Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 4

HUBUNGAN PANCASILA DENGAN PEMBUKAAN UUD 1945

OLEH:

ATUT TRI LEGO WATI (142210151)


HANIFAH FATIN KHAIRUNNISA (142210145)
MUHAMMAD ILHAM JALALUDIN (142210144)
RAHEL PRATIWI SIMARMATA (142210150)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa, atas limpahan
rahmat hidayah dan karunia-Nya kami dapat menyusun Makalah Hubungan Pancasila dengan
Pembukaan UUD 1945 ini.

Makalah Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945 adalah makalah yang
memuat uraian, pandangan Notonegoro tentang unsur mutlak, Pembukaan UUD 1945
memenuhi syarat sebagai staats fundamental norm, hubungan Pancasila dengan pembukaan
UUD 1945, 4 pokok pikiran pembukaan UUD 1945 yang berkaitan dengan Pancasila, dan
penjabaran Pancasila dalam pasal-pasal UUD 1945. Tujuan dibuatnya makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila serta menambah wawasan dan pengetahuan
bagi kami maupun pembaca. Alasan kami menyusun makalah ini karena keterbatasan
wawasan, pengetahuan dan sumber bacaan.

Tidak lupa kami mengucapan terimakasih kepada semua pihak yang memberikan bantuan
dan dukungan diantaranya; Ibu Fatikhah Fauziah selaku dosen mata kuliah P a n c a s i l a
yang memberikan materi dan membimbimbing kami, orang tua kami yang selalu
memberikan dukungan, dan teman-teman yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.

Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca sekalian. Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, 6 Desember 2021

Tim penyusun

i
Daftar Isi

KATA PENGANTAR...................................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................1
C. Tujuan................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................2
A. Pandangan Notonogoro tentang Unsur Mutlak.............................................................2
B. Pembukaan UUD 1945 Memenuhi Syarat Sebagai Staats Fundamental Norm.........2
C. Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945...................................................4
D. Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945 yang Berkaitan dengan Pancasila..................4
E. Penjabaran Pancasila dalam Pasal-Pasal UUD 1945....................................................5

BAB 3 PENUTUP.........................................................................................................................6
KESIMPULAN.......................................................................................................................6
SARAN.....................................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................7
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila dalam sistem ketatanegaraan di Indonesia sudah menjadi menjadi suatu
kesepakatan serta menjadi Doktrin bahwa Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa,
ideology bangsa Indonesia serta sumber dari segala sumber hukum Indonesia baik
tertulis maupun tidak tertulis .
Dalam pengertian yang bersifat yuridis kenegaraan, Pancasila yang berfungsi
sebagai dasar Negara tercantum dalam aline Keempat Pembukaan UUD NRI tahun 1945,
yang jelas menyatakan, “….maka disusnsunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu
dalam suatu Undang-undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam susunan
Negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan
Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan
kerakyatan yang di pimpin oleh hikmah kebijaksaaan dalam
Permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia”.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pandangan Notonogoro tentang unsur mutlak?
2. Apakah pembukaan UUD 1945 memenuhi syarat sebagai staats fundamental norm?
3. Bagaimana hubungan Pancasila dengan pembukaan UUD 1945?
4. Apa saja pokok pikiran pembukaan UUD 1945 yang berkaitan dengan Pancasila?
5. Bagaimana penjabaran Pancasila dalam pasal-pasal UUD 1945

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pandangan Notonogoro tentang unsur mutlak
2. Untuk mengetahui apakah pembukaan UUD 1945 memenuhi syarat sebagai staats
fundamental norm

3. Untuk mengetahui hubungan Pancasila dengan pembukaan UUD 1945

4. Untuk mengetahui pokok pikiran pembukaan UUD 1945 yang berkaitan dengan Pancasila

5. Untuk mengetahui penjabaran Pancasila dalam pasal-pasal UUD 194

1
BAB II PEMBAHASAN

A. Pandangan Notonogoro tentang Unsur Mutlak

Notonagoro (1982:24-26) menegaskan bahwa Undang-Undang Dasar tidak


merupakan peraturan hukum yang tertinggi. Di atasnya, masih ada dasardasar pokok bagi
Undang-Undang Dasar, yang dinamakan pokok kaidah
negara yang fundamental (staatsfundamentalnorm). Lebih lanjut, Notonagoro
menjelaskan bahwa secara ilmiah kaidah negara yang fundamental
mengandung beberapa unsur mutlak, yang dapat dilihat dari dua segi.
1) Dari segi terjadinya
 Ditentukan oleh pembentuk negara.
 Terjelma dalam bentuk pernyataan lahir sebagai kehendak pembentuk negara
mengenai dasar – dasar Negara yang dibentuk
2) Dari segi isinya memuat dasar – dasar Negara yang dibentuk
 Asas kerohanian negara
 Asas politik negara
 Tujuan negara
 Memuat ketentuan diadakannya UUD negara.

B. Pembukaan UUD 1945 Memenuhi Syarat Sebagai Staats Fundamental Norm

Berdasarkan unsur mutlak di atas, maka Pembukaan UUD 1945 memenuhi syarat
unsur mutlak staatsfundamentalnorm sebagai berikut.
1) Dari segi terjadinya
 Ditentukan oleh PPKI sebagai bentuk negara.
 Dalam alinea 3, dinyatakan “… maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaanya.”
2) Dari segi isinya memuat dasar – dasar Negara yang dibentuk.
 Asas kerohanian Negara yaitu Pancasila pada alinea 4, “… dengan berdasar kepada
Ketuhanan.”
 Asas politik negara, yaitu kedaulatan rakyat, alinea 2 dan 4.
 Tujuan negara pada alinea 4.
 Ketentuan diadakannya UUD, alinea 4 “…. Dalam suatu UUD Negara Indonesia,…”

Berdasarkan paparan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan


Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945, antara lain sebagai berikut:
1) Pembukaan UUD 1945 memenuhi syarat unsur mutlak sebagai
staatsfundamentalnorm. Oleh karena itu, kedudukan Pembukaan
merupakan peraturan hukum yang tertinggi di atas Undang-Undang
Dasar. Implikasinya, semua peraturan perundang-undangan dimulai dari
pasal-pasal dalam UUD 1945 sampai dengan Peraturan Daerah harus
sesuai dengan Pembukaan UUD 1945.
2) Pancasila merupakan asas kerohanian dari Pembukaan UUD1945 sebagai
staatsfundamentalnorm. Secara ilmiah-akademis, Pembukaan UUD 1945
sebagai staatsfundamentalnormmempunyai hakikat kedudukan yang
tetap, kuat, dan tak berubah bagi negara yang dibentuk, dengan perkataan
lain, jalan hukum tidak lagi dapat diubah (Notonagoro, 1982: 25).
Dalam kaitan itu, ketentuan dalam Pasal 37 ayat (1) sampai
ayat (5) UUD 1945 pasca amandemen ke-4, dalam Pasal 37 tersebut hanya
memuat ketentuan perubahan pasal-pasal dalam UUD 1945, tidak memuat
ketentuan untuk mengubah Pembukaan UUD 1945. Hal ini dapat dipahami
karena wakil-wakil bangsa Indonesia yang tergabung dalam Majelis
Permusyawaratan Rakyat memahami kaidah ilmiah, terkait kedudukan
Pembukaan UUD 1945 yang sifatnya permanen sehingga mereka
mengartikulasikan kehendak rakyat yang tidak berkehendak mengubah
Pembukaan UUD 1945.
C. Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945

Sesuai dalam Pembukaan UUD 1945, Pancasila telah ditetapkan sebagai dasar
filsafat negara Republik Indonesia. Dengan demikian, Pancasila dan Pembukaan UUD
1945 memiliki hubungan timbal balik, yaitu secara formal dan material.
1. Hubungan Pancasila dan UUD 1945 Secara Formal
Rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara RI tercantum dalam Pembukaan UUD
1945, terutama pada alinea 4 yang merupakan inti dari Pembukaan UUD 1945.
Pembukaan UUD 1945 merupakan Pokok Kaedah Negara yang Fundamental dan punya 2
kedudukan, yaitu sebagai dasar tertib hukum Indonesia sekaligus sebagai tertib hukum
tertinggi. Selain sebagai Mukadimah, Pembukaan UUD 1945 memiliki fungsi dan
kedudukan yang berbeda dengan pasal-pasalnya. Pembukaan UUD 1945 dengan
Pancasila sebagai intinya, nyatanya tidak bergantung pada batang tubuh UUD 1945, tapi
justru menjadi sumbernya. Pancasila sebagai Pokok Kaedah Negara yang Fundamental
juga menjadi dasar kelangsungan hidup negara Indonesia. Pancasila adalah inti dari
Pembukaan UUD 1945 yang memiliki kedudukan kuat, tetap, tidak dapat diubah-ubah,
dan melekat pada kehidupan negara Republik Indonesia.

2. Hubungan Pancasila dan UUD 1945 Secara Material


Berdasarkan kronologi sejarahnya, materi Pancasila dirumuskan terlebih dulu
sebagai dasar negara dalam rapat BPUPKI. Setelah itu, baru disusul dengan Pembukaan
UUD 1945. Dengan demikian, Pembukaan UUD 1945 adalah tertib hukum tertinggi di
Indonesia, sedangkan Pancasila merupakan sumber dari tertib hukum itu sendiri.
Pembukaan UUD 1945 adalah Pokok Kaedah Negara yang Fundamental dengan
Pancasila sebagai inti sarinya.

D. Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945 yang Berkaitan dengan Pancasila


1. Persatuan (penjabaran sila ke – 3 Pancasila)
Pokok pikiran pertama menekankan bahwa negara dan masyarakat Indonesia wajib
mengutakaman kepentingan negara di atas kepentingan pribadi/golongan.
2. Keadilan Sosial (Penjabaran sila ke – 5 Pancasila)
Berisi cita – cita negara dalam mewujudkan keadilan sosial dalam kehidupan
masyarakat Indonesia.
3. Kedaulatan Rakyat (Penjabaran sila ke – 4 Pancasila)
Berkaitan dengan dasar politik negara, yaitu kedaulatan ada di tangan rakyat.
4. Ketuhanan Yang Maha Esa (Penjabaran sila ke – 1 Pancasila ) serta kemanusiaan yang
adil dan beradab (penjabaran sila ke – 2 Pancasila).
Pemerintah dan penyelenggaran negara lain wajib memiliki budi pekerti kemanusiaan
yang luhur, termasuk kepada Tuhan YME dan menjunjung tinggi nilai – nilai
kemanusiaan.

E. Penjabaran Pancasila dalam Pasal-Pasal UUD 1945


BAB 3 PENUTUP

KESIMPULAN
Maka dapat disimpulkan jika hubungan antara Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945
merupakan hubungan yang sifatnya formal. Artinya Pancasila dijadikan dasar dalam
penyelenggaraan negara, serta sebagai norma positif. Pancasila memiliki kedudukan yang kuat
dan tidak dapat diubah. Sedangkan Pembukaan UUD 1945 berkedudukan sebagai tertib hukum
tertinggi. Selain itu, Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 juga memiliki hubungan material.
Artinya UUD 1945 merupakan kaidah hukum negara Indonesia, yang mana seluruh unsur dan
pokok kaidahnya bersumber dari Pancasila. Maka dapat dikatakan jika Pancasila juga
merupakan tertib hukum Indonesia.
SARAN
Sebagai seorang mahasiswa yang memiliki peran sebagai 'Agent Of Change' dan 'Social
Control' Mahasiswa harus dapat menerapkan dan menjalankan Pancasila sebagai pedoman hidup
di dalam masyarakat dan kehidupan akademik, mahasiswa juga diharapkan tetap terus menempa
dirinya menjadi pribadi-pribadi yang memiliki kematangan intelektual, kreatif, percaya diri,
inovatif, dan memiliki kesetiakawanan sosial dan semangat pengabdian terhadap masyarakat,
bangsa dan negara yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

Erilia, Erika. 2021. Apa Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945?,
https://tirto.id/apa-hubungan-pancasila-dengan-pembukaan-uud-1945-f9vr, diakses pada 6
Desember 2021 pukul 20.00

BPIP. 2021. Begini Hubungan Pancasila dan UUD 1945,


https://bpip.go.id/bpip/berita/1035/823/begini-hubungan-pancasila-dan-uud-1945.html, diakses
pada 6 Desember 2021 pukul 20.15

Anda mungkin juga menyukai