Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan hidayah
serta nikmat islam, iman, dan ihsan kepada kami sehingga atas rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan salah satu tugas makalah yang berjudul "Dinamika
Pelaksanaan UUD 1945”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan
tentang landasan dalam PPKn bagi para pembaca dan juga bagipenulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Andi Nurlaela, M.Pd selaku
dosen pengampu Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka kami memohon maaf apabila terdapat
kesalahan dalam penulisan kata.
Semoga tugas ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun bagi orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata yang kurang berkenan. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun,
Kelompok 6
2
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR............................................................................ 2
DAFTARISI........................................................................................... 3
BAB IPENDAHULUAN....................................................................... 4
A.LatarBelakang............................................................................... 4
B. RumusanMasalah......................................................................... 4
C. TujuanPenulisan........................................................................... 4
BAB IIPEMBAHASAN........................................................................ 5
A. Dinamika pelaksanaanUUD1945................................................ 5
B. Masa AwalKemerdekaan............................................................. 7
C. Masa OrdeLama........................................................................... 8
D. MasaOrdeBaru............................................................................. 9
E. Masa ReformasidanGlobalisasi................................................... 9
BAB IIIPENUTUP................................................................................ 11
A.Simpulan........................................................................................ 11
B.Saran.............................................................................................. 11
DAFTARPUSTAKA............................................................................. 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, dunia
mengalami perkembangan yang pesat, hal ini secara tidak langsung juga
mempengaruhi hukum-hukum di beberapa Negara termasuk Indonesia.
Indonesia mengalami perubahan hukum yang mendasar, ditandai dengan
adanya amandemen pada UUD 1945. Pada awal terbentuknya, UUD 1945
memiliki 37 pasal, hingga sekarang setalah mengalami beberapa amandemen
UUD 1945 telah memiliki pasal seumlah 39 pasal. Amandemen tersebut telah
dilakukan sebanyak empat kali. Amandemen pertama dimulai pada tanggal 19
oktober 1999 sebanyak dua pasal, amandemen kedua pada tanggal 18 agustus
2000 sebanyak 10 pasal, amandemen ke tiga pada tanggal 10 november 2001
sejumlah pasal, dan amandemen keempat pada tanggal 10 agustus 2002
sejumlah 10 pasal ditambah 3 pasal aturan peralihan dan aturan tambahan 2
pasal. pasal-pasal yang di amandemen diharapkan dapat memberikan
perubahan bangsa kea rah yang lebihbaik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Dinamika Pelaksanaan UUD1945?
2. Bagaimana Dinamika Masa AwalKemerdekaan?
3. Bagaimana Dinamika Masa OrdeLama?
4. Bagaimana Dinamika Masa OrdeBaru?
5. Bagaimana Dinamika Masa Reformasi danGlobalisasi?
C. TujuanPenulisan
1. Untuk mengetahui Dinamika Pelaksanaan UUD1945.
2. Untuk mengetahui Dinamika Masa AwalKemerdekaan.
3. Untuk mengetahui Dinamika Masa Orde Lama.
4. Untuk mengetahui Dinamika Masa Orde Baru.
5. Untuk mengetahui Dinamika Masa Reformasi danGlobalisasi.
4
BAB II
PEMBAHASAN
6
B. Pada Masa Awal Kemerdekaan
UUD 1945 sebagai hukum dasar tertulis dalam gerak pelaksanaannya
pada kurun waktu 1945-1949, dan jelas tidak dapat dilaksanakan dengan baik,
karena kita memang sedang dalam masa pancaroba, dalam usaha membela dan
mempertahankan kemerdekaan yang baru saja diproklamirkan.
Pada masa ini juga terdapat berbagai penyimpangankonstitusional yang
dapat dicatat, yaitu pertama, berubahnya fungsi Komite Nasional Pusat dari
pembantu Presiden menjadi badan yang diserahi kekuasaan legislative dan ikut
menentukan GBHN berdasarkan maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16
Oktober 1945. Kedua, berdasarkan perubahan system cabinet presidensial
menjadi cabinet parlementer.
Pada 3 November 1945 atas usul BP-KNIP, pemerintah mengeluarkan
suatu Maklumat untuk pembentukan partai-partai politik agar segala aliran
paham yang ada di masyarakat ke jalan yang teratur.
a. SistemPresidensial
Sistem pemerintahan RI menurut UUD 1945 tidak menganut
system dari Negara manapun, tetapi adalah system khas bangsa
Indonesia.Di dalam system ini, kepala pemerintahannya adalah presiden,
sehingga menurut konstitusi ketatanegaraan ini, pemerintah padaa
hakikatnya adalah presiden.System ini berlangsung untuk pertma kalinya
pada 18 Agustus-14 November 1945.
b. Penyimpangan UUD1945
Pada tanggal 11 November 1945, Badan Pekerja KNIP mengusulkan
kepada presiden agar system pertanggungjawaban menteri kepada
parlemen dengan beberapa pertimbangan.Dan presiden menerima usulan
tersebut, sehingga pada 14 November 1945 dikeluarkannya maklumat
Pemerintah, yaitu sitem pemerintahan presidensial menjadi parlementer.
Dan disinilah letak penyimpangan yang terjadi, karena Maklumat tersebut
melanggar Pasal 4 dan 17 UUD 1945, yang menunjukkan bahwa UUD
1945 menganut system pemerintahanbpresidensial.
C. Masa OrdeLama
Pada bulan September 1955 dan Desember 1955, diadakan pemilihan
umum yang memilih anggota DPR dan anggota Konstituante.Tugas
Konsituante adalah untuk merancang UUD sebagai pengganti UUDS 1950.
Presiden dalam pidatonya pada tanggal 22 April 1959 di depan siding
konstituante yang menyarankan “marilah kembali kepada UUD 1945”.Dan,
penggunaan kembali UUD 1945 ditandai dengan dikeluarkannya Dekrit
Presiden pada tanggal 5 Juli 1959. Jadi, sejak saat itu, Undang-Undang Dasar
1945 berlaku lagi.
Banyak terjadi penyimpangan yang mengakibatkan memburuknya
keadaan politik dan keamanan serta kemerosotan ekonomi yang mencapai
puncaknya pada pemberontakan G30 S/PKI. Pemberontakan ini dapat
digagalkan melalui kekuatan-kekuatan yang melahirkan pemerintahan orde
baru.
8
D. Masa OrdeBaru
Gerakan G30 S/PKI yang didalangi oleh PKI telah menimbulkan
banyak korban jiwa serta banyak juga terjadi pelanggaran hukum dan UUD
yang berlaku. Dan juga, gerakan tersebut jelas memiliki tujuan untuk
mengganti dasar falsafah Negara yaitu Pancasila dengan dasar falsafah yang
lain.
Keadaan semakin memburuk, keadaan ekonomi dan keamanan makin tidak
terkendalikan. Dengan dipelopori oleh pemuda/mahasiswa, rakyat
menyampaikan tiga tuntutan kepada Pemerintah, yang disebut juga dengan
Tritura, yaitu:
1. BubarkanPKI
2. Bersihkan cabinet dari unsur-unsur PKI
3. Turunkan harga-harga / perbaikiekonomi.
Lalu, dikeluarkanlah Surat Perintah 11 Maret (supersemar) oleh pemerintah
yang dianggap juga sebagai kelahiran pemerintah orde baru. Dan pengemban
superemar, yaitu Soeharto telah melaksanakan tugasnya, yaitu membubarkan
PKI dan ormas-ormasnya serta mengadakan koreksi terhadap berbagai
penyimpangan dalam berbagai bidang selama pemerintahan orde lama.
9
Dalam kenyataannya, selama 32 tahun pemerintahan orde baru
memberikan kekuasaan yang maha dasyat kepada Presiden.Sehingga, hasilnya
justru lebih parah daripada yang terjadi pada masa orde lama. Dan, menurut
Prof. muchsan pasti ada sesuatu yang salah dalam UUD 1945 yang
mengakibatkan kerancuan dalam kehidupan bernegara. Sehingga, UUD 1945
sebagai hukum dasar Negara harus subjektif dan tidak menimbulkan celah
interpretasi yang salah.
Sebagai usaha untuk mengembalikan kehidupan Negara yang
berkedaulatan rakyat yang berdasarkan UUD 1945, salah satu aspirasi yang
terkandung dalam semangat reformasi adalah melakukan amandemn terhadap
UUD1945.
Dengan disah kannya perubahan UUD 1945, berarti Indonesia telah
melakukan lompatan besar, karena bangsa Indonesia telah mempunyai UUD
yang lebih sempurna dari yang sebelumnya.Dengan pengesahan ini juga,
berarti MPR telah menuntaskan reformasi konstitusi sebagai suatu langkah
demokrasi dalam upaya menyempurnakan UUD 1945, menjadi konstitusi yang
demokratis.
10
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
UUD 1945 merupakan peraturan perundang-undangan tertinggi dalam
Negara dan menjadi hukum dasar tertulis Negara, yang bersifat mengikat dan
berisi aturan yang harus ditaati oleh setiap warga negara.
Pada awal masa Indonesia setelah memproklamasikan kemerdekaan,
Sistem pemerintahan berdasarkan UUD 1945 belum dapat dilaksanakan.
Sejak dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 juli 1959 itu maka UUD 1945
berlaku kembali di Negara Republik Indonesia.Dengan dipelopori oleh
pemuda, pelajar, dan mahasiswa rakyat Indonesia menyampaikan Tritula (Tri
Tuntutan Rakyat) yangmeliputi,
a. BubarkanPKI.
b. Bersihkan kabinet dari unsur-unsurKPI.
c. Turunkan harga/perbaikanekonomi.
Beberapa peristiwa pada Orde Lama yang mengaburkan identitas
nasional kita adalah; Pemberontakan PKI pada tahun 1948, Demokrasi
Terpimpin, Pelaksanaan UUD Sementara 1950, Nasakom dan Pemberontakan
PKI 1965.
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami sampaikan dengan segala kemampuan
kami mencari dan menganalisa serta menulis materi dari berbagai sumber
referensi yang ada. Atas segala kekurangan kami mohon kiranya masukan dan
saran untuk perbaikan makalah ini. Jazakallahukhairankatsiran.
11
DAFTAR PUSTAKA
12
LAMPIRAN
Hingga saat ini, UUD 1945 telah mengalami empat kali perubahan atau
amandemen. UUD 1945 hasil amandemen menggantikan Undang-Undang Dasar
Sementara atau UUDS 1950 dan menjadi konstitusi yang berlaku hingga saat ini.
13
Setelah "dibersihkan" dari "unsur PKI", Supersemar kemudian ditingkatkan
menjadi Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara; Ketetapan MPRS
yang meningkatkan Supersemar tersebut sekaligus menyatakan bahwa Supersemar
hanya berlaku hingga "terbentuknya Majelis Permusyawaratan Rakyat hasil
Pemilihan Umum." Pemilihan umum tersebut terjadi pada tahun 1971 dan
anggotanya diambil sumpah pada tanggal 28 Oktober1971.
14
Sebaliknya, ia mencari sistem yang didasarkan pada sistem desa tradisional dengan
mengedepankan diskusi dan konsensus, dibawah bimbingan para tetua desa. Ia
mengusulkan campuran antara tiga unsur yakni; nasionalisme, agama, dan
komunisme menjadi pemerintahan kooperatif yang disingkat NASAKOM.
Hal ini dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan tiga faksi utama dalam politik
Indonesia ketika itu, yakni: tentara, kelompok-kelompok Islam, dan komunis.
Dengan dukungan dari militer, pada bulan Februari 1956, ia menyatakan
'Demokrasi Terpimpin', dan mengusulkan kabinet yang akan mewakili semua partai
politik penting (termasukPKI).
15