Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pengampu : Dr. Andi Nurlela, M.Pd

Disusun oleh kelompok 8 :

E. Siti Qoriatus Solihat 1221030049


Fadhil Hidayat Akbar 1221030060

JURUSAN ILMU AL QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan hidayah
serta nikmat islam, iman, dan ihsan kepada kami sehingga atas rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan salah satu tugas makalah yang berjudul “Pancasila
sebagai sistem filsafat” dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan
tentang landasan dalam PPKN bagi para pembaca dan juga penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Andi Nurlela, M.Pd selaku
dosen pengampu Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka kami memohon maaf apabila terdapat
kesalahan dalam penulisan kata.

Semoga tugas ini dapat diambil bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah di susun dapat berguna bagi penulis sendiri maupun bagi orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata yang kurang berkenan. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Penyusun,

Kelompok 8

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................ii

DAFTAR ISI .....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................2

1.3 Tujuan Masalah ...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................3

2.1 Pengertian Pancasila Seebagai Sistem Filsafat .............................................................3

2.2 Nilai-nilai pada Sistem Pancasila .................................................................................5

2.3 Penyebab manusia selalu berfilsafat dan alasan penggunaan filsafat Pancasila............6

2.4 Kedudukan Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat..............................................6

2.5 Kedudukan dan pandangan integralistik Pancasila sebagai sistem filsafat...................7

2.6 Dasar Pancasila Sebagai Sistem Filsafat.......................................................................10

BAB III PENUTUP ..........................................................................................................11

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................11

3.2 Saran .............................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Pada umumnya di dunia ini terdapat berbagai macam dasar negara yang menyokong
negara itu sendiri agar tetap berdiri kokoh, teguh, serta agar tidak terombang ambing oleh
persoalan yang muncul pada masa kini. Pada hakikatnya ideologi merupakan hasil refleksi
manusia berkat kemampuannya mengadakan distansi terhadap dunia kehidupannya. Maka
terdapat sesuatu yang bersifat dialektis antara ideologi dengan masyarat negara. Di suatu
pihak membuat ideologi semakin realistis dan pihak yang lain mendorong masyarakat
mendekati bentuk yang ideal. Idologi mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa
maupun negara, namun juga membentuk masyarakat menuju cita-citanya. Indonesia pun tak
terlepas dari hal itu, dimana Indonesia memiliki dasar negara yang sering kita sebut
Pancasila.

Setiap negara atau bangsa di dunia ini mempunyai sistem nilai (filsafat) tertentu yang
menjadi pegangan bagi anggota masyarakat dalam menjalankan kehidupan dan
pemerintahannya. Filsafat negara merupakan pandangan hidup bangsa yang diyakini
kebenarannnya dan diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat yang mendiami negara
tersebut. Pandangan hidup bangsa merupakan nilai-nilai yang dimiliki oleh setiap bangsa.
Nilai-nilai tersebut akan mempengaruhi segala aspek suatu bangsa. Nilai adalah suatu
konsepsi yang secara eksplisit maupun implisit menjadi milik atau ciri khas seseorang atau
masyarakat. Pada konsep tersembunyi bahwa pilihan nilai merupakan suatu ukuran atau
standar yang memiliki kelestarian yang secara umum digunakan untuk mengorganisasikan
sistem tingkah laku suatu masyarakat (Prayitno, 1989:1).

Sistem nilai (filsafat) yang dianut suatu bangsa merupakan filsafat masyarakat budaya
bangsa. Bagi suatu bangsa, filsafat merupakan sumber dari segala sumber hukum yang
berlaku dalam suatu masyarakat, bangsa, dan negara. Oleh karena itu, filsafat berfungsi
dalam menentukan pandangan hidup suatu masyarakat dalam menghadapi suatu masalah,
hakikat dan sifat hidup, hakikat kerja, hakikat kedudukan manusia, etika dan tata krama
pergaulan dalam ruang dan waktu, serta hakikat hubungan manusia dengan manusia lainnya
(Prayitno, 1989:2).

1
Indonesia adalah salah satu negara yang juga memiliki filsafat seperti bangsa-bangsa
lain. Filsafat ini tak lain adalah yang kita kenal dengan nama Pancasila yang terdiri dari lima
sila. Pancasila merupakan filsafat hidup bangsa Indonesia.

1.2  Rumusan Masalah

 Apa yang dimaksud dengan pancasila sebagai sistem filsafat ?


 Bagaimana nilai-nilai pada sistem filsafat pancasila ?
 Mengapa manusia selalu berfilsafat ? dan mengapa filsafat yang digunakan bangsa
kita adalah filsafat pancasila?
 Bagaimana kedudukan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat terutama
masyarakat kampus?
 Kedudukan dan pandangan integralistik Pancasila sebagai sistem filsafat ?
 Dasar sehingga Pancasila di jadikan Sebagai Sistem Filsafat bangsa Indonesia ?

1.3  Tujuan

 Untuk mengetahui makna dari pancasila sebagai sistem filsafat.


 Untuk mengetahui penyebab mengapa manusia selalu berfilsafat dan menetahui
penyebab bangsa Indonesia memilih filsafat Pancasila.
 Untuk mengetahui kedudukan pancasila dalam kehidupan bermasyarakat terutama
pada lingkungan kampus.
 Untuk mengetahui kedudukan dan pandangan integralistik Pancasila sebagai system
filsafat
 Untuk mengetahui dasar yang menyebakan Pancasila menjadi sistem filsafat bangsa
Indonesia.
 Untuk menyelesaikan tugas individu mata kuliah pancasila.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

Pancasila Sebagai Filsafat adalah suatu kesatuan yang saling berhubungan dengan


satu tujuan tertentu, dan saling berkualifikasi yang terpisahkan satu dengan yang lainnya.
Jadi, pada hakikatnya Pancasila merupakan satu bagian yang saling berhubungan satu dengan
yang lainnya, dan fungsi serta tugas masing-masing.

Filsafat adalah upaya manusia untuk mencari kebijaksanaan hidup yang bermanfaat
bagi peradaban manusia. Secara etimologis istilah filsafat atau dalam bahasa Inggris disebut
dengan philosophi sedangkan dalam bahasa Yunani adalah philosophia yang diterjemahkan
sebagai cinta kearifan karena arti kata philos adalah pilia cinta, dan sophia adalah kearifan.
Sehingga pengertian filsafat secara bahasa adalah cinta kearifan atau cinta kebijaksanaan
karena kearifan juga berarti wisdom. Seorang ahli pikir disebut dengan filosof, yang pertama
kali digunakan oleh Herakleitos. Banyak dari tokoh filosof yang menemukan dan
merumuskan sistem filsafat sebagai ajaran terbaik dari aliran filsafat seperti: materialisme,
idealisme, spritualisme, realisme, dan berbagai aliran modern: rasionalisme, humanisme,
individualisme, liberalisme-kapitalisme; marxisme-komunisme;sosialisme.dll. 

Pancasila adalah lima sila dengan satu kesatuan yang berasal dari nilai-nilai luhur dan
bersumber dari nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia yang majemuk dan beragam dalam
artian Bhinneka Tunggal Ika. Objek materi filsafat adalah mempelajari segala hakikat sesuatu
baik material konkrit (manusia, binatang, alam, dll). dan abstrak (nilai, ide, moral dan
pandangan hidup). Seperti dibagian awal paragraf, bahwa pengertian pancasila sebagai sistem
filsafat adalah dasar mutlak dalam berpikir dan berkarya sesuai dengan pedoman diatas,
tentunya dengan saling mengaitkan antara sila yang satu dengan lainnya.

Misalnya: ketika kita mengkaji sila kelima yang intinya tentang keadilan, maka harus
dikaitkan dengan sila-sila yang lain yaitu 

 Keadilan yang ber keTuhanan (sila 1) 

 Keadilan yang berPerikemanusiaan (Sila ke 2) 

 Keadilan yang berKesatuan/Nasionalisme, Kekeluargaan (Sila 3)

3
 Keadilan yang Demokratis. 

Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa di antara tokoh perumus Pancasila itu ialah, Mr.
Mohammad Yamin, Prof. Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno. Dapat dikemukakan mengapa
Pancasila itu sakti dan selalu dapat bertahan dari guncangan kisruh politik di negara ini, yaitu
pertama ialah karena secara intrinsik dalam Pancasila itu mengandung toleransi, dan siapa
yang menantang Pancasila berarti dia menentang toleransi.

Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia yang harus diketahui oleh seluruh
warga negara Indonesia agar menghormati, menghargai, menjaga dan menjalankan apa-apa
yang telah dilakukan oleh para pahlawan khususnya pahlawan proklamasi yang telah
berjuang untuk kemerdekaan negara Indonesia ini. Sehingga baik golongan muda maupun tua
tetap meyakini Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tanpa adanya keraguan guna
memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia.

Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari berbagai unsur, masing-masing unsure
mempunyai fungsi sendiri-sendiri, mempunyai tujuan yang sama, saling keterkaitan
(interrelasi) dan ketergantungan (interdependensi), sehingga merupakan satu kesatuan yang
bulat dan utuh.Pancasila adalah sebuah system karena pancasila merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisah-pisahkan.Esensi seluruh sila-silanya juga merupakan suatu kasatuan.
Pancasila berasal dari kepribadian Bangsa Indonesia dan unsur-unsurnya telah dimiliki oleh
Bangsa Indonesia sejak dahulu. Secara garis besar Pancasila adalah suatu realita yang
keberadan dan kebenaraannya tidak dapat diragukan. Nilai-nilai Pancasila seperti ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan harus menjadi pedoman dan tolak ukur bagi
seluruh kegiatan kemasyarakatan dan kenegaraan Bangsa Indonesia.

Filsafat Negara kita adalah Pancasila, yang diakui dan diterima oleh Bangsa Indonesia
sebagai pandangan hidup. Dengan demikian, Pancasila harus dijadikan pedoman dalam
kelakuan dan pergaulan sehari-hari. Sebagai pandangan hidup bangsa, maka sewajarnyalah
asas-asas pancasila disampaikan kepada generasi baru melaluai pengajaran dan pendidikan.
Pancasila menunjukan terjadinya proses ilmu pengetahuan. Validitas, dan hakikat ilmu
pengetahuan (teori ilmu pengetahuan).

4
Filsafat Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

Merupakan kenyataan objektif yang hidup dan berkembang dalam masyarakat. Pancasila
memberi petunjuk mencapai kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa dengan
membedakan suku atau ras

Filsafat Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa dan Negara:

Artinya adalah semua aturan kehidupan hukum kegiatan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara berpedoman pada Pancasila. Karena pancasila merupakan sumber dari segala
sumber hukum bangsa dan negara republik Indonesia. 

Orang yang berfikir filsafatan adalah orang yang tidak meremehkan terhadap orang yang
lebih rendah derajatnya dan tidak menyepelekan masalah yang kecil, selalu berpikiran positif,
kritis, serta bersifat arif dan juga bijaksana, universal, dan selalu optimis (percaya diri).

2.2 Nilai-nilai pada sistem filsafat Pancasila

a. Nilai pancasila timbul dari bangsa Indonesia itu sendiri

Nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila merupakan hasil dari buah pemikiran, penilaian,
dan refleksi filosofis dari bangsa Indonesia sendiri. Ideologi Pancasila berbeda dengan
ideologi-ideologi lainnya karena dalam isi Pancasila diambil dari nilai budaya bangsa dan
religi yang telah melekat erat, sehingga jiwa pancasila adalah jiawa bangsa Indonesia sendiri,
sedangkan ideologi lain seperti liberalis, sosialis, komunis, dan lain sebagainya merupakan
hasil dari buah pemikiran filsafat orang. 

b. Nilai pancasila merupakan filsafat bangsa Indonesia

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia menjadi pedoman bangsa untuk
mengatur aspek kehidupan berbangsa dan bernegara sekaligus menjadi cermin jati diri bangsa
yang diyakini sebagai sumber nilai atas kebenaran, keadilan, kebaikan dan kebijaksanaan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 

c. Pancasila merupakan nilai-nilai yang sesuai dengan hati nurani bangsa Indonesia 

Karena pancasila bersumber dari kepribadian bangsa. Sehingga dalam perjalanannya akan
selaras dengan nilai-nilai Pancasila. 

5
2.3 Penyebab manusia selalu berfilsafat dan alasan penggunaan filsafat Pancasila

Manusia berfilsafat dikarenakan dilihat dari kata filsafat itu sendiri. Filsafat
merupakan sesuatu yang diyakini kebenarannya menurut aliran masing-masing. Manusia
berfilsafat dikarenakan ada sesuatu yang diyakini kebenarannya menurut insting dan
keyakinan dalam menilai sesuatu hal. 

Filsafat Pancasila adalah penggunaan nilai-nilai pancasila sebagai dasar dan


pandangan hidup bernegara. Dalam prinsipnya, Pancasila sebagai filsafat merupakan
perluasan manfaat dari yang bermula sebagai dasar dan ideologi, merambah hingga produk
filsafat (falsafah). Pancasila sebagai produk filsafat berarti digunakan sebagai pandangan
hidup dalam kegiatan praktis. Ini berarti Filsafat Pancasila mempunyai fungsi dan peranan
sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam kehidupan
sehari-hari baik dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai filsafat juga berarti bahwa pancasila mengandung pandangan, nilai, dan
pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila. Hal yang
mendasari pernyataan ini adalah karena pada hakikatnya Pancasila memiliki sistem nilai
(value system) yang didapat dari penggalian dan pengejawantahan nilai-nilai luhur mendasar
dari kebudayaan bangsa Indonesia sepanjang sejarah, berakar dari unsur-unsur kebudayaan
luar yang sesuai sehingga secara keseluruhannya terpadu menjadi kebudayaan bangsa
Indonesia. Hal inilah yang kemudian ditangkap sebagai hasil perenungan jiwa yang
mendalam yang dilakukan oleh para tokoh pendiri bangsa (The Founding Father) Indonesia
(yang merupakan prinsip dasar filsafat) dan merumuskannya dalam suatu sistem dasar negara
yang diatasnya berdiri sebuah Negara Republik Indonesia.

2.4 Kedudukan Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat

Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia menjadi pilar yang penting dalam kehidupan
pemerintah dan masyarakatnya. Pilar-pilar itu tercermin dalan tiap-tiap sila Pancasila.
Penerapan atau implementasi sila-sila dalam Pancasila merupakan hal-hal yang wajib
dilakukan oleh tiap warga Negara. Namun, di zaman sekarang implementasi Pancasila hanya
menjadi teori di sekolah, kampus atau lembaga pendidikan lainnya. Pancasila hanya dijadikan
suatu simbol tanpa ada tindakan konkret bagi terwujudnya masyarakat yang berbangsa dan
bernegara. Mahasiswa yang merupakan agent of change yang seharusnya menggerakkan
implementasi pancasila kini mulai hilang semangatnya.

6
Selama ini pendidikan cenderung diartikan aktivitas mempersiapkan pemuda untuk
memasuki kehidupan masyarakat orang dewasa dan dunia kerja. Kurikulum yang umum
diberlakukandewasa ini, menunjukkan bahwa orientasi pendidikan sangat didominasi oleh
mata kuliah yang bertujuan untuk mengembangkan aspek penguasaan Ipteks atau keilmuan,
sedangkan yang berorientasi pada pembinaan moral atau kepribadian hanya sedikit sekali
diberikan. Manusia terdiri dari Rasa, cipta dan Karsa. Permasalahannya adalah bahwa
pendidikan yang mengutamakan pengajaran ipteks melupakan pendidikan moral atau
kepribadian akan menghasilkan profil peserta didik yang kuat di ipteks namun lemah di
moral, unggul di cipta tetapi lemah di rasa dan karsa. Kalau sudah demikian, ketika
berinteraksi di masyarakat maupun di dunia kerja, para pemuda hanya pandai atau terampil
dalam ilmu dan teknologi, tetapi gagap moral dan etika.akibatnya cipta tidak dipandu oleh
rasadan karsa. Ilmu tidak dipandu etika dan moral. hal ini berbahaya, ketika iptek itu
diimplementasikan dalam dunia kerja, maka ipteks itu tidak dikendalikan atau dikawal oleh
moral budi pekerti sehingga serakah, merusak, merugikan bangsa. Mata kuliah pendidikan
pancasila merupakan suatu cara untuk meningkatkan wawasan pemahaman mengenai
bagaimana nilai-nilai pancasila diterapkan mahasiwa dalam kampus.

2.5 Kedudukan dan pandangan integralistik Pancasila sebagai sistem filsafat 

Pancasila merupakan suatu sistem filsafat. Dalam sistem itu masing-masing silanya
saling kait mengkait merupakan satu kesatuan yang menyeluruh. Di dalam Pancasila tercakup
filsafat hidup dan cita-cita luhur bangsa Indonesia tentang hubunagan manusia dengan Tuhan,
hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan lingkungannya.
Menurut Driyakarya, Pancasila memperoleh dasarnya pada eksistensi manusia sebagai
manusia, lepas dari keadaan hidupnya yang tertentu. Pancasila merupakan filsafat tentang
kodrat manusia. Dalam pancasila tersimpul hal-hal yang asasi tentang manusia. Oleh karena
itu, pokok-pokok Pancasila bersifat universal. Berdasarkan hal tersebut,  dapat diperoleh
unsur inti yang tetap dari Pancasila, yang tidak mengalami perubahan dalam dunia yang
selalu berubah ini. Sifatnya yang abstrak, umum dan universal ini mengemukakan Pancasila
dalam isi dan artinya sama dan mutlak bagi seluruh bangsa, diseluruh tumpah darah dan
sepanjang waktu sebagai cita-cita bangsa dalam Negara Republik Indonesia yang
diproklamirkan pada 17 Agustus 1945.
Secara lebih lanjut dapat dikemukakan pula bahwa dasar filsafat bangsa Indonesia
bersifat majemuk tunggal (monopluralis), yang merupakan persatuan dan kesatuan dari sila-
silanya. Akan tetapi bukan manusia yang menjadi dasar persatuan dan kesatuan dari sila-sila

7
Pancasila itu, melainkan dasar persatuan dan kesatuan itu terletak pada hakikat manusia.
Secara hakiki, susunan kodrat manusia terdiri atas jiwa dan badan, sifat kodratnya adalah
sebagai makhluk individu dan makhluk  sosial, dan kedudukan kodratnya adalah sebagai
makhluk Tuhan dan makhluk yang berdiri sendiri (otonom). Aspek-aspek hakikat kodrat
manusia itu dalam realitasnya saling berhubungan erat, saling brkaitan, yang satu tidak dapat
dipisahkan dari yang lain. Jadi bersifat monopluralis, dan hakiikat manusia yang
monopluralis itulah yang menjadi dasar persatuan dan kesatuan sila-sila Pancasila yang
merupakan dasar filsafat Negara Indonesia.

Pancasila yang bulat dan utuh yang bersifat majemuk tunggal itu menjadi dasar hidup
bersama bangsa Indonesia yang bersifat majemuk tunggal pula. Dalam kenyataannya, bangsa
Indonesia itu terdiri dari berbagai suku bangsa, adat istiadat, kebudayaan dan  agama  yang
berbeda. Dan diantara perbedaan yang ada sebenarnya juga terdapat kesamaan. Secara hakiki,
bangsa Indonesia yang memiliki perbedaan-perbedaan itu juga memiliki kesamaan,.bangsa
Indonesia berasal dari keturunan nenek moyang yang sama, jadi dapat dikatakan memiliki
kesatuan  darah. Dapat diungkapkan pula bahwa bangsa Indonesia yang memiliki perbedaan
itu juga mempunyai kesamaan sejarah dan nasib kehidupan. Secara bersama bangsa
Indonesia pernah dijajah, berjuang melawan penjajahan, merdeka dari penjajahan. Dan yang
lebih penting lagi adalah bahwa setelah merdek, bangsa Indonesia mempunyai kesamaan
tekad yaitu mengurus kepentingannya sendiri dalam bentuk Negara yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur. Kesadaran akan perbedaan dan kesamaan inilah yang
menumbuhkan niat, kehendak (karsa dan Wollen) untuk selalu menuju kepada persatuan dan
kesatuan bangsa atau yang lebih dikenal dengan wawasan “bhineka tunggal ika”.

Pernyataan lebih lanjut adalah bagaimana bangsa Indonesia melaksanakan kehidupan


bersama berlandaskan kepada dasar filsafat Pancasila sebagai asas persatuan dan kesatuan
sebagai perwujudan hakikat kodrat manusia. Pada saat mendirikan Negara Indonesia, para
pendiri sepakat untuk mendirikan Negara Indonesia yang sesuai dengan keistimewaan sifat
dan corak masyarakat Indonesia,yaitu Negara yang berdasar atas aliran pikiran Negara
(staatsidee) negara yang integralistik, negara yang bersatu dengan seluruh rakyatnya, yang
mengatasi seluruh golongan dalam bidang apapun.
Jadi negara sebagai susunan dari seluruh masyarakat dimana segala golongan, segala
bagian dan seluruh anggotanya berhubungan erat satu dengan  lainnya dan merupakan
persatuan dan kesatuan yang organis. Kepentingan individu dan kepentingan bersama harus

8
diserasikan dan diseimbangkan antara satu dengan lainnya. Hidup kenegaraan diatur dalam
prinsip solidaritas, menuntut bahwa kebersamaan dan individu tidak  dapat dipertentangkan
satu dengan lainnya. Negara harus dipandang sebagai institusi seluruh rakyat yang memberi
tempat bagi semua golongan dan lapisan masyarakat dalam bidang apapun. Sebaliknya
negara juga bertanggung jawab atas kemerdekaan dan kesejahteraan semua warga negara.
Tujuan Negara adalah kesejahteraan umum. Oleh karena itu negara tidak mempersatukan diri
dengan golongan  terbesar, juga tidak mempersatukan diri dengan golongan yang paling kuat,
melainkan Negara mengusahakan tujuannya dengan memperhatikan semuua golongan dan
semua perseorangan. Negara mempersatukan diri dengan seluruh lapisan masyarakat.
Isi arti sila-sila Pancasila pada hakikatnya dapat dibedakan atas hakikat Pancasila yang umum
universal yang merupakan substansi sila-sila Pancasila, sebagai pedoman pelaksanaan dan
penyelenggaraan negara yaitu sebagai dasar negara yang bersifat umum kolektif serta
realisasi pengalaman Pancasila yang bersifat khusus dan konkrit. Nilai-nilai yang terkandung
dalam sila satu sampai dengan lingkungan merupakan cita-cita harapan dan dambaan bangssa
Indonesia yang akan diwujudkannya. Sejak dahulu cita-cita tersebut telah didambakan oleh
bangssa Indonesia agar terwujud dalam suatu masyarakat yang gemah rifah loh junawi,
tentram karta raharja. Dengan penuh harapan diupayakan terealisasi dalam sikap tingkah laku
dan perbuatan setiap manusia.

Adapun cabang-cabang filsafat yang pokok adalah, sebagai berikut:

1. Metafisika, membahas tentang hal-hal yang bereksistensi dibalik fisis, yang meliputi
bidang-bidang, antologi, kosmologi, dan antropologi.
2. Epistemologi, membahas tentang hakikat pengetahuan.
3. Metodologi, membahas tentang hakikat metode dalam ilmu pengetahuan.
4. Logika, membahas tentang filsafat berfikir, yaitu rumus-rumus dan dalil-dalil berfikir
yang benar.
5. Etika, membahas tentang moralitas, dan tingkah laku manusia.

Keseluruhan arti filsafat yang meliputi berbagai masalah tersebut dapat dikelompokkan
menjadi dua macam sebagai berikut:

Pertama : Filsafat sebagai produk yang mencakup pengertian :

9
1. Filsafat sebagai jenis pengetahuan ilmu, konsep pemikiran-pemikiran daripada filsafat
pada zaman dahulu yang lazimnya merupakan suatu aliran atau sistem filsafat tertentu.
Misalnya rasionalisme, materialisme, pragmatisme, dan lain sebagainya.
2. Filsafat sebagai suatu jenis problema yang dihadapi oleh manusia sebagai hasil dari
aktivitas berfilsafat. Jadi manusia mencari suatu kebenaran yang tinggi dari persoalan
yang bersumber pada akal sehat.

Kedua : Filsafat sebagai suatu proses yang mencakup pengertian :

suatu aktivitas berfilsafat, dalam proses suatu pemecahan permasalahan dengan


menggunakan cara dan metode tertentu yang sesuai dengan objeknya. Dalam pengertian ini
filsafat merupakan suatu sistem pengetahuan yang bersifat dinamis. Filsafat dalam pengertian
ini tidak lagi hanya merupakan suatu kumpulan dogma yang hanya diyakini, ditekuni dan
dipahami sebagai suatu nilai tertentu tetapi lebih merupakan suatu aktivitas berfilsafat suatu
proses yang dinamis dengan menggunakan suatu metode tersendiri.

2.6   Dasar Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

Negara kita Indonesia dalam pengelolaan atau pengaturan kehidupan bernegaranya


dilandasi oleh filsafat atau ideologi pancasila. Fundamen negara ini harus tetap kuat dan
kokoh serta tidak mungkin diubah. Mengubah fundamen, dasar, atau ideologi berarti
mengubah eksistensi dan sifat negara. Keutuhan negara dan bangsa bertolak dari sudut kuat
atau lemahnya bangsa itu berpegang kepada dasar negaranya.

Alasan pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia adalah sebagai berikut:


1. Secara parktis-fungsional, dalam tata-budaya masyarakat Indonesia pra-kemerdekaan nilai
Pancasila diakui sebagai filsafat hidup atau pandangan hidup yang dipraktekkan.
2. Secara formal-konstitusional, bangsa Indonesia mengakui Pancasila dalah dasar negara
(filsafat negara) RI.
3. Secara psikologis dan kultural, bangsa dan budaya Indonesia sederajat dengan bangsa dan
budaya manapun. Karenanya, wajar bangsa Indonesia sebagaimana bangsa-bangsa lain
(Cina, India, Arab, Eropa) mewarisi sistem filsafat dalam budayanya. Jadi, Pancasila
adalah filsafat yang diwarisi dalam budaya Indonesia.
4. Secara potensial, filsafat Pancasila akan berkembang bersama dinamika budaya; filsafat
Pancasila akan berkembang secara konsepsional, kaya konsepsional dan kepustakaan

10
secara kuantitas dan kualitas. Filsafat Pancasila merupakan bagian dari khasanah dan
filsafat yang ada dalam kepustakaan dan peradaban modern.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1  Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah cinta akan
kebijakan. Sedangkan Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan bagian-bagian
yang saling berhubungan, saling bekerjasama antara sila yang satu dengan sila yang lain
untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang
mempunyai beberapa inti sila, nilai dan landasan yang mendasar.

3.2  Saran
            Dalam makalah ini penulis berkeinginan memberikan saran kepada pembaca agar ikut
peduli dalam mengetahui sejauh mana kita mempelajari tentang filsafat, filsafat pancasila,
dan pancasila sebagai sistem filsafat. Semoga dengan makalah ini para pembaca dapat
menambah cakrawala ilmu pengetahuan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Pancasila .(Online). http://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila. (Diakses pada 29


Oktober 2019).

Anonim. 2013. Makalah Pancasila. http://iezzaenem.blogspot.com/2013/01/makalah-


pancasila-pancasila-sebagai.html. (Diakses pada 29 Oktober 2019).

Febi S. 2013. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat. (Online).


http://febisilvia48.wordpress.com/2013/05/07/pancasila-sebagai-sistem-filsafat/. (Diakses
pada 28 Oktober 2019).

Hariyanto. 2011. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat.


http://mashariyanto.wordpress.com/2011/05/05/pancasila-sebagai-sistem-filsafat/. (Diakses
pada 29 Oktober 2019).

Husrin. 2013. Makalah Mata Kuliah Filsafat Pancasila. (Online).


http://husrinmusiku.blogspot.com/2013/11/makalah-mata-kuliah-filsafat-pancasila.html.
(Diakses pada 28 Oktober 2019).

12
Lampiran

1. Terangkan alasan mengapa ideologi Pancasila bukan merupakan ideologi campuran dari
ideologi sosialisme maupun liberalisme?

Jawaban :

Sosialisme merupakan ideologi, paham, atau ajaran di mana negara berusaha supaya harta
benda, industri, dan perusahaan menjadi milik negara. Dari sosialisme bakal timbul
masyarakat kelas kaya dan kelas miskin.

Adapun liberalisme merupakan paham ketatanegaraan dan ekonomi yang menginginkan


demokrasi dan kebebasan pribadi untuk berusaha dan berniaga di mana pihak pemerintah
tidak boleh turut campur dalam hal tersebut.

Ideologi Pancasila dapat dikatakan bukan merupakan campuran dari kedua ideologi tersebut
karena segenap rakyat memiliki andil dan turut serta dalam memajukan negara dengan
bantuan pemerintah.

Di sisi yang sama, ideologi Pancasila tidak membeda-bedakan masyarakat Indonesia


berdasarkan kepentingan, kekayaan, atau malah hal-hal pribadi. Rakyat diberikan hak dan
kebebasan dengan tetap mematuhi sila-sila yang tertuang dalam Pancasila.

2. Bagaimana usaha kita untuk tetap menegakkan Pancasila sebagai falsafah dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara?

Jawaban :

Usaha kita untuk tetap menegakkan Pancasila sebagai falsafah ialah dengan selalu
menjadikan Pancasila sebuah dasar setiap apa yang akan kita lakukan, sehingga tujuan
bersama dapat tercapai secara maksimal yakni tujuan membentuk masyarakat sejahtera.
Intinya ialah pengamalan nilai-nilai Pancasila sekaligus menjadikannya sebagai identitas.

3. Mengapa manusia selalu berfilsafat? Dan mengapa filsafat yang digunakan bangsa kita
adalah filsafat Pancasila?

Jawaban :

13
Karena selama manusia hidup selalu berfilsafat adanya filsafat dari adanya rasa ingin tahu
manusia yang diimplementasikan dengan bertanya tentang hal"hal yang berhubungan dengan
keberadaan manusia. Filsafat juga diartikan sebagai kegiatan manusia dalam mencari alasan
atas pertanyaan. Bangsa Indonesia menggunakan filsafat Pancasila di karenakan Pancasila
mampu memberikan dasar tentang hakikat kehidupan bernegara, yaitu dalam susunan
politik, sistem politik, bentuk negara, susunan perekonomian dan dasar"dasar pengembangan
ilmu pengetahuan terutama yang ada di Indonesia.

4. Uaikan bahwa kedudukan dan fungsi Pancasila bagi bangsa indonesia adalah sebagai
filsafat bangsa/ sebagai dasar negara dan sebagai ideologi ?

Jawaban :

Pancasila sebagai Pandangan hidup bangsa.

a. Dalam kehidupan bersama suatu masyarakat memerlukan suatu tekad bersama,dimana


cita"cita yang ingin dicapainya bersumber pada pandangan hidupnya.

b. Dalam pengertian inilah, maka proses perumusan pandangan hidup masyrakatdituangkan


dan dilembagakan men#adi pandangan hidup bangsa kemudian di pandangan hidup negara.
Pandangan hidup bangsa disebut Ideologi Bangsa, pandangan hidup negara disebut ideologi
negara

14

Anda mungkin juga menyukai