KOMPETENSI DASAR
SITEM PENCERNAAN
PADA MANUSIA
1. KARBOHIDRAT
Karbohidrat adalah nama umum untuk bahan – bahan yang mengandung unsur
karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) yang terikat dalam suatu susunan tertentu.
Komposisi umum dari ikatan kimia ketiga unsur tersebut adalah CnH2nOn. Nama lain dari
karbohidrat adalah sakarida, yang diambil dari bahasa latin "saccharum" yang berarti gula.
Karbohidrat mengandung gugus OH yang polar sehingga dapat larut dalam air.
Berdasarkan jumlah sakarida vang menyusunnva, karbohidrat digolongkan menjadi tiga
kelompok, yaitu:
a) Monosakarida,
Merupakan karbohidrat yang paling sederhana, tersusun atas satu molekul gula, contohnya
glukosa, fruktosa, ribosa, dan deoksiribobosa. Monosakarida tidak dapat dihidrolisis
menjadi molekul karbohidrat vang lebih kecil. Monosakarida merupakan hasil akhir
pemecahan karbohidrat yang lebih kompleks susunannya melalui proses pencernaan.
b) Disakarida,
Merupakan karbohidrat yang terdiri atas dua monosakarida, contohnya: maltosa
merupakan disakarida hasil hidrolisis amilum,maltosa terdiri atas glukosa dan galaktosa,
laktosa hanya dijumpai pada hewan yang sedang menyusui sehingga laktosa disebut juga
sebagai gula susu; sukrosa adalah gula putih/gula pasir biasanva dibuat dari tanaman tebu
dan bit.
c) Polisakarida,
Merupakan karbohidrat vang tersusun atas banyak monosakarida yang saling berikatan
membentuk polimer, contohnya: amilum, selulosa pada tumbuhan dan glikogen pada
hewan. Sumber karbohidrat umumnya diperoleh dari tumbuhan, seperti beras, jagung,
gandum, dan umbiumbian yang mengandung banyak amilum. sedangkan sayuran dan buah
mengandung banyak serat atau selulosa. selain itu, kita juga dapat menemukan karbohidrat
di dalam sel hewan, yaitu pada hati dan otot yang berupa glikogen.
1. PROTEIN
Protein merupakan bagian penting sel - sel hidup yang berperan dalam pertumbuhan,
protein mencakup 17% berat badan. Protein merupakan senyawa organik yang tersusun atas
unsur karbon (C), hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), dan kadang – kadang
mengandung unsur S dan P. Protein merupakan senyawa komplek (polimer) dan tersusun
dari unit sederhana, yaitu asam amino. Asam amino berikatan dengan asam amino yang
lainnya melalui ikatan peptida. Struktur protein terbentuk dari penggabungan asam-asam
amino.
Asam amino dibedakan menjadi dua yaitu : a) Asam amino esensial, yaitu asam amino
yang tidak bisa disintesis dari dalam tubuh, dan sangat dibutuhkan oleh tubuh. Asam amino
ini harus diperoleh dari makanan. Adapun yang termasuk dalam kelompok asam amino
essensial adalah arginin, lisin, leusin, isoleusin, treonin, metionin, triptofan, fenilalanin,
valin dan histidin dan b) Asam amino non esensial, yaitu asam amino yang dapat disintesis
sendiri di dalam tubuh, yang termasuk asam amino ini adalah: alanin, sistein, glisin, prolin,
tirosin, asparagin, asam aspartat, asam glutamate, glutamin, dan serin.
Tabel 2. Macam – macam
protein yang dibutuhkan
tubuh
Asam Amino Esensial Asam Amino Non Esensial
Isoleusin Histidin Alanin Prolin
Leusin Treonin Asparagin Serin
Lisin Triptofan Asam aspartat Tirosin
Metionin Valin Sistein Asam glutamat
Fenilalanin Arginin Glisin Glutamin
Bahan makanan yang mengandung protein dapat berasal dari hewan maupun tumbuhan.
Protein yang berasal dari tumbuhan disebut protein nabati, sedangkan yang berasal dari hewan
disebut protein hewani.
Protein nabati biasanya terdapat dalam kacang – kacangan, sedangkan protein hewani,
misalnya pada: telur; daging, susu, keju dan ikan. Protein hewani dikenal sebagai "first class
protein" karena mengandung kesepuluh asam amino essensial. Kebutuhan protein di dalam
tubuh setiap orang berbeda - beda, tergantung pada berat badan, usia, jenis kelamin, iklim,
kondisi tubuh, jenis dan sifat protein yang dimakan.
Anak-anak dalam masa pertumbuhan membutuhkan protein vang lebih banyak, begitu
pula ibu - ibu yang hamil dan menyusui. pada umumnva, orang dewasa membutuhkan 1gram
protein per berat badan setiap harinya.
Fungsi protein dalam tubuh adalah:
Membangun sel-sel dan jaringan baru, seperti membran sel, organel sel, jaringan otot, dan
sebagainya.
Membentuk enzim dan hormon, yang sangat vital untuk berlangsungnya reaksi-reaksi
kimia dalam tubuh.
Membentuk zat antibodi, yang penting untuk kekebalan tubuh.
Sebagai sumber energi, setiapi 1 gram protein akan menghasilkan energi sebesar 4,1
kalori.
Menjaga keseimbangan asam-basa serta cairan dalam tubuh. f) Menetralkan racun yang
masuk ke dalam tubuh (detoksifikasi).
Mengangkut molekul atau ion ke setiap jaringan tubuh. Contohnya hemoglobin dapat
mengangkut oksigen dalam sel darah merah.
Protein kompleks diserap dari saluran pencernaan dan di uraikan menjadi 20 macam
asam amino yang diperlukan untuk pembentukan sel di dalam tubuh. Asam amino
mengalami perubahan lebih lanjut untuk membentuk hormon dan enzim pencernaan.
Protein yang berlebih diuraikan (dikatabolisme) dalam dua tahap.
Tahap pertama, protein mengalami proses deaminasi, pada reaksi ini, bagian protein
yang mengandung unsur nitrogen membentuk urea, amonia dan asam urat. Setelah itu,
setiap asam amino mengalami penguraian secara kimia untuk membentuk senyawa lain
yang kemudian dikatabolisme. Jika diperlukan, protein dapat diubah menjadi energi
melalui serangkaian reaksi yang mengubah rantai karbon menjadi molekul yang berperan
di dalam proses glikolisis. Kwakshiorkor dan marasmus adalah contoh dari penyakit
akibat kekurangan protein.
2. LEMAK
Lemak atau lipid juga merupakan sumber energi, 1 gram lemak menghasilkan energi 9,3 kalori.
Lemak tersusun atas unsur C, H dan sedikit atom O, kadang-kadang juga mengandung unsur N dan P.
Molekul lemak tersusun dalam ikatan kovalen, sehingga berbentuk molekul non polar yang tidak larut
dalam air. Lemak mencakup 15% berat badan. Lemak tersusun atas unit dasar asam lemak dan gliserol.
Lemak dapat digolongkan atas lemak sederhana dan lemak gabungan / campuran. Lemak sederhana
terdiri atas satu molekul gliserol yang terikat dengan tiga asam lemak (trigliserida), misalnya minyak
dan lemak atau gajih.
(Sumber : https://www.slideshare.net/)
Gambar 10. Makanan sumber lemak
Lemak gabungan merupakan gabungan antara lemak dengan molekul lain, seperti
lipoprotein (gabungan antara lemak dan protein), fosfolipid (gabungan lemak dan fosfor), dan
kolesterol. Berdasarkan struktrurnya, asam lemak terbagi atas:
a) Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang strukturnya tidak mengandung ikatan rangkap.
Lemak yang mengandung asam lemak jenuh biasanya bersifat lebih beku pada suhu kamar.
Sumber asam lemak jenuh antara lain: lemak hewan: keju, telur, susu, dan mentega.
b) Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid) Yaitu asam lemak yang mengandung satu
atau lebih ikatan rangkap. Beberapa asam lemak ini tidak dapat disintesis di dalam tubuh,
sehingga dikenal sebagai asam lemak esensial. Contoh asam lemak tak jenuh, antara lain:
asam lemak linoleat, asam lemak linolenat, dan asam lemak.
arachidonat. Sumber lemak yang banyak mengandung asam lemak tak jenuh, antara lain:
minyak jagung, kedelai, kacang-kacangan, biji bunga matahari, dan minyak ikan. Lemak jenis
ini mudah tengik bila terkena pemanasan karena ikatan rangkapnya mudah dioksidasi.
Kebutuhan lemak di dalam tubuh setiap orang berbeda-beda, untuk orang yang hidup di
daerah dingin, pekerja keras, dan pemikir akan membutuhkan lebih banyak lemak. Pada
dasarnya, kebutuhan lemak di dalam tubuh, berkisar antara 0,5 - 1 gram lemak untuk satu
kilogram berat badan per hari. Fungsi lemak di dalam tubuh adalah:
Sebagai penghasil energi (kalori),
Sebagai pelarut vitamin.yang tidak larut dalam air: vitamin A, D, E, dan K,
Sebagai bantalan organ yang sensitif di dalam tubuh, seperti ginjal dan hati dan pelindung
tubuh dari perubahan suhu rendah,
Sebagai salah satu komponen pembentuk membran sel.
Pada proses pencernaan, lemak dihidrolisis atau diuraikan menjadi gliserol dan asam
lemak. Hidrolisis lemak ini dibantu oleh enzim lipase yang dihasilkan oleh pankreas. Sebelum
dihidrolisis, lemak dipecah menjadi butiran lemak yang lebih kecil (emulsi lemak)oleh cairan
empedu yang dihasilkan kelenjar empedu.
Asam lemak kemudian dlserap di dalam usus halus dan akan bersenyawa kembali dengan
griserol membentuk lemak yang akan disimpan di dalam jaringan adipose (jaringan lemak).
Jika diperlukan, lemak akan diambil dan ditransfer ke hati untuk dihidrolisis menjadi asam
lemak dan gliserol. Gliserol yang dihasilkan dari hidrolisis lemak ini akan dioksidasi,
sedangkan asam lemak akan diubah menjadi asetilkoenzim-A dan kemudian diproses menjadi
energi dalam bentuk ATP.
3. VITAMIN
Berdasarkan penelitian bahwa untuk memenuhi kebutuhan gizi di dalam tubuh, tidak
hanya cukup dengan mengkonsumsi karbohidrat protein dan lemak saja, tetapi dibutuhkan zat
gizi lain yang sangat penting (vital) bagi tubuh. Zat tersebut dikenal sebagai vitamin. Dahulu
vitamin diberi nama menurut huruf, tetapi sekarang sudah diketahui nama kimianya, misalnya:
vitamin A (retinol), vitamin B1 (tiamin), dan vitamin C (asam askorbat).
Vitamin adalah zat organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit, tetapi penting
untuk mempertahankan gizi yang normal dan tidak dapat dibuat oleh tubuh. vitamin harus
didapat dari makanan kecuali vitamin D yang dapat dibuat dalam kulit dan vitamin K sera B12
yang dapat disintesis oleh bakteri yang hidup dalam usus besar.
Bila kekurangan vitamin, maka akan menimbulkan penyakit defisiensi vitamin atau
avitaminosis. sebaliknya, bila kelebihan viiamin dapat menimbulkan penyakit hipervitaminosis,
walaupun penyakit hipervitaminosis ini jarang terjadi. Vitamin memiliki peran yang sangat
penting dalam proses-proses di dalam tubuh. Di dalam tubuh, vitamin tidak menghasilkan
energi. Vitamin banyak yang bertindak sebagai koenzim dalam sel tubuh. secara umum fungsi
vitamin dalam tubuh adalah sebagai berikut:
Sebagai bagian dari molekul enzim, terutama sebagai koenzim,
Mempertahankan fungsi berbagai jaringan seperti jaringan epitel,
mempengaruhi pertumbuhan dan pembentukan sel - sel baru, dan
membantu sintesis zat-zat tertentu dalam tubuh.
Berdasarkan sifat kelarutannya, vitamin pada umumnya dibedakan menjadi dua golongan
utama, yaitu vitamin yang larut dalam air yang meliputi vitamin B dan C dan vitamin yang
larut di dalam lemak yang terdiri atas vitamin A, D, E, dan K. Berikut ini penjelasan tentang
vitamin yang larut dalam air :
1. Vitamin yang larut dalam air
a) Vitamin B1 (tiamin)
Tiamin (Vitamin B1) merupakan vitamin yang larut dalam air. Vitamin ini pertama
kali ditemukan di Indonesia (1897) oleh Christian Eijkman seorang sarjana Belanda.
Bentuk murni dari tiamin adalah tiamin hidroklorida. Di dalam tubuh senyawa ini berupa
tiamin bebas atau terpolarisasi sebagai tiamin monofosfat (TMP), tiamin trifosfat (TTP) dan
tiamin pirofosfat (TPP). Pada prinsipnya, tiamin berperan sebagai koenzim dalam reaksi –
reaksi yang menghasilkan energi dari karbohidrat dan memindahkan energi membentuk
senyawa kaya energi (ATP), sebagai pengaktivasi pertukaran ion (Na+ dan K+) pada
membran sel, terutama pada sel otot dan syaraf. Kekurangan tiamin dapat menyebabkan
penyakit beri-beri.
Gejala kekurangan tiamin adalah lelah, hilang nafsu makan, berat badan menurun dan
gangguan pencernaan. Jika hal ini dibiarkan akan terjadi gangguan kerja syaraf dan
gangguan jantung, serta menyebabkan adanya oedem pada kaki bawah/telapak kaki serta
persendian kaki, bila berlanjut dapat terjadi di rongga dada, dan ini disebut beri-beri basah.
Sumber makanan yang banyak mengandung tiamin antara lain: biji – bijian (serealia), padi
(beras tumbuk), bekatul, daging, unggas, telur, sayuran dan buah-buahan yang dimakan
mentah. kebutuhan tiamin bagi orang dewasa sebanyak 2 mg per hari untuk laki-laki dan 1,2
mg per hari untuk wanita.
b) Vitamin B2 (Riboflavin)
Riboflavin (vitamin B2) merupakan komponen koenzim dari berbagai enzim yang
berperan dalam metabolisme di dalam tubuh yang dikenal sebagai flavoprotein. Riboflavin
rnerupakan bagian dari dua koenzim, yaitu Fravin Adenin Dinukreotidu (FAD) dan Flavin
Mononukleotida (FMN). Riboflavin berfungsi dalam reaksi oksidasi dan reduksi intrasel
(transfer elektron) dalam metabolism karbohidrat, protein, dan lemak.
Di samping itu, riboflavin juga berperan sebagai antioksidan. Riboflavin juga dikenal
sebagai enzim kuning warburg. Bahan makanan yang banyak mengandung riboflavin, antara
lain: hati, telur, susu, keju, ikan, sayuran, kacangan – kacangan , dan daging. Defisiensi
riboflavin dapat menyebabkan gejala peradangan di sekitar mulut, kerongkongon, dan bibir
pecah - pecah (cheliosis), peradangan bagian lidah, kulit (dermatitis seboreat).
Penurunan jumlah dan ukuran sel darah merah tidak normal serta dapat meyebabkan katarak
(pengapuran pada lensa mata). pada ibu hamil, kekurangan ribofravin dapat menyebabkan
gejara oedema. Kebutuhari riboflavon bagi orang dewasa sebanyak 2mg per hari untuk pria
dan 1,5mg per hari untuk wanita.
b) VitaminB12 (kobalamin)
Vitamin B12 merupakan kompleks dari vitamin B. Vitamin ini mengandung ion kobalt
sehingga dikenal sebagai kobalamin. Vitamin ini bersifat larut dalarn air, dan dapat disintetis
oleh bakteri dalam usus. Fungsi vitamin B12 dalam tubuh adalah membantu proses
metabolisme asam amino metionin dan pembentukan sel darah merah. Defisiensi vitamin
B12 dapat menyebabkan gejala anemia yang dikenal sebagai anemia pernisiosa dengan
gejala peradangan dan pendarahan usus. Sumber vitamin B12 antara lain terdapat dalam hati,
ginjal, daging, susu, dan ikan.
c) Vitamin B kompleks
Vitamin B yang termasuk ke dalam kelompok vitamin B kompleks, meliputi: tianin,
(Vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), niasin (vitamin B3), piridoksin (vitamin B6), asam
pantotenat, biotin, folasin (asam folat dan turunan aktifnya), serta vitamin B12. Fungsi
vitamin ini membantu dalam proses metabolisme sel dalam tubuh. Defisiensi vitamin ini
menimbulkan gejala dermatitis dan anemia.
b. Vitamin D
Vitamin D adalah nama generik dari dua molekul, yaitu ergokalsiferol (Vitamin D2)
dan kolekalsiferol (vitamin D3). Vitamin D dapat disintesis dalam tubuh manusia dalam
bentuk provitamin D2 dan D3 yang kemudian diubah menjadi bentuk aktif (Vitamin D).
Proses ini berlangsung di dalam jaringan hewan di bawah kulit. Laju sintesis vitamin D
dalam kulit tergantung pada jumlah sinar matahari yang diterima serta konsentrasi pigmen di
kulit.
Vitamin tersebut kemudian diaktifkan oleh sinar matahari dan diangkut ke berbagai
alat tubuh untuk dimanfaatkan atau disimpan di dalam hati. Fungsi utama vitamin D adalah
membantu proses pembentukan tulang dan gigi serta pemeliharannya dengan cara
memelihara metabolisme kalsium dalam tubuh dan memperbesar penyerapan kalsium (zat
kapur) dan fosfor dari dalam usus.Defisiensi vitamin D menyebabkan gejala kelainan tulang
(riketsia), osteoporosis, dan gangguan metabolisme zat kapur dan fosfor. Sumber makanan
yang banvak mengandung vitamin D, antara lain: hati, keju, telur, mentega, ikan, dan
minyak hati ikan. Kebutuhan tubuh terhadap vitamin D rata-rata per hari sebanyak 1-2 mg.
c. Vitamin E(tokoferol)
Vitamin E merupakan vitamin yang larut lemak, tidak berwarna, tidak berbau, tahan
panas dan oksidasi, serta tahan terhadap asam dan basa. Fungsi vitamin E dalam tubuh
berhubungan erat dengan fungsi fertilitas (kesuburan reproduksi). Selain itu, juga berperan
dalam pembentukan sel darah merah dan sintesis koenzim A, serta berperan sebagai antioksi
dan (anti penuaan). Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan kemandulan (steril), keguguran,
dan kerusakan sistem syaraf. Sumber vitamin E terdapat pada biji-bijian, sayuran hijau, kacang-
kacangan, kuning telur, susu, daging unggas, ikan laut,ginjal, dan mentega. Kebutuhan vitamin
E rata-rata per hari sebanvak 10 mg untuk pria dan 8 mg untuk wanita.
a. Vitamin K (filokinon)
Vitamin K dikenal sebagai anti pendarahan vang membantu proses pembekuan darah.
Defisiensi vitamin K menunjukkan darah sukar membeku. Sumber vitamin K terdapat pada
hati, sayuran yang berwarna hijau, kacang buncis, kacang polong, kol, brokoli, dan minyak
nabati. Vitamin K juga disintesis dalam tubuh dengan bantuan Eschericha coli yang hidup
dalam usus besar (kolon). Kebutuhan vitamin K rata-rata sebanyak 1 mg/hari/berat badan.
5. MINERAL
Mineral merupakan unsur anorganik yang sangat penting untuk mengatur proses-
proses biokimia dalam tubuh. Berbagai mineral dalam tubuh terdapat dalam bentuk ion dan
berperan sebagai kofaktor dari beberapa enzim-enzim pencernaan. Mineral dapat diperoleh
dari bahan makanan. Berbagai mineral penting dalam tubuh, antara lain: Kalsium (Ca),
Fosfor (P), Kalium (K), Sulfur (S), Klor (Cl), Natrium (Na), Magnesium (Mg), Zat besi (Fe),
Tembaga (Cu), Iodium (I), Fluor (F), Seng (Zn), Kobalt (Co), Selenium (Se), Krom (Kr),
dan Molibdenum (Mo) serta Mangan (Mn). Berdasarkan jumlah yang diperlukan dalam
tubuh, mineral dibedakan menjadi tiga golongan:
1) Mineral makro/elemen makro (macroelement), merupakan mineral yang dibutuhkan tubuh
dalam jumlah banyak, dalam jumlah 100 mg sehari, misalnya: Ca, P, K, S, CI, Na, dan Mg.
2) Mineral mikro/elemen mikro (microelement), merupakan mineral yang dibutuhkan dalam
tubuh dengan jumlah sedikit, kurang dari 100 mg sehari. Jumlah mineral mikro dalam
tubuh kurang dari 15 mg dan peranannya sangat penting di dalam tubuh, yaitu: Fe, Mn,
Cu,dan I.
3) Mineral tambahan/elemen tambahan (trace element), merupakan mineral yang dibutuhkan
dalam jumlah sangat kecil untuk memperlancar fungsi metabolisme tubuh, yaitu: Zn, F,
Co, Se, Kr dan Mo.
Walaupun bahan makanan mengandung berbagai mineral untuk keperluan tubuh
namun tidak semuanya dipat dimanfaatkan. Fungsi mineral di dalam tubuh adalah:
untuk pembentukan tulang dan gigi,
untuk pembentukan zat-zat esensial daram tubuh seperti hormon, enzim, dan sel darah
merah,
menjaga keseimbangan asam-basa cairan tubuh,
membantu proses pembekuan darah, dan
membantu proses kontraksi otot dan penjalaran impuls syaraf.
Berikut ini akan diuraikan beberapa jenis mineral yang penting bagi tubuh:
a. Kalsium (Ca)
Kalsium atau zat kapur dalam tubuh orang dewasa 1,5-2,2% dari berat badan, 99% dari
jumlah tersebut berada di dalam jaringan keras, yaitu tulang dan gigi. Selebihnya, kalsium
tersebar luas di dalam tubuh, kalsium terdapat dalam bentuk senyawa kalsium karbonat dan
kalsium fosfat.
Di dalam cairan ekstraselular dan intraselular, kalsium memegang peranan penting dalam
mengatur fungsi sel, seperti untuk transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpalan darah dan
menjaga permeabilitas membran sel. Kalsium mengatur pekerjaan hormon – hormon dan
faktor pertumbuhan.
Defisiensi kalsium dapat menyebabkan gejala kelainan fungsi tulang, seperti rakhitis
(terhambatnya pertumbuhan tulang), osteoporosis (keropos tulang), osteomalasia (tulang
menjadi lembek), darah sukar membeku dan kejang otot. sumber utama kalsium, adalah : susu
dan hasil susu / seperti keju; ikan dimakan dengan tulang, termasuk ikan kering; serealia;
kacang-kacangan dan sayuran hijau.
a. Fosfor (P)
Sebanyak 85% fosfor di dalam tubuh terdapat sebagai garam kalsium fosfat. Sebagaimana
kalsium, fosfor merupakan zat pembentuk tulang dan gigi. Selain itu, fosfor penting sebagai
kofaktor enzim untuk metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Ion fosfat (PO42-)
membantu dalam memelihara keseimbangan asam dan basa cairan tubuh. Sumber fosfor
terdapat dalam beras, gandum, sumsum, telur, daging, sayuran dan buah – buahan hijau, serta
ikan. Kekurangan fosfor menyebabkan kerusakan tulang, dengan gejala rasa lelah, kurang nafsu
makan dan kerusakan tulang.
c. Iodium (I)
Keberadaan Iodium di dalam tubuh sangat sedikit. Iodium sangat penting untuk
pembentukan hormon pertumbuhan (tiroksin) yang dibentuk dalam kelenjar tiroid. Sekitar 75%,
dari jumlah total Iodium yang ada di dalam tubuh berada dalam kelenjar tiroid yang digunakan
untuk mensintesis hormon tiroksin, tetra iodotironin (Tn), dan triiodotironin (T3). Hormon-
hormon ini sangat penting untuk pertumbuhan, perkembangan fisik dan mental pada hewan dan
manusia.
Defisiensi Iodium menunjukkan pembengkakan kelanjar tiroid (gondok / goiter). Bila
kekurangan Iodium terjadi pada bayi, maka dapat menyebabkan hambatan dalam pertumbuhan
sehingga menjadi kerdil dan mengalami gangguan mental (imbisil). Iodium terdapat pada ikan
laut, sayuran, dan buah-buahan. Dewasa ini untuk mencegah kekurangan Iodium, biasanya
dalam garam dapur ditambah iodium (1/10.000-1/100.000)d alam bentuk kalium iodida (KI)
dan Natrium Iodida (NaI).
d. Magnesium (Mg)
Magnesium (Mg) merupakan mineral yang sangat penting sebagai aktivator
pembentukan tulang dan sel darah merah. Magnesium juga berperan sebagai kofaktor enzim
dalam metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak, serta memelihara kesehatan syaraf dan
otot. Magnesium terdapat dalam hati, telur, dan sayura. hijau. Defisiensi Magnesium akan
menyebabkan kurang nafsu makan, gangguan dalam pertumbuhan dan pembentukan tulang,
mudah tersinggung, gugup, kejang/tetanus, gangguan sistem saraf pusat, halusinasi, koma dan
gagal jantung.
b. Flour (F)
Keberadaan Fluor dalam tubuh manusia hanya sedikit sekali, tetapi peranannya sangat
penting. Fluor merupakan zat gizi esensial yang berperan dalam mineralisasi tulang dan
pengerasan email gigi. Peranan Fluor yang telah banyak diketahui adalah dalam pencegahan
caries gigi dan osteoporosis. sumber fluor terdapat pada susu, kuning telur dan otot. Selain itu,
dewasa ini telah dikembangkan pencampuran fluor, pada air minum dan pasta gigi. Kekurangan
fluor dapat menyebabkan kerusakan gigi dan tulang keropos pada orang tua.
6. AIR
Air merupakan bagian utama cairan tubuh dan memiliki peranan penting di dalam tubuh,
55% dari berat badan orang dewasa terdiri dari cairan. Fungsi air di dalam tubuh adalah sebagai
katalisator berbagai reaksi biologis dalam sel, sebagai pelarut zat gizi yang diperlukan tubuh
dan mengangkut sisa-sisa metabolisme, sebagai fasiliator pertumbuhan, sebagai pelumas dalam
cairan sendi-sendi tubuh, sebagai pengatur suhu dan peredam benturan (misalnya cairan
ketuban melindungi bayi dalam kandungan dari benturan). Kebutuhan air di dalam tubuh dapat
dipenuhi dari bahan makanan yang kita konsumsi,seperti buah, sayuran,d aging, susu, dan air
minum.
Tubuh berusaha menjaga cairan di dalam tubuh agar berada dalam jumlah yang
tetap/konstan, artinya tidak kekurangan/kelebihan air (intoksikasi air). Kekurangan air dapat
disebabkan karena tubuh kehilangan cairan yang berlebihan (dehidrasi). Paling sedikit, air yang
harus dikeluarkan dari tubuh dalam sehari adalah 500 ml dalam bentuk urine. Selain itu, air
dikeluarkan sebagai uap air, keringat dan keluar bersama feses. Di luar jumlah tersebut, jumlah
air yang keluar disesuaikan dengan pemasukan air. Jumlah air yang hilang per hari rata-rata 2,5
liter, untuk mengganti cairan tersebut kita harus mengkonsumsi air rata-rata 2,5 liter per hari
dengan perkiraan 1,5 liter dari air minum dan 1 liter dari bahan makanan lain.