HENNY OKTAMALIA
NIM. 20323299250
2020
Pertanyaan :
Pada bagian terakhir dari rangkaian modul IPA 6 yang telah Anda pelajari, Anda
akan diminta untuk memecahkan persoalan secara kritis.
Kebutuhan nasional garam dapur semakin meningkat setiap tahunnya. Pelaku
industri nasional mulai menyerap garam lokal yang diproduksi petani garam.
Selain mengurangi garam impor, penyerapan tersebut meningkatkan pendapatan
dan berujung makin bergairahnya produksi garam oleh petani. Namun, garam-
garam yang ada pada petani garam masih belum murni. Hal ini dapat dilihat dari
terdapatnya zat pengotor yang harus dipisahkan dari garam tersebut. Umpamanya
zat pengotor pada garam tersebut adalah pasir dan naftalena. Maka Anda harus
mencari cara untuk memisahkan garam dari zat-zat pengotor tersebut kemudian
menyusun beberapa hal penting yang harus dilakukan sebagai bagian tugas
seorang guru. Berikut ini hal-hal yang harus Anda lakukan.
Tuliskan sifat-sifat fisika dan kimia dari zat-zat tersebut (naftalena, garam
dapur, dan pasir).
Cari prosedur yang tepat sehingga ketiga zat tersebut dapat dipisahkan
secara sempurna.
Gambarkan secara molekuler setiap proses pada pemisahan zat-zat
tersebut.
Buatlah bahan ajar yang tepat sesuai materi tersebut.
Tentukan alat evaluasi yang relevan dengan materi tersebut.
Tuliskan Sifat-sifat fisika dan Kimia dari masing-masing zat naftalena,
garam dapur, dan Pasir.
Jawaban:
a. Naftalena
Sifat fisika
Naftalena berupa padatan berwarna putih dengan rumus molekul C10H8
Berbentuk dua cincin benzena yang bersatu.
Massa molar : 128, 17052 g
Kepadatan : 1, 14 g / cm ³
Titik lebur :80,26°C,353K,176°F
Titik didih :218°C,491K,424°F
Kelarutan dalam air : 30 mg / L
2) Sifat Kimia
Naftalena adalah salah satu komponen yang termasuk benzena
aromatik hidrokarbon, tetapi tidak termasuk polisiklik. Naftalena
memiliki kemiripan sifat yang memungkinkannyamenjadi aditif
bensin untuk meningkatkan angka oktan. Sifat-sifat tersebut antara
lain: sifat pembakaran yang baik, mudah menguap sehingga tidak
meninggalkan getah padat pada bagian-bagian mesin.Sesuai dengan
ikatan valensinya, napthalena mempunyai tiga struktur resonansi
yaitu: Seperti benzena, naftalena dapat mengalamisubstitusi aromatik
elektrofilik. Pada sebagian besar reaksi substitusi aromatik elektrofilik,
naftalena bereaksi dalam kondisi lebih ringan daripada benzena.
Ikatan konjugasi pada naftalena menyebakan naftalena memiliki
ikatan tidak jenuh
karsinogen oleh International Agency for Cancer Research
diklasifikasikan sebagai polutan yang disebut polycyclic aromatic
hydrocarbons (PAH)
sifatnya volatil dalam suhu ruang.
Ikatan karbon-karbon dalam naftalena tidak sama panjang.
Obligasi C1-C2, C3-C4, C5-C6 dan C7-C8 sekitar 1,36 Å (136 pm)
panjangnya, sedangkan ikatan karbon-karbon lainnya sekitar 1,42 Å
(142 pm).
memiliki tiga struktur resonansi sehingga elektron dalam gugus arena
dalam cincin benzena dapat bergerak bebas seperti sebuah lautan
elektron dan menyebabkan ikatan rangkap pada cincin benzena
naftalena tidak pasti.
b. Garam dapur
1) Sifat fisika
Nama IUPAC Natrium Klorida
Rumus kimia NaCl
Massa molar 58,44 g/mol
Penampilan Tidak berwarna/ berbentuk Kristal
putih
3
Densitas 2,16 g/cm
Titik lebur 801 °C (1074 K)
Titik didih 1465 °C (1738 K)
Kelarutan dalam air 35,9 g/100 mL (25 °C)
2) Sifat kimia
Garam dapur merupakan senyawa ion, ikatan ion antara Na dan
Cl-nya sangat kuat sehingga meleleh dan mendidih pada suhu yang
tinggi. NaCl juga merupakan bagian dari larutan elektrolit kuat, yaitu
larutan yang dapat menghantarkan arus listrik karena ketika dalam
bentuk lautan ia kembali menjadi ion-ionnya yang dapat bergerak
bebas. Ion yang bergerak bebas inilah yang menghantarkan arus
listrik. Karena merupakan senyawa ion, NaCl juga mudah larut dalam
air dan pelarut polar lainnya. Dalam bentuk padat NaCl bersifat stabil
dan hanya terurai ketika dipanaskan pada suhu yang sangat tinggi
menghasilkan asam yang beracun yang terdiri dari asam klorida (HCl)
dan dinatrium oksida (Na2O).
c. Pasir Silika
1) Sifat fisika
Rumus kimia SiO2
Massa molar 60.08 g/mol
Penampilan Transparent solid (Amorphous)
White/Whitish Yellow
(Powder/Sand)
Bau Tidak berbau
Densitas 2.648 (α-quartz), 2.196 (amorphous)
−3
g·cm
Titik lebur 1,713 °C (3,115 °F; 1,986 K)
(amorphous)
Titik didih 2,950 °C (5,340 °F; 3,220 K)
Kelarutan dalam air 0.0013 g/100 mL (25 °C)
Sifat kimia
Mineral silika mempunyai berbagai sifat kimia antara
lain sebagai berikut :
Reaksi Asam
Silika relatif tidak reaktif terhadap asam kecuali terhadap
asam hidrofluorida dan asam phospat.
Reaksi basa
Silika dapat bereaksi dengan basa, terutama dengan
basa kuat, seperti dengan hidroksida alkali.
Cari prosedur yang tepat sehinggga ketiga zat tersebut dapat dipisahkan
secara sempurna!
Jawaban:
Sebelum melakukan pemisahan terlebih dahulu melakukan
identifikasi zat-zat nya terlebih dahulu:
Zat yang mudah menyublim adalah naftalen (kapur barus) dengan
rumus molekul C10H8 dengan dua cincin benzena yang bersatu. Senyawa ini
bersifat volatil, mudah menguap walau dalam bentuk padatan. Oleh karena itu
naftalena digunakan pada percobaan pengamatan titik leleh karena mudah
menguap sehingga tidak memerlukan waktu yang lama untuk menyublim.
Kemudian hasil lelehan naftalena tidak berwarna atau bening, sehingga lebih
mudah diamati titik awal lelehnya.
Zat yang mudah larut dengan air adalah garam, karena pada saat NaCl
+ -
larut dalam air akan membentuk ion Na dan Cl . Sedangkan air akan
+ 2-
terionisasi menjadi H3O dan O , sehingga ion hidrogen memiliki muatan
cenderung positif (tidak benar-benar positif) sehingga dapat menstabilkan ion
klorida. Sementara ion oksigen cenderung bermuatan negatif, sehingga dapat
menstabilkan ion natrium. Artinya ion natrium akan dikelilingi oleh air pada
(ion dipol) oksigen dan ion klorida akan dikelilingi (membentuk ikatan ion-
dipol ) air pada ion hidrogen seperti ditunjukkan oleh gambar 1 berikut ini.
Zat yang pertama kali didapatkan sebagai hasil dari proses pemisahan.
Zat yang pertama kali di dapat dalam percobaan diatas adalah residu
saat filtrasi yaitu naftalena dan Pasir silika yang tidak dapat larut dalam air
karena naftalena dengan rumus molekul C10H8 termasuk dalam senyawa
organik hdrokarbon aromatik dengan struktur molekul dua cincin benzena
sehingga naftalena tidak mudah larut dalam air. Sedangkan zat Pasir silika
(SiO2) berikatan kovalen polar yang kuat sehingga saat ion-ion terionasisi
2-
dalam air menjadi Si dan O berikatan sangat kuat sehingga air tidak mampu
melarutkannya. Maka diperlukan metode pemisahan yang lain, yaitu
sublimasi karena perbedaan titik didih antara naftalena dan Pasir selisih
sangat besara maka metode pemisahan yang tepat adalah dengan sublimasi.
Saat sublimasi berlangsung zat naftalena menguap terlebih dahulu hal
ini dikarenakan naftalena memilkiki titik didih yang rendah dan sifat
fisikanya yang mudah menguap sedangkan Pasir silika akan tertinggal d dasar
gelas kimia.
Zat yang terakhir kali didapatkan sebagai hasil dari proses pemisahan.
Saat pelarutan dengan air garam dapur melarut sempurna karena ion-ion
+ -
Na dan Cl bergerak bebas dikelilingi oleh molekul air sehingga saat
penyaringan larutan garam tidak dapat dipisahkan maka langkah selanjunya
dilakukan pemisahan secara kristalisasi yaitu metode pemisahan untuk
memperoleh zat padat yang terlarut dalam suatu larutan. Titik didih air lebih
rendah dari pada garam sehingga air akan menguap menjadi H 2O(g)
sedangkan garam NaCl(s) akan tertinggal didasar gelas kimia. Proses yang
terjadi saat Kristalisasi larutan garam :
→
NaCl(aq) NaCl(s) + H2O(g)
+
Sublimasi
Tahap Kedua, Pemisahan Pasir dari garam dapur dengan cara Filtrasi:
+
Filtrasi
+
Kristalisasi
NaCl + Air NaCl Pasir
Standar Kompetensi :
4. Memahami berbagai sifat dalam perubahan fisika dan kimia
Kompetensi Dasar :
4.2 Melakukan pemisahan campuran dengan berbagai cara
berdasarkan sifat fisika dan sifat kimia
Tujuan
Melalui kegiatan praktikum pemisahan campuran, peserta didik dapat melakukan
percobaan pemisahan campuran dengan metode pemisahan sublimasi, filtrasi,
dan kristalisasi dengan benar
Melalui kegiatan praktikum pemisahan campuran, peserta didik dapat
memisahkan campuran naftalena, garam dapur, dan pasir dengan tahapan yang
benar
Langkah Kerja :
Ambillah campuran garam dapur, naftalena, dan pasir dan masukkan ke dalam
gelas beker! Amati warna dan bentuk dari zat tersebut! Isilah pada tabel
pengamatan!
Panaskan campuran tersebut dengan bagian atas di tutup dengan cawan yang
diberi es batu seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini!
Cawan petri yang berisi es batu
Amatilah filtrat dan residu yang dihasilkan, tuliskan pada tabel pengamatan!
Siapkan kembali pembakar bunsen, kaki tiga, dan kawat kasa untuk
memanaskan filtrat dari hasil penyaringan di atas!
Panaskan gelas beker yang berisi filtrat hasil dari penyaringan (larutan garam)
sampai mendidih!
Lanjutkan terus pemanasan hingga larutan garam menguap dan terbentuk kristal
garam!
Amatilah apa yang terjadi dan bandingkan dengan keadaan sebelum dipanaskan,
isikan pada tabel pengamatan!
Tabel Pengamatan
Penyubliman
• Pelarutan
Kesimpulan
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________
5 Alat evaluasi yang relevan dengan materi tersebut adalah penilaian kinerja (unjuk kerja)