Kata Pengantar........................................................................................ i
Daftar Isi.................................................... ............................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar belakang............................................................................. 1
B. Rumusan masalah ....................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................ 2
A. Pengertian Pancasila dalam ketatanegaraan RI ............................ 2
B. Latar Belakang Pancasila Digunakan dalam ketatanegaraan ....... 2
C. Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Proklamasi ,Batang
tubuh,dan Pancasila ...................................................................... 3
D. Hukum Dasar Tertulis (UUD) dan Tidak Tertulis (convensi) ..... 5
E. Struktur Pemerintahan Indonesia Menurut UUD 1945 ................ 7
F. Kelembagaan Negara menurut UUD 1945 .................................. 9
BAB III PENUTUP ................................................................................ 11
A. Kesimpulan ................................................................................. 11
B. Saran ........................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 12
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila merupakan landasan dan dasar negara Indonesia yang mengatur seluruh
struktur ketatanegaraan Republik Indonesia. Dalam pemerintahan Indonesia, masih banyak
bahkan sangat benyak anggota-anggotanya dan juga sistem pemerintahannya yang tidak sesuai
dengan nila-nilai yang ada dalam setiap sila Pancasila. Padahal jika membahas negara dan
ketatanegaraan Indonesia mengharuskan ingatan kita meninjau dan memahami kembali sejarah
perumusan dan penetapan Pancasila, Pembukaan UUD, dan UUD 1945 oleh para pendiri dan
pembentuk negara Republik Indonesia.
Dalam perumusan ketatanegaraan Indonesia tidak boleh melenceng dari nilai-nilai
Pancasila, pembentukan karakter bangsa dilihat dari system ketatanegaraan Indonesia harus
mencerminkan nilai-nilai dari ideologi bangsa yaitu Pancasila. Namun jika dalam suatu
pemerintahan terdapat banyak penyimpangan dan kesalahan yang merugikan bangsa
Indonesia, itu akan membuat sistem ketatanegaraan Indonesia berantakan dan begitupun
dengan bangsanya sendiri. Untuk itulah dalam makalah ini, kami mengambil judul “Pancasila
dalam Konteks Ketatanegaraan Republik Indonesia”
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, kami merumuskan beberapa masalah, yaitu :
1. Apa saja yang terkait dengan Pembukaan UUD 1945 ?
2. Bagaimanakah sistem Ketatanegaraan Indonesia ?
3. Bagaimanakah kelembagaan negara menurut UUD 1945 ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa saja yang terkait dengan pembukaan UUD 1945
2. Menegtahui sistem Ketatanegaraan Indonesia
3. Mengetahui kelembagaan negara menurut UUD 1945
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
golongan-golongan itu, demikian besar dan luas kewenangannya. Antara lain mengangkat dan
memberhentikan Presiden, serta mengubah Undang-Undang Dasar.
7
Dasar dan diterima oleh seluruh rakyat dan tidak boleh bertentangan dengan Undang-Undang
Dasar.
Convensi juga sebagai hukum dasar yang tak tertulis dan memiliki aturan-aturan dasar yang
timbul dan terperihara dalam praktek penyelenggaraan Negara meskipun sifatnya tidak tertulis.
Sifat-sifatnya yaitu:
1. Merupakan kebiasaan yang berulang kali dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan
Negara.
2. Tak bertentangan dengan UUD dan berjalan sejajar
3. Diterima oleh seluruh rakyat/masyarakat
4. Bersifat sebagai pelengkap sehingga memungkinkan bawa convensi bisa menjadi aturan-
aturan dasar yang tidak tercantum dalam UUD 1945
Contoh :
1. Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah mufakat.menurut pasal 37 ayat(1) dan (4)
UUD 1945 segala keputusan MPR diambil berdasarkan suara terbanyak tetapi sistem ini
kurang jiwa kekeluargaan sebagai kepribadian bangsa.oleh karena itu,dalam praktek-
praktek penyelenggaraan Negara selalu di usahakan untuk mengambil keputusan
berdasarkan musyawarah untuk mufakat dan ternyata hampir selalu berhasil. Pungutan
suara baru ditempuh jika usaha musyawarah untuk mufakat sudah tak dapat dilaksanakan.
2. Praktek-praktek penyelenggaraan Negara yang sudah menjadi hukum dasar tidak tertulis
antara lain:
a. Pidato kenegaraan presiden RI setiap 16 Agustus di dalam sidang DPR
b. Pidato presiden yang di ucapkan sebagai keterangan pemerintah tentang rencana
anggaran pendapatan belanja (RAPB) Negara pada minggu 1, pada bulan januari tiap
tahunnya. Jika convensi ingin di jadikan rumusan yang bersifat tertulis maka yang
berwenang adalah MPR dan rumusannya bukan lah merupakan suatu hukum dasar
melainkan tertuang dalam ketetapan MPR dan tidak secara otomatis setingkat dengan
UUD melainkan sebagai suatu ketetapan MPR.
9
8. Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk Republik (pasal 1 ayat 1 dan pasal 18
ayat 1). NKRI dibagi atas daerah-daerah provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai
pemerintah daerah.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai dasar Negara, Pancasila merupakan suatu asas kerohanian dalam ilmu
kenegaraan popular disebut sebagai dasar filsafat Negara (Philosofische gronslai). Dalam
kedudukan ini Pancasila merupakan sumber nilai dan sumber norma dalam setiap aspek
penyelenggaraan Negara, termasuk sebagai sumber tertib hukum di Negara Republik
Indonesia. Konsekuensinya seluruh peraturan perundang-undangan serta penjabarannya
senantiasa berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila pancasila.
Dengan menggunakan sistem ketatanegaraan berdasarkan pada nilai-nilai dan yang
berhubungan dengan Pancasila, dapat menjadikan karakter suatu bangsa memiliki moral yang
sesuai dengan yang tercermin dalam sila-sila Pancasila. Negara Indonesia dan masyarakat
Indonesia dengan ketatanegaraannya berdasar pada Pancasila akan membawa dampak positif
bagi terbentuknya bangsa Indonesia.
B. Saran
Kepada semua pembaca atau siapa saja yang menyempatkan membaca makalah ini bila
mendapat kekeliruan terhadap materi kami harap bisa meluruskannya dan memakluminya.
Maka kami banyak berharap kepada para pembaca untuk tidak segan memberikan kritik, saran,
dan masukan yang membangun kepada kami.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://arkalalandshary.blogspot.co.id/2014/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html
indradarmajun.blogspot.com/2015/09/hubungan-pembukaan-dengan-pancasila.html
umahilmupart3.blogspot.com/2014/10/makalah-pkn-si1.html
13