahulu membangun sistem warnanya beberapa
tahun sebelum rivalnya, RCA. Akan tetapi, sistem mereka tidak kompatibel
dengan kebanyakan TV hitam putih di seluruh negara. CBS yang sudah
mengeluarkan banyak sekali biaya untuk sistem warna mereka harus menyadari
kenyataan, bahwa pekerjaan mereka berakhir sia-sia. RCA yang belajar dari
pengalaman CBS mulai membangun sistem warna menurut formatnya. Mereka
dengan cepat membangun sistem warna yang mampu untuk diterima pada
sistem warna dan sistem hitam putih. Setelah RCA memamerkan kemampuan
sistem mereka, NTSC membakukannya untuk siaran komersial tahun 1953.
Berpuluh tahun kemudian hingga awal milenium baru abad ke-21 ini, orang
sudah biasa berbicara lewat telepon selular digital dan mengirim e-mail lewat
jaringan komputer dunia, tetapi teknologi televisi pada intinya tetap sama.
Tentu saja ada beberapa perkembangan seperti tata suara stereo dan warna
Cara Kerja
Televisi
A. Saluran dan Standar Pemancar
Sebelum mengetahui prinsip kerja pesawat televisi, ada baiknya kita
mengetahui sedikit tentang perjalanan objek gambar yang biasa kita lihat di
layar kaca. Gambar yang kita lihat di layar televisi adalah hasil produksi dari
sebuah kamera.
2) Rangkaian Penala
(Tuner)
Rangkaian ini terdiri dari
penguat frekuensi tinggi
(penguat HF), pencampur
(mixer), dan osilator lokal.
Rangkaian penala berfungsi
untuk menerima sinyal
masuk (gelombang TV) dari
antena dan mengubahnya
Sumber: Pustekkom, Depdiknas 2007
menjadi sinyal frekuensi IF. Rangkaian penala.
7) Rangkaian Defleksi
Sinkronisasi
Rangkaian ini terdiri
dari empat blok, yaitu
rangkaian sinkronisasi,
rangkaian defleksi verti-
kal, rangkaian defleksi
horizontal, dan rangkaian
pembangkit tegangan
tinggi.
Sumber: Pustekkom, Depdiknas 2007
Rangkaian penguat video.
Komponen
Televisi
A. Mengenal Komponen Televisi
Dalam televisi, terdapat komponen aktif dan pasif. Dua komponen ini
memiliki jenis, fungsi, dan karakter.
1. Komponen aktif televisi terdiri atas dioda, transistor, dan Iintegrated Circuit
(IC). Dioda terbagi menjadi beberapa jenis, tetapi khusus untuk televisi,
dioda yang digunakan adalah dioda penyearah atau rectifier yang terbuat
dari germanium dan silikon, Light Emitting Diode (LED), dan dioda zener.
Sumber: leoserviceelectronic.blogspot.com
Dioda yang dipakai di televisi.
Sumber: leoserviceelectronic.blogspot.com
Salah satu transistor pada televisi.
Sumber: leoserviceelectronic.blogspot.com
Salah satu resistor pada televisi.
Induktor adalah kumparan berupa lilitan kawat pada suatu inti. Jenis
induktor yang menggunakan lilitan kawat litz atau kawat email tampak
pada gambar berikut.
Komponen Televisi
23
Sumber: www.infoservistv.co.cc
Berbagai induktor pada pesawat televisi.
Sumber: www.infoservistv.co.cc
Jenis-jenis kondensator pada pesawat televisi.
1. Solder
Di pasaran dapat dijumpai berbagai macam bentuk solder, ada yang
berbentuk pensil dan ada yang berbentuk pistol. Biasanya solder pistol
mempunyai dua macam voltase, pada posisi standby biasanya voltase kecil dan
apabila ditekan voltase menjadi maksimum. Solder bentuk pensil kebanyakan
digunakan untuk pekerjaan yang terus-menerus, sedangkan solder pistol
biasanya digunakan untuk pekerjaan yang tidak terus-menerus. Solder dengan
berukuran 30 Watt biasanya sudah cukup baik digunakan untuk patri komponen
elektronik.
Sumber: leoserviceelectronic.blogspot.com
Solder bentuk pensil dan bentuk pistol
Solder mempunyai berbagai bentuk ujung, ada yang kecil runcing, pipih
lurus, pipih bengkok, dan sebagainya. Ujung solder biasanya dilapisi dengan
lapisan anti-size (anti menempel) dimaksudkan agar timah patri mau melekat
di barang yang dipatri dan tidak nempel ikut dengan ujung solder. Jadi kalau
ujung solder kotor, pembersihan dilakukan dengan menghapus dengan spons
basah dan tidak boleh sekali-kali diampelas atau dikikir.
Komponen Televisi
25
Beberapa komponen elektronik seperti jenis MOS sangat peka terhadap
elektrostatik, ia mudah rusak karena listrik. Ujung solder yang runcing itu
merupakan tempat berkumpulnya muatan listrik. Untuk keperluan pematrian
komponen jenis MOS, ujung solder harus di-ground. Penggarapan komponen
jenis MOS ini umumnya digunakan solder baterai dan tidak menggunakan
listrik PLN, sebagai baterai biasanya digunakan NiCd.
2. Timah Patri
Ada berbagai jenis timah patri terjual di toko-toko elektronik, biasanya
timah patri untuk keperluan pematrian komponen elektronik berbentuk seperti
kawat. Bahan patri yang baik digunakan untuk komponen elektronik adalah
jenis alloy yang terdiri atas bahan perak dan timah. Bahan alloy itu berbentuk
buluh panjang yang berisi bahan organik berupa pasta yang disebut rosin.
Alloy yang terdiri atas campuran 60 % perak dan 40% timah akan meleleh
pada suhu 190C, sedangkan alloy eutetic yang terdiri atas 63% perak dan 37%
timah mempunyai titik leleh sekitar 180C. Kedua jenis ini digunakan untuk patri
komponen elektronik.
Sumber: mindoroschooloftechnology.com
Saat menyolder, kita perlu mengenal timah dan pastanya.
Timah patri 50/50 mempunyai titik leleh 2130C dan timah patri 40/60
mempunyai titik leleh 2350C. Kedua jenis timah patri ini jarang digunakan
untuk komponen elektronik dan jenis ini digunakan untuk mematri barang-
barang yang tahan panas, misalnya sambungan kawat ground.
Komponen Televisi
27
3. Penyedot Timah
Dalam kegiatan patri-mematri sering diperlukan penyedot timah, misalnya
untuk pencabutan komponen yang harus diganti. Kecuali dengan sedotan
timah, menghilangkan patrian dapat dilakukan dengan dengan cara kapiler
misalnya dengan kawat kasa halus atau dengan ujung kawat serabut.
Sumber: leoserviceelectronic.blogspot.com
Avo meter manual dan digital.
Sumber: leoserviceelectronic.blogspot.com
Jarum avo meter dan kabel deteksi.
5. Obeng
Berbagai jenis obeng yang diperlukan untuk memperbaiki televisi, di
antaranya obeng minus (-) dan obeng plus (+), obeng untuk membuka berbagai
jenis sekrup, obeng trim minus (-) dan trim (+) berguna untuk menyetel nilai
komponen putar. Obeng trim terbuat dari bahan nilon untuk mencegah
terjadinya induksi saat digunakan.
6. Tang
Tang terdiri atas berbagai jenis dan fungsinya. Misalnya, tang untuk
memotong dan tang lancip untuk menjepit.
Komponen Televisi
29
7. Pinset
Pinset umumnya digunakan untuk menjepit komponen apabila
diperlukan.
8. Kuas
Kuas berguna untuk membersihkan kotoran atau debu yang menempel
pada PCB.
Memperbaiki
Televisi Rusak
A. Masalah Umum Kerusakan Televisi
Berbicara tentang penyebab kerusakan yang mungkin terjadi pada pesawat
televisi, terkadang banyak teknisi yang begitu dihadapkan pada sebuah
kerusakan televisi langsung beraksi dengan multimeter dan soldernya. Padahal,
teknik seperti ini salah besar. Bisa jadi setelah kita menganalisis sampai sekian
lama dan tidak menemukan penyebab kerusakan, barulah menyadari bahwa
hanya ada satu kerusakan sepele, steker putus misalnya.
Sumber: jakartacity.olx.co.id
Mengenali kerusakan televisi harus teliti.
Ada beberapa indikasi yang bisa dijadikan tanda kerusakan pesawat televisi,
yakni sebagai berikut.
1. Penglihatan pada keseluruhan bagian TV. PCB retak, resistor yang terbakar,
kapasitor elektrolit yang meledak, bunga api yang timbul dari flyback,
komponen retak, dan retak leher tabung, merupakan sedikit dari banyak
hal contoh ini.
Sumber: www.bisnisbali.com
Kerusakan televisi banyak faktornya.
Jika memperhatikan pola menonton masyarakat kita, pagi hari sampai sore
hari di dominasi oleh anak-anak, remaja, dan kaum ibu. Sedangkan malam hari
hingga mendekati subuh, didominasi oleh remaja dan kaum pria dewasa. Jadi
bisa ditarik kesimpulan, televisi yang ada hampir di setiap rumah penduduk
hampir 24 jam menyala /hidup.
Dengan memperhatikan hal-hal di atas, televisi rentan akan kerusakan.
Karena panas yang dihasilkan oleh rangkaian televisi [yang begitu panjang]
mengakibatkan komponen rangkaian televisi cepat rusak. Ditambah lagi dari
gejala alam seperti petir/ kilat yang menyambar antenna dan kualitas dari
komponen itu sendiri.
Bagi tenaga terampil khususnya di bidang elektronik, hal ini dapat
merupakan peluang usaha untuk membuka jasa servis/reparasi pesawat televisi.
Oleh karena itu, peluang usaha ini harus diimbangi dengan pengetahuan dan
keterampilan elektronik yang memadai.
Agar mempermudah pencarian daerah kerusakan pesawat televisi, rangkaian
televisi perlu di blok-blokkan menurut fungsi kerjanya. Rangkaian televisi, dari
televisi 14 39, umumnya dapat di blok-blokkan menjadi sembilan bagian
berikut.
Sumber: www.infoservistv.co.cc
Rangkaian power pada pesawat televisi.
Kerusakan:
Pesawat televisi mati total tanpa adanya tanda-tanda lampu
indikator power menyala.
Sumber: www.infoservistv.co.cc
Rangkaian power pesawat televisi.
Sumber: www.infoservistv.co.cc
Naik-turunnya listrik menyebabkan kerusakan komponen.
Juga jatuhnya tegangan DC power ini bisa disebabkan oleh rusaknya dioda
/silicon bridge perata tegangan rangkaian power.
Sumber: www.infoservistv.co.cc
Kerusakan dioda.
Sumber: www.infoservistv.co.cc
Komponen pengontrol kumparan degaussing.
Sumber: www.infoservistv.co.cc
Berhati-hatilah ketika memaju-mundurkan yoke ini.
Sumber: www.infoservistv.co.cc
Pengontrol kerja ini biasanya berbentuk sebuah IC [Integrated Circui].
Kerusakan pada blok ini tentu menyebabkan tidak berfungsinya salah satu
kontrol di atas.
Perbaikan:
Hal ini bisa disebabkan oleh rusaknya IC memory atau IC program.
Bisa juga tidak adanya tegangan kerja 5 Volt yang mendukung kerja
IC. Hal yang sering dijumpai kerusakan ada pada IC memory. Oscillator
Crystal yang memberikan denyut frekuensi kerja IC program, juga
bisa menyebabkan hal ini [frekuensi oscillator crystal-nya berubah/
lemah ].
Sumber: www.infoservistv.co.cc
Komponen pada IC memory.
Kerusakan 2:
Kontrol tombol depan [P+ , P- , V+ , V- , Video, dan menu] tidak
bekerja pada semestinya. Misalnya, kita ingin memindah program,
ternyata volume yang bertambah.
Sumber: www.infoservistv.co.cc
Tombol/tuts switch program.
Kerusakan 3:
Program siaran selalu hilang saat televisi dihidupkan. Misalnya,
saat mencari program siaran, siaran dapat tersimpan di channel-nya
masing-masing. Akan tetapi, saat televisi dimatikan, lalu beberapa
waktu kita menghidupkannya kembali, siaran tadi hilang dari channel-
nya. Lalu, program siaran dicari lagi dan bisa tersimpan di channel-
nya masing-masing. Ketika televisi dimatikan dan hendak dihidupkan
lagi beberapa saat, hal serupa terulang.
Sumber: www.infoservistv.co.cc
Blok rangkaian tuner.
Kerusakan:
Televisi tidak dapat menerima sinyal gelombang siaran sama
sekali/kurang baik.
Sumber: www.infoservistv.co.cc
Blok rangkaian CRT.
Perbaikan:
Kerusakan ini disebabkan oleh rusaknya transistor penguat akhir
RGB [video out]. Bisa juga disebabkan oleh rusaknya tabung/layar
televisi [katoda merah , biru , atau hijau telah aus].
Kerusakan 2:
Layar normal, tetapi gambar kurang fokus.
Perbaikan:
Kejadian ini disebabkan oleh rusaknya soket CRT, selain tidak
tepatnya pengaturan fokus flyback. Jika soket telah diganti, pengaturan
fokus flyback sudah diaturatur, tetapi gambar tetap tidak fokus. Ini
berarti kerusakan ada pada tabung/lensa. Boleh dikatakan lensanya
lemah.
Sumber: www.infoservistv.co.cc
Soket CRT.
Catatan:
Ini tidak berarti apabila salah satu dari tiga lampu filament [heater]
tidak menyala/putus. Apabila salah satu lampu filament/heater tidak
menyala, kita harus mengganti tabung televisi dengan yang baru atau
yang masih baik.
Perbaikan:
Hal ini bisa disebabkan oleh pengaturan tegangan bias transistor
penguat akhir [video out] yang tidak tepat. Pengatur ini biasanya berupa
trimpot [trimer potensiometer], atau dari pengaturan adjust warna IC
program [dibuka dari menu set-up]. Selain itu bisa disebabkan oleh
timah solderan yang longgar. Untuk mendapatkan pengaturan warna
dasar yang tepat, lakulanlah hal berikut.
Kerusakan 4 :
Layar putih dibarengi dengan garis-garis buku.
Perbaikan:
Gejala ini disebabkan oleh tidak adanya tegangan 180 Volt dari
flyback ke rangkaian CRT. Biasanya hal ini disebabkan oleh kering/
lemahnya elko perata tegangan 180 Volt-nya, yang turun menjadi
140 Volt sampai sama dengan tegangan output power [103 Volt].
Bisa juga hal itu disebabkan oleh short/rusaknya screen lensa [G2
katode]. Atau juga pengatur tegangan screen pada badan/body
flyback telah rusak [harus diganti dengan flyback baru].
Kerusakan 5:
Layar gelap, tetapi suara siaran televisi terdengar.
Kerusakan 1:
Gambar normal, tetapi
bagian atas layar berkurang
antara 1 cm s.d. 3 cm.
Sumber: www.infoservistv.co.cc
Blok rangkaian vertikal.
Perbaikan:
Gejala ini biasanya disebabkan oleh lemah atau keringnya
komponen elko perata tegangan +B rangkaian vertikal [24 Volt],
biasanya memiliki nilai antara 330uF/35 Volt s.d. 1.000uF/35 Volt.
Perbaikan:
Gejala ini juga disebabkan lemah atau keringnya komponen elko
rangkaian vertikal, biasanya bernilai 100uF/35 Volt, 10uF/35 Volt,
2,2uF/35 Volt dan letaknya tidak jauh dari kaki IC vertikal.
Pada lain hal [televisi keluaran Toshiba], pernah dijumpai kerusakan
bukan elko di sekitar IC rangkaian vertikal, melainkan elko di rangkaian
Croma, IF, dan Osc serta memiliki nilai 1uF/35 Volt.
Cara Mendeteksinya :
Perbaikan:
Gejala ini juga disebabkan oleh lemah atau keringnya komponen
elko vertikal. Biasanya, elko output rangkaian vertikal [elko yang
menuju kabel yoke]. Jika rangkaian vertikal memakai stellan trimpot
V.Size, stel atau aturlah trimpot ini atau diganti dengan yang baru.
Catatan:
Kerusakan 4:
Layar gelap dan hanya ada cahaya putih memanjang horizontal
atau datar.
Perbaikan:
Gejala ini disebabkan oleh rusaknya komponen IC vertikal atau
tidak adanya tegangan +B rangkaian vertikal [24 Volt]. Hal ini bisa juga
disebabkan oleh tidak adanya frekuensi /sinya vertikal dari rangkaian
oscillator [Croma, IF, dan Osc].
Apa saja bahan yang dibutuhkan dalam perakitan televisi? Kita perlu
memperhatikan hal berikut.
1) Rangkaian atau mesin televisi berwarna yang harganya berkisar 170 ribu
s.d. 220 ribu.
2) Tabung televisi baru atau bekas asal masih bisa berfungsi normal.
3) Soket RGB 7 pin (sebenarnya ini tidak diperlukan, berhubung mesin televisi
yang di beli memiliki 12 pin, sedangkan CRT-nya memiliki 7 pin, sehingga
kita harus mengganti soketnya menjadi 7 pin).
4) Kalau semua peralatan dan bahan sudah siap, kita mulai merakit saja.
Kemarin yang sempat kesulitan pada Rangkaian RGB-nya yang soketnya 12
pin, sedangkan di CRT nya hanya 7 pin, solusinya kita harus melihat mesin
televisi yang lama untuk menyesuaikan katoda-katodanya, tetapi mesin
yang lama sudah tidak ada. Kita berpikir keras, sehingga akhirnya dengan
menggunakan ilmu tukang servis bukan ilmunya orang teknis. Langsung
saja kita beli soket 7 pin, kemudian coba dipasang, dan hasilnya kalau tidak
rusak warnanya berarti normal.
Rangkaian yang perlu dirakit, di antaranya sebagai berikut.
1) Memasang konektor soket RGB ke CRT.
2) Memasang yoke defleksi horizontal dan vertikal. Hati-hati jangan sampai
terbalik antara vertikal dan horizontal. Tandanya, kawat kumparan defleksi
horizontal lebih besar daripada kawat defleksi vertikal.
Sumber: student.eepis-its.edu
Mesin televisi tampak atas.
Sumber: student.eepis-its.edu
Mesin televisi tampak bawah dan skema rangkaian televisi (skema ini
penting, sebab kalau tidak ada berarti kita harus bekerja dua kali dan mem-
baca rangkaian secara manual).
Catatan:
ampere
(sering disingkat A) satuan ukur yang digunakan untuk menyatakan arus
listik
abampere
satuan ukur arus elektromagnetik, misalnya 1 abampere = 10 ampere
AC
(alternating current) atau arus bolak-balik
AC amperemeter
amperemeter arus tukar
accumulator
suatu alat yang terdiri dari sel-sel sekunder yang digunakan untuk
menyimpan aliran listrik yang kemudian aliran listrik tersebut dialirkan pada
alat-alat yang memerlukannya
AC/DC receiver
pesawat penerima AC/DC
AC voltmeter
voltmeter arus bolak-balik
Accostic
suatu ilmu yang mempelajari tentang gelombang suara
A/D
(analog to digital) atau perubahan koversi sinyal analog menjadi sinyal digital
adaptor
suatu alat yang merupakan alat perantara yang dapat menurunkan tegangan
sesuai dengan yang dikehendaki
Glosarium
57
arus listrik
proses perpindahan elektron dari titik positif ke titik negatif
diac
komponen elektronik semikonduktor yang dapat melangsungkan arus listrik
secara dua arah dengan pengaturan keadaan polaritas
dioda
dua elektroda
komponen elektronika
elemen terkecil dari rangkaian elektronika yang tidak dapat berdiri sendiri
seperti resistor, transistor, dan lain-lain
PCB
Printed Circuit Board atau papan rangkaian tercetak
TV LCD
TV LCD bekerja dengan memproduksi gambar hitam dan berwarna dengan
melakukan seleksi cahaya yang dipancarkan oleh serangkaian lampu
teknologi CCFLs (Cold Cathode Fluorescent Lamps) di belakang layar
TV Plasma
Plasma Display Panel (PDP) atau di Indonesia banyak dikenal sebagai
TV Plasma merupakan salah satu jenis teknologi TV layar datar yang
memungkinkan produsen untuk memproduksi TV layar datar ukuran besar
secara massal dengan harga yang ekonomis
Volt
satuan untuk tegangan listrik
Watt
satuan untuk daya listrik
A M
ABL (automatic brightness level) Metro TV 5
18 modulator frekuensi (FM) 20
Al-Jazeera 5
Asosiasi Televisi Lokal Indonesia N
7 National Television Standards
avometer 28, 29 Committee 4
C P
Charles Francis Jenkins 2 Paul Gottlie Nipkow 2
CNN 5 Philo T. Farnsworth 2
CRT (Cathode Ray Tube) 14
R
D Radio Corporation of America 3
dioda 22, 33, 34, 35, 39, 46, 52, rangkaian defleksi horizontal 19
59 RCTI 5
receiver 12, 58
E
elco filter 35 S
SCTV 5
F siaran 3, 4, 5, 6, 8, 9, 36, 44, 45, 46,
flyback 32, 33, 48, 50, 51 47, 50
fotosel silenium 2 sinyal 12, 13, 17, 18, 19, 20, 45, 46,
47, 58
I solder 25, 26, 27, 34
IC memory 42, 43, 45 sponsor 3
integrated circuit (IC) 22
T
J televisi lokal 5, 7, 8
John Logie Baird 2 transistor 22, 33, 34, 35, 40, 46, 48,
K 49, 50, 59
komponen semikonduktor 22 TVRI 5
komunitas televisi 6
kondensator 24, 33
konektor soket 54
Indeks
59
Daftar Pustaka